Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


“Makalah ini di ajukan sebagai tugas mid semester Studi Bahasa Arab”
Dosen Pengampu : Dr. Nurjannah, M.Ag
Mata Kuliah : Studi Bahasa Arab

Disusun Oleh:
Enggita Pratistha (21531047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mid
semester tentang Tujuan Pendidikan Islam ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dr. Nurjannah.
M.Ag selaku dosen mata kuliah Studi Bahasa Arab
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah dibuat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi sayass
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang dapat membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Curup, Desember 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan di mulai dari usia dini hingga pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan selalu
ditujukan untuk setiap orang. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk membimbing dan
mendidik seseorang untuk memahami ajaran agama Islam. Diharapkan mereka memiliki
kecerdasan berpikir (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan memiliki kecerdasan Spiritual
(SQ) untuk bekal hidup menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Memahami pendidikan
Islam dapat ditelusuri melalui keseluruhan sejarah kemunculan Islam itu sendiri. Tentu saja
untuk memahaminya, tidaklah dipahami sebagai sebuah sistem pendidikan yang sudah
mapan dan sistematis, melainkan proses pendidikan lebih banyak terjadi secara insidental
bahkan mungkin lebih banyak yang bersifat jawaban dari berbagai problematika yang
berkembang pada masa itu.
Pendidikan dalam Islam, secara bahasa memiliki terma yang sangat varian.
Perbedaan ini tidak terlepas dari banyaknya istilah yang muncul dalam Al-Qur’an dan Al-
Hadits—sebagai sumber rujukan utama pendidikan Islam—yang menyebutkan kata
(kalimah) yang memiliki konotasi pendidikan atau pengajaran. Ibadah adalah mencakup
semua akal pikiran yang disandarkan kepada Allah. Ibadah adalah jalan hidup yang
mencakup seluruh aspek kehidupan serta semua yang dilakukan manusia berwujud
perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang dikaitkan dengan Allah. Rumusan tujuan
akhir Pendidikan Islam, juga telah berusaha dirumuskan oleh pakar Pendidikan Islam dari
berbagai aliran ketika mengadakan Konferensi Pendidikan Islam dengan tujuan Pendidikan
Islam adalah menumbuhkan pada kepribadian Islam secara utuh melalui latihan kejiwaan,
kecerdasan, penalaran, perasaan dan indera. Pendidikan Islam harus menfasilitasi
pertumbuhan dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi,
jasmaniah, ilmiah maupun bahasanya baik secara perorangan maupun kelompok yang lebih
luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tujuan Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Tujuan Pendidikan Islam?
3. Bagaiamana Tahapan Tujuan Pendidikan Islam?
4. Bagaimana Klasifikasi Tujuan Pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian tujuan pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana tujuan pendidikan islam.
3. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tahapan tujuan pendidikan islam.
4. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang klasifikasi tujuan pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tujuan Pendidikan Islam


1. Pengertian secara Terminologis
Di dalam bahasa Arab terdapat sejumlah istilah yang berkaitan dengan tujuan
pendidikan1. Sejumlah istilah ini antara lain :
1. Al-Niyyat berasal dari kata nawaa,yang berarti niat atau maksud.
2. Al-Iradah (Willingness)
3. Al-Ghardu secara harfiah berarti sasaran,atau tujuan
4. Al-Qashdu mengandung arti jalan atau jalan lurus mencapai tujuan
5. Al-Hadp mengandung arti mendekati
6. Al-Ghayah mengandung arti batas akhir
Tujuan menurut Zakiah Daradjat, adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah
suatu usaha atau kegiatan selesai. Sedangkan menuut H.M. Arifin, tujuan bisa
menunjukan kepada futuritas (masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang
tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentu 2.
2. Pengertian secara Epistimologis
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan
selesai. Tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefinisikan
pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai
manusia, alam dan ilmu serta dengan pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya. Hujair
A.H. Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi
pendidikan Islam. Menurutnya, sebenarnya pendidikan Islam memiliki visi dan misi
yang ideal, yaitu "RohmatanLil'alamin". Mundzir Hitami berpendapat bahwa tujuan
pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup manusia, biarpun dipengaruhi oleh
berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-kainginan lainnya 3.

3. Pengertian Tujuan Pendidikan Islam Menurut Para Ahli

1
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2010, h.56
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2011, h. 133
3
Fatkhun Nasir, Kumpulan Makalah Islam, http://islammakalah.blogspot.com/p/blog-page_9844.htm, di
akses pada tanggal 21 September 2014, pukul 19:51 WIB
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai tujuan pendidikan Islam. Pertama,
Ibnu Khaldun berpendapat tujuan pendidikan Islam berorientasi ukhrawi dan duniawi.
Pendidikan Islam harus membentuk manusia seorang hamba yang taat kepada Allah
dan membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk persoalan
kehidupan dunia. Kedua, al-Ghazali merumuskan tujuan pendidikan Islam kedalam
dua segi, yaitu membentuk insan purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah
dan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Menurut al-Ghazali, tujuan
pendidikan Islam adalah kesempurnaan manusia di dunia dan akhirat.
Manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui ilmu untuk memberi
kebahagiaan di dunia dan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah. Menelaah dua
formula tersebut, tujuan pendidikan Islam mencakup dua aspek utama, yakni
mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Hal ini
menggambarkan bahwa pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersifat
komplet. Namun perlu dicatat, perkembangan perilaku sosial memerlukan
reinterpretasi tujuan pendidikan Islam yang bersifat khusus dan aplikatif. Al-Quran
dan Hadis yang menjadi pijakan utama dapat diinterpretasi ulang dengan memadukan
nilai-nilai sosio-kultural.
B. Tujuan Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-
tahap dan tingkatan-tingkatan. Tujuan bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan
bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu
keseluruhan dan kepribadian seseorang. Berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.
Jika kita renungkan kembali pengertian pendidikan islam, maka esensi dari tujuan
pendidikan islam adalah menjadi Insan Kamil, dengan pola takwa Insan Kamil artinya
manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal
karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan islam itu
diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta senang
dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran islam dalam berhubungan dengan
Allah dan dengan menusia sesamanya.
Dalam filsafat pendidikan islam, kata didik memiliki makna yang luas seperti ajar,
bina, bimbing, arah, latih dan asuh. Semua itu bermaksud untuk merubah pola pikir, pola
sikap dan pola rasa para subjek didik. Atas dasar itu, maka tujuan pendidikan adalah
menjadikan subjek didik untuk baik dalam segi moral dan benar dalam segi pengetahuan.
Dilihat dari segi cakupan atau ruang lingkupnya, tujuan pendidikan dibagi dalam beberapa
tahapan sebagai berikut.
1. Tujuan Tertinggi atau Terakhir
Telah disinggung dalam pembahasan pengertian pendidikan islam diatas, bahwa
secara mutlak tujuan pendidikan islam, jadi tujuan tertinggi dirumuskan dalam istilah yang
disebut “Insan Kamil”. Tujuan yang berbetuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat
mengalami perubahan naik turun, bertambah berkurang dalam perjalanan hidup situ
berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memmeliharan
dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai 4. Karena tujuan terakhir ini
menjadi sandaran atas tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai makhluk ciptaan
Allah SWT. Berikut adalah indikator dari Insan Kamil tersebut, adalah:
a. Menjadi Hamba Allah
Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S Al-Dzariyat :56

Dan Aku (Allah) tidak menjadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku.
Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa Allah menciptakan manusia tidak lain
hanya untuk beribadah kepada Allah, oleh karena itu dalam hal ini pendidikan harus
memungkinkan manusia memahami dan menghayati tentang Tuhannya. Sehingga
subjek didik dapat melakukan peribadatan dengan penuh penghayatan dan kekhusyuan.
b. Menghantarkan subjek didik Khalifah Allah Fi Al-Ardh5.
Allah bertujuan agar khalifah di muka bumi tersebut (manusia) mampu
memakmurkan dan melestraikan bumi dan memuwujudkan rahmat bagi seluuh alam dan
sekitarnya, sesuai dengan tujuan penciptaan, dan sebagai konsekuensi setelah menerima
Islam sebagai pedoman hidup. Kemudian Allah berfirman dalam Q.S Al-Anbiya ayat 107

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh
alam.
c. Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat, baik individu
maupun masyarakat.

4
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hlm. 31
5
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2011, h. 135
Pendidikan islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat
pada waktu hidup didunia ini telah berakhir pula. Tujuan umum yang berbentuk insan
kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang
dalam perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat
mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan islam itu berlaku selama hidup untuk
menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan
pendidikan yang telah dicapai.
Allah berfirman dalam Q.S Al-Qhashas ayat 77

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Sabda Rasurullah SAW ,Bekerjalah untuk urusan dunia seolah-olah engkau akan
hidup selama-lamanya, dan bekerjalah untuk urusan akhirat seolah-olah engkau akan
mati besok.
2. Tujuan Umum
Jika tujuan akhir tadi mengandung makna filosofis, berbeda dengan tujuan umum
ini. Pada tujuan umum lebih bersifat empirik dan realistik. Tujuan umum berfungsi sebagai
arah yang taraf pencapainnya dapat diukur, karena mencakup perubahan sikap, perilaku,
dan kepribadian subjek didik. Tujuan umum harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan
nasional negara tempat pendidikan Islam itu diaksanakan dan harus dikaitkan pula dengan
tujuan institusional lembaga yang menyelanggarakan pendidikan 6. Tujuan umum meliputi
aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan
pandangan.
Dikatakan umum karena berlaku bagi siapa saja tanpa batas ruang dan waktu, dan
menyangkut diri peserta didik secara total 7. Rumusan tujuan pendidikan yang bersifat

6
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hlm. 30
7
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, h. 137
universal dapat dirujuk pada hasil kongres sedunia tentang pendidikan islam sebagai
berikut8: Education should aim at the balanced growth of total personality of man
through the training of man”s spirit,intellect the rational self,felling and bodily
sense.Education should therefore cater for the growth of man in all its aspect
,spiritual,intellectual,imaginative ,physical,scientific,linguistic,both individual and
collectively,and motivate all aspects toward goodness and attainment of perfection .The
ultimate aim of education lies in the realization of complete submission to Allah on the
level individual the community and humanity at large.
Pendidikan adalah upaya pengembangan poteni atau sumbe daya insani berarti
mampu merealisasikan (self realisation), menampilkan diri sebagai pribadi yang utuh
(pribadi muslim). Proses pencapaina realisai diri tersebut dalam isltilah psikologi disebut
becoming sedangkan untuk sampai pada keutuhan pribadi diperlukan proses perkembangan
tahap demi tahap yang disebut proses develpoment. Sementara itu para ahli pendidikan
Islam merumuskan pula tujuan umum pendidikan Islam, yaitu :
a. Al-Attas, mengemukakan bahwasannya tujuan pendidikan Islam adalah seperti manusia
yang berbuat kebaikan9. Segala pengajaran yang diberikan kepada peserta didik itu
semua berorientasi agar para peserta didikan dapat melakukan kebaikan kepada semua
orang.
b. Al-Abrasyi, dalam kajiannya tentang pendidikan Islam telah menyimpulkan lima tujuan
pendidikan Islam10, yaitu :
1) Mengadakan pembentukan akhlak mulia.
2) Persiapan kehidupan dunia dan akhirat
3) Persiapan pencarian rezeki dan pemeliharaan segi manfaat (tujuan vokasional dan
profesional)
4) Menumbuhkan semangat Ilmiah pada bealjar dan memuaskan keingintahuan
(curiossity) sehingga ia dapat mengkaji ilmu tersebut.
5) Tujuan pendidikan klasikan, yaitu berakhir dengan keterampilan. Muhammad
Fadhli Al-Jamali, merumuskan tujuan pendidikan islam dengan empat macam
yaitu11 :
 Mengenalkan manusia yang akan perannya antara sesamea makhluk dan
tanggung jawabnya dalam hidup ini
8
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, h. 63
9
Ibid.
10
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, h. 137
11
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, h. 63
 Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam
tata hidup bermasyarakat.
 Mengenalkan manusia akan alam dan mengajak mereka untuk mengetahui
hikmah diciptakannya serta memberi kemungkinan kepada mereka untuk
mengambil manfaat darinya dan
 Mengenalkan manusia akan pencipta alam (Allah) dan menyuruhnya
beribadahnya kepada-Nya.
6) Nahwaly, menunjukan empat tujuan umum dalam pendidikan Islam, yaitu:
 Pendidikan akal dan persiapan pikiran.
 Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat adal pada anak-anak.
 Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik
mereka dengan sebaik-baiknya.
 Berusaha menyumbangkan segala potensi-potensi dan bakat-bakat manusia.
Untuk mencapai tujuan akhir perlu upaya yang tidak pernah berakhir,
sedangkan tujuan umum “realisai diri” adalah becoming, selama hayat proses
pencapainainya tetap berlangsung secara berkelanjutan. Dalam Islan dikenal komsep
pendidikan sepanjang hayat, sesui dengan hadits Nabi: Tuntutlah ilmu dari bualan
sampai liang lahat.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi/terakhir dan
tujuan umum (pendidikan Islam). Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan
untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan , selama
tetap berpijak pada kerangka tujuan terakhir dan umum. Berikut adalah kerangka dari
pengkhususan tersebut ;
a. kultur dan cita-cita bangsa
Setiap bangsa pada umumnya memiliki tradisi dan budaya sendiri. Perbedaan
antara berbagai bangsa inilah yang memungkinkan sekali adanya perbedaan cita-cita.
Sehingga terjadi pula pebedaan dalam merumuskan tujuan yang dikehendaki di bidang
pendidikan.
b. Minat, Bakat, dan Kesanggupan Subyek Didik
Islam mengakui perbedaan hal tersebut, hal itu bisa dilihat dari keterangan-
keterangan Al-Qur’an Al-Karim Katakanlah ; tiap-tipa orang berbuat menurut
keadaan masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih
benar menentukan.
c. Tuntutan Situasi, Kondisi pada Kurun Wkatu Tertentu
Hasan Langgulung, mencoba merumuskan tujuan khusus yang memungkinkan
dimasukan di bawah penumbuhan semangat agama dan akhlak adalah antara lain
sebagai berikut :
1) Memperkenalkan kepada generasi muda akan akidah Islam, dasar-dasar, asal-
usul ibidat, dan cara melaksanakannya dengan betul, dengan membiasakan
mereka berhati-hati mematuhi akidah agama serta menjalankan dan
menghormati syiar-syiar agama.
2) Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama
termasuk prinsip- prinsip dan dasar-dasar akidah yang mulia.\
3) Menanamkan Keimanan kepada Allah Pencipta Alam, kepada Makaikat dan
rukun Iman serta penjelasannya.
4) Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan dalam
adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-hukum agama
dengan kecintaan dan kerelaan.
5) Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur’an, membacanya
dengan baik, memahaminya, dan mengamalkan ajaran-ajarannya.
4. Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi
pengalaman tertentu yang direncakan dalam sautu kurikulum pendidikan formal 12. Tujuan
sementara pada umumnya merupakan tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam rangka
menjawab segala tuntutan kehidupan. Karena itu tujuan sementara ini bersifat kondisional
dengan menyesuaikan diri untuk memenuhi pinsip dinamis dalam pendidikan dengan
lingkungan bercorak apapun yang penting berorientasi pada nilai-nilai ideal Islam. Dalam
tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola ubudiyah sudah kelihatan meskipun
dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan pada
pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam seolah-olah merupakan suatu lingkaran yang
pada tingkat paling rendah mengkin merupakan suatu lingkaran kecil.
Semakin tinggi tingkat pendidikannya, lingkaran tersebut semakin besar. Tetapi
sejak dari tujuan pendidikan tingkat permulaan, bentuk lingkaran inilah yang
menggambarkan insan kamil itu. Di sinilah barangkali perbedaan yang mendasar bentuk
12
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hlm. 31
tujuan pendidikan Islam dibandingkan dengan pendidikan lainnya. Sejak tingkat Taman
Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, gambaran insan kamil hendaknya sudah kelihatan.
Dengan kata lain, bentuk insan kamil dengan pola takwa itu harus kelihatan semua tingkat
pendidikan.
Tujuan pendidikan Islam diatas jauh berbeda dengan tujuan yang akan dicapai oleh
tujuan pendidikan hasil rancangan di dalam sutau negara. Kekurangan dari tujuan yang
dilandasi oleh falsafah pendidikan yang semikian itu menurut Langgulung mengarah
kepada tujuan kebendaan, seperti yang terdapat di dalam tujuan pendidikan di negara
kapitalis dan komunis. Implikasinya tujuan pendidikan di Amerika adalah untuk
menciptakan warga negara yang pragmatis, di negara komunis menciptakan warga negara
Komunis marxis dan begitu seterusnya. Kedua falsafah yang kita sebut di atas, sekalipun
nampaknya berbeda tapi seupa, yaitu bahwa kebahagiaan menusia hanya dapat diciptakan
dengan memperbaiki keadaan ekonominya (materi). Golongan kapitalisme beranggapan
bahwa perbaikan ekonomi itu hanya dalam suasana pesaingan bebas di mana kemakmuran
negara dan selanjutnya kemakmuran masyarakat termasuk individu yang ada di dalamnya.
Sebaliknya golongan komunis beranggapan bahwa untuk memperbaiki ekonomi golongan
sebesar rakyat, maka sumber-sumbproduksi mestilah dipegang oleh rakyat terbesar itu,
yang tentunya tidak mungkin menjadi sebagian kecil saja dari golongan terbesar yang
menamakan dirinya diktator proletariat, dengan demikian kekayaan dan kemakmuran dapat
dinikmati oleh sebagian terbesar dari rakyat.
5. Tujuan Pendidikan Dalam Al-Quran
Dapat kita pahami bahwa tiga tujuan pertama merupakan sarana untuk mencapai
tujuan yang terakhir, dengan demikian jelas bahwa tujuan utama pendidikan Islam adalah
ma’rifatullah dan bertaqwa kepadaNya, sedangkan ma’rifat (mengetahui) diri, masyarakat,
dan aturan alam ini tiada lain hanyalah merupakan sarana yang mengantarkan kita ke
ma’rifatullah.
a. Mengenalkan manusia akan perannya di antara sesama titah (makhluk) dan
tanggungjawab pribadinya dalam hidup ini.
b. Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggungjawabnya dalam tata hidup
bermasyarakat.
c. Mengenalkan manusia akan alam ini dan mengajak mereka untuk mengetahui hikmah
diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil
manfaat dari alam tersebut. 
d. Mengenalkan manusia akan pencipta alam ini (Allah) dan memerintahkan beribadah
kepada-Nya.
D. Tahapan Tujuan Pendidikan Islam
a. Tujuan pendidikan Islam secara Universal
Rumusan tujuan pendidikan yang bersifat universal dapat dirujuk pada hasil
kongres sedunia tentang pendidikan Islam yag dirumuskan dari berbagai pendapat
para pakar pendidikan seperti al-Attas, Athiyah, al-Abrasy, Munir, Mursi, Ahmad D.
Marimba, Muhammad Fadhil al-Jamali Mukhtar Yahya, Muhammad Quthb, dan
sebagainya. Rumusan tujuan pendidikan tersebut adalah sebagai berikut: Pendidikan
harus ditujukan untuk menciptakan keseimbangan pertumbuhan keperibadian manusia
secara menyeluruh, dengan cara melatih jiwa, akal pikiran, perasaan, dan fisik
manusia. Dengan demikian, pendidikan harus mengupayakan tumbuhnya seluruh
potensi manusia, baik yang bersifat spiritual, intelektual, daya khayal, fisik, ilmu
pengetahuan, maupun bahasa, baik secara perorangan maupun kelompok, dan
mendorong tumbuhnya seluruh aspek tersebut agar mencapai kebaikan dan
kesempurnaan. Tujuan akkhir pendidikan terletak pada terlaksananya pengabdian
yang penuh kepada Allah, pada tingkat perorangan, kelompok maupun kemanusiaan
dalam arti yang seluas-luasnya.
b. Tujuan Pendidikan Islam secara Nasional
Tujuan pendidikan Islam yang dirumuskan oleh setiap Negara Islam. Dalam hal
ini maka setiap Negara Islam merumuskan tujuan pendidikannya dalam mengacu
kepada tujuan universal. Tujuan pendidikan Islam secara nasional di Indonesia, secara
eksplisit belum dirumuskan, karena Indonesia bukanlah negara Islam. Dengan
demikian tujuan pendidikan Islam nasional dirujuk kepada tujuan pendidikan 7
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. I, h. 61-62 23
nasional yang terdapat dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional sebagai berikut: Mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
c. Tujuan Pendidikan Islam secara Institusional
Tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh masing-masing lembaga pendidikan
Islam, mulai dari tingkat taman kanak-kanak, samapi dengan perguruan tinggi.9 Pada
tujuan instruksional ini bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah kelihatan
meskipun dalam ukuran sederhana, pola takwa itu harus kelihatan dalam semua
tingkat pendidikan Islam. Karena itu setiap lembaga pendidikan Islam harus dapat
merumuskan tujuan pendidikan Islam sesuai dengan tingkatan jenis pendidikannya.
d. Tujuan Pendidikan Islam pada Tingkat program Studi (kurikulum)
Tujuan Pendidikan Islam pada tingkat program studi adalah tujuan pendidikan
yang disesuaikan dengan program studi. Rumusan tujuan pendidikan Islam pada
tingkat kurikulum ini mengandung pengertian bahwa proses pendidikan agama Islam
yang dilalui dan dialami olehh siswa di sekolah, dimulai dari tahapan kognisi, yakni
pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung
dalam ajaran Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni terjadinya
proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri siswa, dalam arti menghayati
dan meyakininya.
e. Tujuan Pendidikan Islam pada Tingkat Mata Pelajaran
Tujuan pendidikan Islam pada tingkat mata pelajaran yaitu tujuan pendidikan
yang didasarkan pada tercapainya pemahaman, penghayatan, dan pengalaman ajaran
Islam yang terdapat pada bidang studi atau mata pelajaran tertentu. misalnya tujuan
mata pelajaran tafsir yaitu peserta didik dapat memahami, menghayati, dan
mengamalkna ayat-ayat al-Qur’an secara benar, mendalam dan komprehensif.
f. Tujuan pendidikan Islam pada Tingkat Pokok Bahasan
Tujuan pendidikan Islam pada tingkat pokok bahasan adalah tujuan pendidikan
yang didasarkan pada tercapainya kecakapan (kompetensi) utama dan komptensi dasar
yang terdapat pada pokok bahasan tersebut. g. Tujuan Pendidikan Islam pada Tingkat
Sub Pokok Bahasan Tujuan pendidikan Islam pada tingkat sub pokok bahasan adalah
tujuan yang didasarkan pada tercapainya kecakapan yang terlihat pada
indikatorindikatornya secara terukur.
Dari ketujuh tahapan tentang tujuan pendidikan agama Islam dapat disimpulkan
bahwa tujuan utama pendidikan agama Islam adalah menanamkan nilai-nilai
keagamaan agar siswa mempunyai kecakapan dalam bersikap dan bertindak, menjadi
manusia yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, serta mengamalkan
ajaran agama. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, pemahaman, pengahayatan dan pengalaman
peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
E. Klasifikasi Tujuan Pendidikan Islam
1. Tujuan Pendidikan Jasmani (al-Ahdaf al-Jismiyah), dalam sebagian aspeknya,
pendidikan Islam bertujuan untuk mempersiapkan manusia sebagai pengemban tugas
khalifah di bumi melalui keterampilan fisik.
2. Tujuan Pendidikan Rohani (al-Ahdaf ar-Ruhaniyah), dalam sebagian aspeknya,
pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan jiwa dan kesetiaan yang hanya
kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami yang diteladani oleh Nabi
saw dengan berdasarkan pada cita-cita idela dalam al-Quran. 
3. Tujuan Pendidikan Akal (al-Ahdaf al-Aqliyah), pada sebagian aspeknya, pendidikan
Islam bertujuan mengarahkan intelegensi supaya menemukan kebenaran dan sebab-
sebabnya dengan telaah terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Tahap pendidikan akal
ini adalah pencapaian kebenaran ilmiah, kebenaran empiris,dan kebenaran
metaempiris atau filosofis. 
4. Tujuan Pendidikan Sosial (al-Ahdaf al-Ijtima’iyyah), dalam sebagian aspeknya,
pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian yang utuh baik roh, tubuh
dan akal.
Tujuan pendidikan Islam adalah penggambaran nilai-nilai Islami yang hendak
diwujudkan dalam pribadi manusia didik. Istilah lainnya, tujuan pendidikan Islam
adalah perwujudan nilai-nilai Islami dalam pribadi manusia didik yang diikhtiarkan
oleh pendidik muslim melalui proses yang bermuara pada hasil (produk);
berkepribadian Islam yang beriman, bertaqwa, dan berilmu pengetahuan yang sanggup
mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah yang taat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam bahasa Arab terdapat sejumlah istilah yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan. Sejumlah istilah ini antara lain
1. Al-Niyyat berasal dari kata nawaa,yang berarti niat atau maksud.
2. Al-Iradah (Willingness)
3. Al-Ghardu secara harfiah berarti sasaran,atau tujuan
4. Al-Qashdu mengandung arti jalan atau jalan lurus mencapai tujuan
5. Al-Hadp mengandung arti mendekati
6. Al-Ghayah mengandung arti batas akhir
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan
selesai. Tujuan pendidikan islam adalah menjadi Insan Kamil, dengan pola takwa Insan
Kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar
dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan
islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat
serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran islam dalam
berhubungan dengan Allah dan dengan menusia sesamanya. Dalam ilmu Pendidikan Islam,
terdapat 4 tujuan yang menjadi dasar berdirinya suatu lembaga pendidikan Islam, yaitu :
1. Tujuan Tertinggi atau Terakhir adalah secara mutlak tujuan pendidikan islam tertinggi
dirumuskan dalam istilah yang disebut “Insan Kamil”. Karena tujuan terakhir ini
menjadi sandaran atas tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai makhluk ciptaan
Allah SWT. Berikut adalah indikator dari Insan Kamil tersebut.
2. Tujuan Umum adalah lebih bersifat empirik dan realistik. Tujuan umum berfungsi
sebagai arah yang taraf pencapainnya dapat diukur, karena mencakup perubahan
sikap, perilaku, dan kepribadian subjek didik.
3. Tujuan Khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi/terakhir dan
tujuan umum (pendidikan Islam). Tujuan khusus bersifat relatif sehingga
dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan , selama tetap berpijak pada kerangka tujuan terakhir dan umum.
4. Tujuan Sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi
pengalaman tertentu yang direncakan dalam sautu kurikulum pendidikan formal.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan wawasan informasi
dan pembelajaran yang dapat kita terapkan pada kehidupan sehari-hari perihal
bagaimana memahami arti tujuan pendidikan islam sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fatkhun Nasir, Kumpulan Makalah Islam, http://islammakalah.blogspot.com/p/blog-
page_9844.htm, di akses pada tanggal 21 September 2014, pukul 19:51 WIB

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Ramayulis, 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Nata, Abudin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai