Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN MANFAAT

MEMPELAJARI ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Dr. Maftuhah M.A.

Disusun oleh Kelompok 1:

Addinda Fardischa 11170130000038

Mia Nur Aprilia 11170130000086

Eris Septiani 11170130000083

Nadiah Ismun Ashari 11170130000096

Kelas: 1 C

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dalam Islam yang dikenal dengan menggunakan istilah at-
Tarblyah. Masing-masing istilah mempunyai makna yang berbeda karena
perbedaan teks dan konteks kalimatnya. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan
pokok manusia untuk menjadi insan yang lebih baik dalam kehidupan. Pendidikan
Islam mengajarkan kita banyak hal, pendidikan Islam memiliki fungsi untuk
peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia.
Pendidikan merupakan peran penting untuk pengetahuan dalam semua
pembelajaran. Walaupun secara sederhana pendidikan yang dikelola sebagai suatu
usaha yang menentukan dalam kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat. Pendidikan bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang
dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Apa pengertian ilmu pendidikan Islam?
2. Apa saja ruang lingkup ilmu pendidikan Islam?
3. Apa saja manfaat ilmu Pendidikan Islam?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui penertian ilmu pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat ilmu pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam


1. Pendidikan Islam dari segi bahasa
Ilmu pendidikan Islam telah memperkenalkan paling kurang tiga kata yang
berhubungan dengan pendidikan Islam, yaitu al-tarbiyah, al-ta’lim, dan al-ta’dib.
Jika ditelusuri ayat-ayat Al-Qur’an dan As-Sunah secara mendalam selain tiga
kata tersebut masih terdapat kata-kata lain yang berhubungan dengan pendidikan.
Kata-kata lain tersebut, yaitu al-tazkiah, al-muwa’idzah, al-tafaqquh, al-tilawah,
al-tahzib, al-irsyad, al-tabyin, al-tafakkur, al-ta’aqqul, dan al-tadabbur.
Al-tarbiyah berdasarkan pada ayat Ar-Rum (30) ayat 39, dapat berarti
proses menumbuhkan dan mengembangkan apa yang ada pada diri peserta didik,
baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual. 1 Al-ta’lim dalam Al-Qur’an
menunjukkan sebuah proses pengajaran, yaitu menyampaikan sesuatu berupa ilmu
pengetahuan, hikmah, kandungan kitab suci, dan wahyu. Arti Al-Ta’lim lebih
pantas diartikan pengajaran dari pada diartikan pendidikan, namun karena
pengajaran merupakan bagian dari kegiatan pendidikan, maka pengajaran juga
termasuk pendidikan.2 Kata Al-Ta’dib berasal dari kata adab yang berarti beradab,
bersopan santun, tata krama, akhlak, moral, dan etika. Melalui kata tersebut ingin
menjadikan pendidikan sebagai sarana transformasi nilai-nilai akhlak mulia yang
bersumber pada ajaran agama ke dalam diri manusia, serta menjadi dasar bagi
terjadinya Islamisasi ilmu pengetahuan.3
2. Pendidikan Islam dari segi istilah
Istilah atau terminologi pada dasarnya merupakan kesepakatan yang dibuat
para ahli dalam bidangnya masing-masing terhadap pengertian tentang sesuatu.
Memahami berbagai istilah yang beragam itu akan terasa memadai tentang
seorang ahli yang merumuskan istilah tersebut.

1 H. Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), h. 7
2 Ibid., h. 11.
3 Ibid., h. 14.

3
Menurut Muhammad Athiyah Al-abrasyi yaitu, Pendidikan Islam tidak
seluruhnya bersifat keagamaan, akhlak, dan spiritual, namun tujuan ini merupakan
landasan bagi tercapainya tujuan yang bermanfaat. Dalam asas pendidikan Islam
tidak terdapat pandangan yang bersifat materialistis, namun pendidikan Islam
memandang meteri, atau usaha mencari rezeki sebagai masalah temporer dalam
kehidupan.4
Hassan Langgulung merumuskan pendidikan Islam adalah suatu proses
penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan
nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia
dan memetic hasilnya di akhirat.
Berdasarkan pengertian di atas bahwa pendidikan Islam lebih berorientasi
kepada dua sasaran secara integrasi, yakni kehidupan dunia dan kehidupan
akhirat. Dapat disimpulkan pendidikan Islam yaitu suatu proses pemberian
bimbingan dan pengajaran kepada peserta didik dalam rangka meningkatkan
kualitas potensi iman, intelektual, kepribadian dan keterampilan peserta didik
sebagai bentuk penyiapan kehidupan ke depan berdasarkan ajaran Islam.5
Sedangkan pengertian ilmu pendidikan Islam Menurut Ahmad Tafsir adalah
ilmu pendidikan yang berdasarkan agama Islam. Ilmu pendidikan yang
berdasarkan Al-Qur’an, hadis dan akal. Nur Uhbiyati memiliki pengertian yang
berbeda, ia berpendapat bahwa ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang
membicarakan persoalan-persoalan pokok pendidikan Islam dan kegiatan
mendidik anak yang ditujukan kearah terbentuknya kepribadian muslim.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang
mempelajari tentang usaha membimbing dan membina jasmani dan rohani peserta
didik yang dilakukan dengan bertanggung jawab, serta memiliki kemampuan
untuk mendidik sesuai dengan ajaran agama Islam yang bersumber pada Al-
Qur’an dan hadis.6

4 Ibid., h.30.
5 Mappasiara, “Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup, dan Epistemologinya)”,
Vol. VII, No. 1, Januari-Juni 2018, h.152-153.
6 Nik Haryanti, Ilmu Pendidikan Islam, (Malang: Gunung Samudera, 2014), h. 9-11

4
B. Manfaat dan Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam
Kegunaan ilmu pendidikan Islam menurut Arifin yang dikutip oleh Nur
adalah:
1. Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui proses
yang panjang, dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan
segera, berbeda dengan membentuk benda mati yang dapay dilakukan sesuai
dengan keinginan pembuatnya. Dalam proses pembentukan tersebut
diperlukan suatu perhitungan yang matang dan hati-hati berdasarkan
pandangan dan pikiran-pikiran atau teori yang tepat, sehingga kegagalan
atau kesalahan-kesalahan langkah pembentuknya terhadap anak didik dapat
dihindarkan.
2. Pendidikan Islam pada khususnya yang bersumberkan nilai-nilai agama
Islam di samping menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai
nilai-nilai tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan
sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya adalah merupakan
proses ikhtiarlah yang secara pedagogis mampu mengembangkan hidup
anak didik kepada arah kedewasaan-kematangan yang menguntungkan
dirinya.
3. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan
untuk mensejahterakan dan membahagiakan hidup dalam kehidupan umat
manusia di dunia dan akhirat, dan mempunyai arti fungsional dan aktual
bilamana dikembangkan melalui proses kependidikan yang sistematis.
4. Ruang lingkup pendidikan Islam adalah mencakup segala bidang kehidupan
manusia di dunia, di mana manusia mampu memanfaatkan sebagai
pembentukan sikap dan nilai-nilai amalilah dalam pribadi manusia.
5. Memahami teori-teori kependidikan yang bersumber ajaran Islam, baik
dalam kitab suci Al-Qur’an. Al-Hadis maupun qaul ulama. 7
Pendidikan Islam memiliki fungsi dan tujuan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut etika,

7 Ibid., h. 13-16.

5
budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama. Peningkatan
potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamatan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Hal tersebut akhirnya bertujuan pada
optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk hidup.8

C. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam


Pendidikan Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,
karena di dalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik
langsung atau tidak langsung. Adapun segi-segi dan pihak-pihak yang teriibat
dalam pendidikan Islam sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan Islam adalah
sebagai berikut:
1. Perbuatan Mendidik itu Sendiri
Perbuatan mendidik di sini adalah seluruh kegiatan, tindakan atau sikap
yang dilakukan menghadapi atau mengasuh anak didik atau dengan istilah lain
yaltu sikap atau tindakan menuntun, membimbing, memberikan pertolongan dari
seorang pendidik kepada anak didik menuju tujuan pendidikan Islam. Dalam
perbuatan mendidik ini sering disebut dengan istilah tahzib.
2. Anak Didik
Yaitu pihak yang merupakan obyek terpenting dalam pendidikan, Hal ini
disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakaa atau dilakukan
hanyalah untuk membawa anak didik ke tujuan pendidikan Islam yang kita cita-
citakan. Dalam pendidikan Islam anak didik itu sering kali disebut dengan istilah
yang bermacam-macam, antara lain: Santri, talib, muta allim, muhazb dan tilmiz
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
Yaitu landasan yang menjadi fundamental serta sumber dari segala kegiatan
pendidikan Islam dilakukan. Pelaksanaan pendidikan berlandaskan atau
bersumber dari dasar tersebut. Dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan Islam

8 Wahyudin, “Fungsi Pendidikan Islam dalam Hidup dan Kehidupan Manusia”, Vol. V,
No. 2, Juli-Desember 2016, h. 409-410.

6
yaitn arah ke maksudnya Islam harus mana anak didik ini akan di bawa. Secara
ringkas, tujuan pendidikan Islam yaitu ingin membentuk anak didik menjadi
manusia (dewasa) muslim yang bertakwa kepada Allah dan kepribadian Mustim.
4. Pendidik
Yaitu yang melaksanakan pendidikan Islam berpengaruh penting
berlangsungnya pendidikan Baik atau tidaknya pendidik berpengaruh besar
terhadap hasil pendidikan Islam. Pendidik ini disebut sering mu'allim, muhaab.
ustadz, kyaim Pendidik ini untuk dan lain sebagainya. Di samping itu ada pula
yang merujuk pada istilah mursyid artinya memberikam memberikan petunjuk,
karena mereka memberikan petunjuk-petunjuk kepada anak didiknya.
5. Materi Pendidikan Islam
Bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu agama Islam yang
disajikan atau disampaikan kepada anak didik. Dalam pendidikan Islam materi
pendidikan ini disebut dengan istilah maddatul tarbiyah.
6. Media Pendidikan Islam
Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat makan menaludan
perannondidikanda yang digunakan untuk mengalirkan pesan pendidikan dari
pengirim atau guru kepada penerima (siswa) dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses
belajar mengajar pendidikan.
7. Metode Pendidikan Islam
Yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk
menyampaikan materi pendidikan Islam, agar materipendidikan Islam tersebut
dapat dengan mudah diterima dan diimplementasikan oleh peserta didik.
8. Evaluasi Pendidikan
Yaitu memuat cara-cara mengadakan evaluasi atau penilalan terhadap
hasil belajar. Tujuan pendidikan Islam umumnya tidak dapat dicapai sekaligus,
melalui proses atau pentahapan tertentu. Jika tujuan pada tahap atau tahap ini
telah tercapai maka pembangunan pendidikan dapat dilakukan pada tahap
berikutnya dan berakhir dengan terbentuknya kepribadian muslim
9. Alat Pendidikan

7
Alat pendidikan adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya
penglihatan dan pendengaran (alat peraga pengajaran) baik yang terdapat didalam
maupun diluar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium
komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan
efektifitas hasil belajar siswa.
10. Lingkungan Sekitar
Yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan hasil
pendidikan Islam. Pada umumnya telah diketahui bahwa anak-anak semenjak
dilahirkan sampai menjadi dewasa, menjadi orang yang dapat berdiri sendiri dan
bertanggung jawab sendiri dalam masyarakat, harus mengalami perkembangan.
Baik atau buruknya hasil perkembangan anak itu terutama bergantung kepada
pendidikan (pengaruh-pengaruh) yang diterima oleh anak itu dari berbagai
lingkungan pendidikan yang dialaminya. Lingkungan pendidikan yang dapat
mempengaruhi perkembangan peserta didik menurut M. Ngalim Purwanto ada 3
golongan besar, yaitu:
a. Lingkungan keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama;
b. Lingkungan sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua; dan
c. Lingkungan masyarakat, yang disebut juga lingkungan ketiga.9

9 Ngalim purwanto, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktis, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2007), h.123.

8
BAB III
PENUTUP

Simpulan
Pendidikan dalam Islam yang dikenal dengan menggunakan istilah at-
Tarblyah. Masing-masing istilah mempunyai makna yang berbeda karena
perbedaan teks dan konteks kalimatnya. Oleh karena itu, untuk mengetahui
definisi pendidikan Istam maka ada dua cara yang harus diimplementasikan
dengan cara etimologi (bahasa) dan secara terminologi (istilah), walaupun secara
sederhana pendidikan yang dikelola sebagai suatu usaha yang menentukan dalam
kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Pendidikan islam memiliki fungsi dan tujuan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut etika,
budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama. Peningkatan
potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamatan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan.
Pendidikan Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,
karena di dalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik
langsung atau tidak langsung. Adapun segi-segi dan pihak-pihak yang teriibat
dalam pendidikan Islam sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan Islam adalah
sebagai berikut: Perbuatan mendidik, anak didik, dasar dan tujuan pendidikan,
pendidik, materi pendidikan Islam, media pendidikan Islam, metode pendidikan
Islam, evaluasi pendidikan, alat pendidikan, dan juga lingkungan sekitar.
Saran
Demikianlah makalah kami susun dengan maksimal, meskipun terdapat
beberapa kekurangan di dalamnya. Kritik dan saran sangat kami terima dan kami
butuhkan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik di kemudian hari. Terima
kasih dan mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

10
Haryanti, Nik. Ilmu Pendidikan Islam. Malang: Gunung Samudera. 2014
Mappasiara. “Pendidikan Islam: Pengertian, Ruang Lingkup, dan
Epistemologinya”. Vol. VII. No. 1. 2018.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group. 2010.
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teori dan Praktis. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2007
Wahyudin. “Fungsi Pendidikan Islam dalam Hidup dan Kehidupan Manusia”.
Vol. V. No. 2. 2016

11

Anda mungkin juga menyukai