Anda di halaman 1dari 9

1

Pemikiran Pendidikan Islam dan Ruang Lingkup Kajiannya


Siti Khairani Itsnainy
Uin Alauddin Makassar
sitikhairaniitsnainy@gmail.com

A. Pendahuluan
Pemikiran pendidikan Islam adalah serangkaian proses kerja akal dan kalbu
secara bersungguh-sungguh dalam melihat berbagai persoalan yang ada dalam
pendidikan Islam. Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin
berkembang pula permasalahan yang dihadapi pendidikan, sehingga menuntut
kemajuan manusia dalam pemikiran-pemikiran yang sistematik tentang
Pendidikan.
Pemikiran terkait Pendidikan Islam akan terus berkembang seiring zaman,
meneyesuaikan dengan kebutuhan lahir dan batin manusia. Para tokoh pemikir
tentu akan terus berkontribusi dengan terus mengasah pemikiran dan pandangan
mereka tentang Pendidikan khususnya pendidikan islam. Untuk mewujudkan
kehidupan masyarakat madani dan manusia yang islami.
Seyogyanya bagi kita sebagai komponen masyarakat madani tersebut dan
khususnya sebagai manusia pebelajar, untuk mengetahui sedikit banyak tentang
pemikiran Pendidikan Islam tersebut.

Mengerucut pada pokok pembahasan karya tulis yang bersifat ilmiah,


maka penyusun mencukupkan diri dengan dua rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Pemikiran Pendidikan Islam?
2. Apa latar belakang dan tujuan Pemikiran Pendidikan Islam?
3. Apa ruang lingkup kajian Pemikiran Pendidikan Islam?
2

B. Pembahasan.
1. Pengertian Pemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan Islam adalah klausa yang tersusun dari tiga kata.
Pemikiran, Pendidikan dan Islam. Untuk sampai pemahaman tentang Pemikiran
Pendidikan Islam maka perlu pembahasan terperinci untuk masing-masing kata
tersebut.
a. Pemikiran
Pemikiran berasal dari kata dasar pikir yang berarti proses, cara atau
perbuatan memikir, yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu
persoalan dengan mempertimbangkan segala sesuatu secara bijaksana.1 Dalam
Kamus Filsafat, istilah pemikiran (thought) menunjuk pengertian baik pada proses
kegiatan mental maupun hasilnya. Interpretasinya tergantung pada pandangan
seseorang. Umumnya, daftar interpretasi macam ini membawa kita kepada
pembeberan sejarah filsafat pemikiran2
Pengertian tersebut menggambarkan bahwa pemikiran dapat diartikan dari
dua aspek, yaitu sebagai proses dan sebagai hasil. Dari aspek pertama, maka
pemikiran dapat diartikan sebagai proses kerja akal untuk melihat fenomena dan
berusaha mencari penyelesaiannya secara bijaksana. Sedangkan dari aspek kedua,
maka pemikiran merupakan hasil dari proses ijtihadi upaya manusia
menyelesaikan segenap persoalan kehidupannya.3
Dua cara mendefinisikan pemikiran tersebut sebenarnya tidaklah berbeda,
paling tidak keduanya dapat diartikan dalam satu pengertian, yakni pemikiran
adalah hasil upaya cerdas (ijtihadi) dari proses kerja akal dan kalbu untuk melihat
fenomena dan berusaha mencari penyelesaiannya secara bijaksana4
b. Pendidikan Islam

1
Tafsir, Ahmad, ilmu Pendidikan dalam perspektif islam, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1992
hlm 28
2
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia, 1996, hlm. 793)
3
H. Mahmud & Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan islam, Bandung, Sahifa, 2005 hlm 11
4
Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Media Pratama,
2001), hlm., 6
3

Ada banyak definisi pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli. Sebagai
satu tolok ukur dari definisi-definisi itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia
memberikan penjelasan yang cukup memadai tentang makna pendidikan, yaitu:5

Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men,
menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan
(ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan
tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan6

Kemudian menurut UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Lalu secara Epistemologi, Bahasa Arab dan Yunani, Pendidikan adalah:
a. Dalam Bahasa Arab : berasal dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba-
Yurabbi yang memiliki makna mendidik atau mengasuh. Jadi Pendidikan dalam
Islam adalah Bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani
dan akal anak didik sehingga bisa terbentuk pribadi muslim yang baik.
b. dalam Bahasa Yunani : Pendidikan berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata
“paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah
pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and
science of teaching children).
Dan yang terakhir Pendidikan menurut Plato adalah :
Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari
jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah
kesempurnaan. Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di-program menjadi
tiga tahap dengan tingkat usia, tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan
kepada murid hingga sampai dua puluh tahun; dan tahap kedua, dari usia dua

5
H. Mahmud & Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan islam, Bandung, Sahifa, 2005 hlm 3
6
Lihat W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985),
hlm. 702.
4

puluh tahun sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh
tahun sampai usia empat puluh tahun.7

Untuk memahami pemikiran pendidikan Islam, perlu ditegaskan kembali


bahwa kata Islam merupakan kata kunci yang berfungsi sebagai sifat, penegas dan
pemberi ciri khas pada kata pemikiran pendidikan. Dengan demikian, pengertian
pemikiran pendidikan Islam berarti pemikiran pendidikan yang secara khas
memiliki ciri islami, yang dengan ciri khas itu ia membedakan dirinya dengan
model pemikiran pendidikan lainnya.8
Dari berbagai istilah-istilah yang digunakan untuk menunjuk makna
pendidikan Islam, Konferensi Internasional Pendidikan Islam tahun 1977,
merekomendasikan bahwa pendidikan Islam ialah keseluruhan pengertian yang
terkandung dalam makna ta‘lîm, ta’dîb dan tarbiyyah. Pada konteks ini, dapat
diajukan beberapa definisi pendidikan Islam, di antaranya sebagaimana
diungkapkan oleh Ahmad D. Marimba yang mengartikan pendidikan Islam
sebagai bimbingan jasmani dan ruhani berdasarkan hukum-hukum agama Islam
menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ketentuan-ketentuan Islam.
Yang dimaksud dengan kepribadian utama adalah kepribadian muslim, yaitu
kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Omar Muhammad al-Toumy al-
Syaibany mengartikan pendidikan Islam sebagai perubahan yang diinginkan dan
diusahakan oleh proses pendidikan, baik pada tataran tingkah laku individu
maupun pada tataran kehidupan sosial serta pada tataran relasi dengan alam
sekitar; atau pengajaran sebagai aktivitas asasi, dan sebagai proporsi di antara
profesi-profesi dalam masyarakat. Pendidikan Islam memfokuskan perubahan
tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Di samping itu,
pendidikan Islam juga menekankan aspek produktifitas dan kreatifitas manusia
sehingga mereka bisa berperan serta berprofesi dalam kehidupan bermasyarakat9

7
Diakses di Blog 63 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Dan Referensinya
(gurupendidikan.co.id) 22 November 09.30 am WITA
8
H. Mahmud & Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan islam, Bandung, Sahifa, 2005 hlm 11
9
H. Mahmud & Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan islam, Bandung, Sahifa, 2005 hlm 9
5

Jadi, pendidikan Islam dapat dipahami juga sebagai proses yang dilakukan
oleh manusia berupa proses pertumbuhan jasmani dan rohani, yang dilaksanakan
dengan membimbing keseimbangan pertumbuhan pribadi manusia tersebut
melalui latihan-latihan kejiwaan, akal, pikiran, kecerdasan serta panca indra
dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu dalam kehidupannya
bermasyarakat. Perubahan dan proses pendidikan tersebut berdasarkan nilai-nilai
dan ukuran-ukuran dalam ajaran Islam. Menurut Prof. Abuddin Nata, pendidikan
dalam konteks Islam dan dalam bahasa al-Qur’an, mempunyai beberapa istilah,
yaitu al-Ta’lim, al-Tarbiyah, al-Ta’dib, al-Tazkiyah, al-Tadris, al-Tafaqquh, al-
Ta’aqqul, al-Tadabbur, al-Tazkirah, dan al-Mauizah.

2. Latar belakang dan tujuan dari Pemikiran Pendidikan Islam


Munculnya Pemikiran Pendidikan Islam tentu ada sebab musababnya,
antara lain sebagai berikut:
1. Faktor kebutuhan pragmatisme umat Islam yang sangat memerlukan satu
sistem pendidikan Islam yang betul-betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka
mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, beriman kepada
Allah. Agama Islam sendiri melalui ayat Al-qur’an banyak menyuruh atau
menganjurkan umat Islam untuk selalu berfikir, membaca dan menganalisis
sesuatu untuk kemudian bisa diterapkan atau bahkan bisa menciptakan hal yang
baru dari apa yang kita lihat.
2. Adanya kebutuhan umat akan kemajuan dan perbaikan nasib dirinya bisa
dikatakan sebagai faktor penentu timbulnya proses pembaharuan pendidikan
dalam Islam. Disamping agama Islam sendiri melalui al-Qur’an, sebagai sumber
ajaran: banyak manganjurkan kepada umatnya untuk melakukan pembaharuan di
segala bidang.
3. Adanya kontak Islam dengan Barat, yang merupakan faktor penting yang bisa
kita liat, adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa
perubahan paradigma umat Islam untuk belajar secara terus menerus kepada
Barat, sehingga ketertinggalan-ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa
terminimalisir. Timbulnya pemikiran pendidikan Islam baik dalam bidang agama,
6

sosial, dan pendidikan diawali dan dilatar belakangi oleh pemikiran Islam yang
timbul di belahan dunia Islam lainnya, terutama diawali oleh pembaharuan
pemikiran islam yang timbul di Mesir, Turki, dan India. Latar belakang
pembaharuan yang timbul di Mesir di mulai sejak kedatangan Napoleon ke Mesir

Secara khusus pemikiran pendidikan islam memiliki tujuan sangat komplek dan
variative, diantaranya adalah:

1. Untuk membangun kebiasaan berpikir ilmiah, dinamis dan kritis terhadap


persoalan-persoalan di seputar pendidikan islam.
2. Untuk memberikan dasar berfikir inklusif terhadap ajaran islam dan
akomodatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh
intelektual diluar islam.
3. Untuk menumbuhkan semangat berijtihad, sebagaimana yang ditujukan oleh
Rosulullah dan para kaum intelektual muslim pada abad pertama sampai abad
pertengahan, terutama dalam merekonstruksi sistem pendidikan islam yang lebih
baik.
4. Untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan sistem
pendidikan nasional.10

3. Ruang Lingkup Kajian Pemikiran Pendidikan Islam


Merujuk pada hakekat pendidikan Islam yang tidal lain adalah realisasi
fungsi rububiyah Allah terhadap manusia dalam rangka menyiapkan dan
membimbing serta mengarahkanya, agara nantinya mampu melaksanakan tugas
kekhalifahan sekaligus hamba dimuka bumi dengan sebaik-baiknya, maka sudah
menjadi tugas dan tanggung jawab manusia (orang tua dan generasi tua pada
umumnya) untuk melaksanakan tugas tersebut yang meliputi empat cakupan yang
menjadi ruang lingkup pendidikan Islam.
1. Tahap Takhliq ( tahap konsepsi ), yaitu tahap atau proses terbentuknya struktur
dan kerangka serta kelengkapan-kelengkapan dasar ciptaan maupun potensi-

Ruang Lingkup Pemikiran Pendidikan Islam - Azzuwha (weebly.com) diakses 22 Nov 12.05
10

Wita
7

potensi pembawaan manusia (anak) , atau potensi fitrah , sehingga tahap ini dapat
dikatakan sebagai tahap pembentukan potensi fitrah.
2. Tahap Taswiyah ( tahap penyempurnaan ), yaitu proses tumbuh kembangnya
potensi fitrah anak secara bertahap dan berangsur-angsur sampai sempurna.
Dalam tahap ini , secara umum fungsi kependidikan Islam adalah mempersiapkan
kondisi dan situasi serta memberikan perlakuan dan tindakan yang diperlukan
agar seluruh potensi fitrah anak dapat tumbuh kembang dan actual secara
fungsional, sehingga anak mampu hidup dalam dan meneyesuaikan diri dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya .
3. Tahap Taqdir( tahap penentuan), yaitu tahap /proses tumbuh kembang potensi
individual yang akan menentukan kapasitas dan kapabilitas serta kualitas masing-
masing , yang sekaligus menunjukkan dan menentukan pembagian bidang tugas ,
kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam kehidupan masyarakat.
4. Tahap Hidayah, yaitu proses pengarahan dan bimbingan agar setiap orang
mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya sesuai dengan bidang tugas masing-
masing secara efektif dan untuk merealisasikan fungsi kekhalifahan

C. Penutup.
Beberapa kesimpulan dari makalah ini antara lain;

1. Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi
awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan
memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Secara umum
pendidikan dapat diartikan sebagai usaha pengembangan kualitas diri manusia
dalam segala aspeknya; Pendidikan merupakan aktivitas yang disengaja untuk
mencapai tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang saling
mempengaruhi.
8

2. Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan. Hubungan antara


keduanya bersifat organis-fungsional; pendidikan berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan Islam; dan Islam memberikan landasan sistem nilai untuk
mengembangkan berbagai pemikiran tentang pendidikan Islam;
3. Istilah pendidikan dalam konteks Islam dikenal dengan konteks at-
tarbiyyah, at-ta‘lîm, dan at-ta’dîb. Konferensi Internasional Pendidikan Islam
tahun 1977, merekomendasikan bahwa pendidikan Islam ialah keseluruhan
pengertian yang terkandung dalam makna ta‘lîm, ta’dîb dan tarbiyyah;
4. Pendidikan Islam adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik
sehingga aspek jasmani, ruhani, akal dan potensi anak didik tumbuh dan
berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat yang Islami.
5. Pemikiran berasal dari kata dasar pikir yang berarti proses, cara atau
perbuatan memikir, yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu
persoalan dengan mempertimbangkan segala sesuatu secara bijaksana;
6. Pemikiran dapat diartikan dari dua aspek, yaitu sebagai proses dan sebagai
hasil; Dari aspek pertama, maka pemikiran dapat diartikan sebagai proses kerja
akal untuk melihat fenomena dan berusaha mencari penyelesaiannya secara
bijaksana. Sedangkan dari aspek kedua, maka pemikiran merupakan hasil dari
proses ijtihadi upaya manusia menyelesaikan segenap persoalan kehidupannya;
Pemikiran adalah hasil upaya cerdas (ijtihadi) dari proses kerja akal dan kalbu
untuk melihat fenomena dan berusaha mencari penyelesaiannya secara bijaksana
7. Ruang lingkup pemikiran Pendidikan Islam meliputi Tahap Takhliq (tahap
konsepsi), Tahap Taswiyah (tahap penyempurnaan), Tahap Taqdir (tahap
penentuan), Tahap Hidayah, yaitu proses pengarahan dan bimbingan.
9

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al Ma’arif,


1998
Mahmud & Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan islam, Bandung, Sahifa, 2005
Tafsir, Ahmad, ilmu Pendidikan dalam perspektif islam, Bandung, Remaja Rosda
Karya, 1992
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia, 1996
Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta:
Media Pratama, 2001)
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1985)
M. Noor Syam, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional,
1981
Zahara Idris, Pengantar Pendidikan I, Jakarta: Grasindo, 1992
Diakse Ruang Lingkup Pemikiran Pendidikan Islam - Azzuwha (weebly.com) 22
November 12.05 WITA
Diakses 63 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Dan Referensinya
(gurupendidikan.co.id) 22 November 09.30 am WITA

Anda mungkin juga menyukai