PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan pendidikan islam istilah Pendidikan Islam berarti
bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik
oleh pendidik, agar ia mempunyai kepribadian yang bersifat islamiyah
berlandaskan pada Al-qur’an dan hadis. Karena pendidikan islam, tidak hanya
bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis.
Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang maupun
kelompok, untuk menjadi dewasa dalam berfikir dan berinteraksi kepada
khalayak umum, akan teapi kemajuan perkembangan Ilmu Pendidikan Islam tidak
akan memajukan islam, tanpa adanya pendidik yang mengerti tentang Ilmu
Pendidikan Islam itu sendiri., oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang
Pengertian Pendidikan Islam, Tujuan Pendidikan Islam, Batasan Pengertian
Pengertian Islam, Tahap-tahap Pendidikan Islam, Komponen-komponen
Pendidikan Islam serta Formulasi Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Pendidikan Islam?
b. Apa tujuan Pendidikan Islam?
c. Apa saja batasan-batasan Pendidikan Islam?
d. Apa saja komponen-komponen tujuan Pendidikan Islam?
e. Apa saja tahap-tahap Pendidikan Islam?
f. Apa saja formulasi tujuan pendidikan islam?
C. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian Pendidikan Islam
b. Mengetahui tujuan Pendidikan Islam
c. Mengetahui apa saja batasan-batasan Pendidikan Islam
d. Mengetahui apa saja komponen-komponen tujuan Pendidikan Islam
e. Mengetahui apa saja tahap-tahap Pendidikan Islam
f. Mengetahui apa saja formulasi tujuan pendidikan islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ramayulis,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 33-34
2
Kedua, Omar Muhammad al-Toumi al-Syaibanimendefinisikan
Pendidikan Isalm dengan: “proses mengubah tingkah laku individu pada
kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran
sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi
dalam masyarakat.” Pengertian ini lebih menenkankan pada perubahan
tingkah laku, dari yang buruk menuju yang baik, dari yang minimal menuju
yang maksimal, dari yang potensial menjadi aktual, dari yang pasif menuju
aktif.
Ketiga, Muhammad Fadhil al-Jamali mengajukan pengertian
Pendidikan Islam. “Upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak
manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan
kehidupan yang mulia, sehingga berbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik
yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan.
Keempat, Muhammad Javed al-Sahlani dalam al;Tarbiyah nwa al-
Ta’lim Al-Qur’an al-Karim mengartikan Pendidikan Islam dengan: “Proses
mendekatkan manusia kepada tingkat keempurnaan dan mengembangkan
kemampuannya.
Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
diatas, maka Pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: “Proses
transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui
upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan
pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasandan kesempurnaan
hidup didunia dan akhirat,”.2
Definisi lain menyebutkan Pendidikan Islam merupakan pendidikan
yang secara khas memiliki ciri islami, berbeda dengan konsep pendidikan
yang lain yang kajiannya lebih memfokuskan pada pemberdayaan umat
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Artinya, kajian Pendidikan Islam bukan
sekedar menyangkut aspek normatif ajaran Islam, tapi juga terapannya dalam
ragam materi, institusi, budaya, nilai, dan dampaknya terhadap pemberdayaan
umat. Oleh karena itu, pemahaman tentang materi, institusi, kultur, dan sistem
Pendidikan merupakan satu kesatuan yang holistik, bukan parsial, dalam
mengembangkan sumber daya manusia yang beriman, berislam, dan berihsan.
2
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 25-28
3
Seperti Ramayulis dan Samsul Nizar yang mendefiniskan Pendidikan Islam
merupakan suatu sistem yang memungkinkan peserta didik dapat
mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.
Di dalam khazanah pemikiran Pendidikan Islam Muhaimin secara
sederhana dan terperinci memberikan beberapa pengertian tentang Pendidikan
Islam yang dapat dipahami sebagai berikut:
1. Pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai
fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu Al-Qur’an
dan Sunnah nya.
2. Upaya memberikan Pendidikan Agama Islam agar menjadikannya sebagai
pendangan dan sikap hidup si peserta didik. (a) segenap kegiatan yang
dilakukan sesorang atau suatu lembaga tertentu untuk membantu peserta
didik dalam menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya; dan
(b) Segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau
lebih yang berdampak dengan tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-
nilainya ada salah satu atau beberapa pihak.
3. Proses dan praktek penyelenggaraan Pendidikan yang berlangsung dan
berkembang dalam sejaran Umat Islam. Artinya, proses tumbuh
kembangnya Islam dan umatnya, baik Islam sebagai agama, ajaran,
maupun sistem budaya dari peradaban sejak jaman Nabi Muhammad
sampai sekarang.3
3
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2013), h 25-28
4
dengan dunia akhirat sehingga terbentuklah manusia muslim paripurna yang
berjiwa tawakkal secara total kepada Allah swt, sebagai mana firman-Nya dalam
QS Al-An’am/6: 162
4
Muhammad Rusmin. Konsep Dan Tujuan Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Uin Alauiddin
Makassar
5
menyebutnya sebagai tujuan akhir. Al-Barasyi menghendaki tujuan akhir
pendidikan islam adalah manusia yang berakhlak mulia.5
Menurut Dr. Zakiah Darajat bahwa tujuan pendidikan Islam secara
keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil
dengan pula takwa, insan kamil artinya manusia butuh rohani dan jasmani, dapat
hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah
SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan
manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar
mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan
Allah dan dengan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat
dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia ini dan diakhirat nanti.
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan
Pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu meliputi
seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap , tingkah laku, penampilan,
kebiasaan, dan pandangan.
Tujuan umum Pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan
pendidikan nasional negara tempat Pendidikan Islam itu dilaksanakan dan
harus dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu. 6
Tujuan akhir
Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya
terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula. Tujuan akhir
Pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam firman Allah:
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) h.46
6
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014) h. 30
6
“wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya takwa; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik
diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu
kurikulum pendidikan formal.
Pada tujuan sementara bentuk Insan Kamil dengan pola takwa sudah
kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa
ciri pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik.
Tujuan Operasional
Tujuan Operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan
bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan
tertentu disebut tujuan operasional.
Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari anak didik
suatu kemampuan dan keterampilan tertentu. Sifat operasionalnya lebih
ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian.
7
c. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi manfaat atau yang
lebih terkenal sekarang ini dengan nama tujuan-tujuan vokasional dan
professional.
d. Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keinginan
tahu (curiousity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu
sendiri.
e. Menyiapkan belajar dari segi professional, teknikal dan pertukangan
supaya dapat menguasai profesi tertentu.
8
c. Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta alam, dan kepada
malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab dan hari akhirat berdasar pada paham
kesadaran dan perasaan.
d. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan
dalam adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-
hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan.
e. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-qur’an
membacanya dengan baik, memagaminya dan mengamalkan ajaran-
ajarannya.
f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam dan
pahlawan-pahlawannya dan mengikuti jejak mereka.
Inilah setengah dari tujuan-tujuan Pendidikan Islam yang telah kita bagi
kepada beberapa tingkatan, yaitu tingkat tujuan akhir, tingkat tujuan umum, dan
tingkat tujuan khusus. Walaupun tujuan-tujuan itu berasal dari sumber-sumber dasar
ajaran Islm yaitu Al-Qur’an dan sunnah tetapi ia telah diungkapkan dalam bahasa
dan istilah modern dan dapat dilaksanakan di bangku sekolah dan dalam kontak
persekolahan modern.
Sebagai penutup bagian ini kita turunkan pendapat Ibn Khaldun sebagai
seorang pemikir terakhir dari zaman keemasan tamaddun Islam yang banyak
menulis memgenai pendidikan, terutama pada karyanya yang terkenal, yaitu
Muqaddimah. Ibn Khaldun membagi tyujuan-tujuan pendidikan itu kepada:
a. Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu mengajarkan syiar-syiar
agama menrut Al-qur’an dan Sunnah, sebab dengan jalan itu potensi iman
diperkuat, sebagaimana halnya dengan potensi-potensi lain yang jika telah
mendarah daging maka ia seakan-akan menjadi fitrah.
b. Menyiapkan seseorang dari segi akhlak.
c. Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial.
d. Menyiapkan seseorang dari segi vokalsinal atau pekerjaan.
e. Menyiapkan sesorang dari segi pemikiran, sebab dengan pemikiranlah seseorang
itu dapat memegang berbagai pekerjaan dan pertukangan atau keterampilan
tertentu seperti telah diterangkan di atas.
f. Menyiapkan seseorang dari segi kesenian, di sini termasuk music, syair, khat,
seni bangunan dan lain-lain.
9
Itulah pendapat-pendapat berbagai ahli pendidikan berkenaan dengan tujuan-
tujuan pendidikan islam. Pendapat-pendapat itu bukanlah bertentangan satu
sama lain. Perbedaan barangkali terlihat pada segi penekanan. Yang satu melihat
kepada tujuan akhir, yang lain kepada tujuan umum, sedang yang lain lagi
kepada tujuan khusus. Sudah tentu kecenderungan dan pribadi seseorang penulis
memegang peranan penting dalam perbedaan pendapat tentang tujuan-tujuan
pendidikan ini.7
7
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia), h. 41-55
10
Bentuk kegiatan berbentuk pendidikan, pengajaran, dan pelatihan.
Tujuan pendidikan merupakan kombinasi antara pengembangan potensi
peserta didik dengan sosial demand.8
8
M. Arifin, M.Ed, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara) h. 12
11
Komponen-komponen tujuan pendidikan diatas tidak hanya terfokus pada
tujuan yang bersifat teoritis, tetapi juga bertujuan praktis yang sasarannya pada
pemberian kemampuan praktis peserta didik. Hal ini dilakukan agar setelah
menyelesaikan studinya, mereka dapat mengaplikasikan ilmunya dengan penuh
kewibawaan dan professional mengingat kompetensi yang dimiliki telah
memadai.
E. Tahap-Tahap Tujuan
Abu Ahmadi mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan Pendidikan Islam meliputi;
(1) Tujuan Tertinggi/ Terakhir
Dalam tujuan pendidikan islam tujuan tertinggi atau terakhir ini pada
akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan perannya sebagai makhluk
ciptaan Allah. Dengan demikian indicator dari insan Kamil tersebut adalah;
(1) menjadi hamba Allah, (2) mengantarkan subjek didik menjadi khalifah
Allah fi al-ard.(3) untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat, baik individu maupun masyarakat.
(2) Tujuan Umum
Tujuan umum berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat
diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian peserta
didik. Ini merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala
waktu dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan
hakikat kemanusiaan yang universal.9
(3) Tujuan khusus
Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi/
terakhir dan tujuan umum (pendidikan islam). Tujuan khusus bertujuan untuk
Mendidik siswa atau anggota masyarakat untuk menjadi seorang muslim yang
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan,
keterampilan dan sehat lahir batin sebagai warga negara yang berpancasila. 10
(4) Tujuan sementara
9
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada) h. 14
10
Mujamil Qomar, Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi,(Jakarta: Erlangga) h.4
12
Tujuan sementara pada umunya merupakan tujuan-tujuan yang
dikembangkan dalam rangka menjawa segala tuntunan kehidupan.11
11
Op.Cit., Ramayulis, h. 134-141
13
Menurut Muhammad Athahiyah al- Abrasyi, tujuan tujuan pendidikan Islam
adalah tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW. Sewaktu hidupnya, yaitu pembentukan moral yang tinggi, karena
pendidikan moral merupakan jiwa pendidikan Islam, sekalipun tanpa
mengabaikan pendidikan jasmani, akal, dan ilmu praktis.12
12
Op.Cit.,Abdul Mujib, h.75-80
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: “Proses transinternalisasi
pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran,
pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya,
guna mencapai keselarasandan kesempurnaan hidup didunia dan akhirat,”.
Tujuan pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang
yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pula takwa, insan kamil artinya
manusia butuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan
normal karena takwanya kepada Allah SWT.
Batasan-batasan pendidikan islam; a) batasan yang luas, b) batasan yang
sempit, c) batasan yang luas terbatas.
Komponen-komponen tujuan pendidikan tidak hanya terfokus pada tujuan
yang bersifat teoritis, tetapi juga bertujuan praktis yang sasarannya pada pemberian
kemampuan praktis peserta didik. Hal ini dilakukan agar setelah menyelesaikan
studinya, mereka dapat mengaplikasikan ilmunya dengan penuh kewibawaan dan
professional mengingat kompetensi yang dimiliki telah memadai.
Tahap-tahap tujuan terbagi a) Tujuan Tertinggi/ Terakhir, b) Tujuan Umum, c)
Tujuan khusus, d) Tujuan sementara.
B. Saran
Makalah ini pemakalah sajikan dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat
bagi pembaca terutama bagi pemakalah sendiri, namun kritik dan saran dari pembaca,
pemakalah harapkan untuk perbaikan makalah dimasa yang akan datang.
15