Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangan pendidikan islam istilah Pendidikan Islam berarti
bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik
oleh pendidik, agar ia mempunyai kepribadian yang bersifat islamiyah
berlandaskan pada Al-qur’an dan hadis. Karena pendidikan islam, tidak hanya
bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis.
Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang maupun
kelompok, untuk menjadi dewasa dalam berfikir dan berinteraksi kepada
khalayak umum, akan teapi kemajuan perkembangan Ilmu Pendidikan Islam tidak
akan memajukan islam, tanpa adanya pendidik yang mengerti tentang Ilmu
Pendidikan Islam itu sendiri., oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang
Pengertian Pendidikan Islam, Tujuan Pendidikan Islam, Batasan Pengertian
Pengertian Islam, Tahap-tahap Pendidikan Islam, Komponen-komponen
Pendidikan Islam serta Formulasi Pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Pendidikan Islam?
b. Apa tujuan Pendidikan Islam?
c. Apa saja batasan-batasan Pendidikan Islam?
d. Apa saja komponen-komponen tujuan Pendidikan Islam?
e. Apa saja tahap-tahap Pendidikan Islam?
f. Apa saja formulasi tujuan pendidikan islam?

C. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian Pendidikan Islam
b. Mengetahui tujuan Pendidikan Islam
c. Mengetahui apa saja batasan-batasan Pendidikan Islam
d. Mengetahui apa saja komponen-komponen tujuan Pendidikan Islam
e. Mengetahui apa saja tahap-tahap Pendidikan Islam
f. Mengetahui apa saja formulasi tujuan pendidikan islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


a. Menurut Bahasa (Lughatan/ Etimology)
Dalam konteks islam pendidikan secara bahasa atau lughatanada tiga
kata yang digunakan. Ketiga kata tersebut, yaitu: (1) “at-tarbiyah”, (2) “al-
ta’lim”, (3) “al-ta’dib”. Ketiga kata tersebut memiliki makna yang saling
berkaitan saling cocok untuk pemaknaan pendidikan dalam Islam. Ketiga kata
itu mengandung makna yang amat dalam, menyangkut manusia dan
masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan tuhan saling
berkaitan satu sama lain.
Term at-tarbiyah berakar dari tiga kata, yakni pertama, berasal dari
kata rabba yarbu yang artinya bertambah dan tumbuh. Kedua, berasal dari
kata rabiya yarbi yang artinya tumbuh dan berkembang. Ketiga, berasal sari
kata rabba yarbu yang artinya, memperbaiki, membimbing, menguasai,
memimpin, menjaga dan memelihara. Term al-ta’lim, secara lughawy berasal
dari kata fi’il tsulasi mazid biharfin wahid, yaitu ‘allama yu allimu . Jadi
‘allama artinya, mengajar. Selanjutnya term al-ta’dib berasal dari kata tsulasi
maszid bihaijimn wahid, yaitu ‘adaba yu’addibu . jadi ‘adaba artinya
memberi adab.1
b. Menurut Istilah (Isthilahan)/ terminology)
Pengertian Pendidikan Islam dikemukakan oleh beberapa para ahli.
Pertama,Muhammad SA. Ibrahimi (Bangladesh) menyatakan bahwa
Pendidikn Islam adalah: “Islamic education i true sense of the learn, is a
system of education which enable a man to lead his life according to the
islamic ideology, so that he may easily mould his life in accordance with
tenets of Islam.” (Pendidikan Islam dalam pandangan yang sebenarnya adalah
suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan ideologi islam, sehingga dengan mudah ia adapat
membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam.

1
Ramayulis,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 33-34

2
Kedua, Omar Muhammad al-Toumi al-Syaibanimendefinisikan
Pendidikan Isalm dengan: “proses mengubah tingkah laku individu pada
kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran
sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi
dalam masyarakat.” Pengertian ini lebih menenkankan pada perubahan
tingkah laku, dari yang buruk menuju yang baik, dari yang minimal menuju
yang maksimal, dari yang potensial menjadi aktual, dari yang pasif menuju
aktif.
Ketiga, Muhammad Fadhil al-Jamali mengajukan pengertian
Pendidikan Islam. “Upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak
manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan
kehidupan yang mulia, sehingga berbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik
yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan.
Keempat, Muhammad Javed al-Sahlani dalam al;Tarbiyah nwa al-
Ta’lim Al-Qur’an al-Karim mengartikan Pendidikan Islam dengan: “Proses
mendekatkan manusia kepada tingkat keempurnaan dan mengembangkan
kemampuannya.
Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
diatas, maka Pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: “Proses
transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui
upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan
pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasandan kesempurnaan
hidup didunia dan akhirat,”.2
Definisi lain menyebutkan Pendidikan Islam merupakan pendidikan
yang secara khas memiliki ciri islami, berbeda dengan konsep pendidikan
yang lain yang kajiannya lebih memfokuskan pada pemberdayaan umat
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Artinya, kajian Pendidikan Islam bukan
sekedar menyangkut aspek normatif ajaran Islam, tapi juga terapannya dalam
ragam materi, institusi, budaya, nilai, dan dampaknya terhadap pemberdayaan
umat. Oleh karena itu, pemahaman tentang materi, institusi, kultur, dan sistem
Pendidikan merupakan satu kesatuan yang holistik, bukan parsial, dalam
mengembangkan sumber daya manusia yang beriman, berislam, dan berihsan.

2
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 25-28

3
Seperti Ramayulis dan Samsul Nizar yang mendefiniskan Pendidikan Islam
merupakan suatu sistem yang memungkinkan peserta didik dapat
mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.
Di dalam khazanah pemikiran Pendidikan Islam Muhaimin secara
sederhana dan terperinci memberikan beberapa pengertian tentang Pendidikan
Islam yang dapat dipahami sebagai berikut:
1. Pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai
fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu Al-Qur’an
dan Sunnah nya.
2. Upaya memberikan Pendidikan Agama Islam agar menjadikannya sebagai
pendangan dan sikap hidup si peserta didik. (a) segenap kegiatan yang
dilakukan sesorang atau suatu lembaga tertentu untuk membantu peserta
didik dalam menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya; dan
(b) Segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau
lebih yang berdampak dengan tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-
nilainya ada salah satu atau beberapa pihak.
3. Proses dan praktek penyelenggaraan Pendidikan yang berlangsung dan
berkembang dalam sejaran Umat Islam. Artinya, proses tumbuh
kembangnya Islam dan umatnya, baik Islam sebagai agama, ajaran,
maupun sistem budaya dari peradaban sejak jaman Nabi Muhammad
sampai sekarang.3

B. Tujuan Pendidikan Islam


Tujuan pendidikan Islam merupakan penggambaran nilai-nilai Islam yang
hendak diwujudkan dalam pribadi peserta didik pada akhir dari proses
kependidikan. Dengan kata lain, tujuan pendidikan Islam adalah perwujudan nilai-
nilai Islami dalam pribadi peserta didik yang diperoleh dari pendidik muslim
melalui proses yang terfokus pada pencapaian hasil (produk) yang berkepribadian
Islam yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab, sehingga sanggup mengembangkan dirinya
menjadi hamba Allah yang taat dan memiliki ilmu pengetahuan yang seimbang

3
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2013), h 25-28

4
dengan dunia akhirat sehingga terbentuklah manusia muslim paripurna yang
berjiwa tawakkal secara total kepada Allah swt, sebagai mana firman-Nya dalam
QS Al-An’am/6: 162

)١٦٢( َ‫ب ۡٱلعَ ٰـلَ ِّمين‬


ِّ ‫لِل َر‬ َ َ‫س ِّكى َو َم ۡحي‬
ِّ َّ ِّ ‫اى َو َم َماتِّى‬ َ ‫قُ ۡل إِّ َّن‬
ُ ُ‫ص ََلتِّى َون‬
“Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.
Dengan demikian tujuan pendidikan Islam sama luasnya dengan
kebutuhan manusia modern masa kini dan masa yang akan datang karena manusia
tidak hanya memerlukan iman atau agama melainkan juga ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai alat untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia sebagai
sarana untuk mencapai kehidupan yang bahagia di akhirat.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, Muhammad Athiyyah Al-
Abrasyi berpendapat bahwa:
1. Tujuan pendidikan Islam adalah akhlak. Menurutnya, pendidikan budi
pekerti merupakan jiwa dari pendidikan Islam. Islam telah memberi kesimpulan
bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah ruh (jiwa) pendidikan Islam,
dan tujuan pendidikan Islam yang sebenarnya adalah mencapai suatu akhlak yang
sempurna. Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa kita tidak mementingkan
pendidikan jasmani, akal, ilmu maupun ilmu pengetahuan praktis lainnya,
melainkan bahwa kita sesungguhnya memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak
sebagaimana halnya memperhatikan ilmu-ilmu yang lain. Anak-anak
membutuhkan kekuatan dalam jasmani, akal, ilmu, dan juga membutuhkan
pendidikan budi pekerti, cita rasa dan kepribadian. Dengan demikian, tujuan
pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti dan pembentukan jiwa.
2. Memperhatikan agama dan dunia sekaligus. Sesungguhnya ruang lingkup
pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada pendidikan agama dan tidak pula
terbatas hanya pada dunia semata-mata4
Al-Attas menghendaki tujuan pendidikan Islam adalah manusia yang baik.
Ini terlalu umum. Marimba berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah
terbentuknya orang yang berkepribadian muslim. Ini pun amat umum; ia memang

4
Muhammad Rusmin. Konsep Dan Tujuan Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Uin Alauiddin
Makassar

5
menyebutnya sebagai tujuan akhir. Al-Barasyi menghendaki tujuan akhir
pendidikan islam adalah manusia yang berakhlak mulia.5
Menurut Dr. Zakiah Darajat bahwa tujuan pendidikan Islam secara
keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil
dengan pula takwa, insan kamil artinya manusia butuh rohani dan jasmani, dapat
hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah
SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan
manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar
mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan
Allah dan dengan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat
dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia ini dan diakhirat nanti.

1. Tujuan Pendidikan

 Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan
Pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu meliputi
seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap , tingkah laku, penampilan,
kebiasaan, dan pandangan.
Tujuan umum Pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan
pendidikan nasional negara tempat Pendidikan Islam itu dilaksanakan dan
harus dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu. 6
 Tujuan akhir
Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya
terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula. Tujuan akhir
Pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam firman Allah:
  
    
   


5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) h.46
6
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014) h. 30

6
“wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya takwa; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
 Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik
diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu
kurikulum pendidikan formal.
Pada tujuan sementara bentuk Insan Kamil dengan pola takwa sudah
kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa
ciri pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik.
 Tujuan Operasional
Tujuan Operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan
bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan
tertentu disebut tujuan operasional.
Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari anak didik
suatu kemampuan dan keterampilan tertentu. Sifat operasionalnya lebih
ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian.

2. Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam


 Tujuan umum Pendidikan Islam
Al-Abrasyi dalam kajiannya tentang Pendidikan Islam telah menyimpulkan
lima tujuan umum bagi Pendidikan Islam, yaitu:
a. Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia. Kaum Muslimin
dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwa pendidikan akhlak adalah
inti pendidikan islam, dan bahwa mencapai akhlak yang sempurna adalah
tujuan pendidikan yang sebenarnya.
b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan
Islam bukan hanya menitikberatkan pada keagamaan saja, atau pada
keduniaan saja, tetapi pada kedua-duanya sekali.

7
c. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi manfaat atau yang
lebih terkenal sekarang ini dengan nama tujuan-tujuan vokasional dan
professional.
d. Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keinginan
tahu (curiousity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu
sendiri.
e. Menyiapkan belajar dari segi professional, teknikal dan pertukangan
supaya dapat menguasai profesi tertentu.

Al-Jamali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan yang diambilnya dari Al-


Qur’an sebagai berikut:
a. Memperkenalkan kepada manusia akan tempatnya di antara makhluk-
makhluk dan akan tanggungjawab perseorangannya dalam hidup ini.
b. Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan sosialnya
dan tanggungjawabnya dalam jangka suatu sistem sosial.
c. Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta), dan
mengajaknya memahami hikmah Penciptanya dalam menciptakannya,
dan memungkinkan manusia untuk menggunakan atau mengambil
faedah daripadanya.
d. Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya ini.

 Tujuan Khusus Pendidikan Islam


Yang dimaksud dengan tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang
diinginkan yang merupakan bagian yang termasuk di bawah tiap tujuan
umum pendidikan.Diantara tujuan-tujuan khusus yang mungkin
dimasukkan di bawah penumbuhan semangat agama dan akhlak adalah:
a. Memperkenalkan kepada generasi muda akan akidah islam, dasar-
dasarnya, asal usul ibadat dan cara-cara melaksanakannya dengan betul,
dengan membiasakan mereka berhati-hati mematuhi akidah-akidah
agama dan menjalankan dan menghormati syiar-syiar agama.
b. Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama
termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia.

8
c. Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta alam, dan kepada
malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab dan hari akhirat berdasar pada paham
kesadaran dan perasaan.
d. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan
dalam adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-
hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan.
e. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-qur’an
membacanya dengan baik, memagaminya dan mengamalkan ajaran-
ajarannya.
f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam dan
pahlawan-pahlawannya dan mengikuti jejak mereka.

Inilah setengah dari tujuan-tujuan Pendidikan Islam yang telah kita bagi
kepada beberapa tingkatan, yaitu tingkat tujuan akhir, tingkat tujuan umum, dan
tingkat tujuan khusus. Walaupun tujuan-tujuan itu berasal dari sumber-sumber dasar
ajaran Islm yaitu Al-Qur’an dan sunnah tetapi ia telah diungkapkan dalam bahasa
dan istilah modern dan dapat dilaksanakan di bangku sekolah dan dalam kontak
persekolahan modern.
Sebagai penutup bagian ini kita turunkan pendapat Ibn Khaldun sebagai
seorang pemikir terakhir dari zaman keemasan tamaddun Islam yang banyak
menulis memgenai pendidikan, terutama pada karyanya yang terkenal, yaitu
Muqaddimah. Ibn Khaldun membagi tyujuan-tujuan pendidikan itu kepada:
a. Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu mengajarkan syiar-syiar
agama menrut Al-qur’an dan Sunnah, sebab dengan jalan itu potensi iman
diperkuat, sebagaimana halnya dengan potensi-potensi lain yang jika telah
mendarah daging maka ia seakan-akan menjadi fitrah.
b. Menyiapkan seseorang dari segi akhlak.
c. Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial.
d. Menyiapkan seseorang dari segi vokalsinal atau pekerjaan.
e. Menyiapkan sesorang dari segi pemikiran, sebab dengan pemikiranlah seseorang
itu dapat memegang berbagai pekerjaan dan pertukangan atau keterampilan
tertentu seperti telah diterangkan di atas.
f. Menyiapkan seseorang dari segi kesenian, di sini termasuk music, syair, khat,
seni bangunan dan lain-lain.

9
Itulah pendapat-pendapat berbagai ahli pendidikan berkenaan dengan tujuan-
tujuan pendidikan islam. Pendapat-pendapat itu bukanlah bertentangan satu
sama lain. Perbedaan barangkali terlihat pada segi penekanan. Yang satu melihat
kepada tujuan akhir, yang lain kepada tujuan umum, sedang yang lain lagi
kepada tujuan khusus. Sudah tentu kecenderungan dan pribadi seseorang penulis
memegang peranan penting dalam perbedaan pendapat tentang tujuan-tujuan
pendidikan ini.7

C. Batasan-Batasan Pengertian Pendidikan Islam


a. Batasan yang luas
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar adalah
segala pengalaman belajar yang dilalui peserta didik dengan segala ruang
lingkup dan sepanjang hayat.
Karakteristik pendidikan dalam arti luas adalah:
 pendidikan berlangsung sepanjang hayat.
 Lingkungan pendidikan adalah semua yang berada di luar diri peserta didik.
 Bentuk kegiatan dimulai dari yang tidak sengaja sampai kepada kegiatan
yang terprogram.
b. Batasan yang sempit
Karakteristik pendidikan dalam arti yang sempit adalah masa
pendidikan terbatas, lingkungan pendidikan berlangsung disekolah atau
madrasah, bentuk kegiatan sudah terprogram.Dn tujuan pendidikan oleh pihak
luar sekolah atau madrasah.
c. Batasan yang luas terbatas
Pendidikan dalam arti luas terbatas adalah segala usaha sadar yang di
lakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.Melalui kegiatan
bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan non-formal dan in-formal.
Karakteristik pendidikan dalam arti luas adalah:
 Masa pendidikan sepanjang hayat namun kegiatan terbatas oleh waktu.
 Lingkungan pendidikan juga terbatas.

7
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia), h. 41-55

10
 Bentuk kegiatan berbentuk pendidikan, pengajaran, dan pelatihan.
 Tujuan pendidikan merupakan kombinasi antara pengembangan potensi
peserta didik dengan sosial demand.8

D. Komponen- Komponen Tujuan Pendidikan Islam


Dalam proses pendidikan, tujuan akhir merupakan kristalisasi nilai-nilai
yang ingin diwujudkan dalam pribadi peserta didik. Tujuan akhir harus lengkap
(comprehensive) mencakup semua aspek, serta terintegrasi dalam pola
kepribadian ideal yang bulat dan utuh.
Secara teoritis, tujuan akhir dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tujuan normatif, tujuan yang ingin dicapai berdasarkan norma-norma yang
mampu mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak diinternalisasi, misalnya:
a. Tujuan formatif yang bersifat memberi persiapan dasar yang korektif.
b. Tujuan selektif yang bersifat memberikan kemampuan untuk membedakan
hal-hal yang benar atau salah.
c. Tujuan determinatif yang bersifat memberi kemampuan untuk
mengarahkan diri pada sasaran-sasaran yang sejajar dengan proses
kependidikan.
d. Tujuan integratif yang bersifat memberi kemampuan untuk memadukan
fungsi psikis (pikiran, perasaan, kemauan, ingatan dan nafsu) kea rah tujuan
akhir.
e. Tujuan aplikatif yang bersifat memberikan kemampuan penerapan segala
pengetahuan yang telah diperoleh dalam pengalaman pendidikan.
2. Tujuan fungsional. Tujuan yang sasarannya diarahkan pada kemampuan
peserta didik untuk memfungsikan daya kognisi, afeksi, dan psikomotorik dan
hasil pendidikan yang diperoleh, sesuai dengan yang ditetapkan. Tujuan ini
meliputi: a) tujuan individual, b) tujuan sosial, c) tujuan moral, d) tujuan
professional.
3. Tujuan professional, tujuan yang mempunyai sasaran teknis manajerial.
Menurut Langeveld, tujuan ini dibagi menjadi enam macam yaitu: a) tujuan
umum, b) tujuan khusus, c) tujuan tak lengkap, d) tujuan insidental (tujuan
seketika), e) tujuan sementara, f) tujuan intermedier.

8
M. Arifin, M.Ed, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara) h. 12

11
Komponen-komponen tujuan pendidikan diatas tidak hanya terfokus pada
tujuan yang bersifat teoritis, tetapi juga bertujuan praktis yang sasarannya pada
pemberian kemampuan praktis peserta didik. Hal ini dilakukan agar setelah
menyelesaikan studinya, mereka dapat mengaplikasikan ilmunya dengan penuh
kewibawaan dan professional mengingat kompetensi yang dimiliki telah
memadai.

E. Tahap-Tahap Tujuan
Abu Ahmadi mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan Pendidikan Islam meliputi;
(1) Tujuan Tertinggi/ Terakhir
Dalam tujuan pendidikan islam tujuan tertinggi atau terakhir ini pada
akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan perannya sebagai makhluk
ciptaan Allah. Dengan demikian indicator dari insan Kamil tersebut adalah;
(1) menjadi hamba Allah, (2) mengantarkan subjek didik menjadi khalifah
Allah fi al-ard.(3) untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat, baik individu maupun masyarakat.
(2) Tujuan Umum
Tujuan umum berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat
diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian peserta
didik. Ini merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala
waktu dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan
hakikat kemanusiaan yang universal.9
(3) Tujuan khusus
Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi/
terakhir dan tujuan umum (pendidikan islam). Tujuan khusus bertujuan untuk
Mendidik siswa atau anggota masyarakat untuk menjadi seorang muslim yang
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan,
keterampilan dan sehat lahir batin sebagai warga negara yang berpancasila. 10
(4) Tujuan sementara

9
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada) h. 14
10
Mujamil Qomar, Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi,(Jakarta: Erlangga) h.4

12
Tujuan sementara pada umunya merupakan tujuan-tujuan yang
dikembangkan dalam rangka menjawa segala tuntunan kehidupan.11

F. Formulasi Tujuan Pendidikan Islam


Menurut Ibnu Taimiyah, sebagaimana yang dikutip oleh Majid ‘Irsan al-
Kaylani’, tujuan pendidikan Islam tertumpu pada empat aspek, yaitu: (1)
tercapainya pendidikan tauhid dengan cara mempelajari ayat Allah SWT. dalam
wahyu-Nya dan ayat-ayat fisik (afaq) dan psikis (anfus); (2) mengetahui ilmu
Allah SWT. melalui pemahaman terhadap kebenaran makhluk-Nya; (3)
mengetahui kekuatan (qudrah) Allah melalui pemahaman jenis-jenis, kuantitas,
dan kreativitas makhluk-Nya; dan (4) mengetahui apa yang diperbuat Allah SWT.
(sunnah Allah) tentang realitas (alam) dan jenis-jenis perilakunya.
Abd al-Rahman Shaleh Abd Allah dalam bukunya, Educational Theory, a
Quranic Outlook, menyatakan tujuan pendidikan islam dapat diklasifikasikan
menjadi empat dimensi, yaitu:
1. Tujuan pendidikan jasmani (al-ahdaf al-jismiyah)
Mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi,
melalui ketersmpilan-keterampilan fisik.
2. Tujuan pendidikan rohani (al-ahdaf al-ruhaniyah)
Meningkatkan jiwa dari kesetiaan yang hanya kepada Allah semata dan
melaksanakan moralitas islami yang diteladani oleh Nabi SAW. dengan
berdasarkan pada cita-cita ideal dalam al-Qur’an.
3. Tujuan pendidikan akal (al-ahdaf al-aqliyah)
Pengarahan inteligensi untuk menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya
dengan telaah tanda-tanda kekuasaan Allah dan menemukan pesan-pesan ayat-
ayat0Nya yang berimplikasi kepada peningkatan iman kepada Sang Pencipta.
4. Tujuan pendidikan sosial (al-ahdaf al-ijtimaiyah)
Tujuan pendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian yang utuh yang
menjadi bagian dari komunitas sosial. Identitas individu di sini tercermin
sebagai “al-nas” yang hidup pada masyarakat yang plural (majemuk).

11
Op.Cit., Ramayulis, h. 134-141

13
Menurut Muhammad Athahiyah al- Abrasyi, tujuan tujuan pendidikan Islam
adalah tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW. Sewaktu hidupnya, yaitu pembentukan moral yang tinggi, karena
pendidikan moral merupakan jiwa pendidikan Islam, sekalipun tanpa
mengabaikan pendidikan jasmani, akal, dan ilmu praktis.12

12
Op.Cit.,Abdul Mujib, h.75-80

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: “Proses transinternalisasi
pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran,
pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya,
guna mencapai keselarasandan kesempurnaan hidup didunia dan akhirat,”.
Tujuan pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang
yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pula takwa, insan kamil artinya
manusia butuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan
normal karena takwanya kepada Allah SWT.
Batasan-batasan pendidikan islam; a) batasan yang luas, b) batasan yang
sempit, c) batasan yang luas terbatas.
Komponen-komponen tujuan pendidikan tidak hanya terfokus pada tujuan
yang bersifat teoritis, tetapi juga bertujuan praktis yang sasarannya pada pemberian
kemampuan praktis peserta didik. Hal ini dilakukan agar setelah menyelesaikan
studinya, mereka dapat mengaplikasikan ilmunya dengan penuh kewibawaan dan
professional mengingat kompetensi yang dimiliki telah memadai.
Tahap-tahap tujuan terbagi a) Tujuan Tertinggi/ Terakhir, b) Tujuan Umum, c)
Tujuan khusus, d) Tujuan sementara.

B. Saran
Makalah ini pemakalah sajikan dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat
bagi pembaca terutama bagi pemakalah sendiri, namun kritik dan saran dari pembaca,
pemakalah harapkan untuk perbaikan makalah dimasa yang akan datang.

15

Anda mungkin juga menyukai