MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Ibu. Dr. Hj. Hilda Ainissyifa, M. Ag
Ibu. Siti Halimah, M. Pd
Disusun oleh :
Elsa Yopiana Rosa 1212020068
2) AL-TA’LIM
Istilah pendidikan Islam sering juga disebut dengan istilah Al-Ta’lim. Para ahli
mengatakan bahwa al-ta’limdiartikan sebagai bagian kecil dari al-tarbiyah al-
‘aqliyah, yang bertujuan memperoleh ilmu pengetahuan dan keahlian berpikir,
yang sifatnya mengacu pada domain kognitif saja. Ada beberapa ahli yang
merumuskan konsep al-ta’lim dalam konteks pendidikan. Diantaranya adalah
M. Rasyid Ridha (1373 H). Dalam tafsirnya Al-Manar, ia mendefinisikan al-
ta’lim sebagai sebuah proses transmisi ilmu pengetahuan (knowledge) pada
jiwa individu tanpa ada batasan dan ketentuan tertentu. Pendapat ridha ini
kelihatannya berdasarkan pada firman Allah dalam Al-Quran QS.al-Baqarah
ayat 23 yang artinya: “Dan Dia (Allah) yang mengajarkan kepada Adam nama-
nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
malaikat, lalu berfirman: “sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu jika
kamu memang benar orangorang yang benar”.
3) AL-TA’DIB
Secara definitif, istilah al-ta’dib bermakna pengenalan atau pengakuan yang
secara berangsur- angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat
yang tepat, dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa,
sehingga membimbing ke arah pengenalan atau pengakuan kekuasaan dan
keagungan Tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaannya. Pengertian ini
berdasarkan pada salah satu Hadits Nabi yang berbunyi: addabani rabbi fa
ahsana ta’dibi, yang biasa diartikan “tuhanku telah mendidikku, sehingga
menjadikan baik pendidikanku”. Apabila pendidikan dalam islam merupakan
ekuivalensi dari tern al-ta’dib yang menurut al-attas (dalam Wan daud,
2005:77) sebagaimana dikatakan sebelumnya, maka tern tersebutlah yang
paling cocok untuk dipergunakan sebagai istilah dalam pendidikan islam.
4) AL-RIYADLAH
Istilah pendidikan dalam konteks yang keempat digunakan istilah al-riyadlah.
Tetapi penggunaan istilah al-riyadlah ini khusus digunakan oleh Al-Ghazali,
yang terkenal dengan istilahnya riyadlatu al-sibyan, artinya pelatihan terhadap
individu pada fase anak-anak. Pengertian al-riyadlah dalam konteks pendidikan
islam adalah mendidik jiwa anak dengan akhlaq mulia.
Pengertian al-riyadlah dalam konteks pendidikan islam tidak dapat disamakan
dengan pengertian al-riyadlah dalam pandangan ahli sufi dan ahli olahraga.
Para ahli sufi mendefinisikan al-riyadhlah dengan “menyendiri pada hari-hari
tertentu untuk beribadah dan bertafakur mengenai hak-hak dan kewajiban orang
mukmin”. Ahli olahraga mendefinisikan al-riyadlah dengan “aktifitas-aktifitas
tubuh untuk menguatkan jasad manusia. Ikke Nurzannah Azhari –Mahasiswa
Managemen Pendidikan Islam.
Pada hakikatnya, yang dikategorikan pendidik adalah guru, ustadz, ulama, ayah,
Ibu serta siapa saja yang memfungsikan dirinya untuk mendidik. Sedangkan
perbuatan mendidik artinya perbuatan memberikan teladan, perbuatan memberi
pemahaman dan perbuatan yang mengarahkan dan menuntun kearah yang sesuai
dengan tujuan dalam pendidikan Islam. Perbuatan mendidik dijadikan seluruh
kegiatan, tindakan atau perbuatan serta sikap yang dilakukan pendidik ketika
menghadapi atau mengasuh peserta didik.
Dimaksud dengan anak didik adalah objek dari pendidik dalam melaksanakan
proses tindakan yang bersifat mendidik. Selain itu, materi pendidikan Islam yaitu
bahan-bahan atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu agama Islam yang
dirancang untuk berikan atau disampaikan kepada peserta didik.
Dimaksud lingkungan sekitar atau milieu ialah sesuatu yang berada di luar diri
anak dan mempengaruhi perkembangannya. Lingkungan sekitar ialah meliputi
semua kondisi dalam dunia ini yang dengancara-cara tertentu mempengaruhi
tingkahlaku manusia, pertumbuhan, perkembangan kecuali gen-gen. Dan
bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen
yang lain.
Ilmu pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena
didalamnya banyak pihak-pihak yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung (Subhan, 2013:144). Objek ilmu pendidikan ialah situasi pendidikan yang
terdapat pada duinia pengalaman. Diantara objek atau segi ilmu pendidikan Islam
dalam situasi pendidikan islam Perbuatan mendidik sendiri; Sikap atau tindakan
menuntun, membimbing, memberikan pertolongan dari seorang pendidik kepada anak
didik untuk menuju ketujuan pendidikan Islam. Anak Didik yaitu pihak yang
merupakan objek terpenting dalam pentidikan, hal ini disebabkan perbuatan atau
tindakan memdidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk membawa anak didik
kearah tujuan pendidikan Islam yang dicita- citakan. Dasar dan tujuan pendidikan
Islam; Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan
pendidikan islam ini dilakukan. Pendidikan yaitu subjek yang melaksanakan
pendidikan Islam. Pendidik ini mempunyai peran penting karena berpengaruh kepada
baik atau tidaknya hasil pendidikan Islam.
Metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai sebuah tujuan, metode berasal
dari kata yunani yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui’ dan hodos berarti jalan
atau cara; kemudian metode berkaitan erat dengan metodologi yang mana mempunyai
arti ilmu tentang jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam
kamus besar bahasa Indonesia sebagaimana yang dikutip oleh Erwati Aziz, metode
mengandung arti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud
(dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya); cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
❖ Dasar agamis dan religious yang menitik beratkan bahwa manusia adalah
mahluk religious dan agama adalah dasar sebagai metode pengajaran bagi
pendidik.
Dalam konteks pendidikan Islam metode yang tepat guna apabila mengandung nilai-
nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi pelajaran dan secara fugsional
dapat dipakai untuk merealisasikan nilai ideal yang terkandung dalam tujuan
pendidikan.
Ada tiga aspek nilai yang terkadung dalam tujuan pendidikan Islam yang hendak
direalisasikan melalui metode pendidikan:
1. Membentuk hamba Allah yang hanya mengabdi kepadanya semata
2. Edukatif yang mengacu pada petunjuk AlQuran dan Hadis
3. Berkaitan dengan motivasi dan disiplin sesuai apa yang dicontohkan Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya.
DAFTAR PUSTAKA