Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam

Pendidikan berasal dari kata dasar yaitu “didik”. Dalam bahasa Arab
disebut “tarbiyah”dengan kata kerja "‫ " َربَّى – يُ َرب ِّْي‬. Sedangkan kata “pengajaran”
dalam Bahasa Arab adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya "‫" َعلَّ َم – يُ َعلِّ ُم‬. Pendidikan
dan Pengajaran dalam Bahasa Arab adalah “Tarbiyah wa Ta’lim”. Sedangkan
Pendidikan Islam dalam Bahasa Arab adalah “Tarbiyah Islamiyah”. 1
Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang memberikan kemampuan
seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai
Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya, dengan kata lain
pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek
kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana Islam telah menjadi
pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi.
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, Pendidikan Islam adalah bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum – hukum agama Islam agar terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran – ukuran Islam. Yang dimaksud dengan
kepribadian utama adalah kepribadian yang memiliki nilai – nilai Islami yaitu
dengan memilih, memutuskan, berbuat, serta bertanggung jawab sesuai dengan
nilai – nilai Islam.2
Menurut Abdur Rahman Nahlawi:
‫التربية اإلسالمية& هي التنظيم المنفسي و اإلجتماعي الذي يؤدي إلى اعتناق اإلسالم و تطبيقة كليا في‬

&‫حياة الفرد و الجماعة‬


1
Dra. Eneng Muslimah, M.M. 1981. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung. PT. Idim media hlm 18

2
Soleha dan Rada,. 1990. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung. Alfabeta media hlm 25

1
2

“Pendidikan Islam adalah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya


dapat memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan.”

Drs. Burlian Shomad mengemukakan bahwa suatu pendidikan dapat


disebut dengan pendidikan Islam apabila memiliki dua ciri khas, yaitu:
Bertujuan untuk membentuk pribadi individu menjadi bercocok diri tertinggi
menurut al-Qur’an.
Pendidikan berisi ajaran Allah yang tercantum lengkap di dalam al-Qur’an
dan sunnah yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Menurut Musthafa al – Ghulayaini, Pendidikan Islam adalah penanaman
akhlak yang mulia didalam jiwa anak pada masa pertumbuhannya dan
menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat sehingga akhlak tersebut meresap
kedalam jiwanya.3
Berdasarkan penegasan – penegasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
Ilmu Pendidikan Islam merupakan ilmu pengetahuan yang praktis karena
dilaksanakan dalam lingkup kegiatan pendidikan dengan tujuan untuk mengetahui
dan mengarahkan kegiatan pendidikan Islam.
Pendidikan Islam merupakan Ilmu pengetahuan rohani karena berdasar
atas tujuan tertentu dan memandang anak – anak sebagai generasi yang bersusila,
berharakat dan berbudaya. Ilmu Pendidikan Islam juga merupakan ilmu normatif
karena ilmu ini berdasarkan norma – norma yang diambil dari dua sumber utama
Islam, yaitu al – Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Serta Ilmu Pendidikan
Islam merupakan ilmu pengetahuan empiris karena objeknya berdasarkan situasi
pendidikan dan pergaulan.
Tujuan dari Ilmu Pendidikan Islam adalah memperjelas hubungan antara
unsur – unsur dasar sehingga dapat diperoleh pegangan yang berguna dalam
praktek pendidikan. Unsur – unsurnya diantara lain adalah: peserta didik,
pendidik, tujuan pendidikan, metode pendidikan dan lain – lain.

3
Heri Gunawan, S.Pd.,M.Ag, .2015. Pendidikan Islam. Bandung. Rosda media
3

Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan nilai –


nilai Islam. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pendidikan Islam
adalah ilmu yang berdasarkan al – Qur’an, hadist Nabi dan juga akal dengan
urutan al – Qur’an sebagai sumber utama. Namun apabila tidak ditemukan
kejelasan, maka dapat dicari didalam hadist Nabi, kemudian terakhir bila tidak
ditemukan dikedua sumber tersebut, barulah akal dan pemikiran digunakan
dengan syarat tidak boleh bertentangan dengan al – Qur’an dan Sunnah. Oleh
karena itu, teori Ilmu Pendidikan Islam hendaknya selalu dilengkapi dengan ayat
– ayat al – Qur’an atau hadist Nabi dan juga argumen yang dapat menjamin teori
tersebut.
Konsep Ilmu Pendidikan Islam yaitu:
a. Apa perbedaan antara Ilmu Pendidikan Islam dan Filsafat Pendidikan
Islam
b. Bagaimana penjelasan bahwa ilmu adalah teori dan apa yang dimaksud
dengan teori itu sendiri
c. Mengapa Ilmu Pendidikan Islam harus berlandaskan nilai – nilai Islam

B. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam4


1. Dasar Ideal
Berbicara tentang dasar ilmu pendidikan Islam berarti juga berbicara
tentang kitab suci Alqurandan Hadistt Rasul. Karena semua aspek
kehidupan yang terkandung di dalam ajaran Islam berasaskan kepada
kedua sumber pokok, yaitu Alqurandan Hadistt.
a. Alquran
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada masa awal
pertumbuhan Islam telah menjadikan Alquransebagai dasar pendidikan
Islam di samping Hadistt beliau sendiri. Kedudukan Alquransebagai
sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami firman Allah:

4
http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/07/dasar-dasar-ilmu-pendidikan-Islam.html
4

Artinya: “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu (Alquran) ini


melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan
itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS.
Al-Nahl: 64)

Sehubungan dengan masalah ini, Al-Nadwi, sebagaimana dikutip


Ramayulis, mempertegas dengan menyatakan bahwa: “Pendidikan dan
pengajaran umat Islam itu haruslah bersumber kepada aqidah
Islamiyah. Sekiranya pendidikan umat Islam itu tidak didasarkan
kepada aqidah yang bersumberkan Alquran dan Hadist, maka
pendidikan itu bukanlah pendidikan Islam, tetapi pendidikan asing.”
b. Hadistt
Setelah Alqur’an, pendidikan Islam menjadikan Hadistt Rasulullah
SAW sebagai dasar dan sumber kurikulumnya. Pada hakikatnya,
keberadaan Hadistt ditujukan untuk mewujudkan dua sasaran, yaitu:
1. Menjelaskan apa yang terdapat dalam Alquran.
2. Menjelaskan syariat dan pola perilaku.

Dalam dunia pendidikan Hadistt mempunyai dua manfaat pokok;


pertama, Hadistt mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan
pendidikan Islam sesuai dengan konsep Alquran serta lebih memerinci
penjelasan dalam Alquran. Kedua, Hadistt dapat menjadi contoh yang
tepat dalam penentuan metode pendidikan. Misalnya, kita dapat
menjadikan kehidupan Rasulullah SAW dengan para sahabat maupun
anak-anaknya sebagai sarana penanaman keimanan.

c. Perkataan Para Sahabat (Qaul al-Shahabah)


Pada masa Khulafa’ al-Rasyidin, sumber pendidikan dalam Islam
sudah mengalami perkembangan. Selain Alquran dan Hadistt juga
perkataan, sikap, dan perbuatan para sahabat.
d. Ijtihad
Setelah jatuhnya kekhalifahan Ali bin Abi Thalib berakhirlah masa
pemerintahan Khulafa’ al-Rasyidin dan digantikan oleh Dinasti
Umayyah. Pada masa ini Islam telah meluas sampai ke Afrika Utara
5

bahkan ke Spanyol. Perluasan daerah kekuasaan ini diikuti oleh ulama


dan guru atau pendidik. Akibatnya terjadi pula perluasan pusat-pusat
pendidikan yang tersebar di kota-kota besar.
Karena Alquran dan Hadist banyak mengandung arti umum, maka
para ahli hukum Islam, menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum
tersebut. Ijtihad ini terasa sekali kebutuhannya setelah wafatnya Nabi
SAW dan beranjaknya Islam mulai ke luar tanah Arab.
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran
Islam yang terdapat dalam Alquran dan Hadist bersifat pokok-pokok.
Sejak diturunkan ajaran Islam sampai wafatnya Nabi Muhammad
SAW, Islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang
dituntut oleh perubahan situasi dan kondisi sosial yang tumbuh dan
berkembang pula.
e. Kemasyarakatan
Masyarakat mempunyai andil yang sangat besar terhadap
pendidikan anak-anak. Masyarakat merupakan penyuruh kebaikan dan
pelarang kemungkaran, dan masyarakat pun dapat melakukan
pembinaan melalui pengisolasian, pemboikotan, pemutus hubungan
kemasyarakatan.
Pendidikan kemasyarakatan dapat dilakukan melalui kerja sama
yang utuh karena bagaimanapun masyarakat muslim adalah masyarakat
yang satu padu, atau dengan kata lain pendidikan kemasyarakatan
bertumpu pada landasan afeksi kemasyarakatan, khususnya rasa saling
mencintai.
2. Dasar Operasional5
Dasar operasional adalah dasar yang mengatur secara langsung
pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah. Sesuai dengan UU
Nom 20 tentang Sisdiknas bahwa Dasar-dasar operasional juga

5
Abdul Mujib. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta : Kencana Prenada Media. hlm 44 - 45
6

mempunyai bermacam-macam bentuk yang dapat diuraikan sebagai


berikut:
a. Dasar Historis.
Sejarah dianggap sebagai salah satu faktor budaya yang paling
penting yang telah dan tetap mempengaruhi filsafat pendidikan, baik
dalam tujuan maupun sistemnya pada masyarakat manapun juga.
Kepribadian nasional, misalnya yang menjadi dasar filsafat pendidikan
di berbagai masyarakat haruslah berlaku jauh ke masa lampau,
walaupun sistem-sistemnya adalah hasil dari pemerintahan
revolusioner, yang didirikannya dengan sengaja untuk mengembangkan
dan memperbaiki pola-pola warisan budaya dari umat dan rakyat.
Kandell sebagaimana dikutip Hasan Langgulung, berkata, bahwa
pendidikan perbandingan (yang menitikberatkan pada identitas nasional
dalam sistem pendidikan) dan sejarah pendidikan: “Berusaha
menyingkap kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor yang berdiri di
belakang sistem-sistem pendidikan di setiap masyarakat.” Oleh sebab
itu: “Dapatlah dianggap pendidikan perbandingan itu sebagai kelanjutan
sejarah pendidikan sampai hari ini.”
b. Dasar Sosial
Banyak aspek sosial yang mempengaruhi pendidikan, baik dari
segi konsep, teori, dan pelaksanaannya. Dimensi-dimensi sosial yang
biasanya tercakup dalam aspek sosial ini adalah fungsi-fungsi sosial
yang dimainkan oleh pendidikan seperti pewarisan budaya yang
dominan pada kawasan-kawasan tertentu di suatu lembaga pendidikan,
seperti sekolah, faktor-faktor organisasi dari segi birokrasi, dan sistem
pendidikan sendiri.
Dalam usaha kita untuk menganalisa masalah pendidikan dari segi
sosial kita dapat mengajukan soal-soal kepada empat aspek sosial
pendidikan itu sekaligus atau kita pusatkan pada salah satu aspek saja
tetapi tidak mengabaikan aspek-aspek yang lain, misalnya sejauhmana
penerapan nilai-nilai Islam itu berkesan dalam menumbuhkan sifat-sifat
7

keberanian, patriotisme, kejujuran, dan lain-lain memperkuat


pertahanan masyarakat.

c. Dasar Ekonomi
Ekonomi dan pendidikan selalu bergandengan sejak zaman dahulu
kala. Ahli-ahli ekonomi sejak dahulu, begitu pula pencipta-pencipta
sains telah mengakui pentingnya peranan yang dimainkan oleh
pendidikan dalam pertumbuhan pengetahuan manusia belakangan ini
untuk perkembangan ekonomi. Namun baru belakangan ini suatu
disiplin ilmu yang khusus untuk itu diciptakan.
Dalam bidang ekonomi, yang sangat releven dengan pendidikan
biasanya adalah hal-hal yang berkenaan dengan investmen dan
hasilnya. Artinya kalau modal ditanam sekian, berapa banyak nanti
keuntungan yang diharapkan dari itu.
Kalau dalam pendidikan Islam telah meletakkan dasar-dasar yang
menjadi tapak tempat berdirinya pendidikan Islam itu, maka juga dalam
ekonomi Islam telah meletakkan dasar-dasar pokok tempat ekonomi
Islam itu berdiri.
d) Dasar Politik dan Administrasi
Membicarakan soal politik dan administrasi dalam pendidikan
sama halnya membicarakan soal ideologi. Sepanjang sejarah Islam
antara politik, administrasi, dan ideologi selalu sejalan dan saling
membantu satu sama lain menuju tujuan bersama.
e) Dasar Psikologis
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu fungsi pendidikan
adalah pemindahan nilai-nilai, ilmu dan keterampilan dari generasi tua
ke generasi muda untuk melanjutkan dan memelihara identitas
masyarakat tersebut. Dalam pemindahan nilai-nilai, ilmu, dan
keterampilan inilah psikologi memegang peranan yang sangat penting.
Jadi, hubungan psikologi dengan pendidikan adalah bagaimana
budaya, keterampilan, dan nilai-nilai masyarakat dipindahkan, dalam
8

istilah psikologinya dipelajari (learned), dari generasi tua ke generasi


muda supaya identitas masyarakat terpelihara.    
    
f) Dasar Filosofis
Filsafat pendidikan merupakan titik permulaan dalam proses
pendidikan, juga menjadi tulang punggung kemana bagian-bagian yang
lain dalam pendidikan itu bergantung dari segi tujuan-tujuan
pendidikan, kurikulum, metode mengajar, penilaian, administrasi, alat-
alat mengajar, dan lain-lain. aspek pendidikan yang bergantung pada
filsafat pendidikan yang memberinya arah, menunjuk jalan yang akan
dilaluinya dan meletakkan dasar-dasar dan prinsip-prinsip tempat
tegaknya.

C. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam


Ilmu pendidikan islam mempunyai ruang lingkup sangat luas, karena di
dalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik langsung atau
tidak langsung.

Objek ilmu pendidikan islam ialah situasi pendidikan yang terdapat pada
dunia pengalaman. Diantara objek atau segi ilmu pendidikan islam dalam situasi
pendiikan islam ialah :

1. Perbuatan mendidik itu sendiri


yang dimaksud dengan perbuatan mendidik disini ialah seluruh
kegiatan, tindakan, atau perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh pendidik
sewaktu menghadapi/mengasuh anakdidik. Atau dengan istilah yang lain
yaitu sikap, tindakan menuntun, membimbing, memberikan pertolongan
dari seorang pendidik kepada anak didik untuk menuju ke tujuan
pendidikan islam. Dalam perbuatan mendidik ini sesring disebut dengan
istilah tahzizb atau ta’lim.
9

2. Anak didik
yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam pendidikan.
Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau
dilakukan hanyalah untuk membawa didik ke arah tujuan pendidikan islam
yang kita cita-citakan. Dalam pendidikan islam anak didik seringkali
disebut dengan istilah bermacam-macam antara lalin : santri, talib,
muta’allim, muhazab tilmiz.
3. Dasar dan tujuan pendidikan islam
Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala
kegiatan pendidikan islam ini dilakukan. Maksudnya, pelaksanaan
pendidikan islam yaitu arah kemana anak didik akan dibawa. Secara
ringkas, tujuan pendidikan islam yaitu ingin membentuk anak didik
menjadi manusia (dewasa) muslim yang takwa kepada Allah secara
ringkas kepribadian muslim.
4. Pendidik
yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan islam. Pendidik ini
mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan. Baik atau
tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan islam.
Pendidik ini sering disebut mu’allim, muhazib, ustadz, kyai, dsb.
Disamping itu ada pula yang menyebutnya dengan istilah mursyid artinya
memberi petunjuk. Karena mereka memang memberikan petunjuk-
petunjuk kepada anak didiknya.
5. Materi pendidikan islam
Yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu
agama islam yang disusun sedemikian rupa (dengan susunan yang lazim
tetapi logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik. Dalam
pendidikan islam materi pendidikan ini sering kali disebut degan istilah
madddatut tarbiyah.
6. Metode pendidikan islam
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk
menyampaikan bahan atau materi pendidikan islam agar materi pendidikan
10

islam tersebut dapat dengan mudah diterima dan dimiliki oleh anak didik.
Dalam pendidikan islam metode pendidikan pendidikan ini disebut dengan
istilah tariqatul tarbiyah atau tariqatut tahzib.
7. Evaluasi pendidikan
Yaitu memuat cara-cara begaiman mengadakan evaluasi/penilaian
terhadap hasil belajara anak didik. Tujuan pendidikan islam umumnya
tidak dapat dicapai sekaligus, melainkan melallui proses atau pentahapan
tertentu. Oleh karena itu mencapai/ penilaian pada tahap atau fase dari
pendidikan islam tersebut. Apabila tujuan pada tahap atau fase ini telah
tercapai kemudian dapat dilanjutkan, pelaksanaan pendidikan tahap
berikutnya dan berakhir kepribadian muslim.
8. Alat pendidikan islam
Yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan
pendidikan islam agar tujuan pendidikan islam tersebut lebih berhasil.
9. Lingkungan sekitar atau milieu pendidikan islam
yang dimaksud ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh
dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan islam.
Dari uraian berikut di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
ilmu pendidikan islam sangat luas, sebab meliputi segala aspek yang
menyangkut penyelenggaraan pendidikan islam.
Adapun mengenai objek ilmu pendidikan islam dapat dibedakan
menjadi dua yaitu, objek material dan objek formal. Objek material ilmu
pendidikan islam yaitu anak didik yang masih dalam pertumbuhan, ia
memiliki berbagai kemungkinan untuk dituntun dan dikembangkan kea
rah tujuan yang dinginkan. Sedangkan objek formal ilmu pendidikan islam
yaitu perbuatan mendidik yang ditujukan kepada anak didik untuk
membawa anak ke arh pendidikan islam.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan.
Alquran dan Hadist merupakan Dasar utama pendidikan Islam.
Alquran mengawali konsep pendidikannya dari hal yang bersifat konkret
menuju hal yang abstrak. Sementara itu Hadistt mempunyai dua sasaran dan
dua manfaat pokok. Perkataan, sikap, dan perbuatan para sahabat juga
merupakan dasar pendidikan Islam. Untuk menetapkan hukum-hukum yang
belum ditegaskan Alquran dan Hadist, para ulama menggunakan ijtihad untuk
menetapkan hukum-hukum tersebut. Masyarakat mempunyai andil yang
sangat besar terhadap pendidikan anak-anak.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam Yaitu meliputi pendidik, anak didik,
metodologi pengajaran, materi pendidikan, evaluasi pendidikan, alat-alat
pendidikan dan lingkungan.
B. Saran

Berdasarkan uraian diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :

a. Bagi siapa saja yang terlibat didalam proses pendidikan Islam harus
mampu melaksanakan tugasnya.
b. Perlu mempelajari ilmu pendidikan Islam untuk menjaga kefitrahannya.
c. Kita harus menjaga dan meningkatkan kefitrahan kita

11
DAFTAR PUSTAKA

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta : Kencana Prenada Media


Dra. Eneng Muslimah, M.M. 1981. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung. PT. Idim
media hlm 18
Soleha dan Rada,. 1990. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung. Alfabeta media hlm
25
Heri Gunawan, S.Pd.,M.Ag, .2015. Pendidikan Islam. Bandung. Rosda media
Prof. Dr. Ahmad Tafsir, 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Rosda media

Burhan Shomad, Drs. 1981. Beberapa Persoalan dalam Pendidikan Islam.


Bandung. PT. Al Ma’arif

http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/07/dasar-dasar-ilmu-pendidikan-Islam.html

12

Anda mungkin juga menyukai