Anda di halaman 1dari 7

Ujian Tengah Semester

Sejarah Pendidikan Islam

Nama : Tsaqif Muhammad Albajili


NIM : 19313025

1. Judul SPI : Pendidikan Islam Pada Masa Abu Bakar Ash Shiddiq

2. Rumusan Masalah :
1. Peranan pendidikan Islam pada Masa Abu Bakar Ash Shiddiq
2. Pola Pendidikan Islam pada Masa Abu Bakar Ash Shiddiq

3. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS


Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5 ………
Sejarah KONSEP Sejarah Konsep Peran Strategis Pendidikan
Pendidikan PENDIDIKA Pendidikan Islam Pendidikan Islam Di Era Globalisasi
JUDUL Islam N ISLAMI pada Masa Islam
Artikel MENURUT Khulafaur
AHMAD Rasyidin (11-41
TAFSIR H/632-661 M)
Nama Jurnal Jurnal Jurnal Jurnal Jurnal Studi Islam
Journal Pendidikan Pendidikan Pendidikan IPS Tarbiyah
Nama Yatim, Nata, Abudin Erfinawati Fauza Arif Shaifudin
Penulis Badri Masyhudi
Artikel
Tahun 2011 2011 2019 2014 2016
Terbit
Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW telah mem-bawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal
dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju. Ia dengan cepat bergerak mengem-bangkan dunia, membina satu
kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga saat ini. Bahkan kemajuan Barat pada mulanya
bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. H.A.R. Gibb dalam bukunya Whitter Islam menyatakan, “Islam
sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah sebuah peradaban yang sempurna”.
Rangkuman Sejarah peradaban Islam dibagi menjadi 3 periode, klasik, pertengahan dan modern. Pada periode klasik kebudayaan dan peradaban Islam
Artikel 1 identik dengan ke-budayaan dan peradaban Arab sejalan dengan dominasi bangsa Arab dalam pemerintah dan bahasa. Pada periode
berikutnya, mulai terjadi perubahan-perubahan signifikan dengan muncul dan berkembangnya beberapa peradaban Islam. Sampai saat
ini, tercatat empat kawasan pengaruh kebudayaan Persia, kawasan pengaruh kebudayaan Turki dan kawasan pengaruh kebudayaan India-
Islam yang selalu menjadi objek kajian ke-Islaman kontemporer. Pengkajian sejarah Islam di Indonesia mendapatkan porsi cukup
besar dalam buku ini mengingat penyebaran Islam di nusantara memiliki corak yang khas.

konsep pendidikan Islami dalam pemikiran atau pandangan Prof. Dr. Ahmad Tafsir tentang pendidikan Islami adalah: 1. Pendidikan
Islami dalam pandangan Ahmad Tafsir adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam yang kurikulumya harus memuat nilai-nilai keimanan dan akhlak sebagai landasannya. Lebih
jelasnya dapat dirumuskan yaitu Muslim yang jasmaninya sehat serta kuat, akalnya cerdas serta pandai, dan hatinya takwa kepada Allah.
Bila disingkat, pendidikan Islami adalah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi Muslim semaksimal mungkin yang
diselenggarakan di dalam keluarga, masyarakat, dan sekolah menyangkut pembinaan aspek jasmani, akal, dan hati anak didik. 2. Tujuan
Pendidikan Islami menurut Ahmad Tafsir adalah tujuan yang membawa manusia menjadi Muslim yang kaffah atau Muslim yang
Rangkuman sempurna, yaitu Muslim yang jasmaninya sehat serta kuat, akalnya cerdas serta pandai, dan hatinya dipenuhi iman dan takwa kepada
Artikel 2 Allah SWT. 3. Kurikulum pendidikan Islami bagi Ahmad Tafsir adalah hendaknya disusun berdasarkan tujuan pendidikan menurut Islam.
Tujuan pendidikan menurut Islam adalah menjadikan manusia yang kaffah yaitu seorang Muslim yang 23 Ahmad Tafsir. Metodologi
Pengajaran Agama Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013 , h. 40 24 jasmaninya sehat serta kuat, akalnya cerdas serta pandai,
dan hatinya dipenuhi iman kepada Allah. Dalam pengembangannya maka diharuskan mata pelajaran yang mendukung untuk
berkembangnya ketiga aspek tadi (jasmani, ruhani, dan akal) berdasarkan keimanan dan isinya memuat akhlak, ilmu, atau keterampilan
dan seni. 4. Evaluasi pendidikan Islami menurut Ahmad Tafsir adalah tindakan yang dilakukan untuk mengetahui hasil pengajaran pada
khususnya, dan hasil pendidikan pada umumnya. Juga bagi pertimbangan utama dalam menentukan kenaikan kelas, bahkan bagi
perbaikan program pendidikan secara umum. Menurutnya evaluasi harus ditujukkan pada aspek-aspek pendidikan yang lazim disebut
aspek kognitif, afektif, dan aspek psikomotor. Evaluasi hendaklah ditujukan kepada semua ranah pembinaan tersebut.
Pendidikan Islam pada masa Rasulullah dilaksanakan dalam dua periode, yaitu periode Mekah dan Madinah. Pendidikan periode Mekah
Rangkuman dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahapan sembunyi-sembunyi, tahapan secara terangterangan dan tahapan seruan umum. Sedangkan
Artikel 3 dst pendidikan periode Madinah merupakan kelanjutan pendidikan di Mekah, yaitu pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju
satu kesatuan sosial dan politik, pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan serta pendidikan anak. Setelah meninggalnya Rasulullah
SAW, pendidikan Islam dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin; 2) Pendidikan Islam masa Khulafaur Rasyidin. Pendidikan Islam pada
masa ini dibagi menjadi empat periode, yaitu: periode Khalifah Abu Bakar as-Siddiq, periode Khalifah Umar bin Khatab, periode
Khalifah Usman bin Affan dan periode Ali bin Abu Thalib. Pendidikan Islam periode Abu Bakar sama dengan pelaksanaan pendidikan
periode Rasulullah, baik dari segi materi dan lembaga pendidikannya. Pendidikan periode Umar bin Khatab mengalami kemajuan sebab
pemerintahan masa ini dalam kadaan stabil dan aman, selain itu materi juga sudah dikembangkan. Pendidikan periode Usman bin Affan
tidak terdapat perkembangan jika dibandingkan dengan periode Umar bin Khatab, karena timbul pergolakan dari masyarakat sebagai
akibat ketidaksenangan Usman yang mengangkat kerabatnya dalam urusan pemerintahan. Sedangkan periode Ali bin Abi Thalib
pendidikan tidak mengalami perkembangan karena pada masa ini terjadi pemberontakan dan peperangan.
Tujuan pendidikan menurut Mahmud Yunus adalah melahirkan manusia cakap dalam pekerjaan dunia dan memiliki akhlak mulia. Namun
demikian beliau meletakkan kemuliaan akhlak yang bersumber dari pendidikan agama pada posisi tertinggi dalam tujuan pendidikan.
Menurut Mahmud Yunus, pendidik hendaknya memiliki sifat-sifat yang mulia yang mengacu pada segi jasmani dan rohani. Selain itu,
Mahmud Yunus juga memberikan beberapa nasihat untuk guru-guru agama supaya maksud dan tujuan pendidikan agama berhasil dengan
baik dan memuaskan. Berkenaan dengan metode pembelajaran, Mahmud Yunus menawarkan bahwa pengajaran hendaknya dengan
Rangkuman
sistem yang menarik, pengajaran agama harus mementingkan praktek dan pengaruhnya terhadap individu dan masyarakat,
Artikel 4 dst
menghubungkan materi dengan perkembangan lingkungan dan cara menghadapi permasalahan di lingkungan, pengajaran diberikan
dengan niat ikhlas, dan yang tidak kalah pentingnya adalah keteladanan guru. Berikutnya, pendekatan yang dikemukakan oleh Mahmud
Yunus ialah pendekatan rasional, emosional dan praktis. Menurut penulis hal ini sesuai dengan tiga ranah dalam dunia pendidikan modern
saat ini yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu Mahmud Yunus juga menyatakan pentingnya keteladanan dalam
pendidikan.
Pendidikan Islam adalah sebuah proses bimbingan dan pembinaan semaksimal mungkin yang diberikan kepada seseorang melalui ajaran
Islam agar orang tersebut tumbuh dan berkembang sesuai tujuan yang diharapkan. Adapun urgensi dari pendidikan Islam adalah
mengambil peran sentral dalam memberikan solusi pemecahan permasalahan baru yang berkaitan dengan dehumanisasi pendidikan,
netralisasi nilai-nilai agama, atau upaya pengen-dalian dan mengarahkan nilai-nilai transisional menuju pemukiman yang Ilahi, kokoh
Rangkuman dalam dimensi individual maupun sosio-kultural. Tantangan pendidikan Islam terletak pada aspek kualitas dan moral. Sedangkan
Artikel 5 dst peluangnya, pemerintah sudah memberikan respon berupa kebijakan pendidikan sebagai turunan dari kebijakan politik, di antaranya
dengan memunculkan kurikulum 2013 dengan menambah jam pelajaran agama.
Untuk eksistensi pendidikan Islam di era globalisasi sekarang ini harus secara tepat dan tegas untuk mengambil sikap serta respon akan
adanya arus globalisasi yang tidak mungkin dapat dihindari. Dan tentunya terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi sebagi
implikasi dari globalisasi
4. MINIMAL 3 REFERENSI DARI BUKU LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS
Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5 ……………
Sejarah Pendidikan Sejarah Pendidikan Sejarah Pendidikan
Islam Di Indonesia Islam – Dari Masa Islam
Judul Buku Rasulullah hingga
Reformasi di
Indonesia
Nama Penerbit CV Pustaka Setia CV Pustaka Setia Bumi Aksara
Dra. Fenti Hikmawati Dr. H. Abdul Kodir, Dra. Zuhairi
Nama Penulis Buku
M.A.
Kota Terbit Bandung Yogyakarta Jakarta
Sejarah mendukung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta
perkembangan kehidupan manusia. Pendidikan Islam itu sendiri berpedoman pada kitab suci A-Quran yang cukup banyak
nilai kesejarahannya. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia adalah ilmu yang membahas pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan Islam dari masa ke masa sejak masuknya Islam ke Indonesia sampai sekarang.
Adapun pembahasannya diarahkan pada persoalan:
1. Perjalanan Sejarah Pendidikan Islam, sejak pertama kali Islam di syari’atkan di Indonesia sampai sekarang.
Rangkuman Buku 1 2. Persoalan-persoalan yang terkait erat dengan ide, konsep, institusi, dan operasionalisasi Pendidikan Islam di Indonesia dari
sudut kesejarahan.
Objek kajian sejarah pendidikan Islam di Indonesia adalah fakta-fakta sejarah pendidikan Islam berupa informasi tentang
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, baik formal, informal, ataupun non formal.
Untuk memahami sejarah pendidikan Islam diperlukan suatu pendekatan atau metode sejarah yang utuh dan terpadu. Mode
yang biasa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komporatif, dan metode analisis sintesis.

Sejarah dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena dari keduanya terlihat maju dan mundurnya
sebuah peradaban umat manusia. Melalui sejarah, manusia dapat belajar dari masa lalu dan bercermin untuk merencanakan
Rangkuman Buku 2
dan mempersiapkan masa depan, dan menyiapkan sumber daya manusia. Sebagai cermin, ilmu sejarah berusaha menafsirkan
pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangan bahwa tidak
semua kegiatan manusia berjalan mulus sehingga dalam proses kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, kita
perlu becermin dari kejadian masa lampau. Demikian pula, dalam sejarah pendidikan Islam.
Hasil proses pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang diharapkan dapat memberikan andil bagi
perkembangan pendidikan Islam. Sumber utama ajaran Islam (Al-Quran) mengandung cukup banyak nilai kesejarahan yang
langsung ataupun tidak langsung mengandung makna dan pelajaran yang sangat tinggi, khususnya bagi umat Islam.
Dengan mengkaji sejarah pendidikan Islam, kita akan memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan Islam dari
zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali
tentang pendidikan Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan Islam
dengan segala ide, konsep, institusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu.
Jadi, sejarah pada dasarnya tidak hanya memberikan romantisme, tetapi juga merupakan refleksi historis. Dengan demikian,
belajar sejarah pendidikan Islam dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran dan
mengukir kejayaan dan kemajuan pendidikan Islam yang baru dan lebih baik. Sejarah pendidikan Islam sebagai studi tentang
masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah tentu sangat bermanfaat, terutama dalam rangka
memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan pendidikan.

Perjalanan panjang sejarah pendidikan secara informal sampai pendidikan formal. Diawali dari kisa para rasul sebagai
petunjuk ilmu segala ilmu seperti Nabi Ibrahim as. Daud, Sulaiman, Isa as. dan Nabi Muhammad Saw. petunjuk tersebut
merupakan simbol pembelajaran manusia modern sampai saat ini dengan serangkaian periodesasi kelembagaan.
Selanjutnya tentu saja periode yang dimaksud adalah bangkitnya Islam dimasa Rasulullah Saw, dimekkah sampai dengan
hijrahnya dimadinah. Sisitem pendidikan saat itu tidak jauh berbeda dengan model dakwah yang dibawa oleh Rasulullah Saw,
bersama dengan para sahabat sampai pada pendirian lembaga pendidikan informal di Madinah. Periode pendidkan Islam
dikenal dengan periode pembinaan, pertumbuhan, kejayaan, kemunduran dan pembaharuan pendidikan Islam.
Menariknya pada awal pertumbuhan pendidikan Islam sejalan dengan eksisnya budaya Islam di timur (arab) yang tidak
bertentangan dengan syariat Islam itu sendiri, meskipun pada masa itu masih banyak budaya jahiliah yang belum terkikis oleh
Rangkuman Buku 3
budaya Islam. Selain itu bahwa sasaran pendidikan Islam pada masa itu ditujukan kepada generasi muda yang terlibat langsung
dengan masyarakat tujuannya adalah mewariskan keilmuan dan kelestarian Islam dimasa yang akan datang. Pusat-pusat
pendidikan Islam juga dibagi beberapa tempat seperti Mekkah, Madinah, Irak, syiria dan mesir diantara yang paling menonjol
beberapa tempat tersebut samapi sekarang adalah Al Ashar di Kairo Mesir.
Dengan itu sejalan dengan berkembangnya kebudayaan Islam pula ditandai masa kejayaan pendidikan Islam yang menyebar
keseluruh dunia sebagai bentuk kejayaan ilmu pengetahuan, akan tetapi tentu saja kejayaan pendidikan Islam pun berakhir
dimasa pergeseran cara berpikir rasional Islam diambil alih oleh barat sehingga pelaku pendidikan Islam kemudian banyak
meninggalkan cara berpikir rasional mengarah ke pemikiran sufistik konsekuensinya adalah perkemangan pendidika Islam
tidak lagi bersanding dengan kebudayaan Islam yang bersifat material cara inilah titik dimana pendidikan Islam mengalami
kemunduran. Akan tetapi munculnya kembali pembaharu-pembaharu pendidikan mengantarkan Pendidika Islam kembali
ketitik kejayaan seperti saat ini.

5. OUTLINE TUGAS SPI

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
Bab Ii
Pembahasan
A. Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq
B. Sejarah Pendidikan Islam Pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Sidiq
Bab Iii
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai