Anda di halaman 1dari 9

Pengertian, Ruang Lingkup dan Manfaat Sejarah Pendidikan

Islam
Diajukan untuk mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam

Oleh Kelompok 1:

Fachri Syauqii

Reza Syah Rezki

Dosen Pembimbing

Drs. Kasron Nasution, MA

SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UIN SUMATERA UTARA
MEDAN
T. A. 2018/2019
Daftar Isi

Daftar Isi................................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. PENGERTIAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.................................................................2
B. Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam.................................................................................4
C. Manfaat Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam........................................................................6
BAB II...................................................................................................................................................7
Penutup..................................................................................................................................................7
Kesimpulan........................................................................................................................................7
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................8

1
BAB I

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


Sebelum membahas lebih jauh mengenai sejarah pendidikan Islam, ada baiknya kita
mengetahui terlebih dahulu pengertian sejarah dan pendidikan secara epistimologi
maupun terminologi. Dalam segi bahasa, kata sejarah berasal dari bahasa Arab yakni
syajaratun yang berarti pohon. Hal ini sangat berkaitan dengan “pohon keluarga” atau
tradisi bangsa Arab yang lebih dikenal dengan silsilah, nasab, ataupun genealogis.
Adapun pendapat lain menyatakan, bahwa kata sejarah berasal dari kata tarikh berarti
cabang ilmu pengetahuan yang membahas peristiwa.1

Dalam terminologi atau istilah, Prof. Kuntowijoyo berpendapat bahwa sejarah itu
berkaitan dengan waktu. Sejarah juga bisa membahas mengenai perkembangan,
kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Maka dari itu konsep sejarah adalah
diakronis, yaitu memanjang dalam waktu. Suatu perubahan dapat terjadi secara cepat,
sangat cepat, lambat, dan sangat lambat. Oleh karena itu sejarah memiliki konsep
periodisasi masa, sehingga peristiwa yang terjadi di masa tertentu bisa dibahas secara
terperinci dan mendetail.2

Masih menurut Prof. Kuntowijoyo, sejarah terbagi menjadi dua pengertian,


diantaranya adalah kisah dan peristiwa di masa lampau. Sejarah sebagai kisah
mengandung sifat subjektif, karena pengetahuan tentang sejarah sudah menjadi
pengetahuan bagi manusia. Sedangkan sejarah sebagai peristiwa mengandung sifat
objektif, karena peristiwa masa lalu itu masih berada di luar pengetahuan manusia.
Lengkapnya, sejarah itu merupakan segala hal yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan,
dirasakan, dan dialami oleh manusia itu sendiri.3

Pendidikan pun juga memiliki pengertian, dalam rumusan GBHN (Garis Besar
Haluan Negara) mengenai definisi pendidikan nasional ialah suatu hal yang berakar dari
kebudayaan Indonesia dan berlandaskan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945
yang bertujuan untuk mengangkat harkat, martabat dan mewujudkan masyarakat

1
Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2008, hlm. 13.
2
Hasan Asari. Sejarah Pendidikan Islam; Membangun Relevansi Masa Lalu Dengan Masa kini dan Masa Depan.
Medan: Perdana Publishing, 2018, hlm. 1.
3
Dudung Abdurrahman. Metodologi Penelitan Sejarah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007, hlm. 13.

2
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepda Tuhan Yang Maha Esa. Tidak hanya itu,
seseorang yang berpendidikan juga mampu membangun dirinya serta keadaan di
sekelilingnya dalam pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.4

Sementara itu, pendidikan Islam memiliki corak dan definisinya sendiri.


pembagiannya terdiri dari empat bagian, yang pertama, pendidikan Islam yang bercorak
normatif-perenialis. Maksud dari corak ini adalah bahwa pendidikan islam itu sumbernya
berasal dari Al-Qur’an dan Hadis yang sudah pasti memiliki nilai kebenaran yang sudah
terjamin dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. serta harus diamalkan. Salah satu
sarjana muslim yang mengkaji corak ini adalah Muhammad Quthb dalam karyanya yang
berjudul Sistem Pendidikan Islam. Kedua, pendidikan Islam yang bercorak filosofis.
Corak ini memiliki arti bahwa pendidikan islam yang fokus mengkaji filsafat Islam yang
memiliki unsur pendidikan Islam. Seperti visi, misi, tujuan, kurikulum, bahan pelajaran,
guru, murid, hubungan antara guru dan murid, proses belajar mengajar, manajemen, dan
aspek lainnya dengan tujuan menemukan inti gagasan pendidikan Islam tersebut. Salah
satu tokoh yang mempelajari corak ini adalah Mohamad Al-Taomy Al-Syaibani. Ketiga,
pendidikan Islam yang bercorak historis. Corak ini memfokuskan kajiannya pada data-
data sejarah, seperti karya tulis. Tujuannya untuk mengetahui kemajuan pendidikan Islam
di masa lampau untuk direnungkan dan dipelajari oleh umat Islam saat ini. Tokoh yang
memfokuskan corak ini adalah Prof. Azyumardi Azra, M.A. dengan karyanya yang
berjudul Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru. Keempat,
pendidikan Islam yang bersifat aplikatif. Dimana corak ini mengaplikasikan konsep
pendidikan Islam secara konkret dan dapat diukur serta dilihat hasilnya. Tokoh yang
berfokus pada corak ini adalah Prof. Dr. H. Mahmud Yunus dalam metode pengajaran
bahasa arab.5

Sejatinya, pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersumber dari Al-Qur’an


dan Hadis yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Pada dasarnya Islam tidak
hanya mengajarkan manusia dari satu aspek melainkan dari berbagai aspek kehidupan,
dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, hal ini diungkapkan oleh Harun Nasution.
Pandangan Abdul Halim El-Muhammady, pengertian pendidikan Islam adalah suatu
proses mendidik yang melatih akal, jasmani, rohani, dan emosi manusia berdasarkan
4
Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm 36-37.
5
Abuddin Nata. Sejarah Pendidikan Islam; Pada Periode Klasik dan Pertengahan. Jakarta: PT Raja Grafindo,
2004, hlm. 1-5.

3
wahyu al-Qur’an dan al-Sunnah yang akan melahirkan insan saleh serta mampu
mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah SWT.6

Pengertian tentang sejarah dan pendidikan Islam sudah dijelaskan. Maka, pengertian
sejarah pendidikan Islam adalah warisan pendidikan Islam sejak masa Nabi Muhammad
dalam proses mendidik yang sesuai dengan al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai
pedomannya. Sejarah memiliki periodisasi, artinya sejarah pendidikan Islam telah
mengalami proses perkembangan dan kemajuannya sejak masa Nabi Muhammad, para
sahabat, masa daulah bani Umayyah, masa daulah bani Abbasiyah, masa Turki Usmani,
hingga masa modern saat ini.

B. Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam


Menurut Prof. Hasan Asari, ada beberapa ruang lingkupnya yang dimiliki oleh sejarah
pendidikan Islam. diantaranya adalah7:

1. Konteks Historis Secara Umum

Pendidikan Islam pastinya memiliki pengaruh dari masa sebelumnya, baik itu di
masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad saw. (Arab pra Islam) Maupun setelahnya.
Masa Arab pra Islam, pendidikan dipengaruhi oleh kebudayaan Romawi dan Persia.
Pengaruh kebudayaan luar ini pun juga dilanjutkan baik itu di masa kerasulan maupun
setelah beliau wafat. Bahkan, pengaruh kedua kebudayaan ini terlihat dan
dikembangkan di masa Daulah Umayyah dan Abbasiyah.

2. Lembaga Pendidikan

Setiap kegiatan yang telah berlangsung lama dan dipandang penting oleh
masyarakat akan dibentuk sebuah lembaga. Seperti lembaga politik, ekonomi, sosial
agama, dan Pendidikan pun juga demikian. Dalam sejarahnya, beberapa lembaga
pendidikan Islam telah mencatat peningkatan kegiatan-kegiatan pendidikan Islam dari
masa klasik sampai modern. Lembaga pendidikan Islam ini mencakup masjid,
madrasah, darul Quran, darul Hadis, Khanqah, Zawiyah, dan sebagainya.

3. Isi Pendidikan

6
Makmur Haji Harun. Pendidikan Islam: Analisis dan Perspektif Sejarah. Vol. 7. No. 2, 2018. Hlm. 69.
7
Hasan Asari, op. cit., hlm. 6.

4
Isi pendidikan (kurikulum) yang pertama kali muncul bagi umat Islam adalah
kitab suci al-Qur’an dan perkataan Nabi Muhammad saw. Seiring berkembangnya
zaman, kurikulum pendidikan Islam semakin berkembang dan bervariasi.
Perkembangan tersebut juga dipengaruh dari umat Islam sendiri (internal) yang
mengembangkan ilmu Quran, hadis, fikih, tarikh, tasawuf sehingga menjadi cerminan
kreativitas umat Islam.

Kemudian, pekembangan kurikulum pendidikan Islam jga dipengaruhi oleh


bangsa-bangsa lainnya. Tidak menutup kemungkinan bagi para intelektual muslim
untuk mempelajari maupun mengembangkan ilmu pengetahuan yang berasal dari luar,
seperti sains dan filsafat. Hal ini memperluas khazanah intelektual muslim dalam
perkembangan ilmu pengetahuan mengingat bahwa ilmu tersebut telah lebih dulu
maju oleh bangsa-bangsa lain.

4. Metode Pendidikan

Dalam catatan-catatan yang telah berkembang, para intelektual muslim turut serta
dalam mengembangkan metode pendidikan dengan beragam kreatifitas. Dimulai
dengan melakukan metode secara sederhana dan bertahap ke metode yang kompleks
sesuai anjuran dari al-Qur’an. Selain itu, perkembangan metode untuk mempelajari
ilmu sains dan keagamaan dengan menggunakan metode empiris (pengalaman).

5. Kehidupan Masyarakat Akademis

Pada masa Islam klasik, telah melahirkan intelektual-intelektual dari berbagai


disiplin ilmu yang berbeda. Melihat kondisi pada masa itu yang sangat bersemangat
dalam menimba ilmu, bahkan khalifah di masa itu pun juga mendukung dan
membiayai para ilmuwan, akademisi dan intelektual tersebut, seperti Ibnu Sina, Ibnu
Rusyd, Al-Ghazali, dsb. Menarik sekali jika kita melihat gambaran kehidupan mereka
dalam proses kegiatan intelektual, mobilitas sosialnya, bahkan apresiasi sosial
terhadap mereka.

5
C. Manfaat Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Sesuatu hal itu pasti memiliki manfaat, termasuk juga sejarah pendidikan Islam. Ada
beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari mata kuliah sejarah pendidikan Islam. Kita
akan mengetahui periodisasi perkembangan pendidikan Islam dari masa ke masa, baik itu
masa nabi Muhammad saw. Sampai saat ini. Kemudian, kita juga bisa mengambil ibrah
atau pelajaran dan mengetahui perkembangan pendidikan Islam dari zaman ke zaman.
Kita bisa mengetahui awal mula metode nabi Muhammad saw. memulai mendidik umat
Islam.

Kemudian, perkembangan pesat pendidikan Islam pada zaman daulah Abbasiyah


dengan khalifahnya bernama Harun ar-Rasyid. Bahkan pada zaman itu, pusat studi bagi
siapa saja yang ingin belajar diberi nama Baitul Hikmah. Perkembangan pendidikan Islam
tidak hanya di bidang keagamaan tetapi di berbagai bidang yang diadopsi dari bangsa-
bangsa selain Arab, seperti kedokteran, ilmu falak, kesusasteraan, dan sebagainya.
Khalifah pun turut mensejahterakan para akdemisi, intelektual dan peneliti yang
mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa itu.

Manfaat lainnya, umat Islam saat ini bisa mempelajari bagaimana pendidikan Islam
itu bisa mengalami kemajuannya. Bukan hanya sekadar memimpikan kejayaannya semata
(romantisme masa lalu) yang selalu dikenang tanpa melakukan tindakan yang bisa
mengubah keadaan pendidikan Islam saat ini. Kita juga bisa melihat ketertarikan
intelektual-intelektual muslim pada masa kejayaan Islam yang terbuka terhadap ilmu-
ilmu dari bangsa-bangsa lain. Hal ini yang seharusnya dicontoh oleh umat muslim masa
ini, bukan menghakimi atau menganggap hal itu tidak penting.

6
BAB II

Penutup

Kesimpulan
Sejarah pendidikan Islam merupakan dua hal yang berbeda, dari segi bahasa maupun
istilah. Sejarah dalam pengertiannya merupakan silsilah, nasab, sanad atau genealogis.
Karena berhubungan dengan kebudayaan Arab dari “pohon keluarga”. Sedangkan pendidikan
Islam memiliki pengertian yaitu proses mendidik peserta didik yang berlandaskan al-Qur’an
dan Hadis. Jadi, pengertian sejarah pendidikan Islam itu sendiri adalah periodisasi dari
pendidikan Islam dari masa nabi Muhammad saw. hingga saat ini. Kita bisa melihat awal
mula pendidikan Islam, perkembangannya, kemajuannya, sampai kemundurannya.

Dalam sejarah pendidikan Islam, ada beberapa ruang lingkup yang harus diketahui
yaitu, konteks historisnya, lembaga pendidikannya, isi pendidikannya, metode
pendidikannya, dan kehidupan masyarakat akademisnya. Kemudian, manfaat mata kuliah
sejarah pendidikan Islam ini adalah kita bisa mengambil ibrah atau pelajaran untuk diambil
pada masa sekarang ini mengenai metode-metode pendidikan Islam dari masa nabi
Muhammad saw, sahabat, para tabi’in untuk memajukan pendidikan Islam di masa sekarang
maupun yang akan datang.

7
Daftar Pustaka

Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Asari, H. (2018). Sejarah Pendidikan Islam (Membangun Relevansi Masa Lalu Dengan
Masa Kini dan Masa Depan). Medan: Perdana Publishing.

Dahlan, Z. Sejarah Pendidikan Islam: Signifikansi Jejak Pendidikan Islam Bagi


Pengembangan Islam Masa Kini dan Masa Depan.

Harun, M. H. (2018). Pendidikan Islam: Analisis dan Perspektif Sejarah. Qalam , 66-90.

Mappasiara. (2018). Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup, dan Epistomologinya).


Jurnal Inspiratif Pendidikan , 147-160.

Nata, A. (2004). Sejarah Pendidikan Islam: Pada Periode Klasik dan Pertengahan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Supriyadi, D. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Tirtarahardja, U. d. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai