Anda di halaman 1dari 2

HAGIA SOFIA

Hagia sofia, dalam bahasa Turky disebut Aya sofia, dan di bahasa latin disebut:
Sancta Sophia yang diambil dari bahasa Yunani yang artinya kebijaksanaan suci ( Cruch the
Holy of wisdom ) dan gereja kebijaksanaan ilahi ( Cruch of the devine wisdom ).
Menurut ensiklopedia Britanica, hagia Sofia pertama kali didirikan diatas pondasi
atau tempat kuil pagan pada 325 masehi, oleh perintah kaisar Konstantinus I. Putranya,
Konstantinius II, lalu menjadikan bangunan ini sebagai Gereja Ortodoks pada tahun 360
masehi. Hagia Sofia terletak di Byzantium atau sekarang Turky.
Hagia Sofia sekaligus menjadi saksi bisu atas kobaran konflik di tengah berbagai
kejadian yang menerpa kekaisaran Byzantium. Sebagaimana yang dilansir dari History,
Hagia sofia semula hanyalah bangunan beratap kayu dan tak semegah yang sekarang.
Lalu, sebagaimana yang dicatat oleh Encyclopedia Britannica, pembangunan gereja
Hagia Sofia berlanjut pada dimasa Kaisar Justinan I pada tahun 532 M. Perbaikan dilakukan
karena Hagia sofia rusak akibat kerusuhan yang terjadi pada saat Revolusi Nikka. Setelah
kerusuhan yang melanda Konstantinopel itu, Justinian I memerintahkan arsitek terkenal pada
masanya, Isidoros dan Anthemios untuk mendirikan ulang bangunan Hagia sofia. Pada masa
kaisar Justinian I inilah yang paling mashur diakui sebagai pondasi awal dari pembangunan
Hagia Sofia yang sekarang demikian terkenal.
Kubah yang menaungi hagia sofia di klaim sebagai kubah bangunan terbesar kedua
selepas gereja pantheon Roma. Bangunan ini dianggap warisan arsitektur yang terpenting sari
era byzantium dan merupakan bagian dari monumen warisan dunia.
Hagia sofia di Era Kesultanan Ottoman
Pada 1453 Masehi, era kekaisaran Bizantium berakhir karena di taklukan oleh Sultan
Mehmed/ Mehmed II dari kekaisaran Ottoman. Setelah Sultan Mehmed II menaklukan
Kosrantinopel, Hagia Sofia di konversi menjadi masjid.
Nama Hagia Sofia masih dipertahankan oleh sultan mehmed II. Sebagaimana arti
Sophia dalam bahasa yunani adalah kebijaksanaan, maka nama lengkap Hagia sofia adalah
tempat suci bagi tuhan. Sultan Mehmed II mempertahankan kesucian hagia Sofia dan hanya
mengubah status fungsinya dari gereja menjadi tempat ibadah bagi umat Islam. . Maka
berakhirlah fungsi Hagia Sofia selama kurang lebih 900 tahun menjadi Basilica atau gereja.
Salah satu alasan Sultan Mehmed II : “ Tuhan yang disembah umat kristen dan Islam
adalah tuhan yang sama, “ tulis Robert Mark dan Ahmet S. Cakmak yang dikutip dari
Diegesis di Hagia sophia from the age of justinian to the present.
pada saat berubah menjadi Masjid di Era Mehmed II, banyak mosaik dan lukisan
bercorak kristen, yang menghiasi bangunan Hagia Sofia di tutpi dan di plester. Seniman
khaligrafi terkenal pada masa itu, Kazasker Mustafa Izzet, kemudian mengguratkan tulisan
Allah dan Muhammad SAW, 4 khalifah pertama dan 2 cucu Rasulloh SAW di beberapa
bagian Interior hagia Sofia.
Pada masa kesultanan Ottoman, struktur bangunan Hagia Sofia memperoleh
sentuhan Arsitektur Islam. Misalnya, Mihrab yang kemudian di bangun, hingga pendirian 4
menara yang digunakan untuk melantunkan adzan. Bangunan seperti madrasah, perpustakaan
hingga dapur umum juga melengkapi Hagia Sofia pada masa Ottoman. Pada masa era
Ottoman, bangunan Hagia sempat di fungsikan menjadi masjid selama 482 tahun.
Hagia Sofia pada Era pemerintahan Kemal Ataturk
Selepas kekaisaran Ottoman bubar dan Turky menjadi negara Republik, hingga Hgia
Sofia juga beralih fungsi. Pendiri dan presiden pertama Kemal Ataturk mengubah status
Hagia sofia menjadi Museum. Setelah Hagia Sofia menjadi museum, dilakukan restorasi
mosaik-mosaik kuno di bangunan ini dan plaster penutupnya dibuka. Lantas, setelah
plasternya dibuka, tampaklah lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus, yang ternayata berjejer
dengan Khaligrafi Allah dan Muhammad SAW.
Hagia Sofia kemudian diakui sebagai salah satu situs warisan Dunia UNESCO yang
disebut Area bersejarah Istanbul, sejak tahun 1985.
Hagia Sofia pada Era pemerintahan Erdogan
Jalan panjang Hagia Sofia saat ini memutar lagi. Karena putusan pengadilan administrasi
utama Turki, status Hagia Sofia sebagai museum di cabut pada 10 Juli 2020.
Pada masa pemerintahan Presiden Recep Tayyib Erdogan ini, Hagia Sofia diubah status
fungsinya kembali menjadi Masjid.
Perubahan itu menuai kontroversi. Sangking kontroversinya, perdana menteri Kyriakos dari
Yunani menuding keputusan ini sebagai penghinaan terhadap karakter ekumenis dari Hagia
Sofia.
Sementara itu UNESCO memberi peringatan bahwa perubahan status Hagia Sofia sejak
tahun 1985 dianggap bagian dari situs Warisan Dunia. Perubahan status bangunan ini harus
terlebih dahulu dan melalui proses peninjauan UNESCO.
Menurut UNESCO, tindakan – tindakan semacam itu bisa dianggap pelanggaran aturan yang
sudah tertera di konvensi warisan Dunia tahun 1972.

Anda mungkin juga menyukai