Anda di halaman 1dari 7

Nama : Jihan afifah

Nim : 12050321639
Jurusan : Sistem informasi 3D

Soal soal

1) Menurut sejarah, Mushhaf al-Qur`an pertama kali dikumpulkan pada masa Khalifah Abu
Bakar ash-Shiddiq atas usulan Umar bin Khaththab. Berdasarkan Mushhaf tersebut
kemudian Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan melakukan kodifikasi Mushhaf al-Qur’an yang
dikirim ke beberapa negara pada masa itu. Upaya kodifikasi Mushhaf al-Qur`an ini tentu
saja mempunyai alasan dan tujuan tertentu sesuai dengan dinamika komunitas umat Islam
yang terus berkembang dan meluas.
a. Jelaskan latar belakang dan faktor-faktor kodifikasi Mushhaf al-Qur`an pada masa
Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan dan siapa nama sahabat yang mengusulkan upaya kodifikasi
tersebut kepada Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan?
b. Sebutkan dan jelaskan standard Mushhaf al-Qur`an yang dipakai berdasarkan Rasm
‘Utsmani dan sebutkan pula hikmah kodifikasi tersebut bagi umat Islam masa kini?

Jawaban

a. Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan RA, sahabat Hudzaifah ibnul Yaman adalah
orang yang mengusulkan kodifikasi (pembukuan) Al-Qur’an kepada pemerintah dengan
alasan yang berbeda. Hudzaifah mendatangi umar dan meminta umar utuk menyelesaikan
permasalahan antara kaum yahudi dan nasrani. Sebab dari permasalahn atau sebab
terjadinya kodifikasi Al Quran terjadi karena beberapa faktor yaitu:
 Bahwa penduduk Himash yang mengambil qira’at (bacaan alquran) dari Al-Miqdad,
menganggap qira’at (bacaan alquran)  mereka lebih baik dari qira’at–qira’at (bacaan
alquran) yang lain. Begitu juga yang dilakukan oleh penduduk Damaskus dan Kufah
yang mengambil qira’at (bacaan alquran)  dari Abdullah bin Mas’ud. Sementara
penduduk Bashrah memegang teguh qira’at (bacaan alquran)  yang mereka terima dari
Abu Musa Al-Asy’ary.1
 Beberapa alasan lainnya adalah didorong oleh situasi yang berbeda dari situasi yang
dihadapi khalifah Abu Bakar, yaitu banyaknya penaklukan kota-kota dan sebaran umat
Islam di berbagai kota-kota yang jauh.2

1
Ibid, hal.103
 Umat Islam yang telah menyebar di berbagai penjuru negeri sehingga sulit dijangkau
dan khawatir terjadinya perubahan, kajian Al-Qur’an mengharuskan pembukuan agar
tidak mudah berserakan dan lebih terjaga.
 Penduduk Syam membaca Al-Qur’an dengan qiraah Ubay bin Ka’ab. Penduduk Kufah
membaca Al-Qur’an dengan qiraah Abdullah bin Mas’ud. Selain mereka membaca Al-
Qur’an dengan qiraah Abu Musa Al-Asy’ari. Perbedaan versi ini membawa konflik di
tengah masyarakat.3
 Meluasnya perpecahan di tengah masyarakat perihal versi bacaan Al-Qur’an sehingga
anak-anak remaja pelajar dan para guru Al-Qur’an terlibat pertikaian karenanya.
Merebaknya gejolak sosial yang mengarah pada konflik ini sampai juga telinga
Sayyidina Utsman RA.4
Akibat terjadinya perselisihan tersebut Maka dibetuklah suatu tim penulisan Al-Qur’an
yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit, dengan beranggotakan antara lain Abdullah bin
Zubaeir, Sa’ad bin Ash dan Abdurrahman bin Haris bin Hisyam. Yang bertugas untuk
membukkukan Al-Qur’an, yakni menyalin lembaran-lembaran Al-Qur’an pada masa
khalifah Abu Bakar yang dipegang oleh Hafsah binti Umar untuk dijadikan mushaf.
b. (a) membuang huruf (al-ḥażf)
(b) menambah huruf (az-ziyādah)
(c) penulisan hamzah (al-hamz)
(d) penggantian huruf (al-badal)
(e) menyambung dan memisah tulisan (al-faṣl wal-waṣl)
(f) menulis kalimat yang memiliki versi bacaan (qirā'ah) lebih dari satu sesuai dengan
salah satu darinya (mā fīhi qirā'atāni wakutiba ‘alā iḥdāhumā).
Mushaf Standar Usmani mengacu pada hasil rumusan rasm Usmani pada Muker I tahun
1974. Rumusan pembahasan rasm Usmani meru-pa-kan hasil Rapat Kerja Lajnah
Pentashih Mushaf Al-Qur’an tahun 1972. Hasil rapat itu kemu-dian dibahas dalam forum
yang lebih tinggi, yakni Muker Ulama Al-Qur’an Nasional I tahun 1974. Saat itu hampir
semua ulama dan kyai yang hadir menyepakati keharusan mushaf Al-Qur’an ditulis
dengan rasm Usmani,kecuali dalam keadaan darurat. Dari aspek penulisan (rasm), mushaf
2
As-Shabuni, 2016: 60

3
M Abdul Azhim Az-Zarqani, Manahilul Irfan fi Ulumil Qur’an, [Kairo, Darul Hadits: 2017
M/1438 H], halaman 205
4
Riwayat Ibnu Asytah dari Abu Qilabah mengenai riwayat Anas bin Malik
standar Usmani mengambil bahan baku (model) dari Al-Qur’an terbitan Departe-men
Agama tahun 1960 (Mushaf Al-Qur’an Bombay) yang sekaligus menjadi pedoman tanda
baca.

Hikmah pembukuan Al Quran pada masa kini:

 Al-Quran tidak dapat diubah lagi.


 Al-Quran tidak dapat dirusak oleh siapa pun
 Dapat membaca al quran hingga sampai sekarang ini5
 Lebih mudah dalam menentukan urutan berdasarkan ayat dan lain sebagainya
 Lebih mudah dalam menghafal ayat

Soal soal

2) Secara historis, Mushhaf al-Qur`an pertama kali dicetak dengan mesin cetak modern pada
tahun 1694 M di Hamburg, Jerman. Kemudian, penerbitan Mushahf al-Qur`an dengan
label Islam baru dimulai pada tahun 1787 M. Pada masa-masa berikutnya, pencetakan
Mushhaf al-Qur`an mulai berkembang di negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia.
a. Jelaskan upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga dan melestarikan kemurnian
Mushhaf al-Qur`an?
b. Bagaimana pendapat Anda tentang pembudayaan bacaan al-Qur`an dan pengamalan
pesan-pesannya dalam kehidupan umat Islam zaman kini?
Jawaban

a. Upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga mushaf alquran ialah naskah-naskah Al-
Qur’an yang ditulis (disalin) oleh masyarakat Nusantara sendiri, maupun yang dibawa
oleh juru dakwah yang datang dari negara lain disimpan dengan baik, terdapat sekitar 251
naskah Al-Qur’an kuno yang tersimpan, baik di museum-museum daerah maupun pada
perorangan. Untuk menjaga berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Al-
Qur’an tersebut,
 pemerintah Indonesia membentuk satu lembaga yang bertugas untuk mentashih setiap
mushaf Al-Qur’an yang akan dicetak dan diedarkan kepada masyarakat di Indonesia.
Lembaga tersebut diberi nama Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, yang
bertugas mengkoreksi Al-Quran cetak dan elektronik dan melakukan kajian-kajian
yang berkaitan dengan Al-Qur’an. Selain itu sebagai bentuk kecintaan terhadap kitab
5
buku Ushûl Fi at-Tafsîr, karya Syaikh. Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Hal.21-23)
suci, pemerintah juga mendirikan Gedung Bayt Al-Qur’an yang berisikan koleksi Al-
Qur’an, mulai dari Al-Qur’an kuno sampai Al-Qur’an yang ditulis dan dicetak dewasa
ini.
 Untuk pemeliharaan keasliannya dilakukan dengan memasyarakatkan al quran
melalui lembaga lembaga pendidikan alquran seperti pesantren, TPA dan lain lain. Ini
berguna agar al quran sering dibaca dan dihafal sehingga dapat diingat setiap ayat
pada lembar mushaf.
 Mendirikan Gedung Bayt Al-Qur’an yang berisikan koleksi Al-Qur’an
 Membentuk Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ). Lembaga ini
menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an (MTQ) dan STQ (Seleksi
Tilawatil Qur’an) setiap tahun yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh provinsi di
Indonesia,
 Menerjemahkan atau menafsirkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa-
bahasa lokal (daerah), seperti terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Aceh, bahasa
Jawa, bahasa Sunda, bahasa Mandar, bahasa Madura, dan bahasa-bahasa daerah
lainnya.
b. Menurut pendapat saya, pembudayaan al-quran harus di awali dari rumah yang di
dibimbing oleh orang tua dengan membiasakan membaca alquran setiap har sehingga
anak terbiasa dengan keseharian orang tua didalam rumah, setelah mengajarkan kebiasaan
tersebut barulah mulai untuk mengajarkan cara membaca alquran atau huruf hijaiyah,
lanjut dengan tajwid serta tilawah, setelahnya baru menghafal alquran. Menjelasakan
mengenai manfaat dari membaca dan menghafal alquran kemudian memberi motivasi
serta semangat dalam belajar alquran. Kehidupan masyarakat pada zaman sekarang lebih
banyak menggunakan teknologi sehingga terkadang alquran tidak terbaca oleh beberapa
orang, namun perkembangan teknologi juga memudahkan alquran tersedia didalam
gadget sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak mebaca alquran. Alquran memiliki
manfaat bagi kita sendiri dan juga merupakan penolong di hari kaimat kelak, ada banyak
manfaat dari alquran mulai dari hanya membacanya saja dan juga menghafal, terlebih lagi
alquran merupakan kalamullah yang menyimpan larangan serta seruan bagi umat islam
yang mesti kita baca agar kelak selamat dunia dan akhiran, maka dari itu jangan lupa
membaca alquran beserta artinya agar memahami perintah Allah dan selamat dunia
akhirat.
Soal soal

3) Memahami al Quran adalah penting untuk mengetahui Asban Nuzul nya. Sebutkan 5
Kegunaan dan pentingnya mengetahu Asbab Nuzul Suatu Ayat, dan berikan 3 Contohnya
langsung dalam memahami suatu Ayat.

Jawaban

Pertama, mengetahui keagungan dan rahmat Allah dalam proses penetapan suatu hukum.
Sebagaimana diketahui bahwa diantara ciri penetapan hukum dalam Islam adalah dengan
cara tadriji (berangsur-angsur). Khamar (minuman keras) misalnya, sebelum ditetapkan
keharamannya, terlebih dahulu dijelaskan sifat dan karakteristiknya seperti dapat
memabukkan dan menghilangkan akal sehat, barulah pada ayat terakhir ditentukan
keharamannya. Tanpa mengetahui asbabun nuzul dan kronologi turunnya ayat-ayat
tersebut, seseorang tidak akan mengetahui hikmah dan keagungan rahmat Allah dalam
menetapkan syari’at.6
Kedua, mengatahui asbabun nuzul merupakan cara yang terbaik untuk mengetahui
makna al-Qur’an dan menyingkap yang tersembunyi dalam ayat, tanpa bantuan ilmu
asbabun nuzul seseorang tidak akan mampu menafsirkan ayat tersebut. Berkaitan dengan
ini, al-Wahidiy mengeluarkan pernyataan “Tidak mungkin mengetahui tafsir ayat tanpa
mengetahui kisahnya dan penjelasan turunnya”. Mengetahui sebab turun ayat membantu
dalam memahami sebuah ayat, pengetahuan tentang sebab mewariskan pengetahuan
tentang musabab, tulis Ibnu Taimiyah. Ibnu Daqiq al- ’Id mengatakan “penjelasan
asbabun nuzul adalah cara yang tepat untuk memahami makna-makna al-Qur’an”7
Ketiga, asbabun nuzul dapat menjelaskan tentang siapa ayat itu diturunkan sehingga ayat
tersebut tidak dapat diterapkan kepada orang lain karena dorongan permusuhan dan
perselisihan.
Keempat, apabila redaksi ayat bersifat umum, kemudian datang dalil yang
mengkhususkannya, maka mengetahui asbabun nuzul membatasi pengkhususan itu
kepada selain gambaran sebab.
Kelima, Dapat memudahkan dalam memahami Alquran serta menguatkan ingatan
terhadap hukum dari suatu ayat, dengan karena mengetahui sebab dan akibatnya, kapan
dan kepada siapa ayat tersebut diturunkan, dan sebagainya.

6
Ibid.,h. 26
7
Manna’ al-Qaththan., op cit., h. 80
Tiga contoh dalam memahami surah azbabun nuzul
Contoh ayat dan azbabun nuzulnya:
I. Surah Hujurat ayat 10
َ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat.

Asbabun nuzul surah ini ada dalam hadist riwayat bukhori no 2494 :
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
berkata, aku mendengar bapakku bahwa Anas radliallahu 'anhu berkata: "Dikatakan
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam "Sebaiknya Baginda menemui 'Abdullah bin
Ubay." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya dengan menunggang keledai
sedangkan Kaum Muslimin berangkat bersama Beliau dengan berjalan kaki melintasi
tanah yang tandus. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya, ia berkata:
"Menjauhlah dariku, demi Allah, bau keledaimu menggangguku". Maka berkatalah
seseorang dari kaum Anshar diantara mereka: "Demi Allah, sungguh keledai Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lebih baik daripada kamu". Maka seseorang dari kaumnya
marah demi membela 'Abdullah bin Ubay dan ia mencelanya sehingga marahlah setiap
orang dari masing-masing kelompok. Saat itu kedua kelompok saling memukul dengan
pelepah kurma, tangan, dan sandal. Kemudian sampai kepada kami bahwa telah turun
ayat QS. Al Hujurat: 10 yang artinya ("jika dua kelompok dari kaum muslimin
berperang maka damaikanlah keduanya").

Cara mengetahui ayat azbabun nuzul:


 melalui periwayatan yang shahih tersebut yang dapat dilihat dari ungkapan perawi
yang mengatakan, “sebab turunnya ayat demikian. Seperti perintah larangan minuman
keras diturunkan karena ada yang melakukan hal tersebut kemudian diberikan
larangan serta maksud kenapa dilarang. Ada kalanya Asbabun Nuzul tidak diungkap
dengan kata sabab (sebab), tetapi diungkapkan dengan kalimat “fa nazalat” (lalu turun
ayat). misalnya perawi mengatakan “su’ila annabiy salla Allah “alaihi wa salla”an
kadza, fa nazalat..... (Nabi SAW ditanya tentang suatu hal, lalu turun ayat.......)
 Apabila salah satu dari riwayat tersebut mempunyai sanad (para penutur hadist) yang
shahih, sedangkan sanad yang lain mempunyai sanad yang dlaif (lemah), maka yang
diambil adalah riwayat yang pertama (shahih).
 Apabila dua riwayat tentang sebab turunnya ayat, yang pertama dengan tegas dan
yang kedua tidak tegas, maka yang diambil adalah riwayat yang menunjukkan
ketegasan asbab an-nuzul.

Daftar Pustaka
Kurniawan alhafiz. 2021. “kodifikasi alquran dimasa utsman bin affan ra”
https://islam.nu.or.id/post/read/128532/kodifikasi-al-qur-an-di-masa-utsman-bin-affan-ra.

‘Ali bin, Ahmad, al-Wahidiy, Abu al-Hasan Asbab al-Nuzul Jakarta: “Dunia Berkah
Utama, tt al-Shabuniy, ‘Ali, Muhammad, al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an Beirut: al-
Mazra’ah Binayatu al-Iman”, tt

Kajian umum azbabun nuzul. http://digilib.uinsby.ac.id/15089/5/Bab%202.pdf

Kemenag. 2021, “peran pemerintah indonesia dalam memasyarakatkan alquran”


https://lajnah.kemenag.go.id/artikel/14-peran-pemerintah-indonesia-dalam-
memasyarakatkan-al-qur-an.

Saputra munawir. 2015. “azbabun nuzul” http://komunikasiar-


raniry.blogspot.com/2015/06/mitem.html

Umar, Nasaruddin, Ulumul Qur’an; Mengungkap Makna-makna Tersembunyi Al-Qur’an,


Ciputat: Al-Ghazali Center, 2010

Al-Qaththan, Manna’, Khalil, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an Riyadh: Mansyurat al-‘Asr al-
Hadis, 1973

Anda mungkin juga menyukai