DISUSUN OLEH:
ASRULLA
22090611968
PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Eksistensi pendidikan Islam telah ada sejak Islam pertama kali diturunkan di muka
bumi. Di mulai ketika Nabi Muhammad SAW mendapat mandat dari Allah untuk menjadi
Rasul terakhir. Semenjak saat itulah, Rasulullah mendapat bimbingan langsung dari malaikat
Jibril. Prose yang dijalani Rasulullah bisa kita kategorikan proses pendidikan.
Malaikat Jibril di Guahira. Ayat tersebut adalah Surat al-‘Alaq (96) ayat 1-5, yang artinya:
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Ia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah
mengajarkan manusia dengan pena. Mengajarkan manusia tentang segala sesuatu yang
belum diketahui.
Para ulama tafsir sepakat bahwa lima ayat tersebut merupakan legitimasi bahwa
Islam, menjadi wadah lahirnya ulama-ulama karismatik dan juga lahirnya para pemikir-
pemikir Islam yang turut membawa pengaruh bagi ilmu pengetahuan di dunia. Pusat-pusat
pendidikan Islam telah bertransformasi menjadi media-media penghasil ilmuan dan ulama
andal.
2
Surat al-alaq telah menjadi sebuah semangat baru bagi ummat Islam untuk menuntut
ilmu. Penyebaran pendidikan Islam telah memancing umat Islam untuk mendirikan lembaga-
lembaga pendidikan tempat orang menuntut ilmu, juga sebagai tempat bertukar pendapat.
Darul Arqam di Mekkah telah menjadi tonggak kokoh penanda majaunya peradaban Islam
ketika itu.
Pada masa Khulafaur Rasyidin dan seterusnya, muncul pula lembaga pendidikan
Zawiyah, Ribath, al-Badiah, Baitul Hikmah, al-Qushr (Istana), Madrasah, Manazil al-Ulama
melahirkan lulusan yang nantinya akan berkontribusi dalam bidang kemasyarakatan. Profesi
yang dihasilkan dari lembaga tersebut adalah guru, Qadhi, pegawai pemerintah, da’i, khatib,
tokoh agama, ulama, penulis, pengelola lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
Pengalaman mereka dalam berbagai profesi di masyarakat, telah menjadi bekal guna
ilmu mantiq, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu astronomi, ilmu fikih, ilmu kalam, ilmusejarah dan
kebuidayaan Islam, dan lain sebagainya. Karya-karya para pemikir Islam hingga hari ini
tersebar di belahan dunia dan masih menjadi rujukan dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Selain itu, kita juga masih dapat menjumpai di perpustakaan berbagai kampus
B. RUMUSAN MASALAH
yang dapat menjadi pijakan dalam pembahasan makalah, adalah sebagai berikut:
3
2. Bagaimana perkembangan pemikiran Islam dalam beberapa periodisasi sejarah
C. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
1. Pendidikan Islam
yaitu perkembangan fisik, intelektual, dan budi pekerti. Selain itu tujuan pendidikan
menurutnya harus diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup
dimilikinya.1
keimanan, membangun karakter yang baik dan kesehatan, memberantas buta aksara,
mengajarkan cikal-bakal berpikir yang benar dan mempelajari kerajinan. Guru harus
1
Miftaku Rohman, Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibn Sina dan Relevansinya dengan
Pendidikan Modern (Epistemé Vol. 8 No. 2, Desember 2013), 2
5
dipilih secara teliti karena akan sangat berpengaruh pada karakter siswa. Guru harus
mampu menghayati karakter siswa, menilai bakat mereka untuk menuntut aneka
lapangan pengetahuan supaya mampu memberi saran tentang kajian lanjutan pada
empat kata yang berhubungan dengan pendidikan Islam, yaitu al-tarbiyah, al-ta’lim,
Modern Written Arabic), karangan Hans Bodo Gerhardt Wehr, kata attarbiyah
(memberi makan), raising (of animals) (menumbuhkan). Kata tarbiyah berasal dari
kata rabba, yarubbu, rabban, yang berarti mengasuh, memimpin, mengasuh (anak).
6
Kata al-Ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diban yang dapat
berarti education (pendidikan), discipline (disiplin, patuh, dan tunduk pada aturan),
Kata al-ta’dib berasal dari kata adab yang berarti beradab, bersopan santun, tata
Kata al-tahdzib secara harfiah berarti pendidikan akhlak, atau menyucikan diri
dari perbuatan akhlak yang buruk, berarti pula terdidik atau terpelihara dengan baik,
dan berarti pula yang beradab sopan. Al-tahdzib adalah expurgation (menghilangkan
bagian-bagian atau kata-kata yang tidak patut dari buku, surat, dan sebagainya),
individu menuju terbentuknya manusia paripurna sesuai dengan ajaran Islam. Proses
ini dapat berlangsung di berbagai tempat, lembaga dan dalam berbagai situasi. Di
mana pun, dalam bentuk apa pun dan dalam situasi yang bagaimana pun pendidikan
dengan ketentuan ajaran Islam. Untuk mencapai tujuan yang ideal itu, pendidikan
7
sesederhana apa pun aktivitas kependidikan yang dilakukan oleh setiap muslim harus
Hal ini diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mengantisipasi
kegagalan. Bila terjadi kesalahan yang fatal, kita akan mengalami kerugian besar
dalam hidupnya. Pemikiran pendidikan Islam itu harus dinamis. Ia harus mampu
melaksanakan pendidikan dalam setiap waktu dan berbagai situasi. Jika pemikiran
pendidikan Islam itu bersifat statis, maka hasilnya juga akan ketinggalan zaman dan
kebenaran yang handal agar dalam perkembangan dan aplikasinya tidak melanggar
tematik.
Secara etimologi, pemikiran berasal dari kata dasar “pikir” (dari bahasa
Arab فكر ), yang berarti proses, cara, atau aktifitas memikir, yakni menggunakan akal
8
secara bijaksana. Dengan kata lain, pemikiran adalah upaya cerdas dari proses kerja
akal dan kalbu untuk melihat gejala dan berusaha mencari solusinya secara
bijaksana.3
sesuatu secara bijaksana. Dalam konteks ini, pemikiran dapat diartikan sebagai upaya
cerdas (ijtihâdiy) dari proses kerja akal dan kalbu untuk melihat fenomena dan
suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang
(peserta didik) dalam usaha mendewasakan manusia (peserta didik), melalui upaya
sebagai agama dan sistem. Pendidikan menurut Islam merupakan upaya mendidikkan
agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of lifè
(pandangan dan sikap hidup seseorang). Oleh karena itu, pendidikan Islam dapat
berwujud segenap kegiatan yang dilakukan seseorang atau suatu lembaga untuk
95) . 4
3
A. Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2009), 2-3
4
Bukhari Umar, Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam ( Ta’dib Volume 14 No. 1, Juni
2011), 95
9
Dengan demikian, yang dimaksud dengan pemikiran pendidikan Islam adalah
proses kerja akal dan kalbu yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dalam
melihat berbagai persoalan yang ada dalam pendidikan Islam dan berupaya untuk
Rasulullah dan para kaum intelektual muslim pada abad pertama sampai abad
lebih baik
pendidikan nasional.
disusun berdasarkan dua model, yaitu: (1) model idealistik dan (2) model pragmatis.
Model idealistik adalah model yang lebih mengutamakan penggalian dari ajaran dasar
Islam (Quran dan Hadis) dan dari hasil ijtihad/interpretasi para ulama (pakar
10
pendidikan Islam) terutama ulama klasik. Sedang model pragmatis adalah model
Model Pragmatis ini dilakukan dengan cara: (1) adopsi, yaitu mengambil
secara utuh teori pendidikan non-Islam dan dijadikan sebagai teori pendidikan Islam,
menyesuaikannya di sana sini, dan (3) legitimasi, yaitu mengambil teori pendidikan
didasarkan atas kerangka dasar yang diyakini kebenarannya sehingga ia bercorak se-
Pendapat lain dikemukakan oleh Arifin (dalam Umar, 2011: 97). Menurutnya,
pendekatan terhadap wahyu dan pendekatan sejarah. Pendekatan wahyu adalah cara-
cara yang ditempuh dalam upaya memahami kebenaran dengan menggunakan ayat-
yang terkandung dalam wahyu. Dari kajian ini kemudian disusun konsep pemikiran
itu, dalam bagian mendatang ini akan dikemukakan sekilas tentang metode dimaksud.
5
Bukhari Umar, Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam ( Ta’dib Volume 14 No. 1, Juni
2011), 96
11
B. PERIODISASI SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
luhur. Beliau tidak pernah ikut-ikutan kebiasaan buruk masyarakat kala itu, seperti
yang artinya orang yang tidak percaya. Ketika Rasulullah di Mekah, dakwah fokus ke
12
Setelah Rasulullah Saw. wafat, tonggak kepemimpinan pengalaman oleh al-
urusan publik. Dinasti Umayyah berdiri tahun 661 masehi di Damaskus, oleh
Muawiyah bin Abu Sufyan. Pada masa ini, kekuasaan Islam sangat luas, termasuk
Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Irak, Jazirah Arab, Persia, sebagian Asia
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali
Dapat dikatakan bahwa pada masa ini, umat Islam berada pada puncak daya cipta,
penalaran, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang nantinya akan
penerjemah.
13
Tokoh-tokoh intelektual pada masa Dinasti Abbasiyah di antaranya adalah Al-
Periode sejarah Islam pertengahan di mulai pada abad ke-13 hingga abad ke-
18, atau sekitar tahun 1250 - 1800 masehi. Akhir abad ke-18 menjadi masa kegelapan
dunia Islam disebabkan oleh jatuhnya imperium - imperium kesultanan dan perebutan
kekuasaan. Selain itu, juga terjadi karena perkembangan sains dan teknologi yang
stagnan.
14
3. Periodisasi Sejarah Islam Modern (1800-Sekarang)
Periode sejarah peradaban Islam modern dimulai pada abad ke-18 hingga
abad ke-20. Pada periode ini, banyak tokoh muslim yang kemudian sadar, atas sifat
jumud pada umat Islam. Tokoh-tokoh itu berupaya untuk membawa Islam bangkit
Abduh (1849).
bersama pasukannya mendarat di lembah Sungai Nil pada abad ke-18, atau sekitar
tahun 1798 masehi. Peristiwa itu menjadi awal dunia Islam mengenal modernitas.6
BAB III
PENUTUP
6
Munawir Sazali, Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam ( Jurnal IAIN Mataram
Volume 6 No. 1, Juni 2014), 16-26
15
yang ada dalam pendidikan Islam dan berupaya untuk membangun sebuah paradigma
pendidikan yang mampu menjadi wadah bagi pembinaan dan pengembangan secara
menyeluruh.
berkontribusi besar pada kemajuan ilmu pengetahuan di muka bumi. Mereka tidak
saja ahli terhadap satu bidang keilmuan saja, tetapi mereka ahli pada bidang-bidang
lainnya. Ini sebuah bukti kongkrit, bahwa Islam di masa-masa keemasannya telah
menjadi pusat peradaban yang telah berhasil membawa pengaruh yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
16
Hambali, Muh dan Mu’alimin. 2020. Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer.
Yogyakarta: IrciSod
Kurniawan, Syamsul dan Erwin Mahrus. 2011. Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Langgulung, Hasan. 1992. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta:Pustaka Al-Husna
Maya, Rahendra, dkk. 2019. Studi Literatur pada buku pemikiran pendidikan Islam di
perguruan tinggi keagamaan Islam. Bogor: Ta’dibuna Jurnal Pendidikan Islam
Vol.8 No.2
Nasution, Harun. 1996. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta:
Universitas Indonesia
Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Pranada Media Group
Rohman, Miftaku. 2013. Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibn Sina dan
Relevansinya dengan Pendidikan Modern. Jurnal Epistemé Vol. 8 No. 2
Sazali, Munawir. 2014. Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam. Mataram: Jurnal
IAIN Mataram Vol. 6 No. 1
Siti, Ema Rohyani. 2015. Pemikiran Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Prof.
Achmadi . Salatiga: Mudarrisa, Jurnal Kajian Pendidikan Islam Vol. 7 No.2
Susanta, A. 2009. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah
Umar, Bukhari. 2011. Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam. Jurnal Ta’dib
Volume 14 No. 1
Umbara, Sukma Tirta Firdaus. 2017. Pembaharuan Pendidikan Islam Ala Harun
Nasution (Sebuah Refleksi Akan Kerinduan “Keemasan Islam”). Madura: El
Furqania. Vol. 7 No.2
17