Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah doktri agama, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada

hamba-Nya kepada para rosul. Pemahaman tentang agama Islam ini dapat diawali

dari penelusuran pengertian pendidikan Islam. Dimana, pendidikan Islam itu

diistilahkan dengan tadib, talim, tarbiyah.

Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang

membahas objek-objek diseputar kependidikan. Pemahaman hakikat Pendidikan

Islam sebenarnya tercermin didalam sejarah dan falsafah Islam sendiri, sebab

setiap proses pendidikan tidak terlepas dari objek-objek keislaman.1

Pendidikan Islam sebagai ilmu pada dasaranya merupakan upaya dalam

mewujudkan dan melestarikan pengetahuan seseorang tentang keislaman. Agar

dalam kehidupannya jiwa seseorang dapat tertanam nilai-nilai keislaman yang

kuat.

Oleh karena itu, dengan adanya ilmu pendidikan Islam ini, harapannya

adalah untuk membentuk manusia yang berorientasi terhadap pendidikan

keislaman yang sesuai dengan ajaran Islam sebagai ilmu pengetahuan. Serta dapat

menerapkan dan mempelajari pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu.

Dengan demikian, ajaran-ajaran yang terkandung didalam ilmu pendidikan

Islam tentunya sangatlah berpengaruh pada bidang pendidikan atau suatu

1
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), 6.

1
lembaga, yang dapat dijadikan suatu pembelajaran untuk menuju perubahan yng

lebih baik dalam ilmu Keislaman yang telah di tentukan oleh Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Pendidikan Islam sebagai ilmu?

2. Bagaimana Ruang Lingkup Pendidikan Islam sebagai ilmu?

3. Apa saja Komponen Pendidikan Islam sebagai ilmu?

4. Bagaimana Prinsip Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu?

5. Apa saja Fungsi Pendidikan Islam Sebagai Ilmu ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penulisan makalah ini

untuk memaparkan hal-hal berikut :

1. Menjelaskan Pengertian Pendidikan Islam Sebagai Ilmu

2. Menjelaskan Ruang Lingkup dari Pendidikan Islam Sebagai Ilmu

3. Menyebutkan Komponen-komponen Pendidikan Islam Sebagai Ilmu

4. Memaparkan Prinsip Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu

5. Menyebutkan Fungsi-fungsi Pendidikan Islam Sebagai Ilmu

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam Sebagai Ilmu

Ilmu dalam KKBI adalah pengetahuan.2 Ilmu menurut Ahmad Tafsir adalah

sejenis pengetahuan manusia yang diperoleh dengan riset terhadap objek-objek

yang empiris, benar tidaknya teori sains ditentukan oleh logis tidaknya dan ada

tidaknya bukti empiris.3 Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian dari ilmu sendiri

bukan hanya dari pengetahuan semata, tapi lebih ke pengetahuan yang mendapati

bukti empiris dan sudah terbukti kebenarannya, yang mana melalui panca indera,

baik dengan melihat, mendengar, mengucap, menyentuh, mencium, dan merasa.

Jadi Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan

mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah.

Secara terminologi, pendidikan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata

didik dengan memberinya awalan pe dan akhiran kan, yang mengandung

arti perbuatan (hal, cara, dan sebagainya)4. Istilah pendidikan pada mulanya

berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang asal katanya paedagogia

yang berarti pergulatan dengan anak. Paduan katanya paedagogos yang berarti

saya membimbing anak. Jelasnya paedagogosI berarti seseorang yang tugasnya

membimbing anak dalam pertumbuhan agar mandiri. Sedangkan dalam bahasa

Inggris kata pendidikan berasal dari kata educate yang artinya mendidik, yakni

2
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo, 1997), hlm. 277.
3
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2010), hlm. 14.
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 1.

3
memberi peningkatan (to elict to giverceto) dan mengembangkan (to evolve to

develop)5.

Pengertian pendidikan islam secara umum, yang kemudian dihubungkan

dengan islam sebagai suatu system keagamaan yang menimbulkan pengertian-

pengertian baru yang secara emplisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang

dimilikinya. Pengertian pendidikan dengan totalitasnya dalam kontek islam

Inheren dalam konotasi istilah tarbiyah, talim, dan tadib yang harus

dipahami secara bersama-sama.6 Bila kata pendidikan digandengkan dengan kata

Islam seperti yang ditegaskan oleh Azyumardi Azra, maka berarti sutu proses

pembentukan individu yang dilandaskan pada ajaran-ajaran Islam yang diturunkan

Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan proses pendidikan semacam

ini maka individu dibentuk sehingga ia dapat meraih tingkatan lebih tinggi

derajatnya, dan mampu menunaikan tugas khalifah-Nya di bumi, serta dapat

mewujudkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Ilmu Pendidikan Islam adalah Ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Ilmu

pendidikan Islam bisa dikatakan yang berdasarkan al-Quran, hadits, dan akal7.

Sedangkan menurut Nur Uhbiyati Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang

membicarakan persoalan-persoalan pokok pendidikan islam dan kegiatan

mendidik anak yang ditujukan kea rah terbentuknya kepribadian muslim.8

Jadi ilmu pendidikan Islam atau pendidikan Islam sebagai ilmu adalah ilmu

yang mempelajari tentang usaha membimbing dan membina jasmani dan rohani

5
Ibid, hlm. 2
6
Azyunardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru, (Jakarta:
Logos, 2000), hlm. 45
7
Ibid, hlm. 22
8
Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), hlm. 12.

4
peserta didik yang dilakukan dengan bertanggung jawab, serta memiliki

kemampuan untuk mendidik sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber pada Al-

Quran dan Hadits. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam sebagai ilmu

adalah usaha berupa keterampilan dalam membimbing dan membina jasmani dan

rohani peserta didik yang sesuai ajaran Islam dan di perjelas dengan disiplin

pengetahuan yang dipelajari.

B. Ruang Lingkup Pendidikan Islam Sebagai Ilmu

Bahwasannya ada beberapa ruang lingkup pendidikan Islam antara lain :

1. Tujuan Pendidikan Ilmu

Secara umum, pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik

tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (GBPP PAI, 1994)9.

Tujuan pendidikan Islam harus berorientasi pada hakekat pendidikan yang

meliputi beberapa aspeknya, misalnya tentang :

Memperhatikan sifat-sifat dasar manusia yaitu konsep tentang

manusia sebagai makhluk unik yang mempunyai potensi bawaan

seperti fitrah, bakat minat, dan karakter yang berkecenderungan

9
Muhaimin, Op. Cit, hlm.78

5
pada Al-Hanif (rindu akan kebenaran dari Tuhan) berupa agama

Islam ( Al Kahfi ayat 29) sebatas kapasitas dan ukuran yang ada.

Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam mengandung nilai yang

dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia untuk

mengelola dan memanfaatkan dunia sebagai bekal kehidupan di

akherat.10

2. Pendidik

Saat ini pendidik diposisikan sebagai fasilitator/mediator yang bertugas

menfasilitasi atau membantu siswa selama proses penbelajaran

berlangsung. Pendidik tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber

informasi, sebab informasi juga bisa diperoleh dari peserta didik.

Penciptaan suasana menyenangkan dan adanya kesadaran emosional yang

tidak dalam keadaan tertekan akan mengaktifkan potensi otak dan

menimbulkan daya berpikir yang intuitif dan holistik.11

3. Peserta didik

Siswa sebagai objek utama dalam pendidikan memegang peranan yang

sangat strategis. Artinya bahwa siswa dapat dijadikan sebagai salah satu

indikator terwujudnya sekolah berkualitas. Siswa sebagai salah satu input

di sekolah, sangat mempengaruhi pembentukan sekolah yang berkualitas.

Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya latar belakang

peserta didik, kemampuan peserta didik, prinsip hidup, dan sebagainya.

10
Abdul Mujib,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 70
11
Mukhtar, Op. Cit, hlm. 25

6
4. Model Pendidikan Islam

Model-model pembelajaran :

Model pemprosesan informasi guru menjelaskan bagaimana siswa

selaku individu memberi respon yang datang dari lingkungannya.

Model pribadi diorientasikan kepada perkembangan diri siswa

selaku individu.

Model interaksi sosial menekankan hubungan siswa dengan

lingkungannya di sekolah, terutama di dalam kelas.

Model perilaku siswa diarahkan kepada suatu pola belajar yang

lebih terfokus pada hal-hal yang spesifik.12

5. Materi Pendidikan Islam

Materi pendidikan Islam yang harus dipahami oleh peserta didik adalah

Al-Quran. Baik ketrampilan membaca, menghafal, menganalisa, dan

sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal

ini dimaksudkan agar ajaran yang terkandung di dalam Al-Quran

tertanam dalam jiwa anak didik sejak dini.

6. Alat Pendidikan Islam

Merupakan alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan

pendidikan Islam, agar tujuan pendidikan Islam tersebut lebih berhasil.13

7. Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran pada

khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya evaluasi

12
Ibid, hal.132-133
13
Sudiyono, Op. Cit, hlm. 12

7
merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam setiap

proses pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan evaluasi, baik evaluasi

hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran, merupakan bagian integral

yang tidak terpisahkan dari kegiatan pendidikan.14

Tujuan dari evaluasi pembelajaran PAI :

Merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan.

Mencari dan menentukan faktor-faktor penyebab keberhasilan atau

kegagalan siswa dalam mengikuti program pendidikan pada

umumnya dan program pembelajaran pada khususnya.

Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan.

Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang

diperlukan oleh orang tua siswa dan lembaga pendidikan.

Memperbaiki mutu proses pembelajaran baik cara belajar siswa

maupun metode yang digunakan pendidik dalam mengajar.15

Jadi, tujuan utama dari evaluasi yaitu untuk mendapatkan informasi

yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa,

sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.

14
Ibid, hlm.147
15
Ibid, hlm. 153

8
C. Komponen-komponen Pendidikan Islam sebagai Ilmu

Dalam teori pendidikan Islam, terdapat tiga komponen dasar yang harus

dibahas dan dapat dibuktikan validitasnya dalam operasionalisasi. Pertama,

tujuan pendidikan Islam harus ditetapkan dan dirumuskan secara sama dan jelas

bagi seluruh umat Islam sehingga bersifat universal. Kedua, metode pendidikan

Islam yang diciptakan harus berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian

tujuan pendidikan Islam. Dalam proses pendidikan Islam baiknya memakai

metode yang bertumpu pada paedasentrisme, dimana kemampuan fitrah manusia

dijadikan pusat dalam proses pendidikan. Ketiga, gerak irama yang harmonis

antara metode dan tujuan akan terhambat apabila tanpa adanya nilai atau idea.

Oleh karenanya pendidikan Islam yang diwujudkan dalam kurikulum harus

mengandung makna dan nilai sebagai petunjuk ke arah pengembangan kualitas

hidup manusia yang memiliki kepribadian yang utuh.

Pendidikan Islam sebagai ilmu memiliki modal dasar yang potensial untuk

dikembangkan sehingga mampu berperan di dalam masyarakat dinamis masa kini

dan masa mendatang. Ilmu pendidikan Islam harus dikembangkan sesuai

persyaratan yang diterapkan pada dunia akdemik, yaitu; pertama, memiliki obyek

pembahasan yang khas dan jelas dalam pendidikan Islam. Kedua, mempunyai

asumsi, hipotesis, wawasan, pandangan serta teori dalam lingkup pendidikan

Islam yang bersumber pada ajaran Islam. Ketiga, memiliki metode analisis yang

relevan dengan kebutuhan perkembangan ilmu pendidikan berdasarkan Islam,

serta sistempendekatan yang seirama dengan corak keislaman sebagai kultur.

Keempat, memiliki struktur keilmuan yang sistematis, mengandung totalitas dari

9
komponen-komponen yang saling mengembangkan satu sama lain dan

menunjukkan kemnadiriannya sebagai ilmu yang bulat16.

Teori-teori pendidikan Islam harus memnuhi persyaratan, yang meliputi teori

harus mengembangkan sistem klasidikasi dan struktur dari konsep-konsep, harus

menetapkan hubungan antara fakta yang ada, harus dapat meramlakna fakta, dan

harus mengikhtisarkan berbagai fakta.

Jadi, Ilmu pendidikan Islam mempelajari bagaimana seharusnya

pendidikan Islam dapat menjawab tantangan kebutuhan kependidikan generasi

muda bagi masa depan kehidupannya secara sitematis dan berencana, bagaimana

pendidikan islam sebagai ilmu dapat memajukan dan melestarikan tradisi moral

dalam komunikasi sosial dalam masyarakat, dan bagaimana pendidikan Islam

mampu mendasari kehidupan generasi muda dengan iman dan takwa dalam

berilmu sekaligus memotivasi daya kreativitasnya dalam kegiatan pengembangan

dan pengalaman ilmu pengetahuan tersebut sesuai atau sejalan dengan tuntutan al-

Quran, serta bagaimana pendidikan Islam mampu membentuk pribadi maupun

anggota masyarakat dan warga negara yang berkualitas.

16
Basuki dan Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo: STAIN Po
Press, 2007), hlm. 23.

10
D. Prinsip Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu

Sebagai disiplin ilmu, pendidikan islam bertugas pokok mengilmiahkan

wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat di dalam sumber-

sumber pokoknya dengan bantuan dari pendapat para sahabat dan ulama/ilmuwan

muslim. Dunia ilmu pengetahuan yang akademik telah menetapkan normanorma,

syarat-syarat dan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu ilmu yang

ilmiah. Persyaratan keilmuwan yang ditetapkan itu nampak terlihat sekuler, dalam

arti bahwa mengilmiahkan suatu pandangan/konsep dalam banyak seginya, yang

melibatkan nilai-nilai ke-Tuhanan dipandang tidak rasional, tapi metafisik dan

tidak dapat dijadikan dasar pemikiran sistematis dan logis. Nilai-nilai ke-Tuhanan

berada di atas nilai keilmiahan dari ilmu pengetahuan. Agama adalah bukan ilmu

pengetahuan. Sebagai suatu disiplin ilmu, pendidikan islam merupakan

sekumpulan ide-ide dan konsep-konsep intelektual yang tersusun dan diperkuat

melalui pengalaman dan pengetahuan. Jadi mengalami dan mengetahui

merupakan pengokoh awal dari konseptualisasi itu. Untuk itu Adam diajar nama-

nama benda terlebih dahulu sebagai dasar konseptual bagi pembentukan ilmu

pengetahuan. Dengan demikian maka ilmu pendidikan islam dapat dibedakan

antara ilmu pendidikan teoritis dan ilmu pendidikan praktis. Ada tiga komponen

dasar yang harus dibahas dalam teori pendidikan islam yang pada gilirannya dapat

dibuktikan validitasnya dalam operasionalisasi. Tiga komponen dasar itu ialah:

1. Tujuan pendidikan islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan

sama bagi seluruh umat islam sehingga bersifat universal. Tujuan pendidikan

islam adalah azasi karena ia sebegitu jauh menentukan corak metode dan

11
materi pendidikan islam. Tujuan pendidikan islam yang universal itu telah

dirumuskan dalam Seminar pendidikan Islam se-Dunia di Islamabad pada

tahun 1980 yang disepakati oleh seluruh ulama ahli pendidikan islam dari

Negara-negara islam.

2. Metode pendidikan islam yang kita ciptakan harus berfungsi secara efektif

dalam proses pencapaian tujuan pendidikan islam itu.

3. Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan pendidikan dalam

proses akan mengalami vakum bila tanpa kehadiran nilai atau idea. Al-Quran

tentang ilmu pengetahuan, tidak membeda-bedakan antara ilmu pengetahuan

agama dan umum. Kedua jenis ilmu pengetahuan itu merupakan kesatuan

yang tidak dapat dipisah-pisahkan, karena semua itu adalah merupakan

manifestasi dari ilmu pengetahuan yang satu yaitu ilmu pengetahuan Allah.

Oleh karena itu dalam islam tidak dikenal adanya ilmu pengetahuan yang

religious dan non-religius (sekuler). Pendidikan islam sebagai disiplin ilmu

telah mempunyai modal dasar yang potensial untuk dikembangkan sehingga

mampu berperan dijantung masyarakat dinamis masa kini dan mendatang.

Pendidikan islam saat ini masih berada pada garis marjinal masyarakat,

belum memegang peran sentral dalam proses pembudayaan umat manusia

dalam arti sepenuhnya. Untuk itu ilmu pendidikan islam yang menjadi

pedoman operasionalisasi pendidikan islam perlu dikembangkan sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan dalam dunia akademik yaitu:

Memiliki objek pembahasan yang jelas dan khas pendidikan islami

meskipun memerlukan ilmu penunjang dari yang non-Islami.

12
Mempunyai wawasan, pandangan, asumsi, hipotesa, serta teori dalam

lingkup kependidikan islami yang bersumberkan ajaran islam.

Memiliki metode analisis yang relevan dengan kebutuhan perkembangan

ilmu pendidikan yang berdasarkan islam, beserta sistem pendekatan yang

seirama dengan cocok keislaman sebagai kultur dan revilasi.

Memiliki struktur keilmuan yang sistematis mengandung totalitas yang

tersusun dari komponen-komponen yang saling mengembangkan satu

sama lain yang menunjukkan kemandiriannya sebagai ilmu yang bulat.

Oleh karena suatu ilmu yang ilmiah harus bertumpu pada adanya teori-

teori, maka teori-teori pendidikan islam juga harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut: a. Teori harus menetapkan adanya hubungan

antara fakta yang ada. b. Teori harus mengembangkan sistem klasifikasi

dan struktur dari konsep-konsep. c. Teori harus dapat mengikhtisarkan

berbagai fakta. d. Teori harus dapat meramalkan fakta atau kejadian-

kejadian.

E. Kegunaan atau Fungsi Pendidikan Islam Sebagai Ilmu

Ilmu pendidikan Islam memiliki arti dan peranan penting dalam kehidupan.

Hal tersebut disebabkan Ilmu Pendidikan Islam memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Ia melakukan pembuktian terhadap teori-teori kependidikan Islam, yang

merangkum aspirasi atau cita-cita Islam yang harus diikhtisarkan agar

menjadi kenyataan.

13
2. Ia memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan

dalam segala aspeknya bagi pengembangan Ilmu pengetahuan pendidikan

Islam tersebut. Ia memberikan bahan masukan yang berharga (input)

kepada ilmu ini. Mekanisme proses kependidikan Islam dari segi

operasionaldapat dipersamakan dengan proses mekanisme yang berasal

dari penerimaan input (bahan masukan), lalu proses dalam kegiatan

pendidikan (dalam bentuk kelembagaan atau non-kelembagaan yang

disebut truput), kemudian berakhir pada output hasil yang diharapkan.

Dari hasil yangdiharapkan itu timbul umpan balik (feed back) yang

mengoreksi bahan masukan (input). Mekanisme proses semacam ini

berlangsung terus selama proses kependidikan terjadi. Semakin banyak

diperoleh bahan masukan (input) dari pengalaman operasional itu,

semakin berkembang pula Pendidikan Islam.

3. Di samping itu juga menjadi pengoreksi (korektor) terhadap kekurangan

teori-teori yang terdapat dalam ilmu pendidikan Islam itu sendiri, sehingga

kemungkinan pertemuan antara teori dan praktek semakin dekat, dan

hubungan antara keduanya semakin bersifat interaktif (saling

mempengaruhi).17

17
Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), hlm. 16-17.

14
BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan Islam sebagai ilmu adalah usaha berupa keterampilan dalam

membimbing dan membina jasmani dan rohani peserta didik yang sesuai ajaran

Islam dan di perjelas dengan disiplin pengetahuan yang dipelajari. Bahwasannya

ada beberapa ruang lingkup pendidikan Islam antara lain : Tujuan Pendidikan

Ilmu, Pendidik, Peserta Didik, Model Pendidikan Islam, MATERI Pendidikan

Islam, Alat Pendidikan Islam, dan Evaluasi. terdapat tiga komponen dasar yang

harus dibahas dan dapat dibuktikan validitasnya dalam operasionalisasi. Pertama,

tujuan pendidikan Islam harus ditetapkan dan dirumuskan secara sama dan jelas

bagi seluruh umat Islam sehingga bersifat universal. Kedua, metode pendidikan

Islam yang diciptakan harus berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian

tujuan pendidikan Islam. Dalam proses pendidikan Islam baiknya memakai

metode yang bertumpu pada paedasentrisme, dimana kemampuan fitrah manusia

dijadikan pusat dalam proses pendidikan. Ketiga, gerak irama yang harmonis

antara metode dan tujuan akan terhambat apabila tanpa adanya nilai atau idea.

Oleh karenanya pendidikan Islam yang diwujudkan dalam kurikulum harus

mengandung makna dan nilai sebagai petunjuk ke arah pengembangan kualitas

hidup manusia yang memiliki kepribadian yang utuh. Sebagai disiplin ilmu,

pendidikan islam bertugas pokok mengilmiahkan wawasan atau pandangan

tentang kependidikan yang terdapat di dalam sumber-sumber pokoknya dengan

bantuan dari pendapat para sahabat dan ulama/ilmuwan muslim.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana. 2010).

Daryanto. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. (Surabaya: Apollo. 1997).

Ahmad Tafsif. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2010).

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia. 2002).

Azyunardi Azra. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium

Baru. (Jakarta: Logos. 2000).

Uhbiyati. Ilmu Pendidikan Islam. (Bandung: CV. Pustaka Setia. 1997).

Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana. 2006).

Basuki. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Ponorogo: STAIN Po Press. 2007).

16

Anda mungkin juga menyukai