Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak
atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula
bersifat konseptual (contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik dengan asumsi, adapun asumsi
dapat dibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah
praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan
pendidikan (makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan
atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
1. Driyarkara
Menurutnya, pendidikan adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia muda. Terdapat 2 (dua) tahap yang terjadi disini,
yaitu:
Pendidikan menurutnya adalah: “quidence of the individual to wards comprehension of the art of life.” (tuntunan pribadi menuju
pemahaman akan seni kehidupan).
3. Thomas Groome
Pendidikan dapat dilihat sebagai aktifitas politik bersama peziarah yang dengan sengaja dan terarah mendampingi manusia
dahulu, sekarang dan nanti.
4. Charles Mclehert
Beliau memaparkan 6 (enam) kriteria bagi kegiatan mendidik, antara lain:
5. Langeveld M.J
Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar mendewasakan anak itu
melaksanakannya sendiri.
6. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan dilihat sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, yang senantiasa menuntun kekuatan kodrat mereka
agar mencapai kebahagiaan yang setinggi-tinggi.
7. Laurens Cremin
Pendidikan sebagai usaha sengaja dan sistematis untuk menyampaikan, membangkitkan dan memperoleh pengetahuan, sikap-
sikap, keterampilan keterampilan, nilai-nilai dan kepekaan-kepekaan. Ciri-cirinya adalah:
8. John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses membimbing, mendewasakan seseorang. Pendidikan harus menyangkut hasil-hasil seperti:
pembentukan sikap dan kepribadian untuk memenuhi bentuk standar kegiatan sosial (kehidupan nyata, tantangan-tantangan
sosial). Hal ini bisa berarti bahwa:
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah dasar pijakan dalam rangka praktek
pendidikan dan studi pendidikan yang bertujuan untuk membentuk kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional
kearah alam dan sesame manusia.
Pentingnya Landasan Pendidikan untuk dipelajari
Beberapa alasan mengapa landasan pendidikan harus dipelajari, yaitu :
Akan tetapi bila memperhatikan kemampuan pemerintah dan aspek-aspek lainnya, peningkatan kualitas pendidikan dengan cara
serempak seperti itu tampaknya sulit dilakukan, kecuali secara berangsur dan memperhatikan skala prioritas. Misalnya dengan
memfokuskan pada jenjang pendidikan dasar.
Secara khusus peranan pendidikan dasar dirumuskan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006
bahwa pendidikan dasar bertujuan meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu, para anak perlu di bekali dengan berbagai
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang cukup memadai agar mereka dapat hidup di tengah-tengah masyarakat secara
bermartabat.
Pengetahuan, keterampilan dan sikap tersebut dapat diperoleh melalui aktivitas pembelajaran yang bermakna maupun aktivitas-
aktivitas lainnya, misalnya aktivitas secara mandiri yakni dengan kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus.
Bernagai asumsi pendidikan yang telah dipilih dan diadopsi oleh seseorang tenaga kependidikan akan berfungsi memberikan
dasar rujukan koseptual dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain
fungsi landasan pendidikan ialah sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
1. Landasan religius pendidikan yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak
dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
2. Landasan filosofis pendidikan yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka
praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
3. Landasan ilmiah pendidikan yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu yang
menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Tergolong ke dalam landasan ilmiah
pendidikan antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasan sosiologis pendidikan, landasan antropologis
pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb. Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris
pendidikan atau landasan faktual pendidikan.
4. Landasan yuridis atau hukum pendidikan yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
Landasan Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Artinya
bahwa mempelajari bagaimana manusia berhubungan satu dengan yang lainnya dalam kelompoknya dan bagaimana susunan
unit-unit masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya dengan yang lainnya.
Jadi, sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia, baik individu
maupun kelompok (masyarakat) dengan persekolahan (pendidikan) dan begitu pun sebaliknya, hubungan antara persekolahan
(pendidikan) dengan manusia, sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan
pendidikan.
Landasan Kultural
Landasan pendidikan kutural ini berangkat dari asumsi yang mengatakan bahwa ada keterkaitan antara kebudayaan dengan
pendidikan.kebudayaan sebagaimana halnya sistem sosial yang berlaku dimasyarakat,merupakan sebuah kondisi yang esensial
untuk perkembangan dan kehidupan masyarakat.
Kebudayaan dengan pendidikan memiliki keterkaitan karena kebudayaan menjadi sebuah kondisi belajar, kebudayaan memiliki
daya dorong yang kuat, serta memberikan rangsangan tertentu.
Landasan Psikologis
Psikologis merupakan ilmu jiwa, yakni ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan
kendali kehidupan manusia, yang selalu berada dan melekat pada manusia itu sendiri.
Landasan psikologis pendidikan harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik harus dipandang
sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai engan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Pendidikan harus akomodatif terhadap tingkat perkembangan dan pertumbuhan mereka. Sebagaimana Al- Ghazali, Al- Zarnuji
menyarankan agar guru mengetahui tabiat anak didik dari sisi kejiwaannya.
Aspek kejiwaan anak didik harus dikuasai untuk membantu memilih metode dan teknik pembelajaran yang tepat, baik ketika
mengajar, membina mental, dan memberikan petunjuk. Disini, bisa dikatakan bahwa ketidakmampuan guru dalam memahami
aspek psikologis anak didik akan berakibat fatal dalam pembelajaran.