0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pencatatan persediaan yang meliputi pengertian dan karakteristik persediaan, pengendalian internal perusahaan terhadap persediaan, dan penentuan jumlah persediaan fisik melalui penghitungan dan penentuan kepemilikan barang. Dokumen juga membahas tentang dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan perpetual.
Dokumen tersebut membahas tentang pencatatan persediaan yang meliputi pengertian dan karakteristik persediaan, pengendalian internal perusahaan terhadap persediaan, dan penentuan jumlah persediaan fisik melalui penghitungan dan penentuan kepemilikan barang. Dokumen juga membahas tentang dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan perpetual.
Dokumen tersebut membahas tentang pencatatan persediaan yang meliputi pengertian dan karakteristik persediaan, pengendalian internal perusahaan terhadap persediaan, dan penentuan jumlah persediaan fisik melalui penghitungan dan penentuan kepemilikan barang. Dokumen juga membahas tentang dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan perpetual.
Persediaan mempunyai pengertian yang sangat luas misalnya persediaan yang ada digudang, persediaan yang dititipkan pada perusahaan lain (konsinyasi), persediaan untuk operasioanal perusahaan (perlengkapan), persediaan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Berdasarkan pejelasan tersebut karakteristik dari persediaan sebagai asset (SAK ETAP 2009, 11.1) adalah antara lain: 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi untuk diselesaikan 3. Dalam bentuk perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Dalam mengklasifikasi persediaan sangat dipengaruhi oleh sifat dan jenis usaha perusahaan yang bersangkutan. Pada masing-masing jenis perusahaan seperti perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur persediaan yang dimiliki berbeda-beda.
2. Pengendalian Internal Perusahaan
Pengendalian internal pada persediaan merupakan kegiatan yang stratejik, bagaimana mengamankan aset yang cukup besar dan melakukan prosedur pencatatan yang memadai, sehingga perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya secara efisien dan efektif. 3. Penentuan Kepemilikan Barang Untuk menyiapkan laporan keuangan diperlukan jumlah atau kuantitas persediaan yang dimiliki oleh perusahaan pada tanggal pelaporan keuangan. Penentuan jumlah persediaan ini dilakukan dengan dua langkah berikut ini: 3.1 Penghitungan Persediaan Fisik yang Ada di Perusahaan Untuk menghindari kesalahan dalam penghitungan fisik perlu diperhatikan aspek aspek pengendalian internal berikut ini: 3.1.1 Penghitungan harus dilakukan oleh pegawai yang tidak bertanggung jawab menyimpan persediaan 3.1.2 Harus ada kejelasan jumlah item persediaan dalam setiap setiap kemasan 3.1.3 Harus dilakukan penghitungan ulang oleh pihak independen (pemeriksa independen) 3.1.4 Setiap persediaan harus diberi label atau penomoran atau pengkodean sehingga memudahkan penghitungan 3.1.5 Harus ditunjuk seorang supervisor untuk menetapkan hasil akhir penghitungan fisik persediaan. 3.2 Penentuan kepemilikan barang yang berada dalam perjalanan Kepemilikan barang ini sangat tergantung pada perjanjian jual beli yang telah disepakati antara penjual dengan pembeli. Ada 2 macam perjanjian yaitu: 3.2.1 FOB Shipping Point 3.2.2 FOB Destination 4. Mutasi Persediaan Pada dasarnya ada dua system pencatatan persediaan barang dagangan, antara lain : a. Sisem pencatatan persediaan periodik (periodic inventory system) b. Sistem pencatatan persediaan periodik (periodic inventory system)