Anda di halaman 1dari 10

BAB I

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN


A. Deskripsi Kegiatan Akuntansi Persediaan
A. 1. Pengertian umum
Persediaan adalah pos-pos aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Persediaan , merupakan aktiva
yang cukup penting dalam perusahaan, baik perusahaan dagang maupun industri
(manufaktur). Sedangkan bagi perusahaan jasa tidak memiliki persediaan.
Persediaan barang bagi perusahaan dagang bertujuan untuk dijual kembali,
sedangkan persediaan dalam perusahaan manufaktur untuk diproses lebih lanjut
menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi
perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan.
Persediaan barang dagang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan
yaitu sebagai berikut:
a. Bahan baku
Bahan baku merupakan barang utama bagi perushaam umtuk
diproduksi atau dioleh menjadi barang jadi. Besarnya persediaan bahan baku
dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian
dan kegiatan produksi.
b. Barang dalam proses
Barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi
barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi
oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku
masuk keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.

c. Barang jadi
Barang jadi merupakan barang yang telah selesai dari tahap tahap
produksi yang siap dijual. Pada persediaan ini besar kecilnya persediaan
barang jadi sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan
penjualan.
B.1. Pencatatan Akuntansi Persediaan
Ada dua macam metode persediaan: metode mutasi persediaan (perpetual
inventory method) dan metode persediaan fisik (fisikal physical inventory method).
Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu
persediaan. Dalam metode persediaan fisik hanya tambahan persediaan dari
pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena
pemakainan tidak dicatat dalam kartu persediaan.
Dalam sistem akuntansi persediaan secara manual, diselenggarakan dua
catatan akuntansi, di fungsi gudang dan di fungsi akuntansi. Dibagian gudang
diselenggarakan kartu gudang untuk mencatata kuantitas persediaan dan mutasi tiap
jenis barang yang disediakan. Biasanya kartu gudang tidak berisi data harga pokok
tiap jenis barang namun hanya berisi kuantitas. Selain itu juga menyelenggarakn
kartu barang yang di tempel pada tempat penyimpanan barang sebagai indentitas dan
memudahkan pencarian barang sekaligus mencatat mutasi kuantitas barang. Dibagian
kartupersediaan (fungsi akuntansi) diselenggarakan kartu persediaan untu mencatat
kuantitas dan harga pokok barang, sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang yang
diselenggarakan bagian gudang.
Ada beberapa metode penentuan haraga pokok persediaan, yaitu:
1. FIFO (first in first out), yaitu barang masuk pertama dikeluarkan
pertama.
2. LIFO (last in first out), yaitu barang masuk terakhir keluar pertama.

3. Rata-rata tertimbang, yaitu menghitug harga pokok pada akhir periode


setelah menghitung seluruh jumlah pemasukan dan pemakaian pada
akhir periode.
4. Rata-rata bergerak, yaitu menghitung harga pokok menggunakan ratarata harga setiap terjadi mutasi barang.
B. Formulir yang Berkaitan dengan Syistem Persediaan
Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan membukukan
persediaan.
a. Formulir Barang Masuk
Formulir yang dipergunakan perusahaan untuk mancatat setiap barang yang
datang dan dimasukan ke gudang, agar mempermudah perusahaan
b.

mengetahui stok barang yang ada.


Formulir Retur Barang
Formulir yang dipergunakan perusahaan untuk menarik barang yang rusak

c.

atau tidak sesuai pesanan untuk dikembalikan kepada suplier.


Formulir Barang Keluar
Formulir yang dipergunakan perusahaan untuk mancatat setiap barang yang
akan dipergunakan yang berasal dari gudang, agar mempermudah perusahaan

d.

mengetahui stok barang yang ada.


Formulir Permintaan Barang
Formulir yang dipergunakan bagian produksi ke bagian gudang untuk

e.

dipersiapkan sejumlah barang untuk proses produksi.


Formulir Kartu Persediaan
Formulir yang menerangkan perubahan mutasi barang persediaan,

C. Catatan yang Dibutuhkan


Ada dua metode pencatatn persediaan:
a. Metode Phyisik
Jurnal untuk pencatatan pembelian :
Pembelian
Hutang dagang/kas
Jurnal untuk mencatat penjualan

Rp xxx
Rp xxx

Piutang dagang/kas
Rp xxx
Penjualan
Rp xxx
Dalam metode ini diperlukan penyesuaian untuk menentukan harga pokok
penjualan pada akhir periode
b. Metode Perpetual
Jurnal untuk mencatat pembelian
Persediaan
Hutang dagang/kas
Jurnal untuk mencatat penjualan
Piutang dagang/kas
Penjualan
(sebesar harga jual yang dijual)
Harga pokok penjualan
Persediaan
(sebesar harga pokok barang yang dijual)

Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx

D. Fungsi Yang Terkait dengan Sistem


Fungsi yang dibentuk untuk melakukan perhitungan fisik persediaan
umumnya bersifat sementara, yang biasanya berbentuk panitia atau komite.
Panitia perhitungan fisik persediaan terdiri dari :
1. Pemegang kartu perhitungan fisik
2. Perhitungan
3. Pengecek
Dengan demikian fungsi yang terkait dalam sistem perhitungan fisik
persediaan adalah :
1. Panitia perhitungan yang terkait dalam sistem perhitungan fisik persedian
2. Fungsi akuntansi
3. Fungsi gudang
E. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentukk sistem perhitungan fisik persediian
adalah :

1. Prosedur perhitungan fisik


Dalam prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang dihitung oleh
penghitung dan pengecek secara indipenden yang hasilnya dicatat
dalam kartu perhitungan fisik.
2. Prosedur Kompilasi

Dalam prosedur ini pemegang kartu perhitungan fisik melakukan


perbandingan data yang dicatat dalam bagian ketiga dan bagian kedua
kartu perhitunga fisik serta melakukan pencatatan data yang tercantum
dalam bagian kedua kartu perhitungan fisik kedalam daftar
perhitungan fisik.
3. Prosedur penentuan harga pokok persediaan
Dalam prosedur ini bagian kartu persediaan mengisi harga pokok per
satuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam dafatr perhitungan
fisik berdadsarkan informasi dalam kartu persedian yang bersangkutan
serta mengalikan harga pokok per satuan tersebut denagn kuantitas
hasil penghitungan fisik untuk mendapatkan total harga pokok
persediaan yang dihitung.
4. Prosedur adjustment.
Dalam prosedur ini bagian kartu persediaan melakukan adjustment
terhadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persedaan
berdasarkan data hasilperhiungan fisik persediaan yang tercantum
dalam daftr hasil perhitungan fisik persediaan. Dalam prosedur ini
pula bagian gudang melakukan adjustment terhadap data kuntitas
persediaan yang tercatat dalam kartu gudang.
Unsur pengendalian intern dalam sistem perhitungan fisik persediaan
digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu :
Organisasi

1. Perhitungan fisik persediian harus dilakukan oleh oleh suatu


panitia yang terdiri dari fungsi pemegang kartu persediaan fisik,
fungsi perhitungan, dan fungsi pengecek
2. Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain karyawan,
selain karyawan, fungsi gudang, dan fungsi akuntansi persediaan,
karena karyawan dikedua fungsi inilah yang harus dievaluasi
tanggung jawabnya atas persediaan.
Sistem Otorisasi Prosedur Persediaan
1. Daftar hasil persediaan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua,
panitia perhitungan fisik persediaan.
2. Pencatatan hasil perhitungan fisik persediaan didasarkan atas kartu
perhitungan fisik yang telah diteliti kebenarannya oleh pemegang
kartu perhitungan fisik.
3. Harga satuan yang divantumakan dalam daftar hasil perhitungan
fisik berasal dari karu persediaan yang bersangkutan
4. Adjustman terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi
( kuantitas maupun harga pokok total ) tiap jenis persesdiaan yang
tecantum dalam perhitungan fisik.
Praktik Yang Sehat
1. Kartu

perhitungan

penggunaannya

fisik

bernomor

dipertanggung

urut

jawabkan

tercetak
oleh

dan
fungsi

pemegang kartu perhitungan fisik.


2. Perhitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali
secara independent, pertama kali oelh penghitung dan kedua
kali pengecek.
3. Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantum dalam
bagian ketiga dan bagian kedua kartu perhitungan fisik

dicocokan oleh fungsi pemegang kartu perhitungan fisik


sebelum data yang tercantum dalam bagian kedua kartu
perhitungan fisik dicatat dalam daftar hasil perhitungan fisik.
4. Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan
menghitung kuantitas persediaan harus di jamin keteitiannya.

BAB 2
SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN
PADA PT. DUTA ANANDA UTAMA TEKSTIL
Latar Belakang
Sistem dalam sebuah perusahaan adalah sesuatu yang mutlak san sangat
penting. Setiap perusahaan satu dengan yang lainnya mungkin memiliki sistem yang
berlaku di perusahaanya berbeda dengan sistem yang berlaku pada perusahaan
lainya. Namun pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengatur,
mengawasi, mengkoordinir, mengontrol seluruh kegiatan agar dapat berjalan dengan
baik dan rapih.
Pada kesempaan ini penulis mengambil satu objek untuk analisa sistem
akuntansi persediaan pada PT. DUTA ANANDA UTAMA TEKSTIL ( PT,
DUTATEX ). PT Dutatex beralamat di Jl Raya Pekajangakn No. 99 Gang IV,
Kabupaten Pekalongan. PT. Dutatex bergerak pada bidang industri tekstil, yang
tergolong perusahaan manufaktur. Yaitu yang memiliki aktivitas produksidari bahan
mentah menjadi barang jadi, yaitu berupa sarung tenun.
Pada perusahaan manufaktur tentunya memiliki kegiatan bisnis yang sangat
kompleks, namun dalam makalah yang kami sajikan ini kami menekankan pada
pengamatan sistem persediaan khususnya persediaan bahan baku.
A. Deskripsi Kerangka Sistem Akuntansi Persediaan
Pada perusahaan PT Dutatex persediaanya terdiri dari persediaan produk jadi,
persediaan produk dalam proses, persediaan bahan bak, persediaan bahan
penolong, persediaan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Namun
dalam makalah ini penulis menekankan pada analisa sistem yang berjalan
pada sistem persediaan bahan baku.

Transaksi yang mengubah persediaan bahan baku bersangkutan


dengan transaksi intern perusahaan dan transaksi yang menyangkut pihak
ekstern perusahaan ( pemakaian dan pembelian ). Berikut ini adalah tipe
persediaan dan transaksi yang mempengaruhi seta prosedur dan sistem
akuntansi persediaan bahan baku.
NO

TRANSAKSI

SISTEM & PROSEDUR YBS

Pembelian

Prosedur pencatatan harga


pokok persediaan yang dibeli.

Retur Pembelian

Prosedur pencatatan harga


pokok persediaan yang
dikembalikan kepada
pemaasok.

Pemakaian barang gudang


( dicatat sebagai biaya bahan
baku )

Proseduar permintaan dan


pengeluaran barang gudang.

Pengembalian barang gudang

Prosedur pencatatan
tambahan harga pokok
pesediaan karena
pengambalian barang gudang

Perhitungan Fisik Persediaan

Sistem perhitungan fisik


persediaan

B. Formulir yang Berkaitan dengan Sistem Persediaan


Berikut ini adalah formulir formulir yang digunakan pada PT Dutatex
berkaitan dengan sistem akuntansi perediaan bahan baku.
1. Formulir pembelian / barang masuk.
Formulir ini berisi info mengenai tanggal, penerima, yang menyerahkan,
otoritas tanda tangan, jenis barang, jumlah, dan satuan. Formulir ini
rangkap empat, yakni lembar pertama untuk bagian gudang, lembar ke 2
yakni untuk pos satpam, lembar ketiga untuk admin departemen bahan
baku, dan lembar ke empat untuk bagian arsip bagian akuntansi.

2. Formulir retur barang.


Formulir retur barang digunakan sebagai bukti pengluaran barang kepada
pemasok, dikarenakan kemungkinan barang tidak sesuai pesanan, barang
cacat atau rusak. Formulir ini berisi info mengenai tanggal, nomor barang
keluar, nama supplier, jenis barang dan jumlah, satuan, keterangan, dan
otorisasi tanda tangan oleh general manajer, bagian gudang, dan penerima
3. Formulir pemakaian barang di gudang.
Formulir ini berguna untuk mencatat transaksi kegiatan pemakaian
sejumlah tertentu barang di gudang untuk masuk dalam proses produksi.
Formulir ini berbentuk rekap mutasi persediaan barang dalam gudang.
Terdiri dari sub tiga kolom utama, yaitu penambahan, pemakaian dan
saldo. Serta tanggal dan tanda tangan admin bagian produksi bahan baku.
4. Formulir pengembalian barang ke gudang
Formulir ini berguna untuk pengembalian barang yang hendak tidak jadi
masuk dalam proses produksi.
5. Formulir perhitungan fisik persediaan.
Berisi info mengenai hasil perhitungan persediaan secara fisik, biasanya
dilakukan setiap sebulan sekali guna mengecek jumlah persediaan pada
catatan dengan jumlah sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai