Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda akan dapat:
Menjelaskan proses bisnis prokuremen.
Menggambarkan pengendalian yang diaplikasikan untuk prokuremen.
Menjelaskan proses bisnis pengeluaran kas.
Menjelaskan proses bisnis sumber daya manusia.
Menggambarkan pengendalian yang diaplikasikan pada proses penggajian.
Memilih Pembayaran
Pemasok Pemasok
Menentukan Kebutuhan
Permintaan pembelian adalah dokumen internal yang dibuat untuk
meminta sesuatu pada suatu waktu tertentu. Permintaan pembelian dapat
disiapkan secara manual. Dokumen ini juga dapat dibuat secara otomatis oleh
sistem MRP (materials requirements planning). Sistem MRP dapat melakukan
analisis secara canggih untuk menentukan kebutuhan berdasarkan permintaan
pelanggan untuk suatu item dan proses produksi perusahaan. Permintaan
pembelian mempunyai field input yang mengindikasikan bagaimana dokumen
tersebut dibuat, manual atau otomatis. Nomer penelusuran permintaan merupakan
input ketika sejumlah besar permintaan diterbitkan untuk kebutuhan yang sama.
Nomer penelusuran permintaan memungkinkan dilakukannya monitoring
terhadap sekelompok permintaan. Permintaan pembelian diproses baris demi baris
sehingga setiap baris menunjukkan kebutuhan yang terpisah.
Setelah selesai, permintaan pembelian dilanjutkan secara elektronik ke
supervisor untuk disetujui. Persetujuan secara khusus meliputi penentuan bahwa
permintaan pembelian dalam batasan biaya. Profil pemakai dikelola dalam
permintaan pembelian filter R/3 dan dikirim ke orang yang tepat untuk disetujui.
Permintaan pembelian merupakan langkah opsional dalam prokuremen di R/3.
Memilih Pemasok
R/3 membandingkan kebutuhan prokuremen dengan catatan pemasok
yang telah dicatat dalam dokumen quotation dan mengindikasikan quotation yang
pantas untuk permintaan. R/3 akan mengirimkan surat penolakan ke pemasok
untuk penawaran yang tidak diterima.
Evaluasi pemasok sering memerlukan seorang ahli atau pengalaman. R/3
menawarkan fungsi evaluasi pemasok secara otomatis untuk membantu organisasi
dalam proses bisnis prokuremen. R/3 menilai pemasok dengan dasar nilai 100
yang ditentukan dengan kriteria yang berbeda seperti catatan pengiriman dan
pesanan sebelumnya, pelayanan, harga, kualitas, dan lebih dari 99 kriteria yang
dapat didefinisikan oleh pemakai. Juga ada lima sub sistem kriteria pendefinisian
untuk setiap kriteria utama dan pemakai dapat mendefinisikan sampai dengan 20
sub kriteria. Pemakai juga dapat memberikan bobot untuk setiap kriteria. R/3
dapat menampilkan analisis pemasok diurutkan total rangking atau diurutkan dan
dirangking dengan kriteria khusus: Quote dapat disimpan untuk referensi masa
depan dalam catatan informasi pembelian.
Menerbitkan Pesanan Pembelian
Dokumen pesanan pembelian mengidentifikasi pemasok dan
mengonfirmasi barang yang dipesan, jumlah, harga, tanggal pengiriman, jangka
waktu pengiriman, dan jangka waktu pembayaran. Pesanan pembelian dapat
dibuat dari awal atau dengan referensi dokumen yang ada. Pesanan pembelian
dapat dikirim dalam bentuk kertas, seperti fax, atau secara elektronik, seperti
dokumen EDI.
Merupakan hal yang biasa bagi perusahaan untuk melakukan konfigurasi
sistem untuk menerbitkan pesanan pembelian secara otomatis untuk permintaan
pembelian yang sesuai dengan kriteria. Sebagai contoh, sistem menerbitkan
pesanan pembelian secara otomatis untuk permintaan pembelian yang tidak
melebihi harga atau jumlah tertentu.
R/3 memproses beberapa tipe pesanan pembelian. Pesanan pembelian
standar diterbitkan untuk pesanan barang atau jasa. Pesanan pembelian sub
kontrak diterbitkan ketika pemasok harus menerima suku cadang (seperti sub
rakitan) untuk memproduksi produk akhir yang akan dikirim ke perusahaan.
Pesanan pembelian sub kontrak menentukan produk akhir dan juga suku cadang
yang harus diperoleh pemasok. Pesanan pembelian konsinyasi diterbitkan untuk
barang yang ditangani dalam konsinyasi. Pesanan pembelian pihak ketiga
diterbitkan ketika barang atau jasa akan dikirimkan kepada pihak ketiga. Dan
terakhir, pesanan pembelian transportasi persediaan, diterbitkan untuk memulai
perpindahan barang antar pabrik di dalam perusahaan.
Perjanjian ringkas (outline agreement) merupakan perjanjian jangka
panjang dengan pemasok. Jangka waktu dan kondisi biasanya dinegosiasikan dan
dikelola secara terpisah untuk setiap pengelolaan pembelian. Perjanjian ringkas
memiliki header dan item. Header menentukan jangka waktu dan persyaratan
seperti pada permintaan untuk quotation dan pesanan pembelian. Perjanjian
ringkas juga memerlukan spesifikasi periode waktu untuk persyaratan yang
diberlakukan. Ada dua tipe perjanjian ringkas: kontrak dan perjanjian penjadwalan
(scheduling agreement).
Kontrak adalah perjanjian ringkas dimana pemasok menyediakan
material selama periode waktu tertentu. Kontrak tidak berisi tanggal pengiriman
tertentu atau kuantitas. Hal tersebut akan ditentukan pada penerimaan pesanan
berikutnya, bukan pada kontrak. Kontrak dapat berupa kontrak nilai atau kontrak
kuantitas. Kontrak nilai digunakan ketika total nilai untuk pengeluaran pesanan
tidak melebihi jumlah yang ditentukan. Kontrak kuantitas digunakan ketika
kuantitas total yang dipesan pada periode waktu sudah diketahui.
Perjanjian penjadwalan sama dengan kontrak, tetapi juga menentukan
harga item. Perjanjian penjadwalan mempunyai item baris. Penjadwalan
pengiriman yang terus-menerus dibuat untuk setiap perjanjian penjadwalan item
baris, yakni dengan membuat nomer penjadwalan waktu individual yang
dikirimkan ke pemasok dalam dokumen penerbitan perjanjian penjadwalan.
Tanggal pengiriman dan jumlah ditentukan. Perjanjian penjadwalan mengurangi
kertas kerja karena penjadwalan tunggal dapat menggantikan banyak pesanan
pembelian atau pesanan yang dikeluarkan. Ia membantu mengurangi persediaan
karena memungkinkan pengiriman just-in-time (JIT).
Penggunaan R/3 juga dapat membantu menyiapkan kontrak dan atau
perjanjian penjadwalan pada waktu yang bersamaan dimana pesanan pembelian
disiapkan. Karena kontrak dibuat dengan R/3, maka kontrak dapat direferensikan
oleh R/3 ketika pesanan pembelian berikutnya dimasukkan. Pesanan pembelian
yang disiapkan dengan dasar kontrak yang ada atau perjanjian penjadwalan
disebut release order.
Pesanan pembelian dapat diubah setelah terkirim ke pemasok. R/3
menghasilkan dokumen perubahan yang dikirimkan ke pemasok yang
mengidentifikasikan perubahan pesanan. Ia juga dapat membatalkan pesanan
pembelian, menghapus item, atau memblokir pesanan pembelian untuk mencegah
penerimaan barang.
Penerimaan Barang
Ketika pemasok melakukan pengiriman, dokumen penerimaan barang
disiapkan dalam R/3. Tipe dokumen ini sering disebut laporan penerimaan.
Dokumen penerimaan barang diterbitkan ketika barang disimpan sebagai
persediaan, tanpa memperhatikan sumbernya. Jadi, penerimaan barang disiapkan
ketika suatu item dikirim dari sumber in-house dan ketika ada transfer inventori
yang memindahkan sebuah item dari satu lokasi ke lokasi lain.
Jika barang rusak dalam pengiriman, dapat dimasukkan sebagai retur
atau tidak diterima pada saat pengiriman. Jika pengiriman pemasok dibuat dalam
suku cadang, maka beberapa jurnal penerimaan barang harus dibuat. R/3
memonitor pengiriman dan pelaporan ketika pesanan telah dipenuhi dan hampir
selesai. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembayaran untuk barang hanya
terjadi jika barang telah diterima. Akan tetapi, kemampuan ini dapat
dikesampingkan, jika perlu. Sebagai contoh, kemampuan ini perlu jika pemasok
tidak memasukkan pesanan secara lengkap, tetapi melakukan pengiriman secara
parsial.
Dokumen penerimaan barang dapat disiapkan dengan tiga cara. Cara
pertama dengan sistem manajemen persediaan ketika barang diserahkan ke
penyimpanan sementara. Setelah barang ditransfer dan barang telah diperiksa dan
dicatat, penerimaan barang telah selesai. Cara lain, dokumen penerimaan barang
dapat disiapkan dengan referensi pesanan pembelian. R/3 secara otomatis
mengisikan dokumen penerimaan barang dengan menggunakan informasi yang
ada pada pesanan pembelian dan memperbaharui pesanan pembelian untuk barang
yang diterima. Cara ketiga, barang yang diterima dapat diposting ke dalam
inspeksi kualitas. Barang tidak dapat digunakan selama dalam inspeksi dan
verifikasi. Jika barang lolos, posting transfer dimasukkan untuk memindahkannya
dan inspeksi barang ke persediaan yang tersedia.
Setelah barang yang diterima diposting, R/3 membuat dokumen
persediaan yang mendokumentasikan dampak piutang dagang persediaan. Juga
akan dibuat dokumen akuntansi yang menunjukkan transaksi di buku besar.
Verifikasi Faktur
Faktur harus diperiksa dan dicocokkan dengan dokumen penerimaan
barang dan pesanan pembelian ke pembayaran. Proses bisnis ini-dikenal dengan
nama verifikasi faktur-memastikan bahwa biaya dan kebutuhan kuantitas sudah
dipenuhi. R/3 memiliki komponen verifikasi faktur. Komponen ini tidak
bertanggung jawab terhadap pembayaran sesungguhnya dari faktur. Fungsi hutang
dagang adalah melakukan pembayaran faktur. Verifikasi faktur menghubungkan
manajemen material dengan prokuremen dengan modul R/3 lainnya seperti
akuntansi keuangan dan pengendalian.
Nomer pesanan pembelian dimasukkan bersama-sama dengan rincian
faktur yang lain. R/3 menyalin informasi dari dokumen pesanan pembelian ke
dalam dokumen verifikasi faktur. R/3 juga harus memasukkan jumlah yang ada di
faktur dan kuantitas barang atau jasa yang sesungguhnya difakturkan.
Jika suatu faktur sudah diposting, R/3 melakukan tiga cara pencocokan
untuk membandingkan pesanan pembelian dengan barang yang diterima dan
dengan faktur. Pemeriksaan ini untuk memastikan tidak adanya pembebanan yang
tidak konsisten dan yang dikirimkan adalah jumlah yang benar. Sebagai hasil
posting dan faktur, pesanan pembelian diperbarui dan R/3 menghasilkan dokumen
akuntansi untuk mengindikasikan transaksi buku besar.
Record Master
Record master dibuat dalam R/3 dengan tujuan untuk menggambarkan
struktur organisasi dan proses bisnis perusahaan. Tujuan diidentifikasi dengan
kode. Sistem kode untuk objek menggabungkan field- field yang mengidentifikasi
perusahaan, pabrik, lokasi penyimpanan, organisasi pembelian, dan grup
pembelian.
Kode perusahaan mengidentifikasi unit akuntansi yang memiliki neraca
saldo dan laporan rugi laba. Perusahaan konsolidasi berisi beberapa perusahaan
yang berbeda. Masing-masing bertanggung jawab secara legal untuk membuat
dan mengelola dokumen akuntansinya sendiri untuk tujuan legal. Kode pabrik
mengidentifikasikan lokasi yang terpisah, misal pabrik atau gudang. Kode lokasi
penyimpanan mengidentifikasi daerah dimana barang disimpan. Kode organisasi
pembelian mengidentifikasi tanggung jawab unit untuk negosiasi pembelian untuk
satu atau beberapa pabrik. Organisasi pembelian perusahaan dapat berbentuk
desentralisasi atau sentralisasi. Suatu pabrik dapat memiliki beberapa organisasi
pembelian. Dan terakhir, kode grup pembelian, mengidentifikasi individu atau tim
yang bertanggung jawab untuk pembelian material atau kelas material. Grup
pembelian merupakan kontrak utama antara perusahaan dengan pemasok.
R/3 mengelola database terpusat. Record master dibuat untuk setiap
objek. Setiap record master dapat diakses oleh setiap modul dalam R/3, tetapi
setiap modul hanya bisa ‘melihat’ daerah yang berbeda untuk setiap record master.
Prokuremen mengakses record master pemasok dan record master material.
Data master pemasok dikelola dalam modul manajemen material pada
R/3. Record master pemasok dikelola secara terpusat, tetapi diperbarui oleh
pemakai pada banyak departemen. Ada tiga kategori informasi dalam record
master pemasok. Data umum berisi nomer pemasok, nama, alamat, nomer telepon,
dan item yang sama. Data kode perusahaan (juga disebut data akuntansi)
didefinisikan pada level kode perusahaan dan dihubungkan dengan modul
akuntansi keuangan dan buku besar dalam R/3. Data kode perusahaan
mendefinisikan perjanjian jangka waktu pembayaran nomer rekening rekonsiliasi
buku pembantu. Setiap record master pemasok harus memiliki nomer rekening
rekonsiliasi yang menghubungkan pemasok ke buku pembantu hutang dagang.
Akhirnya, data pembelian menjelaskan kebutuhan pembelian dan didefinisikan
pada level organisasi pembelian. Sebagai contoh, data pembelian memasukkan
informasi yang digunakan untuk quotation, verifikasi faktur, dan pengendalian
persediaan. Setiap record master pemasok memiliki field grup rekening yang
menentukan bagaimana record pemasok diberi nomer dan juga menentukan field
mana yang ditampilkan pada layar master pemasok.
Record master material berisi informasi mengenai material yang
diadakan, dihasilkan, atau dijual ke pelanggan. Record master material digunakan
dan didistribusikan ke banyak departemen. Record master material memiliki.
struktur hierarki. Level organisasional atau klien merupakan level yang tertinggi.
Ia berisi data yang relevan untuk semua pemakai, seperti deskripsi item, ukuran
unit, dan grup material. Pada level pabrik, record master material dapat berisi
kebutuhan penjualan atau produksi. Data penjualan dan gudang dapat dikelola
pada level yang lain. Record master material berisi banyak data yang
diorganisasikan sebagai ‘view’. Setiap departemen mengakses dan mengelola
record masternya sendiri. Departemen rancang bangun, pembelian, manajemen
persediaan, MRP dan akuntansi semuanya menggunakan record master material.
Bagian prokuremen menggunakan beberapa view termasuk pembelian, akuntansi,
perencanaan produksi, dan gudang.
Komponen pengelolaan persediaan dan record R/3 adalah nilai dan
kuantitas. Ini memungkinkan R/3 untuk memasukkan dan memeriksa perpindahan
barang, mengelola stok persediaan, dan pengambilan fisik persediaan.
Perpindahan barang merupakan kejadian internal atau eksternal yang
menyebabkan perubahan tingkat persediaan. Stok/persediaan untuk produksi
merupakan contoh kejadian internal. Penjualan ke pelanggan atau penerimaan dan
pemasok adalah contoh kejadian eksternal. Tingkat persediaan yang ada ditelusur
dengan memperhatikan item dalam persediaan, pesanan, cadangan dan inspeksi
kualitas. Persediaan konsinyasi diperhitungan secara terpisah. Beberapa nilai
diperbarui ketika tingkat persediaan berubah. Nilai persediaan dibebankan secara
internal ke pusat biaya atau proyek. Rekening buku besar yang berhubungan juga
diperbarui. Komponen pengelolaan persediaan mendukung penghitungan siklus
dan sampling inventori. Selain fitur dasar tersebut, pengelolaan persediaan dapat
diperluas sampai pada pengelolaan gudang. Pengelolaan persediaan merupakan
bagian dan modul pengelolaan material dan terintegrasi dengan modul lain.
Record master informasi pembelian hanya digunakan oleh pembelian. Ia
digunakan untuk alokasi sumber daya, yang merupakan proses evaluasi pemasok.
Record ini berisi informasi kinerja mengenai material, pemasok, dan pabrik,
seperti harga dan waktu pengiriman untuk material dan pemasok pada waktu
tertentu. Data evaluasi pemasok memasukkan rencana tanggal pengiriman dan
koresponden tanggal pengiriman sesungguhnya untuk suatu material.
Kontrak merupakan dokumen transaksi, tetapi berfungsi seperti record
master untuk pengeluaran pesanan (release order).
Permintaan (Penyimpanan)
Permintaan untuk membeli diawali dari Departemen pembelian. Pada
gambar 8.2, permintaan pembelian dimulai dari Departemen penyimpanan.
Permintaan pembelian juga dapat dimulai dari Departemen lain dalam perusahaan.
Permintaan pembelian disetujui dalam Departemen yang membuatnya.
Pembelian
Tanpa memperhatikan bagaimana atau dimana permintaan pembelian
dimulai, fungsi dan departemen pembelian adalah memilih pemasok dan mengatur
jangka waktu dan pengiriman. Bagaimana dapat dilakukan tergantung pada
tingkat relatif sentralisasi dalam fungsi pembelian di perusahaan.
Bagian pembelian kemungkinan dapat menolak permintaan pembelian
karena anggaran yang tidak mencukupi, kurangnya otorisasi, atau karena alasan
lainnya. Permintaan pembelian akan diubah atau dikembalikan ke departemen
yang membuatnya untuk dimodifikasi.
Bagian pembelian memilih pemasok dan kemudian menyiapkan pesanan
pembelian untuk suatu permintaan. Tembusan dikirimkan kepemasok. Hutang
dagang, departemen yang membuat (gudang), dan departemen penerimaan,
masing-masing memiliki akses ke pesanan pembelian untuk memproses pesanan.
Pemasok mengembalikan tembusan pesanan pembelian ke pelanggan untuk
mengakui penerimaan pesanan. Departemen yang membuat diberi tahu bahwa
pesanan pembelian telah dibuat dan pesanan diperiksa seperlunya untuk
melakukan verifikasi kelayakan kebutuhan yang diidentifikasi dalam permintaan
pembelian.
Penerimaan
Fungsi penerimaan sebaiknya dipisahkan dari dan independen dari fungsi
penyimpanan. Bagian penerimaan memiliki akses ke pesanan pembelian dan
pencocokkannya dengan pengiriman dari pemasok. Pesanan pembelian
memberikan otorisasi ke departemen penerimaan untuk menerima pengiriman dari
pemasok ketika barang telah dikirimkan. Prosedur penerimaan harus punya peran
independen untuk menghitung pengiriman dan atau menyiapkan laporan
penerimaan.
Independen atau blind count pengiriman dilakukan dengan tidak
mengizinkan penghitung (counter) punya akses ke kuantitas yang ada pada
pesanan pembelian. Hal ini mengharuskan penghitung untuk menentukan
jumlahnya dengan menghitung, karena tidak mungkin hanya menyalin kuantitas
dari pesanan pembelian. Supervisor akan membandingkan kuantitas yang diterima
berdasarkan penghitungan dengan yang ada di pesanan pembelian dan kemudian
menyiapkan laporan penerimaan untuk jumlah kuantitas yang diterima. Tembusan
laporan penerimaan disertakan pada transfer pengiriman ke penyimpanan, seperti
tampak pada Gambar 8.2.
Pada banyak kasus, hanya orang yang memiliki kemampuan teknik yang
dapat melakukan inspeksi material dan memberikan jaminan ke departemen yang
meminta atau menggunakannya. Baik untuk dipertimbangkan untuk melakukan
uji kualitas barang yang diterima sebelum pembayaran dilakukan. Fungsi inspeksi
dapat dilakukan untuk tujuan tersebut, entah sebagai bagian dan departemen
penerimaan atau departemen yang terpisah.
Penyimpanan
Departemen penyimpanan menyetujui penerimaan pengiriman dan
bagian penerimaan dengan menandatangani laporan penerimaan dan kemudian
melanjutkan ke hutang dagang. Jika barang langsung dikirimkan ke departemen
yang meminta dan bukan ke departemen penyimpanan, supervisor departemen
yang meminta mengakui penerimaan pada laporan penjualan dan melanjutkan ke
hutang dagang. Verifikasi independen penerimaan pembelian adalah ciri
pengendalian dan proses bisnis prokuremen.
Hutang Dagang
Hutang dagang bertanggung jawab untuk memulai pembayaran ke
pemasok. Empat dokumen-permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan
penerimaan dan faktur-tersedia untuk mendokumentasikan transaksi pembelian.
Penggunaan sistem voucher untuk mendukung pembayaran adalah ciri
pengendalian dan proses bisnis prokuremen. Sistem voucher pada dasarnya adalah
teknik pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua dokumen yang tepat telah
dikumpulkan, diverifikasi, dan diperiksa sebelum pembayaran faktur yang
sesungguhnya. Voucher yang telah disetujui dilanjutkan ke pengeluaran kas untuk
pembayaran. Sistem voucher didiskusikan dalam konteks proses bisnis
pengeluaran kas, topik berikutnya yang didiskusikan pada bab ini.
Beberapa karakteristik lainnya dan pengendalian yang patut diperhatikan
adalah:
Pembelian tidak mengendalikan barang sesungguhnya, juga tidak memiliki
pengendalian pada dokumentasi yang diperlukan untuk pembayaran.
Penerimaan dipisah dan fungsi penjagaan (final custody) pengiriman, yakni
penyimpanan. Pengakuan dan penerimaan maupun penjagaan diperlukan
sebelum pembayaran diotorisasi,
Hutang dagang hanya menangani dokumen dan tidak dapat menerima barang
dagangan atau kas secara independen.
Permintaan pembelian diperiksa secara independen di luar pembelian. Ini
sering dilakukan oleh hutang dagang. Pemeriksaan ini memverifikasi beban
akuntansi yang tampak pada permintaan dan juga memastikan bahwa
permintaan tidak dimulai dan pembelian.
Faktur-faktur diberikan ke pembelian untuk diperiksa dan disetujui
sebelumnya untuk dikirim ke hutang dagang. Ini terutama penting jika
pembelian memang merasa perlu untuk mengevaluasi faktur yang tepat.
Jangka waktu pembelian diperiksa ketepatannya oleh bagian di luar
departemen pembelian. Pemeriksaan ini sering dilakukan oleh hutang dagang.
Pencatatan persediaan diperbarui untuk menunjukkan penerimaan barang.
Hutang Dagang
Departemen hutang dagang mengakses dokumen yang diperlukan untuk
mendukung pengeluaran kas. Seperti diilustrasikan pada Gambar 8.2, dokumen-
dokumen itu adalah permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan
penerimaan, dan faktur pemasok. Dokumen-dokumen ini diperiksa, dinyatakan
lengkap, dan diproses untuk pembayaran pada tanggal jatuh tempo faktur.
Hutang dagang merupakan awal proses pembayaran, meliputi
menghitung jumlah yang jatuh tempo, diskon (jika ada), dan item lainnya. Cek
voucher disiapkan untuk setiap voucher. Cek voucher diposting ke register
voucher. Total posting ini disiapkan. Voucher diposting ke buku besar hutang
dagang. Posting ini diringkas pada ayat jurnal. Pemrosesan voucher mencakup
pemrosesan distribusi biaya. Voucher dibebankan pada unit organisasional yang
diidentifikasi dengan nomer rekening pada voucher. Cek voucher dan voucher
disetujui dan dilanjutkan ke departemen pengeluaran kas. Ayat journal dilanjutkan
ke buku besar.
Pengeluaran Kas
Cek voucher dan voucher diterima dan departemen hutang dagang.
Setelah cek voucher dan voucher diperiksa, cek ditandatangani dan voucher dicap
dan disimpan urut nomer. Voucher, termasuk dokumen asli, jika memungkinkan,
dicap untuk menghindari kemungkinan pembayaran rangkap. Cek voucher
diposting ke register cek. Control total dan jumlah yang telah diposting disiapkan
dan direkonsihiasikan dengan voucher yang diterima dan hutang dagang. Cek
voucher dilanjutkan langsung ke yang dibayar. Control total dilanjutkan ke buku
besar.
Buku Besar
Ayat journal diterima dan hutang dagang dan control total dan
pengeluaran kas direkonsiliasi, dan total diposting ke buku besar. Ayat journal dan
control total disimpan menurut tanggal.
Audit Internal
Cek yang telah dicap diterima dan bank bersama-sama dengan laporan
bank. Rekonsiliasi bank independen adalah pengendalian yang penting pada
proses bisnis pengeluaran kas.
Sistem Voucher
Sistem voucher pada dasarnya adalah teknik pemeriksaan. Pengendalian
sesunggahnya pada pengeluaran merupakan pemeriksaan terakhir dokumen yang
menunjukkan seluruh transaksi Sebelumnya sampai dengan otorisasi pembayaran.
Otorisasi dapat dilakukan dengan menandatangani formulir secara fisik pada paket
voucher, menyiapkan suatu dokumen untuk mengotorisasi entri pada register
voucher, atau memasukkan data ke dalam komputer. Proses pemeriksaan akhir ini
menunjukkan bahwa prosedur telah diotorisasi selayaknya dan dilengkapi sesuai
dengan spesifikasi sistem. Ini adalah proses pemeriksaan, bukan penandatanganan
cek, yaitu pengendalian. Hal ini menjadi jelas dengan menggunakan aplikasi
komputer dimana cek “ditandai” cap tanda tangan dengan tingkat kecepatan
seratus cek per menit.
Sistem hutang dagang secara khusus mengelola buku pembantu dan
rekening kreditur, memposting faktur dan membayar setiap rekening kreditur.
Hutang dagang pada umumnya berkaitan dengan rekening perdagangan, dimana
sistem voucher hutang dagang meliputi semua pengeluaran, termasuk rekening
perdagangan, penggajian, pengeluaran modal, dan sebagainya. Pada sistem
voucher hutang dagang, rekening individual untuk kreditur tidak perlu disimpan.
Sistem voucher mengelola register voucher atau, alternatif lain, file paket voucher
dalam numerik atau urutan yang lain. Beberapa voucher berkaitan dengan kreditur
yang sama, tetapi tidak demikian dengan rekening tunggal dalam sistem hutang
dagang. Jika informasi untuk kreditur individual diperlukan, tembusan voucher
dapat digunakan untuk menghasilkan informasi. Banyak file voucher hutang
dagang dikelola pada banyak sistem karena informasi hutang dagang penting
untuk perencanaan keuangan jangka pendek.
Sistem voucher terpusat pada voucher. Voucher dapat terdiri dari
berbagai bentuk, dan formulir sederhana atau amplop sampai dengan kombinasi
voucher-check (Gambar 8.3). Suatu voucher menunjukkan nama, alamat pemasok,
deskripsi faktur, total atau jumlah bersih jatuh tempo, dan rekening yang akan
dibebankan (distribusi). Pada aplikasi komputer, banyak dokumen dimasukkan
dalam voucher dengan dikodekan dan diproses dengan komputer. Sistem voucher
diimplementasikan dengan cap pada faktur atau pesanan pembelian dengan cap
voucher dan pendokumentasian voucher pada dokumen aslinya. Cap voucher
adalah wilayah pada dokumen untuk otorisasi tanda tangan, nomer dokumen,
tanggal, dan sebagainya.
Formulir voucher sendiri tidak signifikan. Sistem voucher dapat
dioperasikan tanpa voucher yang dapat dibaca oleh manusia. Pada kasus ini,
‘voucher’ adalah entri yang disetujui di dalam register voucher, beberapa tipe dan
file komputer. Referensi untuk dokumen, bukannya dokumen itu sendiri,
disediakan di dalam register dan entri voucher berada dalam pengendalian
numerik.
6.91
6.91
125.00
125.00
200.50
200.50
539.09
539.09
186674.00
186674.00
186874.50
187413.59 186874.50
187413.59 1684 62-186
1684 62-186
132
The ABC Company 132
The ABC
Some Company
Place, SC 26923
Some Place, SC 26923
Pay Date Check No.Pay ExactlyTo the10-25-XX1684$539.09Order of Allied Service Inc.
Gambar 8.3
Pay Voucher
Date CheckCheck
No.Pay ExactlyTo the10-25-XX1684$539.09Order of Allied Service Inc.
Data Master
Record data master pada modul HR-PA dan HR-PD dibuat dan dikelola
untuk unit organisasi, profil pekerjaan, karyawan, dan pelatihan. Pada banyak
proses bisnis, data pada record master sering direferensikan, tetapi jarang diganti.
Bagaimaapun, record master sumber daya manusia menjadi sasaran untuk
perubahan yang sering terjadi. Sebagai contoh, perubahan master data karyawan
mengikuti perubahan hidup dan karier yang terjadi. Seperti contoh yang
diilustrasikan, sistem informasi sumber daya manusia difokuskan pada
pengelolaan record data dan bukan pada proses transaksi.
Organisasi Data
Data diorganisasi dan disajikan bagi para pengguna R/3 dengan infotypes
dan event personel. Infotype adalah istilah dalam SAP yang menunjukkan
kumpulan field data yang dikelompokkan bersama-sama untuk ditampilkan.
Dalam istilah database, infotype adalah suatu segmen. Data personel karyawan,
data pembayaran karyawan, data persetujuan karyawan, dan jadwal kerja
merupakan infotype yang umum dalam sumber daya manusia. Infotype yang baru
atau yang disesuaikan dengan kebutuhan dapat didefinisikan seperlunya. SAP R/3
menawarkan sejumlah infotype yang khusus untuk sistem pajak atau sistem
tunjangan dan berbagai negara. Cetak biru infotype ini dimasukkan dalam
implementasi sumber daya manusia, jika diperlukan.
Infotype akan berubah terus dan biasanya penting untuk tetap
menggunakan versi lama sebagai cara untuk melacak perubahan pada pengelolaan
sumber daya manusia dan pencatatan personel. Validitas data ditentukan untuk
setiap infotype agar infotype tetap unik dan untuk mencegah penulisan ulang
ketika infotype diperbarui. Field data ditambahkan ke infotype untuk
mengindikasi periode tanggal awal dan akhir sebagai pertimbangan validasi
infotype. Oleh karena itu, beberapa infotype untuk objek yang sama, ada pada saat
bersamaan, tetapi hanya ada satu yang valid. Infotype yang dibatasi adalah
infotype yang melakukan validitas pada tanggal akhir.
Sistem mempunyai fungsi untuk membuat dan memanipulasi infotype
dan juga menampilkannya. Fungsi create akan menambah satu infotype baru yang
kosong dengan default tanggal validitas dan tanggal mulai sampai dengan tanggal
akhir suatu periode. Dalam istilah R/3, akhir periode adalah 31/12/9999. Jika
infotype yang ada sudah tersedia ketika sebuah infotype akan dibuat, maka ia akan
dibatasi secara otomatis. Fungsi menyalin, menghapusan mendaftar dapat
didukung.
Event personel adalah sebuah grup infotype. Event dibuat untuk
menyederhanakan entri transaksi sumber daya manusia. Event personel secara
khusus dirancang untuk digunakan di dalam perusahaan dan mudah untuk
disesuaikan dalam R/3. Sebagai contoh, event memperoleh tenaga kerja dicatat
sebagai transaksi dengan memasukkan semua infotype yang diperlukan untuk
membuat karyawan yang baru. Layar input dirancang untuk menampilkan dan
menunggu masukan untuk infotype. Event “perubahan pekerjaan” dimasukkan
dalam layar yang menampilkan semua yang diperlukan infotype untuk mengubah
pekerjaan karyawan dalam organisasi. Sebagai contoh, entri untuk karyawan yang
menikah akan memerlukan lebih banyak informasi. Sistem juga menghitung
tanggal berakhirnya periode percobaan karyawan baru. Sistem juga dapat
membuat posisi kosong jika karyawan yang ada dalam posisi itu dipindahkan atau
keluar dan organisasi.
Objek SDM
Tipe objek sumber daya manusia diidentifikasi dengan satu atau dua
huruf sebagai identifikasi. Kode untuk objek karyawan adalah “P”. Setiap
karyawan juga punya nomer personel unik untuk mengidentifikasi dirinya melalui
sistem informasi. Kode untuk objek pekerjaan adalah “C”. Suatu pekerjaan
merupakan deskripsi yang umum. Suatu pekerjaan tidak identik dengan posisi
sesungguhnya dalam organisasi sumber daya manusia. Kode untuk objek
kualifikasi adalah “Q”. Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk suatu
pekerjaan, seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja atau kemampuan. Kode
untuk unit organisasi adalah “O”. Suatu unit organisasi adalah wilayah atau bagian
dan organisasi, seperti departemen akuntansi. Kode untuk objek posisi adalah “S”.
Suatu posisi adalah pekerjaan yang diberikan dalam suatu unit organisasi. Setiap
unit organisasi terdiri dan satu atau lebth posisi. Setiap posisi memiliki pekerjaan
tertentu dan memiliki satu atau lebih kualifikasi jika ini diperlukan untuk
mendefinisikan pekerjaan lebih lanjut. Kode untuk objek pusat biaya adalah “K”.
Data pusat biaya digunakan untuk mendapatkan dan menentukan biaya sumber
daya manusia yang terjadi. Sebagai contoh, biaya yang sering dibebankan ke pusat
biaya.
Berikut ini merupakan ilustrasi penggunaan objek sumber daya manusia.
Unit organisasi departemen pemasaran memiliki lima posisi. Setiap posisi punya
deskripsi pekerjaan. Posisi-posisinya terdiri dari satu posisi manajer, satu posisi
supervisor, dan tiga posisi penjual. Sebagai tambahan, posisi manajer
dikualifikasikan dengan kualifikasi “memiliki kemampuan berbahasa Jepang”
karena departemen pemasaran sering melakukan koresponden dengan kantor
cabang orang Jepang.
Pencatat Waktu
Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab untuk menyiapkan dan
menggunakan laporan kehadiran dan kartu pencatat kerja (job-time tickets). Pada
perusahaan pemanufakturan, karyawan yang bekerja dengan ukuran jam (hourly
employee), dicatat kehadirannya berdasarkan jam yang digunakan untuk bekerja.
Pada akhir periode pembayaran, kartu pencatat waktu (atau laporan kehadiran)
akan menunjukkan jumlah waktu yang dipakai karyawan untuk bekerja dan waktu
dimana ia berharap menerima gaji.
Pencatat waktu bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengelola
kartu pencatat waktu atau laporan kehadiran dan melakukan rekonsiliasi data
tersebut dengan laporan ringkasan waktu kerja yang diterima dan produksi.
Laporan ringkasan waktu kerja menunjukkan pekerjaan karyawan yang diberikan
dalam produksi, dan kemudian melanjutkan kartu pencatat waktu ke departemen
penggajian.
Karyawan yang digaji bulanan (salaried employee) tidak menggunakan
dasar jam seperti halnya karyawan yang bekerja dengan ukuran jam. Jika tidak
ada kebutuhan akuntansi akan pencatatan waktu ini, maka diperlukan persetujuan
dan supervisor untuk memulai proses penggajian. jika karyawan digaji bulanan,
diperlukan laporan kehadiran (lihat Gambar 8.4).
Penggajian
Departemen penggajian bertanggung jawab untuk penghitungan
sesungguhnya dan menyiapkan penggajian. Perhatikan bahwa penyiapan gaji
independen dan penyiapan data input yang digunakan sebagai dasar membayar-
laporan kehadiran dart data personel. Data personel diterima dan kantor personel.
Laporan kehadiran diterima dari pencatat waktu. Register penggajian
menunjukkan perhitungan pembayaran bersih (pembayaran kotor dikurangi
dengan potongan-potongan dan pembayaran). Slip gaji dikirimkan ke pengeluaran
kas untuk ditandatangani, ditinjau, dan didistribusikan. Tembusan register
penggajian dikirimkan ke hutang dagang untuk memulai pencatatan suatu voucher
penggajian.
Beberapa karakteristik lain untuk diperhatikan pada Gambar 8.4 adalah:
Penggunaan rekening penggajian imprest secara terpisah untuk slip gaji untuk
memudahkan rekonsiliasi.
Rekonsiliasi independen dari laporan bank untuk rekening penggajian
Penggunaan master pembayaran independen. Orang yang mendistribusikan
pembayaran independen dan personel, pencatat waktu, dan yang menyiapkan
gaji. Personel kantor, departemen pencatat waktu atau departemen penggajian
tidak mempunyai akses ke slip gaji yang dikeluarkan.
Rangkuman
Proses bisnis prokuremen meliputi aktivitas sebagai berikut: menentukan
kebutuhan, memilih sumber daya, permintaan untuk quotation, memilih pemasok,
membuat pesanan pembelian, penerimaan barang, verifikasi faktur dan
pembayaran kepada pemasok. Sistem ERP memiliki kemampuan memproses dan
menyimpan sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan proses bisnis
pengeluaran. Bab ini memberikan tinjauan mengenai penyimpanan dan
pemrosesan data dalam proses bisnis prokuremen dengan SAP R/3. Pengendalian
siklus transaksi pada proses bisnis prokuremen meliputi pemisahan fungsi-fungsi
sebagai berikut: permintaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, hutang
dagang dan buku besar. Prosedur pemilihan pemasok merupakan faktor yang
penting dalam sistem aplikasi pembelian secara keseluruhan.
Proses bisnis pengeluaran kas dirancang untuk mengendalikan
pengeluaran cek seperti halnya pengeluaran kas sesungguhnya. Pengendalian
siklus transaksi pada proses bisnis pengeluaran kas meliputi penggunaan sistem
voucher untuk mendukung penarikan cek, pemisahan fungsi yang menyetujui
dengan yang melakukan pembayaran, dan rekonsiliasi bank secara independen.
Desain proses bisnis pengeluaran kas meliputi pemisahan fungsi-fungsi berikut:
pengeluaran kas, hutang dagang, pencatatan biaya, dan buku besar.
Proses bisnis sumber daya manusia merupakan sistem informasi yang
memproses informasi sumber daya manusia. Sistem sumber daya manusia
menyediakan alat untuk memulai dan mengelola informasi mengenai struktur
organisasi, pemrosesan data karyawan seperti alamat karyawan, penggajian, dan
data histori karyawan. Pengendalian siklus transaksi pada proses bisnis
pengeluaran meliputi pemisahan fungsi-fungsi berikut: personel (karyawan),
pencatat waktu, akuntansi penggajian, dan buku besar.