Disusun oleh :
ANNISAH (190301082)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT bahwa saya telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan membahas mengenai
Bab 9 dalam buku Hanson dan Mowen dengan judul Biaya Standar: Suatu alat
Pengendalian Manajerial dalam bentuk makalah.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................4
2.1 Standar Unit............................................................................................................4
2.2 Bagaimana Standar Dibuat.....................................................................................4
2.3 Jenis-jenis Standar..................................................................................................5
2.4 Mengapa Sistem Biaya Standar Diterapkan...........................................................5
2.5 Biaya Produk Standar..............................................................................................6
2.6 Analisis Variansi: Deskripsi Umum..........................................................................7
2.7 Analisis Variansi: Bahan Baku Dan Tenaga Kerja.................................................10
2.8 Analisis Variansi: Biaya Overhead.........................................................................15
2.9 Lampiran : Akuntansi Untuk Variansi...................................................................20
BAB III..........................................................................................................................22
PENUTUP.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1
Jika terjadi penyimpangan pada biaya standar, maka biaya standar ini dapat
dianalisis dan diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Dimana ada
batasan penyimpangan yang dapat diterima dari selisih biaya produksi
sesungguhnya dengan biaya produksi standar dalam mengukur efesiensi biaya
produksi, karena dalam realisasinya biaya sesungguhnya jarang sekali tepat
dengan biaya standar.
2
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui :
BAB II
3
Biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada
standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada
jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output. Standar harga
mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input yang
digunakan. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua
standar ini : standar kuantitas x Standar Harga.
4
Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan,
keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya.
5
2.5 Biaya Produk Standar
Biaya standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa.
Meskipun organisasi jasa dapat melakukan perhitungan biaya standar,
organisasi manufaktur lebih umum menggunakannya. Lebih jauh lagi,
konsep-konsep tersebut lebih mudah diilustrasikan dalam latar belakang
manufaktur.
6
penyederhanaan, merujuk pada total variansi anggaran sebagai
total variansi.
= (AP-SP)AQ + (AQ-SQ)SP
7
penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan
beberapa penyelidikan.
8
dilakukan? Bagaimana dapat diketahui biaya tindakan perbaikan,
kecuali jika penyebab variansi diketahui?
Karena biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per
kasus sulit dinilai, banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk
menyelidiki variansi, yaitu jika variansi berada di luar tingkat yang dapat
diterima. Variansi-variansi tidak akan diselidiki, kecuali jika mereka sangat
diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada
hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya
penyelidikan dan mengambil tindakan korektif.
Kisaran yang dapat diterima adalah standar plus atau minus suatu
deviasi yang diperbolehkan. Kisaran ukuran teratas dan terbawah yang
diperbolehkan disebut batas pengendalian. Batas pengendalian adalah
standar plus deviasi yang diperbolehkan dan batas pengendalian bawah
adalah standar minus deviasi yang diperbolehkan. Praktik saat ini
menentukan batas pengendalian secara subjektif: berdasarkan pengalaman
terdahulu, intuisi dan penilaian, manajemen menetapkan deviasi yang
diperbolehkan dari standar.
9
Pendekatan Rumus
dimana:
AP = harga aktual per unit
10
2.7.3Analisis Variansi Harga Bahan Baku
Variansi harga bahan baku dapat dihitung dari dua poin: (1) ketika
bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi atau (2)
ketika bahan baku dibeli. Penghitungan variansi harga pada titik
pembelian lebih disukai. Lebih baik memiliki informasi variansi lebih
awal daripada nanti.
11
2.7.5Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan
Rumus
12
harga dan standar kuantitas direvisi untuk mencerminkan hal ini.
Karena kemungkinan ini, standar tidak statis. Apabila perbaikan
dalam produksi terjadi dan kondisi berubah, standar-standar bisa jadi
perlu diubah untuk mencerminkan lingkungan operasional baru.
Dimana:
13
c.Tanggung Jawab terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, total variasi di bagi
menjadi variansi haarga dan variansi efesiensi. Variasi overhead total, yaitu
perbedaan antara overhead yang dibebankan dan overhead akrual, juga di bagi
menjadi beberapa komponen. Total variansi variabel di bagi menjadi dua
komponen : variansi pengeluaran overhead variabel dan variansi efesiensi overhead
variabel. Total variansi overhead tetap dibagi menjadi dua kategori : variansi
pengeluaran overhead dann variansi volume overhead.
14
b.Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
Variansi overhead variabel mengukur pengaruh agregat dari perbedaan
antara tarif akrual overhead variabel dan tarif standar overhead variabel.
Tarif akrual overhead variabel adlah overhead variabel akrual dibagi
dengan jam akrual. Berikut rumus menghitung variansi pengeluaran
overhead :
= ( AVOR – SVOR ) AH
AVOR = Acrual variabel overhead rate
15
mendukung variansi pengeluaran yang menguntungkan. Jika efesiensi
mendominasi, kontribusi bersih menguntungkan. Oleh sebab itu, variansi
pengeluaran overhead variabel adalah hasil dari harga dan efesiensi.
16
g.Tanggung Jawab pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Total overhead tetap adalah perbeadaan antara overhead tetap akrual dan
overhead tetap yang dibebankan. Berikut overhead tetap di bebankan :
17
Total variansi Overhead tetap = Overhead Tetap yang dianggarkan – Overhead Tetap
yang dibebankan
Untuk membantu para manajer memahami penyebab overhead tetap
kurang dibebankan. Total variansi dipecah menjadi dua vriansi yaitu
variansi pengeluaran overhead tetap dan variansi volume overhead.
18
mengukur pengaruh perbedaan output aktual dari output yang digunakan
di awal tahun untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.
19
Persediaan Bahan Baku
2.9.2Ayat Jurnal untuk Variansi Tenaga Kerja Langsung
Tidak seperti variansi bahan baku, ayat jurnal untuk mencatat kedua jenis
tenaga kerja dibuat secara simultan. Bentuk umum ayat jurnalnya adalah sbb
(dengan asumsi bahwa variansi tarif tenaga kerja menguntungkan dan
variansi efisiensi tenaga kerja tidak menguntungkan).
Pada akhir tahun, variansi dan tenaga kerja biasanya ditutup ke HPP
Penjualan. Ayat jurnalnya adalah sbb.
20
pengendalian ditutup, dan variansi dipisahkan. Kemudian variansi overhead
disingkirkan dengan menutupnya ke HPP Penjualan jika jumlahnya tidak
material atau dengan memproratakannya diantara barang dalam proses,
barang jadi, dan harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak besar.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya
menggunakan dasar unit. Anggaran unit adalah tenaga kerja, bahan baku, dan
overhead. Dengan demikian, biaya standar adalah jumlah yang seharusnya
dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk atau jasa. Standar yang dibuat
ditetapkan berdasarkan pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel
operasional, pemasaran, dan akuntansi. Standar yang saat ini dapat dicapai adalah
standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien. Standar ideal
adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi
operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki
perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok
produk. Dengan membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi
dalam komponen harga dan kuantitas, respons balik tersedia bagi para manajer.
Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali
terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal
atau aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem
perhitungan biaya standar digunakan.
Lembar biaya standar memberikan perincian untuk perhitungan biaya
standar per unit. Hal ini menunjukkan biaya standar untuk bahan baku, tenaga
kerja, serta overhead tetap dan variabel. Lembar ini juga menyatakan kuantitas
setiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output.
Dengan menggunakan standar kuantitas unit ini, standar kuantitas bahan baku yang
diizinkan dan standar jam yang diizinkan dapat dihitung untuk output aktual.
21
Penghitungan ini memainkan peranan penting dalam analisis variansi.
Variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual dan biaya yang
direncanakan. Dalam sistem perhitungan biaya standar, variansi anggaran dipisah
menjadi variansi harga dan penggunaan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Managerial .
Buku I Edisi 8, Jakarta : Salemba Empat. Kaplan, Robert S., dan David P.
23