PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasih karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Aspek
Keperilakuan Pada Akuntansi Pertanggungjawaban” ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah memberi dukungan moral maupun material.
Dengan menyadari segala kekurangan yang dimiliki oleh penulis, maka dalam
penyusunan makalah ini, tentu masih jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang ada pada penulis. Namun demikian, inilah yang terbaik
yang penulis lakukan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama
untuk mahasiswa kelas 5AKA1 Prodi Akuntansi FEB UMRI.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya, dapat memperbaiki maupun mengubah isi dan bentuk
agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A Akuntansi Pertanggungjawaban........................................................... 3
B. Aspek-aspek perilaku dalam organisasi .................................................7
C. Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban ..................8
D. Kesesuaian Antara Jaringan Pertanggungjawaban dan Struktur Organisasi 11
E. Asumsi Keprilakuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban...................11
F. Korelasi Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban Dengan Struktur Organisasi 15
BAB III PENUTUP......................................................................................17
A. Kesimpulan ..........................................................................................17
B. Saran ....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pada paper ini adalah untuk memberikan penjelasan kepada
mahasiswa terhadap ASPEK PERILAKU PADA AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN”.
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akuntansi Pertanggungjawaban
Suatu sistem akuntansi yang ada dalam suatu organisasi berfungsi sebagai
alat pengawasan manajemen.
Suatu sistem akuntansi yang menyusun dan melaporkan pendapatan dan biaya
untuk pusat pertanggungjawaban.
3
dahulu harus diketahui apa yang menjadi tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban
itu sendiri.
4
berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan
satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu,
penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi
akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai nilai sumber daya
yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian,
anggaran yang berisi informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur
nilai sumber daya yang disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang
diberi peran untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan
anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat
pengiriman peran kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian sasaran
perusahaan.
5
Memperoleh informasi biaya bukan penambah nilai yang
menggambarkan besarnya pemborosan yang sekarang dialami oleh perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
- Pusat Biaya
- Pusat Pendapatan
6
dalam batasan tertentu.
- Pusat Laba
Pusat laba adalah segmen dimana manajer memiliki kendali baik atas
pendapatan maupun biaya. Diskresi yang mereka miliki terhadap biaya
meliputi beban produksi dari produk atau jasa. Kinerja dari manajer pusat laba
dievaluasi berdasarkan target laba yang direncanakan seperti tingkat
pengembalian minimum yang diharapkan dan tingkat halangan untuk laba
residual.
- Pusat Investasi
Menurut Robbin (2001) bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi
yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam
7
organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki
keefektifan organisasi.
Namun dari semua perbedaan tersebut hal yang terpenting adalah bagaimana
agar semua itu sesuai dengan visi dan misi organisasi oleh karena itu dibutuhkan
sistem pengendalaian yang baik dan dilakukan secara konsisten dan sistematis dengan
tujuan untuk memperkecil bentuk-bentuk kepentingan tersebut demi tercapainya
tujuan dan kepentingan organisasi yang apabila dibawa dalam ekonomi ada yang
dikatakan akuntansi keperilakuan yang lebih terfokus pada laporan kinerja atau
laporan prilaku karyawan, sebagai pengawas perusahaan atau organisasi.
8
merupakan penilaian terhadap kerja perusahaan dan bukan sebagai mekanisme
imporsonal untuk akumulasi dan pelaporan data secara menyeluruh.
Oleh karena itu aspek-aspek keperilakuan juga menjadi sorotan penting dalam
implememntasi akuntansi pertanggung jawaban. Masalah-masalah yang terkait
dengan keprilakuan dalam akuntansi pertanggungjawaban dapat berdampak serius
9
bagi individu dan organisasi. Perilaku menyimpang dari yang diharapkan, rendahnya
motifasi dan tidak layaknya para menejer pusat pertanggungjawaban adalah contoh -
contoh dari gagalnya pusat pertanggung jawaban untuk mengakomodasi aspek-aspek
keprilakuan secara tepat.
10
diterima oleh karyawan, harusnya akuntansi pertanggung jawaban menjadi ukuran
tinggi rendahnya gaji karyawanm dan tidak hanya berfokus pada arus kas perusahaan
dan penilaian terhadap kinerja tanpa imbalan yang berarti.
Sangat tidak adil ketika disisi lain perusahaan mengharapkan kinerja yang baik
dari para karyawan namun pada akhirnaya balasan dari hal tersebut hanyalah berupa
pujian dan bonus yang hanya sesekali diterima sedangkan para kaum guru hampir tiap
hari memberikan laba dari peningkatan kinerja produksi para karyawan, bisa saya
katakan akuntansi pertanggung jawaban dan sistem pengendalian yang diterapkan
oleh perusahaan justru menjadi bentuk nyata penindasan, dan eksploitasi nyata bagi
kaum buruh yang hanya bertujuan untuk peningkatan bagi kaum elit yang selalu
menindas kaum lemah.
11
semuanya berdasarkan pada asumsi operasi dan prilaku manusia, termasuk :
12
menyediakan kerangka yang ideal untuk memformulasikan tujuan secara
detail.
13
mereka mengalami kegagalan. Dan para manajer hendaknya diberikan
kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dan pandangan mereka sendiri tanpa
adanya rasa takut.
Oleh karena itu hal yang paling menentukan dalam sistem akuntansi
tanggung jawab adalah penerimaan dari manajer tanggung jawab atas
tanggung jawab yang dilimpahkan secara adil serta keinginannya untuk tetap
dijaga akuntabilitasnya. Keinginan manajer untuk menerima tanggung jawab
bergantung atas bagaimana mereka mempersepsikan penentuan dan
pengendalian atas manusia dan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas.
14
organisasional dengan menunjukkan kepada manajer bagaimana aktifitas
merka sesuai dengan gambaran keseluruhan dan bahwa setiap orang bekerja
untuk tujuan bersama. Akuntansi pertanggungjawaban memperbaiki
kerjasama organisasi dengan menunjukkan manajer dimana kegiatan mereka
dan juga semua bekerja menuju tujuan bersama.Hal ini juga meningkatkan
loyalitas, percaya diri, dan perasaan untuk merasa penting. Jiwa kerjasama
yang ditimbulkan akan meningkat karena mereka akan percaya bahwa mereka
bekerja menuju tujuan bersama dan sebagai sebuah bagian penting dari
organisasi.
- Vertical Structure :
- Horizontal Structure :
15
Organisasi di bentuk berdasarkan area geografis. Setiap pimpinan
bagian melakukan control terhadap pusat laba ataupun investasi. Mereka
bertanggungjawab terhadap produksi, penjualan, dan keuangan dan semua
fungsi yang ada di grup/wilayah masing-masing.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kepada mahasiswa agar dalam proses perkuliahan dengan sistem diskusi ini
memiliki literatur dari sumber yang berbeda sehingga dapat kita bandingkan dan
nantinya mungkin akan menghasilkan sebuah teori baru yang berguna bagi dunia
akuntansi secara global, selain itu hal ini juga mengasah wawasan para mahasiswa
untuk menjadi semakin berkembang dan luas cakupan pengetahuannya
17
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/15555/1/SKRIPSI.pdf
http://ayunieblog.blogspot.co.id/2014/10/aspek-keperilakuan-pada-akuntansi.html
http://defri-haryanto.blogspot.co.id/2013/11/akuntansi-perilaku-aspek-perilaku-pada_8.html
http://mohamad-khaidir.blogspot.co.id/2013/07/makalah-akuntansi-keperilakuan.html
18