Anda di halaman 1dari 10

BAB XI

VARIABEL PENELITIAN

11.1. Kebutuhaan untuk Kerangka Teori


Setelah melakukan wawancara, menyelesailan telaahan beberapa literatur, dan merumuskan
masalah, anda sudah siap untuk mengembangkan atau membangun kerangka teori. Kerangka
teori adalah dasar atau fondasi untuk penelitian, dan juga untuk hipotesis yang akan anda
kembangkan. Kerangka teori menyajikan atau menyatakan keyakinan dan kepercayaan anda
tentang bagaimana gejala tertentu (atau varibel atau konsep) yang satu sama lainnya berkaitan
(sebuah model) dan suatu penjelasan tentang mengapa anda percaya bahwa variabel
penelitian yang anda gunakan adalah saling berkaitan satu sama lainnya (sebuah teori). Teori
dan model mengalir secara logis atau masuk akal dari dokumentasi penelitian sebelumnya
pada bidang masalah yang sama pada penelitian anda. Mengintegrasikan logika yang anda
yakini dengan hasil riset yang sudah dipublikasikan dengan mempertimbangkan batasan-
batasan (the boundaries) dan keterbatasan (the constraints) yang menghambat situasi, adalah
sangat penting dan utama dalam mengembangkan dasar ilmu pengetahuan (a scientific basis)
untuk menyelidiki masalah penelitian.

Proses mengembangkan kerangka teori adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan definisi konsep atau variabel pada model penelitian anda


2. Mengembangkan model konseptual yang memberikan penyajian deskriptif untuk teori
yang digunakan.
3. Merumuskan teori yang memberikan penjelasan untuk hubungan antara variabel
dalam model anda.

Dari kerangka teori, maka hipotesis yang dapat diuji dapat disusun untuk menguji
apakah teori yang anda gunakan valid atau tidak valid. Hubungan yang dihipotesiskan

1
tersebut kemudian dapat diuji melalui analisis statistik yang sesuai. Jadi, seluruh uji pada
penelitian anda mendasarkan kepada kerangka teori. Sekalipun jika hipotesis yang dapat diuji
belum tentu menghasilkan atau tidak menghasilkan sesuai yang direncanakan peneliti
(sebagaimana pada beberapa projek penelitian penerapan), pengembangan, atau tepatnya
membangun kerangka teori yang baik adalah inti pengujian masalah penelitian yang sedang
diteliti.

Karena kerangka teori memberikan dasar konseptual untuk melanjutkan penelitian,


dan karena kerangka teori mencakup tidak lebih daripada mengindentifikasi atau menentukan
jaringan hubungan antara variabel-variabel yang dipertimbangkan atau dianggap penting
untuk diteliti pada setiap situasi yang eksis atau ada, merupakan hal yang sangat penting
untuk memahami apa yang dimaksud dengan variabel dan apa yang menyebebkan perbedaan
pada variabel.

11.2. Variabel
Variabel adalah apa saja (anything) yang dapat mempunyai nilai berbeda dan dapat
dibedakan. Nilai tersebut dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek sama atau
seseorang, atau pada waktu sama untuk objek dan seseorang yang berbeda. Contoh, laba
bersih perusahaan, efektivitas pengendalian internal, motivasi karyawan, integritas
manajemen, profitabilitas, likuiditas.

11.2.1. Tipe variabel

Terdapat 4(empat) tipe utama pada variabel yang akan dibahas pada tulisan ini.

1. Variabel independen (juga dikenal sebagai variabel eksogen)


2. variabel terikat (juga dikenal sebagai variabel endogen)
3. Variabel moderating
4. Variabel mediating (juga dikenal sebagai variabel intervening)

Variabel dapat berwujud diskret (misal, laki-laki/Wanita), atau kontinue (misal, umur orang).
Kita akan membahas satu persatu dari keempat variabel tersebut.

Variabel Terikat (Dependent Variables)

2
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi sangat diperhatikan oleh para peneliti. Tujuan
setiap para peneliti adalah memahami dan menguraikan variabel terikat, atau menjelaskan
variabilitas (penyebaran dari satu tendensi), memprediksi nilainya, dan mendapatkan atau
mengetahui nilainya. Dengan kata lain, variabel terikat menjadi variabel utama yang cocok
untuk penelitian sebagai faktor yang layak. Dengan melakukan analisis terhadap variabel
terikat (dalam hal ini, variabel apa yang mempengaruhi variabel terikat), merupakan hal yang
sangat mungkin untuk menemukan atau mendapatkan jawaban atau solusi masalah penelitian.
Untuk tujuan tersebut, peneliti akan menjadi berminat dan tertarik dalam mengkuantifikasi
dan mengukur variabel terikat, juga variabel lain yang mempengaruhi variabel terikat
tersebut.

Contoh:

Seorang peneliti keuangan tertarik dan dengan minat tinggi atau termotivasi untuk
menyelidikai guna mengetahui rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratios/DER
Ratios) pada Bank BPR di Bekasi. Disini, rasio hutang terhadap ekuiats adalah variabel
terikat.

Variabel Bebas (Independent Variabel)

Umumnya diduga bahwa varibel bebas adalah salah satu yang mempengaruhi variabel terikat,
baik penggaruh positif dan negatif, tentunya dengan tingkat atau intensitas dapat rendah,
sedang dan tinggi. Jadi, ketika variabel bebas digunakan pada penelitian oleh peneliti, varibel
terikat juga harus ada pada penelitian, dan dengan kenaikan setiap unit pada variabel bebas,
dapat menyebakan kenaikan atau penurunan pada variabel terikat. Dengan kata lain,
penyebaran nilai (variance) variabel terikat adalah dihitung dengan menggunakan variabel
bebas.

Untuk mengetahui dan menetapkan bahwa perubahan dalam variabel bebas


menyebabkan perubahan dalam variabel terikat keempat kondisi berikut harus dipenuhi.

1. Variabel bebas dan variabel terikat sebaiknya berubah secara bersamaan: dengan kata
lain, perubahan pada variabel terikat sebaiknya terkait dengan perubahan pada
variabel bebas.

3
2. Variabel bebas (faktor penyebab yang diduga) sebaiknya mendahului variabel terikat.
Dengan kata lain, harus terjadi urutan waktu dimana kedua variabel berubah;
penyebab harus terjadi sebelum dampak atau pengaruh).
3. Sebaiknya tidak ada faktor lain yang kemungkinan menjadi penyebab perubahan pada
variabel terikat. jadi, peneliti sebaiknya mengendalikan dampak dari variabel lain
(variabel moderatig dan variabel mediating).
4. Penjelasan logis (sebuah teori) adalah diperlukan guna menjelaskan mengapa variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat.

Contoh

Misal, sebuah penelitian pada PT X mengindikasikan bahwa keberhasilan pengembangan


produk baru telah mempengaruhi harga saham perusahaan PT X. Dengan demikian, semakin
sukses pengembangan produk baru sebuah perusahaan akan menyebabkan semakin tinggi
harga saham perusahaan tersebut. Kesimpulannya, keberhasilan pengembangan produk baru
sebagai variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat. Derajat atau tingkat sukses
yang diekspektasi pada pengembangan produk baru akan menjelaskan nilai varians pada
harga saham di pasar. Hubungn antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan seperti
berikut ini:

Gambar: 11-1

Kesuksesan
pengembangan produk Harga saham di pasar
baru

Variabel Bebas Variabel terikat

Gambar 11-1 merupakan diagram hubungan atau relasi antara variabel bebas (keberhasilan
produk baru) dan variabel terikat (harga saham di pasar)

Variabel Moderating (variabel Memoderasi)

Variabel moderating adalah salah variabel yang mempunyai pengeruh kuat terhadap
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jadi, merupakan variabel ketiga yang
menyebabkan terjadi modifikasi pada relasi asli atau relasi awal antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Kondisi tersebut akan menjadi jelas setelah anda memahami contoh berikut
ini.

4
Contoh

Telah ditemukan bahwa ada hubungan antara ketersediaan manual referensi yang dapat
diakses karyawan manufaktur, dan penolakan produk. Artinya, ketika pekerja mengikuti
prosedur yang ditetapkan dalam manual, mereka dapat memproduksi produk yang tanpa
cacat. Hubungan ini diilustrasikan pada Gambar 11.2 (a).

Gambar: 11.2a

Ketersediaan referensi
Penolakan produk
manual

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar: 11.2b

Ketersediaan referensi
manual Penolakan produk

Variabel Bebas Variabel Terikat

Minat dan
keinginan

Variabel Moderating

Gambar 11.2a, merupakan diagram untuk relasi antara variabel bebas (ketersediaan
referensi manual) dengan variabel terikat (penolakan produk). Gambar 11.2b, juga
merupakan diagram dari hubungan antara variabel bebas (ketersediaan referensi
manual) dan variabel terikat (penolakan produk) sebagai moderasi (yang memperkuat
atau memperlemah) relasi antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah
variabel moderating (minat dan keinginan).
Walaupun hubungan tersebut dapat dikatakan berlaku secara umum untuk semua
pekerja, Tidak pernah bergantung pada kecenderungan atau dorongan karyawan untuk
melihat manual setiap kali prosedur baru diadopsi. Dengan kata lain, hanya mereka yang
memiliki minat dan keinginan untuk merujuk pada manual setiap kali proses baru diadopsi
akan menghasilkan produk tanpa cacat. Orang lain yang tidak membaca manual tidak akan
mendapat manfaat dan akan terus menghasilkan produk yang cacat. Pengaruh atribut

5
(karakteristik: minat dan keinginan) pekerja ini pada hubungan antara variabel independen
dan dependen dapat diilustrasikan seperti yang ditunjukkan pada gambar 11.2.b.

Seperti pada kasus di atas, kapanpun hubungan atau relasi antara variabel bebas
dengan variabel terikat menjadi yang bergantung (contingent) atau tergantung (dependent)
pada variabel lain, kita mengatakan bahwa variabel ketiga memiliki efek moderating (yang
memperkuat atau memperlemah) pada hubungan variabel dependen dengan variabel
independen. Variabel yang memoderasi hubungan dikenal sebagai variabel pemoderasi atau
variabel moderating.

Perbedaan Antara Variabel Bebas dan Variabel Moderating

Hampir dipastikan pada awalnya kita akan mengalami kebingungan untuk membedakan
antara variabel bebas dengan variabel moderating, karena kedua-duanya mempengaruhi
variabel terikat. Dengan demikian, kita sulit untuk membedakan antara kedua variabel
tersebut. Untuk kita dapat memahami perbedaan antara kedua variabel. Mungkin contoh
situasi berikut ini dapat membantu anda.

1. Sebuah penelitian mengindikasikan atau menunjukan bahwa kualitas lebih baik pada
program pelatihan di perusahaan dan semakin besar kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang pada para pekerja (dalam hal ini, kebutuhan untuk berkembangan dan
tumbuh terhadap pekerjaan adalah kuat), semakin besar kesediaan para pekerja atau
peserta training untuk belajar cara baru untuk melaksanakan pekerjaan agar lebih
produktif.
2. Penelitian lain mengindikasikan bahwa kesediaan para pekerja untuk belajar cara baru
untuk melaksanakan pekerjaan agar lebih produktif adalah tidak dipengaruhi oleh
kualitas program pelatihan yang diberikan oleh perusahaan untuk semua pekerja tanpa
ada perbedaan. Hanya para pekerja yang memiliki kebutuhan untuk tumbuh
nampaknya mempunyai keinginan untuk belajar melaksanakan pekerjaan dengan cara
baru melalui pelatihan khusus.

Pada kedua situasi di atas, kita mempunyai sama-sama tiga variabel. Pada situasi atau
kasus pertama, program training dan kebutuhan untuk tumbuh yang kuat adalah variabel
bebas yang mempengaruhi kesediaan para pekerja untuk belajar cara baru, variabel yang
belakangan merupakan variabel terikat. Walaupun demikian, pada kasus kedua, kualitas
program pelatihan adalah variabel bebas, dan sementara itu, variabel terikat tetap sama, yaitu,

6
kesediaan para pekerja untuk belajar cara baru. Sedangkan kebutuhan untuk tumbuh yang
kuat, menjadi variabel moderating. Dengan kata lain, hanya mereka atau para pekerja yang
mempunyai kebutuhan tinggi untuk tumbuh atau berkembang memperlihatkan kesedian yang
semakin besar dan memiliki adaptasi untuk belajar dan melaksanakan pekerjaan baru ketika
kualitas pogram pelatihan berkembang lebih baik. jadi, sekarang hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat menjadi bergantung (contingent) pada adanya (eksistensi)
sebuah variabel moderator – variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat.

Di bawah ini ilustrasi yang memperkuat kedua kasus di atas dengan variabelnya
menjadi semakin jelas, yang sekalipun variabel yang digunakan pada kedua penelitian
tersebut adalah sama, baik jumlah dan variabelnya. Keputusan untuk memberikan label atau
nama variabel kepada mereka, variabel terikat, variabel bebas dan variabel moderating
tergantung kepada bagaimana mereka saling mempengaruhi satu sama lainnya. Perbedaan
antara dampak variabel bebas dan variabel moderating mungkin dapat divisualkan atau dapat
dilihat dengan kasat mata pada gambar 11.3a dan 11.3b. Perhatikan bahwa kemiringan curam
(steep incline) kemiringan curam dari garis atas dan relatif rata dari garis bawah pada Gambar
11.3b.

Gambar 11.3a Gambar 11.3b

Kesedian untuk belajar Kesediaan untuk belajar

dampak pekerja yang memiliki


Kebutuhan untuk tumbuh

Dampak pekerja yang memiliki


kebutuhan untuk tumbuh

Program pelatihan Program pelatihan


Kebutuhan untuk tumbuh
Gambar 11.3 (a) mengilustrasikan pengaruh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat,
ketika tidak ada variabel moderating beroperasi di dalam situasi. (b) mengilustrasikan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, ketika variabel moderating beroperasi di
dalam situasi.

7
Variabel Mediasi (Mediating Variable)
Variabel mediasi yang lebih dikenal sebagai variabel intervening (intervening variable)
adalah salah satu yang muncul antara waktu variabel independen mulai beroperasi untuk
mempengaruhi variabel dependen dan waktu dampaknya ada di dalamnya. Dengan demikian,
ada kualitas temporal atau dimensi waktu untuk variabel mediasi. Dengan kata lain,
menjalankan variabel mediasi membantu Anda membuat model suatu proses. Variabel
mediasi muncul sebagai fungsi dari variabel independen yang beroperasi dalam situasi apa
pun, dan membantu untuk membuat konsep dan menjelaskan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Contoh berikut menggambarkan hal ini.

Contoh

Pada sebuah penelitian pada sebuah perusahaan dimana para pekerja terdiri dari multiras,
multietnik dan multinasional dan merupakan variabel bebas (perbedaan tenaga kerja)
mempengaruhi variabel terikat (efektivitas perusahaan) dan variabel intervening yang muncul
sebagai fungsi (artinya mempengaruhi tinggi dan rendah dari pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat) dari perbedaan tenaga kerja (variabel bebas) adalah “sinergi
kreatif”. Sinergi kreatif berasal dari multietnik, multiracial, dan multinasional (yaitu:
perbedaan) tenaga kerja berinteraksi dan menyatukan keahlian beragam mereka dalam
pemecahan masalah. Hal tersebut membantu kita untuk memahami bagaimana efektivitas
perusahaan dapat dihasilkan dari memiliki keanekaragaman pada para pekerjanya. Perhatikan
bahwa sinergi kreatif adalah variabel intervening, muncul ke permukaan pada waktu t2,
sebagai fungsi keanekaragaman tenaga kerja, yang ada pada waktu t 1, untuk membawa
efektivitas perusahaan dalam waktu t3. Variabel intervening dari sinergi kreatif membantu
kita untuk membuat konsep dan memahami bagaimana keragaman tenaga kerja membawa
efektivitas perusahaan. Dinamika hubungan ini diilustrasikan pada Gambar 11.4.

Waktu t1 t2 t3

Keanekaragaman tenaga Efektivitas


Sinergi kreatif
kerja perusahaan

Variabel bebas Variabel intervening Variabel terikat

8
Gambar 11.4

Gambar 12.4 merupakan diagram hubungan antara variabel bebas, variabel intervening dan
variabel terikat.

Pendalaman Materi

1. Seorang peneliti menginginkan untuk meningkatkan kinerja pegawai bank pada


cabang kota Harapan Indah Bekasi. Pada penelitian yang akan dilaksanakan, apa
variabel terikatnya, dan jelaskan.
2. Seorang manajer percaya pengawasan yang baik dan pelatihan yang baik akan
meningkatkan produktivitas pekerja. Sebutkan dan jelaskan variabel bebas dan
variabel terikat.
3. Seorang manajer menemukan bahwa pelatihan di luar kelas memiliki dampak besar
pada produktivitas pekerja pada departemen yang dipimpinnya. Di samping itu, dia
juga melakukan observasi bahwa para pekerja di atas usia 60 tahun yang ikut
pelatihan di luar kelas tidak mendapat manfaat, karena produktivitas stagnan.
Sebutkan dan jelaskan variabel bebas dan variabel terikat, serta buat diagram
hubungan antar variabel.
4. Kegagalan untuk mengikuti standar akuntansi menyebabkan kebingungan besar, yang
pada gilirannya menciptakan sejumlah masalah bagi organisasi. Namun, mereka yang
memiliki pengalaman luas dalam pembukuan dapat menghindari masalah dengan
mengambil tindakan korektif yang tepat waktu. Daftarkan dan beri label atau nama
pada variabel dalam situasi ini, jelaskan hubungan antar variabel, dan gambarkan
dengan menggunakan diagram.

9
10

Anda mungkin juga menyukai