Anda di halaman 1dari 34

Pertemuan 5

 Variabel adalah suatu ciri, sifat, karakteristik


atau keadaan yang melekat pada beberapa
subjek, orang, atau barang yang dapat berbeda-
beda intensitasnya, banyaknya atau
kategorinya.
 Contoh; Ada 10 orang kepada mereka ditanya
tentang usia berapa usia saat ini. Jawaban
masing-masing orang ternyata berbeda-beda
maka ini disebut variabel.
 Variabel adalah sesuatu yang bervariasi pada
beberapa subjek baik barang, orang, atau
kasus.
VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI
BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983)

VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT


MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA
NILAI (Uma Segaran, 2006)

VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG


MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN
LAINNYA (Sugiono, 2006)
Contoh:
Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi,
pendapatan petani, kinerja usaha tani, volume
penjualan, kinerja jaringan irigasi
 Variabel merupakan segala sesuatu yang dapat
diberi berbagai macam nilai
 Variabel merupakan penghubung antara contruct
yang abstract dengan fenomena yang nyata.
 Variabel merupakan proxy atau representasi dari
construct yang dapat diukur dengan berbagai
macam nilai.
 Nilai variabel tergantung pada construct yang
diwakilinya.
 Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut
yang menggunakan ukuran atau skala dalam
suatu kisaran nilai.

Nuhfil Hanani
Abstrak Ilmiah Construct
Teori

Proksi Pengukuran

Variabel
-
Variabel

Gambaran Sistematik

Fenomena Subyek/Obyek
Realitas Penelitian
 konstruk terdiri dari konsep-konsep
yang dapat diamati yang selanjutnya
untuk keperluan penelitian diukur
dengan menggunakan skala
pengukuran.
 Konstruk/konsep yang diukur
dengan skala tertentu selanjutnya
menjadi variabel.
JENIS HUBUNGAN

1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat


tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non
kausalitas)

2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat


yang satu mempengaruhi (independen) dan
lainnya dipengaruhi (dependen)
(kausalitas)

3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat


saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
 Variabel Independen
 Variabel Dependen.

 Variabel Moderating

 Variabel Intervening.

 Variabel kontrol
 Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau
berubahnya suatu variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya
diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti
untuk menentukan hubungannya dengan suatu
gejala yang diobservasi.

Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,


eksougen.

Contoh:
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable
bebas yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap
“kinerja usaha tani”.
 Faktor kultural (kelas sosial) dapat
mempengaruhi keputusan membeli barang
diskon 50 %
 Variabel bebas “pengembangan fasilitas
wisata” dapat mempengaruhi variabel
“kepuasan pengunjung”
 Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas
yang dapat dimanipulasi dan dilihat
pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya
apakah warna merah mobil dapat
menimbulkan minat beli konsumen terhadap
mobil tersebut.
Variabel tergantung adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.

Variabel tergantung adalah variabel yang


faktornya diamati dan diukur untuk
menentukan pengaruh yang disebabkan oleh
variabel bebas.

Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas


wisata terhadap kepuasan pengunjung, maka
variabel tergantungnya adalah ”kepuasan
pengunjung”.
 Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya
diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
mengetahui apakah variabel tersebut mengubah
hubungan antara variable bebas dan variabel
tergantung.

 Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media
televisi dengan meningkatnya kesadaran petani
menggunakan pupuk organik.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan
pupuk organik
Variable moderat: media promosi
 Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel
yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk
menetralisasi pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

 Contoh:

Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju


terhadap keputusan membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
 Variabel-variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung
 variable pengganggu bersifat hipotetikal
artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat
mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka
kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin
meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan
tugas
Variabel penganggu: proses belajar

Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan


pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
PENGUATAN MODAL KINERJA USAHATANI
VAR. INDEPENDEN VAR. DEPENDEN

KAPABILITAS
MANAJERIAL
var. moderator
Budaya lingkungan
Tempat tinggal
Var.moderator

Penghasilan
Harapan hidup
Gaya Hidup
(var. independen) Var. intervening
Var. dependen
 Variabel harus didefinisikan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara
satu variabel dengan lainnya dan
pengukurannya.

 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan


mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang
masih bersifat konseptual.
 1) mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;

 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau


objek mungkin mempunyai lebih dari satu
definisi operasional;

 3) mengetahui bahwa definisi operasional


bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
 definisi operasional ialah suatu definisi yang
didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang
dapat diamati dan yang dapat diuji dan
ditentukan kebenarannya oleh orang lain”
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun
didasarkan pada operasi yang harus dilakukan,
sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang
didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi.

 Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti


dapat membuat gejala menjadi nyata.

 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan


yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang
atau lebih pada situasi dimana masing-masing orang
mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya satu
orang yang akan dapat mencapainya.
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu
yang didefinisikan dapat
dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang
dilakukannya atau apa yang menyusun
karaktersitik-karakteristik dinamisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
 Definisi operasional Tipe C dapat disusun
didasarkan pada penampakan seperti apa
obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut,
yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-
karaktersitik statisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat,
menguasai beberapa bahasa asing,
kemampuan berpikir baik, sistematis dan
mempunyai kemampuan menghitung secara
cepat.
 Dalam menyusun definisi operasional,
definisi tersebut sebaiknya dapat
mengidentifikasi seperangkat criteria unik
yang dapat diamati.

 Semakin unik suatu definisi operasional,


maka semakin bermanfaat. Karena definisi
tersebut akan banyak memberikan informasi
kepada peneliti, dan semakin menghilangkan
obyek-obyek atau pernyataan lain yang
muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal
yang tidak kita inginkan tercakup dalam
definisi tersebut secara tidak sengaja dan
dapat meningkatkan adanya kemungkinan
makna variable dapat direplikasi/ganda
 Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah
pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap
Pendapatan Hotel X”

 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….


(jelaskan apa yang anda maksud secara teory
maupun praktis dilapangan)

 Variabel Pendapatan Hotel X adalah……


(jelaskan apa yang anda maksud dengan
pendapatan, pendapatan apa sajakah..? Harus
jelas dan praktis)
 Dilihat Dari:
 1. Fungsi variabel
 2. Skala Nilai variabel
 3. Perlakukan Terhadap variabel
 Variabel independen
 Variabel dependen.
 Variabel Intervening.
VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

VARIABEL ANTARA
 Variabel kontinu yaitu variabel yang memiliki
kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran
tertentu. Misal Tinggi-sedang, satu sampai
dengan 7
 Variabel Kategoris yaitu variabel yang
memiliki nilai berdasarkan kaegori tertentu
(skala nominal) Contoh: Sikap:Baik-buruk,
 Variabel aktif yaitu variabel-variabel yang
dimanipulasi untuk keperluan penelitian
eksperimen.
 Variabel atribut yaitu variabel yang tidak
dapat dimanipulasi untuk keperluan riset,
contoh: Intelegensi, sikap,jenis kelamin dsb.
 Pengukuran variabel merupakan tahap awal dari kegiatan pengukuran
dalam penelitian. Tujuan pengukuran variabel ini baru pada tahap
menjawab pertanyaan "bagaimana cara untuk mengukur variabel
tersebut"? Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; "apa yang diukur"
atau "bagaimana cara merubah konsep, dan "apa alat ukurnya".
 Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan
pengukuran berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu
obyek/gejala yang diukur. Hasil dari pengukuran itu biasanya
dilambangkan dalam bentuk bilangan.
 Posedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi
operasional konsep variabel. Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi
operasional itu melekatkan arti pada suatu konsep variabel dengan cara
menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk
mengukur suatu konsep variabel itu. Atau dengan ungkapan lain, definisi
operasional merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur
suatu variabel atau memanipulasaikannya. Suatu contoh definisi
operasional yang sederhana (kasar) dari konsep ‘inteligensi’ adalah skor
yan dicapai pada tes intelegensi X.
 Definisi Operasional adalah penentuan
construct sehingga menjadi variabel yang
dapat diukur.
 Menjelaskan cara tertentu yang digunakan
untuk mengopersionalkan construct sehingga
memungkinkan bagi peneliti lain untuk
melakukan replikasi pengukuran dengan cara
yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran cosntruct yang lebih baik.
PENGERTIAN INDIKATOR

1. Ukuran tidak langsung


dari suatu kejadian atau
kondisi (wilson, 1993)

2. Variabel yang
mengindikasikan atau
memberi petunjuk suatu
keadaan sehingga dapat
digunakan untuk
mengukur suatu
perubahan (Green,1992)
PENTINGNYA INDIKATOR
• Konteks : Dimana posisi
saat ini
PERENCANAAN
• Perencanaan : kita ingin
kemana
• Masukan : Apa yang kita
MONITORING perlukan
• Proses : Bagaimana cara
melakukan
• Output : Apa yang kita
EVALUASI
hasilkan
• Outcome : Apa yang cita
capai manfaatnya
• Impact : manfaat yang
POSISI SAAT INI
lebih luas

Anda mungkin juga menyukai