Anda di halaman 1dari 38

VARIABEL PENELITIAN

1
PENGERTIAN VARIABEL
VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI
BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983)

VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT


MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA
NILAI (Uma Sekaran, 2006)

VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG


MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN
LAINNYA (Sugiono, 2006)
Contoh:
GDP, Tingkat Inflasi, Kinerja BSM, produksi padi, pendapatan
petani, persepsi nasabah, volume penjualan, kinerja jaringan
irigasi, religiusitas, tingkat pengetahuan nasabah dll.
2
Pengertian dan Macam Variabel
 Variabel adalah suatu ciri, sifat, karakteristik atau
keadaan yang melekat pada beberapa subjek, orang,
atau barang yang dapat berbeda-beda intensitasnya,
banyaknya atau kategorinya.
Contoh: Ada 10 orang kepada mereka ditanya tentang
usia berapa usia saat ini.
Jawaban masing-masing orang ternyata
berbeda-beda maka ini disebut variabel.
 Variabel adalah sesuatu yang bervariasi pada beberapa
subjek baik barang, orang, atau kasus.

3
Macam variabel
 Pada umumnya variabel ada dua yaitu variabel
kuantitatif (yang dapat disebut dengan angka) dan
variabel kualitatif (dalam bentuk kategoris).
 Variabel kategoris adalah variabel yang
karakteristiknya tidak mungkin dalam bentuk
angka
Misalnya: agama yang dianut, islam, kristen dll.,
suku bangsa, jenis kelamin, persepsi

4
Variabel dan Data Penelitian
 Variabel penelitian akan diterjemahkan
menjadi data penelitian.
 Data penelitian merupakan hasil pengumpulan
dari variabel penelitian.
 Variabel penelitian erat kaitannya dengan data
penelitian.
 Kalau kita bicara tentang data penelitian kita
tidak lepas dari variabel yang ada.

5
Variabel sebagai Objek Penelitian
 Penelitian dapat berjalan jika dalam penelitian
itu ada variabel penelitian dimana variabel itu
yang akan dijadikan sebagai objek dari
penelitian.
 Dengan kata lain prinsip yang dilakukan
dalam penelitian salah satunya adalah
mengumpulkan data-data yang dibentuk dari
variabel penelitian.

6
 konstruk terdiri dari konsep-konsep
yang dapat diamati yang selanjutnya
untuk keperluan penelitian diukur
dengan menggunakan skala
pengukuran.
 Konstruk / konsep yang diukur
dengan skala tertentu selanjutnya
menjadi variabel.

7
VARIABEL DILIHAT DARI FUNGSINYA :
 Variabel Independen
 Variabel Dependen.
 Variabel Moderating
 Variabel Intervening.
 Variabel Kontrol

8
Variabel independen/bebas
 Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu
variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya
diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang
diobservasi.

Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksogen.


Contoh:
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “ kinerja usaha
tani”.
9
 Faktor kultural (kelas sosial) dapat
mempengaruhi keputusan membeli barang
diskon 50 %
 Variabel bebas “pengembangan fasilitas
wisata” dapat mempengaruhi variabel
“kepuasan pengunjung”
 Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas
yang dapat dimanipulasi dan dilihat
pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya
apakah warna merah mobil dapat
menimbulkan minat beli konsumen terhadap
mobil tersebut. 10
Variabel dependen/tergantung
Variabel tergantung adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.

Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya


diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh variabel bebas.

Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata


terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel
tergantungnya adalah ”kepuasan pengunjung”.

11
Variabel Moderat (Moderate
variable)
 Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara
variable bebas dan variabel tergantung.

 Contoh lain:
Pertanyaan penelitian: Adakah hubungan antara promosi di
media televisi dengan meningkatnya kesadaran
petani menggunakan pupuk organik.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan pupuk organik
Variable moderat: media promosi

12
Variabel Kontrol (Control
variable)
 Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang
faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

 Contoh:

Petanyaan: Adakah pengaruh kontras warna baju


terhadap keputusan membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
13
Variabel intervening
(pengganggu)
 Variabel-variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung
 variable pengganggu bersifat hipotetikal
artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat
mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti.

14
Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar

Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan


pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk

15
JENIS HUBUNGAN

1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat


tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non
kausalitas)
2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
yang satu mempengaruhi (independen) dan
lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas)
3. Resiprokal : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
saling mempengaruhi (kausalitas bolak-
balik)

16
Contoh: hubungan antar variabel

PENGUATAN MODAL KINERJA USAHA


VAR. INDEPENDEN VAR. DEPENDEN

KAPABILITAS
MANAJERIAL
var. moderator

17
CONTOH: hubungan antar variabel

Budaya lingkungan
Tempat tinggal
Var. moderator

Penghasilan Gaya Hidup Harapan hidup


(var. independen) Var. intervening Var. dependen

18
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
 Variabel harus didefinisikan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara
satu variabel dengan lainnya dan
pengukurannya.

 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan


mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang
masih bersifat konseptual.
19
Operasionalisasi variabel bermanfaat
untuk:
1) mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;

2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau


objek mungkin mempunyai lebih dari satu
definisi operasional;

3) mengetahui bahwa definisi operasional


bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
20
Definisi Operasional
 definisi operasional ialah suatu definisi yang
didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang
dapat diamati dan yang dapat diuji dan
ditentukan kebenarannya oleh orang lain”

21
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan
gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau
dapat terjadi.

 Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat


membuat gejala menjadi nyata.

 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang


dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih
pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai
tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan
dapat mencapainya.

22
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu
yang didefinisikan dapat
dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang
dilakukannya atau apa yang menyusun
karaktersitik-karakteristik dinamisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
23
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat criteria unik yang dapat diamati.

 Semakin unik suatu definisi operasional, maka


semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut
akan banyak memberikan informasi kepada
peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek
atau pernyataan lain yang muncul dalam
mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara
tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya
kemungkinan makna variable dapat
direplikasi/ganda

24
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan
pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang
didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai


orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai
beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik,
sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.

25
Contoh….
 Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah
pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan
Hotel X”

 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….


(jelaskan apa yang anda maksud secara teory maupun
praktis dilapangan)

 Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan


apa yang anda maksud dengan pendapatan,
pendapatan apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)
26
PENGUKURAN
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa
yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
27
Skala Guttman
 Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
 Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya

28
Skala Semamtik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari
sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif
terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif
terletak disebelah kanan.
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap
pelayanan dirumah sakit ini ?

1. Sangat buruk 5. Sangat


baik
29
Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data
kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan
data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
 Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank BCA:


5 4 3 2 1

30
INSTRUMEN PENELITIAN
 INSTRUMEN PENELITIAN ADALAH SUATU
ALAT YANG DIGUNAKAN MENGUKUR
FENOMENA ALAM MAUPUN SOSIAL YANG
DIAMATI. SECARA SPESIFIK FENOMENA INI
DISEBUT VARIABEL PENELITIAN
 DALAM ILMU ALAM INSTRUMEN YG
DIGUNAKAN UTK MENGUKUR VARIABEL
SUDAH BANYAK TERSEDIA DAN TELAH
TERUJI VALIDITAS DAN RELIABILITASNYA.
Contoh: variabel suhu instrumennya termometer,
variabel panas instrumennya kalorimeter
dan 31
 INSTRUMEN DALAM PENELITIAN SOSIAL
WALAUPUN ADA DAN TELAH TERUJI VALIDITAS DAN
RELIABILITASNYA, NAMUN BILA DIGUNAKAN DI
TEMPAT TERTENTU BELUM TENTU TEPAT DAN
MUNGKIN TIDAK VALID. KARENA GEJALA SOSIAL
CEPAT BERUBAH.
Contoh: instrumen tentang kepemimpinan
mungkin valid untuk kondisi Amerika tetapi
mungkin tidak valid untuk indonesia
 PENELITI HARUS MEMBUAT INSTRUMEN YANG
DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN

32
CARA MENYUSUN INSTRUMEN

 BERTITIK TOLAK PADA VARIABEL VARIABEL


PENELITIAN YG DITETAPKAN UNTUK DITELITI
 VARIABEL SELANJUTNYA DIBERIKAN DIFINISI
OPERASIONALNYA DAN TENTUKAN INDIATOR YANG
AKAN DIUKUR
 DARI INDIKATOR INI KEMUDIAN DIJABARKAN
MENJADI BUTIR-BUTIR PERTANYAAN
 UNTUK MEMUDAHKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN
PERLU DIBUAT MATRIK PENGEMBANGAN
INSTRUMEN

33
CONTOH KISI-KISI INSTRUMEN

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKAT NO. BUTIR


/DIMENSI OR

34
UJI VALIDITAS

 Instrumen yang valid berarti instrumen


tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur
 Sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukuran dalam
melakukan fungsi ukurnya
 Agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai
dengan tujuan diadakannya pengukuran
tsb
35
 Dalam mengukur variabel produktivitas, maka
peneliti membuat instrumen produktivitas dan
berharap instrumen tsb bisa berfungsi dg benar
untuk mengukur produktivitas
 Syaratnya instrumen tsb harus memiliki
validitas tinggi
 Untuk menguji validitas digunakan korelasi
product momen: korelasi antar item dengan
skor total dalam satu variabel
 Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam
output SPSS dilihat pada kolom corrected item
total corelation
36
UJI RELIABILITAS

 Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya


 Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya
bila dilakukan pengukuran pada waktu yg
berbeda pada kelompok subyek yg sama
diperoleh hasil yg relatif sama - asalkan
aspek yg diukur dalam diri subyek memang
belum berubah

37
 Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik
ditunjukkan oleh angka yang disebut nilai
koefisien reliabilitas
 Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai
1,00, reliabilitas yg dianggap sudah cukup
memuaskan atau tinggi adalah > 0,60
 Ada beberapa teknik yg dipakai untuk
menghitung reliabilitas di antaranya: alpha
croncbach, splith half
 Dalam SPSS kita sering memakai alpha
croncbach

38

Anda mungkin juga menyukai