Anda di halaman 1dari 21

Variabel Penelitian

Kelompok 7
1. Shella Putri Permadani H 142110101003
2. Ranina Jihan Amanina 152110101028
3. Umdatus Sholihah 152110101065
4. Zubdatul Widad 152110101086
5. Kurnia Nur Puspita Sari 152110101120
6. Abdul Basith Qodam 152110101152
7. Afan Wydiyarto 152110101192
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulannya.

Variabel adalah sifat yang akan dipelajari. Contoh :


penghasilan, status sosial, jenis kelamin, pendidikan dll
Jenis-jenis variabel

Variabel independent (variabel bebas)


Variabel dependent (variabel terikat)
Variabel moderator
Variabel intervening (antara)
Variabel kontrol
Variabel Independent Variabel Independent
(bebas) (bebas)

Merupakan variabel Merupakan variabel


yang mempengaruhi yang mempengaruhi
atau menjadi sebab atau menjadi sebab
perubahannya atau perubahannya atau
timbulnya variabel timbulnya variabel
dependent (terikat). dependent (terikat).
Variabel intervening
Variabel Moderator
(antara)

Merupakan variabel yang Merupakan variabel antara


mempengaruhi yang terletak diantara
(memperkuat atau variabel independent dan
dependent, sehingga
memperlemah)
variabelindependent tidak
hubungan antara variabel langsung mempengaruhi
independen dengan timbulnya variabel
dependen. dependen.

Variabel kontrol

Merupakan variabel yang


dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga
hubungan variabel
terhadap dependent
tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang diteliti.
Hubungan Antar Variabel

Untuk mencari hubungan antara dua variabel


atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi
antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi
merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antar variabel atau lebih. Artinya
dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau
negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan
dalam besarnya koefisien korelasi.
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, bila
nilai satu variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel
yang lain, dan sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan maka
akan menurunkan variabel yang lain. Sebagai contoh, ada
hubungan positif antara tinggi badan dengan kecepatan lari, hal
ini berarti semakin tinggi badan orang maka akan semakin cepat
larinya, dan semakin pendek orang maka akan semakin lambat
larinya
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan
negatif, bila nilai satu variabel dinaikkan maka akan
menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga
sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan, maka
akan menaikkan nilai variabel yang lain. Contoh,
misalnya ada hubungan negatif antara curah hujan
engan es yang terjual. Hal ini berarti semakin tinggi
curah hujan, maka akan semakin sedikit es yang terjual,
dan semakin sedikit curah hujan, maka akan semakin
banyak es yang terjual.
Bentuk Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Simetris
Hubungan simetris merupakan bentuk hubungan dimana dua
variabel atau lebih muncul secara bersamaan. Dalam bentuk
hubungan ini tidak ditemukan secara pasti adanya variabel
bebas dan variabel terikat. Hal ini disebabkan karena
keberadaan suatu variabel tidak disebabkan atau tidak
dipengaruhi oleh keberadaan variabel lain.
Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
a. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang
sama.
b. Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang
sama.
c. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana
yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.
d. Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.
2. Hubungan Kausal
Hubungan kausal atau hubungan asimetris atau hubungan
sebab akibat merupakan hubungan yang bersifat satu arah,
dimana satu variabel mempengaruhi atau menyebabkan
variabel lainnya. Hubungan variabel yang asimetris ini bersifat
satu arah. Dalam bentuk hubungan ini sudah ditemukan secara
pasti adanya variabel terikat dan variabel bebas. Variabel yang
nilai-nilainya bergantung pada variabel lain atau ditentukan
oleh variabel lain disebut sebagai variabel terikat dan
disimbolkan dengan Y. Variabel yang nilai-nilainya tidak
bergantung pada variabel lain atau menentukan nilai variabel
lainnya disebut sebagai variabel bebas dan disimbolkan
dengan X.
Syarat terjadinya hubungan kausal

Asosiasi
Menunjukkan kaitan diantara variabel seperti yang sering
diperoleh dengan teknik korelasi
Prioritas waktu
Menunjukkan bahwa X herus terjadi sebelum Y
Hubungan sebenarnya
Menunjukkan Y benar-benar disebabkan oleh X, bukan oleh
faktor lain
Rasional
Menunjukkan logika yang mendasari hubungan-hubungan
tersebut.
Tipe-tipe hubungan kausal
Terdapat enam tipe hubungan kausal, yakni :
1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian
itulah merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim
dipergunakan oleh para ahli.
2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah
kecenderungan untuk menunjukkkan respons tertentu dalam
situasi tertentu. Bila Stimulus datangnya pengaruh dari luar
dirinya, sedangkan Disposisi berada dalam diri seseorang.
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku.
Artinya ciri di sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah
dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5. Hubungan Imanen antara dua variabel.
6. Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)
3. Hubungan Interaktif
Hubungan di mana suatu variable dapat menjadi sebab dan
juga akibat dari variable lainnya. Hubungan interaktif
merupakan bentuk hubungan dimana dua variabel atau lebih
saling memengaruhi. Dalam bentuk hubungan ini sudah
ditemukan secara pasti adanya variabel terikat dan variabel
bebas, namun kedua variabel ini dapat bergantian
kedudukannya. Artinya, variabel terikat dapat bertindak
sebagai variabel bebas dan sebaliknya.
Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada


karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan. Penekanan pengertian definisi operasional ialah
pada kata dapat diobservasi.

Dengan kata lain, Definisi operasional adalah aspek penelitian


yang memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana
caranya mengukur variabel.
Misalnya penelitian yang tujuannya adalah ingin mengetahui
pengaruh rokok terhadap status kesehatan. rokok adalah
variabel bebas dan status kesehatan adalah variabel
tergantung. Dari dua variabel tersebut yang perlu dilakukan
pengukuran artinya disusun variabel operasionalnya
adalah status kesehatan. sedangkan variabel rokok tidak
perlu.
Manfaat Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variable bermanfaat untuk:


1) mengidentifikasi criteria yang dapat diobservasi yang
sedang didefinisikan
2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek
mungkin mempunyai lebih darisatu definisi operasional
3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam
situasi dimana definisi tersebut harus digunakan
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional

Ada tiga pendekatan untuk menyusun definisi


operasional, yaitu disebut Tipe A, Tipe B dan Tipe C.
Tipe A

Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada


operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala
atau keadaan yang didefinisikan menjadi
nyata atau dapat terjadi.
Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat
membuat gejala menjadi nyata.
Contoh: Konflik didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilka
n denganmenempatkan dua orang atau lebih pada situasi dima
na masing-masing orangmempunyai tujuan yang sama, tetapi
hanya satu orang yang akan dapat mencapainya
Tipe B

Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada


bagaimana
obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan,
yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun
karaktersitik-karakteristik dinamisnya.
Contoh: Orang pandai dapat didefinisikan sebagai seorang
yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
Tipe C

Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada pe


nampakanseperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan te
rsebut, yaitu apa saja yangmenyusun karaktersitik-
karaktersitik statisnya.
Contoh: Orang pandai dapat didefinisikan sebagai orang
yang mempunyai ingatankuat, menguasai beberapa bahasa
asing, kemampuan berpikir baik, sistematis danmempunyai
kemampuan menghitung secara cepat
Daftar Pustaka
Lusiana, dkk, 2015, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan,
Yogyakarta:Deepublish
http://eprints.undip.ac.id/34667/6/1734_CHAPTER_III.pdf
http://beta.lecture.ub.ac.id/files/2014/01/ANALISIS-STAT-
HUBUNGAN-KOMP.pdf
http://repository.ut.ac.id/4656/1/SOSI4414-M1.pdf
https://rufiismada.files.wordpress.com/2012/02/korelasi.pdf
Moh nazir, Ph.d. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Penerbit
Ghalia Indonesia.
Hariyadi, Arif. Dkk. 2010. Variabel Dan Definisi Operasional
Variabel. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya
[Online] https://www.scribd.com/doc/37849933/Variabel-Dan-
Definisi-Operasional-Variabel

Anda mungkin juga menyukai