Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 1

Berfikir Kritis
(Critical Auwilla Marta Tasman
Chintya Yulianda Sofyan
Thinking) Dea Finola Fitri
Dita Restia
Elsa Astagia Putri
Jihan Nikmatul Maulida
Lulu Dwiendah Putri
Trisna Indra
What Is Critical Thinking?
(Definisi Berpikir Kritis)
Kemampuan untuk berpikir jernih dan
rasional, yang meliputi kemampuan untuk
berpikir reflektif dan independen
Definisi Berpikir Kritis
Kemampuan untuk menganalisis fakta,
mencetuskan dan menata gagasan,
mempertahankan pendapat, membuat
perbandingan, menarik kesimpulan,
mengevaluasi argumen dan
memecahkan masalah (Chance,1986)
Definisi Berpikir Kritis
Sebuah proses yang sadar dan sengaja
yang digunakan untuk menafsirkan dan
mengevaluasi informasi dan pengalaman
dengan sejumlah sikap reflektif dan
kemampuan yang memandu keyakinan
dan tindakan (Mertes,1991)
Definisi Berpikir Kritis
Proses intelektual yang dengan aktif dan
terampil mengkonseptualisasi,
menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan atau dihasilkan dari
pengamatan, pengalaman, refleksi,
penalaran, atau komunikasi, untuk
memandu keyakinan dan tindakan (Scriven
& Paul, 1992)
Definisi berfikir kritis
John Dewey (1909) adalah Bapak berfikir kritis
modern
Critical thinking disebut juga sebagai reflective
thinking yaitu yaitu pertimbangan yang aktif,
persisten, dan hati-hati terhadap suatu
pengetahuan atau nilai, berdasar alasan yang
mendasarinya dan kesimpulan
Definisi berpikir kritis:
➡ American Philosophical Association (AMA,
1990) ➡ metode Delphi
“Berpikir kritis merupakan proses yang
penuh makna untuk mengarahkan dirinya
sendiri dalam membuat suatu keputusan.
Proses tersebut memberikan berbagai
alasan sebagai pertimbangan dalam
menentukan bukti, konteks,
konseptualisasi, metode dan kriteria yang
sesuai.”
 Berpikir Kritis ≠ Menghafal,
Mengumpulkan Informasi

• Berpikir kritis tidak sama dengan


mengakumulasi informasi. Seorang
dengan daya ingat baik dan memiliki
banyak fakta tidak berarti seorang
pemikir kritis
• Seorang pemikir kritis mampu
menyimpulkan dari apa yang
diketahuinya, dan mengetahui cara
memanfaatkan informasi untuk
memecahkan masalah, and mencari
sumber-sumber informasi yang
relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik,
Mengecam, Mendebat
• Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang lain
• Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak
bias. Meskipun berpikir kritis dapat
digunakan untuk menunjukkan kekeliruan
atau alasan-alasan yang buruk, berpikir
kritis dapat memainkan peran penting
dalam kerja sama menemukan alasan yang
benar maupun melakukan tugas konstruktif
• Pemikir kritis mampu melkukan introspeksi
tentang kemungkinan bias dalam alasan
yang dikemukakannya
Seseorang dengan keterampilan berpikir kritis
dapat melakukan hal berikut :
• Memahami hubungan logis antara ide-ide
• Mengidentifikasi, membangun dan mengevaluasi argumen
• Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam
penalaran
• Memecahkan masalah secara sistematis
• Mengidentifikasi relevansi dan pentingnya ide-ide
• Merefleksikan pembenaran keyakinan dan nilai-nilai sendiri
Keterampilan Inti Berpikir
Kritis
Keterampilan Inti Berpikir
Kritis
• Interpretasi – kategorisasi, mengklarifikasi makna
• Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen,
menganalisis argumen
• Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
• Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif
(misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan,
memecahkan masalah, mengambil keputusan
• Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil,
mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan
argumen
• Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
Keterampilan Berpikir Kritis
• Memahami hubungan-hubungan
logis antar gagasan
• Mengidentifikasi, mengkontruksi,
dan mengevaluasi argumen
• Mendeteksi inkonsistensi dan
kesalahan umum dalam
pemberian alasan
• Memecahkan masalah secara
sistematis
• Mengidentifikasi relevansi dan
kepentingan gagasan
• Merefleksikan kebenaran
keyakinan dan nilai-nilai diri
sendiri
3 Komponen Penting dalam
Critical Thinking
• Pengetahuan
Jika kita ingin berpikir dengan benar,
kita harus mengikuti aturan yang
benar. Pengetahuan tentang teori
meliputi pengetahuan tentang
aturan-aturan yang benar. Ini adalah
prinsip-prinsip dasar berpikir kritis,
seperti hukum logika, dan metode
penalaran ilmiah, dll.
• Pengalaman/Praktik
Hanya mengetahui prinsip-prinsip yang
membedakan penalaran yang baik dan buruk
tidak cukup. Teori yang benar harus diikuti
dengan praktik yang cukup.
Demikian pula, untuk menjadi baik pada
keterampilan berpikir kritis perlu internalisasi
prinsip-prinsip teoritis sehingga kita dapat
benar-benar menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
• Sikap / Common of Sense
Keterampilan berpikir kritis membutuhkan tidak
hanya pengetahuan dan praktek. Praktek persisten
dapat membawa perbaikan hanya jika seseorang
memiliki motivasi dan sikap yang baik.

Contoh sikap yang tidak mendukung :


Saya tidak ingin berpikir banyak tentang keputusan
saya karena saya hanya bergantung pada insting.
Saya biasanya tidak meninjau kesalahan yang saya
buat.
Saya tidak suka dikritik.
Perbedaan antara Pemikir
Kritis dan Bukan Pemikir Kritis
• Pemikir kritis
-Cepat mengidentifikasi informasi yang
relevan, memisahkannya dari informasi
yang irelevan
-Dapat memanfaatkan informasi untuk
merumuskan solusi masalah atau
mengambil keputusan, dan jika perlu
mencari informasi tambahan yang relevan
• Bukan pemikir kritis
-Mengumpulkan fakta dan informasi,
memandang semua informasi sama
pentingnya
-Tidak melihat, menangkap, maupun
memikirkan masalah inti
Mengapa Berpikir Kritis?

• Berpikir kritis memungkinkan anda


memanfaatkan potensi anda dalam
melihat masalah, memecahkan
masalah, menciptakan, dan
menyadari diri
Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?

• Berpikir kritis merupakan keterampilan universal.


• Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21.
• Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal
dan analitik.
• Berpikir kritis meningkatkan kreativitas.
• Berpikir kritis penting untuk refleksi diri
Proses Critical Thinking

Taksonomi Bloom menyebutkan proses critical


thinking adalah sbb :
• Knowledge Lebih
superfisial
• (Pengetahuan)
Comprehension
• (Pemahaman)
Application
• (Penerapan)
Analysis (Analisis)
• Synthesis (Sintesis)
Lebih
• Evaluation (Evaluasi) mendalam
Membandingkan
Taksonomi Bloom dalam
Berpikir Kritis
Berpikir Kreatif Berpikir Kritis
Sintesi Evaluasi
s
Analisis
Penerapan
Pemahaman

Pengetah
uan
penerapan critical thinking
dalam asuhan pada ibu nifas :
Salah satu contoh dari pengaplikasian critical
thinking pada ibu nifas yaitu dengan menjalankan
Program Nasional Masa Nifas dengan aman dan
efektif. Seorang ibu yang baru selesai melahirkan
akan memasuki suatu masa yang disebut masa
nifas. Dimana pada masa ini ibu akan mengalami
pengembalian dari kondisi tubuh hamil menjadi
kondisi yang sebelum hamil. Jadi untuk menangani
segala kemungkinan yang akan terjadi pada masa
nifas pemerintah sudah membuat suatu kebijakan
yaitu Program Nasional Masa Nifas.
• Seorang bidan yang melakukan program ini dengan baik
dan akurat maka ia telah bisa dikatakan sudah berpikir
kritis. Dimana tujuan dari program ini Menilai keadaan Ibu
dan BBL untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
masalah-masalah yang mungkin akan timbul.pada
program ini sudah diatur dalam 3 kali kunjungan
• Seorang bidan yang memiliki critical thinking maka ia
akan menjalankan program ini dengan baik dan efektif
seperti yang seharusnya. Ia akan berpikir berdasarkan
komponen dalam critical thinking. Misalnya saat
ditemukan kondisi ibu nifas tidak sesuai dengan kondisi
yang seharusnya maka ia akan segera mencari tahu
penyebab kenapa bisa seperti itu. Ia akan mencari sampai
ke kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin
akan terjadi dengan cara mengumpulkan data-data
dengan selengkap-lengkapnya
How can I
make a
judgement
?

Anda mungkin juga menyukai