Anda di halaman 1dari 12

BAB I

RINGKASAN ISI
Memahami Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
memberlakukan perubahan langsung dalam pengaturan pendidikan. Penelitian
dilakukan oleh pendidik dalam pengaturan kerja mereka sendiri. Penelitian tindakan
meminjam teknik dan ide-ide dari semua jenis penelitian tetapi berbeda dari
pendekatan kuantitatif atau kualitatif murni dalam orientasi menggabungkan praktek
profesional, penelitian, dan refleksi pada satu praktek pendidikan.
Secara simultan berfungsi untuk meningkatkan keterampilan profesional
pendidik, memajukan pengetahuan, dan meningkatkan proses dan hasil pendidikan.
Melalui penelitian tindakan, pendidik berlatih mempelajari diri mereka sendiri dan
komunitas belajar mereka ketika mereka mencoba untuk mengubah dan
meningkatkan proses dan hasil pendidikan.
Akar sejarah dan filosofis dari penelitian tindakan (Action Research)
Berasal dari bidang selain pendidikan, termasuk pengembangan organisasi, kerja
sosial, pengorganisasian masyarakat, ilmu politik (terutama hak-hak sipil),
feminisme, pengembangan perkotaan dan ekonomi, dan promosi kesehatan
masyarakat. Melalui penelitian tindakan, praktisi dapat membantu diri mereka
sendiri dan membantu memajukan pengetahuan di lapangan pendidikan. Filsuf
pendidikan menekankan hubungan antara pengetahuan dengan tindakan dan teori
dengan praktek.
Jenis penelitian tindakan (Action Research)
Terdapat dua jenis penelitian tindakan, yaitu penelitian tindakan kritis dan
penelitian tindakan praktis. Tujuan dari penelitian tindakan kritis adalah pembebasan
melalui pengumpulan pengetahuan. Penelitian tindakan praktis bertujuan untuk
meningkatkan kehidupan orang-orang yang terlibat dalam pendidikan, tetapi
penelitian biasanya memiliki orientasi yang lebih praktis.
Karakteristik penelitian tindakan (Action Research)
1. Hal ini dilakukan praktisi - pengaturan pendidikan peneliti itu sendiri, dan
praktisi mengambil peran aktif dalam penelitian. Pengaturan bisa menjadi ruang
kelas, kantor, sekolah, dll.
2. Melibatkan reflection kritis dan perencanaan yang sistematis dan prosedur
seluruh fase penelitian.
3. Melibatkan kerja sama dengan pendidik lain dan orang-orang yang terlibat dalam
proses pendidikan.
4. Berfokus pada mengambil tindakan untuk mengubah dan meningkatkan praktik
pendidikan.
5. Berlangsung dan termasuk penggunaan beberapa gelombang pengumpulan data,
refleksi, dan tindakan.
Langkah-langkah Dalam Penelitian Tindakan (Action Research)
Terdapat tujuh langkah dalam penelitian tindakan, yaitu : menggambarkan
dan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, meninjau literatur, identifikasi
mitra dan membuat rencana tindakan, melaksanakan rencana tindakan, menganalisis
data, dan membuat kesimpulan tentatif.
Sumber Data Penelitian Tindakan (Action Research)
Pengumpulan data dalam penelitian tindakan dapat digunakan untuk
memeriksa dan mendokumentasikan tiga kategori: perilaku, keyakinan, perasaan,
dan tindakan kita dan orang lain, dan pengaturan fisik, dokumen, atau benda.
Sumber data itu meliputi: log (catatan harian) dan jurnal, bidang catatan,
pembayangan, daftar dan penilaian timbangan, wawancara, survei, maps, foto-foto,
rekaman video, dan kaset audio, catatan pribadi dan kenang-kenangan, rubrik
grading, catatan dan dokumen, artefak, dan jejak fisik.
Evaluasi Penelitian Tindakan (Action Research)
Mengevaluasi kualitas tindakan yang digunakan penelitian tindakan
Kekuatan penelitian tindakan adalah beberapa langkah yang digunakan dan
diperiksa berulang kali selama penelitian untuk memastikan bahwa tindakan
menyediakan jenis data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Meskipun tindakan kualitatif digunakan dalam penelitian tindakan tidak
memberikan kedalaman yang sama dari bukti kredibilitas dan keandalan yang
digunakan oleh studi kualitatif tradisional. Ukuran kuantitatif yang digunakan dalam
penelitian tindakan biasanya mengalami tingkat yang sama dalam pengawasan
sebagai ukuran kuantitatif standar mengenai keandalan dan validitas. Validitas untuk
rubrik dapat dibentuk untuk memastikan bahwa langkah-langkah rubrik itu
dimaksudkan untuk mengukur.
Mengevaluasi desain penelitian tindakan
"Bagaimana Anda tahu itu bekerja? "Jawabannya tidak hanya tergantung
pada kualitas data yang dikumpulkan (seperti yang dibahas sebelumnya), tetapi juga
pada kekuatan desain studi tersebut dan prosedur dan apakah analisis data tersebut
memberikan bukti kuat bahwa perubahan benar-benar terjadi.
Dalam merancang penelitian, peneliti tindakan sering meminjam metode dari
berbagai jenis penelitian. Oleh karena itu, seseorang dapat mengevaluasi penelitian
tindakan menggunakan beberapa kriteria.
Peneliti tindakan sering menggunakan prosedur mirip dengan peneliti
kualitatif, seperti coding dan triangulasi, untuk mengidentifikasi pola dan
memastikan bahwa hasil mereka bisa diandalkan dan dipercaya. Triangulasi
mungkin melibatkan perbandingan baik data kuantitatif dan kualitatif.
Beberapa penulis berpendapat bahwa penelitian tindakan harus dievaluasi
dengan menggunakan kriteria sendiri dan tidak hanya dinilai dengan menggunakan
kriteria yang ditetapkan oleh suatu penelitian.
Menganalisis data penelitian tindakan
Mills (2003) menunjukkan bahwa para peneliti harus bertanya pada diri
sendiri mengenai: Apakah pertanyaan penelitian saya dapat dipertanggungjawabkan
dan layak dipakai? Apa data saya menyarankan tentang praktik saya? Apa yang
bekerja? Apa yang tidak? Apakah ada data yang telah saya tinggalkan? Apakah ada
data lain yang akan membantu saya untuk lebih memahami praktek saya?
Craig (2009) menyarankan untuk menyiapkan triangulasi matriks untuk
mengidentifikasi data yang akan digunakan untuk membantu menjawab setiap
pertanyaan pembantu. lihat Tabel 12.3. Beberapa peneliti tindakan menggunakan
peta konsep untuk menampilkan hubungan antara tema-tema yang teridentifikasi
yang dimiliki dan pertemuan dengan kolaborator untuk menganalisis data. Hasil dari
penelitian tindakan disajikan baik oleh jurnal profesional, jurnal umum atau jurnal
yang ditujukan untuk penelitian tindakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Definisi
Penelitian tindakan menurut penulis adalah penelitian yang bertujuan
untuk meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran yang dilakukan oleh
praktisi pendidikan melalui beberapa siklus. Pendapat tersebut berdasarkan
definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Diantaranya yaitu Lodico,
et. al. (2010: 313) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah jenis
penelitian yang bertujuan untuk memberlakukan perubahan langsung dalam
pengaturan pendidikan. Penelitian dilakukan oleh pendidik dalam pengaturan
kerja mereka sendiri. Selain Lodico, et. al., Somekh, B. (2006: 6)
menyampaikan pendapatnya tentang penelitian ini yaitu penelitian tindakan
mengintegrasikan penelitian dan tindakan dalam serangkaian siklus.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Lodico, et.al. maka
penelitian tindakan harus berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
pendidik dan pada akhirnya dengan penelitian itu dapat menyelesaikan
masalah yang ada. Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Somekh, B.
dia memberikan gambaran tentang cara penelitian itu yaitu peneliti sekaligus
pelaku tindakan (mengajar) dan dalam penelitian ini mengunakan rangkaian
langkah-langkah yang dinamakan dengan siklus.
2. Jenis Penelitian Tindakan
Menurut Lodico, et. al. (2010: 318-319) terdapat dua jenis penelitian
tindakan, yaitu penelitian tindakan kritis dan penelitian tindakan praktis.
Penelitian tindakan kritis adalah penelitian tindakan melalui pengumpulan
pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Tujuan penelitian
jenis ini yaitu untuk meningkatkan kehidupan sosial. Adapun penelitian
tindakan praktis yaitu bertujuan untuk meningkatkan kehidupan orang-orang
yang terlibat dalam pendidikan, tetapi penelitian biasanya memiliki orientasi
yang lebih praktis. Hal ini didasarkan dalam praktek sehari-hari dan biasanya
berfokus pada pembuatan perubahan kecil di tingkat lokal.
Selain pendapat Lodico yang menyatakan jenis penelitian tindakan
yaitu penelitian tindakan kritis dan penelitian tindakan praktis. Creswell
(2012: 579-584) juga memberikan penjelasan bahwa jenis-jenis penelitian
tindakan yaitu penelitian tindakan praktis dan penelitian tindakan partisipatif.
Jenis penelitian tindakan praktis (Practical Action Research) adalah jenis
penelitian yang melibatkan proyek penelitian skala kecil, sempit berfokus
pada masalah spesifik, dan dilakukan oleh masing-masing guru atau tim
dalam sekolah. Sedangkan penelitian tindakan partisipatif (Participatory
Action Research) memiliki orientasi sosial masyarakat dan menekankan pada
penelitian yang memberikan kontribusi untuk emansipasi atau perubahan
masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
membedakan jenis penelitian tindakan didasarkan pada objek dan tujuan
penelitian. Objek dan tujuan penelitian tindakan dibagi menjadi dua, yaitu
masyarakat luas dan masyarakat sekolah. Penelitian tindakan yang bertujuan
untuk peningkatan kehidupan sosial masyarakat disebut penelitian tindakan
kritis (Lodico, et. al) atau penelitian tindakan partisipatif (Creswell). Adapun
penelitian yang berfokus pada masalah-masalah yang kecil, spesifik dan
terjadi di lingkungan masyarakat sekolah disebut penelitian tindakan praktis
(Lodico, et. al dan Creswell). Dengan demikian Penelitian Tindaka Kelas
termasuk ke dalam jenis penelitian tindakan praktik.
3. Karakteristik Penelitian Tindakan
Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang karakteristik
penelitian tindakan. Menurut Atew, B. et. al. (1998: 191)
Sejauh ini kami telah mengidentifikasi setidaknya tiga aspek
fundamental dari penelitian tindakan: kepraktisan; komitmennya untuk
mengubah melalui perbaikan dalam praktek profesional; dan keterlibatan
praktisi dengan cara tertentu dan self-refleksif. Aspek keempat
penelitian tindakan cenderung menjadi sifat siklus yang didasarkan pada
program penelitian yang merupakan rencana aksi sosial.
Selain itu, menurut Scott, D. & Marlene Morrison. (2005: 18)
“Komitmen untuk proses penelitian tindakan adalah salah satu keterlibatan
melangkah di mana umpan balik dari temuan yang diimplementasikan dan
dievaluasi menghasilkan penelitian lebih lanjut dalam siklus berikutnya (s).”
Dipihak lain Coles, A. & Jim McGrath (2010: 108) memeberikan
penjelasannya tentang karakteristik penelitian tindakan, yaitu penelitian
tindakan secara fundamental terdiri diri reflektif dan kolaboratif, dan sering
difokuskan pada pengembangan profesional berkelanjutan.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
karakteristik penelitian tindakan setidaknya ada enam karakteristik, yaitu
kepraktisan, dilakukan oleh praktisi pendidikan, self-reflektive, cenderung
bersifat siklus, kolaboratif, dan pengembangan profesional berkelanjutan.
4. Sumber Data Penelitian Tindakan
Beberapa sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian
tindakan, yaitu: log (catatan harian) dan jurnal, bidang catatan,
pembayangan, daftar dan timbangan penilaian, wawancara, survei, peta, foto-
foto, rekaman video, kaset audio, catatan pribadi, rubrik grading, catatan dan
dokumen, artefak, dan jejak fisik (Lodico, et. al. 2010: 331-345).
B. Langkah-langkah Penelitian Tindakan
Lodico, et. al. (2010: 321-330) memberikan tujuh langkah dalam
penelitian tindakan yaitu menggambarkan dan mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan data, meninjau literatur, identifikasi kolaborator dan membuat
rencana tindakan, melaksanakan rencana tindakan, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan tentatif.
1. Menggambarkan dan mengidentifikasi masalah. Untuk dapat
mengidentifikasi masalah, peneliti dapat menggunakan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
- Apa perasaan saya tentang situasi ini?
- Apa motif dan kebutuhan saya?
- Apa asumsi saya dan bagaimana mungkin saya salah?
- Nilai apa yang berbeda dari orang yang berbeda dalam pengaturan ini?
- Apakah budaya praktek atau keyakinan mempengaruhi masalah atau
situasi ini?
- Seberapa baik praktek saya cocok dengan nilai-nilai saya?
- Apakah saya benar-benar mempraktekkan dengan benar?
- Inkonsistensi apa yang ada?
- Bagaimana saya bisa memvisualisasikan atau menggambarkan situasi atau
masalah?
- Apakah orang lain melihat hal itu berbeda?
2. Mengumpulkan data. Pengumpulan data bisa didapat dari hasil wawancara,
survei, pengamata, pre-test dan berkoordinasi dengan kolaborator. Hal ini
bertujuan untuk dapat lebih memahami masalah yang dihadapi.
3. Meninjau literatur yaitu berkaitan dengan pemilihan teori-teori yang relevan
dengan masalah yang dihadapi oleh peneliti.
4. Identifikasi kolaborator dan membuat rencana tindakan, setelah langkah-
langkah nomor 1 s.d 3 dijalankan, maka selanjutnya peneliti dengan
kolaborator mengumpulkan data dan membuat perencanaan. Yang termasuk
kolaborator adalah orang yang dapat membantu peneliti, yaitu rekan sejawat,
siswa, kepala sekolah, orang tua, peneliti profesional, dll. Sedangkan
perencanaan penelitian meliputi: lamanya waktu penelitian, penentuan saat-
saat data akan dikumpulkan, frekuensi dan tempat di mana kolaborasi akan
terjadi, dan identifikasi metode untuk memeriksa kualitas data.
5. Melaksanakan rencana tindakan, tahap ini dimana peneliti terus mengamati
perubaha dan perkembangan belajar siswa sambil mengumpulkan data.
6. Menganalisis data, langkah ini dapat dijalankan bersamaan dengan
pelaksanaan penelitian (langkah 5). Jenis data yang dianalisis sesuai dengan
jenis sumber data yang telah dijelaskan di atas. Jenis data numerik dapat di
analisis menggunakan statistik deskriptif dan tema serta pola dianalisis untuk
data kualitatif. Kunci utama dalam penelitian tindakan adalah fleksibilitas
yang merupakan ciri dari penelitian kualitatif.
7. Membuat kesimpulan tentatif, tahap ini merupakan tahap terakhir dari suatu
siklus. Setelah peneliti mengumpulkan data dan menganalisisnya maka
peneliti membuat kesimpulan tentatif. Apabila peneliti merasa belum puas
dan masih ada yang perlu dirubah dalam hasil penelitiannya, maka peneliti
dapat melakukan siklus berikutnya. Apabila mengacu kepada model Lewin
menurut Elliot, peneliti minimal melakukan tiga kali siklus (Wiriaatmadja,
2009: 64).
Ketujuh langkah di atas disederhanakan menjadi lima langkah yang
terdiri dari merepleksikan, mengumpulkan data, perencanaan, tindakan, dan
menganalisis. Langkah-langkah tersebut digambarkan oleh Lodico, et. al.
(2010: 322) sebagai berikut:

Gambar 2.1. Proses Penelitian Tindakan menurut Lodico, et al. (2010: 322)
Gambar 2.2. Siklus Penelitian Tindakan model Lewin menurut Elliot
(Wiriaatmadja, 2009: 64)
C. Evaluasi Penelitian Tindakan
Berdasarkan pendapat yang diberikan oleh Lodico, et al. (2010: 346-
357), ada tiga aspek yang perlu dievaluasi dalam penelitian tindakan ini, yaitu
mengevaluasi kualitas tindakan, mengevaluasi desain, dan menganalisis data.
Mengevaluasi kualitas tindakan, langkah yang dapat diambil yaitu
dengan cara memeriksa langkah-langkah penelitian berulang-ulang sampai
akhirnya dapat dipastikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh peneliti bisa
dibenarkan. Meskipun penelitian tindakan ini cenderung ke dalam penelitian
kualitatif, tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan data kuantitatif.
Sebagai contoh pengujian reliabilitas dan validitas instrumen dengan
menggunakan data kuantitatif.
Mengevaluasi desain penelitian, untuk mengevaluasi desain penelitian
ini, peneliti dapat menggunakan prosedur penelitian kualitatif atau penelitian
kuantitatif. Contoh prosedur kualitatif yang dapat digunakan pada penelitian ini
adalah coding dan trangulasi, sedangkan prosedur penelitian kuantitatif seperti
penggunaan metode eksperimen yang meliputi pre-test dan post-test. Selain dua
prosedue tersebut, peneliti juga dapat menggunakan kriterianya sendiri.
Menurut Anderson et al, (1994) dan Creswell, (2003) dalam Creswell et. al,
(2012: 349) menyatakan bahwa ada beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan
rujukan dalam mengevaluasi desain penelitian tindakan, diantaranya yaitu:
- Apakah penelitian mengidentifikasi dan menjelaskan masalah atau isu di
dalam praktek yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?
- Apakah para peneliti menentang dan menguji asumsi dan interpretasi mereka
sendiri sepanjang penelitian?
- Apakah peneliti mengembangkan rencana yang logis dan mengumpulkan
data secara sistematis dan dapat diandalkan?
- Apakah peneliti berkolaborasi dengan orang lain yang memiliki kepentingan
dalam masalah?
- Sejauh mana orang lain terlibat dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan selama penelitian?
- Bukti apa yang diberikan bahwa penelitian menyebabkan perubahan positif
atau solusi dalam pembelajaran?
Proses analisis data penelitian meliputi penggunaan triangulasi matrix
yang digunakan untuk mengidentifikasi data yang akan digunakan untuk
membantu menjawab setiap pertanyaan dan peta konsep yang digunakan untuk
menampilkan hubungan antara tema-tema yang teridentifikasi yang mereka
miliki.
D. Keuntungan dan Kerugian Penelitian Tindakan
Dalam sebuah penelitian cenderung memiliki keutungan dan kerugian,
begitu juga dalam penelitian tindakan kelas. Ada beberapa keuntungan dan
kerugian dalam penelitian ini yaitu:
1. Keuntungan
a. Relevansi untuk berlatih, beragam bukti dan keaslian (Coles & Jim
McGrath, 2010: 108).
b. Melahirkan belajar yang kuat bagi para peserta melalui menggabungkan
penelitian dengan refleksi pada praktek (Somekh, 2006: 6).
c. Kerjasama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki, kerjasama dalam
PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini guru yang
sekaligus sebagai peneliti, melalui kerja sama, kemungkinan untuk
berubah meningkat, dan kerja sama dalam PTK meningkatkan
kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi (Kunandar,
2012: 69).
2. Kerugian
a. Kecenderungan pendekatan formula, mungkin kontroversi dan kurangnya
kekuatan analitis (Coles & Jim McGrath, 2010: 108).
b. Meskipun guru berusaha untuk meningkatkan kelas praktek mereka,
mereka memiliki sedikit waktu untuk terlibat dalam penelitian. Selain itu,
meskipun guru melakukan pengajaran dengan baik dan akrab dengan
anak-anak di kelas, tetapi mungkin mereka perlu bantuan untuk menjadi
peneliti (Creswell, 2012: 580).
c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar PTK pada
pihak peneliti (guru) dan penelitian ini cenderung membutuhkan waktu
yang panjang (Kunandar, 2012: 69).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran yang dilakukan oleh praktisi
pendidikan melalui beberapa siklus. Dua jenis penelitian tindakan yaitu
penelitian tindakan kritis dan penelitian tindakan praktis.
Karakteristik penelitian tindakan setidaknya ada enam karakteristik,
yaitu kepraktisan, dilakukan oleh praktisi pendidikan, self-reflektive, cenderung
bersifat siklus, kolaboratif, dan pengembangan profesional berkelanjutan.
Tujuh langkah dalam penelitian tindakan yaitu menggambarkan dan
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, meninjau literatur, identifikasi
kolaborator dan membuat rencana tindakan, melaksanakan rencana tindakan,
menganalisis data, dan membuat kesimpulan tentatif. Ketujuh langkah tersebut
disederhanakan menjadi lima langkah yang terdiri dari merepleksikan,
mengumpulkan data, perencanaan, tindakan, dan menganalisis.
Tiga aspek yang perlu dievaluasi dalam penelitian tindakan ini, yaitu
mengevaluasi kualitas tindakan penelitian tindakan, mengevaluasi desain
penelitian tindakan, dan menganalisis data penelitian tindakan.
Keuntungan yang dimiliki oleh penelitian ini yaitu: relevansi untuk berlatih,
beragam bukti dan keaslian, melahirkan belajar yang kuat bagi para peserta
melalui menggabungkan penelitian dengan refleksi pada praktek, kerjasama
dalam PTK menimbulkan rasa memiliki, kerjasama dalam PTK mendorong
kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai
peneliti, dan melalui kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat, dan
kerja sama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Adapun kerugian dari penelitian ini adalah kecenderungan pendekatan
formula, mungkin kontroversi dan kurangnya kekuatan analitis, meskipun guru
berusaha untuk meningkatkan kelas praktek mereka, mereka memiliki sedikit
waktu untuk terlibat dalam penelitian. Selain itu, meskipun guru melakukan
pengajaran dengan baik dan akrab dengan anak-anak di kelas, tetapi mungkin
mereka perlu bantuan untuk menjadi peneliti, kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam teknik dasar PTK pada pihak peneliti (guru) dan penelitian
ini cenderung membutuhkan waktu yang panjang.
B. Saran
Penelitian tindakan kelas perlu dilakukan oleh para praktisi pendidikan.
Guru yang bertindak sebagai pengajar di sekolah dapat meneliti dan
mengevaluasi kegiatan pengajarannya melalui penelitian jenis ini. Penelitian ini
memliki banyak manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Bagi siswa, peneliti
dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Bagi
guru, meningkatkan kemampuan, pengetahuan, mengetahui kelemahan, dan
mengembangkan budaya meneliti. Bagi sekolah, meningkatkan kualitas
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai