Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN MULTI PARADIGMA

“ETIKA PENELITIAN”

disusun oleh:

Kelompok 3

NUR ALIM BBAHRI A023231002

MUHAMMAD ZAIKIN A023231005

PENDIDIKAN DOKTOR ILMU AKUNTANSI


PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang serta-merta jatuh dari
langit. Ia merupakan sebuah gambaran kisah yang begitu panjang nan
rumit yang senantiasa tumbuh subur sejak ditugaskannya manusia
pertama untuk menjaga dan mengelola kehidupan di muka bumi hingga
hari ini. Ringkasnya, perkembangan ilmu pengetahuan merupakan sebuah
potret mengenai keadaan umat manusia pada suatu zaman tertentu.
Situasi dan kondisi yang dihadapi umat manusia inilah yang kelak akan
menciptakan pandangan-pandangan tertentu terkait suatu hal, atau jika
menurut Mautz & Sharaf (1993) disebut sebagai postulat. Melalui postulat
inilah yang kelak akan menciptakan suatu cabang-cabang keilmuan yang
baru, yang semakin memperkaya khasanah keilmuan di muka bumi.
Perkembangan ilmu pengetahuan senantiasa berkembang oleh
adanya perkembangan kualitas kajian dan penelitian dari suatu cabang
ilmu pengetahuan (Hansen et al., 2023). Jika berbicara mengenai
penelitian dalam bidang akuntansi, maka menurut Keys & Hendricks,
(1984) seorang peneliti akuntansi setidaknya harus memahami bahwa
mereka memiliki dua tanggung jawab dalam tugasnya. Pertama, beban
moral dan yang kedua ialah integritas atas hasil penelitiannya.
Selanjutnnya, dalam menjunjung tinggi moral dan nilai integritas
agar tetap berada pada koridornya maka dibutuhkan penilaian akan benar
dan salah, yang baik dan juga yang buruk atau yang dikenal sebagai
etika. Jika menurut Keys & Hendricks, (1984), etika penelitian dalam
akuntansi yang baik ialah penelitian yang bebas dari plagiarism dan hasil
penelitian yang bias. Di sisi lain, Kamayanti (2016) menyatakan bahwa
etika penelitian dalam akuntansi yang dapat dinyatakan baik ialah etika
penelitian yang berlandaskan pada paradigma penelitian yang digunakan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis hendak menyajikan
makalah yang membahas terkait “etika penelitian akuntansi”.
Rumusan Masalah Penelitian
1. Apakah yang dimaksud dengan etika penelitian?
2. Jelaskanlah prinsip-prinsip dalam etika penelitian!
3. Jelaskanlah isu-isu yang terkait dengan etika dalam penelitian!

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Etika Penelitian


Etika secara umum adalah norma atau nilai yang menjadi panduan
dalam perilaku dan keputusan (Neuman, 2014).Etika mendasari manusia
dalam mengidentifikasi perilaku dan keputusan yang benar dan baik
maupun sebaliknya. Dengan demikian, etika mengandung prinsip yang
diterapkan untuk berperilaku termasuk perilaku dalam meneliti. Anabo et
al., (2019) menambahkan bahwa etika penelitian dengan manusia sebagai
subjek memiliki cakupan yang luas dan tunduk pada prinsip hak asasi
manusia. Sebagai norma, etika dibentuk ke dalam kode etik yang
merupakan seperangkat pedoman etika yang umumnya dalam bentuk
dokumen tertulis (Allen, 2017). Dalam penelitian di bidang-bidang tertentu
bahkan telah tersedia kode etik khusus seperti Federal Guidelines for the
Ethical Conduct of Human Subjects Research yang berlaku di Amerika
Serikat. Kode etik ini menjadi dasar perilaku etis pada saat peneliti
melaksanakan penelitian pada manusia.
Ketersediaan kode etik sebagai pedoman penelitian dapat
membantu peneliti menjaga agar penelitian yang dilakukan berada pada
koridor moral yang dapat diterima. Di sisi lain ketiadaan kode etik bukan
menjadi alasan untuk tidak menjaga etika penelitian. Etika penelitian
adalah serangkaian prinsip yang dikembangkan untuk memandu dan
membantu peneliti dalam melakukan penelitian berlandaskan etika
(Johnson & Christensen, 2014). Etika penelitian menjadi bagian penting
pada sebuah penelitian karena ada partisipan atau responden yang
terlibat sebagai sumber data. Kewajiban moral dan profesional untuk
menjaga etika penelitian berlaku setiap saat bahkan jika partisipan tidak
menyadari adanya etika dalam proses penelitian.
Jika berbicara mengenai perkembangan riset terkait etika penelitian
dalam dunia akuntansi, maka tulisan Poje & Zaman Groff (2022)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa perkembangan dalam fokus
penelitian terkait etika dalam dunia akuntansi. Perkembangan tersebut
dibaginya ke dalam tiga decade terakhir. Pertama, periode 1991-2000,
pada dekade tersebut ternyata ditemukan bahwa pemberian nilai-nilai
etika dalam pembelajaran masih sangatlah kurang. Kedua, periode 2001-
2010, pada decade ini penelitian terkait etika secara umum berfokus pada
pentingnya pengajaran terkait etika di ruang kelas dan juga bagaimana
membangun sebuah persepsi terkait etika. Terakhir, periode 2011-2020,
dekade ini riset terkait etika dalam akuntansi sudah sangatlah kompleks.
Pada dekade terakhir ini berfokus pada pengembangan kerangka etika,
integrase etika dalam pendidikan akuntansi, profesionalitas, persepsi
terkait etika dan juga skill yang berkaitan dengan nilai akuntansi.
Etika perlu dipertimbangkan sejak tahap awal sebuah penelitian.
Masalah atau pertanyaan penelitian yang diangkat dan tujuan dari sebuah
penelitian yang ingin dicapai mengarahkan peneliti dalam
mengembangkan desain penelitian. Pada proses pengembangan desain
penelitian, peneliti menentukan sifat sampel penelitian, bagaimana sampel
penelitian akan diperoleh sampai dengan metodologi untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Di dalam proses ini juga aspek etika perlu
dipertimbangkan (Christensen et al., 2014; Oliver, 2010). Etika penelitian
bukan saja terkait dengan aspek profesional dari proses yang dijalankan
oleh peneliti namun juga aspek perilaku terhadap peserta penelitian dalam
hal ini responden. Jika etika dikaitkan dengan profesionalisme maka
masalah yang mungkin terjadi adalah pemalsuan dan plagiarisme atau
dikenal sebagai scientific misconduct (Johnson & Christensen, 2014;
Neuman, 2014). Sementara itu, dalam konteks perilaku terhadap
responden, aspek etika juga memiliki kepentingan yang sama besar
karena berhubungan dengan manusia lain yang diharapkan
keterlibatannya dalam penelitian. Kepekaan peneliti terhadap aspek etika
mengurangi potensi kemunculan masalah etika dalam seluruh proses
penelitian yang dilakukan.
Prinsip-Prinsip Etika Dalam Penelitian
Beberapa prinsip etika ada dalam penelitian perlu dipertimbangkan
oleh peneliti. Prinsip-prinsip ini antara lain adalah (Allen, 2017;
Christensen et al., 2014):
1. Menghormati. Penting bagi peneliti untuk mengakui dan
menghormati responden. Dengan menghormati hak responden,
peneliti memberikan ruang bagi responden untuk mendapatkan
informasi lengkap dan akurat sebagai dasar pembuatan keputusan
keikutsertaannya dalam penelitian. Persuasi peneliti kepada
responden dijaga agar tetap menghormati hak responden.
2. Sikap baik. Dalam konteks ini, peneliti menjaga kesejahteraan
responden dengan memaksimalkan manfaat yang diperoleh
responden dan meminimalkan kerugian yang mungkin dialami pada
partisipasinya dalam penelitian.
3. Keadilan. Prinsip keadilan berlaku pada pemilihan responden
penelitian yang dilakukan dengan adil. Seluruh responden secara
adil merasakan manfaat dan menerima beban yang sama.
4. Kejujuran. Keputusan etis yang perlu dijaga oleh peneliti adalah
kejujuran. Penipuan dan pemalsuan data merupakan bentuk
permasalahan pada etika terkait prinsip kejujuran. Pelanggaran
etika kejujuran lainnya adalah membiaskan hasil penelitian.
5. Akurasi. Prinsip akurasi berlaku pada informasi yang diberikan
kepada responden dalam proses pengumpulan data. Selain itu
prinsip akurasi perlu dijaga pada tahap analisis data dan pelaporan
hasil.
6. Kelengkapan. Prinsip lain dari etika adalah kelengkapan informasi.
Responden memiliki hak untuk memperoleh deskripsi penelitian
secara komprehensif. Prinsip kelengkapan berkaitan erat dengan
informed consent atau penjelasan dan persetujuan responden.
Isu-Isu Etika Dalam Penelitian
Creswell (2012) secara spesifik mengemukakan tentang isu-isu
etika penelitian dalam setiap pendekatan penelitian. Ia menunjukkan
kemungkinan terjadinya ketidaketisan dalam proses penelitian, baik
sebelum penelitian maupun dalam pelaksanaan dan setelah penelitian.
Creswell menyatakan lima isu etika yang dapat terjadi pada tahap
sebelum dilakukannya penelitian. Kelima isu etika tersebut adalah:
1. Memeriksa standar asosiasi professional
2. Mencari persetujuan universitas di kampus melalui badan reviu,
lembaga (institutional review board/irb)
3. Memperoleh ijin lokal dari lokasi dan partisipan
4. Memilih lokasi tanpa kepentingan akan hasil studi
5. Menegosiasikan kepengarangan untuk publikasi.
Creswell juga menyatakan bahwa isu etika juga dapat terjadi pada
tahap permulaan studi. Pada tahap ini terdapat lima (5) isu etika, yakni:
1. Mengidentifikasi masalah penelitian yang akan menguntungkan
partisipan
2. Memaparkan tujuan studi
3. Tidak menekan partisipan untuk menandatangani formulir
persetujuan
4. Menghargai norma dan maklumat masyarakat asli, dan
5. Menjadi sensitif pada kebutuhan populasi rentan (misalnya anak-
anak).
Pada tahap pengumpulan data, Creswell (2012) mengemukakan
enam (6) isu etika yang dapat terjadi. Keenam isu etika tersebut adalah:
1. Menghargai lokasi, dan mengganggu sesedikit mungkin
2. Memastikan semua partisipan menerima perlakuan yang sama
3. Menolak partisipan yang menipu
4. Menghargai ketidakseimbangan kekuasaan potensial dan
eksploitasi partisipan (seperti wawancara, pengamatan)
5. Jangan “gunakan” partisipan dengan mengumpulkan data dan
meninggalkan lokasi, dan
6. Hindari mengumpulkan informasi yang membahayakan
Pada tahap selanjutnya, yakni tahap analisis data, Creswell
(2012)mengemukakan 3 isu etika, yakni:
1. Menghindari pemihakan dengan partisipan (menjadi pribumi)
2. Menghindari hanya memaparkan hasil positif
3. Menghargai privasi dan anonimitas partisipan.
Terakhir, pada tahap pelaporan, penyebarluasan, dan
penyimpanan data, Creswell, (2012) menyatakan sembilan (9) isu etika,
yakni:
1. Menghindari pemalsuan kepengarangan, bukti, data, temuan, dan
kesimpulan
2. Tidak melakukan plagiarism
3. Menghindari pemaparan informasi yang membahayakan partisipan,
4. Berkomunikasi dalam bahasa yang jelas, langsung, dan tepat
5. Berbagi data dengan yang lain
6. Menyimpan data mentah dan bahan yang lain (seperti rincian
prosedur, instrument)
7. Tidak menduplikasi seluruh atau sebagian publikasi
8. Menyediakan bukti lengkap kesesuaian dengan isu etika dan
ketiadaan konflik kepentingan, kalau diminta
9. Menyatakan siapa yang memiliki data dari suatu studi.

BAB III
KESIMPULAN

Penelitian mengambil peranan yang sangat vital dalam


perkembangan ilmu pengetahuan. Peran penelitian yang begitu penting
harus senantiasa dijaga agar tetap berada pada koridor-koridor yang tidak
bertentangan dengan asal-muasal diciptakannya ilmu pengetahuan itu
sendiri, yaitu untuk memberikan dan memecahkan masalah umat manusia
beserta lingkungannya. Di sinilah etika penelitian memainkan perannya
sebagai pengawas bagi setiap peneliti agar senantiasa berjalan di rel yang
telah ditetapkan.
Etika penelitian berfokus pada bagaimana menjaga peneliti agar
dapat memilih baik dan salah, ataupun yang penting dan tidak penting
untuk disampaikan pada masyarakat umum. Etika dan penelitian harus
selalu dijaga agar tetap saling beriringan satu sama lain. Etika dan
Penelitian laksana dua sisi koin yang saling melengkapi satu sama lain.
Tanpa etika, penelitian akan menjadi sebuah penipuan besar yang luar
biasa.
Daftar Pustaka

Allen, M. (2017). The SAGE Encyclopedia of Communication Research


Methods (M. Allen, Ed.). SAGE Publications.

Anabo, I. F., Elexpuru-Albizuri, I., & Villardón-Gallego, L. (2019). Revisiting the


Belmont Report’s ethical principles in internet-mediated research:
perspectives from disciplinary associations in the social sciences. Ethics
and Information Technology, 21(2), 137–149.
https://doi.org/10.1007/s10676-018-9495-z

Christensen, L. B., Johnson, B., & Turner, L. A. (2014). Research methods,


design, and analysis (12th ed.). Pearson Education Limited.

Creswell, J. W. (2012). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan


Mixed (3rd ed.). Pustaka Pelajar.

Hansen, S., Rostiyanti, S., Hansun, S., & Setiawan, A. F. (2023). Etika
Penelitian: Teori dan Praktek (S. Hansen, S. F. Rostiyanti, & S. H.
Priyanto, Eds.; 1st ed.). PU Press.

Johnson, B. R., & Christensen, L. (2014). Educational research: Quantitative,


qualitative, and mixed approaches (5th ed.). SAGE Publications, Inc.

Kamayanti, A. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Akuntansi: Pengantar


Religiositas Keilmuan (II). Yayasan Rumah Peneleh.

Keys, D. E., & Hendricks, hmes A. (1984). THE ETHICS OF ACCOUNTING


RESEARCH. Journal of Accounting Educ,Arion, 2(2).

Mautz, R. K., & Sharaf, H. A. (1993). The Philosophy Of Auditing (17th ed.).
American Accounting Association.

Neuman, W. L. (2014). Social research methods : qualitative and quantitative


approaches (7th ed.). Pearson Education Limited.

Oliver, P. (2010). The student’s guide to research ethics (2nd ed.). Mc.Graw-
Hill Education.

Poje, T., & Zaman Groff, M. (2022). Mapping Ethics Education in Accounting
Research: A Bibliometric Analysis. In Journal of Business Ethics (Vol. 179,
Issue 2, pp. 451–472). Springer Science and Business Media B.V.
https://doi.org/10.1007/s10551-021-04846-9

Anda mungkin juga menyukai