Tujuan Umum
Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan hasil dan pembahasan artikel
jurnal.
Tujuan Khusus
1. Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian hasil artikel jurnal.
2. Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian pembahasan artikel
jurnal.
Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian hasil artikel jurnal.
Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian pembahasan artikel
jurnal. Dengan rincian sebagai berikut, pentingnya bagian hasil dan pembahasan
pentingnya bagian hasil dan pembahasan, pengertian hasil artikel jurnal, pengertian
pembahasan artikel jurnal, aspek-aspek penyusunan pembahasan hasil penelitian,
penyajian hasil dan pembahasan kuantitatif, cara membuat hasil dan pembahasan.
A. Pendahuluan
Artikel Jurnal adalah karya tulis yang didesain untuk dimuat dibuku kumpulan
artikel atau Jurnal, ditulis dengan tata cara penulisan ilmiah yang disesuaikan
dengan konvensi ilmiah yang berlaku (Suyitno,2011).
Terdapat pula pengertian seperti, Artikel Jurnal sebagai bagian dari karya ilmiah
adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar (Brotowidjoyo,2002).
Mayoritas penulis membuat bagian hasil dan pembahasan hanya sekedar menyalin
isi artikel kemudian disingkat dan diubah tata bahasanya. Pola pikir seperti ini
adalah pola pikir yang keliru, disebabkan hasil dan pembahasaan seyogyanya berisi
pengkajian ulang bahkan pemikiran asli penulis guna menjawab pertanyaan dari
hasil tulisannya. Oleh karenanya, dianggap penting untuk menulis sebuah Chapter
Book mengenai tata cara penyusunan bagian hasil dan pembahasan artikel jurnal.
B. Materi
1. Pentingnya Bagian Hasil dan Pembahasan
Bagian Hasil harus menetapkan hasil penelitian utama, termasuk analisis statistik apa
pun dan apakah hasil ini signifikan atau tidak (Lincoln,1985). Kita harus meliput
setiap literatur yang mendukung interpretasi kita tentang signifikansi.
Jika kita tidak yakin apakah akan memasukkan hasil tertentu, kembali ke pertanyaan
penelitian dan putuskan apakah hasilnya relevan dengan hal itu. Tidak masalah
apakah hasil mendukung atau tidak, ini tentang relevansi. Jika relevan, maka harus
kita memasukkan.
Setelah memutuskan apa yang akan dimasukkan, selanjutnya memutuskan apa yang
harus digunakan. Kita dapat memilih kronologis, yang harus mengikuti metode, atau
dalam urutan dari yang paling penting hingga paling tidak penting dalam menjawab
pertanyaan penelitian kita, atau dengan pertanyaan dan/atau hipotesis penelitian. Kita
juga perlu mempertimbangkan cara terbaik untuk menyajikan hasil Anda: tabel,
angka, grafik, atau teks.
Kita juga perlu menunjukkan bahwa kita memahami keterbatasan penelitian kita dan
implikasi temuan kita untuk kebijakan dan praktik. Bagian pembahasan (diskusi)
perlu mengikuti dari hasil dan berhubungan kembali dengan tinjauan literatur yang
kita gunakan. Pastikan semua yang kita diskusikan tercakup di bagian hasil.
2. Pengertian Hasil Artikel Jurnal
Hasil adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil penelitian. Pembahasan hasil
penelitian dapat dijelaskan sebagai pemikiran asli peneliti untuk memberikan
penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang telah dianalisis guna menjawab
pertanyaan pada penelitiannya. Jadi, pembahasan hasil penelitian merupakan bahasan
terhadap temuan yang diperoleh. Pembahasan hasil penelitian adalah penafsiran hasil
penelitian yang berkaitan dengan hipotesis (Ary,2007).
Bagian ini berisi paparan objektif peneliti terhadap hasil-hasil penelitian, antara lain:
penemuan-penemuan penelitian, penjelasan serta penafsiran dari data dan hubungan
yang diperoleh, serta pembuatan generalisasi dari penemuan. Apabila
terdapat hipotesis, maka pada bagian ini juga menjelaskan proses pengujian hipotesis
beserta hasilnya. Hasil penelitian harus disajikan secara jelas dan sistematis supaya
mudah dibaca dan dipahami. Jogiyanto (2015) menyatakan bahwa hasil pengujian
(analisis) dalam suatu penelitian yang tidak dibahas menunjukkan bahwa peneliti
tidak mempunyai konteks ceritera dari hasil penelitiannya. Hasil dan pembahasan
dalam sebuah laporan penelitian merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Penulis
harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai hasil analisis data serta
pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori. Setelah memperoleh
hasil penelitian maka hasil itu akan dibahas untuk menemukan fokus
permasalahannya.
Setiap hasil hanya disajikan satu kali. Jangan tampilkan data yang sama dalam dua
bentuk (misalnya data disajikan dalam bentuk tabel atau gambar saja bukan
keduanya). Teks bagian hasil harus memperkenalkan setiap tabel atau gambar dan
memberikan ringkasan poin utama dari masing-masing.
Pembahasan dapat dilakukan dengan fokus pada aspek teoritis dan aspek
metodologis. Pada aspek teoritis, perlu dijelaskan dan dibandingkan antara premis
yang sudah digunakan untuk membangun hipotesis dengan kenyataan empiris di
lapangan. Apabila teori yang ada belum mampu menjelaskan fenomena tersebut,
dapat digunakan logika, baik deduktif maupun induktif. Pada aspek metodologis
bahwasanya tidak ada penelitian yang sempurna, sedikit banyak akan mempengaruhi
hasil penelitian. Peneliti perlu mengkaji hasil penelitian tersebut, apakah dipengaruhi
oleh kontribusi langkah-langkah metodologis yang sudah dilakukan.
Pada pembahasan atau diskusi kita harus menjelaskan hasil penelitian kita,
bagaimana mereka berhubungan dengan literatur dan implikasinya untuk digunakan
di masa depan. Pembahasan yang baik akan menjelaskan mengapa hasil penelitian
dan keseluruhan makalah penting. Kita akan menunjukkan bahwa hasil kita dapat
menambah pengetahuan baru ke bidang studi kita.
Dalam pembahasan kita harus merujuk pada literatur ketika menjelaskan dan
mendiskusikan hasil. Ini harus terkait dengan interpretasi hasil dan tidak menyatakan
kembali apa yang dikatakan dalam pengantar ketika kita meninjau literatur yang
relevan.
Pembahasan hasil penelitian perlu juga dilakukan dengan cara merujuk pada kajian
empiris yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu (Suandi,2007). Jika hasil
penelitian konsisten dengan teori yang ada (atau hipotesis penelitian terbukti),
pembahasan dapat diarahkan untuk memberikan rujukan penelitian terdahulu yang
sesuai dengan hasil penelitian. Pada konteks ini, Peneliti dapat merecall hasil kajian
empirik yang telah terkompilasi pada Bab 2 (tentang kajian pustaka). Biasanya,
Peneliti menekankan bahwa hasil penelitiannya telah sesuai (atau mendukung) hasil-
hasil penelitian terdahulu.
kajian empirik yang menyatakan bahwa meskipun ada banyak penjual dan
pembeli dalam suatu industri, belum tentu industri itu dikatakan sebagai industri
yang berstruktur pasar persaingan sempurna dan
Untuk dapat mendiskusikan hasil penelitian dari sudut pandang implikasi praktikal
ini, Peneliti dapat menggali apa saja yang bisa dipelajari/dilakukan oleh stakeholders
penelitian dalam kaitannya dengan hasil penelitian Stakeholders penelitian adalah
pihak-pihak yang mungkin mendapatkan manfaat dari penelitian.
Tentunya, stakeholders utama adalah objek yang diteliti. Fokus utama peneliti
sebaiknya diarahkan pada pemaknaan (interpretasi) hasil penelitian yang bersifat
praktis yang bisa dipelajari atau dilakukan oleh stakeholders .
Hal-hal yang harus diingat agar isi tabel dapat diinterpretasikan dengan baik: (1)
Amati data yang tercantum dalam kolom total (jumlah). Kolom ini akan merupakan
tolok ukur atau ukuran pokok untuk perbandingan data kategori-kategori dalam tabel.
(2) Hubungan pokok yang akan diuji dengan tabel yang diuraikan (dengan menyebut
beberapa angka) secara singkat. (3) Perhatikan atau cari angka-angka yang
menyimpang dari pola umum atau dari hipotesis atau asumsi, kemudian uraikan
mengapa hal itu terjadi. (4) Penjelaskan tentang hasil tabel baru merupakan langkah
awal dalam analisis tabel. Hasil uji statistik seperti uji X2 atau dalam bentuk tabel
yang hanya diinterpretasikan, akan sangat terbatas manfaatnya jika tidak dilakukan
pembahasan lebih lanjut dengan menghubungkannya dengan hasil penelitian lain
(yang menggunakan sampel dan pendekatan yang agak sama) atau dihubungkan
dengan teori atau proposisi yang lebih luas.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif pada umumnya bersifat: (1)
Berwujud kata-kata, naskah-naskah dan dalam angka-angka. (2) Terkumpul melalui
aneka metode seperti observasi, wawancara, pengkajian terhadap dokumen, dan lain-
lain. (3) Perlu diolah terlebih dahulu sebelum siap untuk dipakai.
Dikenal dua bentuk penyajian “Hasil dan Pembahasan” terhadap data penelitian yang
dianalisis secara kualitatif, yaitu model tradisional dan model baru. Anasilis data
secara kualitatif meliputi kegiatan; Reduksi fakta (yang dimaksudkan untuk
pengintegrasian, mentransformasikan, dan penyorotan data ketika dipresentasikan,
yang dapat membantu untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting dari isu yang
dikaji dan untuk perumusan kesimpulan); Organisasi data (pengumpulan data
mengikuti tema, butir-butir pemikiran tertentu untuk membuat katagori yang lebih
spesifik); dan interpretasi data (yaitu membuat keputusan-keputusan dan menarik
kesimpulan yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian). Pada model tradisional
proses pengumpulan, analisis dan evaluasi data berlangsung sama-sama dalam proses
yang sama, sehingga penyajian hasil dan pembahasan dilakukan sesuai dengan alur
kegiatan tersebut. Jika tidak dilakukan demikian, maka kemungkinan peneliti akan
“kehilangan” data yang sangat diperlukannya. Penelitian semacam ini dilaksanakan
pada saat peralatan dan teknologi elektronik belum mendukung, seperti belum ada
alat rekaman dan lain-lainnya. Tetapi pada model baru sebagian analisis dilakukan
setelah data terkumpul, dan sebagian dilakukan pada saat penelitian, sehingga
kegiatan akan merupakan suatu proses yang berkesinambungan (cyclical).
Menuliskan Hasil
Penulisan hasil dapat dilakukan sebagai berikut:
Pengamatan berasal dari penerapan metodologi atau metode Anda. Ini dapat
disajikan menggunakan tabel dan grafik sebagai representasi objektif dari
pengukuran yang Anda buat. Bilangan adalah perkiraan realitas yang lebih pasti
dibandingkan dengan kata-kata belaka.
Kata-kata lebih subjektif dan penuh dengan kesalahpahaman. Anda juga harus
konsiten dengan unit pengukuran yang Anda gunakan.
Anda juga dapat menambahkan foto kapan pun dibutuhkan tetapi pastikan ini
relevan, tidak hanya tambahan aneh untuk makalah Anda atau sarana untuk
memamerkan keterampilan fotografi Anda yang baik; meskipun akan
menguntungkan untuk menunjukkan keterampilan semacam itu ditambah dengan
relevansi. Gambar dapat berbicara ribuan kata.
Secara umum, berikan detail sebanyak mungkin dalam presentasi Anda tentang
hasilnya. Baca dan baca kembali pernyataan Anda untuk kejelasan. Libatkan teman
yang kompeten atau mata kolega yang cerdas untuk detail.
Sangat mudah untuk mengikuti presentasi Anda jika Anda membagi ini menjadi sub
topik yang bermakna berdasarkan tujuan yang Anda nyatakan. Korespondensi satu-
ke-satu akan bagus. Katakanlah, subjudul pertama adalah tentang tujuan pertama,
subjudul kedua tentang tujuan kedua, dan seterusnya.
Membuat subjudul untuk setiap setiap pemikiran utama akan membuatnya mudah
dibaca dan dimengerti, serta tulisannya menjadi logis.
3. Hasil utama
Hasil utama Anda harus dinyatakan dengan jelas di awal setiap paragraf. Itu harus
berfungsi sebagai kalimat topik. Mendukung pernyataan itu dengan lebih detail
seperti menyajikan hasil analisis statistik.
Sebagai contoh
Ada hubungan positif yang signifikan antara jumlah jam yang dihabiskan oleh siswa
dalam menjawab pertanyaan Matematika dan skor ujian mereka. Hasil ini konsisten
di semua tingkat kelas di tiga sekolah yang diteliti. Tabel 1 menunjukkan koefisien
korelasi dan tingkat signifikansi yang sesuai.
Menulis Diskusi
Seringkali bagian hasil disajikan beserta analisis tetapi tidak ada diskusi yang
terlihat. Jadi apa yang termasuk dalam diskusi? Inilah yang harus ada di bagian
diskusi:
Tren mengacu pada perubahan seiring waktu. Apakah hasil Anda menunjukkan
peningkatan, penurunan atau sekadar, arah konstan? Ini harus jelas dalam grafik yang
Anda sajikan.
Perbedaan spasial merujuk pada perbedaan ruang atau lokasi dalam kerangka waktu
yang sama. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok yang
diteliti? Apakah ada perbedaan dalam pengukuran morfologis satu kelompok hewan
yang diperoleh dari satu lokasi dibandingkan dengan kelompok lain? Ini adalah
pertanyaan yang mengeksplorasi perbedaan spasial.
3. Generalisasi
Waspada dalam menulis generalisasi Anda. Pastikan bahwa data yang Anda analisis
dapat diekstrapolasi atau akan memungkinkan Anda untuk memprediksi perilaku
satu variabel. Jika Anda memiliki cukup sampel, maka Anda dapat membuat
generalisasi.
Cukup banyak, Anda mungkin bertanya. Jika data Anda memiliki sedikit variabilitas
seperti yang ditunjukkan oleh varians rendah, maka ada kemungkinan bahwa
pengukuran tambahan tidak akan mengubah tren apa pun yang Anda miliki.
Selalu samakan generalisasi Anda dengan hasil apa pun yang Anda miliki.
Sebaliknya, jangan menggeneralisasi ketika Anda memiliki sangat sedikit sampel.
Jangan katakan 50% ketika Anda sebenarnya hanya memiliki dua, tiga, atau bahkan
empat sampel yang dijelaskan dalam penelitian Anda. Itu benar-benar absurd.
Dalam penyelidikan ilmiah, tidak semua hal atau faktor ditemukan. Selalu ada area
yang tidak dikenal atau tidak terhitung. Ini adalah alasan mengapa semuanya
didasarkan pada probabilitas. Tidak ada yang yakin 100 persen. Jadi Anda tidak
boleh mengatakan “membuktikan” sebagai masalah pertikaian. Buktikan berarti
100% yakin yang tidak pernah terjadi. Selalu ada penyimpangan dari norma.
Alasan mengapa sesuatu terjadi. Sesuatu terjadi karena sesuatu yang lain. Reaksi
muncul dari tindakan. Ini disebut faktor penentu. Adakah alasan mengapa hasil Anda
mengikuti tren? Apakah itu terbukti dalam studi Anda? Jika ada, maka katakan dan
jelaskan mengapa demikian, sekali lagi berdasarkan pengamatan atau bukti Anda.
Ingatlah bahwa tidak ada penjelasan sederhana tentang fenomena yang kompleks.
Temukan yang paling sesuai dengan temuan Anda. Akan menarik untuk berada di
sisi kontroversial selama Anda telah melakukan studi Anda secara sistematis dan bias
dikurangi seminimal mungkin.
Apa hal-hal penting yang telah dikontribusikan oleh studi Anda sejauh ini
sehubungan dengan apa yang telah diletakkan dalam tubuh literatur? Mengapa
pekerjaan Anda penting dan hal-hal apa yang perlu diselidiki lebih lanjut?
Dari serangkaian pertanyaan Anda, jika banyak pertanyaan lain muncul, maka
pekerjaan Anda telah membantu mengungkap bidang-bidang lain yang layak
diselidiki. Beginilah cara sains bekerja. Misteri alam semesta terungkap namun
masih banyak yang tidak diketahui.
Tidak ada manusia yang memiliki pemahaman mutlak tentang segalanya. Tetapi jika
pekerjaan Anda memiliki potensi untuk membuat hidup lebih baik, maka itu adalah
pencapaian besar (Wibowo,2008).
C. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat dikatakan bahwa bagian hasil dan
pembahasan adalah bagian penting dalam artikel jurnal, karena memuat pengkajian
ulang bahkan pemikiran asli penulis guna menjawab pertanyaan dari hasil
tulisannya.
Bagian Hasil dan pembahasan harus menetapkan hasil penelitian utama, termasuk
analisis statistik apa pun dan apakah hasil ini signifikan atau tidak. Setelah
memutuskan apa yang akan dimasukkan, selanjutnya memutuskan apa yang harus
digunakan. Kita dapat memilih kronologis, yang harus mengikuti metode, atau dalam
urutan dari yang paling penting hingga paling tidak penting dalam menjawab
pertanyaan penelitian kita, atau dengan pertanyaan dan/atau hipotesis penelitian. Kita
juga perlu mempertimbangkan cara terbaik untuk menyajikan hasil Anda: tabel,
angka, grafik, atau teks.
Oleh karena itu, diharuskanlah seorang penulis untuk serius dalam menyusun bagian
hasil dan pembahasan pada artikel jurnal yang sedang ia buat.
2. Saran
D. Rangkuman
1. Hasil adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil penelitian. Pembahasan
hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai pemikiran asli peneliti untuk
memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang telah
dianalisis guna menjawab pertanyaan pada penelitiannya.
Pembahasan artikel jurnal digunakan untuk mengemukakan analisis dan
ulasan terhadap hasil penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan
kesimpulan guna memenuhi tujuan penelitian.
2. Bagian hasil harus:
a. Sederhana dan jelas
b. Data terperinci harus dilaporkan dalam tabel atau gambar dan bukan
sebagai daftar dalam teks
c. Hanya berikan data yang relevan dengan makalah
d. Lihat setiap tabel atau gambar dalam teks
e. Setiap gambar atau tabel harus diidentifikasi oleh nomor unik mis. tabel
1, tabel 2, gambar 1, angka 2. Angka-angka harus berurutan, dalam urutan
yang sama dengan tabel atau gambar yang disajikan dalam teks.
E. Soal-Soal
I. Soal
1. Apa yang dimaksud bagian hasil dalam artikel jurnal ?
2. Apa yang dimaksud bagian pembahasan dalam artikel jurnal ?
3. Apa saja syarat dalam menyusun bagian hasil artikel jurnal ?
4. Apa saja syarat dalam menyusun bagian hasil artikel jurnal ?
5. Apa saja aspek penyusunan hasil dan pembahasan artikel jurnal ?
II. Jawaban
1. .Hasil artikel jrnal adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil
penelitian, yang dapat dijelaskan sebagai pemikiran asli peneliti
untuk memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian
yang telah dianalisis guna menjawab pertanyaan pada penelitiannya.
2. Pembahasan artikel jurnal adalah bagian yang digsusun untuk
mengemukakan analisis dan ulasan terhadap hasil penelitian yang
diarahkan untuk mendapatkan kesimpulan guna memenuhi tujuan
penelitian.
3. Dalam menyusun bagian hasil harus:
1. Sederhana dan jelas
2. Data terperinci harus dilaporkan dalam tabel atau gambar dan
bukan sebagai daftar dalam teks
3. Hanya berikan data yang relevan dengan makalah
4. Lihat setiap tabel atau gambar dalam teks
5. Setiap gambar atau tabel harus diidentifikasi oleh nomor unik
mis. tabel 1, tabel 2, gambar 1, angka 2. Angka-angka harus
berurutan, dalam urutan yang sama dengan tabel atau gambar
yang disajikan dalam teks.
4. Dalam menyusun bagian pembahasan harus:
1. Tidak mengulangi informasi dari bagian hasil dan pendahuluan
2. Hubungkan hasil dengan tujuan penelitian.
3. Tunjukkan bagaimana hasilnya setuju atau tidak setuju dengan
literatur yang diterbitkan sebelumnya
4. Tunjukkan pentingnya hasil
5. Sarankan penelitian lanjutan yang direncanakan
5. Aspek kajian teoritis, aspek kajian empiris, dan aspek implikasi hasil
Daftar pustaka
Adnan. 2016. Penulisan Karya Ilmiah dengan Bahasa yang Benar. Jakarta: Mediyatama
Sarana. Perkasa.
Ary. E. 2007. Menulis Artikel Jurnal. Bandung: Alfabeta Hartono. 2002. Bagaimana
Menulis Tesis. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Brotowidjoyo. B 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Lincoln, Y.S. & Guba, E. G. 1985. Naturallistic Inquiry. New Delhi. Sage Publication
Mourad .S. 2017. Thesis and Dissertation Writing in a Second Language. A Handbook
for Supervisors. London: Routledge.
Suandi I. N. & Sutama I. I Made. 2007. Penulisan Karya Ilmiah (Materi Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru). Singaraja: Undiksha.
Wendra. I. Wayan. & Putrayasa I.B. 2006. Penggunaan Media Skripsi dalam Penerapan
Pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menulis
Karya Ilmiah (Laporan penelitian tidak diterbitkan).
Wendra. I Wayan. 2010. Penulisan Karya Ilmiah (buku ajar). Singaraja: Undiksha.
Wibowo, Wahyu. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakriditasi Paradigma Baru Kiat
Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.