Anda di halaman 1dari 14

BAB XII

HASIL DAN PEMBAHASAN ARTIKEL JURNAL

Tujuan Umum

Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan hasil dan pembahasan artikel
jurnal.

Tujuan Khusus

1. Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian hasil artikel jurnal.
2. Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian pembahasan artikel
jurnal.

Deskripsi Mata Kuliah

Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian hasil artikel jurnal.
Menjelaskan dan menguraikan tata cara penyusunan bagian pembahasan artikel
jurnal. Dengan rincian sebagai berikut, pentingnya bagian hasil dan pembahasan
pentingnya bagian hasil dan pembahasan, pengertian hasil artikel jurnal, pengertian
pembahasan artikel jurnal, aspek-aspek penyusunan pembahasan hasil penelitian,
penyajian hasil dan pembahasan kuantitatif, cara membuat hasil dan pembahasan.

A. Pendahuluan

Pengembangan ilmu pengetahuan dapat dilakukan salah satunya dengan temuan


penelitian, kritik terhadap temuan penelitian, pembentukan konsensus, dan temuan
baru. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, artikel jurnal berperan sangat penting
sebagai sarana untuk membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.
Kebijakan publik memerlukan naskah akademik sebagai pondasinya. Artikel Jurnal
dapat berperan sebagai dasar dibuatnya kebijakan publik tersebut. ( Adnan, 2016).

Artikel Jurnal adalah karya tulis yang didesain untuk dimuat dibuku kumpulan
artikel atau Jurnal, ditulis dengan tata cara penulisan ilmiah yang disesuaikan
dengan konvensi ilmiah yang berlaku (Suyitno,2011).

Terdapat pula pengertian seperti, Artikel Jurnal sebagai bagian dari karya ilmiah
adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar (Brotowidjoyo,2002).

Artikel Jurnal bisa berupa artikel asli, mini review, review,


dan shortcommunication / notes/ comments. Secara umum sebuah artikel ilmiah
memiliki struktur yang terdiri dari judul artikel, nama dan alamat email author,
abstrak, pendahuluan, bahan, metode penulisan, hasil dan pembahasan, diskusi,
kesimpulan, dan daftar pustaka/referensi.
Dalam menyusun sebuah artikel jurnal, sangat penting bagi penulis untuk
mengetahui apa maksud dan tujuan dari sebuah hasil dan pembahasan. Hal ini
dikarenakan bagian tersebut sangat penting demi pemahaman seorang pembaca
dalam mengetahui hasil dari artikel jurnal yang telah ia baca.

Mayoritas penulis membuat bagian hasil dan pembahasan hanya sekedar menyalin
isi artikel kemudian disingkat dan diubah tata bahasanya. Pola pikir seperti ini
adalah pola pikir yang keliru, disebabkan hasil dan pembahasaan seyogyanya berisi
pengkajian ulang bahkan pemikiran asli penulis guna menjawab pertanyaan dari
hasil tulisannya. Oleh karenanya, dianggap penting untuk menulis sebuah Chapter
Book mengenai tata cara penyusunan bagian hasil dan pembahasan artikel jurnal.

B. Materi
1. Pentingnya Bagian Hasil dan Pembahasan

Bagian Hasil harus menetapkan hasil penelitian utama, termasuk analisis statistik apa
pun dan apakah hasil ini signifikan atau tidak (Lincoln,1985). Kita harus meliput
setiap literatur yang mendukung interpretasi kita tentang signifikansi.

Jika kita tidak yakin apakah akan memasukkan hasil tertentu, kembali ke pertanyaan
penelitian dan putuskan apakah hasilnya relevan dengan hal itu. Tidak masalah
apakah hasil mendukung atau tidak, ini tentang relevansi. Jika relevan, maka harus
kita memasukkan.

Setelah memutuskan apa yang akan dimasukkan, selanjutnya memutuskan apa yang
harus digunakan. Kita dapat memilih kronologis, yang harus mengikuti metode, atau
dalam urutan dari yang paling penting hingga paling tidak penting dalam menjawab
pertanyaan penelitian kita, atau dengan pertanyaan dan/atau hipotesis penelitian. Kita
juga perlu mempertimbangkan cara terbaik untuk menyajikan hasil Anda: tabel,
angka, grafik, atau teks.

Bagian Pembahasan memiliki empat tujuan, yaitu:

1. Menafsirkan dan menjelaskan hasil penelitian kita


2. Menjawab pertanyaan penelitian kita
3. Membenarkan pendekatan kita
4. Mengevaluasi studi kita secara kritis. Oleh karena itu bagian ini perlu meninjau
temuan dalam konteks literatur dan pengetahuan yang ada tentang subjek
penelitian kita (Guba,1985).

Kita juga perlu menunjukkan bahwa kita memahami keterbatasan penelitian kita dan
implikasi temuan kita untuk kebijakan dan praktik. Bagian pembahasan (diskusi)
perlu mengikuti dari hasil dan berhubungan kembali dengan tinjauan literatur yang
kita gunakan. Pastikan semua yang kita diskusikan tercakup di bagian hasil.
2. Pengertian Hasil Artikel Jurnal
Hasil adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil penelitian. Pembahasan hasil
penelitian dapat dijelaskan sebagai pemikiran asli peneliti untuk memberikan
penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang telah dianalisis guna menjawab
pertanyaan pada penelitiannya. Jadi, pembahasan hasil penelitian merupakan bahasan
terhadap temuan yang diperoleh. Pembahasan hasil penelitian adalah penafsiran hasil
penelitian yang berkaitan dengan hipotesis (Ary,2007).

Bagian ini berisi paparan objektif peneliti terhadap hasil-hasil penelitian, antara lain:
penemuan-penemuan penelitian, penjelasan serta penafsiran dari data dan hubungan
yang diperoleh, serta pembuatan generalisasi dari penemuan. Apabila
terdapat hipotesis, maka pada bagian ini juga menjelaskan proses pengujian hipotesis
beserta hasilnya. Hasil penelitian harus disajikan secara jelas dan sistematis supaya
mudah dibaca dan dipahami. Jogiyanto (2015) menyatakan bahwa hasil pengujian
(analisis) dalam suatu penelitian yang tidak dibahas menunjukkan bahwa peneliti
tidak mempunyai konteks ceritera dari hasil penelitiannya. Hasil dan pembahasan
dalam sebuah laporan penelitian merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Penulis
harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai hasil analisis data serta
pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori. Setelah memperoleh
hasil penelitian maka hasil itu akan dibahas untuk menemukan fokus
permasalahannya.

Penyajian hasil penelitian dapat dilakukan dengan cara deskriptif (naratif),


menggunakan tabulasi, tabel atau grafik, atau dengan menggunakan gabungan dua
atau ketiganya secara sekaligus. Penggunaan ketiga cara tersebut disesuaikan dengan
jenis data dan sejauh mana diskripsi data akan dijelaskan. Misalnya, pada awal
peneliti memaparkan narasi temuannya, kemudian didukung dengan sajian data
dalam bentuk tabulasi, tabel atau grafik. Peneliti juga menyajikan data-data hasil
penelitian, kemudian didukung grafik dilanjutkan deskripsi naratif.

Setiap hasil hanya disajikan satu kali. Jangan tampilkan data yang sama dalam dua
bentuk (misalnya data disajikan dalam bentuk tabel atau gambar saja bukan
keduanya). Teks bagian hasil harus memperkenalkan setiap tabel atau gambar dan
memberikan ringkasan poin utama dari masing-masing.

Bagian hasilnya harus:

1. Sederhana dan jelas


2. Data terperinci harus dilaporkan dalam tabel atau gambar dan bukan sebagai
daftar dalam teks
3. Hanya berikan data yang relevan dengan makalah
4. Lihat setiap tabel atau gambar dalam teks
5. Setiap gambar atau tabel harus diidentifikasi oleh nomor unik mis. tabel 1, tabel
2, gambar 1, angka 2. Angka-angka harus berurutan, dalam urutan yang sama
dengan tabel atau gambar yang disajikan dalam teks (Sutama,2003).
3. Pengertian Pembahasan Artikel Jurnal
Pembahasan artikel jurnal digunakan untuk mengemukakan analisis dan ulasan
terhadap hasil penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan kesimpulan guna
memenuhi tujuan penelitian. Pembahasan dimaksudkan untuk menyajikan gambaran
yang lebih tajam terhadap data-data temuan, sehingga peneliti tidak hanya sekedar
menyajikan ulang data, melainkan memberikan analisis, penafsiran, dan pemaknaan
terhadap temuannya. Dengan demikian pembahasan adalah menjelaskan pemaknaan
terhadap data-data hasil penelitian sehingga dapat dipahami dengan jelas temuan
penelitian yang diperoleh (Mourad,2017).

Pembahasan dapat dilakukan dengan fokus pada aspek teoritis dan aspek
metodologis. Pada aspek teoritis, perlu dijelaskan dan dibandingkan antara premis
yang sudah digunakan untuk membangun hipotesis dengan kenyataan empiris di
lapangan. Apabila teori yang ada belum mampu menjelaskan fenomena tersebut,
dapat digunakan logika, baik deduktif maupun induktif. Pada aspek metodologis
bahwasanya tidak ada penelitian yang sempurna, sedikit banyak akan mempengaruhi
hasil penelitian. Peneliti perlu mengkaji hasil penelitian tersebut, apakah dipengaruhi
oleh kontribusi langkah-langkah metodologis yang sudah dilakukan.

Pembahasan harus dilakukan dengan analisis mendalam terhadap hasil penelitian.


Berdasarkan data yang ada, peneliti menafsirkan data tersebut dengan masalah yang
akan dipecahkan dalam penelitian. Pembahasan juga perlu dilakukan dengan
melakukan perbandingan hasil penelitian yang diperoleh dengan hasil penelitian
sebelumnya, referensi atau teori yang ada. Hal itu dilakukan untuk memberikan
interpretasi yang lebih luas dan mendalam terhadap hasil-hasil yang diperoleh.
Dengan demikian, hasil penelitian yang diperoleh dapat dipahamai secara mendalam
sehingga terlihat jelas hasil penelitian yang didapatkan diantara hasil penelitian dan
teori yang ada (Omran, 2017).

Pada pembahasan atau diskusi kita harus menjelaskan hasil penelitian kita,
bagaimana mereka berhubungan dengan literatur dan implikasinya untuk digunakan
di masa depan. Pembahasan yang baik akan menjelaskan mengapa hasil penelitian
dan keseluruhan makalah penting. Kita akan menunjukkan bahwa hasil kita dapat
menambah pengetahuan baru ke bidang studi kita.

Dalam pembahasan kita harus merujuk pada literatur ketika menjelaskan dan
mendiskusikan hasil. Ini harus terkait dengan interpretasi hasil dan tidak menyatakan
kembali apa yang dikatakan dalam pengantar ketika kita meninjau literatur yang
relevan.

Bagian pembahasan atau diskusi harus:

1. Tidak mengulangi informasi dari bagian hasil dan pendahuluan


2. Hubungkan hasil dengan tujuan penelitian.
3. Tunjukkan bagaimana hasilnya setuju atau tidak setuju dengan literatur yang
diterbitkan sebelumnya
4. Tunjukkan pentingnya hasil
5. Sarankan penelitian lanjutan yang direncanakan
4. Aspek-Aspek Penyusunan Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam kerangka artikel metode ilmiah , ada tiga aspek yang digunakan untuk
menyusun dan mengembangkan pembahasan, yaitu, aspek kajian teoritis, aspek
kajian empiris, dan aspek implikasi hasil (Wahyu,2008).

1. Aspek Kajian Teoritis

Salah satu tujuan peneliti melakukan penelitian adalah untuk memverifikasi teori.


Artinya, Peneliti ingin membuktikan apakah suatu teori tertentu berlaku atau dapat
diamati pada objek penelitian tertentu. Pada penelitian seperti ini, hipotesis penelitian
perlu diformulasi dan diuji. Ada dua kemungkinan hasil pengujian hipotesis yang
bisa diperoleh Peneliti, yakni:

 Hipotesis penelitian (atau teori yang diverifikasi) terbukti.

 Hipotesis penelitian tidak terbukti.

Berdasarkan hasil yang diperoleh Peneliti harus memberikan diskusi (pembahasan)


terhadap hasil tersebut dalam konteks teori yang mendasari penelitiannya.
Kompleksitas dari diskusi pada aspek ini bergantung pada hasil penelitian. Jika
kemungkinan pertama hasil penelitian diperoleh, konteks diskusi dapat dilakukan
secara lebih mudah. Peneliti dapat merujuk kembali teori-teori yang telah disajikan
pada kajian teoretis yang telah dituangkan pada bab tentang kajian pustaka. Dengan
kata lain, teori-teori yang relevan dan dapat dijadikan argumentasi untuk mendukung
hasil yang diperoleh dapat dikemukakan sebagai bahan diskusi.

2. Aspek Kajian Empiris

Pembahasan hasil penelitian perlu juga dilakukan dengan cara merujuk pada kajian
empiris yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu (Suandi,2007). Jika hasil
penelitian konsisten dengan teori yang ada (atau hipotesis penelitian terbukti),
pembahasan dapat diarahkan untuk memberikan rujukan penelitian terdahulu yang
sesuai dengan hasil penelitian. Pada konteks ini, Peneliti dapat merecall hasil kajian
empirik yang telah terkompilasi pada Bab 2 (tentang kajian pustaka). Biasanya,
Peneliti menekankan bahwa hasil penelitiannya telah sesuai (atau mendukung) hasil-
hasil penelitian terdahulu.

Apabila konteks hasil penelitian tidak konsisten dengan teori (atau hipotesis tidak


terbukti), diskusi pada bagian ini dapat diarahkan untuk menemukan kajian empirik
yang bisa menjadi argumentasi yang mendukung hasil penelitian tersebut, meliputi:

 kajian empirik yang menyatakan bahwa meskipun ada banyak penjual dan
pembeli dalam suatu industri, belum tentu industri itu dikatakan sebagai industri
yang berstruktur pasar persaingan sempurna dan

 kajian empirik yang menyatakan bahwa struktur pasar ditentukan tidak saja oleh


banyaknya penjual dan pembeli tetapi juga oleh tingkat konsentrasi dari penjual
dan pembeli. Dalam konteks dimana hasil penelitian
tidak konsisten dengan teori, Peneliti harus bekerja keras untuk menemukan
kajian empirik yang sesuai. Penulis tidak bisa merecall kajian empirik yang telah
terkompilasi dalam bab sebelumnya, harus mencari rujukan baru.

3. Aspek Implikasi Hasil

Hasil penelitian, baik yang mampu membuktikan hipotesis maupun yang tidak, pada


dasarnya mempunyai implikasi (dampak/konsekuensi) bagi objek penelitian. Peneliti
harus mendiskusikan hasil penelitian ini dalam konteks implikasi tersebut. Dalam hal
ini, Peneliti harus menginterpretasikan hasil penelitian dalam konteks implikasi atau
konsekuensi praktikal dari hasil penelitian bagi objek penelitian. Alasan yang
mendukung mengapa aspek implikasi ini perlu dikemukakan adalah bahwa penelitian
dilakukan berdasarkan suatu basis data historis (yang sudah terjadi).

Dengan demikian, jika Peneliti tidak mendiskusikan implikasi dari hasil


penelitiannya maka ia hanya berhenti pada konteks cerita historis (yang sudah
terjadi). Pembahasan mengenai implikasi hasil penelitian akan membawa konteks
penelitian ke arah masa depan, bukan pada masa lalu (historis).

Untuk dapat mendiskusikan hasil penelitian dari sudut pandang implikasi praktikal
ini, Peneliti dapat menggali apa saja yang bisa dipelajari/dilakukan oleh stakeholders
penelitian dalam kaitannya dengan hasil penelitian Stakeholders penelitian adalah
pihak-pihak yang mungkin mendapatkan manfaat dari penelitian.
Tentunya, stakeholders utama adalah objek yang diteliti. Fokus utama peneliti
sebaiknya diarahkan pada pemaknaan (interpretasi) hasil penelitian yang bersifat
praktis yang bisa dipelajari atau dilakukan oleh stakeholders .

5. Penyajian Hasil dan Pembahasan Kuantitatif


Data yang telah terkumpul berupa tumpukan kuesioner menurut pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan kepada responden yang besar jumlahnya, atau data yang
berupa sejumlah angka-angka yang telah terkumpul, harus dianalisis untuk
selanjutnya diinterpretasikan untuk diformulasikan dan kemudian dijadikan sebagai
salah satu bagian pada laporan hasil penelitian. (Wendra,2006).

Proses analisis data bertujuan untuk membuat ringkasan mengenai data dan saling


menghubungkan data antara satu dengan yang lain. Penyajian data yang telah melalui
proses pengolahan (yang meliputi kegiatan: Persiapan data (yaitu melakukan
kegiatan editing, koding, edit dan cek dan perekaman data pada lembaran koding);
Penghitungan (counting) yaitu dengan melakukan pencatatan frekuensi;
Pengelompokan (grouping); Menjelaskan hubungan antar variabel dengan membuat
tabulasi silang (Relating); Memprediksi kecenderungan yang ditemukan dalam data
(predicting trend); dan Uji statistik) ke dalam bagian “hasil”. Umumnya dilakukan
dalam bentuk angka-angka. Angka-angka yang disajikan tersebut akan bermakna bila
diinterpretasikan,oleh penelitinya. Jika hasil analisis tersebut tidak diinterpretasikan
seperti hasil uji statistik dengan menggunakan “chi square” (X2) diperoleh Alpha
adalah 0,001, maka angka tersebut tidak ada artinya. Untuk itu harus dilakukan
interpretasi atau mengungkapkan makna dari angka tersebut, jangan biarkan
pembaca berfikir secara berkepanjangan yang dapat menimbulkan kebosanan dalam
membaca hasil penelitian tersebut. Interpretasi makna angka-angka tersebut perlu
juga dilakukan terhadap penggunaan statistik yang sederhana, seperti tabel frekuensi
atau tabel silang.

Penyajian tabel dalam suatu laporan hasil penelitian, khususnya dalam ilmu sosial


(penggaris bawahan ilmu sosial disini adalah untuk menegaskan anggapan bahwa
penelitian ilmu sosial yang umumnya menggunakan metode kualitatif, seperti ilmu
hukum, antropologi dan lain-lainnya, alergi angka adalah tidak benar) bukanlah
dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa dalam ilmu sosial juga dapat
menyajikan angkaangka, melainkan untuk mendukung dan menyajikan fakta yang
diteliti. Untuk data yang telah disajikan di dalam tabel perlu dinterpretasikan supaya
pembaca dapat menangkap kesimpulan-kesimpulan penting dari data tersebut. Tabel
harus diberi judul dan diikuti oleh interpretasi yang cukup jelas, sehingga pembaca
dapat dengan mudah mengerti dan memahami informasi yang disajikan tanpa harus
membaca naskah lengkapnya.

Hal-hal yang harus diingat agar isi tabel dapat diinterpretasikan dengan baik: (1)
Amati data yang tercantum dalam kolom total (jumlah). Kolom ini akan merupakan
tolok ukur atau ukuran pokok untuk perbandingan data kategori-kategori dalam tabel.
(2) Hubungan pokok yang akan diuji dengan tabel yang diuraikan (dengan menyebut
beberapa angka) secara singkat. (3) Perhatikan atau cari angka-angka yang
menyimpang dari pola umum atau dari hipotesis atau asumsi, kemudian uraikan
mengapa hal itu terjadi. (4) Penjelaskan tentang hasil tabel baru merupakan langkah
awal dalam analisis tabel. Hasil uji statistik seperti uji X2 atau dalam bentuk tabel
yang hanya diinterpretasikan, akan sangat terbatas manfaatnya jika tidak dilakukan
pembahasan lebih lanjut dengan menghubungkannya dengan hasil penelitian lain
(yang menggunakan sampel dan pendekatan yang agak sama) atau dihubungkan
dengan teori atau proposisi yang lebih luas.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif pada umumnya bersifat: (1)
Berwujud kata-kata, naskah-naskah dan dalam angka-angka. (2) Terkumpul melalui
aneka metode seperti observasi, wawancara, pengkajian terhadap dokumen, dan lain-
lain. (3) Perlu diolah terlebih dahulu sebelum siap untuk dipakai.

Dikenal dua bentuk penyajian “Hasil dan Pembahasan” terhadap data penelitian yang
dianalisis secara kualitatif, yaitu model tradisional dan model baru. Anasilis data
secara kualitatif meliputi kegiatan; Reduksi fakta (yang dimaksudkan untuk
pengintegrasian, mentransformasikan, dan penyorotan data ketika dipresentasikan,
yang dapat membantu untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting dari isu yang
dikaji dan untuk perumusan kesimpulan); Organisasi data (pengumpulan data
mengikuti tema, butir-butir pemikiran tertentu untuk membuat katagori yang lebih
spesifik); dan interpretasi data (yaitu membuat keputusan-keputusan dan menarik
kesimpulan yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian). Pada model tradisional
proses pengumpulan, analisis dan evaluasi data berlangsung sama-sama dalam proses
yang sama, sehingga penyajian hasil dan pembahasan dilakukan sesuai dengan alur
kegiatan tersebut. Jika tidak dilakukan demikian, maka kemungkinan peneliti akan
“kehilangan” data yang sangat diperlukannya. Penelitian semacam ini dilaksanakan
pada saat peralatan dan teknologi elektronik belum mendukung, seperti belum ada
alat rekaman dan lain-lainnya. Tetapi pada model baru sebagian analisis dilakukan
setelah data terkumpul, dan sebagian dilakukan pada saat penelitian, sehingga
kegiatan akan merupakan suatu proses yang berkesinambungan (cyclical).

Penyajian hasil penelitian kualitatif dengan cara baru, memungkinkan pengolahan


data secara kuantitatif di samping kualitatif, seperti penyajian dalam bentuk tabel
atau dalam bentuk penggunaan statistik sederhana lainnya. Cara ini memperlihatkan
kegiatan interpretasi hasil penelitian dilakukan setelah dilakukan pengolahan data
secara statistik.

Penyajian hasil penelitian dengan cara tradisional menjurus kepada


pengembangan konsep dan teori baru, yaitu yang menghubungkan bukti kepada
konsep yang abstrak dan kepada “pembangunan teori”. Umumnya model penelitian
yang dilakukan dengan cara tradisional ini adalah model penelitian “grounded
research” atau model “exploratory research”. Sedangkan pada cara baru, di samping
menjurus kepada pengembangan konsep dan teori baru, juga dapat dilakukan
pengujian terhadap teori dan konsep yang telah ada

6. Cara Membuat Hasil dan Pembahasan


Menulis hasil dan bagian pembahasan atau diskusi bisa menjadi salah satu kesulitan
yang Anda temui ketika menulis naskah penelitian pertama Anda. Tidak ada aturan
keras dan cepat yang sederhana dalam melakukannya, tetapi panduan berikut dapat
membantu Anda untuk menuliskan hasil dan pembahasan:

Menuliskan Hasil
Penulisan hasil dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Grafik, tabel, atau foto

Pengamatan berasal dari penerapan metodologi atau metode Anda. Ini dapat
disajikan menggunakan tabel dan grafik sebagai representasi objektif dari
pengukuran yang Anda buat. Bilangan adalah perkiraan realitas yang lebih pasti
dibandingkan dengan kata-kata belaka.

Kata-kata lebih subjektif dan penuh dengan kesalahpahaman. Anda juga harus
konsiten dengan unit pengukuran yang Anda gunakan.

Jangan pernah Anda memanipulasi hasil pengukuran Anda. Jujurlah dalam


menyajikan informasi bahkan jika hasilnya tidak terduga. Apakah hasilnya positif
atau negatif, presentasikan. Ini adalah langkah objektif.

Anda juga dapat menambahkan foto kapan pun dibutuhkan tetapi pastikan ini
relevan, tidak hanya tambahan aneh untuk makalah Anda atau sarana untuk
memamerkan keterampilan fotografi Anda yang baik; meskipun akan
menguntungkan untuk menunjukkan keterampilan semacam itu ditambah dengan
relevansi. Gambar dapat berbicara ribuan kata.
Secara umum, berikan detail sebanyak mungkin dalam presentasi Anda tentang
hasilnya. Baca dan baca kembali pernyataan Anda untuk kejelasan. Libatkan teman
yang kompeten atau mata kolega yang cerdas untuk detail.

2. Kalimat atau subjudul topik

Sangat mudah untuk mengikuti presentasi Anda jika Anda membagi ini menjadi sub
topik yang bermakna berdasarkan tujuan yang Anda nyatakan. Korespondensi satu-
ke-satu akan bagus. Katakanlah, subjudul pertama adalah tentang tujuan pertama,
subjudul kedua tentang tujuan kedua, dan seterusnya.

Membuat subjudul untuk setiap setiap pemikiran utama akan membuatnya mudah
dibaca dan dimengerti, serta tulisannya menjadi logis.

3. Hasil utama

Hasil utama Anda harus dinyatakan dengan jelas di awal setiap paragraf. Itu harus
berfungsi sebagai kalimat topik. Mendukung pernyataan itu dengan lebih detail
seperti menyajikan hasil analisis statistik.

Sebagai contoh

Ada hubungan positif yang signifikan antara jumlah jam yang dihabiskan oleh siswa
dalam menjawab pertanyaan Matematika dan skor ujian mereka. Hasil ini konsisten
di semua tingkat kelas di tiga sekolah yang diteliti. Tabel 1 menunjukkan koefisien
korelasi dan tingkat signifikansi yang sesuai.
Menulis Diskusi
Seringkali bagian hasil disajikan beserta analisis tetapi tidak ada diskusi yang
terlihat. Jadi apa yang termasuk dalam diskusi? Inilah yang harus ada di bagian
diskusi:

1. Tren dan perbedaan spasial

Tren mengacu pada perubahan seiring waktu. Apakah hasil Anda menunjukkan
peningkatan, penurunan atau sekadar, arah konstan? Ini harus jelas dalam grafik yang
Anda sajikan.

Perbedaan spasial merujuk pada perbedaan ruang atau lokasi dalam kerangka waktu
yang sama. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok yang
diteliti? Apakah ada perbedaan dalam pengukuran morfologis satu kelompok hewan
yang diperoleh dari satu lokasi dibandingkan dengan kelompok lain? Ini adalah
pertanyaan yang mengeksplorasi perbedaan spasial.

2. Interpretasi hasil yang mendalam

Interpretasi berwawasan berarti penjelasan yang dipikirkan dengan matang. Itu


berarti Anda harus merenungkan secara mendalam hasil studi Anda dan membuat
pernyataan yang luas tentang interpretasi Anda menggunakan bukti yang ada.
Di sinilah Anda mengutip bukti yang diperoleh oleh penulis lain. Anda
mengonfirmasi atau menegaskan pekerjaan orang lain atau membantah
menggunakan temuan Anda sendiri. 

3. Generalisasi

Waspada dalam menulis generalisasi Anda. Pastikan bahwa data yang Anda analisis
dapat diekstrapolasi atau akan memungkinkan Anda untuk memprediksi perilaku
satu variabel. Jika Anda memiliki cukup sampel, maka Anda dapat membuat
generalisasi.

Cukup banyak, Anda mungkin bertanya. Jika data Anda memiliki sedikit variabilitas
seperti yang ditunjukkan oleh varians rendah, maka ada kemungkinan bahwa
pengukuran tambahan tidak akan mengubah tren apa pun yang Anda miliki.

Selalu samakan generalisasi Anda dengan hasil apa pun yang Anda miliki.
Sebaliknya, jangan menggeneralisasi ketika Anda memiliki sangat sedikit sampel.
Jangan katakan 50% ketika Anda sebenarnya hanya memiliki dua, tiga, atau bahkan
empat sampel yang dijelaskan dalam penelitian Anda. Itu benar-benar absurd.

4. Pengecualian terhadap aturan

Dalam penyelidikan ilmiah, tidak semua hal atau faktor ditemukan. Selalu ada area
yang tidak dikenal atau tidak terhitung. Ini adalah alasan mengapa semuanya
didasarkan pada probabilitas. Tidak ada yang yakin 100 persen. Jadi Anda tidak
boleh mengatakan “membuktikan” sebagai masalah pertikaian. Buktikan berarti
100% yakin yang tidak pernah terjadi. Selalu ada penyimpangan dari norma.

Alasan mengapa sesuatu terjadi. Sesuatu terjadi karena sesuatu yang lain. Reaksi
muncul dari tindakan. Ini disebut faktor penentu. Adakah alasan mengapa hasil Anda
mengikuti tren? Apakah itu terbukti dalam studi Anda? Jika ada, maka katakan dan
jelaskan mengapa demikian, sekali lagi berdasarkan pengamatan atau bukti Anda.

Anda mungkin menebak tetapi membuatnya berpendidikan, artinya, Anda telah


meninjau literatur dan menggunakannya sebagai pengungkit untuk memajukan
hipotesis atau kesimpulan Anda. Apakah temuan Anda mendukung atau membantah
apa yang telah dilakukan sejauh ini? Apakah ini mendukung hipotesis yang
sebelumnya diajukan?

Ingatlah bahwa tidak ada penjelasan sederhana tentang fenomena yang kompleks.
Temukan yang paling sesuai dengan temuan Anda. Akan menarik untuk berada di
sisi kontroversial selama Anda telah melakukan studi Anda secara sistematis dan bias
dikurangi seminimal mungkin.

5. Kontribusi pekerjaan Anda

Apa hal-hal penting yang telah dikontribusikan oleh studi Anda sejauh ini
sehubungan dengan apa yang telah diletakkan dalam tubuh literatur? Mengapa
pekerjaan Anda penting dan hal-hal apa yang perlu diselidiki lebih lanjut?
Dari serangkaian pertanyaan Anda, jika banyak pertanyaan lain muncul, maka
pekerjaan Anda telah membantu mengungkap bidang-bidang lain yang layak
diselidiki. Beginilah cara sains bekerja. Misteri alam semesta terungkap namun
masih banyak yang tidak diketahui.

Tidak ada manusia yang memiliki pemahaman mutlak tentang segalanya. Tetapi jika
pekerjaan Anda memiliki potensi untuk membuat hidup lebih baik, maka itu adalah
pencapaian besar (Wibowo,2008).

C. Penutup
1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat dikatakan bahwa bagian hasil dan
pembahasan adalah bagian penting dalam artikel jurnal, karena memuat pengkajian
ulang bahkan pemikiran asli penulis guna menjawab pertanyaan dari hasil
tulisannya.

Bagian Hasil dan pembahasan harus menetapkan hasil penelitian utama, termasuk
analisis statistik apa pun dan apakah hasil ini signifikan atau tidak. Setelah
memutuskan apa yang akan dimasukkan, selanjutnya memutuskan apa yang harus
digunakan. Kita dapat memilih kronologis, yang harus mengikuti metode, atau dalam
urutan dari yang paling penting hingga paling tidak penting dalam menjawab
pertanyaan penelitian kita, atau dengan pertanyaan dan/atau hipotesis penelitian. Kita
juga perlu mempertimbangkan cara terbaik untuk menyajikan hasil Anda: tabel,
angka, grafik, atau teks.

Oleh karena itu, diharuskanlah seorang penulis untuk serius dalam menyusun bagian
hasil dan pembahasan pada artikel jurnal yang sedang ia buat.

2. Saran

Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menyarankan:

1. Penyusunan hasil dan pembahasan artikel jurnal haruslah dibuat dengan


serius dan tidak asal mencontek.
2. Hasil dan pembahasan haruslah disusun dengan rinci, jelas, dan
berdasarkan isi artikel jurnal.

D. Rangkuman
1. Hasil adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil penelitian. Pembahasan
hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai pemikiran asli peneliti untuk
memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang telah
dianalisis guna menjawab pertanyaan pada penelitiannya.
Pembahasan artikel jurnal digunakan untuk mengemukakan analisis dan
ulasan terhadap hasil penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan
kesimpulan guna memenuhi tujuan penelitian.
2. Bagian hasil harus:
a. Sederhana dan jelas
b. Data terperinci harus dilaporkan dalam tabel atau gambar dan bukan
sebagai daftar dalam teks
c. Hanya berikan data yang relevan dengan makalah
d. Lihat setiap tabel atau gambar dalam teks
e. Setiap gambar atau tabel harus diidentifikasi oleh nomor unik mis. tabel
1, tabel 2, gambar 1, angka 2. Angka-angka harus berurutan, dalam urutan
yang sama dengan tabel atau gambar yang disajikan dalam teks.

Bagian pembahasan harus:

1. Tidak mengulangi informasi dari bagian hasil dan pendahuluan


2. Hubungkan hasil dengan tujuan penelitian.
3. Tunjukkan bagaimana hasilnya setuju atau tidak setuju dengan literatur
yang diterbitkan sebelumnya
4. Tunjukkan pentingnya hasil
5. Sarankan penelitian lanjutan yang direncanakan
3. Aspek-aspek penyusunan hasil dan pembahasan artikel jurnal diantaranya,
aspek kajian teoritis, aspek kajian empiris, dan aspek implikasi hasil.

E. Soal-Soal
I. Soal
1. Apa yang dimaksud bagian hasil dalam artikel jurnal ?
2. Apa yang dimaksud bagian pembahasan dalam artikel jurnal ?
3. Apa saja syarat dalam menyusun bagian hasil artikel jurnal ?
4. Apa saja syarat dalam menyusun bagian hasil artikel jurnal ?
5. Apa saja aspek penyusunan hasil dan pembahasan artikel jurnal ?
II. Jawaban
1. .Hasil artikel jrnal adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil
penelitian, yang dapat dijelaskan sebagai pemikiran asli peneliti
untuk memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian
yang telah dianalisis guna menjawab pertanyaan pada penelitiannya.
2. Pembahasan artikel jurnal adalah bagian yang digsusun untuk
mengemukakan analisis dan ulasan terhadap hasil penelitian yang
diarahkan untuk mendapatkan kesimpulan guna memenuhi tujuan
penelitian.
3. Dalam menyusun bagian hasil harus:
1. Sederhana dan jelas
2. Data terperinci harus dilaporkan dalam tabel atau gambar dan
bukan sebagai daftar dalam teks
3. Hanya berikan data yang relevan dengan makalah
4. Lihat setiap tabel atau gambar dalam teks
5. Setiap gambar atau tabel harus diidentifikasi oleh nomor unik
mis. tabel 1, tabel 2, gambar 1, angka 2. Angka-angka harus
berurutan, dalam urutan yang sama dengan tabel atau gambar
yang disajikan dalam teks.
4. Dalam menyusun bagian pembahasan harus:
1. Tidak mengulangi informasi dari bagian hasil dan pendahuluan
2. Hubungkan hasil dengan tujuan penelitian.
3. Tunjukkan bagaimana hasilnya setuju atau tidak setuju dengan
literatur yang diterbitkan sebelumnya
4. Tunjukkan pentingnya hasil
5. Sarankan penelitian lanjutan yang direncanakan
5. Aspek kajian teoritis, aspek kajian empiris, dan aspek implikasi hasil
Daftar pustaka

Adnan. 2016. Penulisan Karya Ilmiah dengan Bahasa yang Benar. Jakarta: Mediyatama
Sarana. Perkasa.

Ary. E. 2007. Menulis Artikel Jurnal. Bandung: Alfabeta Hartono. 2002. Bagaimana
Menulis Tesis. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Brotowidjoyo. B 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Lincoln, Y.S. & Guba, E. G. 1985. Naturallistic Inquiry. New Delhi. Sage Publication

Mourad .S. 2017. Thesis and Dissertation Writing in a Second Language. A Handbook
for Supervisors. London: Routledge.

Omran K 2017. Surviving Your Disertation: A. Comprehensive Guide Content and


Process. Newbury Park, CA: Sage.

Sutama, I. Made.2003. Pendahuluan Artikel Ilmiah dalam Jurnal Media Komunikasi


FPIPS IKIP Negeri Singaraja (Laporan penelitian tidak diterbitkan).

Suyitno, I Made. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Undiksha.

Suandi I. N. & Sutama I. I Made. 2007. Penulisan Karya Ilmiah (Materi Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru). Singaraja: Undiksha.

Wendra. I. Wayan. & Putrayasa I.B. 2006. Penggunaan Media Skripsi dalam Penerapan
Pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menulis
Karya Ilmiah (Laporan penelitian tidak diterbitkan).

Wendra. I Wayan. 2010. Penulisan Karya Ilmiah (buku ajar). Singaraja: Undiksha.

Wibowo, Wahyu. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakriditasi Paradigma Baru Kiat
Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai