Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

USAHA BARU KLINIK KECANTIKAN

Di susun oleh kelompok 4

1. Novi Nurahmawati
2. Santikawati
3. Nur faizah
4. Yulia binti Z.U
5. Mukarromah
6. Budi Chandra wijaya

SEKOLAH TINGGI KEPERAWATAN NAZHATUT THULLAB


SAMPANG TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
komplementer.

Perkenankanlah kami menyampaikan terima atas tugas yang diberikan


sehingga menambah wawasan kami,demikian pula kepada teman-teman yang
turut memberi sumbang saran dalam penyelesaian makalah sebagaimana yang
kami sajikan.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami yang memohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

i
Sampang, 3 Oktober 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4

ii
1.2 Tujuan...............................................................................................................4
1.3 Manfaat Klinik Kecantikan......................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6
2.1 Konsep Merintis Usaha Baru..........................................................................6
2.1.1 KUNCI SUKSES WIRAWASTA................................................................6
Ada sejumlah sifat yang mestinya dimiiki oleh serang enterpreneur agar sukses dalam
mengembangkan usahanya. Sifat-sifat tersebut jika melekat pada diri seorang
enterpreneur akan membuahkan sukses dalam menjalankan bisnis usahanya................6
Sifat-sifat tersebut antara lain,........................................................................................7
1. Disiplin,..................................................................................................................7
2. Komitmen tinggi,...................................................................................................7
3. Jujur,......................................................................................................................7
4. Kreatif dan inovatif,.............................................................................................7
5. Mandiri,................................................................................................................7
6. serta Realistis........................................................................................................7
2.1.2 MEMILIH JENIS USAHA YANG PAS............................................................7
2.1.3 KIAT MENENTUKAN JENIS USAHA.....................................................8
2.1.4 CARA MEMILIH BIDANG USAHA.........................................................9
2.15 Organisasi usaha yang akan digunakan................................................................11
2.16 Lingkungan usaha................................................................................................11
2.1.7 Hal yang Harus Dipersiapkan dalam Membangun Usaha....................................12
2.2 Konsep Product..................................................................................................17
2.2.1 Tingakatan Product.............................................................................................17
2.2.2 Klasifikasi Product.....................................................................................18
2.2.3 Product yang akan dijual.....................................................................................19
2.3 Konsep Pemasaran.............................................................................................19
BAB 3..............................................................................................................................21
ANALISIS SWOT...........................................................................................................21
BAB 4..............................................................................................................................22
PEMBAHASAN..............................................................................................................22
BAB 5..............................................................................................................................23
PENUTUP.......................................................................................................................23

iii
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................23
5.2 Saran...............................................................................................................23

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika remaja mulai dewasa penampilan dan kecantikan merupakan


hal penting bagi waanita usia muda maupun tua. Karena imgim tampiul
cantik wanita rela melakukan apa saja untuk menjadi cantik.

Merawat tubuh menjadi prioritas utama untuk para wanita mempercantik diri,
berbicara tentang perawatan wajah,kulit tentu jarang dapat dilakukan sendiri
yaitu pasti berkaitan dengan klinik kecantikan. Orang-orang yang
menggunakan jasa klinik kecantikan ini akan membuat potensi para pemilik
usaha klinik kecantikan menjadi meningkat karena banyaknya jumlah
konsumen yang menyukai perawatan wajah dan kulit.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk perawatan yang ditawarkan


pada konsumen yang senang merawat diri, rela menghabiskan waktu berjam
jam demi merawat kulit, kadang para konsumen dibuat bingung karena
banyaknya produk dan banyaknya konsumen yang tidak cocok dengan
produk produk tersebut sehingga mereka harus berkali-kali mengganti produk
dan kadang harga dan kualitas prosuk juga tidak menjamin.

Maka dari itu hadirnya klinik kecantikan kali ini yang memiliki mutu standar
kesehatan yang mempunyai keamanan yang dapat membuat para wanita tidak
sekedar cantik tetapi juga sehat.

1.2 Tujuan

1
Tujuan dalam pembuatan klinik kecantikan ini yaitu agar dapat membantu
para konsumen yang memiliki masalah pada kulit serta wajah untuk engatasi
masalah dan mempercantik diri . tidak hanya mempercantik diri tetapi juga
sehat karena di klinik ini juga disertai massase wajah. Dan memberikan
kepuasan pada konsumen yang telah menggunakan produk.

1.3 Manfaat Klinik Kecantikan

1. Mengatasi berbagai masalah pada kulit


2. Merelaksasikan otot-otot pada wajah
3. Mencegah penuaan dini
4. Membersihkan wajah yang menyebabkan kulit berminyak serta jerawat
5. Pemberian nutrisi pada kulit
6. Sebagai konsultasi wajah, Menganalisa produk apa yang cocok untuk
kulit.

2
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Merintis Usaha Baru

Untuk memulai berwiraswasta bagi pemula ternyata sangat sederhana dan


hanya beberapa langkah saja, berikut adalah tips-tipsnya:

1. Lokasi usaha di rumah. Dengan berlokasi di rumah sudah mengurangi


biaya untuk sewa tempat, ingat bahwa sewa/kontrak adalah biaya bukan
investasi.

2. Modal kecil. Inilah kata kuncinya, dengan modal kecil sudah bisa memulai
usaha. Jadi tidak perlu menunggu sampai modal menggunung dulu baru
mulai berusaha. Dengan modal kecil resiko yang yang ditanggungpun
akan kecil pula, walaupun pendapatan atau hasil yang didapat tentu
mengikuti. Masih ingat hukum investasi "no pain no gain" bukan?
Walaupun demikian jangan berkecil hati dengan pendapatan yang kecil
karena ini baru permulaan dan menjadi tantangan untuk meningkatkan
pendapatan dari usaha.

4
3. Pemasukan tiap hari. Untuk pemula, arus kas yang lancar akan
memudahkan urusan dan menghitung rugi/laba. Hal ini juga berkaitan
dengan poin (2), karena bila anda memberikan piutang maka akan
dibutuhkan modal yang lebih besar untuk mencukupi modal kerja. 

4. Jangan memulai usaha bila tidak punya tabungan. Walaupun sedikit


tetap harus punya tabungan untuk dana darurat hidup sehari-hari. Jangan
masukkan semua dana anda menjadi modal memulai usaha, dengan alasan
usaha anda belum tentu menghasilkan saat bulan-bulan pertama. Memulai
usaha wiraswasta jangan terhalangi dengan modal kecil tapi yang
terpenting adalah semangatnya.

2.1.1 Kunci sukses wirawasta


Ada sejumlah sifat yang mestinya dimiiki oleh serang
enterpreneur agar sukses dalam mengembangkan usahanya. Sifat-
sifat tersebut jika melekat pada diri seorang enterpreneur akan
membuahkan sukses dalam menjalankan bisnis usahanya.

Sifat-sifat tersebut antara lain,

5
1. Disiplin,
2. Komitmen tinggi,
3. Jujur,
4. Kreatif dan inovatif,
5. Mandiri,
6. serta Realistis.

2.1.2 memilih jenis usaha yang pas

Memilih Jenis Usaha yang Pas Untuk Wiraswasta

1. Hobi Menjadi Bisnis


Jika kita memiliki hobi seperti design atau desain
baik itu desain rumah, desain grafis atau jenis desain lainya
kita bisa membuat hobi tersebut menjadi sebuah bisnis
seperti contohnya membangun usaha konsultan arsitek
desain rumah, web design, ahli desain grafis dan
sebagainya, jika Anda menyukai atau sangat menggilai
dunia internet Anda dapat membangun toko online yang
berisi jual beli barang – barang yang sangat berguna bagi
pembeli.
2. Kenali Karakter Anda
Kenali karakter dari diri Anda apakah Anda seorang
yang tekun dan sabar dalam menjalin proses. Karena jika
Anda tidak memiliki karakter seperti ini maka sulit sekali
bagi Anda jika ingin memulai usaha atau bisnis. Di dalam
berwiraswasta jika kita tidak sabar dalam menjalanin proses
dalam mendirikan usaha jiwa dan mental kita akan sulit
terbentuk karena di dalam proses tersebut Anda akan
menemui hal – hal yang tidak enak ketimbang hal – hal
yang enak. Jadi kenali karakter Anda.
3. Kuatkan Mental

6
Mental yang di butuhkan oleh seorang wiraswasta
adalah mental baja, karena jika tidak mempunyai mental
baja kita tidak akan bisa bertahan di dalam proses
mendirikan usaha. Jika Anda belum memiliki mental
tersebut sebaiknya Anda harus mulai melatih yaitu dengan
cara mengikuti seminar dan workshop yang berhubungan
dengan wiraswasta.
4. Memilih Jenis Usaha
Dari seratus jenis usaha atau bisnis yang ada
sebaiknya pilihlah yang paling anda sukai karena akan
terasa menyenangkan jika ditekuni sehari-hari, jika Anda
sudah tidak bisa menekunin dan menikmati usaha Anda
secara tidak langsung mental dan rasa memiliki usaha
tersebut tidak akan tercipta.
a) Pasar
Pelajari pasar yang sudah Anda pilih atau
targetkan karena dengan mempelajari pasar Anda
akan mampu melihat, menyusun dan membuat
strategi marketing dari usaha yang Anda bangun,
cth konsultan arsitek jika Anda ingin membangun
jasa tersebut Anda harus pintar melihat pasar apa
yang akan Anda tuju apakah kaum menengah
keatas, mengenah atau menengah kebawah.
b) Lokasi
Pilihlah lokasi atau tempat usaha yang
strategis yaitu tempat usaha yang memiliki akses
mudah seperti transportasi, fasilitas keamanan 
(untuk menjaga usaha Anda dari kemalingan atau
kerampokan)
c) Evaluasi

7
Selalu melakukan evaluasi di akhir bulan
atau di akhir tahun baik itu dari target dan apa yang
belum di capai oleh usaha yang Anda dirikan.
2.1.3 Kiat menentukan jenis usaha
a) Mulai dari yang anda sukai
Anda bisa mulai mencoba membuka usaha yang sesuai
dengan hobi atau kesukaan anda cth usaha miniatur kapal.
Karena kalau sudah suka, anda tidak akan cepat bosan dan
mudah menyerah menjalankannya walaupun mungkin di masa-
masa awal akan ada banyak tantangan.
b) Mulai dari yang anda kuasai
Bisa mencoba dengan membuka usaha yang memang sudah
anda kuasai bidangnya. Waluapun belum berpengalaman
berwirausaha, tapi saya yakin anda memiliki keahlian yang bisa
dimanfaatkan. Misalnya saja dengan keahlian anda dalam
pembukuan (akuntansi), anda bisa mulai usaha jasa pembuatan
laporan keuangan untuk usaha kecil cth duplikat kunci.
c) Telusuri kemana uang anda pergi
Cara lain yang bisa anda lakukan adalah dengan menelusuri
kemana uang anda pergi selama ini. Tujuan membuka usaha ini
adalah untuk menambah penghasilan bukan, maka anda perlu
melihat bagaimana caranya uang berputar. Berpindah tangan dari
konsumen ke penjual, agen, produsen dan seterusnya. Coba lihat
bahwa anda selama ini mengeluarkan uang untuk membeli buku,
foto kopi, makan, kos, transport, car rental bali dan sebagainya.
Teliti satu persatu arus uang yang sudah anda keluarkan pada
sopir angkot, pengusaha makanan, toko buku dan sebagainya.
Mungkin ada salah satu celah dimana anda bisa menikmati
keuntungan dari arus uang tadi.

2.1.4 Cara memilih bidang usaha

8
Sebenarnya ada begitu banyak peluang bidang usaha dalam
kehidupan kita. Karena begitu banyaknya, hal ini kadang
menyebabkan seseorang merasa bingung dalam menentukan bidang
usaha yang sesuai dengan dirinya. Namun tak sedikit pula
menjadikan ini suatu motor pembangkit semangat untuk segera
memulai suatu usaha.
Berikut adalah pedoman yang umum digunakan seseorang dalam
memulai bisnis yang sesuai dengan orientasinya :
1) Menetapkan tujuan financial terlebih dahulu
2) Memilih bisnis yang sesuai dengan tujuan financial
3) Memilih bisnis yang semangat untuk dilakukan

Akan tetapi syarat sosial pribadi seseorang untuk terjun ke dunia


usaha tidaklah sederhana. Ada beberapa kriteria yang harus dimilikinya.
Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau
pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki:

1) Kecakapan untuk bekerja


2) Kemampuan mengorganisir
3) Kreatif Lebih menyukai tantangan Dalam merintis usaha
baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
4) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
1) Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan,
dan perkebunan).
2) Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah,
batu, dan bata).
3) Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis).
4) Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan,
pengairan, jalan raya).
5) Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-
impor).

9
6) Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).
7) Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry,
dan catering).Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan,
pergudangan, wartel, dan distribusi).
8) Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata,
pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana
wisata).
9) Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih.
Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya
perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam  anggota sekutu umum
dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma.
a) Tempat usaha yang akan dipilih.
Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
b) Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh
konsumen atau pelanggan maupun pasar?
c) Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
d) Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong
lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya.
2.15 Organisasi usaha yang akan digunakan.
Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup
atau cakupan usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya
adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah
fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin
besar fungsi kewirausahaan,  tetapi semakin kecil fungsi manajerial
yang dimilikinya.

10
2.16 Lingkungan usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun
penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat
mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro
dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang
ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti
pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi,
distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya.
Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan
yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara
keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi,
lingkungan sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi
dan gaya hidup. (Ghanoz, 2008) Dalam tulisan yang lain, dijelaskan
bahwa ada beberapa hal yang bisa digunakan sebagai patokan awal
dalam memilih suatu bidang usaha yang akan ditekuni dalam jangka
panjang, antara lain :
1) Meihat karakter usaha tersebut dan  disesuaikan dengan
karakter pribadi kita
2) Kita perlu mengenali karakter bidang usaha kita. Tujuannya
adalah untuk melihat apakah karakter dasar kita sesuai
dengan karakter usaha tersebut.
3) Melihat apakah kita menyukai usaha tersebut
Merupakan  syarat  mutlak  bahwa  seseorang 
harus  menyukai  usaha  yang akan  digelutinya. 
Kenyataan  menunjukkan  bahwa  rasa  suka  pada  usaha
akan membuat seseorang  lebih giat,  tekun, dan pantang
menyerah dalam menjalankannya  sehingga  nantinya  akan 
membuahkan  hasil  yang  baik. Disini, memulai  usaha 
dari  hobi  bisa menjadi  pertimbangan kits.  Karena hobi
biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa
berpotensi menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan
berbagai tambahan analisa lainnya.

11
4) Melihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut
Sangat  penting  bagi  kita  untuk mengukur  kemampuan 
diri  dengan  tujuan untuk melihat  apakah  kita  mampu 
menjalankan  usaha  tersebut.  Kita  bisa mengukur 
kemampuan  kita  dengan mengadakan  beberapa  analisa 
atau riset  sederhana mengenai usaha  tersebut, kemudian
hasilnya dibandingkan.
5) Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha
tersebut Dalam  memilih  bidang  usaha  yang  kita geluti, 
sudah  pasti  kita harus memperhitungkan  berapa 
pengembalian modal  (return)  yang  akan  kita dapatkan 
dari  usaha  tersebut.  Hasil  perhitungan  tersebut  haruslah
dibandingkan dengan risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Jika dari perhitungan awal  saja, usaha  tersebut  sudah
nampak  tidak  layak dijalankan, buat apa kita 
memaksakan  diri?  Hal  lain  yang  perlu  dilihat  adalah 
kemungkinan bidang usaha tersebut untuk terus
berkembang baik dari segi besaran pasar maupun 
kemungkinan  terciptanya  cabang-cabang  bidang  usaha 
yang saling  berkaitan.  Contohnya  tumbuhnya  industri 
ponsel  mendorong banyaknya  toko  ponsel,  aksesoris 
ponsel,  kios  voucher  isi  ulang,  download ringtone  dan 
sebagainya.  Hati-hati  jika  kita memilih  bidang  usaha 
yang meskipun kita kuasai betul, namun  sudah  tampak 
jenuh atau cenderung menyusut pasarnya. Bisa-bisa usaha
kita akan sulit berkembang nantinya. semoga bermanfaat.

12
2.1.7 Hal yang Harus Dipersiapkan dalam Membangun Usaha

1. Mempersiapkan ruangan klinik 3-4 minggu Membeli


Perlengkapan
2. Melengkapi klinik kecantikan 2-3 minggu Membeli bahan dan alat
3. Membuat status pasien dan kartu kunjungan
4. Membuat buku register
5. Membuat daftar produk dan alat
1) Membeli furnitur: 1 meja konsultasi, 1 kursi dokter, 1 kursi klien, 1
lemari untuk alat dan produk, 2 bed facial, 1 beautician stool
2) Membeli alat: 1 alat 4 in 1 (HF, galvanic,vaccum, spray), 1 alat 3 in 1
(microdermabration, ultrasoun, hot-cool), 1 magnifiying lamp, 1
vapozone, 1 soft cauter.
3) e. Membeli alat: 1 alat 4 in 1 (HF, galvanic,vaccum, spray), 1 alat 3 in
1
4) (microdermabration, ultrasoun, hot-cool), 1 magnifiying lamp, 1
vapozone, 1
5) soft cauter.
6) 2 sendok unna
7) 2 mangkok plastik
8) 2 baskom plastik
9) 4 wash lap
10) 2 kuas masker
11) 2 kuas peeling
12) 2 spatula
13) 4 cawan kecil
14) 2 keranjang sampah plastik dengan tutup
15) 1 safety box untuk sampah medis
16) 2 lusin handuk good morning
17) 2 bandana
18) 2 sprei

13
19) 2 selimut
20) 2 emben
21) 1 pak sarung tangan disposable
22) 1 pak masker hidung
23) 30 spuit 3 cc
24) 30 nedle 27G/30G
25) 1 pinset

Membeli bahan/produk

1) 1 botol cleansing milk


2) 1 botol toner
3) 1 botol make up remover
4) 1 botol shoting lotion
5) 1 botol air mawar
6) 1 pak serum ionthophoresis
7) 1 pak masker
8) 1 pot krim sun blok
9) 1 pot krim anti iritasi
10) 1 botol cairan peeli
11) 1 botol cairan penetralisir
12) 1 set berbagai produk home care
13) 1 botol alkohol 70%
14) . 1 set jarum akupuntur
15) 1 pak kapas segiempat
6. Membuat surat ijin membangun usaha klinik kecantikan
7. Membuat promosi 2 minggu Papan nama, banner, iklan radio, leaflet
8. Uraian Kegiatan
1) Mempersiapkan ruangan klinik
2) Merenovasi ruangan sesuai standart klinik
3) Mengatur sistem ventilasi dan sirkulasi yang baik sehingga tempat
lebih nyaman

14
4) Menerima tinjauan petugas untuk pengukur tempat usaha
9. Membayar biaya administrasi/retribusi klinik kecantikan
10. Menerima tinjauan petugas di klinik
11. Membuat promosi untk klinik kecantikan
12. Analisis S W O T
1) Strength ( kekuatan )
1) Jenis perawatan yang ditawarkan cukup lengkap dan harga
terjangkau untuk remaja dan dewasa, serta di tangani oleh dokter,
hal ini dapat menimbulkan kepuasan tersendiri dibandingkan klien
melakukan perawatan di salon.
2) Lokasinya di pinggir jalan utama, sehingga memudahkan klien
untuk menemukan tempat
3) Klinik cukup luas, bersih, dan dibuat senyaman mungkin sehingga
klien betah
2) Weakness (kelemahan)
a. Kurangnya SDM yang ada sehingga membuat jam oprasionalnya
pun tidak lama
3) Opportunity (kesempatan)
a. Memberikan paket perawatan dengan harga promo sehingga
menarik klien untuk mencoba perawatan lebih banyak
b. Melakukan promosi secara tepat dengan iklan di radio, berkerja
sama dengan salah satu provider telekomunikasi untuk mendapat
promo, banner, leaflet, papan nama.
c. Buka pada hari minggu dan libur, sehingga meningkatkan
kunjungan klien
4) Threat ( ancaman)
a. Pesaing yang bisa saja muncul
b. Kesulitan mendapatkan SDM yang berpengalaman
13. Rencana
1) Nama Klinik
“Health Skin Care”

15
Alasan mengapa diberikan nama tersebut agar menciptakan keajaiban
perubahan wajah yang terjadi pada pasien klinik kami dengan mutu
kecantikan tidak sekedar cantik tetapi juga sehat.
14. Sarana dan Prasarana
1) Bangunan
Lokasi fasilitas klinik kecantikan yang akan dibuat yang terjangkau,
memiliki tata ruang yang membuat pasien dapat berkonusltasi
mengenai masalah masing-masing dengan nyaman. Dan mendapatkan
pelayanan yang aman dan nyaman.
Bangunan tersebut terdiri dari :
a. Ruang Lobby
b. Ruang Konsultasi
c. Ruang Perawatan
d. Ruang Pelaratan
e. Ruang Khusu Pegawai
f. Toilet
g. Tempat Parkir

Pelaratan :

a. Meja
b. Kursi
c. Bed
d. Lemari Barang
e. Laser
f. Pelaratan Perawatan Kecantikan
g. UV
h. Televisi
i. Aroma Therapy
j. AC
k. Westafel
l. Cermin

16
m. Horeng
n. CCTV
o. Kotak Saran
p. Handuk
q. Sprey
r. Bantal
s. Tabloid, Majalah Dan Surat Kabar.
2) Mekanisme Pengelolaan :
a. Jadwal Buka Klinik
Hari Senin – Jumat Pukul : 08.00 sampai 20.00 Wib
Hari Sabtu – Minggu Pukul : 10.00 sampai 16.00 Wib
Tanggal Merah dan Hari Besar Lainnya Tutup
15. Biaya
Sewa Gedung :  Rp. 10.000.000.00;- / tahun
Pelaratan Klinik :  Rp.60.000.000.00,-
Perawatan : Setiap biaya perawatan saat datang ke Health skin care di
hitung dari pemakaian produk sendiri, produk yang dijual sudah termasuk
biaya perawatan. Dan setiap kedatangan di hari sabtu dan minggu
digunakan discount 5% bagi yang mempunyai member card.
16. Biaya Perawatan :
1) Biaya administrasi : Rp. 5.000
2) Konsultasi Dokter : Rp. 50.000,-
3) Acne Peeling : Rp. 150.000,-
4) Acne Treatment (AT) : Rp. 50.000,-
5) Acne Treatment For Sensitive Skin : Rp. 75.000,-
6) Pedicure & Manicure : Rp. 75.000.-
7) Face Massase : Rp. 75.000,-
8) Class Sauna : Rp. 350.000,-
9) Faciall Treatmen : Rp.50.000,-
10) Akupuntur wajah : Rp.250.000,-
2.2 Konsep Product

17
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah segala
sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen.

2.2.1 Tingakatan Product


Lima Tingkatan Produk Menurut Kotler (2003:408) ada
lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected
product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang
kelima tingkatan produk adalah :

1. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer


really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan
kepada konsumen.
2. Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar
dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
3. Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers
normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu
serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan
oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
4. Augmented product (namely that one includes additional service and
benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu
sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan
usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.

18
5. Potential product (namely all of the argumentations and transformations
that this product that ultimately undergo in the future) yaitu semua
argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa
datang.
2.2.2 Klasifikasi Product
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran,
diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler
(2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,
yaitu:
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu :
a. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
b. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel
reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002,
p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut : “ Jasa adalah
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian
normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi,
minuman kaleng dan sebagainya.

19
b. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya
untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya
lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

2.2.3 Product yang akan dijual


Cream & Obat Dll

1. Acne Moisturizer Gel 1 (AMG 1) : Rp.75.000.-


2. Acne Foundation (AF 5) Rp.75.000,-
3. Acne Moisturizer Gel 3 (AMG 3) : Rp. 50.000,-
4. Acne Cleansing Scrub with Benzoil Peroxide (ACS BP) Rp.75.000,-
5. Acne Face Powder Rp.65.000,-
6. Doxy Plus (Obat minum) Rp. 76.000,-
7. Miracle Cream Night : Rp. 100.00
8. Micacle Day Cream : Rp.150.00.-
2.3 Konsep Pemasaran

Ada lima konsep yang berkembang yaitu Konsep Produksi


(Production Concept), Konsep Produk (Product Concept), Konsep Penjualan
(Selling Concept), Konsep Pemasaran (Marketing Concept), Konsep Sosial
(Societal Concept).

20
1. Konsep Produksi (Production Concept)
Konsep Produksi ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa konsumen
mengingkan produk yang harga murah dan mudah didapatkan di mana-
mana. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat produksi secara
missal (mass production), menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, biaya
tetap yang sangat kecil karena jumlah produksi yang besar, sehingga harga
pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.

2. Konsep Produk (Product Concept)


Pada saat konsumen sangat membutuhkan barang sehingga akan menjadi
langka dipasaran, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis
pembuatan produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen.
Produsen hanya membuat barang dengan kemauannya sendiri, hanya
menuruti bagaimana selera produsen sendiri. Produsen hanya melihat ke
cermin, tidak melihat jendela. Orang melihat cermin hanya memperhatikan
wajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok dengan kemauannya.
Lain halnya melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di
jalan, produsen memperhatikan orang lain.

3. Konsep Penjualan (Selling Concept)


Di sini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu,
dengan berbagai teknik promosi. Hal yang penting di sini ialah adanya
kegiatan promosi secara maksimal. Paham dari konsep ini ialah,
bagaimana barang atau jasa yang dihasilkan dapat terjual.

4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)


Konsep ini berkembang lebih maju dibandingkan dengan konsep
penjualan, produsen yang menganut konsep ini akan melakukan strategi
dan perencanaan pemasaran yang matang. Produsen akan semakin besar
dan produksi dengan sendirinya akan menjadi naik.

21
5. Konsep Sosial (Societal Concept)
Artinya konsep marketing yang berwawasan sosial adalah konsep yang
berusaha memenuhi kebutuhan keinginan dan minat konsumen sehingga
dapat memenuhi kepuasan konsumen secara efisien dan efektif dan
membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

22
BAB 3
ANALISIS SWOT

1. Strength ( kekuatan )
1) Jenis perawatan yang ditawarkan cukup lengkap dan harga terjangkau
untuk remaja dan dewasa, serta di tangani oleh dokter, hal ini dapat
menimbulkan kepuasan tersendiri dibandingkan klien melakukan
perawatan di salon.
2) Lokasinya di pinggir jalan utama, sehingga memudahkan klien untuk
menemukan tempat
3) Klinik cukup luas, bersih, dan dibuat senyaman mungkin sehingga
klien betah
2. Weakness (kelemahan)
1) Kurangnya SDM yang ada sehingga membuat jam oprasionalnya pun
tidak lama
3. Opportunity (kesempatan)
1) Memberikan paket perawatan dengan harga promo sehingga menarik
klien untuk mencoba perawatan lebih banyak
2) Melakukan promosi secara tepat dengan iklan di radio, berkerja sama
dengan salah satu provider telekomunikasi untuk mendapat promo,
banner, leaflet, papan nama.
3) Buka pada hari minggu dan libur, sehingga meningkatkan kunjungan
klien
4. Threat ( ancaman)
1) Pesaing yang bisa saja muncul

23
2) Kesulitan mendapatkan SDM yang berpengalaman

BAB 4
PEMBAHASAN

Namun seperti yang sudah saya singgung pada judul di atas, bisnis ini
akan tetap selalu berprospek bagus. Pasalnya hampir semua wanita mendambakan
kulit putih, sehat dan selalu terlihat muda di usianya. Apalagi di zaman modern
seperti saat ini kebutuhan akan tampil cantik, sehat dan terlihat muda tidak hanya
menjadi impian para wanita karir saja, tetapi sudah menjadi impian wanita dari
segala usia, mulai dari remaja hingga dewasa. Ditambah lagi pola makan yang
tidak teratur, malasnya membersihkan wajah, serta polusi udara membuat
sejumlah keluhan seperti jerawat, flek hitam, penuaan dini serta kerutan datang
dari semua orang. Hal ini menambah fakta bahwa usaha klinik kecantikan ini akan
selalu moncer setiap tahun.

Klinik kecantikan saat ini begitu banyak tumbuh di kota kota besar seperti
jakarta, jawa, bali, sumatra dll. Selain bisnis ini menjanjikan peminat nya juga
begitu banyak bahkan saat ini tidak hanya wanita saja yang ingin melakukan

24
perawatan di Klinik Kecantikan, sudah banyak pria yang datang untuk melakukan
perawatan juga.

Berbagai macam treatment di tawarkan di Klinik Kecantikan mulai dari


perawatan tubuh, wajah, rambuh hingga masalah kewanitaan. Hampir semua
keluhan wanita dapat di atasi di setiap klinik. Jadi untuk anda yang memiliki
keluhan masalah  tubuh bisa mendapatkan solusi di Klinik Kecantikan.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

25
Berdasarkan hasil pengujian hipotesisdan pembahasan sebelumnya
maka temuan peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Product experienceterbukti berpengaruh secara signifikan terhadap


customer satisfactionpada layanan skin careerhaclinicSurabaya.
2. Outcome focusterbukti berpengaruh secara signifikan terhadap customer
satisfactionpada layanan skin careerhaclinic Surabaya.
3. Momentsof truth terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap customer
satisfactionpada layanan skin care erhaclinic Surabaya.
4. Peace of mindterbukti berpengaruh secara signifikan customer
satisfactionpada layananskin careerhaclinic Surabaya.
5.2 Saran

Sesuai dengan kesimpulan di atas, Peneliti mengajukan saran sebagai berikut:

1. Klinik Kecantikan yang belum memiliki izinberdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku sebaiknya harus memiliki izin
mendirikan dan izin operasional klinik kecantikan sesuai dengan
pelayanan yang diberikan.
2. Dinas kesehatan sebaiknya rutin melakukan pengawasanke klinik-klinik
kecantikan yang beroperasi di Kota Bandar Lampung tidak hanya klinik
kecantikan yang telah memiliki izin saja, akan tetapi juga klinik-klinik
kecantikan yang belum memiliki izin.Selain itu, sebaikanya Pemerintah
Kota Bandarlampung khususnya Dinas kesehatan sebaiknyamemberikan
sanksi tegaskepada klinik kecantikan yang tidak atau belum memiliki izin
mendirikan klinik dan izin operasional klinik kecantikan seperti penutupan
tempat usaha baik sementara maupun secara tetap

26

Anda mungkin juga menyukai