Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENYAKIT ASAM URAT

oleh:

Fitri selly desi yanti (S.0019.G.006)

STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI

PRODI ILMU GIZI

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat NYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . ..............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………2
1.3 Tujuan ..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam urat …………………………………………………….3

a. Endogen…………………………………………………………………….3

b. Eksogen ………………………………………………………………..4

2.2 Klasifikasi Asam Urat. …………………………………………………………….5

2.3 Penyebab Asam Urat………………………………………………………………….6

2.4 Tanda dan Gejala Asam Urat………………………………………………………….7

2.5 Pencegahan Asam Urat……………………………………………………………………8

2.6 Penurunan kadar asam urat …………………………………………………………………9

2.7 Macam – macam pemeriksaan Asam Urat………………………………………………….9

2.8 Nilai normal Asam Urat…………………………………………………………………..12

2.9 Penanganan………………………………………………………………………………….13

BAB III PENUTUP………………………………………………………….iii

KESIMPULAN ...................................................................................iii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam urat adalah hasil metabolisme purin, peningkatan asupan purin akan menyebabkan
akumulasi kristal urat. Hiperurisemia adalah kondisi kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Beberapa penelitian menunjukkan hiperurisemia dapat menjadi faktor risiko untuk pembentukan
urolithiasis. Sekitar 5-10% dari batu yang terbentuk berasal dari asam urat. Penyakit batu saluran
kemih juga dikenal sebagai urolithiasis adalah penyakit ketiga di bidang urologis yang paling umum
ketiga disamping benign prostat hiperplasia dan infeksi saluran kemih. Urolithiasis adalah salah satu
penyakit utama dari bidang urologi yang merupakan sumber utama morbiditas. Telah dilaporkan
bahwa prevalensi urolitiasis adalah 1-12% di dunia, dan 1-5% di Asia .

Asam urat adalah substansi hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh. Berdasarkan
penyelidikan, 90% dari asam urat merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu oleh enzim
guanase dan xantin oksidase. Asam urat yang berlebihan tidak akan tertampung dan termetabolisme
seluruhnya oleh tubuh, maka akan terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut
sebagai hiperurisemia

Asam urat adalah hasil samping dari peecahan sel yang terdapat didalam darah, karena tubuh
secara berkesinambungan memecah dan membentuk sel yang baru. Kadar asam urat meningkat ketika
ginjal tidak mampu mengeluarkanya melalui feces (Efendi, Makhfudli, 2009).

Umumnya yang terserang asam urat adalah pria yang telah lanjut usia, sedangkan pada
perempuan didapati hingga memasuki menopause. Perjalanan penyakit biasanya mulai dengan suatu
serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah memeriksakan kadar asam uratnya yang nilai kadar
asam urat darahnya lebih dari 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi (Tamher,Noorkasiani, 2009).

Faktor yang menyebabkan penyakit asam urat yaitu pola makan, faktor kegemukan dan lain
lain. Diagnosis penyakit asam urat dapat ditegakkan berdasarkan gejala yang khas dan ditemukannya
kadar asam urat yang tinggi di dalam darah .Selain itu pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan
meningkatkan ekskresi melalui ginjal. Ginjal adalah organ yang memiliki fungsi utama untuk
menyaring darah dan membuang racun hasil metabolisme maupun racun yang dikonsumsi secara
tidak sengaja. Pada lansia sehat, ginjal akan tetap berfungsi baik. Namun bila ginjal mengalami
kerusakan yang diakibatkan terutama oleh hipertensi, kencing manis, infeksi berulang, atau batu
ginjal, akan terjadi perubahan dalam struktur dan fungsinya. Jaringan akan menumpuk sebagai respon
dari perbaikan kerusakan sehingga filter yang ada akan tidak berfungsi. Akibat dari gagal ginjal
adalah sesak, muntah hebat hingga kejang yang mengharuskan untuk dilakukan cuci darah (Wahyudi
Nugroho, Silvana E. Linda, 2006). Olahraga yang baik dilakukan oleh lansia antara lain berjalan kaki,
senam lansia, senam jantung sehat, yoga sehingga dapat mengurangi resiko berbagai penyakit
misalnya hiperusemia, jantung, dan lain-lain. Berdasarkan data tahunan penderita penyakit asam urat
dari Puskesmas Mijen Semarang tahun 2008-2010, jumlah penderita penyakit asam urat yaitu 52
orang dengan 23 orang atau sekitar 44,2% merupakan para lanjut usia, sehingga dilakukan penelitian
yang menggambarkan kadar asam urat di Kelurahan Mijen Semarang Terdapat 150 jenis artritis,
tetapi yang sering ditemukan adalah, Osteoarthritis Rhematoid Artritis dan Gout .

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Asam Urat


2. Bagaimana Asam Urat berasal dari Endogen dan Eksogen
3. Bagaimana klasifikasi Asam Urat
4. Bagaimaana Faktor Penyebab Asam Urat
5. Bagaimana Tanda dan Gejala Asam Urat

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengertian Asam Urat


2. Untuk mengetahui Gejala penyakit Asam Urat
3. Untuk mengetahui Penyebab penyakit Asam Urat
4. Untuk mengetahui Solusi dari pengobatan Asam urat
5. Untuk mengetahui Makanan apa saja yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit
Asam Urat

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam Urat (GOUT)

GOUT dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit para raja
dan raja dari penyakit“. Gout bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena kepercayaan kuno
bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari manusia
dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan mengalami pengkristalan
dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan bila kadarnya
tidak berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai
prooksidan (McCrudden Francis H. 2000). Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil
pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu
3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W.
1994).

Asam urat berasal dari :

1. Endogen : perombakan protein/nucleoprotein jaringan terutama purin

2. Eksogen : Makanan yang mengandung sintesis nucleoprotein

2.2 Klasifikasi Asam Urat

1.) Penyakit gout primer penyebabnya belum diketahui. Diduga berkaitan dengan
kombinasi faktor genetic dan factor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme
yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga di akibatkan
karena berkurangnya pengeluaran asam uart daam tubuh

2.) Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam
urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi

2.3 Penyebab Asam Urat

1.) Faktor keturunan dengan adanya riwayat gout dalam silsilah keluarga
2.) Meningkatnya kadar asam urat karena diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa
purin lainnya. Purin adalah senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh

3.) Konsumsi alkohol berlebih, karena alkohol merupakan salah satu sumber purin yang
juga dapat menghambat pembuangan urin melalui ginjal

4.) Ekskresi asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya kegagalan
fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar asam urat dalam darah meningkat.
Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat membentuk kristal asam urat / batu ginjal yang
akan membentuk sumbatan pada ureter (Mandell Brian F. 2008). Pasien disarankan meminum
cairan dalam jumlah banyak . minum air sebanyak 2 liter atau lebih tiap harinya membantu
pembuangan urat, dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.

5.) Beberapa macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika golongan tiazid),
asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkatkan ekskresi cairan
tubuh, namun menurunkan eksresi

6. ) Penggunaan antibiotika berlebihan yang menyebabkan berkembangnya jamur, bakteri


dan virus yang lebih ganas.

7.) Penyakit tertentu seperti gout, Lesch-Nyhan syndrome, endogenous nucleic acid
metabolism, kanker, kadar abnormal eritrosit dalam darah karena destruksi sel darah merah,
polisitemia, anemia pernisiosa, leukemia, gangguan genetik metabolisme purin, gangguan
metabolik asam urat bawaan (peningkatan sintesis asam urat endogen), alkoholisme yang
meningkatkan laktikasidemia, hipertrigliseridemia, gangguan pada fungsi ginjal dan obesitas,
asidosis ketotik, asidosislaktat, ketoasidosis, laktosidosis, dan psoriasis (Murray RobertK,
dkk.2006).

8.) Faktor lain seperti stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olahraga
berlebihan.( VitaHealth, 2007 )

2.4 Tanda dan Gejala Asam Urat

1. ) Nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sendi pada saat tengah malam, biasanya pada
ibu jari kaki ( sendi metatarsofalangeal pertama ) atau jari kaki ( sendi tarsal )

2.) Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri

3.) Pembengkakan sendi umumnya terjadi secara asimetris ( satu sisi tubuh )
4. ) Demam, dengan suhu tubuh 38,30C atau lebih, tidak menurun lebih dari tiga hari
walau telah dilakukan perawatan

5. ) Bengkak pada kaki dan peningkatan berat badan yang tiba-tiba ( VitaHealth, 2007 )

2.5 Pencegahan Asam Urat

Pencegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang


bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini.
Beberapa suplemen yang umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroitin.

1. Glukosamin
Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-
udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Di Indonesia, glukosamin dapat
diperoleh dari langsung dari suplemen makanan komersial atau minuman susu
tersuplementas.
2. Kondroitin
Kondrotin sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama
glukosamin. Ia merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun tulang
rawan. Di Indonesia, kondroitin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan.

2.6 Penurunan kadar Asam Urat (Hipourisemia)

Beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar asam urat :

1. Kegagalan fungsi tubulus ginjal dalam melakukan reabsorpsi asam urat dari
tubulus ginjal,
2. sehingga ekskresi asam urat melalui ginjal akan ditingkatkan dan kadar asam urat
dalam darah akan turun. (WellerSeward, E. Miller, 2002).

3. Pemberian obat-obatan penurun kadar asam urat. Penurunan kadar asam urat
dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang meningkatkan ekskresi asam urat atau
menghambat pembentukan asam urat, (Steele Thomas H, 1979) cara kerja allopurinol
merupakan struktur isomer dari hipoxanthin dan merupakan penghambat enzim. Fungsi
allopurinol yaitu menempati sisi aktif pada enzim xanthine oxidase, yang biasa ditempati oleh
hypoxanthine. Allopurinol menghambat aktivitas enzim secara irreversible dengan
mengurangi bentuk xanthin oxidase sehingga menghambat pembentukan asam urat (Diane
Colby S, 2001).

2.7. Macam – macam pemeriksaan Asam Urat ( Uric Acid )

1. Pemeriksaan Holistik

Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana


pemeriksaan dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimana dapat terjadinya nyeri.
Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru ditegakkan diagnosis (Kee, Joyce LeFever.
2008)

2.Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric –
acid yang bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis
peroksiadase dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4
aminophenazone memberikan reaksi warna violet dengan indikator Quinollmine
(Bishop L. Michae2000)

2.8 Nilai normal Asam Urat

1. Kadar asam urat normal untuk laki-laki berkisar 3,5 – 7 mg/dl.

2. Kadar asam urat normal untuk perempuan berkisar 2,6 – 6 mg/dl

2.9 Penanganan

1. Atur pola makan

2. Minum obat sesuai dengan resep dokter atau suplemen

3. Olahraga dan Diet

2.9 KDM untuk penderita Asam Urat

1. Menghindar faktor pencetusnya

2. Menghindari cidera
3. Tidak minum-minuman beralkohol

4. Mengurangi makanan yang kaya akan protein

5. Banyak minum air mineral

6. Mengurangi berat badan

7. Pencegahan dengan diet

a. Menghindari konsumsi protein purin secara berlebihan, misalnya usus,


babat, limpa, jeroan, danging sapi, paru, otak, ginjal, ekstrak danging, danging kambing/babi,
sarden, udang, siput, ikan-ikan kecil, jamur kering, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran
hijau (bayam, kangkung, daun melinjo, tempe, tahu)

b. Konsumsi lemak harus dibatasi

c. Karbohidrat yang di konsumsi sebaiknya karbohidrat kompleks

8. Konsumsi buah yang banyak mengandung air (semangka, melon, blewah,


belimbing

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gout arthritis adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus yaitu arthritis
akut. Arthritis Gout lebih banyak terdapat pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan
pada wanita biasanya mendekati masa menopause. Gejala Arthrtis akut disebabkan oleh reaksi
inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat.

Asam Urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi keesimbangan
antara produksi dan eksresi sekitar du pertiga (2/3) jumlah yang di produksi setiap hari dieksresikan
melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam Urat normal untuk laki-laki berkisar 3,5 – 7
mg/dl. untuk perempuan berkisar 2,6 – 6 mg/dl pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal
monosodium urat.

DAFTAR PUSTAKA
Lugito NP. Nefropati urat. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 2013;CDK – 204/ Vol.
40 no.5, 2013.

Sja’bani M. Buku ajar ilmu penyakit dalam: Batu saluran kemih. Jilid II. Edisi IV. Interna
publishing : Jakarta. 2009.

Anda mungkin juga menyukai