PENDAHULUAN
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam
tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan). Kolesterol
yang terdapat dalam makanan berasal dari hewan seperti kuning telur, daging,
hati, dan otak (Murray et al, 1999). Kolesetrol dibutuhkan bagi tubuh dan
dalam darah < 200mg/dl dan apabila kadar koleterol dalam darah sudah mencapai
>240 mg/dl dapat dikatakan kadar kolesterol tinggi (Vella, 2009). Kolesterol
sangat larut dalam lemak, tetapi hanya sedikit larut dalam air dan mampu
koroner (PJK). Saaat ini PJK menjadi penyebab kematian utama di negara
berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5%. Data riskesdas tahun
2018 menunjukkan adanya peningkatan proporsi obesitas sentral pada dewasa >15
tahun sejak tahun 2017 hingga 2018. Pada tahun 2007 angka kejadiannya
mencapai 18,8%, 26,6% di tahun 2013 dan naik menjadi 31% di tahun 2018.
yang dapat dikendalikan dan faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Faktor
resiko yang dapat dikendalikan antara lain kegemukan, asupan kolesterol, asupan
serat rendah, asupan lemak tinggi, aktifitas fisik yang rendah, perubahan keadaan
sosial dan stress, dan merokok. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat
dikendalikan yaiyu genetik, jenis kelamin, usia, geografis, dan ras. Olahraga dapat
memperbaiki profil lipid darah yaitu dengan menurunkan kadar kolesterol total,
low density lipoprotein (LDl), kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) dan
peran sosial, dan diikuti oleh perubahan status fungsional seseorang. Usia tua
sangat tersebar luas dewasa ini. Usia tua di alami denagn cara yang berbeda beda,
ada orang usia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks
eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan
kesempatan untuk tumbuh berkembang dan bertekad nerbakti, ada juga lanjut usia
yang memandang usia tua dengan sikap – sikap yang berkisar antara kepasrahan
yang pasif dan pemberontakan, penolakan, dan keputusasaan. Lansia ini menjadi
terkunci dalam diri mereka sendiri dan dengan demikian semakin cepat proses
kemerosotan jasmani dan mental mereka sendiri (Beare and Stanley, 2007).
Penduduk di seluruh dunia dengan kelompok lanjut usia (lansia) yang
dengan kelompok usia lainnya. Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di
Asia tenggara yang memasuki era penduduk berstruktur lansia (aging structured
population) karena jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahun sekitar 7,18%.
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini disebabkan antara lain karena tingkat
penurunan fungsi tubuh akibat proses penuaan. Proses penuaan merupakan proses
sosial, dan spiritual. Pada perubahan fisiologis terjadi penurunan sistem kekebalan
tubuh dalam menghadapi gangguan dari dalam maupun dari luar tubuh. Salah satu
gangguan kesehatan yang paling banyak dialami oleh lansia adalah pada sistem
tekanan darah (Mubarak dkk, 2006). Oleh sebab itu, lansia dianjurkan untuk
selalu memeriksakan tekanan darah secara teratur agar dapat mencegah penyakit
seperti senam yang teratur juga membantu mecegah keadaan – keadaan atau
Menurut hasil penelitian dari Pontoh (2013), senam bugar lansia yang
dilakukan secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada lansia.
Jika kadar kolesterol mengalami penurunan, itu sangat baik bagi tubuh karena
dapat menghindarkan kita dari resiko penyakit kardiovaskular. Hasil peelitian oleh
Sri Hartini dan Mulyanti (2009) juga menunjukkan terjadinya penurunan kadar
kolesterol darah setelah dilakukan senam lansia secara rutin efektif pada lansia
Apakah ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan kadar kolesterol total
bondowoso.
bondowoso.