Anda di halaman 1dari 7

Artikel Penelitian

Indonesian Nursing Scientific Journal DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.394

Volume 09, Nomer 04, 2019

Pengembangan telenursing N-SMSI (Ners - Short Message Service Inter-


vention) dalam perawatan pasien TB (Tuberkulosis) post rawat
di Rumah Sakit
Renditya Anggana1, Filia Sofiani Ikasari2
1,2
Magister Ilmu Keperawatan,
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok
Email: renditya.anggana@gmail.com1,filiasofianikasari@gmail.com2

Abtrak Abtract
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) masih menjadi Introduction: Tuberculosis (TB) is still a deadly in-
penyakit infeksi menular yang mematikan di masyara- fectious infectious disease in the community. Outpa-
kat. Pasien TB dengan rawat jalan berkemungkinan tient TB patients are most likely to experience drug
besar untuk mengalami putus obat yang dapat me- withdrawal that can lead to Multi Drug Resistant
nyebabkan Multi Drug Resisten Tuberkulosis (MDR- Tuberculosis (MDR-TB) Ners-Short Message Ser-
TB). Ners-Short Message Service Intervention (N- vice Intervention (N-SMSI) is one of the information
SMSI) merupakan salah satu sistem informasi yang systems that can be developed to prevent the occur-
dapat dikembangkan untuk mencegah terjadinya rence of MDR-TB.
MDR-TB. Objectives: The writing of this article is to describe
Tujuan: Penulisan artikel ini adalah untuk memapar- and analyze the development of N-SMSI telenursing
kan dan menganalisis pengembangan telenursing N- as an information system for monitoring TB patient
SMSI sebagai salah satu sistem informasi untuk care that can help TB patients achieve recovery in
melakukan monitoring dalam perawatan pasien TB an effective and efficient way.
yang dapat membantu pasien TB dalam mencapai Method: The writing of this article is a literature
kesembuhan dengan cara yang efektif dan efisien. study using various literature related to the applica-
Metode : Penulisan artikel ini adalah studi literatur tion of N-SMSI especially in the prevention of MDR-
dengan menggunakan berbagai literature terkait pen- TB.
erapan N-SMSI terutama dalam pencegahan MDR- Results: The results show that N-SMSI can be uti-
TB. lized in monitoring patient compliance with OAT
Hasil: Hasilnya menunjukkan bahwa N-SMSI dapat consumption. In addition, it can be a recommenda-
dimanfaatkan dalam pemantauan kepatuhan pasien tion for the application of N-SMSI in outpatient TB
dalam konsumsi OAT. Selain itu, dapat menjadi rek- patients, making it easier for monitoring activities
omendasi untuk penerapan N-SMSI pada pasien TB by health workers in the prevention of MDR-TB.
rawat jalan, sehingga memudahkan aktivitas monitor- Conclutions: TB is one of the diseases that needs
ing oleh tenaga kesehatan dalam pencegahan MDR- extra supervision in carrying out its medical ther-
TB. apy. This can be done with N-SMSI which is one of
Kesimpulan: TB merupakan salah satu penyakit yang the telenursing that can be utilized even though the
perlu mendapatkan pengawasan ekstra dalam men- research is still in cases of pulmonary TB, it does
jalankan terapi medikasinya. Hal tersebut dapat dil- not rule out the possibility of other TB cases or even
akukan dengan N-SMSI yang merupakan salah satu cases of other diseases.
telenursing yang dapat dimanfaatkan meskipun dalam
penelitiannya masih pada kasus TB paru, tidak me-
nutup kemungkinan pada kasus TB lain atau bahkan
kasus penyakit lain.
Keywords: MDR-TB, N-SMSI, telenursing, tu-
Kata Kunci: MDR-TB, N-SMSI, telenursing, tu- berculosis
berkulosis

Submited:24/10/19 Accepted: 10/12/19


Review: 25/11/19 Published:30/12/19
660
Artikel Penelitian
Renditya Anggana., et al (2019)
DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.394

Pendahuluan
Tuberkulosis yang selanjutnya dising- dan strategi.6 Permenkes tersebut merupakan
kat TB adalah penyakit menular yang disebab- acuan dalam pembuatan kebijakan pemerintah
kan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang tentang penanganan masalah TB di Indonesia
dapat menyerang paru dan organ lainnya. Lebih dalam upaya peningkatan status kesehatan
dari 80% pasien TB memiliki manifestasi klinis masyarakat secara luas.
dengan gejala seperti, batuk produktif dengan Selain itu, WHO juga telah mem-
atau tanpa hemoptisis jika infeksi pada paru, berikan rekomendasi strategi DOTS (Directly
demam, keringat malam, dan penurunan berat Observed Treatment Short-course) sebagai
badan.1 Dari definisi diatas dapat disimpulkan strategi dalam pengendalian TB sejak tahun
bahwa TB merupakan penyakit infeksi yang di- 1995. Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen
akibatkan bakteri, sehingga menimbulkan kunci, yaitu komitmen politis; peningkatan dan
gejala yang dapat menggangu proses metabo- kesinambungan pendanaan; penemuan kasus
lisme dan aktifitas harian penderitanya. melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang
Dalam laporan World Health Organi- terjamin mutunya; pengobatan yang sesuai
zation (WHO) tahun 2013 diperkirakan terdapat standar; supervisi dan dukungan bagi pasien;
8,6 juta kasus TB pada tahun 2012 dimana 1,1 sistem pengelolaan dan ketersediaan Obat Anti
juta orang (13%) diantaranya adalah pasien TB Tuberkulosis (OAT) yang efektif; serta sistem
dengan HIV positif.2 Selain itu, dari data yang monitoring, pencatatan dan pelaporan yang
dipublikasikan oleh WHO dalam laporan TB mampu memberikan penilaian terhadap hasil
secara global pada 2018, diperkirakan terdapat pengobatan pasien dan kinerja program.
sekitar 9 sampai 11 juta kasus TB diseluruh Sejalan dengan komponen kunci ke 5
dunia.2 Berdasarkan data WHO tersebut, dapat yaitu tentang sistem monitoring, pencatatan dan
disimpulkan bahwa prevalensi TB mengalami pelaporan, peran Pengawas Minum Obat
peningkatan selama rentang 6 tahun. (PMO) sangat diperlukan. PMO harus berasal
Selain itu, menurut data di Indonesia dari orang terdekat pasien. Dalam perjalan-
yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI annya biasanya tingkat kejenuhan pasien dalam
melalui laporan Riset Kesehatan Dasar (Risk- minum OAT akan meningkat, sehingga diper-
esdas), dalam data prevalensi penduduk Indone- lukan sistem dokumentasi yang dapat dipercaya
sia yang didiagnosa TB paru adalah 0,4%.3 Se- oleh tenaga medis, dalam hal ini pemantauan
dangkan dalam laporan Riskesdas pada tahun secara berkesinambungan sangat diperlukan da-
2018, pada data tersebut tidak mengalami peru- lam mendukung kesembuhan pasien TB.
bahan signifikan, yakni sebanyak 0,42% Manajemen perawatan pasien TB yang
dengan N tertimbang sebesar 1.017.290.4 Data telah rawat jalan secara aktif dapat dilakukan
sebelumnya pada tahun 2012 diperkirakan ter- melalui telenursing. Telenursing adalah
dapat 450.000 orang yang menderita MDR-TB penggunaan telekomunikasi dan teknologi in-
dan 170.000 orang diantaranya meninggal formasi untuk menyediakan pelayanan
dunia.5 keperawatan dari jarak jauh dengan teknologi
Dalam upaya penanganannya, informasi, komunikasi dan komputer.6 Dalam
pemerintah Republik Indonesia melalui Ke- aplikasinya, penggunaan telenursing diharap-
menterian Kesehatan, telah menetapkan target kan mampu meningkatkan perilaku penderita
program penanggulangan TB nasional, yaitu dalam pencegahan penularan TB.7 Pengem-
eliminasi pada tahun 2035 dan Indonesia bebas bangan model baru yang lebih murah yaitu me-
TB tahun 2050.6 Prioritas ini telah dimasukkan lalui N-SMSI (Ners- Short Message Services).
dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 67 N-SMSI merupakan salah satu bentuk in-
Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberku- tervensi dalam hal dokumentasi dan peman-
losis dalam bab II pasal 3 yang membahas target tauan pasien TB dalam kepatuhan minum OAT.

Submited:24/10/19 Accepted: 10/12/19


Review: 25/11/19 Published:30/12/19
661
Artikel Penelitian
Pengembangan telenursing N-SMSI…
DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.394

N-SMSI dilakukan oleh tenaga kesehatan tentang penerapan dan pengembangan telenurs-
dengan cara mengirimkan Short Message Ser- ing N-SMSI terutama pada kasus TB.
vice (SMS) kepada pasien TB atau keluarga Hasil
yang menjadi PMO. SMS berisi pesan peng- Perkembangan sistem informasi dan
ingat minum obat dan nutrisi, dikirim setiap teknologi saat ini berkembang sangat masif dan
hari, dengan frekuensi yang disesuaikan dengan tidak dapat dibendung. Pemanfaatanya telah
jadwal minum obat pasien TB. SMS yang banyak dikembangkan tidak hanya di dunia
dibangun berbasis website, menginduk pada teknologi saja, tetapi telah dapat dikembangkan
suatu provider email, sehingga metode ini tidak dalam hal pemanfaatan di dunia kesehatan. Hal
memerlukan biaya yang besar. ini sejalan dengan amanah Undang - Undang
Efisiensi dalam monitoring kepatuhan minum Kesehatan No. 36 2009 untuk menyelenggara-
obat pasien TB yang ditawarkan oleh sistem in- kan upaya kesehatan yang efektif dan efisien
formasi N-SMSI menjadikannya penting untuk yang dapat diwujudkan melalui penggunaan
diterapkan serta dikembangkan oleh tenaga Sistem Informasi Kesehatan.5,8
kesehatan. Dalam pemaparan dan analisis pada Sejalan dengan hal diatas, teknologi in-
penerapan dan pengembangan N-SMSI sebagai formasi dan komunikasi dalam keperawatan
pencegahan MDR-TB di Indonesia, diharapkan juga turut mengalami perkembangan, salah
dapat menjadikan alternatif rujukan dalam satunya adalah pemanfaatan telenursing.
penulisan artikel selanjutnya maupun menjadi Telenursing adalah penggunaan telekomunikasi
referensi dalam penelitian yang berhubungan dan teknologi informasi untuk menyediakan pe-
dengan telenursing terhadap pasien tuberculo- layanan keperawatan dari jarak jauh, termasuk
sis. pemberian asuhan keperawatan dengan
Metode menggunakan kamera atau teknologi kom-
Penulisan artikel ini menggunakan teknik puter(9). Telenursing adalah komponen tele-
studi literatur, yaitu dengan cara melakukan health yang terjadi saat perawat memenuhi
pencarian terhadap berbagai sumber tertulis kebutuhan kesehatan pasien dengan
yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. menggunakan sistem informasi, komunikasi,
Pada artikel ini, penulis menggunakan artikel dan berbasis web yang didefinisikan sebagai
dari jurnal melalui pencarian sumber data el- pengiriman, pengelolaan, dan koordinasi
ektronik berdasarkan Google Scholar dari perawatan dan layanan yang diberikan melalui
rentang tahun 2010 sampai 2019 dengan kata teknologi informasi dan komunikasi.10
kunci “telenursing” AND “n-smsi” AND “tu- Telenursing menggunakan teknologi un-
berculosis” AND “mdr-tb” yang hanya tuk perawatan pasien di rumah. Telenursing se-
ditemukan satu artikel yang relevan, setelah itu, makin dikembangkan dalam bidang keperawa-
dengan kata kunci yang menghilangkan kata “n- tan karena banyaknya keuntungan yang didapat
smsi” ditemukan 8 artikel dengan 5 berbahasa dengan menerapkan metode tersebut. Kumar
Inggris dan 3 dengan bahasa Latin, hanya satu (2016) memaparkan beberapa keuntungan dari
artikel yang relevan. telenursing, yaitu efektif dan efisien dari sisi
Selanjutnya dengan memasukkan kata biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
kunci “n-smsi” AND “tuberculosis” didapatkan mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan,
2 artikel yang relevan. Setelah itu, untuk mem- dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pe-
perluas cakupannya dengan memasukkan kata layanan keperawatan tanpa batas geografis
kunci "telenursing" AND "tuberculosis" dengan sumber daya yang minimal, dapat
didapatkan 119 artikel yang selanjutnya dil- menurunkan kebutuhan atau menurunkan
akukan pemilihan artikel yang relevan dengan waktu tinggal di rumah sakit, dan dapat mening-
tema yang telah dibuat. Selain itu penulis juga katkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa me-
menggunakan sumber dari buku-buku yang rel- merlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan
evan dengan permasalahan yang dikaji, yaitu teknologi serta berhasil dalam menurunkan to-

Submited:24/10/19 Accepted: 10/12/19


Review: 25/11/19 Published:30/12/19
662
Artikel Penelitian
Renditya Anggana., et al (2019)
DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.394

tal biaya perawatan kesehatan dan meningkat- telenursing di rumah sakit menjadi salah satu
kan akses untuk perawatan kesehatan tanpa indikator mutu pelayanan dari suatu penyedia
banyak memerlukan sumber.11 layanan kesehatan. Selain itu, ini merupakan
Kegagalan program TB selama ini teru- tantangan dari tenaga kesehatan dalam pem-
tama diakibatkan oleh tidak memadainya tata anfaatan pelayanannya yang lebih luas lagi.
laksana kasus, diantaranya pelayanan TB ku- Penggunaan teknologi informasi dan
rang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus komunikasi secara elektronik sangat mem-
yang tidak standar, tidak dilakukan pemantauan bantu, baik petugas kesehatan maupun pasien
selama pengobatan, sehingga gagal menyem- dalam meningkatkan status kesehatan pasien
buhkan kasus yang telah terdiagnosis. Menurut yang lebih baik lagi, selain itu menjadikan pro-
Depkes RI (2009), kemiskinan masyarakat dan gram pemerintah dapat berjalan efektif, efisien,
rendahnya komitmen politik, serta pendanaan dan tepat guna dalam pelaksanaannya.
turut berkontribusi terhadap kegagalan tersebut. Semakin mereka patuh maka tubuh
Bardasar pemaparan tersebut, maka pemerintah mereka akan semakin sehat sehingga mereka
dalam hal ini Kementerian Kesehatan Republik bisa beraktifitas seperti teman sebaya mereka.
Indonesia pada tahun 2016 telah membuat buku Bagi remaja penyakit dapat mengganggu ke-
yang berjudul Pedoman Nasional Pengendalian mandirian sehingga mereka tidak ingin jatuh
Tuberkulosis.6 Pada BAB 13 yaitu tentang sis- dalam keadaan sakit atau lemah.19 Telenursing
tem informasi pengendalian tuberkulosis telah merupakan salah satu pemanfaatan dari
disinggung tentang pemanfaatan sistem perkembangan teknologi dalam dunia
teknologi infosmasi dan komunikasi dalam keperawatan. Sejalan dengan perubahan waktu,
mendukung pencapaian target pemerintah yang teknologi informasi semakin berkembang pesat
bebas TB tahun 2050.6 dan lebih variatif dalam pemanfaatannya, salah
Sejalan dengan pedoman Kemenkes RI, satunya adalah pemanfaatan SMS sebagai
beberapa penelitian tentang monitoring pasien upaya dalam meningkatkan status kesehatan
TB yang memanfaatkan teknologi informasi te- pasien TB yang telah diperbolehkan rawat
lah dilakukan5, salah satunya adalah pemanfaa- jalan, sehingga pemantauan pada kepatuhan mi-
tan N – SMSI (Ners – Short Message Service num OAT dapat dimonitor guna mencegah
Intervention). N-SMSI merupakan salah satu pasien dalam kasus drop out atau putus obat,
bentuk intervensi keperawatan, di mana karena jika hal tersebut terjadi, kemungkinan
perawat mengirimkan SMS kepada pasien TB. pasien mengalami MDR – TB lebih besar lagi.
SMS berisi pesan pengingat minum obat dan N-SMSI adalah salah satu bentuk nyata
nutrisi, dikirim setiap hari, dengan frekuensi dari pemanfaatan teknologi tersebut. Ini meru-
yang disesuaikan dengan jadwal minum obat pakan contoh telenursing dalam memanfaatkan
pasien TB. SMS, yang mana SMS tersebut berisi
SMS yang dibangun berbasis website, peringatan untuk minum OAT dan informasi
menginduk pada suatu provider email. SMS seputar tatalaksana gizi pada pasien TB. Cara
adalah layanan teleservice yang dikembangkan kerja dari telenursing ini adalah dengan me-
oleh Global System for Mobile Communication manfaatkan provider e-mail berbasis web, yang
pada pertengahan 1980-an untuk jaringan mengirimkan SMS berisi pesan mengingat mi-
seluler generasi kedua. SMS terdiri dari standar num obat dan nutrisi yang dikirim setiap hari
protokol dan infrastruktur yang menjadikan pe- dengan frekuensi yang disesuaikan dengan jad-
san teks sebagai layanan data terpopuler di wal minum obat untuk masing masing penderita
jaringan seluler.12 TB.
Pembahasan Efektivitas N-SMSI telah dibuktikan me-
Rumah sakit sebagai salah satu pemberi lalui penelitian di Puskesmas Pengirian Kota
layanan kesehatan rujukan utama harus mem- Surabaya Jawa Timur.13 Terdapat 30 responden
iliki sarana dan prasarana yang dapat menun- dalam penelitian ini, yaitu pasien yang men-
jang kesembuhan pasien. Pemanfaatan derita penyakit TB paru di wilayah tersebut. 30

Submited:24/10/19 Accepted: 10/12/19


Review: 25/11/19 Published:30/12/19
663
Artikel Penelitian
Pengembangan telenursing N-SMSI…
DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.394

responden ini diambil dengan teknik sampling kan tingkat pengetahuan responden, namun ku-
purposive nonrandomized sampling, yang rang patuh terhadap diet dan aktifitas fisik yang
dibagi menjadi 15 orang untuk kelompok perla- tepat.14
kuan dan 15 orang lagi sebagai kelompok Penelitian lainnya terkait N-SMSI juga
kontrol.13 Responden pada kelompok perlkuan dilakukan oleh Fang, et al (2017) dengan judul
mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang penelitian pengaruh layanan SMS pada pasien
gizi melalui pesan singkat setiap hari 1 kali TB paru di Anhui Provinsi Tiongkok.15 Dalam
selama periode intensif (2 bulan), selain itu pe- penelitian tersebut mengeksplorasi pentingnya
san tersebut berisi tentang pesan kepada pasien SMS pada manajemen TB paru. Penelitian yang
untuk minum OAT, pesan tersebut dikirimkan dilakukan menggunakan Randomized Control
15 menit sebelum waktu pasien untuk minum Trial (RCT) pada 160 responden pada ke-
obat.13 Pada penelitian ini, responden adalah lompok intervensi dan 190 responden pada ke-
pasien TB Paru fase intensif yang sudah terpa- lompok kontrol.16 Hasil penelitian menunjuk-
par dengan pengobatan. Oleh karena itu, ke- kan bahwa manajemen pasien TB paru melalui
lompok kontrol pun dapat mengalami pening- SMS dapat secara efektif memperkuat tingkat
katan berat badan. Meskipun poin pening- pengobatan pasien TB paru, mengurangi ting-
katannya masih lebih rendah bila dibandingkan kat dosis yang terlewat dan tingkat pengobatan
dengan kelompok perlakuan.13 yang terputus, dan semakin meningkatkan
Dalam penelitian tersebut didapat kes- kesadaran pasien mengenai pemeriksaan ulang
impulan bahwa N-SMSI dapat mningkatkan mereka.15 Oleh karena itu, berdasarkan hasil
kepatuhan minum OAT pasien TB paru. Jika penelitian ini N-SMS dapat menjadi strategi
berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharap- baru yang menjanjikan untuk manajemen
kan telenursing ini tidak tidak hanya di- pasien TB paru.
peruntukkan pada pasien TB paru saja, tetapi Sejalan dengan Fang, et al (2017) yang
pasien TB apapun, bahkan pasien dengan pen- membahas manfaat N-SMSI pada kesembuhan
yakit lain yang membutuhkan pengawasan mi- pasien TB, artikel lain yang membahas
num obat dapat diaplikasikan. Selain itu, mengenai N-SMSI adalah Lester, et al (2019)
penelitian ini diharapkan dapat diterapkan tidak dengan artikel yang berjudul layanan pesan
hanya di wilayah puskesmas saja, tetapi seha- singkat ponsel untuk dukungan kepatuhan dan
rusnya yang paling banyak adalah di ling- perawatan pasien dengan infeksi TBC.9 Artikel
kungan Rumah Sakit yang notabene merupakan tersebut membahas mengenai layanan SMS
pusat rujukan utama dari berbagai kasus penya- yang dapat digunakan dalam mendukung
kit. Rumah Sakit pemerintah maupun swasta perawatan pasien TB dengan fokus pendekatan
perlu mengkoordinasikan setiap pasiennya yang berfokus pada pasien.9 Pada kes-
yang menderita TB dengan Puskesmas wilayah impulannya adalah bahwa SMS cenderung
pasien tersebut tinggal, sehingga pemantauan memiliki kemungkinan untuk dibaca lebih
kasus TB dapat berkesinambungan guna tinggi dibandingkan dengan media olah pesan
mecegah prevalensi angka kejadian TB beru- lainnya yang lebih lama untuk dibuka seperti
lang atau bahkan meningkat. email dan video, sehingga intervensi kesehatan
Telenursing yang memanfaatkan SMS terutama untuk monitoring pasien TB dalam
lainnya telah dilakukan di Filipina pada tahun kepatuhan minum obat dapat menggunakan
2011, yaitu digunakan untuk pasien dengan layanan SMS ini.9 Namun, walau begitu
obesitas.14 Nama telenursing tersebut adalah menurut Lester, et al (2019) intervensi
DeFIT it!. DeFIT it! adalah program yang me- kesehatan pada pasien TB dengan
manfaatkan penggunaan buku harian diet dan menggunakan layanan SMS belum banyak dit-
pengajaran kesehatan melalui penggunaan erapkan, padahal layanan SMS ini dapat men-
SMS.14 Hasil penelitian dari pemanfaatan jadi media intervensi kesehatan yang efektif un-
telenursing ini cukup efektif dalam meningkat- tuk diterapkan pada pasien TB.9

Submited:24/10/19 Accepted: 10/12/19


Review: 25/11/19 Published:30/12/19
664
Artikel Penelitian
Renditya Anggana., et al (2019)
DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.394

Penelitian lainnya yang sependapat tuk menilai efek layanan SMS dua arah ter-
dengan manfaat penerapan N-SMSI pada hadap kepatuhan pasien TB laten terhadap pen-
kepatuhan minum obat pasien TB adalah Bedi- gobatan di British Columbia, Kanada.7 Peserta
ang, et al (2014) yang meneliti tentang SMS diacak dalam rasio 1: 1 terhadap standar
pengingat untuk meningkatkan penyembuhan perawatan. Sebanyak 358 peserta dimasukan ke
TBC di Negara berkembang.16 Penelitian terse- dalam kelompok intervensi (n = 170) dan ke-
but menggunakan metode penelitian RCT lompok kontrol (n = 188).18 Hasil penelitian
dengan cara mengirim SMS setiap hari untuk menunjukkan bahwa N-SMSI tidak meningkat-
mengingatkan pasien minum obat TB yang kan kepatuhan pasien TB terhadap pengobatan
ditentukan, bersama dengan strategi DOTS dibandingkan dengan pengobatan TB tanpa N-
standar dan memperoleh hasil bahwa SMS SMSI.18
dapat mendukung strategi DOTS dalam pening- Beberapa hasil penelitian yang telah diu-
katan kepatuhan pengobatan dan tingkat kesem- raikan menunjukkan bahwa N-SMSI pada be-
buhan pasien TB.16 berapa penelitian memang terbukti efektif da-
Beberapa penelitian sebelumnya telah lam mendukung strategi DOTS. Namun, kuali-
menguraikan efektifitas N-SMSI untuk tas N-SMSI itu sendiri harus dijaga dengan cara
meningkatkan hasil kesehatan pada pasien TB. dilakukannya pemantauan proses yang sistema-
Namun sedikit yang meneliti tentang sejauh tis serta pelaporan implementasi oleh tenaga
mana kualitas N-SMSI jika diterapkan dalam kesehatan sehingga N-SMSI dapat meningkat-
layanan kesehatan. Salah satu peneliti yang kan kepatuhan pasien TB dalam pengobatan.
meneliti kualitas penerapan N-SMSI adalah
Meyer, et al (2018). Penelitiannya berjudul “Pe- Kesimpulan
san teks dikirim ke kontak tuberkulosis rumah Di era dunia yang telah bergerak maju
tangga di Kampala, Uganda” dengan ini, pemanfaatan teknologi informasi dan
menggunakan metode RCT dalam komunikasi merupakan salah satu indikator da-
penelitiannya, menemukan bahwa kualitas in- lam perkembangan suatu bangsa. Indonesia
tervensi SMS untuk meningkatkan kesehatan merupakan salah satu negara kepulauan
pada rumah tangga sangat rendah.17 Hasilnya terbesar di dunia sangat membutuhkan akses
menunjukkan bahwa perlunya pemantauan dalam pemanfaatannya, ini dikarenakan wila-
proses sistematis dan pelaporan implementasi yah geografis Indonesia yang sangat variatif
di penelitian selanjutnya yang terprogram dan persebarannya sangat luas, maka diper-
menggunakan komunikasi seluler untuk lukan suatu sistem informatika yang efektif dan
meningkatkan kesehatan.17 efisien yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga
Berbeda dengan penelitian-penelitian kesehatan.
sebelumnya yang menunjukkan bahwa N-SMSI Tenaga kesehatan khususnya perawat,
efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
TB minum OAT, penelitian yang dilakukan memberikan pelayanan kesehatan secara
oleh Johnston, et al (2018) yang berjudul “Efek komperhensif, mulai dari identifikasi, imple-
dari pesan teks pada kepatuhan pengobatan TB mentasi dan evaluasi. Dalam hal implementasi
laten” dengan penelitian menggunakan metode dan evaluasi, monitoring merupakan salah satu
RCT (Randomized Controlled Trial), menun- hal yang perlu diperhatikan dalam memantau
jukkan bahwa N-SMSI tidak meningkatkan efektifitas program terapi dan perkembangan
kepatuhan pasien TB terhadap pengobatan.18 pasien. Sehingga N-SMSI merupakan salah
Walaupun telah ada bukti yang menginforma- satu telenursing yang dapat dimanfaatkan mes-
sikan penggunaan SMS dalam meningkatkan kipun dalam penelitiannya masih pada kasus
kepatuhan pengobatan infeksi TB laten, John- TB paru, tidak menutup kemungkinan pada ka-
ston, et al (2018) melakukan uji coba secara sus TB lain atau bahkan kasus penyakit lain.
paralel terkontrol secara acak di dua lokasi un-

Submited:24/10/19 Accepted: 10/12/19


Review: 25/11/19 Published:30/12/19
665
Artikel Penelitian
Pengembangan telenursing N-SMSI…
DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.394

Daftar Pustaka http://dx.doi.org/10.1016/j.tele.2014.01.004


1. Grosset JH CR. Handbook of tuberculosis. 13. Has EMM, Ulfiana E, Efendi F, Indarwati R,
2017. 17 p. Haryanto J M. Model manejemen perawatan
2. World Health Organitations. Global untuk meningkatkan kepatuhan minum obat dan
Tuberculosis Report 2018 [Internet]. 2018. status gizi pasien TB paru. J Ners Univ
Available from: Airlangga. 2015;10(1):189–93.
https://www.who.int/tb/publications/global_rep 14. Pangan KI, Pangilinan GA, Pangilinan M.,
ort/gtbr2018_main_text_28Feb2019.pdf Pangilinan R, Pangilinan R, Par CJ PE.
3. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan Telenursing through sms (short messaging
Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan service): it’s effect on knowledge and
Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta; 2013. adherence. Int J Public Heal Res Spec Issue.
4. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan 2011;115 – 120.
Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan 15. Fang XH, Guan SY, Tang L, Tao FB, Zou Z,
Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Jakarta; 2018. Wang JX …. Pan HF. . Effect of short message
5. RI KK. Peraturan pemerintah Republik service on management of pulmonary
Indonesia nomor 46 tahun 2014 tentang sistem Tuberculosis patients in Anhui Province, China:
informasi kesehatan. 2014. A prospective, randomized controlled study.
6. RI KK. Peraturan menteri kesehatan Republik Med Sci Monit. 2017;23:2465–9.
Indonesia No. 67 Tahun 2016 tentang 16. Bediang G, Stoll B, Elia N, Abena JL, Nolna D,
Penanggulangan Tuberkulosis. 2016. Chastonay P GA. SMS reminders to improve
7. Wulandari NA. Pengaruh aplikasi telehomecare the Tuberculosis cure rate in developing
terhadap pengetahuan penderita tuberculosis countries (TB-SMS Cameroon): A protocol of
paru tentang penularan penyakit tuberculosis. J randomized control study. Biomed Cent.
Ners dan Kebidanan. 2017;4(3):206–10. 2014;15(35):1–9.
8. RI KK. Peraturan menteri kesehatan Republik 17. Meyer AJ, Babirye D, Armstrong-Hough M,
Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Mark D, Ayakaka I, Katamba A, Haberer JE DJ.
Kesehatan. 2009. Text messages sent to household Tuberculosis
9. Lester R, Park JJH, Bolten LM, Enjetti A, contacts in Kampala, Uganda: process
Johnston JC, Schwartzman K ... Delft AV. evaluation. JMIR Mhealth Uhealth.
Mobile phone short service for adherence 2018;6(11):1–11.
support and care of patients with tuberculosis 18. Johnston JC, Kop MLV, Smillie K, Ogilvie G,
infection: Evidence and opportunity. J Clin Marra F, Sadatsafavi M ... Lester RT. The effect
Tuberc Other Mycobact Dis. 2019;16:1–9. of text messaging on latent Tuberculosis
10. Scotia C of RN of N. Practice Guidelines: treatment adherence: A randomized controlled
Telenursing [Internet]. 2017. Available from: trial. Eur Respir Soc. 2018;51:1–10.
https://novascotia.ca/lae/RplLabourMobility/do 19. Supriyanti, E. Sri Indiyah, and Meri Risma Mar-
cuments/FRPA-Progress-Report-CRNNS.pdf iana. "Faktor-Faktor Yang Berhubungan
11. Kumar S. Telenursing. New York: Springer Dengan Kepatuhan Transfusi Pada Pasien
London Dordrecht Heidelberg; 2016. Thalasemi." Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
12. Acker A. The Short Message Service: Indonesia 9.02 (2019): 607-615.
Standards, infrastructure and innovation.
Telemat Informatics [Internet].
2014;31(4):559–68. Available from:

Submited:24/10/19 Accepted: 10/12/19


Review: 25/11/19 Published:30/12/19
666

Anda mungkin juga menyukai