Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL EVALUASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

CARA MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA MENGHARDIK


PADA SESI 2

Hari, tanggal : Jum’at, 14 Februari 2020


Tempat : Ruang TAK, bangsal helikonia RSJD Dr. RM Soejarwadi Provinsi Jawa
Tengah

1. INPUT
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi merupakan sebagian dari
terapi aktivitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam konteks keperawatan jiwa.
Terapi ini diharapkan dapat memicu klien untuk dapat bersosialisasi dan dapat
mengidentifikasi dan mengklarifikasi stimulus eksternal yang diberikan melalui pesan
yang ada dalam perintah
Terapi aktivitas kelompok ini diikuti oleh 6 peserta, yang telah diseleksi yaitu, klien
yang sudah kooperatif dan dengan masalah keperawatan halusinasi. Klien yang mengikuti
kegiatan terapi ini adalah Ny. P, Ny. S, Ny. A, Ny. M, Ny. E , Ny. T. Terapi
dilaksanakan selama 5 hari dengan pembagian dari sesi 1-5. Pada sesi menghardik yaitu
pada sesi 2 pada tanggal 14 Februari 2020. Kegiatan pertama yang dilakukan berupa
berkenalan kembali kepada terapis dan juga peserta. Kegiatan kedua yaitu bernyayi
menggunakan media handphone dan juga bola untuk menumbuhkan semangat peserta dan
menarik perhatian peserta. Persiapan TAK telah dilakukan 1 hari sebelumnya, berupa
penyusunan proposal TAK,pengorganisasian terapis dengan membagi tugas, menyiapkan
media dan kontrak dengan klien
2. PROSES
I. FASE ORIENTASI
Pada proses fase ini, setelah leader memberikan salam kepada semua peserta,
selanjutnya leader memimpin doa sebelum TAK berlangsung memberikan
kesempatan kepada salah satu pasien untuk memimpin doa agar apa yang
dilakukannya hari ini memberikan manfaat dan berkah sebanyak-banyaknya.
Setelah selesai doa, leader memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan
kontrak dengan pasien yang sebelumnya dievaluasi atau melakukan validasi dengan
pasien yaitu dengan cara pasien diminta untuk memperkenalkan diri dan menyebutkan
minimal tiga orang temannya (anggota kelompoknya) dan menyebutkan minimal dua
orang praktikan yang ada di dekatnya sampai semua peserta TAK mendapatkan
giliran. Bagi pasien yang dapat menyebutkan dengan baik dan benar diberikan
reinforcement yaitu dengan pujian atau tepuk tangan. Setelah semuanya mendapatkan
giliran, selanjutnya leader membacakan aturan main tentang hal-hal yang harus
disepakati bersama selama kegiatan TAK berlangsung. Dalam proses TAK co-leader
bekerja membantu leader dalam memimpin TAK.
II. FASE KERJA
Pada bagaian fase kerja, tujuan penggunaan terapi ini dikhususkan untuk
pasien dengan diagnosa keperawatan gangguan persepsi sensori : halusinasi.
Peserta TAK terdiri dari 6 orang. Pada mulanya, seluruh peserta duduk melingkar
dengan seorang leader berada di tengah. Kemudian kelompok mahasiswa
memperkenalkan diri kepada para peserta. Urutan ditunjuk oleh leader, dan
dimulai dengan menyebutkan nama, kemudian leader menjelaskan tujuan dan
peraturan kegiatan dalam kelompok. Selain itu, jika klien ingin keluar untuk
minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat. Pada awal tahap kerja diawali
dengan menvalidasi kembali peserta TAK tentang halusinasi yang selama ini
dirasakan. Setelah para peserta dapat menyebutkan halusinasi yang selama ini
dirasakan peserta ditawarkan untuk diajak mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik. Setelah para peserta menyetujui, leader mencontohkan cara
menghardik untuk halusinasi pendengaran atau penglihatan dengan kata-kata
“Pergi-pergi kamu suara palsu, kamu mengganggku. Pergi-pergi kamu bayangan
palsu, aku tidak mau melihatmu kamu menggangguku.” Setelah leader
mencontohkan, leader menawarkan kepada peserta untuk bertanya tentang acara
menghardik sebelum peserta TAK melakukan cara menghardik. Pada saat
tersebut, fasilitator memotivasi kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan
Apabila peserta tidak ada pertanyaan, peserta diminta untuk mencoba
mempraktikan cara menghardik secara bersamaan. Setelah itu, mereka ditunjuk
secra acak untuk mempraktikan secara mandiri. Setelah dirasa pasien mampu
melakukan cara menghardik, leader mengakhiri kegiatan menghardik untuk
dilanjutkan pada fase terminasi. Selama kegiatan berlangsung, observer
mengamati jalannya acara.
III. FASE TERMINASI
Pada fase terminasi ini, leader mengeksplor perasaan klien satu persatu setelah
mengikuti kegiatan TAK tersebut. Rata-rata mereka menyatakan senang dan puas
denga kegiatan TAK tersebut. Hal ini dibuktikan dengan selama kegiatan
berlangsung, pasien tetap antusias dan kooperatif bahkan sampai melewati kontrak
yang ditentukan pun mereka tidak merasa bosan ataupun lelah. Setelah itu mereka
dievaluasi secara obyektif yaitu diminta untuk menyebutkan kembali tujuan dari
kegiatan yang sudah dilaksanakan kemudian leader menjelaskan kembali tentang
tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompok ini sekaligus menutup kegiatan dengan
kesimpulan bersama-sama.
Kendala/ kekurangan selama sesi kegiatan TAK berlangsung:
a. Adanya stimulus/ rangsang dari luar yang mempengaruhi jalannya terapi seperti
terdapatnya pasien yang sedang tidak fokus selama TAK berlangsung seperti
melamun , terdapat pula pasien yang membuat kegaduhan dengan bernyanyi ataupun
berbicara sendiri.
b. Tempat terapi yang bersebelahan langsung dengan TAK yang dilakukan oleh
praktikan lain, sehingga mampu memecah konsentrasi para peserta TAK.
c. Terlalu banyak kegiatan hiburan dari pada materinya.
d. Saat fase terminasi observer tidak menyampaikan hasil TAK
Aspek yang Nama Peserta TAK
No
Dinilai Ny.P Ny.S Ny.A Ny.M Ny.E Ny.T
Menyebutkan
cara yang
selama ini
1 digunakan 1 0 1 1 1 1 83,3 %
untuk
mengatasi
halusinasi

Menyebutkan
2 0 1 1 1 1 1 66,67 %
efektivitas cara

Menyebutkan
cara mengatasi
3 halusinasi 1 1 1 1 1 1 100%
dengan
menghardik
Memperagakan
4 menghardik 1 1 1 1 1 1 100%
halusinasi
Skore 3 2 4 4 4 4
Presentase 75% 75% 100% 100% 100% 100%
Tidak Dilakukan = 0 Petunjuk : Dilakukan = 1

IV. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Preplanning sudah disetujui pembimbing satu hari sebelumnya
2. Kontrak waktu dan tempat tidak berubah (sesuai dengan preplanning)
3. Alat dan media sudah dipersiapkan 1 hari sebelumnya
4. Jenis TAK sudah direncanakan 1 hari sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1. Klien mendengarkan penjelasan kegiatan dengan antusias
2. Klien mengikuti kegatan TAK sampai selesai
3. Media dapat dipergunakan sesuai fungsi
4. Leader, observer, fasilitator dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
meski pada tahap terminasi observer tidak menyampaikan hasil TAK
c. Evaluasi Hasil
1. 100 % klien mengikuti kegiatan TAK sampai selesai
2. Terdapat 83,3 % klien dapat menyebutkan cara yang selama ini
digunakan untuk mengatasi halusinasi
3. Terdapat 66,67 % klien dapat menyebutkan efektivitas cara
4. Terdapat 100% klien dapat menyebutkan cara mengatasi halusinasi
dengan menghardik
5. Terdapat 100% klien mampu emperagakan menghardik halusinasi
LAPORAN EVALUASI HASIL TAK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
HALUSINASI DENGAN CARA MENGHARDIK
DI BANGSAL HELIKONIA RSJD DR. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA
TENGAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing: Ns. Sutejo, M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh:
P07120217022 Fiolita Kurniyanti

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2020

Anda mungkin juga menyukai