Oleh Leader:
(P05120421008)
Menyetujui
( ) ( )
1
LAPORAN SESI III
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
2
5. Jika inigin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum
selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
3
2. Klien
A. Kriteria klien
1) Klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan
persepsi sensori; halusinasi.
2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
B. Proses seleksi
1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok.
4
5. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini sesuai dengan petugas sesi yang
telah disepakati. Sebagai berikut:
SESI III (Pertemuan ke-3)
Leader : Apriliani Nur Aisiyah, S.Tr. Kep
Co. Leader : Ani Astria, S.Tr. Kep
Observer : Aulia Putri Latifah , S.Tr. Kep
Fasilitator : Dera Aprianti, S.Tr. Kep
Afifah Meizayani, S.Tr. Kep
6. Uraian Tugas Pelaksana
a. Leader
Tugas:
a. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Memimpin diskusi kelompok.
b. Co. Leader
Tugas:
a. Membuka acara.
b. Mendampingi Leader.
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
e. Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator
Tugas:
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif
mengikuti jalannya therapy.
d. Observer
Tugas:
5
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format
yang tersedia).
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
7. Setting tempat
Ny.S Ny.A
Aulia
afifa
h
Ny.MS
April
Ny.MR
Ny.MO
Ani
Dera Ny.R Ny.P
Keterangan :
: Pasien
: Fasilitator
: Observer
: Co. Leader
: Leader
: Ruang Kosong
6
8. Proses dan Mekanisme Kegiatan
SESI 3 : Mencegah halusinasi dengan minum obat (Pertemuan ke-3)
Rundown Kegiatan TAK
No Jam Kegiatan Penanggung Jawab
1. 09.30 WIB – 09.35 WIB Pembukaan Apriliani Nur Aisiyah S.Tr.Kep dkk
2. 09.35 WIB – 09.40 WIB Fase Orientasi Apriliani Nur Aisiyah S.Tr.Kep dkk
2 09.40 WIB – 09.55 WIB Fase Kerja Apriliani Nur Aisiyah S.Tr.Kep dkk
3 09.55 WIB – 10.00 WIB Fase Terminasi Apriliani Nur Aisiyah S.Tr.Kep dkk
a Tujuan
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
2) Klien dapat memahami cara minum obat yang benar
3) Klien dapat menyebutkan 6 prinsip benar minum obat
b Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti
sesi III
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Fase Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam terapeutik
b) Evaluasi/Validasi
Leader menanyakan perasaan klien saat ini
Leader menanyakan pengalaman klien mengontrol
halusinasi setelah menggunakan cara yang telah di
pelajari yaitu menghardik.
c) Kontrak
Leader menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat
Leader menjelaskan aturan main tersebut
7
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada petugas
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Fase keja
Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
mengenai 6 prinsip benar minum obat yaitu benar pasien,
benar dosis, benar obat, benar waktu, benar cara, dan
benar dokumentasi, serta keuntungan patuh minum
obat,yaitu mencegah terjadinya kekambuhan karena obat
memberi perasaan tenang, membantu proses keberhasilan
dalam penyembuhan dan menjelaskan kerugian tidak
patuh minum obat yaitu dapat meyebabkan pasien menjadi
gelisah,emosi tidak stabil dan menghambat proses
kesembuhan.
Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang di
makan dan waktu memakannya
Leader mendiskusikan perasaan klien sebelum minum
obat dan setelah teratur minum obat
Leader meminta klien menyebutkan kembali 6 prinsip
benar minum obat, keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat
Memberi pujian dan reward tiap kali klien benar
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.
8
Memasukkan kegiatan minum obat ke dalam jadwal
kegiatan harian klien.
c) Kontrak yang akan datang
Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan bercakap-cakap dengan orang lain.
Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.
Evaluasi dan Dokumentasi.
5) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Formulir kemampuan patuh minum obat untuk mencegah
halusinasi
No Nama klien Menyebutkan 6 Menyebutkan Menyebutkan
benar cara minum keuntungan minum akibat tidak
obat obat patuh minum
obat
1 Ny.A √ √ √
2 Ny.S √ √ √
3 Ny.Ms √ √ √
4 Ny.Mr √ √ √
5 Ny.Mo √ √ √
6 Ny.R X √ √
7 Ny.P √ √ √
Total 85% 100% 100%
seluruh
aspek
80 %
Evaluasi Seluruh pasien 7 Seluruh pasien 7 dan Seluruh pasien 7
Hasil: orang dan 85 % 100% orang mampu dan 100% orang
Secara pasien mampu Menyebutkan mampu
keseluruhan menyebutkan 6 keuntungan minum obat Menyebutkan
95% (sudah benar cara minum akibat tidak
tercapai obat patuh minum
kriteria obat
hasil : 80%)
Kesimpulan:
9
Seluruh peserta TAK Berjumlah 7 orang. Seluruh peserta
TAK dapat melewati sesi 3 dengan kriteria hasil 95%
dan seluruh peserta TAK dapat melanjutkan ke TAK
SESI 4 ( kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah
halusinasi).
b) Dokumentasi
Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu
memperagakan cara menghardik halusinasi, klien berkata akan
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
10
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, W.F, 1990. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Erlangga Universitas Press
Stuart G.W, 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC
Stuart G.W, Sundeen S.J, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta:
EGC
11