Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Program Profesi Ners STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi

Oleh :

Kelompok 7
1. Acep Sugandi 214119095
2. Andianti Maulida 214119090
3. Elza Ayu Kenita 214119041
4. Novi Indah Amaliya 214119077
5. Reny Sukarni 214119099
6. Tegar Wicaksono 214119118

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2019
TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
SESI 3 : Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

A. TOPIK :
SESI 3 : Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

B. TUJUAN :
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan TAK sesi 3 diharapkan klien dapat patuh untuk minum obat
dengan prinsip lima benar cara obat.
2. Tujuan Khusus :
 Klien memahami pentingnya patuh minum obat
 Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
 Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

C. LANDASAN TEORITIS
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan
pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria peserta
- Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
- Klien yang sudah tenang dan kooperatif mengikuti kegiatan
- Klien yang mengalami perubahan persepsi : pendengaran, penglihatan.
2. Proses Seleksi
- Mengobservasi klien yang masuk kriteria
- Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
- Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
3. Pasien TAK sebagai berikut :

No Nama Pasien

4. Cadangan Pasien TAK sebagai berikut

No Nama Pasien
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
Tanggal : Rabu
Hari : 5 Desember 2019
Jam : 13.00
Lama tiap langkah kegiatan :45 menit
2. Tim terapis
Leader : Tegar Wicaksono
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi
Co.leader : Andianti Maulida
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator : Acep Sugandi, Elza Ayu Kenita, Novi Indah Amaliya
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : Reny Sukarni
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
3. Setting tempat :
a) terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) tempat tenang dan nyaman

Gambar Setting Tempat

L CL

F F

K
K
K F K
O

Keterangan :

L : Leader

CL : Co-Leader

K : Klien

F : Fasilitator

O : Observer

4. Metode dan media


a. Media
Papan Nama, Hp, Speaker, Botol minuman, Kursi, Whiteboard, Spidol.
b. Metode
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran atau simulasi
5. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah
a. Tata tertib pelaksanaan
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
2. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai
3. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
4. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
5. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pembimbing
6. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
7. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum
selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK

b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK

1. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah:
mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria
dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya

2. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader


memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh
dilakukan

3. Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yng tidak mentaati
tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur
terlebih dahulu, dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari
kegiatan.

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/ validasi
- Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
- Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
- Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinva halusinasi
dengan patuh minum obat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
pada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh
karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat kambuh.
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab kambuh.
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard.
d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum obat,
benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.
e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran.
f. Berikan pujian pada klien yang benar.
g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard).
h. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di whiteboard).
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh.
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian
halusinasi/kambuh.
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian
tidak patuh minum obat.
l. Memberi pujian tiap kali klien benar.
4. Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif klien
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Evaluasi respon objektif
- Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
- Klien dapat menyebutkan 5 benar minum obat.
c. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan dua cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, dan patuh minum obat.

d. Kontrak yang akan datang


- Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
- Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

G. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan mengontrol halusinasi Sesi 5,
kemampuan klien yang diharapkan adalah menyebutkan 5 benar cara minum obat,
keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

Menyebutkan
Menyebutkan 5 Menyebutkan
akibat tidak
No Nama Klien benar cara keuntungan
patuh minum
minum obat minum obat
obat

Petunjuk :
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar
cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 5, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien
mampu menyebutkan 5 benar cara minum Obat, manfaat minum Obat, dan akibat
tidak patuh minum Obat (kambuh). Anjurkan klien minum Obat dengan cara yang
benar.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat Budianna & Akemat. 2014. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok Edisi 2.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai