Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN DENGAN


PATUH MINUM OBAT

Di susun oleh
IBNU AJI HIU ANGGA
R.19.04.13.010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020
I. TOPIK
Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan Patuh Minum Obat
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum : setelah dilakukan TAK klien dapat menjelaskan cara
yang selama ini dilakukan untuk mengatasi perilaku kekerasan
2. Tujuan Khusus :
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat.
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat.
c. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
III. LANDASAN TEORI
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang mempersepsikan berbagai stimulasi yang
terkait dengan pengalaman dan kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
IV. KLIEN
1. Karakteristik / kriteria
a. Klien yang sudah dapat mengontrol perilalku kekerasannya
b. Klien yang mengalami perilaku kekerasan/resiko terjadinya
perilaku kekerasan
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok
3. Jumlah klien : orang

V. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
Tanggal : 14 Januari 2020
Hari : Selasa
Jam : 09.00 – 09.45 (45 menit)
2. Tim Terapis
Leader : Ibnu Aji Hiu Angga
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Memimpin jalannya terapi kelompok
c. Memimpin diskusi
Co Leader : Fhani Fitriana
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitor :
1) Andrey Mulyana
2) Anggi Triani
3) Ayu Zulfah
4) Devi Rahmawati
5) Fahmi Gina
6) Fajar Wiliantika
7) Fika Febriana
8) Ilyas Agusti
9) Khaerul Umam

a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok


b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
d. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer : Fazri Firmansyah


a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat, dan jalannya acara.
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
Setting/tempat :
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
3. Metode dan Media
Alat :
a. Spidol dan whiteboard/ papan tulis
b. Jadwal kegiatan harian
c. Beberapa contoh obat
Metode :
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Dinamika kelompok
VI. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam perkenalan
b. Evaluaisi/validasi
c. kontrak
2. Kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat
kambuh.
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
penyebab kambuh
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan
waktu memakannya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskan 8 benar minum obat, Benar Pasien, Benar obat,
Benar Dosis, Benar Waktu, Benar Cara
e. Minta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat, secara
bergiliran.
f. Berikan pujian pada klien yang benar.
g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di
whiteboard).
h. Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat (catat di
whiteboard).
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah perilaku kekerasan/kambuh.
j. Menjelaskan akibat/ kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
kejadian perilaku kekerasan/kambuh.
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat
dan kerugian tidak patuh minum obat.
l. Memberi pujian tiap kali klien benar.
3. Terminasi
a. Evaluasi
a) Evaluasi partisipasi klien selama kegiatan (menanyakan
perasaan klien setelah mengikuti TAK).
b) Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang
telah dipelajari.
c) Memberikan pujian atas jawaban yang benar
b. Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah
dipelajari untuk mencegah perilaku kekerasan
b) Masukkan minum obat kedalam jadwal kegiatan harian klien
VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan dari TAK khususnya sesi 5, kemampuan klien yang diharapkan
adalah menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat,
dan akibat tidak patuh minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 5 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

No Nama Klien Menyebutkan 8 Menyebutkan Menyebutkan


. benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar
cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum
obat. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.
VIII. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses
keperawatan klien klien. Contoh: klien mengikuti sesi 5, TAK stimulasi
persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan 8 benar cara minum obat,
manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh).
Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

Anda mungkin juga menyukai