Anda di halaman 1dari 89

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA

YANG MENGALAMI GASTRITIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


GANGGUAN RASA NYERI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS
PRINGSEWU TAHUN 2021

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

MUHAMAD AGUNG FEBRIANSYAH


Nim. 144012018036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG TAHUN 2021

i
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA
YANG MENGALAMI GASTRITIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
GANGGUAN RASA NYERI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS
PRINGSEWU TAHUN 2021

Proposal Karya Tulis Ilmiah


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Mata Kuliah Karya
Tulis IlmiahProgram Studi Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:

MUHAMAD AGUNG FEBRIANSYAH


Nim. 144012018036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG TAHUN 2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

Proposal Karya Tulis Ilmiah


Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal ................................

Judul Proposal KTI : “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anggota Keluarga


Yang Mengalami Gastritis Dengan Masalah Keperawatan
Gangguan Rasa Nyeri Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Pringsewu Tahun 2021”
Nama Mahasiswa : Muhamad Agung Febriansyah
NIM : 144012018036

MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Fadhilah ,M.Kes Ns. Rani Ardina, M. Kep.


NBM. 927023 NBM. 1156365

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karna atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis telah diberikan kesehatan dan kemampuan untuk
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini sesuai waktu yang telah ditentukan.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini berjudul : “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Anggota Keluarga Yang Mengalami Gastritis Dengan Masalah Keperawatan
Gangguan Rasa Nyeri Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pringsewu Tahun 2021”.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Karya Tulis Ilmiah dalam menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan pada
semeeter 6 di Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
Selama penulisan dan penyusunan proposal ini penulis banyak mendapat bantuan
baik moril maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Drs. H. Wanawir AM. MM. M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
2. Elmi Nuryati, M.Epid, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Nur Fadhilah, M.Kes selaku ketua prodi DIII Keperawatan sekaligus
sebagai pembimbing I
4. Ns. Rani Ardina, M. Kep,. selaku Pembimbing II
5. Ns. Sobirin, S.Kep,.M.m selaku Penguji Utama
6. Seluruh dosen dan staff Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
7. Rekan-rekan seperjuangan angkatan ke-23 yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan Proposal Karya


Tulis Ilmiah ini belum sempurna. Semoga laporan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya dan progresi
keperawatan khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pringsewu, April 2021

Muhamad Agung Febriansyah

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
PERSETUJUAN PROPOSAL...................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAPTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan................................................................................................... 5
D. Manfaat................................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Keluarga.................................................................................. 7
B. Konsep Gastritis.................................................................................... 18
C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga............................................... 22

BAB III METODELOGI PENELITIAN


A. Desain Penelitian.................................................................................. 39
B. Batasan Istilah....................................................................................... 39
C. Partisipan.............................................................................................. 40
D. Lokasi dan waktu penelitian................................................................. 40
E. Pengumpulan Data................................................................................ 40
F. Analisa data.......................................................................................... 41
G. Etika penelitian..................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Pathway gastritis .............................................................................20

vi
DAFTAR TABEL

Table 2.1 Rencana Keperawatan...................................................................... 30


Table 3.1 Batasan Masalah............................................................................... 32

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengajuan Judul


Lampiran 2 Surat Izin Pra Survey
Lampiran 3 Surat Balasan Izin Pra Survey
Lampiran 4 Format Pengkajian Keluarga
Lampiran 5 Lembar Konsul
Lampiran 6 Informend Consent

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga sebagai unit/organisasi terkecil dari masyarakat sangat berperan

dalam menentukan derajat kesehatan. Kesehatan tiap tiap anggota keluarga

menggambarkan bagaimana keluarga tersebut menjalankan tugasnya dalam

bidang kesehatan. Pola/kebiasaan hidup yang dijalankan oleh sebuah keluarga

dapat meningkatkan kesehatana namun dalam waktu yang bersamaan dapat

juga menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan, diantaranya adalah

gastritis.

Gastritis adalah suatu peradangan/perdarahan mukosa lambung yang dapat

bersifat akut, kronis, difus, atau lokal (Nurarif, 2015). Gastritis masih

dianggap hal yang remeh, namun merupakan awal dari sebuah penyakit yang

dapat menyusahkan seseorang. Menurut World Health Organization (WHO)

(2018) insiden gastritis di dunia sekitar 1.8-2.1 juta dari jumlah penduduk

setiap tahunnya. Prevalensi gastritis terbanyak berturut turut adalah Kanada

(35%), China (31%), Perancis (29.5%), Inggris (22%), dan Jepang (14.5%).

Prevalensi gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk

setiap tahunnya. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia

cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa

1
penduduk, jumlah terbanyak berturut turut terdapat di kota Denpasar angka

kejadian Gastritis sebesar46% dan Surabaya 31,2% (Riskesdas, 2018).

Sementara untuk provinsi menurut data Riskesdas (2018) diketahui prevalensi

gastritis sebesar 3.0%, selain itumenurut data Badan Pusat Statistik (2017)

mengeluarkan daftar Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Provinsi

Lampung, dengan gastritis menempati posisi ke-empat dengan total kasus

219,232 pasien.

Beberapa masalah yang lazim muncul pada penderita gastritis adalah nyeri

akut, kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh,

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktivitas,

kurang pengetahuan tentang penyakitnya, ansietas. Nyeri akut menjadi

masalah yang paling lazim muncul pada penderita gastritis sehingga perlu

segera dilakukan intervensi lanjutan, diantaranya adalah Lakukan pengkajian

nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, (karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas, dan factor presipitasi, Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan, Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau, Ajarkan tentang

teknik nonfarmakologi (nafas dalam), Evaluasi ke efektifan control nyeri,

Tingkatkan istirahat, dan Kolaborasi dengan dokter jika ada tindakan dan

keluhan tidak berhasil (Nurarif, 2015).

Nyeri sendiri merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan

dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak

2
atau lamat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang 3

bulan (SDKI, 2017). Beberapa intervensi keperawatan yang dapat diberikan

pada penderita gastritis antara lain:lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif, termasuk lokasi, (karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan

factor presipitasi), observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan, evaluasi

pengalaman nyeri masa lampau, ajarkan tentang teknik nonfarmakologi,

evaluasi ke efektifan control nyeri, tingkatkan istirahat, kolaborasi dengan

dokter jika ada tindakan dan keluhan tidak berhasil (SIKI, 2017).

Penelitian terkait gastritis juga pernah dilakukan oleh Irawati (2020) di

Puskesmas Rawat Inap Kampar Kiri, menjelaskan bahwa untuk mengatasi

nyeri dilakukan intervensi berupa : ajarkan teknik relaksasi nafas dalam,

edukasi keluarga untuk memberikan suasana nyaman, Jelaskan sebab-sebab

nyeri kepada klien. Didukung oleh penelitian Nelvawati (2018) di Wilayah

Kerja Puskesmas Koto Baru, menjelaskan bahwa intervensi untuk mengatasi

nyeri dilakukan dengan mengevaluasi derajat nyeri, catat lokasi nyeri,

karakteristik dan intesitasnya, dan ajarkan klien teknik nafas dalam.

Sementara penelitian yang dilakukan Untari (2017) dengan judul penelitian “

Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Ny. M Dengan Gastritis Di Ruang Dahlia

RSUD dr. R. Soeprapto Cepu” asuhan keperawatan yang di berikan secara

kompleks dan komperhensif melalui standar intervensi pengkajian nyeri

secara komprehensif, termasuk lokasi, (karakteristik, durasi, frekuensi,

3
kualitas, dan factor presipitasi), Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau,

Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi dengan kompres hangat di area yang

mengalami nyeri, dan didapatkan hasil bahwa masalah nyeri akut yang di

alami pasien dapat teratasi.

Puskesmas Pringsewu adalah salah satu puskesmas di Kabupaten Pringsewu.

Setelah dilakukan prasurvey didapatkan penyakit gastritis masuk dalam 10

besar penyakit di Puskes Pringsewu tercatat kunjungan pasien gastritis pada

bulan Januari-Maret mencapai 227 kasus, dari besaran kasus diatas peneliti

melakukan wawancara dan observasi kepada 10 orang yang di diagnosa medis

gastritis, berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut didapatkan data

8 dari 10 orang megalami gejala berupa nyeri di bagian perut bagian atas, dan

2 orang lainnya mengatakan perut terasa kembung (Rekam Medik Puskesmas

Pringsewu, 2021).

Berdasarkan hasil uraian latar belakang diatas, mengingat begitu rentanya

anggota keluarga mengalami gastritis dan melihat betapa pentingnya

penanganan pasien gastritis terutama dengan masalah keperawatan nyeri akut,

peneliti berniat melakukan penelitian/asuhan keperawatan pada keluarga yang

mengalami gastritis. Sehingga peneliti memfokuskan penelitian ini pada

“asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami

gastritis dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyeri di wilayah kerja

UPT Puskesmas Pringsewu tahun 2021”

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana pelaksanaan

asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami gastritis

dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyeri di wilayah kerja UPT

Puskesmas Pringsewu tahun 2021?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Peneliti mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga pada anggota

keluarga yang mengalami gastritis dengan masalah keperawatan gangguan

rasa nyeri di wilayah kerja UPT Puskesmas Pringsewu tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Peneliti mampu melakukan pengkajian Pada Anggota Keluarga Yang

Mengalami Gastritis

b. Peneliti mampu menegakan diagnosa keperawatan yang dialami oleh

Anggota Keluarga

c. Peneliti mampu memberikan Skoring masalah keperawatan Pada

Keluarga

d. Peneliti mampu merencanakan Asuhan Keperawatan Pada Anggota

Keluarga

e. Peneliti mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga

f. Peneliti mempu memberikan evaluasi Asuhan Keperawatan

5
D. Manfaat

1. Manfaat bagi perawat

Sebagai tambahan informasi untuk mengetahui dalam bidang praktik

keperawatan khususnya pada asuhan keperawatan pada Keluarga Yang

Mengalami Gastritis.

2. Manfaat bagi puskesmas

Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelayanan

pelaksanaan keperawatan, khususnya asuhan keperawatan pada keluarga

yang menderita Keluarga Yang Mengalami Gastritis.

3. Manfaat bagi institusi pendidikan

Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan penelitian tentang asuhan keperawatan pada keluarga

yang menderita Keluarga Yang Mengalami Gastritis.

4. Manfaat bagi klien

Dengan penelitian ini diharapkan pasien dapat mengimplementasikan

Asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita Gastritis Akut.

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga

1. Definisi

a. Menurut U.S Bureau of the Census Keluarga adalah yang

berorientasitradisional yaitu sebagai keluarga yang terdiri atas individu

yangtergabung bersama oleh ikatan pernikahan, darah atau adopsi

dantinggal di dalam suatu rumah tangga yang sama (Friedman, 2010).

b. Keluarga adalah kumpulan duaorang atau lebih yang bergabungkarena

hubungan darah, perkawinan,atau adopsi yang hidup dalam satu rumah

tanggasaling berinteraksisatu sama lainnya dalam perannya dan

mempertahankan suatu budaya(Susanto, 2012).

c. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan

tinggaldalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan

perkawinanatau adopsi. Antara keluarga satu dan lainnya saling

tergantung danberinteraksi (Mubarak, 2011).

2. Bentuk Keluarga

a. Keluarga Inti :

Keluarga inti terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah,

seorangibu yang mengurus rumah tangga dan seorang anak.

7
b. Keluarga Tanpa Anak

Sekitar 5% wanita memilih tidak memiliki anak terlebih dahulu atau

menunda kehamilan karena saat ini banyak wanita memilih

pendidikandan karir.

c. Keluarga adopsi :

Adopsi merupakan cara lain membentuk keluarga, dengan

menyerahkan secara sah tanggung jawab sebagai orang tua

seterusnyadari orang tua kandung keorang tua adopsi. Biasanya

salingmenguntungkan bagi orang tua maupun anak.

d. Keluarga Asuh Keluarga adopsi Keluarga Tanpa Anak Keluarga Inti:

Anak di tempatkan dirumah yang terpisah dari salah satu orang tuaatau

kedua orang tua kandung untuk menjamin keamanan dankesejahteraan

fisik serta emosional mereka.

e. Keluarga orang tua tunggal :

Keluarga dengan kepala rumah tangga duda/janda yang

bercerai,ditelantarkan, atau berpisah

f. Keluarga orang tua tiri :

Keluarga orang tua tiri atau keluarga campuran, keluarga seperti

inibiasanya dikenal sebagai keluarga yang menikah lagi.

g. Paruh baya atau tua :

Yaitu bentuk keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh

bayaatau tua.

(Friedman, 2010).

8
3. Ciri- Ciri Struktur Keluarga

a. Ciri ciri struktur keluarga

1.) Terorganisasi

Yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota

keluarga

2.) Ada keterbatasan

Dimana setiap anggota memiliki keterbatasan tetapi mereka juga

mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya

masing-masing

3.) Perbedaan dan kekhususan

Yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya

masing-masing

b. Struktur keluarga terdiri atas:

1) Pola dan proses komunikasi

2) Struktur peran

3) Struktur kekuatan dan struktur nilai

4) Norma

(Mubarak, 2011)

9
4. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga adalah sebagai berikut :

a. Fungsi biologis

Meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak serta

kebutuhan gizi keluarga.

b. Fungsi psikologi

Memberikan kasih sayang dan rasa aman pada keluarga,memberikan

perhatian diantara keluarga, memberikan kedewasaan pribadi anggota

keluarga serta memberikan identitas pada keluarga.

c. Fungsi sosialisasi

Pembinaan sosialisasi pada anak membentuk norma-norma

tingkahlaku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing dan

meneruskan nilai-nilai budaya.

d. Fungsi ekonomi

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga dimasa yang akan datang.

e. Fungsi pendidikan

Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,ketrampilan,

membentuk prillaku anak sesuai dengan bakat danminat yang

dimilikinya, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan

datang dalam memenuhi perannya sebagai orangdewasa serta

mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

(Mubarak, 2011).

10
f. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

Ada 5 pokok tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut

Friedman (2010) adalalah sebagai berikut:

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga

Keluarga perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan

perubahan yang dialami anggota keluarga.Perubahan sekecil apapun

yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi

perhatian keluarga dan orang tua.Sejauh mana keluarga mengetahui

dan mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi

pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab yang

mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap masalah.

2) Membuat keputusan tindakan yang tepat

Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai

masalah kesehatan yang dialaminya, perawat harus dapat mengkaji

keadaan keluarga tersebut agar dapat menfasilitasi keluarga dalam

membuat keputusan.

3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

Ketika memberiakn perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,

keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut : Keadaan

penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis dan

perawatannya), Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan,

Keberadaan fasilitas yang dibutuhkan untuk perawatan, Sumber-

11
sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang

bertanggung jawab, sumber keuangan dan financial, fasilitas fisik,

psikososial), Sikap keluarga terhadap yang sakit.

4) Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang

sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut : Sumber-

sumber yang dimilki oleh keluarga, Keuntungan atau manfaat

pemeliharaan lingkungan, Pentingnya hiegine sanitasi.

5) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat

Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga

harus mengetahui hal-hal sebagai berikut : Keberadaan fasilitas

keluarga, Keuntungan-keuntungan yang diperoleh oleh fasilitas

kesehatan, Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan,

Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.

5. Tugas Keluarga

Tugas keluarga ada beberapa pokok antara lain :

a. Memelihara kesehatan fisik keluarga dan para anggotanya

b. Berupaya untuk memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam

keluarga

c. Mengatur tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukannya

d. Melakukan sosialisasi antar anggota keluarga agar timbul keakraban

dan kehangatan para anggota keluarga

e. Melakukan pengaturan jumlah anggota keluarga yang diinginkan

12
f. Memelihara ketertiban anggota keluarga

g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih

luas

h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

(Mubarak, 2011).

6. Tahapan dan tugas perkembangan keluarga

Tahap perkembangan dan fungsi atau tugas perkembangan keluarga

adalah

sebagai berikut:

a. Tahap I, pasangan baru atau keluarga baru

Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki

(suami) dan wanita (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan

yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. Tugas

perkembangan pada tahap ini yaitu membina hubungan intim yang

memuaskan; membina hubungan dengan keluarga lain, teman,

kelompok sosial; dan mendiskusikan rencana memiliki anak.

b. Tahap II, keluarga kelahiran anak pertama (Child- Bearing)

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai

kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia

30bulan. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah persiapan

menjadi orang tua; adaptasi dengan perubahan anggota keluarga :

13
peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan; serta

mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

c. Tahap III,keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir

saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu :

memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti, kebutuhan tempat

tinggal, privasi dan rasa aman; membantu anak untuk bersosialisasi;

beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak

yang lain juga harus terpenuhi; mempertahankan hubungan yang sehat

baik di dalam maupun di luar keluarga(keluarga lain dan lingkungan

sekitar); pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak(tahap

paling repot); pembagian tanggung jawab anggota keluarga; dan

pembagian kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang

anak.

d. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada

usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas perkembangannya

yaitumembantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan;

mempertahankan keintiman pasangan; memenuhi kebutuhan dan biaya

yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan

kesehatan anggota keluarga.

e. Tahap V, keluarga dengan anak remaja

14
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan

berakhir dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak

meninggalkan rumah orang tuanya. Tugas perkembangan keluarga :

memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab

mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkatkan

otonominya; mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga;

mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tuanya,

hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan; perubahan sistem

peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

f. Tahap VI, keluarga dengan anak dewasa (Pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini adalah : memperluas

keluargainti menjadi keluarga besar; mempertahankan keintiman

pasangan; membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan

memasuki masa tua; mempersiapkan anak untuk mandiri di

masyarakat; penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

g. Tahap VII, keluarga usia pertengahan (Midle Age Families)

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah

dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini adalah : mempertahankan

kesehatan; mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan

teman sebaya dan anak-anak;dan meningkatkan keakraban pasangan.

h. Tahap VIII, keluarga lanjut usia

15
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu

pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal

sampai keduanya meninggal. Tugas perkembangan keluarga pada

tahap ini yaitu : mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan;

adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan

fisik dan pendapatan; mempertahanan keakraban suami istri dan saling

erawat; mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial msyarakat;

dan melakukan life review.

(Susanto, 2012)

7. Peran perawat keluarga

Peran keperawatan keluarga adalah pelayanan yang ditujukan pada

keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.

Fungsi keperawatan keluarga membantu keluarga untuk menyelesaikan

masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga

melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga.

Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah:

a. Pendidik

Perawat memberikan pengetahuan kepada klien dalam rangka

meningkatkan kesehatan, perawat memberikan pendidikan tentang

kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko tinggi dan kader

kesehatan.

16
b. Koordinator

Perawat mengkoordinator seluruh pelayanan keperawatan mengatur

tenaga keperawatan yang akan bertugas mengembangkan sistem

pelayanan keperawatan dan memberikan informasi tentang hal-hal

yang terkait dengan pelayanan keperawatan disaran kesehatan.

c. Pelaksanaan

Dalam asuhan pelayanan keperawatan meliputi treatment keperawatan,

observasi, pendidikan kesehatan menjalankan tretment medikal.

Melakukan pengkajian mengumpulkan data dan informasi yang benar,

menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data dari hasil

kajian, merencanakan intervensi, melaksanakan tindakan keperawatan

dan melakukan evaluasi berdasarkan respon pasien

d. Konsultan

Perawat sebagai mediator antara klien dengan profesi kesehatan

lainnya. Perawat sebagai konsultan terhadap masalah atau tindakan

keperawatan yang tepat untuk diberikan

e. Peneliti

Perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian

menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil

penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan

pendidikan keperawatan. Perawat melakukan penelitian untuk

mengembangkan mutu pelayanan keperawatan.

(Mubarak, 2012)

17
B. Konsep Gastritis

1. Definisi

a. Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan

mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal

(Nurarif, 2015).

b. Gastritis adalah inflamasi pada mukosa lambung yang disertai

kerusakan atau erosi pada mukosa (Diyono, 2013).

c. Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa

lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi

dengan bakteri atau bahan iritan lain (Wijaya, 2013).

2. Etiologi

Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman Helicobacter pylori dan pada

awal infeksi mukosa lambung menunjukkan respons inflamasi akut dan

jika diabaikan menjadi kronik (Nurarif, 2015).

3. Klasifikasi gastritis:

a. Gastritis akut

1) Gastritis akut tanpa perdarahan

18
2) Gastritis akut dengan perdarahan (gastritis hemoragik atau

gastritis erosiva)

Gastritis akut berasal dari makan terlalu banyak atau terlalu cepat,

makan-makanan yang terlalu berbumbu atau yang mengandung

mikroorganisme penyebab penyakit, iritasi bahan semacam alkohol,

aspirin, NSAID, lisol serta bahan korosif lain, refluks empedu atau

cairan pankreas.

b. Gastritis kronik

Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna

atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylori

(H.pylori).

c. Gastritis bacterial

Gastritis bacterial yang disebut juga gastritis infektiosa, disebabkan

oleh refluks dari duodenum.

(Nurarif, 2015)

19
4. Pathway

Obat-obatan (NSAID, aspirin, sulfanomida steroid, digitalis)


H. phylori Kafein
Melekat pada epitel lambung Meproduksi bikarbonata (HCO3-)

Menggangu pembentukan sawat mukosa lambung


Menghancurkan lapisan mukosa lambung
Mekemampuan protektif terhadap asam

Menyebabkan difusi kembali asam lambung & pepsin


Mebarrier lambung terhadap asam dan pepsin

Kekurangan volume cairan

Erosi mukosa
Perdarahan
Inflmasi

Metonus dan peristaltik lambung


Mukosa lambung kehilangan integritas jaringan

Nyeri epigastrium

Refluk isi duodenum ke lambung


Mesensori untuk makan
20

Anoreksia Mual Dorongan ekspulsi isi lambung ke mulut


Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Muntah

Nyeri akut Kekurangan volume cairan

(Nurarif & Kusuma, 2015)

5. Manifestasi Klinis

a. Gastritis akut

Nyeri epigastrium, mual, muntah, dan perdarahan terselubung maupun

nyata. Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan

udem, mungkin juga ditemukan erosi dan perdarahan aktif.

b. Gastritis kronik

Kebanyakan gastritis simptomatik, keluhan lebih berkaitan dengan

komplikasi gastritis atrofik, seperti tukak lambung, defisiensi zat besi,

anemia pernisiosa, dan karsinoma lambung.

(Nurarif, 2015)

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan darah.

Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H.pylori dalam

darah. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang

terjadi akibat perdarahan lambung akibat gastritis.

b. Pemeriksaan pernapasan.

Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri

H.pylori atau tidak.

c. Pemeriksaan feses.

Hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.

21
d. Endoskopi saluran cerna bagian atas.

Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran

cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X.

e. Ronsen saluran cerna bagian atas.

Tes ini akan melihat adanya tanda- tanda gastritis atau penyakit

pencernaan lainnya.

(Nurarif, 2015)

C. Konsep Asuhan Keperawatan Gastritis

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan keluarga merupakan suatu tahapan dimana

perawat mengambil informasi dengan pendekatan sistematis untuk

mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat diketahui

kebutuhan keluarga yang dibinanya (Susanto, 2012).

Ada 2 macam pengkajian yang dilakukan pada tahap pengkajian keluarga,

yaitu :

a. Penjajakan tahap I

Adalah tahap pengumpulan data dasar keluarga secara keseluruhan

komponen yang berkaitan dengan kesehatan keluarga. Hal-hal yang

perlu dikaji pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1) Data umum

22
Berisi tentang identitasi dari keluarga, tipe keluarga, suku bangsa

atau latar belakang budaya, agama, status sosial ekonomi

keluarga, dan aktivitas rekreasi keluarga.

2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

3) Pengkajian lingkungan

4) Struktur keluarga

5) Fungsi keluarga

6) Stres dan koping keluarga

7) Pemeriksaan fisik keluarga

8) Harapan keluarga

(Mubarak, 2011)

b. Penjajakan tahap II

Adalah tahap pengumpulan data yang lebih berfokus terhadap respon

keluarga dari masalah kesehatan yang dialami. Data yang dikumpulkan

pada tahap penjajakan kedua, menggambarkan sejauh mana keluarga

dapat melaksanakan tugas-tugas kesehatan yang berhubungan dengan

ancaman kesehatan, kurang/tidak sehat, atau krisi yang dialami oleh

keluarga itu pada waktu tahap penjajakan pertama. Tugas keluarga

dalam bidang kesehatan yaitu :

1.) Mengenal masalah kesehatan

2.) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

3.) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

23
4.) Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang

sehat

5.) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

(Mubarak, 2011).

Beberapa data/infromasi yang harus dikaji pada pasien dengan gastritis

adalah :

a. Data biografi : Nama, alamat, umur, tanggal MRS, diagnosa medis,

penanggung jawab, catatan kedatangan.

b. Riwayat kesehatan

1) Keluhan utama

Biasanya pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri perut

bagian atas, mual dan muntah, serta penurunan nafsu makan.

2) Riwayat kesehatan sekarang

Biasanya pada saat dilakukan pengkajian pasien masih

mengeluh nyeri perut bagian atas, mual dan muntah, serta

penurunan nafsu makan.

3) Riwayat kesehatan dahulu

Biasanya penyakit gastritis ini adalah penyakit yang sering kali

mengalami kekambuhan, sehingga saat mengalami

kekambuhan pasien biasa meminum obat antasida

doen/ranitidine

24
4) Riwayat kesehatan keluarga

biasanya penyakit gastritis bukan merupakan penyakit

keturunan, lebih kepada kebiasaan makanan yang buruk.

c. Data dasar pengkajian

1) Aktivitas / istirahat

Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton.

Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung,

takipnea.

2) Sirkulasi

Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung

koroner, penyakit serebrovaskuler.

Tanda : kenaikan TD, hipotensi postural, takikardi, perubahan

warna kulit, suhu dingin.

3) Integritas Ego

Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,

euphoria, faktor stress multiple.

Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, tangisan yang meledak,

otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola

bicara.

4) Eliminasi

Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.

25
5) Makanan / cairan

Gejala : mual muntah dan nafsu makan menurun.

Tanda : BB dibawah normal/normal.

6) Neurosensori

Gejala : keluhan nyeri perut bagian atas.

Tanda : penurunan kekuatan genggaman.

7) Nyeri / ketidaknyamanan

Gejala : keluhan nyeri perut bagian atas hingga epigastrik.

8) Pernapasan

Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea,

ortopnea, dispnea nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa

sputum, riwayat merokok.

Tanda : distress respirasi / penggunaan otot aksesoris

pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis.

9) Keamanan

Gejala : gangguan koordinasi, cara jalan.

Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi

postural.

10) Pembelajaran / penyuluhan

Gejala : hindari makanan yang bersifat asam dan pedas, serta

menjaga pola makan yang teratur .

26
2. Analisa data

a. Definisi analisa data

1) Analisa data merupakan kegiatan pemilahan data dalam rangka

proses klarifikasi dan validasi informasi untuk mendukung

penegakan diagnosa keperawatan keluarga yang akurat.

2) Review data yang dapat menghubungkan antara penyebab dan

masalah yang ditegakkan.

3) Menghubungkan data dari pengkajian yang berpengaruh kepada

munculnya suatu masalah.

3. Diagnosa keperawatan

a. Pengertian

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,

keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses

pengumpulan data dan analiss data secara cermat, memberikan dasar

untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung

jawabuntuk melaksanakannya (Mubarak, 2011).

b. Komponen Diagnosa keperwatan :

1) Problem atau masalah (P)

2) Etiologiataupenyebab (E)

3) Sign atau tanda dan gejala (S)

c. Tipologi dari Diagnosa Keperawatan

27
1.) Aktual (terjadi defisit atau gangguan kesehatan)

Masalah ini memberikan gambaran berupa tanda dan gejala yang

mendukung bahwa masalah benar-benar terjadi

2.) Resiko tinggi (ancaman kesehatan)

Masalah ini sudah ditunjang dengan data yang akan mengaruh

pada timbulnya masalah kesehatan bila tidak segera ditangani.

3.) Potensial (keadaan sejahtera atau wellness)

Status kesehatan berada pada kondisi sehat dan ingin

meningkatkan lebih optimal.

(Mubarak, 2011)

d. Beberapa diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul pada Pasien

Gastritis :

1.) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2.) Kekurangan volume cairan

3.) Nyeri

4.) Defisiensi pengetahuan

(Nurarif, 2015)

4. Prioritas Masalah

Prioritas masalah didasar atas 3 komponen, yaitu : kriteria, bobot,

penialain dan pembenaran.

a. Kriteria penilaian (dengan bobot 1) terdiri dari :

1) Sifat masalah terdiri atas :

28
a) Actual dengan nilai 3

b) Resiko tinggi dengan nilai 2

c) Potensial dengan nilai 1

Pembenaran mengacu pada masalah yang sedang terjadi, baru

menunjukan tanda dan gejala atau bahkan dalam kondisi sehat.

2) Kemungkinan masalah diubah (dengan bobot 2) terdiri dari :

a) Mudah dengan nilai 2

b) Sebagian dengan nilai 1

c) Tidak dapat dengan nilai 0

Pembenaran mengacu pada : masalah, sumber daya keluarga,

sumber daya perawat dan sumber daya lingkungan.

3) Potensial masalah untuk dicegah (dengan bobot 1) terdiri dari :

a) Tinggi dengan nilai 3

b) Cukup dengan nilai 2

c) Rendah nilai 1

Pembenaran mengacu pada: berat ringannya masalah, jangka

waktu terjadi masalah, tindakan yang akan dilakukan, kelompok

resiko tinggi yang bisa dicegah.

4) Menonjolnya masalah (dengan bobot 1) terdiri dari :

b. Cara penghitungan

1) Skor/ angka tertinggi dikalikan dengan bobot

2) Jumlahkan skor

3) Skor tertinggi menjadi masalah prioritas

29
Tabel 2.1
Prioritas masalah
No. Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1. Sifat Masalah Kurang/tidak sehat, ancaman
Skala : kesehatan, situasi krisis
Aktual 3 1
Resiko 2
Keadaan sejahtera/diagnosis sehat 1
2. Kemungkinan masalah untuk diubah Pengetahuan yang ada
Skala : sekarang, teknologi dan
Mudah 2 tindakan untuk menangani
Sebagian 1 masalah;sumber daya
Tidak dapat 0 keluarga dalam bentuk fisik,
2 keuangan dan tenaga; sumber
daya perawat dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan,
dan waktu; sumber daya
masyarakat dalam bentuk
fasilitas, organisasi dalam
masyarakat dan sokongan
masyarakat
3. Potensi masalah untuk Kepelikan dari masalah yang
dicegah Skala : berhubungan dengan
Tinggi 3 penyakit/masalah; lamanya
Cukup 2 masalah yang berhubungan
Rendah 1 dengan jangka waktu
masalah itu ada; tindakan
1 yang sedang dijalankan
adalah tindakan-tindakan
yang tepat dalam
memperbaiki masalah;
adanya kelompok “high risk”
atau kelompok yang sangat
peka menambah potensi
untuk mencegah masalah
4. Menonjolnya masalah Skala : Perawat perlu menilai
Masalah dirasakan dan harus persepsi atau bagaimana
segera ditangani 2 1 keluarga melihat masalah
Ada masalah tetapi tidak kesehatan tersebut
perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan
0

Cara perhitungan :
Score
x bobot = ..............
Angka tertinggi

30
5. Intervensi
a. Pengertian

Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang

direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan

atau mengatasi masalah kesehatan/masalah keperawatan yang telah

diidentifikasi.

b. Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana asuhan

keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :

1) Menentukan sasaran atau goal

2) Menentukan tujuan atau objektif

3) Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan

dilakukan

4) Menentukan kriteria dan standar kriteria

(Mubarak, 2011)

31
Intervensi keperawatan

NO Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Jangka Panjang Jangka Pendek Kriteria Standar
Setelah dilakukan
Setelah dilakukan asuhan Respon ‒ Gastritis adalah inflamasi 1. Diskusikan bersama
asuhan keperawatan keluarga selama verbal pada mukosa lambung yang keluarga tentang
keperawatan 1 × 24 jam, keluarga disertai kerusakan atau pengertian gastritis
selama 1 minggu mampu : erosi pada mukosa 2. Jelaskan pada keluarga
diharapkan nyeri 1. Mengenal masalah ‒ Gastritis disebabkan oleh mengenai penyebab dan
yang dirasakan gastritis infeksi kuman klasifikasi dari gastritis
klien berkurang. 2. Menjelaskan kembali Helicobacter pylori dengan menggunakan
pengertian gastritis ‒ Tanda dan gejala gastritis lembar balik dan leaflet.
3. Menjelaskan kembali yaitu : nyeri epigastrium,3. Jelaskan tanda dan gejala
penyebab dari gastritis mual, muntah, dan pusing, dari gastritis
4. Menyebutkan kembali malaise anoreksia dan 4. Jelaskan pada keluarga
tanda dan gejala dari penuruna berat badan. mengenai dampak yang
gastritis ‒ Komplikasi gastritis,akan terjadi bila gastritis
5. Menjelaskan kembali seperti ulkus, perdarahan tidak ditangani
dampak yang terjadi saluran cerna bagian atas,5. Beri kesempatan pada
bila gastritis gangguan cairan dan keluarga untuk bertanya
tidak ditangani elektrolit pada kondisi 6. Bantu keluarga untuk
muntah hebat, tukak mengulangi apa yang
lambung, defisiensi zat telah didiskusikan atau
besi, anemia pernisiosa, dijelaskan
dan karsinoma lambung 7. Beri pujian atas perilaku
atau jawaban yang benar
2. Mengambil keputusan
Respon Keluarga menyatakan 1. Jelaskan kepada keluarga
untuk mengatasi verbal keputusannya dalam mengatasi mengenai tindakan yang
gastritis masalah gastritis harus dilakukan saat ada
anggota keluarga yang
menderita gastritis
2. Bimbing dan motivasi
keluarga untu mengambil
keputusan

32
dalammenangani

masalah gastritis
3. Berikan pujian atas
keputusan yang diambil
keluarga untuk mengatasi
masalah gastritis
3. Merawat anggota Respon verbal ‒ Keluarga dapat 1. Jelaskan kepada keluarga
keluarga yang dan menjelaskan tentang cara tindakan-tindakan yang
menderita gastritis motorik merawat anggota keluarga dapat dilakukan di rumah
yang menderita gastritis untuk mengurangi nyeri
dengan nyeri akut yaitu pada gastritis : teknik
dengan melakukan relaksasi nafas dalam,
kompres hangat relaksasi otot progresif,
‒ Keluarga dapat terapi musik, dan hipnotis.
mendemonstrasikan 2. Demonstrasikan bersama
kembali cara melakukan keluarga cara melakukan
kompres hangat dengan teknik relaksasi nafas
benar dalam, dan terapi music
klasik untuk mengurangi
nyeri pada masalah
gastritis
3. Berikan kesempatan pada
keluarga untuk
mendemonstrasikan
kembali
4. Keluarga mampu menciptakan Keluarga
Verbal dapat mencegah 1. Diskusikan dengan
lingkungan yang kondusif kambuhnya penyakit gastritis keluarga tentang
sehingga dapat mencegah dengan menghindari makanan modifikasi lingkungan
kambuhnya penyakit gastritis yang terlalu pedas atau asam, untuk mengurangi
menghindari merokok atau masalah gastritis
minuman beralkohol, menjaga 2. Berikan kesempatan pada
pola makan yang teratur. keluarga untuk bertanya
tentng hal yang belum

33
jelas
3. Berikan pujian atas
tindakan positif ynag telah
dilakukan keluarga

5. Keluarga mampu Keluarga


Verbal membawa anggota 1. Jelaskan pentingnya
memanfaatkan pelayanan keluarga yang memderita memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk membantu gastritis ke puskesmas terdekat kesehatan
mengatasi penyakit gastritis 2. Diskusikan dengan
keluarga manfaat berobat
ke puskesmas, rumah
sakit, atau dokter.
3. Berikan pujian atas
tindakan positif yang telah
dilakukan

34
6. Implementasi

Implementasi keperawatan keluarga merupakan pelaksanaan dari rencana

asuhan keperwatan yang telah disusun perawat bersama keluarga.

Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah

dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi.

b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, serta

mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.

c. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

dengan cara mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan

tindakan.

d. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan

mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan.

e. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang

sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan

alat dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga

melakukan perawatan.

f. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan

menjadi sehat dengan menemukan sumber-sumber yang dapat

digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga

seoptimal mungkin.

35
g. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan

cara mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan

keluarga dan membantu keluarga cara menggunakan fasilitas

tersebut.

(Mubarak, 2011).

7. Evaluasi

a. Definisi evaluasi

Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga.

Evaluasi merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat

tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan direncanakan perawatan.

Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka ada

beberapa kemungkinan yang perlu ditinjau kembali yaitu :

1. Tujuan tidak realistis

2. Tindakan keperawatan tidak tepat

3. Faktor-faktor lingkungan yang tidak bisa dibatasi

b. Kriteria dan setandar

Kriteria akan memberikan gambaran tentang faktor-faktor tidak tepat yang

memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai . Standar telah

menunjukan tingkat pelaksanaan yg diinginkan untuk membandingkan

dengan pelaksanaan yang sebenarnya.

c. Evaluasi kuantitatif dan kualitatif

36
Dalam evaluasi kuantitatif menentukan pada jumlah pelayanan atau

kegiatan yang telah diberika. Evaluasi kuantitatif kelemahannya hanya

mementingkan jumlah, padahal belum tentu banyaknya kegiatan yang

dilakukan akan berbanding lurus dengan hasil yang memuaskan.

d. Evaluasi kuantitatif dapat dilihat pada :

1) Evaluasi struktur

Berhubungan dengan tenaga atau bahan yang diperlukan dalam suatu

kegiatan.

2) Evaluasi proses

Merupakan hasil dari pemberian asuhan keperawatan.

e. Metode evaluasi

1) Observasi langsung

2) Memeriksa laporan atau dokumentasi

3) Wawancara atau angket

4) Latihan stimulasi

f. Catatan perkembangan

Catatan perkembangan keperawatan keluarga merupakan indikator

keberhasilan tindakan keperawatan yang diberikan pada keluarga oleh

petugas kesehatan. Karakteristik evaluasi dengan pedoman SOAP

memberikan tuntunan pada perawat dengan uraian sebagai berikut :

1) Subjektif

37
Pernyataan atau uraian keluarga, klien atau sumber lain tentang

perubahan yang dirasakan baik kemajuan ataupun kemunduran

setelah diberikan tindakan keperawatan.

2) Objektif

Data yang bisa diamati dan diukur melalui teknik observasi, alpasi,

perkusi atau auskultasi sehingga dapat dilihat kemajuan atau

kemunduran pada sasaran perawatan sebelum dan setelah

diberikan tindakan keperawatan.

3) Analisa

Pertanyaan yang menunjukan sejauh mana masalah keperawatan

dapat tertanggulangi.

4) Planing rencaya yang ada dalam catatan perkembangan

merupakan rencana tindakan hasil evaluasi tentang dilanjutkan

atau tidak rencana tersebut sehingga diperlukan inovasi dan

memodifikasi bagi perawat.

38
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah model atau yang digunakan peneliti untuk melakukan

suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian (Dharma,

2011). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu studi

yang mengeksplorasi suatu masalah atau fenomena dengan batasan terperinci,

memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber

informasi. Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah Asuhan

Keperawatan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami gastritis kronis

dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyeri Di UPT Puskesmas Pringsewu

2021.

B. Definisi Oprasioal

Definisi operasional adalah menjelaskan variabel penelitian meliputi variabel

variabel yang diteliti, jenis variabel, definisi konseptual, dan operasional, serta

bagaimana melakukan pengukuran/penilaian terhadap variabel (Dharma, 2011)

Definisi Oprasional

Variabel BatasanIstilah Cara Ukur


Gastritis suatu keadaan peradangan atau perdarahan Observasi
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, wawancara,
kronis, difus, atau lokal (Nurarif, 2015) pemeriksaan fisik
Nyeri Pengalaman sensorik atau emosional yang Wawancana,
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau Observasi dan
fungsional, dengan onset mendadak atau lama pemeriksaan fisik
dan berintensitas ringan hingga berat yang

39
berlangsung kurang 3 bulan (SDKI, 2017)
C. Partisipan

Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki

angota keluarga dengan masalah gastritis dengan masalah nyeri Di UPT Puskesmas

Pringsewu tahun 2021

D. Lokasi dan Waktu penelitian

Lokasi penelitian dilakukan dirumah partisipan Di UPT Puskesmas Pringsewu pada

Bulan April-Mei Tahun 2021 yaitu dengan sasaran keluarga yang mengalami

gastritis.

E. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Wawancara

Merupakan metode dengan melakukan komunikasi langsung dalam bentuk

anamesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit

sekarang, riwayat penyakit dahulu. Sumber data berasalah dari klien, keluarga,

dan perawat.

2. Observasi dan pemeriksaan fisik

Dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik dengan pendekatan head to

toe : pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari kepala hingga ujung kaki)

dalam rangka memvalidasi data keluhan keluhan yang muncul pada pasien.

40
3. Studi dokumentasi dan angket

Adalah metode pengkajian dengan memanfaatkan hasil dari pemeriksaan

diagnostik dan data lainnya yang relavan. Dengan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan kepada orang lain atau melakukan pemeriksaan TTV yang dijadikan

responden untuk jawabanya.

F. Analisa data

Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fisik, selanjutnya

membandingkan dengan teori yang ada kemudian dituangkan dengan opini

pembahasan.

1. Pengumpulan data

Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian

ditulis dalam bentuk catatan lapangan.

2. Mereduksi data

Data hasil wawancara dibuat dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi

dua subjek dan objek, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic

kemudian dibandingkan.

3. Pengkajian data

Pengkajian data dapat dilakukan menggunakan table dan teks naratif.

Kerahasiaan klien dijaga dengan membuat inisial dalam identitas klien.

41
4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian telah dibahas dan dibandingkan pada hasil

penelitian terlebih dahulu secara teori dengan perilaku kesehatan. Penarikan

kesimpulan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait proses

keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan dan

evaluasi.

G. Etika penelitian

Etika yang mendasari penelitian menurut Notoatmodjo (2013):

1. Informed consent

Persetujuan untuk berpartisipasi sebagai subyek penelitian setelah mendapatkan

penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan

pelaksanaan penelitian. Penelitian melakukan beberapa hal yang berhubungan

dengan Informed consen tantara lain:

a. Mempersiapkan formulir persetujuan yang akan ditanda tangani oleh subyek

penelitian isi formulir Informed consent mencakup:

3) Penjelasan tentang judul penelitian, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian

4) Permintaan kepada subyek untuk berpartisipasi dalam penelitian

42
5) Penjelasan prosedur penelitian

6) Penjelasan jaminan kerahasian dan anonimitas

7) Hak untuk mengundurkan diri dari keikutsertaan sebagai subyek

penelitian, kapanpun sesuai dengan keinginginan subyek

8) Persetujuan peneliti untuk memberikan informasi yang jujur terkait

dengan persetujuan dari subyek untuk ikut serta dalam penelitian.

b. Memberikan penjelasan langsung kepada subyek mencakup seluruh

penjelasan yang ditulis dalam formulir informed consent dan

penjelasan lain yang diperlukan untuk memperjelas subyek tentang

pelaksanaan penelitian

c. Memberikan kesempatan kepada subyek tentang aspek-aspek yang belum

dipahami daripenjelasan peneliti dan menjawab seluruh pertanyaan subyek

denganterbuka

d. Memberikan waktu yang cukup kepada subyek untuk menentukan pilihan

atau menolak ikut serta sebagai subyek penelitian

Meminta subyek untuk menandatangani formulir informed consent jika

menyetujui ikut serta dalam penelitian (Dharma, 2011).

2. Anonymity (tanpa nama)

Pada penelitian ini peneliti akan menulis nama responden cukup dengan inisial

dan memberikan nomor atau kode pada masing-masing lembar tersebut.

43
3. Confidentiality

Manusia sebagai subyek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk

mendapatkan kerahasiaan informasi. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa

penelitian menyebabkan keterbukaannya informasi tentang subyek. Sehingga

peneliti perlu merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi

subyek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui

oleh orang lain. Prinsip ini dapat di terapkan dengan cara meniadakan

identitas seperti nama dan alamat subyek kemudian diganti dengan kode

tertentu. Dengan demikian segala informasi yang menyangkut identitas

subyek tidak terekspos secara luas (Dharma,2011).

4. Non maleficience (tidak merugikan)

Mengandung makna bahwa setiap penelitian harus mempertimbangkan manfaat

sebesar-besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil penelitian

akan diterapkan (beneficience) kemudian meminimalisir resiko/dampak yang

merugikan bagi peneliti.

5. Veracity (kejujuran)

Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun untuk dimiliki oleh seluruh

pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap

partisipan untuk menyakinkan agar partisipan mengerti. Informasi yang

diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan

44
dasar membina hubungan saling percaya. Partisipan memiliki otonomi sehingga

mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

45
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2017) Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak Di Provinsi


Lampung. Https://Lampung.Bps.Go.Id/Statictable/2020/05/22/524/Jumlah-
Kasus-10-Penyakit-Terbanyak-Di-Provinsi-Lampung-2017.Html
Dharma, (2011).Metodologi Penelitian Keperawatan, Depok : Tim.

Diyono & Mulyanti . (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Sistem.
Pencernaan. Cetakan 1. Jakarta : Kencana.
Friedman, Dkk. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, &
Praktik. Jakarta: Egc.

Irawati (2020) Kejadian Gastritis Berdasarkan Aspek Promosi Kesehatan Dan


Pola Makan. Jurnal Kesehatan, Vol. 3 No. 3 (Juli, 2020) : 251-258
Mubarak & Santoso.(2011). Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Konsep Dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Nelvawati (2018) Asuhan Keperawatan Gastritis Pada Klien Ny.I Di Wilayah
Kerja Puskesmas Koto Baru. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis
Padang
Notoatmodjo,(2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pt Rinekacipta
Nurarif, Amin Huda. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis Dannanda Nic-Noc. Jogjakarta: Media Action.
PPNI (2017) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Rekam Medik Puskesmas Pringsewu (2021) Angka Kejadian Gastritis Di Wilayah
Kerja Upt Puskesmas pringsewu
Riskesdas (2018) Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Susanto, T. (2012).Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada
Praktik Asuhan
Untari (2017) Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Ny. M Dengan Gastritis Di Ruang
Dahlia Rsud Dr. R Soeprapto Cepu. Oliteknik Kesehatan Kemenkes
Semarang
Wijaya, A.S & Putri, Y.M. (2013) Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta :
Nuha Medika
World Health Organization (2018) Insiden Gastritis Di Dunia.
Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/328159979.Pdf

45
46
47
48
49
50
51
52
53
SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTRITIS

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

MUHAMAD AGUNG FEBRIANSYAH


Nim. 144012018036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU
LAMPUNG TAHUN 2021

54
A. IDENTITAS MASALAH

Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan mukosa dan sub mukosa

lambung. Secara histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi

sel-sel radang pada daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu

penyakit yang banyak dijumpai di klinik / ruangan penyakit dalam pada

umumnya. Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahun ini dan

menyerang laki-laki lebih banyak dari pada wanita. Laki-laki lebih banyak

mengalami gastritis karena kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan

merokok.

B. PENGANTAR

Pokok bahasan : Gastritis

Pelaksanaan :

Waktu : 15 menit

Sasaran :

Tempat : Rumah Keluarga

Penyuluh : M. Agung Febriyansyah

C. TUJUAN

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan tentang gastritis, diharapkanNn

“Y”dapat menjelaskan kembali tentang penyebab Gastritis.

55
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan tentang gastritis selama 15 menit,

Nn “Y” dapat:

1. Menjelaskan tentang pengertian Gastritis

2. Menyebutkan tanda dan gejala Gastritis

3. Menyebutkan penyebab Gastritis

4. Menyebutkan jenis - jenis Gastritis

5. Menyebutkan terapi pengobatan Gastritis

D. MATERI

Terlampir

E. MEDIA

Leflet

F. METODE

Ceramah Tanya Jawab

G. KEGIATAN PENYULUHAN

NO TAHAP PENYULUH AUDIENS WAKTU

1 Pendahuluan - Memberi salam - Menjawab 2 menit


- Memperkenalkan diri salam
- Menjelaskan TIK dan - Mendengarkan
TIU
- Mendengarkan

56
2 Kegiatan Inti - Menjelaskan tentang 9 Menit
pengertian Gastritis - Mendengarkan
- Menyebutkan tanda
dan gejala Gastritis
- Menyebutkan - Mendengarkan
penyebab Gastritis
- Menyebutkan jenis
Gastritis - Mendengarkan
- Menyebutkan Terapi
Pengobatan Gastritis
- Mendengarkan

3 Evaluasi - Memberi kesempatan - Bertanya 4 Menit


kepada peserta untuk
bertanya tentang - Menjawab
materi yang di pertanyaan
sampaikan
- Memberi pertanyaan - Menjelaskan
kepada peserta tentang ulang
materi yang di
sampaikan - Mendengarkan
- Memberi kesempatan - Menjawab salam
untuk menjelaskan
ulang
- Memberi kesimpulan
- Memberi salam
penutup

57
H. EVALUASI

1. Struktur

a) Media dan alat memadai.

b) waktu pelaksanaan tepat waktu.

c) lingkngan yang tenang dan mendukung.

2. Proses

a) Kegiatan penyuluhan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan

yang di rencanakan.

b) Penyuluh menyampaikan materi menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti.

c) Peserta mendengarkan dengan penuh perhatian.

d) Peserta terbuka dan berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan.

e) Tujuan khsus dapat dicapai.

3. Hasil

Setelah mengikuti penyuluhan peserta mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian Gastritis

2. Menyebutkan tanda dan gejala Gastritis

3. Menyebutkan penyebab Gastritis

4. Menyebutkan kembali tentang Gastritis

58
Lampiran Materi

GASTRITIS

A. JENIS-JENIS GASTRITIS

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,

peradangan atau pengikisan. Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang

fungsinya untuk menghasilkan asam lambung dan juga enzim pencernaan.

Lapisan lambung dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi

iritasi pada lapisan tersebut. Saat lendir tersebut hilang, iritasi bisa terjadi

pada lambung.

Gastritis dibagi menjadi dua, berdasarkan jangka waktu perkembangan

gejalanya. Yang pertama adalah gastritis akut (berkembang secara cepat

dan tiba-tiba) dan yang kedua adalah kronis (perkembangannya secara

perlahan). Istilah gastritis juga dikenal sebagai iritasi lambung atau radang

lambung yang bisa muncul secara tiba-tiba dan dalam waktu yang relatif

lama. Meskipun gejala gastritis mirip maag, tetapi gastritis berbeda dengan

penyakit tersebut.

Gastritis terbagi menjadi akut dan kronis. Dalam kondisi gastritis akut,

iritasi akan muncul tiba-tiba. Umumnya, akan muncul nyeri ulu hati yang

parah walau hanya sementara sebagai gejala yang ditimbulkan.

B. Penyebab Gastritis

1) Infeksi bakteri H. pylori

2) Stres

3) Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

4) Penyalahgunaan obat-obatan

59
5) Reaksi autoimun

6) Pertambahan usia

7) Penyakit Crohn

8) Penyakit HIV/AIDS

9) Refluks empedu

10) Anemia pernisiosa

11) Muntah kronis

C. Gejala Gastritis

1) Panas dan juga nyeri yang menggerogoti dalam lambung

2) Hilang nafsu makan

3) Cepat merasa kenyang saat makan

4) Perut kembung

5) Cegukan

6) Mual

7) Muntah

8) Sakit perut

9) Gangguan saluran cerna

10) BAB dengan tinja berwarna hitam pekat

11) Muntah darah

D. Bahaya Jika Maag Tidak Ditangani

1) Perdarahan saluran cerna

60
2) luka pada dinding lambung

3) Kebocoran pada dinding lambung

4) Gangguan penyerapan makanan

5) Kanker lambung

E. Pengobatan Gastritis

1) Obat penghambat tingkat histamin pada tubuh

2) Obat penghambat produksi asam lambung

3) Obat untuk melawan infeksi bakteri

F. CARA MENCEGAH SAKIT MAAG

1) Makan teratur setiap 2-4 jam

2) Mengurangi makan makanan yang merangsang lambung seperti

makanan pedas, asam, dan bergas.

3) Menyediakan makanan ringan

4) Mengurangi stress dengan mendekatkan diri pada Allah

G. CARA MERAWAT PENDERITA MAAG DI RUMAH

1) Segera makan jika timbul keluhan

2) Minum air hangat manis sebelum makan jika terasa mual

3) Makan makanan yang agak lunak

4) Makan dengan porsi sedikit namun sering

5) Berikan kompres air hangat di daerah ulu hati (botol air dilapisi

handuk

6) Minum susu untuk menetralkan asam lambung.

61
FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KELUARGA

62
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga

a. Nama :

b. Umur :

c. Jenis kelamin :

d. Agama :

e. Pendidikan :

f. Pekerjaan :

g. Alamat :

2. Komposisi Keluarga
N Nama Umur Jns Agam Hubuga Pendidika Pekerja Status
O Ke a n n an kesehata
l n
Dgn KK

Tanpa
KK dgn
inisial

3. Genogram
……………………………………………………………………..?

4. Tipe keluarga

……………………………………………………………...….?

5. Latar Belakang

63
Budaya……………………...………………………………...?

6. Identifikasi

agama………………………………………………………….….?

7. Rekreasi Keluarga
…………………………………………………………...?

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Riwayat Kesehatan dalam 6 bulan terakhir …………………..
……………..?

2. Pemeriksaan fisik ( KK dan seluruh anggota keluarga yg tinggal


serumah )

Anggota Keluarga

N Pemeriksaan Fisik Nama Nama Nama Nama


O

1. Status General
a. Kesadaran
b. Keadaan
Umum
c. TTV
d. BB/TB

2. Head to Toe

C. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini …………………………….
………..?

2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi ………………………..


……….?

64
3. Riwayat keluarga Inti..………………………………………………..
………?

4. Riwayat keluarga sebelumnya ……………………………………..


………...?

D. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah ……………………………………….
………………….?

2. Karakteristik fisik tetangga dan komunitas ……………………….


………….?

3. Mobilitas geografis keluarga …………………………….


…………………...?

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


…………………….?

5. Sistem Pendukung keluarga……...


……………………………………………?

E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola dan proses komunikasi keluarga…………………………………....
……?

2. Struktur kekuatan
keluarga………………………………………………..…..?

3. Struktur peran………….…………………………………………..……..
….?

4. Nilai atau Norma


Keluarga................................................................................?

65
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif ………………………………………….
……………………..?

2. Fungsi Sosialisasi
……………………………………………………………..?

3. Fungsi Ekonomi
………………………………………………………………?

4. Fungsi Reproduksi …………………………………………………….


……?

5. Fungsi
Pendidikan…………………………………………………………...?

6. Fungsi Perawatan kesehatan keluarga dalam bidang


kesehatan…………….?

G. MASALAH KESEHATAN SPESIFIK (*yang dengan keluarga saja)


1. Keluarga Berencana
…………………………………………………………..?

2. Kesehatan Ibu dan Anak


……………………………………………………...?

a. Ibu Hamil

b. Ibu Post Partum

c. Bayi dan Balita

3. Remaja

66
4. Lanjut Usia

H. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor
………………………………………………………………………?

2. Koping …………………………………………….
…………………………?

I. HARAPAN KELUARGA
( Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan)

II. ANALISA DATA

DATA MASALAH KEPERAWATAN ETIOLOGI

III. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN (Yang Belum Diprioritaskan)

IV. PRIORITAS MASALAH

1. Diagnosa Keperawatan (PE)

KRITERIA BOBOT PEMBENARAN

67
1. Sifat Masalah Alasan mengapa
Skala dikatakan 2, apa dampak
terhadap kesehatan
Aktual = 3
1 keluarga keseluruhan
Resiko = 2

Potensial = 1

2. Kemungkinan Masalah untuk


diubah
Skala

Mudah = 2
2
Sebagian = 1

Tidak dapat = 0

3. Potensial Masalah untuk dicegah


Skala

Tinggi = 3
1
Cukup = 2

Rendah = 1

4. Menonjolnya Masalah
Skala

Segera ditangani = 2
1
Tdk perlu segera ditangani = 1

Masalah tidak dirasakan = 0

Cara perhitungan :

68
Score

------------------- X bobot =……………..

Angka Tertinggi

V. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN


PRIORITAS

VI. RENCANA KEPERAWATAN

No TUJUAN TUJUAN EVALUASI INTERVENSI


DX UMUM KHUSUS
KRITERIA STANDAR
KEP

VII. IMPLEMENTASI / EVALUASI

69
NO TUJUAN TANGGAL/ IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
DX KHUSUS WAKTU

1 TUK I S

TUK II

TUK III

TUK IV

TUK V

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN PENGKAJIAN


KEPERAWATAN KELUARGA

70
A. DATA DASAR
1. KK : Di isi sesuai dengan format yang ada

2. Komposisi keluarga : Identifikasi seluruh anggota keluarga yang


tinggal

dalam satu rumah

3. Genogram : Harus Memuat tiga generasi sesuai dengan kasus


yang

ada.

Petunjuk Kode Pengisian

: Laki – laki

: Perempuan

: Meninggal (tulis tahun dan riwayat

meninggalnya/penyebab)

: Sakit

: Umur 25 tahun

: Hamil

: Keguguran/aborsi

: Kembar/zigote

: Cerai

: Tinggal serumah

: Adopsi

: Pernikahan

: Pisah

CONTOH

71
TB 2001

25

Asma

4. Tipe Keluarga

Disesuaikan dengan komposisi keluarga yang ada, keluarga tersebut


termasuk keluarga inti, besar, single parent, dan sebagainya (berikan
penjelasannya).

5. Latar Belakang Budaya

Identifikasi latar belakang keluarga atau suku yang ada pada ibu/ayah,
bahasa yang digunakan sehari – hari di rumah, kebiasaan suku yang
yang berpengaruh terhadap kesehatan, ( contoh : dalam suku tertentu
diyakini bahwa tidak boleh mengkonsumsi daging sapi), gaya hidup
keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya tradisional atau budaya
modern, sejauh mana pengaruh suku / budaya di masyarakat terhadap
keluarga (bila suku tidak sama). Keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan modern atau tradisional (mis. Ke dukun,alternative dll)

6. Identifikasi Agama

72
Agama yang dominant dalam keluarga, perbedaan antara keyakinan
agama dan praktiknya pada masing – masing anggota keluarga,
keaktifan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan atau nilai yang
mempengaruhi keluarga.

7. Rekreasi keluarga

Identifikasi tipe kebiasaan dengan frekuensi rekreasi yang dilakukan


oleh keluarga, identifikasi waktu luang yang ada di keluarga dengan
pemanfaatannya, identifikasi perasaan tiap anggota keluarga setelah
melakukan rekreasi.

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Riwayat kesehatan keluarga dalam 6 bulan terakhir
Identifikasi penyakit/keluhan dari anggota keluarga dalam 6 bulan
terakhir, sebutkan kronologisnya, tindakan yang dilakukan keluarga dalam
menangani penyakit yang ada. Tanyakan keluhan utama dan perluas
dengan PQRST.

2. Pemeriksaan Fisik
Isi sesuai dengan kolom meliputi : status, umur dan pemeriksaan
Pemeriksaan general (Keadaan umum, kesadaran, TTV dan BB/TB)
pemeriksaan fisik Head to Toe pada setiap anggota keluarga dalam satu
rumah.

Pemeriksaan fisik dilakukan menggunakan alat yang sesuai dengan kasus


dan kondisi keluarga. (PHN Kit)

C. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

73
1. Tahap dan Tugas perkembangan keluarga saat ini
Identifikasi keluarga saat ini sesuai pada tahap apa (contoh: keluarga
dengan masa balita, pra sekolah, dll) dan jelaskan tugasnya.

2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi


Identifikasi tugas perkembangan keluarga saat ini yang belum
terpenuhi, jelaskan alasannya.

3. Riwayat keluarga Inti


Identifikasi kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah-masalah
yang khusus, seperti pengalaman kematian, perceraian, anak cacat,
riwayat pernikahan keluarga (atas dasar suka sama
suka,dijodohkan,kawin lari,dll) dan sebagainya.

4. Riwayat keluarga sebelumnya dari kedua orang tua termasuk


riwayat kesehatan (contoh ; penyakit keturunan, kawin cerai)

D. LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah meliputi :


Identifikasi status kepemilikan, tipe rumah, luas rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, kebersihan ruangan,
peletakan perabot rumah tangga, jenis septic tank yang digunakan,
jarak septic tank dengan sumber air yang diminum dan denah rumah
skala 1 : 2 ( 1 cm gambar mewakili 2 m ukuran rumah)

2. Karakteristik fisik komunitas dan tetangga


Tipe penduduk ( individual, kekeluargaan, gotong royong dll), tipe
hunian (industri, rumah dan lain – lain), aturan/kesepakatan (norma)
penduduk setempat, dan budaya setempat yang mempengaruhi
kesehatan.

3. Mobilitas Geografis keluarga

74
Lama keluarga tinggal di daerah tersebut, apakah keluarga sering
berpindah tempat tinggal.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat


Identifikasi kegiatan yang ada di masyarakat (social dan kesehatan,
sejauh mana peran serta keluarga dalam kegiatan tersebut).

5. Sistem Pendukung Keluarga


Identifikasi sistem pendukung keluarga dari masyarakat dan
pemerintah ( LSM, ASKESKIN/JAMKESMAS/JAMKESDA,
Donatur dll )

E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola dan proses Komunikasi Keluarga
Sebutkan pola komunikasi yang digunakan oleh anggota keluarga
(terbuka/tertutup), siapa yang dominan berbicara, waktu anggota
keluarga saling berinteraksi.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Siapa pengambil keputusan, bagaimana keluarga dalam menyelesaikan
masalah (otoriter, minta bantuan orang lain, dan lain – lain)

3. Struktur peran
Identifikasi peran masing – masing keluarga, adakah masalah dalam
menjalankan peran tersebut (keluhan – keluhan dalam menjalankan
peran)

4. Nilai atau Norma Keluarga


Aturan atau kesepakatan dalam keluarga yang mempengaruhi
kesehatan (misal : keyakinan bahwa anak sakit karena mau nambah
pintar, gangguan jiwa merupakan stigma di keluarga dan masyarakat)
dan perilaku hidup bersih sehat (mis. Kebiasaan mencuci tangan,
memakai alas kaki dll)

F. FUNGSI KELUARGA

75
1. Fungsi Afektif
Apakah antara anggota keluarga mempunyai rasa saling memiliki,
apakah orang tua/pasangan dapat menggambarkan kebutuhan dan
persoalan anggota keluarga, apakah kebutuhan anggota keluarga yang
diakui dapat dipenuhi, jika demikian sejauh mana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.

2. Fungsi Sosialisasi
Bagaimana hubungan antara anggota keluarga, sejauhmana anggota
keluarga belajar disiplin, norma budaya dan perilaku, apakah
lingkungan keluarga mendukung bagi anak- anaknya untuk bermain
sesuai dengan fase dan tahap perkembangannya

3. Fungsi Ekonomi
Apakah setiap anggota keluarga (kecuali KK) memiliki penghasilan,
apakah keluarga memiliki sumber lain yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pendapatan, apakah penghasilan yang dirasakan cukup
(bila tidak jelaskan). Upaya yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, apakah keluarga memiliki tabungan ( dana
kesehatan)

4. Fungsi Reproduksi
Bagaimana rencana keluarga memiliki jumlah anggota keluarga ,
bagaimana upaya keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota
keluarga dan bagaimana pandangan keluarga terhadap pendidikan sex.

5. Fungsi Pendidikan
Bagaimana persepsi keluarga terhadap pendidikan (pentingnya
pendidikan,peran orang tua dalam mendidik anak dirumah), bagaimana
peran dan tanggung jawab keluarga dalam menentukan pendidikan
anak (jenis, tingkat pendidikan) untuk menghadapi kehidupan di masa
dewasa.

6. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan kesehatan keluarga

76
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
Persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan, apakah mengetahui
masalah kesehatan yang muncul meliputi pengertian, tanda, gejala
serta faktor penyebab.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan


Sejauhmana keluarga mengetahui akibat lanjut bila masalah tidak
diatasi, apakah keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
untuk mengatasi masalah terssebut.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Apakah keluarga sudah melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit, jika sudah jelaskan.

d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan


Apakah keluarga mengetahui tentang manfaat pemeliharaan
lingkungan dan pentingnya hygiene sanitasi, bagaimana
sikap/pandangan keluarga, apakah keluarga mengetahui sumber-
sumber keluarga yang dimiliki dan pengetahuan keluarga tentang
upaya pencegahan penyakit.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas


pelayanana kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan, manfaat yang
diperoleh dari fasilitas kesehatan, apakah keluarga percaya
terhadap petugas dan apakah keluarga memiliki pengalaman yang
kurang baik dengan petugas dan apakah fasilitas kesehatan yang
ada terjangkau oleh keluarga.

77
G. MASALAH KESEHATAN SPESIFIK
1. Keluarga Berencana
Darimana keluarga mendapat informasi tentang KB, apakah saat ini di
dalam keluarga ada yang mengikuti KB, bila tidak, apa alasanya, bila
ya jenis apa yang digunakan, dimana mendapatkan pelayanan KB,
keluhan dengan jenis KB yang digunakan.

2. Kesehatan Ibu dan Anak


a. Ibu Hamil
Riwayat GPA, usia kehamilan, apakah kehamilannya diinginkan,
sudah berapa kali memeriksakan kehamilan (kalau tidak periksa
jelaskan alasannya). Apakah sudah mendapat immunisasi TT dan
berapakah penambahan BB, apakah mengkonsumsi tablet Fe,
apakah ibu mengetahui perawatan kehamilan, bila ya darimana ibu
memperoleh informasi tersebut, adakah keluhan dengan kehamilan
saat ini. Pemeriksaan ibu hamil meliputi pemeriksaan muka, dada,
payudara, tungkai, BJJ dan palpasi Leopold I, II, III dan IV.

b. Ibu post partum


Apakah ibu melaksanakan kunjungan ulang post partum, jika ya,
kapan, dan jika tidak apa alasannya. Pemeriksaan secara lengkap
meliputi tanda- tanda vital, payudara, pengeluran ASI, cara
menyusui, pemenuhan gizi, keadaan fisik yang berhubungan
involusi.

c. Bayi dan Balita


Identifikasi BB, TB bayi, anak dan balita, keadaan gizi, adakah
anggota keluarga yang mengalami gangguan tumbuh kembang.
Bila ya jelaskan. Apakah bayi, anak, dan balita sudah
diimmunisasi, dimana keluarga mendapatkan pelayanan, bila tidak
diimmunisasi apa alasannya, jelaskan. Apakah keluarga memiliki
KMS dan dapat membacanya, apakah bayi, anak, dan balita ibu
sudah mendapatkan kapsul Vit A dan Yodium.

78
3. Remaja (13 – 20 th)

Bagaimana komunikasi remaja dengan orang tua, apakah setiap ada


permasalahan remaja selalu membicarakan pada orang tua), bagaimana
remaja dalam memanfaatkan waktu luang, apakah ada kebiasaan-
kebiasaan remaja yang mempengaruhi kesehatan (negatif/positif).
Apakah keluarga memberikan perhatian lebih pada remaja, apakah
keluarga memberikan kebebasan pada remaja sesuai dengan tanggung
jawabnya.

4. Usia Lanjut (60 tahun ke atas)

Bagaimana perasaan lansia setelah tidak bekerja atau ditinggal


pasangannya Apakah kegiatan lansia sehari-hari, apakah dalam
kegiatan tersebut memerlukan bantuan, program apa saja yang diikuti
lansia yang dilaksanakan oleh puskesmas (KMS lansia) dan apakah
ada penyakit degeneratif yang dialami jika ya sebutkan.

H. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stress
Adakah masalah keluarga yang berkaitan dengan masalah sosial dan
ekonomi, psikologis, spiritual yang mempengaruhi kesehatan serta
lamanya masalah tersebut dialami oleh keluarga.

2. Koping keluarga
Strategi koping apa yang dilakukan bila mengalami masalah.

I. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan

79
LEAFLET GASTRITIS
APA ITU SAKIT MAAG ?
MAAG
(GASTRITIS) Sakit maag atau gastritis adalah
peradangan yang terjadi pada lapisan
lambung atau lapisan dalam kantung nasi
PENYEBAB SAKIT MAAG

1. Pola makan tidak teratur


PROSES TERJADINYA MAAG 2. Sering makan makanan yang asam
(nanas, kedondong, rujak dll)
3. Suka makan makanan yang pedas
Dinding lambung mempunyai lapisan (sambal, cabai, saos, dll)
4. Suka makan makanan yang banyak
untuk melindungi dari asam lambung,
mengandung gas (kubis/kol, sawi,
karena berbagai penyebab lapisan nangka, dll)
tersebut bisa terluka. 5. Suka minum kopi
6. Stress
7. Suka minum beralkohol
8. Kebiasaan merokok
9. Kuman helicobacter pylory
Cara mencegah sakit Maag ;
Disusun oleh :
1. Makan teratur setiap 2-4 jam
M. Agung Febriyansyah TANDA DAN GEJALA
2. Mengurangi makan makanan yang
NIM : 144012018036 1. Nyeri ulu hati merangsang lambung seperti
2. Mual, muntah makanan pedas, asam dan bergas
3. Tekanan darah menurun, pusing 3. Menyediakan makanan ringan
76 4. Mengurangi stress
4. Keringat dingin
5. Istirahat yang cukup minimal 8 jam
80

Anda mungkin juga menyukai