Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

Maya Septiana

Meiliana Aryati Mandala

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

FAKULTAS KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KONVERSI KEPERAWATAN TAHUN 2019


I. Fase Pra Interaksi
Perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi pasien
lansia yang bernama Ny. M. Ny. M menderita penyakit Hypertensi dan mengalami
gangguan pendengaran yang dirawat di Ruang Vanda Ungu NS.2 di RS Graha
Husada Bandar Lampung.

II. Fase Orientasi


Perawat (P) : Assalamualaikum
Keluarga (K) : Wa’alaikum Salam
P : Selamat Pagi Bapak, Ibu (sambil tersenyum)
K : Pagi juga Suster!!
( Nenek sedikit kebingungan melihat kedatangan perawat )
P : Pagi nek… Bagaimana kabar nenek hari ini? Sehat?
Ny. M : ( Nenek hanya tersenyum dan tampak kebingungan)
K : Maaf suster, ibu saya kurang mendengar, untuk hari keadaannya
sudah lumayan membaik
P : Ooh.. begitu bu… (beralih ke nenek) Nenek… perkenalkan saya
perawat M (perawat mencoba melakukan pendekatan kepada nenek
dan juga keluarganya) saya yang bertugas untuk merawat nenel pada
hari ini, dari jam 08.00 s.d 14.00. Nenek sudah makan belum pagi ini
?? (berbicara dengan suara lebih keras)
Ny, M : iya, sudah suster…
P : Makannya banyak atau sedikit nek?
Ny. M : iya, makanannya enak
P : Maaf nek, nenek makannya banyak ? ( sedikit menggunakan bahasa
isyarat)
Ny, M : Owh iya, saya makan lebih banyak dari kemarin saat saya masih mual
P : Pagi ini obatnya sudah diminum nek?
Ny. M : Apa Sus??
P : Obatnya sudah diminum nek ?
Ny. M : Sudah
K : Iya sus, tadi obatnya sudah diminum
( setelah bertanya kepada nenek, perawat mencoba menjelaskan Asuhan Keperawatan
yang akan diberikan kepada nenek, pada keluarganya)
P : Baiklah nek, bapak, ibu, saya disini akan melakukan pemeriksaan
kepada nenek.
K : Iya sus, tolong lakukan yang terbaik untuk ibu saya!!
kerjasamanya nanti dalam pemeriksaan
P : Kalau begitu saya permisi sebentar untuk mempersiapkan alatnya.
K : Iya sus, silahkan!!
P : Mari bu, saya permisi sebentar ( sambil berjalan pergi untuk
mengambil alat)

III. Fase Kerja


( Lima menit kemudian, perawat kembali kekamar pasien
P : Maaf ya nek, nenek tiduran saja ya, biar nenek lebih nyaman
Ny. M : Iya sus, saya tidak enak tidur semalam
P : Maaf nek, silahkan nenek berbaring, tiduraaannn (sambil membantu
nenek untuk berbaring ) kenapa nenek tidak enak tidur ? nenek
gelisah?
Ny.M : Iya, nenek pengen cepat pulang
P : Tenang saja nek, nenek pasti pulang, asalkan nenek rajin minum
obatnya. Nek, tolong tangan kirinya sedikit diangkat nek!!
( Perawat memasang manset tensi, kemudian mengukur tekanan darah )
P : Nenek sudah berapa cucunya ?
Ny. M : Sudah sih… nenek punya cucu sudah tiga, sudah besar-besar semua
P : ooh iya nek ( sambil tersenyum ) sudah menikah semua?
Ny. M : Yang satu orang sudah, yang dua masih kuliah. Mereka cantik-cantik,
seperti nenek waktu masih muda ( sambil tertawa )
P : Iya dong, neneknya sekarang juga masih cantik looh.. (ikut tertawa)
waaah… bagus nek, tensinya 140/90 mmHg. Nah sekarang saya ukur
suhunya ya nek, tolong nenek angkat sedikit tangan kanannya ya,
mau dipasang termoeter, dijepit ya nek
Ny. M : ( Hanya mengangguk )
( setelah beberapa menit kemudian suhu selesai diukur , kemudian peralatan dilepas
kembali, dan perawat melanjutkan memeriksa nadi dan pernafasannya.
IV. Fase Terminasi
Setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil pemeriksaan dicata oleh perawat
dan semua peralatan dirapikan
K : Bagaimana suster?
P : Keadaannya sudah membaik dari kemarin, tapi nenek harus banyak
minum air putih dan juga makan sayur-syuran ya, nenek harus
banyak istirahat dan jangan banyak fikiran, supaya nenek cepat
sembuh
P : kalau begitu saya permisi dulu ya… nanti saya kesini lagipukul 12.00
untuk memberikan obat kepada nenek, disini, waktunya kurang lebih
5 menit. Apa nenek bersedia?
Ny. M : Iya suster
P : Mari bu, nek… saya permisi dulu
K : baik sus… Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai