Anda di halaman 1dari 87

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP

KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANI PROTOKOL MASA


PANDEMI COVID 19 DI RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL
CENTRE KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

SKRIPSI

DI SUSUN OLEH:

BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS


NIM. 201920623153 P

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TA. 2020/2021

i
HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP
KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANI PROTOKOL MASA
PANDEMI COVID 19 DI RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL
CENTRE KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi S1 Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS


NIM. 201920623153 P

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TA. 2020/2021

ii
HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN
PASIEN DALAM MENJALANI PROTOKOL MASA PANDEMI COVID 19 DI
RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL CENTRE
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS

XVII + 63 Halaman + 7 Tabel + 2 Gambar + 8 Lampiran

ABSTRAK

Peran petugas kesehatan sangat penting untuk dapat memotivasi pasien dalam melakukan
protokol kesehatan. Keberadaan peran petugas kesehatan yang adekuat secara spesifik
saling berhubungan dengan status kesehatan yaitu terjadinya perubahan perilaku sehingga
menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit. Jadi dengan adanya peran
petugas kesehatan maka status kesehatan pasien akan lebih meningkat. Tujuan dari
penelitian ini adalah diketahui Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan
Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum
Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021.
Jenis penelitian kuantitatif, rancangan dalam penelitian ini analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang ada di ruang
isolasi dan penyakit dalam Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung
Tengah terhitung sejak bulan Maret – Mei 2021 yang berjumlah 94 responden dan jumlah
sampel berjumlah 94 responden. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan
adalah accidental sampling
Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,000 atau p-value < nilai α (0,05)
yang artinya terdapat Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien
Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical
Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021. Digunakan sebagai masukan untuk RS
agar dapat mengadakan seminar atau pelatihan kesehatan tentang Hubungan Peran
Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam Menjalani Protokol
Kesehatan, sehingga angka kejadian virus corona dapat teratasi.

Kata Kunci : Peran Petugas Kesehatan, Kepatuhan Pasien


Pustaka : 21 (2010 – 2020).

iii
THE RELATIONSHIP OF THE ROLE OF HEALTH OFFICERS TO PATIENT
COMPLIANCE WITH THE PROTOCOL OF THE COVID-19 PANDEMIC AT
YUKUM MEDICAL HOSPITAL CENTRE OF LAMPUNG
CENTRAL DISTRICT
YEAR 2021

BOYWAN ISMUL AHAM ANTARIS

XVII + 63 Pages + 7 Tables + 2 Figures + 8 Attachments

ABSTRACT

The role of health workers is very important to be able to motivate patients in carrying
out health protocols. The existence of an adequate role of health workers is specifically
related to health status, namely the occurrence of changes in behavior so that mortality
decreases, it is easier to recover from illness. So with the role of health workers, the
patient's health status will increase. The purpose of this study was to determine the
relationship between the role of health workers and patient compliance in undergoing the
protocol during the COVID-19 pandemic at the Yukum Medical Center Hospital, Central
Lampung Regency in 2021.

This type of research is quantitative, the design in this study is analytic using a cross
sectional approach. The population in this study were patients who were in the isolation
and internal medicine room at the Yukum Medical Center Hospital, Central Lampung
Regency, starting from March to May 2021, which amounted to 94 respondents and the
number of samples was 94 respondents. In this study, the sampling technique used is
accidental sampling.

Based on the results of statistical tests, obtained p-value 0.000 or p-value < value (0.05)
which means that there is a relationship between the role of health workers on patient
compliance in undergoing the Covid 19 Pandemic Period Protocol at the Yukum Medical
Center Hospital, Central Lampung Regency in 2021. Used as input for hospitals to be
able to hold health seminars or training on the Relationship of the Role of Health
Officers to Community Compliance in Implementing Health Protocols, so that the
number of cases of the corona virus can be overcome.

Keywords: Role of Health Officers, Patient Compliance


Libraries: 21 (2010 – 2020).

iv
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP


KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANI PROTOKOL MASA
PANDEMI COVID 19 DI RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL
CENTRE KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

Yang diajukan oleh:

BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS


NIM. 201920623153 P

Telah Disetujui Pada Agustus 2021


Oleh:
Pembimbing I

Reni Tri Subekti, S.ST., M.Kes


NBM. 1357 617

Pembimbing II

Ns. Desy Ari Madiyanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat


NBM. 1017462

v
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP


KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANI PROTOKOL MASA
PANDEMI COVID 19 DI RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL
CENTRE KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

Skripsi oleh BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS/201920623153 P, ini telah


diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi dan dinyatakan
Lulus pada 20 Agustus 2021
MENGESAHKAN
Tim Penguji:

Penguji Utama:
Reni Tri Subekti, S.ST., M.Kes (……………………)
NBM. 1357 617

Penguji II
Ns. Desy Ari Madiyanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat (……………………)
NBM. 1017462

Penguji III
Ns. Diny Vellyana, S.Kep.MMR (……………………)
NBM. 1282 504

Ketua Program Studi

Ns. Desi Ari MY, M.Kep., Sp.Kep.Mat


NBM. 1017462

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Elmi Nuryati, M.Epid


NBM. 927024

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung, saya


yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS

NIM : 201920623153 P
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi

Guna pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan, menyetujui memberikan


kepada Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti
rugi berupa materi atas skripsi saya yang berjudul:
“Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam
Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical
Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021”
Dengan pernyataan ini Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung berhak
menyimpan, mengalih mediakan dalam bentuk format yang lain, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik hak atas karya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Pringsewu, Agustus 2021
Yang menyatakan

(BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS)

vii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ku ini, saya persembahkan untuk:


Kedua orang tua ku tercinta yang selalu mendo’akan
memberikan cinta dan kasih sayang sebagai tempat peteduhku dikala suka dan
duka, memberi semangat, nasihat, motivasi, dukungan serta dorongan moral dan
material untuk kesuksesan ku, masa depan ku dan menantikan keberhasilanku

Serta keluarga besar dan teman-temanku yang selalu mendo’akan aku semoga aku
bisa memenuhi harapanku semua

Pembimbing ku terima kasih banyak telah memberikan pengarahan, bimbingan


dan motivasinya

Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya

viii
DATA RIWAYAT HIDUP

BIODATA PENULIS

Nama : Boywan Ismul Adham Antaris


Ttl : Ujung Pandang 24 Oktober 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Perum GMP Blok A3 NO 7 Kelurahan Yukum Jaya
Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah
NO HP : 081279492227

Riwayat Pendidikan

SD : 1997-2003 SDN 1 Bandar Agung Lampung Selatan


SMP : 2003-2006 SMPN 1 Sragi Lampung Selatan
SMA : 2006-2009 SMAN 1 Pasir Sakti Lampung Timur
DIPLOMA : 2009-2012 AKPER Dharma Wacana Metro Kota Metro\
Tahun 2019 Penulis menempuh Pendidikan Sarjana Keperawatan Di Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi penelitian yang berjudul “Hubungan
Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani
Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021”, dapat saya selesaikan.
Penyelesaian skripsi penelitian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M. M.Pd Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
2. Elmi Nuryati, M.Epid Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Ns. Desi Ari MY, M.Kep., Sp.Kep.Mat Selaku Kepala Prodi SI Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan selaku
pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan saran dan
masukan dalam penyusunan skripsi
4. Reni Tri Subekti, S.ST., M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak
membantu memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.
5. Ns. Diny Vellyana, S.Kep.MMR selaku Penguji yang telah banyak
membantu memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.
6. Kepala Diklat RS Yukum Medical Centre Lampung Tengah yang telah
memberikan izin dalam pengambilan data awal untuk penelitian
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan untuk
itu, penulis sangat mengharapkan masukan serta saran yang membangun guna
perbaikan selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua.
Amin.

Pringsewu, Agustus 2021


Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN...................................................................i


HALAMAN JUDUL.....................................................................................ii
ABSTRAK....................................................................................................iii
ABSTRAC.....................................................................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI.............................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................ix
KATA PENGANTAR..................................................................................x
DAFTAR ISI...............................................................................................xii
DAFTAR TABEL......................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................xiv
DAFTAR SINGKATAN............................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang........................................................................................1
B Rumusan Masalah ..................................................................................6
C Tujuan Penelitian....................................................................................6
D Manfaat Penelitian..................................................................................7
E Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Covid 19...................................................................................................8
1. Pengertian Covid 19.............................................................................8
2. Etiologi Covid 19.................................................................................8
3. Tanda Gejala Covid 19........................................................................8
4. Patofisiologi Covid 19.........................................................................9
5. Proses Penularan Covid-19 .................................................................9
6. Diagnosis Covid 19.............................................................................10
7. Pengobatan Covid 19..........................................................................11
8. Komplikasi Covid 19..........................................................................11
9. Bentuk Protokol Kesehatan Dalam Menanggulangi dan Mencegah
Covid-19 Yang Benar.........................................................................12
B. Peran Tenaga Kesehatan........................................................................12
1. Pengertian...........................................................................................12
2. Macam-Macam Peran Tenaga Kesehatan...........................................13
C. Kepatuhan..............................................................................................17
1. Pengertian..........................................................................................17
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan............................................18

xi
3. Faktor Yang Menghambat Kepatuhan...............................................19
4. Pengukuran Kepatuhan......................................................................19
5. Pengertian Ketidakpatuhan................................................................20
D. Penelitian Terkait.....................................................................................21
E. Kerangka Teori.........................................................................................21
F. Kerangka Konsep.....................................................................................23
G. Hipotesis..................................................................................................23

BAB III METODELOGI PENELITIAN


A Metode Penelitian..................................................................................24
B Variabel Penelitian.................................................................................24
C Definisi Operasional..............................................................................24
D Populasi, Sampel dan Tehknik Sampel..................................................25
E Tempat Dan Waktu Penelitian...............................................................26
F Etika Penelitian.......................................................................................26
G Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data............................................27
H Uji Validitas Dan Reliabilitas................................................................27
I Pengolahan Data.....................................................................................28
J Analisis Data..........................................................................................29
K Jalannya Penelitian.................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional...............................................................24


Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Usia Responden di RS Yukum
Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah..............................................41
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di RS
Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah.................................41
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di RS
Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah.................................42
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di RS
Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah.................................42
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Peran Petugas Kesehatan di RS
Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah.................................43
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Masyarakat
Menjalani Protokol Kesehatan di RS Yukum Medical Centre
Kabupaten Lampung Tengah........................................................................43
Tabel 4.7. Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap
Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi
Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2021......................................................................44

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Kerangka Teori.........................................................................22


Gambar 2.2.Kerangka Konsep......................................................................23

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1) Lembar Penjelasan Pada Responden


2) Lembar Persetujuan Menjadi Responden
3) Lembar Instrument Penelitian
4) Lembar Bimbingan Skripsi

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus yang dikenal dengan sebutan Severe acute respiratory syndrome-

related coronavirus-2 (SARS-CoV-2) atau Coronavirus Disease 2019

(Covid-19) pertama muncul di Kota Wuhan Cina dan kini telah menyebar

keberbagai negara, termasuk Indonesia. Mewabahnya virus Covid-19 yang

telah banyak merenggut jiwa ini muncul diakibatkan oleh peristiwa zoonosis

(perpindahan virus dari hewan ke manusia). Karenanya, pada tanggal 11

Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai badan kesehatan

dunia menetapkan sebagai pandemi Covid-19 (Burhan, 2020).

Berdasarkan data terupdate menurut World Health Organizatition (WHO)

tahun 2021, terdapat 5 Negara yang mempunyai kasus infeksi corona paling

tinggi, yaitu Amerika Serikat: 30.080.223 kasus, Brasil: 11.483.370 kasus,

India: 11.385.158 kasus, Rusia: 4.390.608 kasus dan Inggris: 4.258.438

kasus.

Menurut data Kemenkes RI (2021), sejak 2 Maret 2021, angka kejadian

penyakit akibat Covid-19 pada tanggal 8 Maret 2021 angka kejadiannya

mencapai 12.776 orang dengan angka kematian mencapai 930 orang.

Terdapat 24 Provinsi yang sudah mengkonfirmasi positif virus corona 2019,

yaitu Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah,

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2

Kalimantan Selatan, Kep. Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan,

Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,

Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku dan Papua (Kemenkes RI, 2021).

Berdasarkan data Dinas Provinsi Lampung sendiri, data terupdate bulan

Maret tahun 2021 terdapat 16 kasus baru, 1.015 kasus lama dan 38

kematian. Di Kota Bandar Lampung terdapat 270 kasus terkonfirmasi

(Dinkes Provinsi Lampung, 2021), sedangkan menurut data Dinkes

Kabupaten Lampung Tengah yang sudah terkonfirmasi, tahun 2021 kini

jumlah angka kejadian covid 19 berjumlah 656 kasus (kasus baru 47 orang

dan kasus lama 609), kasus suspek berjumlah 65 kasus (kasus baru 11 orang

dan kasus lama 54 orang), jumlah pasien yang selesai isolasi berjumlah 521

orang dan jumlah kematian berjumlah 6 orang. Covid-19 memberikan

dampak terhadap beberapa sektor, seperti sektor perekonomian, jasa

pendidikan, informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, kegiatan sosial, serta

jasa keuangan dan asuransi (Profil Dinas Kesehatan Lampung Tengah,

2021).

Berdasarkan data medical record RS Yukum Medical Centre kasus

terkonfirmasi pada bulan Juli tahun 2020 sampai dengan Maret tahun 2021

jumlah pasien awalnya yang hanya 19 kasus kini menjadi 32 kasus, hal ini

dikhawatirkan untuk kedepannya jumlah pasien covid 19 akan meningkat

apabila peran dan fungsi keluarga dibidang kesehatan tidak diterapkan

dengan baik.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

Secara umum, sebagaimana dijelaskan oleh WHO Covid-19 merupakan

sekumpulan virus dari subfamily Orthocronavirinae dalam keluarga

Coronaviridae dan ordo Nidovirales yang menyebabkan penyakit mulai dari

gejala ringan sampai berat. Seperti wabah serupa yang pernah terjadi

sebelumnya yaitu Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus

(SARS-CoV) 2003 dan Middle East respiratory syndrome-related

coronavirus (MERS-CoV) 2012. Sebab itu, Covid-19 merupakan jenis virus

baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Pada

umumnya, tanda dan gejala dari infeksi coronavirus ini diantaranya ialah

batuk, demam dan sesak napas, serta beberapa kasus yang berat dapat

menyebabkan syndrome pernapasan akut (mengalami kesulitan bernapas)

bahkan dapat menyebabkan kematian (Yuliana, 2020)

Dalam hal ini, belum dapat dipastikan apakah seorang tersebut terinfeksi

Covid-19 atau tidak. Oleh karena itu, dalam mencegah terjadinya

penyebaran virus yang dapat menular dari manusia ke manusia ini, maka

pemerintah Indonesia menerapkan salah satu kebijakannya yaitu social

distancing melalui Work from Home (WFH) dengan maksud untuk belajar,

bekerja dan beribadah di rumah. Kebijakan WFH ini dirasa perlu, karena

dengan begitu penyebaran Covid-19 dari manusia ke manusia ini dapat

terputus (Yunus, 2020).

Menurut Bastable (2012), kepatuhan merupakan istilah yang dipakai untuk

menjelaskan ketaatan atau pasrah pada tujuan yang telah ditentukan.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

Kepatuhan berbanding lurus dengan tujuan yang dicapai pada program

pengobatan yang telah ditentukan. Kepatuhan sebagai akhir dari tujuan itu

sendiri. Kepatuhan pada program kesehatan merupakan perilaku yang dapat

diobservasi dan dapat langsung diukur. Kepatuhan mengacu pada program-

program yang mengacu pada kemampuan untuk memepertahankan

program-program yang berkaitan dengan promosi kesehatan, yang sebagian

besar ditentukan oleh penyelenggara.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam

menjalankan protokol kesehatan yaitu kepatuhan dalam menggunakan

maskes, mencuci tangan dan menjaga jarak. Pemahaman tentang instruksi

mengenai protokol kesehatan itulah harus ditunjang dengan adanya 6 faktor

yaitu kualitas interaksi, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan

serta keyakinan sikap dan kepribadian pasien. Dari ke enam faktor tersebut,

dukungan petugas kesehatan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat

diabaikan begitu saja karena peran petugas kesehatan merupakan salah satu

dari faktor yang memiliki kontribusi yang cukup berarti dan sebagai faktor

penguat yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menerapkan

protokol kesehatan secara teratur setiap hari (Niven, 2018).

Beberapa peran petugas kesehatan agar pasien mematuhi menjalankan

protokol kesehatan, berdasarkan data terdapat 16 perawat yang bertugas

dalam menangani penyebaran virus covid 19 adalah sebagai berikut 8 (50%)

perawat berperan sebagai memberikan pendidikan kesehatan, 2 (12,5%)

perawat memberikan motivasi, 2 (12,5%) perawat memberikan himbauan, 2

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

(12,5%) perawat mendukung terhadap perilaku protokol kesehatan, serta 2

(12,5%) perawat memberikan contoh penerapan protokol kesehatan.

Dengan peran petugas kesehatan tersebut, maka diharapkan pasien

mempunyai motivasi untuk mau bertindak agar dapat menjalankan perilaku

protokol kesehatan dengan baik (Niven, 2018).

Peran petugas kesehatan sangat penting untuk dapat memotivasi pasien

dalam melakukan protokol kesehatan. Keberadaan peran petugas kesehatan

yang adekuat secara spesifik saling berhubungan dengan status kesehatan

yaitu terjadinya perubahan perilaku sehingga menurunnya mortalitas, lebih

mudah sembuh dari sakit. Jadi dengan adanya peran petugas kesehatan

maka status kesehatan pasien akan lebih meningkat (Hansarling, 2012).

Menurut data survey yang peneliti dapatkan Di RS Yukum Medical Centre

pada tanggal 10 Maret 2021, peneliti menemukan 20 pasien yang

berkunjung ke ruangan UGD RS Yukum Medical Centre, dari 20 pasien

didapatkan melalui data observasi hanya 10 pasien saja yang menggunakan

masker dan mencuci tangan, sedangkan sisanya tidak menggunakan masker

dan cuci tangan. Dari masalah diatas, maka tujuan penelitian ini ingin

mengetahui pentingnya peran petugas kesehatan dalam mencegah

persebaran wabah Covid-19 serta meningkatkan kesehatan pasien covid 19.

Hal ini disebabkan, penulis berasumsi bahwa petugas kesehatan memiliki

peran yang sangat penting dalam membantu upaya pemerintah dalam

memutus mata rantai persebaran Covid-19. Oleh karenanya, dibutuhkan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

kesadaran secara kolektif baik dari pemerintah maupun petugas kesehatan

dalam mencegah persebaran Covid-19 serta meningkatkan kesehatan pasien

tersebut. Sehingga bangsa Indonesia mampu mengalahkan atau melawan

pandemi Covid-19 ini, berdasarkan masalah diatas maka peneliti tertarik

mengambil masalah “Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap

Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di

Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut masalah yang menjadi dasar

dilakukannya penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Peran Petugas

Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa

Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten

Lampung Tengah Tahun 2021”?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan

Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah

Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a) Diketahui distribusi frekuensi Peran Petugas Kesehatan Di Rumah

Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2021

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

b) Diketahui distribusi frekuensi Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani

Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical

Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021

c) Diketahui Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap

Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid

19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2021.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a) Bagi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pustaka tentang

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien

Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 dan diharapkan

dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian yang lebih lanjut.

b) Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan melakukan penelitian ini, berharap agar semua bahan dan

teori dapat digunakan sebagai bahan rujukan yang bermanfaat dan

agar dapat digunakan dengan baik dan dapat melanjutkan penelitian

lebih lanjut.

2. Aplikatif

a) Bagi RS Yukum Medical Centre

Digunakan sebagai masukan untuk Rumah Sakit agar dapat

mengadakan seminar atau pelatihan kesehatan tentang Hubungan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam

Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19, sehingga angka

kejadian virus corona dapat teratasi.

b) Bagi Responden

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan kepada

peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Hubungan Peran

Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani

Protokol Masa Pandemi Covid 19.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah Hubungan Peran Petugas Kesehatan

Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi

Covid 19 dan obyek dalam penelitian ini adalah pasien. Jenis penelitian ini

adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien. Tempat penelitian

dilakukan di RS Yukum Medical Centre Lampung Tengah yang dilakukan

pada bulan Juni - Juli 2021.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Tenaga Kesehatan

1. Pengertian

Peran adalah perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi

yang dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan,

nilai, dan sikap yang diharapkan dapat menggambarkan perilaku

yang seharusnya diperlihatkan oleh individu pemegang peran

tersebut dalam situasi yang umumnya terjadi (Sarwono, 2012). Peran

merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk mempelajari

interaksi antara individu sebagai pelaku (actors) yang menjalankan

berbagai macam peranan di dalam hidupnya, seperti dokter, perawat,

bidan atau petugas kesehatan lain yang mempunyai kewajiban untuk

menjalankan tugas atau kegiatan yang sesuai dengan peranannya

masing-masing (Muzaham, 2017).

Tenaga kesehatan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia

Tentang Kesehatan No 36 tahun 2014 merupakan setiap orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki

pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatan untuk jenis tertentu yang memerlukan kewenangan dalam

melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan juga memiliki

peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

sehingga mampu mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia

yang produktif secara sosial dan ekonomi. Tenaga kesehatan

memiliki beberapa petugas yang dalam kerjanya saling berkaitan

yaitu dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan ketenagaan medis

lainnya (Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996).

2. Macam-Macam Peran Tenaga Kesehatan

Menurut Potter dan Perry (2017) macam-macam peran tenaga

kesehatan dibagi menjadi beberapa, yaitu :

a) Sebagai Komunikator

Komunikator adalah orang yang memberikan informasi kepada

orang yang menerimanya. Menurut Mundakir (2016)

komunikator merupakan orang ataupun kelompok yang

menyampaikan pesan atau stimulus kepada orang atau pihak lain

dan diharapkan pihak lain yang menerima pesan (komunikan)

tersebut memberikan respons terhadap pesan yang diberikan.

Proses dari interaksi antara komunikator ke komunikan disebut

juga dengan komunikasi. Selama proses komunikasi, tenaga

kesehatan secara fisik dan psikologis harus hadir secara utuh,

karna tidak cukup hanya dengan mengetahui teknik komunikasi

dan isi komunikasi saja tetapi juga sangat penting untuk

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

mengetahui sikap, perhatian, dan penampilan dalam

berkomunikasi.

Sebagai seorang komunikator, tenaga kesehatan seharusnya

memberikan informasi secara jelas kepada pasien. Pemberian

informasi sangat diperlukan karena komunikasi bermanfaat

untuk memperbaiki kurangnya pengetahuan dan sikap

masyarakat yang salah terhadap kesehatan dan penyakit.

Komunikasi dikatakan efektif jika dari tenaga kesehatan mampu

memberikan informasi secara jelas kepada pasien, sehingga

dalam menangani penyebaran penyakit diharapkan tenaga

kesehatan bersikap ramah dan sopan pada setiap berhadapan

dengan pasien (Notoatmodjo, 2017).

b) Sebagai Motivator

Motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada orang

lain. Sementara motivasi diartikan sebagai dorongan untuk

bertindak agar mencapai suatu tujuan tertentu dan hasil dari

dorongan tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku yang

dilakukan (Notoatmodjo, 2017). Menurut Syaifudin (2016)

motivasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dan

dorongan untuk melakukan sesuatu.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

Peran tenaga kesehatan sebagai motivator tidak kalah penting

dari peran lainnya. Seorang tenaga kesehatan harus mampu

memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan dalam

meningkatkan kesadaran pihak yang dimotivasi agar tumbuh ke

arah pencapaian tujuan yang diinginkan (Mubarak, 2012).

Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya sebagai motivator

memiliki ciri-ciri yang perlu diketahui, yaitu melakukan

pendampingan, menyadarkan, dan mendorong kelompok untuk

mengenali masalah yang dihadapi, dan dapat mengembangkan

potensinya untuk memecahkan masalah tersebut (Novita, 2011).

Tenaga kesehatan sudah seharusnya memberikan dorongan

kepada pasien dan masyarakat dalam mematuhi protokol

kesehatan. Tenaga kesehatan juga harus mendengarkan keluhan

yang disampaikan pasien atau masyarakat dengan penuh minat,

dan yang perlu diingat adalah semua masyarakat memerlukan

dukungan moril selama masa pandemic virus covid 19 sehingga

dorongan juga sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan

tumbuhnya motivasi (Notoatmodjo, 2017).

c) Sebagai Fasilitator

Fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan

kemudahan dalam menyediakan fasilitas bagi orang lain yang

membutuhkan. Tenaga kesehatan dilengkapi dengan buku

pedoman protokol kesehatan dengan tujuan agar mampu

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

melaksanakan dan menerapkan perilaku protocol kesehatan

sebagai upaya dalam menurunkan angka kejadian virus covid 19

(Santoso, 2014).

d) Sebagai Konselor

Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang

lain dalam membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah

melalui pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan

dan perasaan-perasaan klien (Depkes RI, 2016). Proses dari

pemberian bantuan tersebut disebut juga konseling. Tujuan

umum dari pelaksanaan konseling adalah membantu perilaku

masyarakat dalam menjalankan protocol kesehatan, sedangkan

secara khusus konseling bertujuan untuk mengarahkan perilaku

yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, membimbing

masyarakat membuat keputusan dan membimbing masyarakat

mencegah timbulnya masalah kesehatan selama masa pandemi

(Mandriwati, 2018).

Seorang konselor yang baik harus memiliki sifat peduli dan mau

mengajarkan melalui pengalaman, mampu menerima orang lain,

mau mendengarkan dengan sabar, optimis, terbuka terhadap

pandangan interaksi yang berbeda, tidak menghakimi, dapat

menyimpan rahasia, mendorong pengambilan keputusan,

memberi dukungan, membentuk dukungan atas dasar

kepercayaan, mampu berkomunikasi, mengerti perasaan dan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

kekhawatiran klien, serta mengerti keterbatasan yang dimiliki

oleh klien (Simatupang, 2018).

B. Covid 19

1. Pengertian Covid 19

Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus

corona. Nama ini diberikan oleh WHO (World Health Organzation)

sebagi nama resmi penyakit ini. Covid sendiri merupakan singkatan

dari Corona Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu penyakit yang

disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan

sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta

nyeri tenggorokan. Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga

besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau

manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi

pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah

seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute

Respiratory Syndrme (SARS) (Kemenkes RI, 2017).

2. Etiologi Covid 19

Penyebab penyakit Covid 19 mulai teridentifikasi pada tanggal 10

Januari 2020 dan didapatkan kode genetiknya yaitu ribonucleid acid

(RNA). Jenis ini yang merupakan virus corona jenis baru,

betacoronavirus dan satu kelompok dengan virus corona penyebab

severe acute respiratory syndrome (SARS) dan middle east

respiratory syndrome (MERS CoV) (Kemenkes RI, 2020).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

3. Tanda Gejala Covid 19

Menurut Kemenkes RI (2020), gejala yang paling umum:

a) Demam

b) Batuk kering

c) Kelelahan

Gejala yang sedikit tidak umum:

a) Rasa tidak nyaman dan nyeri

b) Nyeri tenggorokan

c) Diare

d) Konjungtivitis (mata merah)

e) Sakit kepala

f) Hilangnya indera perasa atau penciuman

g) Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari

kaki

Gejala serius:

a) Kesulitan bernapas atau sesak napas

b) Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada

c) Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak

Rata-rata gejala akan muncul 5–6 hari setelah seseorang pertama kali

terinfeksi virus ini, tetapi bisa juga 14 hari setelah terinfeksi.

4. Patofisiologi Covid 19

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem

pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


16

pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa

menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru

(pneumonia). Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari

saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang

ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung

dengan droplet. Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus

yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe

Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East

Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari

kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki

beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal

kecepatan penyebaran dan keparahan gejala (Kemenkes RI, 2020).

5. Proses Penularan Covid-19

Menularnya Covid-19 membuat dunia menjadi resah, termasuk di

Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak

pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus

tersebut. Pemerintah dituntut untuk sesegera mungkin menangani

ancaman nyata Covid-19. Jawaban sementara terkait dengan persoalan

tersebut ternyata telah ada dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dimana dalam undang-undang

tersebut telah memuat banyak hal terkait dengan kekarantinaan

kesehatan, pihak yang berwenang menetapkan kedaruratan kesehatan

masyarakat, dan lain sebagainya (Kemenkes RI, 2017).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


17

Dalam undang-undang tersebut juga menentukan apa saja peraturan

pelaksanaan sebagai tindak lanjut ketentuan dalam kekarantinaan

kesehatan. Namun peraturan pelaksanaan sebagai ketentuan lanjutan

dari UU Kekarantinaan Kesehatan belum ada padahal peraturan

pelaksanaan tersebut sangat perlu untuk segera dibentuk.

Menurut WHO, Covid-19 menular dari orang ke orang. Caranya dari

orang yang terinfeksi virus corona ke orang yang sehat. Penyakit

menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut

ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk. Tetesan itu

kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang

sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut

mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu

dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi

corona (Kemenkes RI, 2017).

6. Diagnosis Covid 19

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan

menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja

bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus

Corona sebelum gejala muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah

pasien ada kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita

COVID-19.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


18

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan

beberapa pemeriksaan berikut:

a) Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang

diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona

b) Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk

mendeteksi virus corona didalam dahak

c) CT scan atau rontgen dada untuk mendeteksi infiltrate atau cairan

di paru-paru.

Selain itu, tes menggunakan alat GeNose juga bisa digunakan sebagai

skrining atau pemeriksaan awal untuk mendeteksi virus Corona.

Hasil rapid test COVID-19 atau tes GeNose positif kemungkinan

besar menunjukkan bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus

Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman atau virus

yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19 negatif belum tentu

menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona

(Kemenkes RI, 2020)

7. Pengobatan Covid 19

Menurut Kemenkes RI (2020), belum ada obat yang benar-benar

efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19. Pilihan

pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat

keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala

akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah

sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


19

Corona. Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa

langkah untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus

corona, yaitu:

a) Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani

perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan

b) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan

sesuai kondisi penderita

c) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi

mandiri dan istirahat yang cukup

d) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih

untuk menjaga kadar cairan tubuh

8. Komplikasi Covid 19

Menurut Kemenkes RI (2020), pada kasus yang parah, infeksi virus

Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini:

a) Pneumonia (infeksi paru-paru)

b) Infeksi sekunder pada organ lain

c) Gagal ginjal

d) Acute cardiac injury

e) Acute respiratory distress syndrome

f) Kematian

Selain itu, saat ini muncul istilah long haul COVID-19. Istilah ini

merujuk kepada seseorang yang sudah dinyatakan sembuh melalui

hasil pemeriksaan PCR yang sudah negatif, namun tetap merasakan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


20

keluhan seperti lemas, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, sulit

berkonsentrasi, jantung berdebar, atau demam yang hilang timbul.

9. Bentuk Protokol Kesehatan Dalam Menanggulangi dan Mencegah

Covid-19 Yang Benar

a) Rajin mencuci tangan

b) Menggunakan masker

c) Kurangi berinteraksi dengan orang lain

d) Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh

e) Jaga jarak aman (1 meter) dengan orang yang batuk/bersin

f) Hindari kerumunan

g) Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

h) Hindari bepergian ke daerah terjangkit atau bila sedang sakit

Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke berbagai negara,

Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan.

Protokol tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh

pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian

Kesehatan (Kemenkes RI, 2017).

Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan

kriteria demam lebih dari 380C, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka

beristirahatlah yang cukup di rumah dan minumlah air yang cukup.

Gunakan masker, apabila tidak memiliki masker, hendaknya mengikuti

etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara menutup hidung

dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


21

nyaman dan masih berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka

segerakan diri untuk memeriksakan kesehatan di fasilitas pelayanan

kesehatan. Dan usahakan untuk tidak menaiki kendaraan missal

(Kemenkes RI, 2017).

C. Kepatuhan

1. Pengertian

Kepatuhan adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan ketaatan atau

pasrah pada tujuan yang telah ditentukan. Kepatuhan berbanding lurus

dengan tujuan yang dicapai pada program pengobatan yang telah

ditentukan. Kepatuhan sebagai akhir dari tujuan itu sendiri. Kepatuhan

pada program kesehatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi

dan dapat langsung diukur (Bastable, 2012).

Kepatuhan mengacu pada program-program yang mengacu pada

kemampuan untuk memepertahankan program-program yang berkaitan

dengan promosi kesehatan, yang sebagian besar ditentukan oleh

penyelenggara. Kepatuhan pasien program kesehatan dapat ditinjau

dari berbagai perspektif teoritis antara lain (Bastable, 2012):

a) Biomedis

Mencakup demografi pasien, keseriusan penyakit, dan

kompleksitas program pengobatan;

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22

b) Teori perilaku / pembelajaran sosial

Menggunakan pendekatan behavioristik dalam hal reward,

petunjuk, kontrak, dan dukungan sosial;

c) Perputaran umpan balik komunikasi

Berkaitan dengan mengirim, menerima, memahami, menyimpan,

dan penerimaan teori keyakinan rasional

d) Berhubungan dengan manfaat pengobatan dan risiko penyakit

melalui penggunaan logika cost-benefit;

e) Sistem Pengaturan Diri

Pasien dilihat sebagai pemecah masalah yang mengatur

perilakunya berdasarkan persepsi atas penyakit, keterampilan

kognitif, dan pengalaman masa lalu yang mempengaruhi

kemampuan mereka untuk membuat rencana dan mengatasi

penyakit.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan antara lain

(Carpenito, 2019):

a) Motivasi individu;

b) Persepsi tentang kerentangan, keyakinan terhadap upaya

pengontrolan, dan pencegahan penyakit;

c) Variabel lingkungan;

d) Kualitas instruksi kesehatan;

e) Kemampuan mengakses sumber yang ada (keterjangkauan biaya).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


23

Perubahan Perilaku positif yang dapat mempengaruhi kepatuhan antara

lain (Carpenito, 2019):

a) rasa percaya yang terbentuk sejak awal dan berkelanjutan terhadap

tenaga kesehatan profesional;

b) penguatan dari orang dekat persepsi tentang kerentanan diri

terhadap penyakit;

c) persepsi bahwa penyakit yang diderita serius;

d) bukti bahwa kepatuhan mampu mengontrol munculnya gejala atau

penyakit;

e) efek samping yang bisa ditoleransi;

f) tidak terlalu mengganggu aktivitas keseharian individu atau orang

terdekat lainnya;

g) terapi lebih banyak memberikan keuntungan daripada kerugian;

h) rasa positif terhadap diri sendiri.

3. Faktor yang Menghambat Kepatuhan

Faktor-faktor yang menghambat kepatuhan antara lain (Carpenito,

2019):

a) Penjelasan yang tidak adekuat;

b) Perbedaan pendapat antara pasien dan tenaga kesehatan;

c) Terapi jangka panjang;

d) Tingginya kompleksitas atau biaya pengobatan;

e) Tingginya jumlah dan tingkat keparahan efek samping.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


24

4. Pengukuran Kepatuhan

Pengukuran kepatuhan dilakukan dengan mengumpulkan data yang

diperlukan untuk mengukur indikator-indikator yang telah dipilih.

Indikator tersebut sangat diperlukan sebagai ukuran tidak langsung

mengenai standar dan penyimpangan yang diukur melalui sejumlah

tolak ukur atau ambang batas yang digunakan sebagai standar derajat

kepatuhan (Al-Assaf, 2019).

Menurut penelitian Tri Astuti (2020), kepatuhan seseorang dalam

menjalankan protocol kesehatan dapat dikur melalui instrument

kuesioner dengan 12 pernyataan yang terdiri dari option jawaban

selalu (4), sering (3), kadang-kadang (2) dan tidak pernah (1), dalam

pengukurannya, dikatakan patuh jika skor > 24 dan tidak patuh jika

skor ≤ 24.

D. Penelitian Terkait

1. Penelitian Mughni Labib Ilhamuddin Is Ashidiqie (2019) tentang

Peran Tenaga Kesehatan Dalam Mencegah Corona Virus Disease,

menyebutkan bahwa dengan menjalankan peran dan fungsinya secara

optimal dan baik, maka keluarga dapat mencegah para anggotanya dari

persebaran wabah Covid-19. Oleh karenanya, peran keluarga menjadi

sangat penting dan dapat menjadi garda terdepan untuk memutus mata

rantai dari persebaran wabah tersebut.

2. Dina Indriyanti (2020) tentang Implementasi Protokol Kesehatan Pada

Petugas Puskesmas Di Masa Pandemi: Studi Kasus Puskesmas

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


25

Cileungsi Kabupaten Bogor, menyebutkan bahwa terdapat pengaruh

kesadaran diri dan dukungan lingkungan terhadap perilaku tenaga

puskesmas dalam implementasi protokol kesehatan sebagai adaptasi

kebiasaan baru. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value memakai

masker 0,013, mencuci tangan 0,016 dan perilaku berkerumun 0,011

dengan nilai OR perilaku berkerumun 16,100, artinya lingkungan yang

kurang mendukung mempunyai resiko 16 kali terhadap perilaku

berkerumun

3. Penelitian Mira Utami Ningsih, dkk (2020) tentang Pengetahuan

Berhubungan dengan Peningkatan Perilaku Pencegahan COVID-19 di

Masyarakat, menyebutkan bahwa pengetahuan responden tentang

pencegahan COVID-19 sebagian besar dalam kategori baik yaitu

sebanyak 86 responden (82.7%). Perilaku responden dalam

pencegahan COVID-19 sebagian besar dalam kategori cukup yaitu

sebanyak 53 responden (51.0%). Uji spearman terhadap pengetahuan

dan perilaku responden menunjukkan nilai p value = 0,001 (p<0,05).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan responden dengan perilaku pencegahan COVID-19 di

masyarakat. Peningkatan pengetahuan masyarakat diperlukan untuk

meningkatkan perilaku pencegahan COVID-19

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


26

C. KerangkaTeori

Kerangka teori merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui

dalam suatu masalah tertentu.Kerangka teori disusun berdasarkan tinjauan

pustaka (Notoatmodjo, 2014).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


27

Gambar 2.1
Kerangka Teori

Peran Tenaga Kesehatan:


1. Sebagai Komunikator
2. Sebagai Motivator
3. Sebagai Fasilitator
4. Sebagai Konselor

Protokol Kesehatan Masa


Pandemi Covid 19:
1) Gunakan masker dimanapun
berada
2) Lakukan cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah makan Kepatuhan Pasien
ataupun setelah melakukan
aktifitas
3) Menjaga jarak antara satu
dengan yang lainnya
4) Menghindari tempat kerumunan
orang-orang
5) Menghindari untuk bepergian
jauh

(Sumber: Kemenkes RI (2017), Carpenito (2019) & Potter dan Perry (2017))

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-

penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2014). Kerangka konsep

dalam penelitian ini adalah:

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


28

Gambar 2.2.
Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Kepatuhan Pasien Dalam


Peran Tenaga
Menjalankan Protokol
Kesehatan

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi hipotesis

juga dapay dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang emperik (Notoatmodjo, 2014).

Hipotesis dalam penelitian adalah:

Ha Ada Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan

Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di

Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah

Tahun 2021

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu

penelitian ilmiah yang berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan

prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran obyektif dan

menggunakan data yang kuantitatif atau yang dikuantitatifkan. Rancangan

dalam penelitian ini menggunakan analitik yaitu peneliti ingin melakukan

analisa terhadap akibat dengan menggunakan pendekatan cross sectional

yaitu peneliti mendatangi responden secara langsung untuk pengambilan

data pada saat itu juga (Notoatmodjo, 2014).

B. Variabel Penelitian

Variabel bebas adalah variabel yang apabila nilainya berubah akan

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas (Notoatmodjo, 2014). Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat adalah peran tenaga kesehatan sedangkan

variabel bebasnya adalah kepatuhan pasien dalam menjalankan protokol

kesehatan masa pendemi covid 19.

C. Definisi Operasional

Defisini Operasional yaitu untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel diamati/diteleti, perlu sekali variabel-variabel tersebut

diberi batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


30

variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur).

(Notoatmodjo, 2014).

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Peran Petugas Sikap, perilaku Mengisi Lembar 0: Baik, jika Ordinal
Kesehatan serta dukungan Lembar Kuesioner skor > mean
petugas kesehatan Kuesioner (35,63)
yang berupa
dukungan 1: Tidak Baik,
komunikator, jika skor ≤
dukungan mean (35,63)
motivator,
dukungan fasilitator
dan dukungan
konselor dalam
membantu
menjalankan
protokol kesehatan
Kepatuhan Tingkat perilaku Observasi Lembar 0: Patuh, jika Ordinal
Pasien pasien yang tertuju Observasi skor > mean
terhadap intruksi (11,95)
atau petunjuk yang
diberikan oleh 1: Tidak
tenaga kesehatan Patuh, jika
dalam menjalankan skor ≤ mean
protokol kesehatan (11,95)

D. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek peneliti yang akan diteliti (Setiadi,

2009). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang ada di ruang

isolasi dan penyakit dalam Rumah Sakit Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah terhitung sejak bulan Maret – Mei 2021

yang berjumlah 94 responden.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


31

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2009). Sampel dalam

penelitian ini adalah pasien yang ada di ruang isolasi dan penyakit

dalam Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung

Tengah terhitung sejak bulan Maret – Mei 2021 yang berjumlah 94

responden.

3. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

accidental sampling merupakan cara pengambilan sampel secara

aksidental (accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang

kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian (Sugiyono, 2016).

E. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Tempat penelitian dilakukan Di Ruang Isolasi dan Penyakit Dalam

Rumah Sakit Yukum Medical Centre Lampung Tengah

2. Waktu

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni - Juli 2021.

F. Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2013), etika penelitian yaitu hak objek penelitian dan

yang lainnya harus dilindungi. Adapun etika dalam penelitian adalah:

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


32

1. Self Determinan

Peneliti ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Responden

diberikan kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak

menjadi responden untuk mengikuti kegiatan penelitian secara suka rela

setelah mendapatkan secara jelas tentang manfaat dan prosedur

pengambilan data. Apabila responden setuju, maka responden diminta

untuk mengisi lembar persetujuan (Inform consent) dan

menandatanganinya, dan sebaliknya apabila responden tidak bersedia,

maka peneliti tetap menghormati hak responden.

2. Informed consent (lembar pengesahan)

Peneliti member lembar persetujuan menjadi responden sebagai bentuk

perlindungan terhadap subjek penelitian dan menghargai hak-hak

responden. Setelah peneliti menanyakan kesediaan calon responden

untuk ikut serta dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti menyerahkan

sepenuhnya keputusan kepada responden, dengan prinsip peneliti

menghargai keputusan responden. Setelah responden setuju dan

menandatangani surat persetujuan tersebut, selanjutnya langsung

mewawancarai responden.

3. Benefience

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna

mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek

peneliti dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


33

4. Confidentiality

Kerahsiaan informasi responden dijamin peneliti dan hanya kelompok

data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Data

yang disajikan data kuisioner yang sesuai dengan tujuan penelitian dan

hanya menyebutkan inisial informan.

5. Non Maleficience

Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan peneliti telah berusaha

melindungi partisipan dari bahaya ketidaknyamanan (protection from

discomfort). Selama proses penelitian berlangsung peneliti

memeperhatiakn beberapa hal yang dapat merugikan partisipan antara

lain status hemodinamik, kenyamanan, dan perubahan perasaan. Apabila

kondisi tersebut membahayakan kondisi partisipan maka peneliti

menghentikan terlebih dulu dan memulainya jika ketiak kondisi sudah

stabil dan partisipan siap untuk melakukan wawancara.

6. Justice

Semua responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dari

penelitian yang dilakukan peneliti.

7. Protection from discomfort

Responden bebas dari rasa tidak nyaman selama pengambilan data

berlangsunng. Untuk mengantisiapsi hal ini, peneliti memberikan

penjelasan tentang tujuan penelitian, tekmik penganbilan data dan

lamanya kuisiner sebelum pengambilan data berlangsung.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


34

8. Privacy

Peneliti tetap menjada kerahasiaan semua informasi ynag telag diberikan

oleh responden dan hanya diguankan untuk kepentingan penelitian.

Informasi yang diberikan oleh responden tidak diketahui oleh orang lain

sehingga responden dapat secara bebas untuk menentukan pilihan

jawaban dari kuisioner tanpa takut di intimidasi oleh pihak lain.

G. Instrumen Dan Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

a. Variabel Peran Petugas Kesehatan

Untuk mengetahui peran petugas kesehatan, peneliti menggunakan

lembar kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan dengan option

jawaban sering (4), selalu (3), kadang-kadang (2) dan tidak pernah

(1), sehingga apabila dalam hasil pengisian kuesioner diketahui

responden menjawab sering semua, maka skor tertinggi yang

didapatkan adalah 60 poin. Untuk hasil ukur penilaiannya, apabila

responden mempunyai jawaban > mean (nilai rata-rata) yaitu 30,

maka dikategorikan baik, dan apabila responden mempunyai

jawaban ≤ mean (nilai rata-rata) yaitu 30 maka dikategorikan tidak

baik. Instrument ini peneliti membuat sendiri, sehingga peneliti

berencana akan melakukan uji validitas

b. Variabel Kepatuhan Dalam Menjalankan Protokol Kesehatan

Untuk mengetahui kepatuhan pasien, peneliti menggunakan lembar

kuesioner yang terdiri dari 12 pernyataan dengan option jawaban

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


35

sering (4), selalu (3), kadang-kadang (2) dan tidak pernah (1),

sehingga apabila dalam hasil kuesioner diketahui responden

menjawab sering semua, maka skor tertinggi yang didapatkan

adalah 48 poin. Untuk hasil ukur penilaiannya, apabila responden

mempunyai jawaban > mean (nilai rata-rata) yaitu 24, maka

dikategorikan patuh, dan apabila responden mempunyai jawaban ≤

mean (nilai rata-rata) yaitu 24 maka dikategorikan tidak patuh.

Instrument yang peneliti gunakan ini berasal dari adopsi penelitian

Tri Astuti (2020), sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data

primer dan data sekunder, dimana pengambilan data primer yaitu

dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden secara

langsung, sedangkan data sekunder, peneliti hanya ingin mengetahui

profil dari tempat penelitian yang peneliti ambil.

H. Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Dasar pengambil keputusan adalah valid jika r hitung > r table, tidak

valid jika r hitung < r table (Notoatmodjo, 2014). Sebelum melakukan

penelitian, peneliti telah melakukan uji validitas di RS Harapan Bunda

Bandar Jaya terhadap 20 responden. Berdasarkan uji validitas,

diketahui nilai r hitung untuk variabel peran petugas kesehatan adalah

0,571 – 0,884 dan untuk variabel kepatuhan pasien adalah 0,647 –

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


36

0,828, sehingga r hitung > r tabel (0,444), sehingga instrument yang

peneliti gunakan sudah teruji nilai validitasnya.

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur

yang digunakan dapat dipercaya. Dalam penelitian ini item atau

pertanyaan pada kuesioner yang sudah valid, diuji dengan rumus alpha

cronbach. Dasar pengambilan keputusan adalah reliable jika r alpha > r

table. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui nilai r alpha untuk

variabel peran petugas kesehatan adalah 0,936 dan untuk variabel

kepatuhan pasien adalah 0,902, sehingga r alpha > r tabel atau 0,936

dan 0,902 > 0,444, maka intrumen yang peneliti gunakan sudah teruji

nilai reliabilitasnya.

I. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah

pengolahan data. Proses pengolahan data, meliputi : (Notoatmojo, 2014).

1. Editing

Peneliti melakukan pengecekan lembar hasil penelitian apakah sudah

lengkap, jelas dan relevan, jika sudah lengkap, jelas dan relevan, maka

peneliti melakukan proses pengolahan data selanjutnya. Dalam

melakukan editing data tidak ditemukan kendala, semua lembar

kuesioner telah diisi lengkap oleh responden.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


37

2. Coding

Peneliti merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka

atau bilangan untuk mempermudah entry data. Untuk variabel peran

tenaga kesehatan, jika baik maka diberi kode 0 dan jika tidak baik

maka diberi kode 1, sedangkan untuk variabel kepatuhan, jika patuh

maka diberi kode 0 dan jika tidak patuh maka diberi kode 1.

3. Processing

Peneliti memasukan data dari lembar kuesioner ke program komputer

agar data dianalisis.

4. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data yang di entry kedalam

computer agar tidak terdapat kesalahan.

J. Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi

dari masing-masing variabel. Analisa univariat menggunakan rumus

presentase. Pengolahan data dengan bantuan statistik komputer

(Notoatmojo, 2014).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan peran tenaga

kesehatan dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan protokol

kesehatan masa pandemic covid 19. dalam penelitian ini peneliti

menggunakan uji chi-square, jika terdapat nilai p-value< 0,05, maka

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


38

Ha Diterima, begitu juga dengan sebaliknya jika p-value> 0,05, maka

Ho diterima (Notoatmojo, 2014).

K. Jalannya Penelitian

a) Langkah persiapan

Persiapan sebelum melakukan penelitian ini meliputi :

1) Mengurus izin kepada kepala RS

2) Melakukan pengambilan data awal untuk mengetahui jumlah pasien

yang ada di ruang isolasi dan penyakit dalam RS Yukum Medical

Centre

3) Menjelaskan serta memberikan persetujuan dilakukannya penelitian

ini kepada responden

4) Melakukan penyebaran kuesioner dan observasi

b) Langkah-langkah pelaksanaan

1) Menyerahkan surat izin penelitian.

2) Setelah mendapat izin kemudian penulis mulai melakukan penelitian

selama 2 minggu.

3) Setelah selesai melakukan penyebaran kuesioner dan observasi,

maka peneliti mengumpulkan kembali lembar kuesioner yang telah

diisi oleh responden.

c) Langkah akhir

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


39

Setelah selesai melakukan penyebaran kuesioner dan observasi, maka

peneliti melakukan pengolahan dan analisis data, kemudian data

disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

RS Yukum Medical Centre berada dibawah pengelolaan PT. Mitra Medical

Centre, didirikan berdasarkan AKTA NOTARIS Sri Mulyono Herlambang,

SH NO 1 tanggal 6 Desember 2004, diresmikan pada tanggal 3 Juni 2007

dan mulai operasional tanggal 4 juni 2007.

Berdasarkan surat keputusan Bupati Lampung Tengah No :

350/KPTS/D.2/2014 tentang perpanjangan izin operasional tetap RS Yukum

Medical Centre. Penetapan Kelas RS Umum Yukum Medical Centre No :

935/MENKES/SK/X/2009 dengan klasifikasi MADYA atau setara type C.

RS Yukum Medical Centre terdaftar di Kemnterian Kesehatan RI sesuai SK

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI

Nomor: IR 02.01/I.1/5563/2009 dengan Nomor Kode RS1805023. Sertifikat

Akreditasi RS No: KARS-SERT/657/III/2017 dengan LULUS TINGKAT

PARIPURNA.

1. Sarana Dan Prasarana

a) Rawat Inap Umum

VVIP : 55 TT

VIP : 13 TT

Kelas 1 : 27 TT

Kelas 2 : 22 TT

Kelas 3 : 46 TT

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


41

Isolasi : 4 TT

b) Rawat Inap Bersalin

VIP : 1 TT

Kelas 1 : 2 TT

Kelas 2 : 6 TT

Kelas 3 : 4 TT

Rawat Inap Perinatologi Dan Bayi 8 TT

ICU 7 TT

B. Hasil Penelitian

1. Karateristik Responden

a) Usia

Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Usia Responden di RS Yukum Medical
Centre Kabupaten Lampung Tengah

Usia Responden Frekuensi Persentase


25 – 34 Tahun 34 36,1
> 34 Tahun 60 63,9
Jumlah 94 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden berusia > 34

tahun yang berjumlah 60 responden (63,9%).

b) Jenis Kelamin

Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di RS Yukum
Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 55 58.5
Perempuan 39 41.5
Jumlah 94 100,0

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


42

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden berjenis

kelamin laki-laki yang berjumlah 55 responden (58,5%).

c) Pendidikan

Tabel 4.3.
Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di RS Yukum
Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah

Pendidikan Frekuensi Persentase


PT 14 14.9
SD 14 14.9
SMA 40 42.6
SMP 26 27.7
Jumlah 94 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden mempunyai

pendidikan terakhir SMA yang berjumlah 40 responden (42,6%).

d) Pekerjaan

Tabel 4.4.
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di RS Yukum
Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah

Pekerjaan Frekuensi Persentase


Buruh 34 36.2
PNS 10 10.6
Swasta 18 19.1
Wiraswasta 32 34.0
Jumlah 94 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden mempunyai

pekerjaan sebagai buruh yang berjumlah 34 responden (36,2%)

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


43

2. Analisis Univariat

a) Peran Petugas Kesehatan

Tabel 4.5.
Distribusi Frekuensi Peran Petugas Kesehatan di RS Yukum
Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah

Peran Petugas
Frekuensi Persentase
Kesehatan
Baik 50 53.2
Tidak Baik 44 46.8
Jumlah 94 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden

menyebutkan bahwa peran petugas kesehatan baik yang berjumlah

50 responden (53,2%).

b) Kepatuhan Menjalani Protokol Kesehatan

Tabel 4.6.
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Masyarakat Menjalani
Protokol Kesehatan di RS Yukum Medical Centre Kabupaten
Lampung Tengah

Kepatuhan Frekuensi Persentase


Patuh 52 55.3
Tidak Patuh 42 44.7
Jumlah 94 100,0

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden patuh dalam

menjalankan protocol kesehatan berjumlah 52 responden (55,3%).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


44

3. Analisa Bivariat

Untuk Mengetahui Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap

Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid

19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2021, menggunakan uji Chi-Square Test :

1. Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan


Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19
Tabel 4.7.
Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam
Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum
Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021

Peran Kepatuhan Total P- OR


Tenaga Value 95% Cl
Kesehatan Patuh Tidak Patuh
n % n % n %
Baik 37 74,0 13 26,0 50 100,0 0,000 5,503
Tidak Baik 15 34,1 29 65,9 44 100,0 (2,265 –
Jumlah 52 55,3 42 44,7 94 100,0 13,368)

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa di RS Yukum Medical

Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021, dari 50 responden

yang mengatakan peran tenaga kesehatan baik, terdapat 37

responden (74,0%) patuh dalam menjalankan protocol kesehatan,

sedangkan dari 44 responden yang mengatakan peran tenaga

kesehatannya tidak baik, terdapat 29 responden (65,9%) yang tidak

patuh terhadap protocol kesehatan.

Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,000 atau p-value

< nilai α (0,05) yang artinya terdapat Hubungan Peran Petugas

Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


45

Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre

Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021 dengan nilai OR sebesar

5,503 yang artinya peran petugas kesehatan yang tidak baik

berpeluang 5 kali lebih besar menyebabkan responden tidak patuh

dalam menjalankan protocol kesehatan dibandingkan dengan peran

petugas kesehatan yang baik.

C. Pembahasan Univariat

1. Peran Petugas Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di RS Yukum Medical

Centre Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden

menyebutkan bahwa peran petugas kesehatan baik yang berjumlah 50

responden (53,2%).

Dalam mencegah terjadinya penyebaran virus yang dapat menular dari

manusia ke manusia ini, maka pemerintah Indonesia menerapkan salah

satu kebijakannya yaitu social distancing melalui Work from Home

(WFH) dengan maksud untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah.

Kebijakan WFH ini dirasa perlu, karena dengan begitu penyebaran

Covid-19 dari manusia ke manusia ini dapat terputus (Yunus, 2020).

Dengan adanya kebijakan WFH ini, yang disarankan oleh pemerintah

dan tenaga medis, mengindikasikan bahwa petugas kesehatan

mempunyai peran penting dalam mencegah terjadinya penyebaran

Covid-19. Melalui WFH, selain bertujuan untuk social distancing juga

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


46

bertujuan untuk memperhatikan, mengingatkan atau membiasakan

para masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar

dari berbagai penyakit, khusunya dalam hal ini Covid-19 (Akmal,

2016).

Beberapa peran petugas kesehatan agar pasien mematuhi menjalankan

protokol kesehatan ialah memberikan pendidikan kesehatan,

memberikan motivasi, memberikan himbauan, mendukung terhadap

perilaku protokol kesehatan, serta memberikan contoh penerapan

protokol kesehatan. Dengan peran petugas kesehatan tersebut, maka

diharapkan pasien mempunyai motivasi untuk mau bertindak agar

dapat menjalankan perilaku protokol kesehatan dengan baik (Niven,

2018).

Dalam hal ini peran petugas dalam memberikan pendidikan kesehatan

sangat penting dilakukan agar dapat memotivasi masyarakat dalam

melakukan protokol kesehatan. Keberadaan peran petugas kesehatan

yang adekuat secara spesifik saling berhubungan dengan status

kesehatan yaitu terjadinya perubahan perilaku sehingga menurunnya

mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit. Jadi dengan adanya peran

petugas kesehatan maka status kesehatan pasien akan lebih meningkat

(Hansarling, 2012).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian Mughni Labib

Ilhamuddin Is Ashidiqie tentang Peran Tenaga Kesehatan Dalam

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


47

Mencegah Corona Virus Disease 2019, menyebutkan bahwa dengan

menjalankan peran dan fungsinya secara optimal dan baik, maka

keluarga dapat mencegah para anggotanya dari persebaran wabah

Covid-19. Oleh karenanya, peran keluarga menjadi sangat penting dan

dapat menjadi garda terdepan untuk memutus mata rantai dari

persebaran wabah tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti berpendapat bahwa

terdapat beberapa peran petugas kesehatan tidak baik, hal ini

dikarenakan terdapat faktor lain seperti kurangnya kinerja petugas

kesehatan dalam menjalankan program pencegahan virus covid 19,

serta faktor kurangnya dukungan pimpinan dalam menjalankan

program kesehatan untuk menanggulangi virus covid 19.

2. Kepatuhan Menjalani Protokol Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa di RS Yukum Medical

Centre Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar responden patuh

dalam menjalankan protocol kesehatan berjumlah 52 responden

(55,3%).

Menurut Bastable (2012), kepatuhan merupakan istilah yang dipakai

untuk menjelaskan ketaatan atau pasrah pada tujuan yang telah

ditentukan. Kepatuhan berbanding lurus dengan tujuan yang dicapai

pada program pengobatan yang telah ditentukan. Kepatuhan sebagai

akhir dari tujuan itu sendiri. Kepatuhan pada program kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


48

merupakan perilaku yang dapat diobservasi dan dapat langsung diukur.

Kepatuhan mengacu pada program-program yang mengacu pada

kemampuan untuk memepertahankan program-program yang berkaitan

dengan promosi kesehatan, yang sebagian besar ditentukan oleh

penyelenggara.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam

menjalankan protokol kesehatan yaitu kepatuhan dalam menggunakan

maskes, mencuci tangan dan menjaga jarak. Pemahaman tentang

instruksi mengenai protokol kesehatan itulah harus ditunjang dengan

adanya 5 faktor yaitu kualitas interaksi, dukungan keluarga, dukungan

petugas kesehatan serta keyakinan sikap dan kepribadian pasien. Dari

ke lima faktor tersebut, dukungan petugas kesehatan merupakan salah

satu faktor yang tidak dapat diabaikan begitu saja karena dukungan

petugas kesehatan merupakan salah satu dari faktor yang memiliki

kontribusi yang cukup berarti dan sebagai faktor penguat yang dapat

mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menerapkan protokol

kesehatan secara teratur setiap hari (Niven, 2018).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian Mughni Labib

Ilhamuddin Is Ashidiqie tentang Peran Tenaga Kesehatan Dalam

Mencegah Corona Virus Disease 2019, menyebutkan bahwa dengan

menjalankan peran dan fungsinya secara optimal dan baik, maka

keluarga dapat mencegah para anggotanya dari persebaran wabah

Covid-19. Oleh karenanya, peran keluarga menjadi sangat penting dan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


49

dapat menjadi garda terdepan untuk memutus mata rantai dari

persebaran wabah tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti berpendapat

sebagian masih terdapat responden yang tidak patuh terhadap protocol

kesehatan, hal ini dikarenakan kurangnya informasi kesehatan yang

didapat oleh masyarakat tentang pentingnya protocol kesehatan,

sehingga masyarakat kurang mengetahui tentang bagaimana virus

covid 19 dapat menyebar, dan faktor lainnya adalah kurangnya

dukungan dari berbagai pihak, seperti dukungan keluarga bahkan

petugas kesehatan dalam memberikan informasi kesehatan tentang

pencegahan covid 19.

D. Pembahasan Bivariat

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien

Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa di RS Yukum Medical

Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021, dari 50 responden yang

mengatakan peran tenaga kesehatan baik, terdapat 37 responden (74,0%)

patuh dalam menjalankan protocol kesehatan, sedangkan dari 44

responden yang mengatakan peran tenaga kesehatannya tidak baik,

terdapat 29 responden (65,9%) yang tidak patuh terhadap protocol

kesehatan.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


50

Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,000 atau p-value <

nilai α (0,05) yang artinya terdapat Hubungan Peran Petugas Kesehatan

Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi

Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2021 dengan nilai OR sebesar 5,503 yang artinya peran

petugas kesehatan yang tidak baik berpeluang 5 kali lebih besar

menyebabkan responden tidak patuh dalam menjalankan protocol

kesehatan dibandingkan dengan peran petugas kesehatan yang baik.

Peran adalah perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi yang

dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai, dan sikap

yang diharapkan dapat menggambarkan perilaku yang seharusnya

diperlihatkan oleh individu pemegang peran tersebut dalam situasi yang

umumnya terjadi (Sarwono, 2012). Peran merupakan suatu kegiatan yang

bermanfaat untuk mempelajari interaksi antara individu sebagai pelaku

(actors) yang menjalankan berbagai macam peranan di dalam hidupnya,

seperti dokter, perawat, bidan atau petugas kesehatan lain yang

mempunyai kewajiban untuk menjalankan tugas atau kegiatan yang sesuai

dengan peranannya masing-masing (Muzaham, 2017).

Dalam hal ini peran petugas dalam memberikan pendidikan kesehatan

sangat penting dilakukan agar dapat memotivasi masyarakat dalam

melakukan protokol kesehatan. Keberadaan peran petugas kesehatan yang

adekuat secara spesifik saling berhubungan dengan status kesehatan yaitu

terjadinya perubahan perilaku sehingga menurunnya mortalitas, lebih

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


51

mudah sembuh dari sakit. Jadi dengan adanya peran petugas kesehatan

maka status kesehatan pasien akan lebih meningkat (Hansarling, 2012).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam

menjalankan protokol kesehatan yaitu kepatuhan dalam menggunakan

maskes, mencuci tangan dan menjaga jarak. Pemahaman tentang instruksi

mengenai protokol kesehatan itulah harus ditunjang dengan adanya 5

faktor yaitu kualitas interaksi, dukungan keluarga, dukungan petugas

kesehatan serta keyakinan sikap dan kepribadian pasien. Dari ke lima

faktor tersebut, dukungan petugas kesehatan merupakan salah satu faktor

yang tidak dapat diabaikan begitu saja karena dukungan petugas kesehatan

merupakan salah satu dari faktor yang memiliki kontribusi yang cukup

berarti dan sebagai faktor penguat yang dapat mempengaruhi kepatuhan

pasien dalam menerapkan protokol kesehatan secara teratur setiap hari

(Niven, 2018).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian Mughni Labib

Ilhamuddin Is Ashidiqie tentang Peran Tenaga Kesehatan Dalam

Mencegah Corona Virus Disease 2019, menyebutkan bahwa dengan

menjalankan peran dan fungsinya secara optimal dan baik, maka keluarga

dapat mencegah para anggotanya dari persebaran wabah Covid-19. Oleh

karenanya, peran keluarga menjadi sangat penting dan dapat menjadi

garda terdepan untuk memutus mata rantai dari persebaran wabah tersebut.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


52

Berdasarkan hasil penelitian dan teori diatas, maka menurut peneliti ada

beberapa kesenajangan teori dan hasil penelitian, diantaranya adalah

sebagai berikut ada responden yang mengatakan bahwa peran petugas

kesehatan baik, namun responden sendiri tidak patuh terhadap protocol

kesehatan, hal ini dikarenakan sikap responden yang terlalu menyepelekan

dengan adanya virus corona, responden menganggap virus corona tidak

berbahaya bahkan responden menganggap virus corona tidak ada, hal ini

yang menyebabkan angka kejadian virus corona semakin hari semakin

mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya terdapat responden yang

mengatakan peran petugas kesehatan tidak baik, namun responden patuh

dalam menjalankan protokol kesehatan, hal ini dikarenakan pendidikan

responden yang cukup tingg, sehingga mengetahui informasi kesehatan

tentang pentingnya perilaku protokol kesehatan, serta dukungan keluarga

yang baik, selalu memberikan motivasi dan selalu mengingatkan agar

menjaga perilaku kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan

dan membatasi interaksi dengan orang lain.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung

Tengah, sebagian besar responden menyebutkan bahwa peran petugas

kesehatan baik yang berjumlah 50 responden (53,2%).

2. Diketahui bahwa di RS Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung

Tengah, sebagian besar responden patuh dalam menjalankan protocol

kesehatan berjumlah 52 responden (55,3%).

3. Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,000 atau p-value <

nilai α (0,05) yang artinya terdapat Hubungan Peran Petugas Kesehatan

Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi

Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical Centre Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2021

B. Saran

1. Bagi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pustaka atau referansi tentang

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Masyarakat

Dalam Menjalani Protokol Kesehatan dan diharapkan dapat digunakan

sebagai landasan untuk penelitian yang lebih lanjut.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


54

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Digunakan sebagai masukan untuk tenaga kesehatan agar dapat

memberikan sosialisasi/edukasi kepada masyarakat melalui media cetak

seperti leaflet, poster ataupun banner tentang pentingnya kepatuhan

menjalani protokol kesehatan, sehingga angka kejadian virus corona dapat

teratasi.

3. Bagi RS Yukum Medical Centre

Hasil penelitian ini diharapkan agar pihak RS membuat program

sosialisasi/edukasi kepada masyarakat yang ada di Wilayah RS tentang

pentingnya perilaku protocol kesehatan baik melalui media cetak maupun

media massa, sehingga pihak RS akan membantu menurunkan angka

penyebaran infeksi virus covid 19.

4. Bagi Responden

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan kepada peneliti

selanjutnya yang ingin meneliti tentang Hubungan Peran Petugas

Kesehatan Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam Menjalani Protokol

Masa Pandemi Covid 19.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan agar peneliti selanjutnya

dapat melakukan penelitian dengan variabel yang lebih luas lagi seperti

dukungan keluarga, sikap, tingkat pendidikan serta motivasi masyarakat

dalam melakukan pencegahan covid 19

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, N., & Rahmiati, C. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Covid-19. Jurnal
Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 11(1), 113-124.

Aprina, 2015. Metode Riset Penelitian. Bandar Lampung. 3G Cetak.

Annajih, M. Z. H., Fakhriyani, D. V., & Sa’idah, I. (2021). Konseling Indigenous:


Kajian Pada Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan. Edu
Consilium: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, 2(1), 1-11.

Ashidiqie. (2019). Peran Keluarga Dalam Mencegah Corona Virus Disease 2019.
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Darmalaksana, W. (2020). Design Thinking Hadis Hukum Pelaksanaan Aqiqah


untuk Kepatuhan pada Protokol Kesehatan Pandemi Covid-19. Khazanah
Hukum, 2(3), 100-109.

Kemenkes RI, (2020). Profil Kesehatan RI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Kementerian Indonesia RI. (2020). GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup


Sehat). Jakarta: Departemen Indonesia.

Martha Marie Kaseke, dkk. (2021). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat


Tentang Pencegahan Covid-19 Melalui Program Kemitraan Masyarakat.
Jurnal Pengabdian Multidisiplin. Volume 3 Nomor 2, [Agustus 2021], h.
1-5.

Notoatmodjo, 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Notoatmojo, 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Nursalam, N. (2016). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktek


keperawatan profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Profil Dinkes Provinsi Lampung, 2018. Profil Kesehatan Reproduksi Wanita.


Bandar Lampung.

Profil RS Yukum Medical Centre, 2020. Profil Kesehatan. Dinkes: Kabupaten


Lampung Tengah.

Purnamasari. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet


Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Perilaku Dalam Upaya
Menerapkan Protokol Kesehatan Pada Pedagang Di Car Free Day
Temanggung. Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Sari, R. P., & Utami, U. (2021). Hubungan Kecemasan dan Kepatuhan dalam
Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Posyandu Malangjiwan
Colomadu. STETHOSCOPE, 1(2).

WHO. (2020). Prevalensi Kejadian Covid 19. USA. Philadelphia.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


LEMBAR INFORMED CONSENT

(PERSETUJUAN RESPONDEN)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : .............................................................

Umur : .............................................................

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan dan manfaat penelitian

yang berjudul “Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien

Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum

Medical Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021”. Maka saya

menyatakan (Bersedia / Tidak Bersedia)* diikut sertakan dalam penelitian ini

dengan sangat ketidak terpaksaan oleh pihak manapun.

Lampung Tengah, 2021

Peneliti Responden

BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS (.................................................)


NIM. 201920623153 P

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada,
Yth, Calon Responden
Di Tempat

Responden Yang Saya Hormati


Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa SI Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu, yang akan melakukan penelitian tentang
“Hubungan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam
Menjalani Protokol Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Yukum Medical
Centre Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Peran Petugas


Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Protokol Masa Pandemi
Covid 19.

Demikian surat penjelasan ini saya sampaikan agar dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya.

Lampung Tengah, 2021


Peneliti

BOYWAN ISMUL ADHAM ANTARIS


NIM. 201920623153 P

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP


KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANI PROTOKOL MASA
PANDEMI COVID 19 DI RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL
CENTRE KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi pertanyaan/pernyataan berikut, kami memohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk membaca terlebih dahulu petunjuk
pengisian ini.
2. Setiap pertanyaan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan keaadaan Bapak/Ibu, lalu berikan tanda “Checklist” (√)
pada kolom yang tersedia.
3. Keterangan pilihan:
SR = Sering (4)
SL = Selalu (3)
KK = Kadang-Kadang (2)
TP = Tidak Pernah (1)

Karakteristik Responden

a. Nama :
b. Usia :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


PERAN TENAGA KESEHATAN

NO PERNYATAAN PilihanJawaban
SR SL KK TP
1 Petugas kesehatan menghimbau pasien agar
patuh menggunakan masker
2 Petugas kesehatan menghimbau pasien agar
patuh dalam mencuci tangan
3 Petugas kesehatan melarang pasien agar dapat
menjaga jarak dari para pengunjung

4 Petugas kesehatan memberikan motivasi untuk


mencegah terjadinya penyebaran virus covid 19
secara bersama-sama

5 Petugas kesehatan memberikan pendidikan


kesehatan tentang pencegahan penyebaran
covid 19
6 Petugas kesehatan memberikan masker gratis
kepada pasien

7 Petugas kesehatan menyediakan fasilitas cuci


tangan
8 Petugas kesehatan memberikan peringatan agar
pasien memperhatikan protocol kesehatan yang
sudah tertera di RS

9 Petugas kesehatan memberikan waktu kepada


pasien untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan
10 Petugas kesehatan menyediakan tempat khusus
untuk pasien yang akan melakukan konsultasi
tentang status kesehatannya

11 Petugas kesehatan bertindak tegas jika melihat


pasien tidak menggunakan masker

12 Petugas kesehatan bertindak tegas jika melihat


keluarga pasien berkumpul bersama
13 Petugas kesehatan memberikan teguran kepada
keluarga pasien yang tidak menggunakan
masker

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14 Petugas kesehatan melarang pasien untuk
meludah sembarangan
15 Petugas kesehatan menyebarkan spanduk atau
poster tentang pencegahan covid 19

LEMBAR OBSERVASI KEPATUHAN

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


NO PERNYATAAN PilihanJawaban
SR SL KK TP
1 Saya menggunakan masker dimanapun berada

2 Saya melakukan cuci tangan setiap sebelum dan


sesudah makan ataupun setelah melakukan
aktifitas
3 Saya menjaga jarak antara satu dengan yang
lainnya
4 Saya menghindari tempat kerumunan orang-
orang

5 Saya menghindari untuk bepergian jauh

ANALISIS UNIVARIAT

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Frequencies

Statistics

usia JK Pendidikan Pekerjaan Peran_Nakes Kepatuhan

N Valid 94 94 94 94 94 94

Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 25 2 2.1 2.1 2.1

26 2 2.1 2.1 4.3

27 2 2.1 2.1 6.4

28 4 4.3 4.3 10.6

29 6 6.4 6.4 17.0

30 8 8.5 8.5 25.5

31 2 2.1 2.1 27.7

32 5 5.3 5.3 33.0

33 1 1.1 1.1 34.0

34 2 2.1 2.1 36.2

36 4 4.3 4.3 40.4

37 2 2.1 2.1 42.6

38 7 7.4 7.4 50.0

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


42 4 4.3 4.3 54.3

43 2 2.1 2.1 56.4

44 4 4.3 4.3 60.6

45 10 10.6 10.6 71.3

46 7 7.4 7.4 78.7

47 2 2.1 2.1 80.9

48 4 4.3 4.3 85.1

50 2 2.1 2.1 87.2

55 3 3.2 3.2 90.4

56 2 2.1 2.1 92.6

58 1 1.1 1.1 93.6

59 1 1.1 1.1 94.7

60 2 2.1 2.1 96.8

61 1 1.1 1.1 97.9

65 2 2.1 2.1 100.0

Total 94 100.0 100.0

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


JK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid L 55 58.5 58.5 58.5

P 39 41.5 41.5 100.0

Total 94 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PT 14 14.9 14.9 14.9

SD 14 14.9 14.9 29.8

SMA 40 42.6 42.6 72.3

SMP 26 27.7 27.7 100.0

Total 94 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruh 34 36.2 36.2 36.2

PNS 10 10.6 10.6 46.8

Swasta 18 19.1 19.1 66.0

Wiraswasta 32 34.0 34.0 100.0

Total 94 100.0 100.0

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Peran_Nakes

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 50 53.2 53.2 53.2

Tidak Baik 44 46.8 46.8 100.0

Total 94 100.0 100.0

Kepatuhan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Patuh 52 55.3 55.3 55.3

Tidak Patuh 42 44.7 44.7 100.0

Total 94 100.0 100.0

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


ANALISIS BIVARIAT
Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Peran_Nakes * Kepatuhan 94 100.0% 0 .0% 94 100.0%

Peran_Nakes * Kepatuhan Crosstabulation

Kepatuhan

Patuh Tidak Patuh Total

Peran_Nakes Baik Count 37 13 50

Expected Count 27.7 22.3 50.0

% within Peran_Nakes 74.0% 26.0% 100.0%

Tidak Baik Count 15 29 44

Expected Count 24.3 19.7 44.0

% within Peran_Nakes 34.1% 65.9% 100.0%

Total Count 52 42 94

Expected Count 52.0 42.0 94.0

% within Peran_Nakes 55.3% 44.7% 100.0%

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 15.081a 1 .000

Continuity Correctionb 13.510 1 .000

Likelihood Ratio 15.476 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear 14.921 1 .000


Association

N of Valid Cases 94

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.66.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Peran_Nakes 5.503 2.265 13.368


(Baik / Tidak Baik)

For cohort Kepatuhan = Patuh 2.171 1.395 3.379

For cohort Kepatuhan = Tidak .394 .236 .659


Patuh

N of Valid Cases 94

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


DATA MEAN
Frequencies

Statistics

Peran Nakes Kepatuhan

N Valid 94 94

Missing 0 0

Mean 35.63 11.95

Std. Error of Mean 1.183 .439

Median 32.50 11.50

Mode 54 8a

Std. Deviation 11.469 4.259

Variance 131.527 18.137

Range 38 14

Minimum 20 5

Maximum 58 19

Sum 3349 1123

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Frequency Table

Peran Nakes

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20 2 2.1 2.1 2.1

21 2 2.1 2.1 4.3

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22 1 1.1 1.1 5.3

23 4 4.3 4.3 9.6

24 8 8.5 8.5 18.1

25 7 7.4 7.4 25.5

26 5 5.3 5.3 30.9

27 5 5.3 5.3 36.2

28 7 7.4 7.4 43.6

29 1 1.1 1.1 44.7

30 2 2.1 2.1 46.8

31 1 1.1 1.1 47.9

32 2 2.1 2.1 50.0

33 1 1.1 1.1 51.1

34 2 2.1 2.1 53.2

35 2 2.1 2.1 55.3

36 3 3.2 3.2 58.5

38 1 1.1 1.1 59.6

39 1 1.1 1.1 60.6

40 8 8.5 8.5 69.1

41 1 1.1 1.1 70.2

42 3 3.2 3.2 73.4

47 5 5.3 5.3 78.7

50 6 6.4 6.4 85.1

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


54 10 10.6 10.6 95.7

55 3 3.2 3.2 98.9

58 1 1.1 1.1 100.0

Total 94 100.0 100.0

Kepatuhan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 5 2 2.1 2.1 2.1

6 8 8.5 8.5 10.6

7 6 6.4 6.4 17.0

8 11 11.7 11.7 28.7

9 11 11.7 11.7 40.4

10 4 4.3 4.3 44.7

11 5 5.3 5.3 50.0

12 2 2.1 2.1 52.1

13 5 5.3 5.3 57.4

14 9 9.6 9.6 67.0

15 5 5.3 5.3 72.3

16 6 6.4 6.4 78.7

17 9 9.6 9.6 88.3

18 7 7.4 7.4 95.7

19 4 4.3 4.3 100.0

Total 94 100.0 100.0

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai