Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 1

SANITASI PELABUHAN
1. IVANI RAHMA DEWI 1813451060
2. YULITA ANNY 1813451057
3. SASKIA DWI CAHYANI 1813451069
4. YOEL JULIANTO 1813451065
5. RIZKA FAJRIN UTAMI 1813451089
6. CLARISA VIOLETA 1813451090
7. YASMIN PUTRI ZAHWA 1813451076
8. RAHMANTIO FADIL 18134510101
APA ITU SANITASI?

Sanitasi menurut WHO adalah suatu usaha untuk


mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal
yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik,
kesehatan dan kelangsungan hidup
APA ITU PELABUHAN?

Pelabuhan juga merupakan titik simpul pertemuan atau


aktifitas keluar masuk kapal, barang dan orang, sekaligus
sebagai pintu gerbang transformasi penyebaran penyakit. Dan
merupakan ancaman global terhadap kesehatan masyarakat
karena adanya penyakit karantina, penyakit menular baru (new
emerging diseases), maupun penyakit menular lama yang
timbul kembali (re-emerging diseases).
SANITASI PELABUHAN

Sanitasi lingkungan pelabuhan merupakan kegiatan untuk


menciptakan lingkungan di wilayah pelabuhan sesuai standar,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan penyakit menular


dengan cara meniadakan atau menekan sekecil mungkin faktor
lingkungan yang dapat menimbulkan pengaruh buruk (faktor risiko) di
dalam kapal dan wilayah pelabuhan sehingga tidak menjadi sumber
penularan penyakit
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2014
TENTANG
PENYELENGGARAAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT
NO INDIKATOR UPAYA URAIAN
A PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Media
1 Air
Penyediaan air - Ketersedian air untuk semua keperluan pelabuhan
- Kualitas syarat fisik, kimia dan mikrobiologi air
- Kran air siap minum

Pengelolaan limbah cair - Air limbah domestik dan industri diolah di instalasi
pengolahan limbah
- Saluran limbah cair yang tertutup
- Ceceran minyak di kawasan Pelabuhan/Bandar
Udara
- Genangan air limbah

2 Udara
kualitas udara dan - Kualitas udara di lingkungan Pelabuhan/Bandar
kebisingan Udara
- Kualitas kebisingan di lingkungan
Pelabuhan/Bandar Udara
- Program pemantauan kualitas udara dan
Pengelolaan sampah - Sampah di tempat umum
- Pencemaran oleh Tempat penampungan sampah
sementara
- Ketersediaan bak/tempat sampah terpisah di kantor
instansi
- Pangkutan sampah keluar

Penyediaan sarana - Sarana Penampungan Limbah B3


Penampungan Limbah B3 - Kapasitas SPL B3
- Pengangkutan Limbah B3

4 Makanan
Pengawasan jasaboga, - Sertifikasi/laik higiene dan sanitasi
restoran dan Tempat
Pengelolaan Makanan
(TPM)

5 Vektor
Pengendalian vektor dan - Lingkungan Pelabuhan/Bandar Udara bebas dari tikus
binatang penular penyakit dan kecoa
- House Indeks A. Aegypty
- MHD (Man Hour Density) jumlah Anopheles yang
ditangkap setiap jam
- Kepadatan lalat di Tempat Penampungan Sampah
Sementara
B
PENATAAN SARANA DAN FASILITAS
Pemilihan sarana dan - Faktor risiko kesehatan masyarakat berkaitan dengan
bangunan kualitas debu total,
asbes bebas; dan timah hitam
Parkir kendaraan - Risiko kesehatan masyarakat
Terminal Petikemas - Risiko kesehatan masyarakat
Penyediaan Fasilitas untuk - Tersedia ruang khusus dan kegiatan untuk promosi
program- program promosi kesehatan
kesehatan dalam rangka
perubahan perilaku hidup
bersih dan sehat

Sarana toilet dan peturasan - Jumlah toilet dan peturasan


- Kebersihan toilet dan peturasan
- Pemisahan toilet laki-laki dengan perempuan
- Kecukupan ketersediaan air
Sarana Cuci Tangan - Sarana cuci tangan di semua toilet
- Air yang cukup dan pengaliran
- Sabun di sarana cuci tangan

Saluran drainase - Saluran drainase air hujan dan saluran air limbah
- Genangan air hujan di jalan
- Air di saluran drainase saat tidak ada hujan
- Kelancaran aliran air di saluran drainase
C PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Gerakan kebersihan dan - Gerakan membersihkan (PSN) lingkungan
pencegahan penyakit Pelabuhan/Bandar Udara
- Penyuluhan tatap muka
- Poster/ leflet berperilaku bersih dan sehat
- Promosi lewat pengumuman/running teks

Pengawasan daerah bebas - Kebijakan larangan merokok di sembarang tempat


rokok - Ruangan khusus untuk merokok
- Iklan rokok
- Himbauan larangan merokok

Gerakan olah raga - Senam secara rutin di perkantoran


- Lapangan olah raga
D PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengawasan sanitasi kapal - Pemeriksaan sanitasi kapal/pesawat
dan pesawat udara - Saran tindak lanjut hasil pemeriksaan

Pengawasan Keselamatan dan - Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) oleh pekerja
kesehatan bongkar muat barang
Kerja
Melaksanakan kesiapsiagaan - Prosedur respon cepat terhadap kebakaran dan kondisi
kesehatan darurat kedaruratan lainnya
- Peralatan pemadam kebakaran
- Kesiapan melakukan penanganan kekarantinaan
FASILITAS SANITASI PELABUHAN

• Fasilitas sanitasi pelabuhan merupakan fasilitas fisik bangunan dan


perlengkapannya untuk mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang dapat
merugikan kesehatan manusia, antara lain :
sarana air bersih
jamban
saluran air limbah
tempat cuci tangan
bak sampah
kamar mandi
locker
 peralatan pencegahan terhadap serangga dan tikus serta peralatan
kebersihan
Aspek Penilaian Sanitasi Pelabuhan :
a. Hygiene Sanitasi Gedung dan Bangunan Umum Di Pelabuhan
adalah pengawasan kondisi dari komponen atau bagian-bagian bangunan serta fasilitas pendukungnya yang ada dipelabuhan
dari kemungkinan timbulnya masalah kesehatan mulai dari kondisi fisik bangunan gedung dan halamannya, penanganan
sampah, sarana pembuangan air limbah, vektor, prilaku dan lain sebagainya. (Kepmenkes RI Nomor 431, 2007)
1. Kondisi atap dan talang, yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi perindukan nyamuk dan tikus.
2. Kondisi dinding, dinding yang tidak bersih atau berdebu selain mengurangi estetika juga berpotensi merangsang
timbulnya gangguan pernafasan lain. Dinding yang lembab dapat mengakibatkan timbulnya jamur dan media tumbuh
kembangnya kuman pathogen.
3. Kondisi lantai yang tidak rata dan licin dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Sedangkan lantai yang kotor dapat
mengurangi kenyamanan dan estetika.
4. Kondisi tangga yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan berpotensi menimbulkan kecelakaan (kemiringan, lebar
injakan, tinggi anak tangga, lebar tangga dan pegangan tangga)
5. Pencahyaan alami ruangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan mendukung berkembang biaknya mikroorganisme
seperti kuman penyakit dan jamur.
6. Ventilasi diruangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan menyebabkan pertukaran udara tidak lancar sehingga menjadi
pengap dan lembab
7. Kebisingan, suara bising dapat mengganggu komunikasi sehingga mengurangi konsentrasi dan dapat menimbulkan stres.
8. Ketersediaan air bersih baik secara kuantitas maupun kualitas mutlak diperlukan untuk menjaga kebersihan perorangan
dan lingkungan
9. Toilet juga beresiko menimbulkan masalah kesehatan
10. Penanganan sampah yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi tempat berkembangbiaknya vektor penyakit
11. Sarana pembuangan air limbah harus mengalir lancar dan tidak menimbulkan genangan sehingga tidak menimbulkan bau,
gangguan estetika dan tempat perindukan nyamuk.
12. Bangunan harus bebas dari vektor
13. Kantin yang ada dipelabuhan harus diawasi agar tidak menimbulkan penyakit bawaan makanan (food borne diseases).
B. Penyediaan Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari


yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak (Permenkes Nomor 416, 1990).
Pengawasan penyediaan air bersih adalah pengawasan terhadap
sarana penyediaan air bersih, kualitas air (fisik, kimia, bakteriologi).
Sumber air bersih berasal dari PDAM.
C. Pengendalian Pencemaran
Pengendalian pencemaran adalah upaya pengawasan yang dilakukan terhadap sumber
pencemar yang ada diwilayah pelabuhan. Sampah yang dihasilkan dari kapal dipisahkan (sampah
organik dan non-organik) didalam kantong plastik untuk kemudian diturunkan di dermaga dan
langsung di angkut dengan gerobak sampah. Bak pengumpulan sampah harus memenuhi
ketentuan persyaratan, sehingga apabila terjadi keterlambatan dalam proses pengangkutan, maka
tidak mengganggu lingkungan maupu kesehatan pada umumnya.

Pengawasan pengelolaan pada limbah cairnya dilakukan mulai dari sumber, pengaliran,
pengangkutan, penampungan sementara, pengolahan limbah cair. Akibat adanya pemakaian air
dipelabuhan dan alat-alat transpor, terjadilah produksi air kotor yang perlu mendapat penyaluran
sebaik-baiknya agar tidak menganggu pemandangan, tidak menimbulkan bau busuk, tidak
menjadi sarang nyamuk atau vektor lainnya. Di upayakan ada sistem pembuangan air kotor dan
IPAL yang memenuhi syarat.
D. Pengamanan Makanan dan Minuman
Adalah upaya melindungi makanan dan minuman yang meliputi : pemilihan bahan
baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan makanan, penyajian dan pengangkutan, dari
kemungkinan tercemar oleh bahan-bahan kontaminan. Pengolahan makanan dan minuman
untuk keperluan dilingkungan pelabuhan sendiri wajib mendapat perhatian sepenuhnya dari
KKP setempat, karena makanan dan minuman termasuk media lingkungan yang dapat
mengandung berbagai polutan dan kontaminan.

E. Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menimbulkan dampak lingkungan. Tempat
pembuangan sampah dapat sebagai media untuk perkembangan binatang-binatang pembawa
penyakit seperti lalat, tikus, nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit menular kepada
manusia melalui perantara hewan tersebut. Sampah yang dihasilkan dari kapal dipisahkan (
organik dan an-organik) didalam kantong plastik. Usahakan sampah di bak/tong/kontainer
tidak melebihi tiga hari karena bila telah melebihi tiga hari akan mengundang lalat dan vektor
penyebab penyakit sebagai perindukan yang baru.
F. Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit
Pengendalian vektor dan binatang penular penyakit adalah upaya yang dilakukan petugas sanitasi
melalui pengamatan dan pengendalian. Tujuannya untuk menurunkan populasi atau melenyapkan vektor
binatang penular penyakit melalui pengamatan dan pemberantasan penyakit yang ditularkan oleh vektor
dan binatang penular penyakit didaerah pelabuhan. Jenis pengendalian vektor dan binatang penular
penyakit yang dilakukan dengan pemberantasan nyamuk, pemberantasan tikus dan pinjal, pemberantasan
lalat dan kecoa, dan fumigasi.

2.8 Persyaratan Minimum Sanitasi Pelabuhan:


1. Bagian Luar (Eksterior)
Untuk bagian luar dari terminal pelabuhan biasanya berupa halaman. Hal yang perlu diperhatikan
mengenai halaman adalah tempat parkir, adanya pembuangan sampah dan penerangan.
a. Tempat Parkir
Harus bersih, tidak ada sampah berserakan, dan tidak ada genangan air.
b. Pembuangan Sampah
Tersedia tempat penampungan sampah sementara yang tertutup dan kedap air serta dalam jumlah yang
cukup.
c. Penerangan
Penerangan harus cukup dan tidak menyilaukan mata, terutama pada pintu masuk dan keluar tempat
parkir.
2. Bagian Dalam (Interior)
a. Ruang tunggu
· Ruangan harus bersih
· Tempat duduk harus bersih dan bebas dari kutu busuk
· Pencahayaan harus cukup
· Penghawaan harus cukup, minimal 10 persen dari luas lantai
· Lantai tidak licin, kedap air, dan mudah dibersihkan
· Tersedia tempat penampungan sampah sementara yang tertutup.
b. Pembuangan Kotoran (Jamban dan Urinoir)
· Tersedia jamban yang memenuhi syarat (tipe leher angsa) minimal 1 jamban untuk 100 pengunjung, atau
minimal 2 buah jamban.
· Harus ada tanda yang jelas untuk membedakan antara jamban pria dan jamban wanita.
· Jamban harus dalam keadaan bersih dan tidak berbau.
c. Pembuangan Sampah
· Harus tersedia tempat penampungan sampah sementara yang tertutup dan dalam jumlah yang cukup.
· Pengangkutan sampah dilakukan setiap hari.
d. Pembuangan air limbah
Air limbah dan air hujan di alirkan melalui saluran tertutup dan dibuang ke septictank atau ke saluran air kotor.
e. Tempat cuci tangan

Harus tersedia tempat cuci tangan yang baik, dilengkapi dengan sabun atau kain serbet .
3. Lain-lain
·Tersedia alat perlengkapan untuk P3K.
·Terdapat alat pemadam kebakaran
·Restoran atau rumah makan yang ada harus
memenuhi syarat higiene dan sanitasi makanan dan
minuman.
Manfaat Penting Dari Pengawasan Pelabuhan
1. Menjamin kebersihan pelabuhan
2. Melindungi para pengunjung dari faktor lingkungan yang dapat
merugikan kesehatan
3. Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular
4. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
5. Mencegah, melindungi dan menanggulangi terhadap penyebaran penyakit
antar negara
6. Mengantisipasi ancaman penyakit global (Kepmenkes RI, 2007)
7. Mencegah penyebaran penyakit karantina
8. Membuat wilayah pelabuhan tidak menjadi sumber penularan
Bahaya Kesehatan dan Gangguan Lain yang
Ditimbulkan Dari Adanya Aktifitas Pelabuhan
1. faktor kebersihan WC/kamar mandi yang tidak dijaga dengan baik
memungkinkan sebagai sarana penularan penyakit
2. pemandangan yang kurang nyaman dan perasaan jijik
3. Tempat cuci tangan yang kurang baik atau tidak tersedia dapat menyebabkan
penyakit diare dan kecacingan
4. Penanganan sampah yang tidak yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi
berkembangbiaknya vektor penyakit seperti lalat, tikus, nyamuk, kecoak dan
serangga lainnya
5. Penyakit karantina yaitu Pes, Yellow Fever dan Cholera
6. Terjadinya Out-Break suatu penyakit perut atau keracunan makanan sebagai
akibat dari toksin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai