A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berdasarkan Permenkes No. 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa
Penyakit serta Pengendaliannya, dalam rangka mencapai tujuan pengendalian Vektor
dan Binatang Pembawa Penyakit di wilayah pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas
batas negara atau pada kondisi tertentu, perlu dilakukan surveilans secara rutin
minimal sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Apabila hasil surveilans ditemukan
Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, maka harus dilakukan upaya pengendalian
Vektor secara terpadu. Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit terdiri atas:
1. Jenis
2. Kepadatan
3. Habitat perkembangbiakan
Kecoa adalah serangga yang termasuk dalam filum Arthropoda, ordo Blattodea yang
hidup bebas. Kecoa merupakan serangga yang hidup di dalam rumah, restoran, hotel,
rumah sakit, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain-lain. Seranga ini sangat dekat
kehidupannya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat, lembab dan banyak
terdapat makanan, Hidupnya berkelompok, dapat terbang, aktif pada malam hari
seperti di dapur, di tempat penyimpanan makanan, sampah, saluran-saluran air kotor,
umumnya menghindari cahaya, siang hari bersembunyi di tempat gelap dan sering
bersemnbunyi dicela-cela. Serangga ini dikatakan pengganggu karena mereka biasa
hidup ditempat kotor dan dalam keadaan terganggu mengeluarkan cairan yang berbau
tidak sedap.
Untuk melihat keberadaan kecoa di bangunan atau kapal keberadaan kecoa ini dilihat
dengan adanya tanda-tanda kecoa seperti kotoran, kapsul dan adanya kecoa itu
sendiri. Surveilans kecoa dilakukan dengan cara melihat secara visual tanda-tanda
yang menyatakan adanya kecoa seperti adanya kotoran (fecal) dan kasul (ootheca)
kecoa. Disamping itu dengan melihat ada (hidup atau mati) dan tidak adanya kecoa
disetiap ruangan.
Kepadatan kecoa diukur melalui Indeks populasi kecoa adalah angka rata-rata
populasi kecoa, yang dihitung berdasarkan jumlah kecoa tertangkap per perangkap per
malam menggunakan perangkap lem (sticky trap). Pengukuran kepadatan kecoa
jumlah kecoa tertangkap
menggunakan rumus indek kepadatan kecoa: .
jumlah perangkap
Berdasarkan Permenkes No. 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa
Penyakit serta Pengendaliannya, nilai baku mutu indeks kepadatan kecoa adalah < 2.
Kegiatan pengamatan kepadatan kecoa dilaksanakan sesuai dengan surat tugas dari
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru tanggal 6 Januari 2022 No.
PV.05.01/3/055/2022 tentang pelaksanaan kegiatan pengamatan kepadatan kecoa di
Wilker Pelabuhan Laut Selatpanjang pada tanggal 17 Januari 2022.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan dilakukan pengamatan kepadatan kecoa adalah :
a. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan
b. Untuk mengetahui tingkat kepadatan kecoa di tempat yang ditentukan
B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Petugas Pelaksana Kegiatan
Pengamatan kepadatan kecoa di Pelabuhan Laut Selatpanjang dilakukan oleh 1
orang petugas, yaitu :
1. Jamaluddin Isa Harahap NIP. 199410162019021001
4. Langkah-Langkah Pengamatan
a. Kegiatan dimulai pada sore sampai malam hari karena disesuaikan dengan
kebiasaan hidup kecoa dewasa yang suka keluar mencari makan di sore dan
malam hari.
b. Pengamatan kepadatan kecoa dilakukan oleh 1 orang petugas dengan cara
menghitung jumlah dan jenis tanda-tanda kecoa (kotoran, kapsul telur, kecoa
dewasa) yang ditemukan melalui pengamatan yaitu melihat secara visual tanda-
tanda kehidupan kecoa pada bangunan yang berada di area Pelabuhan Tg.
Harapan Selatpanjang.
c. Memasang perangkap kecoa (sticky trap) pada tempat-tempat yang diduga
menjadi tempat perkembangbiakan kecoa.
d. Mengumpulkan perangkap kecoa kemudian melakukan perhitungan indeks
kepadatan kecoa
e. Penangkapan kecoa menggunakan 8 buah perangkap sticky trap pada malam hari.
Hasilnya mendapatkan 10 ekor kecoa. Maka indeks populasi kecoa dihitung
10
sebagai berikut; Indeks kepadatan kecoa: = 1,25
8
D. SARAN
Bagi instansi terkait dan masyarakat yang berada di Pelabuhan Laut Selatpanjang,
diharapkan agar melakukan upaya promotif dengan cara :
1. Promosi kesehatan kepada penanggung jawab pelabuhan dan pemilik kantin terkait
upaya pencegahan tempat perindukan kecoa.
Dengan upaya preventif dengan cara :
1. Instansi terkait (pengelola gedung) menyiapkan sarana dan prasarana yang
memenuhi syarat, seperti tempat sampah organik, anorganik dan tertutup, menutup
celah/retakan pada dinding/lantai/atap, monitoring kebersihan gedung, dll.
2. Bagi pengelola kantin agar menyimpan bahan makanan dan makanan siap saji
dengan bersih dan tertutup rapat, menjaga kebersihan lingkungan, tidak menumpuk
barang-barang bekas, melakukan pemberantasan kecoa secara mandiri.
Demikian laporan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas
perhatian yang diberikan, kami ucapkan terimakasih.
Jumlah
Kapsul
No. Lokasi Pengamatan Kotoran Kecoa Jenis Kecoa
Telur
Tertangkap
Ruang tunggu
2 Tidak ada Tidak ada 0
internasional
Periplaneta
3 RM. Sugeng Ada Ada 6
americana
Periplaneta
5 Kantin Sekar Laut Ada Ada 2
americana
Periplaneta
6 Kantin Belva Ada Ada 2
americana
Jumlah 10
Indeks kepadatan kecoa ; jumlah kecoa tertangkap : jumlah perangkap yang dipasang
= 10/8
= 1,25
Interpretasi hasil < 2, tidak melebihi syarat baku mutu keseshatan Permenkes No. 50 Tahun
2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk
Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya.