Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

ANALISIS GEDUNG EVAKUASI DI LAMJAMEE KOTA BANDA ACEH

Fajriansyah, SKM.,M.Kes
Disusun Oleh: Kelompok 4

RAHMAH RA AZ : P07133220030
ANNISA HUMAIRAH : P07133220005
PUPUT HELMALYA : P07133220026
NADYATUL ASHRA : P07133220021
FIRZA ANNISA : P07133220017
CUT ULFA KHAIRIYAH : P07133220010
AULIA HERDY MIGA : P07133220005
NATARY RACHMI : P07133220023
RAIHAN SHABIRA : P07133220031
AJUANA PUTRI : P07133220001

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH
PRODI D –IV KESEHATAN LINGKUNGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Analisis Gedung
Evakuasi di Lamjamee Kota Banda Aceh" dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan laporan ini.

Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Tujuan disusunnya laporan ini agar memenuhi tugas pada mata kuliah Sanitasi
Darurat, semoga laporan ini dapat menambah wawasan kita mengenai bencana alam
khususnya tsunami di Aceh dan mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk
menjaga gedung tersebut tetap terawat dengan baik.

Aceh Besar, Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Tujuan Analisis Gedung Evakuasi........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................2
A. Pengertian Gedung Evakuasi................................................................................................2
B. Fungsi Gedung Evakuasi dalam Situasi Darurat..................................................................2
C. Kekurangan Gedung Evakuasi.............................................................................................3
D. Kelebihan Gedung Evakuasi.................................................................................................4
BAB lll METODOLOGI.................................................................................................................5
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................................................5
B. Alat.......................................................................................................................................5
C. Proses Pengamatan...............................................................................................................5
BAB IV ANALISIS STUDI GEDUNG EVAKUASI BENCANA...........................................10
A. Gedung Evakuasi Bencana Tsunami di Kota Banda Aceh.................................................10
B. Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan..................................................................................10
BAB V REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN GEDUNG EVAKUASI BENCANA......12
A. Peningkatan Jumlah Gedung Evakuasi Bencana Tsunami.................................................12
B. Meningkatkan Aksesibilitas Gedung Evakuasi Tsunami...................................................12
C. Peningkatan Pemeliharaan dan Perawatan Rutin Tsunami................................................12
D. Perencanaan Evakuasi yang Lebih Efektif Tsunami.........................................................12
BAB VI PENUTUP......................................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
DOKUMENTASI.........................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aceh adalah provinsi di Indonesia yang terletak di ujung utara Pulau Sumatra. Daerah ini
terkenal karena peristiwa gempa bumi dan tsunami dahsyat pada tahun 2004 yang
menyebabkan kerusakan yang parah dan hilangnya ribuan nyawa.

Setelah peristiwa tersebut, banyak langkah diambil untuk meminimalkan dampak bencana
serupa di masa depan. Salah satu langkah penting yang diambil adalah pembangunan
gedung evakuasi tsunami. Gedung evakuasi tsunami dirancang untuk memberikan tempat
perlindungan kepada penduduk setempat saat terjadi ancaman tsunami, dengan tujuan
menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kerugian materiil.

Laporan analisis gedung evakuasi tsunami di Aceh akan memberikan informasi tentang
evaluasi kinerja struktural gedung-gedung ini, termasuk penilaian terhadap kemampuan
mereka untuk menahan guncangan dari gempa bumi dan hantaman gelombang tsunami.
Analisis ini dilakukan untuk memastikan bahwa gedung-gedung evakuasi tsunami dapat
berfungsi dengan baik dan memberikan perlindungan yang memadai kepada penduduk di
wilayah tersebut saat terjadi bencana.

Dalam laporan analisis tersebut, akan dijelaskan metodologi yang digunakan untuk
menguji dan mengevaluasi struktur gedung, serta parameter-parameter yang
diperhitungkan dalam analisis. Informasi tentang desain struktural gedung, material yang
digunakan, dan sistem peringatan dini tsunami yang terpasang juga akan diuraikan. Selain
itu, laporan mungkin juga mencakup rekomendasi untuk meningkatkan kinerja gedung
evakuasi tsunami yang ada, jika ditemukan kelemahan atau masalah tertentu.

B. Tujuan Analisis Gedung Evakuasi

Laporan tentang analisis gedung evakuasi tsunami di Aceh bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang tingkat keamanan dan kesiapan wilayah tersebut
dalam menghadapi ancaman tsunami.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Gedung Evakuasi

Gedung evakuasi adalah suatu bangunan atau struktur yang dirancang khusus untuk
memberikan tempat perlindungan dan keselamatan bagi orang-orang dalam situasi
darurat atau bencana. Gedung ini memiliki peran penting dalam membantu
mengamankan nyawa dan melindungi penduduk atau penghuni dari bahaya yang
mungkin terjadi, seperti kebakaran, gempa bumi, banjir, atau bencana alam lainnya.

B. Fungsi Gedung Evakuasi dalam Situasi Darurat

Gedung evakuasi memiliki beberapa fungsi penting dalam situasi darurat, antara lain:
1. Tempat perlindungan dan keselamatan:
Fungsi utama gedung evakuasi adalah menyediakan tempat yang aman bagi orang-orang
yang terancam oleh bahaya atau bencana. Gedung ini dirancang dengan standar
keamanan tinggi, termasuk fitur seperti dinding dan atap yang tahan terhadap tekanan,
bahan bangunan yang tahan api, sistem pemadam kebakaran, pintu dan jendela yang
mudah diakses, serta peralatan keselamatan lainnya.

2. Tempat pengumpulan dan koordinasi:


Gedung evakuasi juga berfungsi sebagai tempat pengumpulan dan koordinasi bagi orang-
orang yang dievakuasi. Dalam situasi darurat, gedung ini dapat digunakan sebagai titik
pertemuan untuk mengumpulkan dan mengorganisir orang-orang, memastikan bahwa
tidak ada yang tertinggal atau terjebak di dalam bahaya.

3. Sumber informasi dan komunikasi:


Gedung evakuasi biasanya dilengkapi dengan peralatan komunikasi seperti radio,
telepon, atau sistem pengeras suara. Hal ini memungkinkan pihak berwenang atau
petugas evakuasi untuk memberikan informasi terkini tentang situasi darurat kepada
orang-orang yang berada di dalam gedung. Peralatan ini juga dapat digunakan untuk
meminta bantuan atau koordinasi dengan pihak luar.

4. Pusat bantuan dan pertolongan:


Gedung evakuasi dapat menjadi pusat bantuan dan pertolongan bagi korban bencana. Di
dalam gedung tersebut, tim medis atau petugas pertolongan pertama dapat memberikan
perawatan darurat, mengevaluasi kondisi medis, dan memberikan bantuan pertolongan
lainnya sampai bantuan lebih lanjut tiba.

2
5. Tempat sementara:
Dalam beberapa kasus, gedung evakuasi juga dapat berfungsi sebagai tempat tinggal
sementara bagi orang-orang yang tidak dapat kembali ke rumah mereka karena kerusakan
atau ancaman bahaya yang masih ada. Tempat-tempat ini biasanya dilengkapi dengan
fasilitas dasar seperti tempat tidur, makanan, air bersih, dan fasilitas sanitasi sederhana.

C. Kekurangan Gedung Evakuasi

1. Kurangnya Jumlah Gedung Evakuasi:


Salah satu kekurangan utama gedung evakuasi adalah kurangnya jumlah gedung yang
memadai untuk menampung jumlah penduduk atau penghuni dalam suatu daerah. Dalam
situasi darurat atau bencana yang melibatkan banyak orang, seperti gempa bumi besar
atau banjir, gedung evakuasi yang tersedia mungkin tidak cukup untuk menampung
semua orang yang membutuhkan tempat perlindungan. Ini dapat menyebabkan
ketidakcukupan tempat perlindungan yang aman dan meningkatkan risiko bagi mereka
yang tidak dapat mengakses gedung evakuasi.

2. Kurangnya Aksesibilitas:
Beberapa gedung evakuasi mungkin mengalami masalah aksesibilitas yang membatasi
kemampuan orang untuk mencapainya. Ini terutama berlaku untuk orang dengan
disabilitas atau mobilitas terbatas. Gedung evakuasi harus dirancang dan dilengkapi
dengan fasilitas aksesibilitas yang memadai, seperti lift yang dapat diandalkan, tangga
yang mudah diakses, pintu yang cukup lebar, dan fasilitas khusus untuk orang dengan
kebutuhan khusus. Kurangnya aksesibilitas ini dapat menghambat evakuasi orang-orang
yang paling rentan dan memperburuk kondisi mereka dalam situasi darurat.

3. Kurangnya Pemeliharaan dan Perawatan:


Gedung evakuasi yang tidak mendapatkan pemeliharaan dan perawatan yang memadai
dapat menghadapi berbagai masalah teknis dan struktural. Misalnya, peralatan
keselamatan seperti sistem pemadam kebakaran, alat komunikasi, atau lampu darurat
mungkin tidak berfungsi dengan baik karena kurangnya pemeliharaan. Selain itu,
kerusakan struktural atau kebocoran dapat menyebabkan pengurangan keamanan dan
kelayakan gedung sebagai tempat perlindungan. Kurangnya pemeliharaan yang teratur
dapat mengurangi efektivitas gedung evakuasi dalam situasi darurat.

4. Kurangnya Perencanaan Evakuasi yang Efektif:


Gedung evakuasi yang ada mungkin tidak mampu mengatasi kebutuhan evakuasi dengan
efektif karena kurangnya perencanaan yang matang. Beberapa masalah yang mungkin
muncul termasuk kurangnya latihan evakuasi, kurangnya sistem peringatan yang efektif,
atau kurangnya rencana evakuasi yang terperinci. Tanpa perencanaan evakuasi yang baik,

3
penghuni gedung mungkin tidak mengetahui prosedur evakuasi yang benar, cara
mencapai gedung evakuasi terdekat, atau cara berkomunikasi dengan petugas evakuasi.
Kurangnya perencanaan evakuasi yang efektif dapat menyebabkan kebingungan dan
meningkatkan risiko selama situasi darurat.

D. Kelebihan Gedung Evakuasi

1. Tempat Perlindungan Aman:


Salah satu kelebihan utama gedung evakuasi adalah sebagai tempat perlindungan yang
aman dalam situasi darurat. Gedung ini dirancang dengan keamanan sebagai prioritas
utama, termasuk struktur yang tahan terhadap tekanan dan bahan bangunan yang tahan
api. Mereka menyediakan lingkungan yang relatif bebas dari bahaya, memberikan tempat
perlindungan bagi orang-orang yang terancam oleh kebakaran, gempa bumi, banjir, atau
bencana alam lainnya.

2. Fasilitas dan Peralatan Darurat yang Memadai:


Gedung evakuasi dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan darurat yang memadai untuk
mendukung situasi darurat. Ini termasuk sistem pemadam kebakaran yang efektif, sistem
alarm kebakaran, lampu darurat, peralatan komunikasi seperti radio atau telepon, serta
peralatan medis dasar. Fasilitas dan peralatan ini membantu dalam respons cepat terhadap
situasi darurat dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada penghuni gedung.

3. Pemisahan dan Penyekatan Api yang Efektif:


Gedung evakuasi sering dilengkapi dengan fitur pemisahan dan penyekatan api yang
efektif. Mereka menggunakan sistem pemadam kebakaran, pintu yang tahan api, tangga
darurat yang aman, dan dinding yang tahan api untuk menghentikan penyebaran api dan
mengurangi risiko bahaya. Fitur ini membantu meminimalkan risiko cedera dan
memungkinkan evakuasi yang lebih aman bagi penghuni gedung.

4. Penggunaan Teknologi Terkini:


Gedung evakuasi juga dapat memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan
keefektifan dan keamanan mereka. Contohnya termasuk penggunaan sistem peringatan
dini yang terhubung dengan sensor gempa bumi atau peringatan dini banjir, sistem
pengawasan CCTV untuk memantau keadaan gedung dan membantu dalam koordinasi
evakuasi, atau sistem komunikasi yang canggih untuk memfasilitasi koordinasi dan
informasi dalam situasi darurat. Teknologi ini membantu mempercepat respons dan
meningkatkan efektivitas gedung evakuasi dalam menghadapi bencana atau situasi
darurat.

4
BAB lll

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan kunjungan ke Gedung Evakuasi Bencana ini dilakukan pada saat


jadwal prakrikum semester genap enam (6).

 Kunjungan lapangan
1. Hari/Tgl : Rabu, 31 Mei 2023
2. Tempat : Gedung Evakuasi Bencana, Lamjamee, Kota Banda Aceh

B. Alat

Alat :
 Kamera/Handphone

C. Proses Pengamatan

 Pengamatan gedung evakuasi bencana di lamjamee

1. Tampak depan dari gedung evakuasi bencana

2. Fasilitas instalasi listrik dan lampu

5
Note : Instalasi listrik yang dialirkan dari PLTD

Note : Instalasi listrik berupa genset

Note : Lampu di gedung evakuasi dibuat rapat-rapat untuk membuat


penerangan lebih terang

6
3. Fasilitas air bersih dan WC umum

Note : Tandon air bersih

Note : Fasilitas WC umum di gedung evakuasi bencana

4. Fasilitas Instalasi Air Limbah ( IPAL )

Note: Instalasi pengolahan air limbah

7
5. Fasilitas dapur umum

Note : Dapur umum

Note : Ruangan ini bisa digunakan untuk gudang penyimpanan makanan

6. Fasilitas dari kontruksi bangunan

Note : Tiang-tiang di dalam gedung ini dibuat lebih rapat-rapat untuk membuat gedung
semakin kokoh

8
Note : Tangga landai dibuat untuk memudahkan para pengungsi yang
memiliki kebutuhan khusus saat terjadi bencana

Note : Dinding di gedung ini dibuat terbuka agar udara tetap segar akibat
banyaknya pengungsi ditempat tersebut

9
BAB IV

ANALISIS STUDI GEDUNG EVAKUASI BENCANA

A. Gedung Evakuasi Bencana Tsunami di Kota Banda Aceh

Analisis studi ini berkaitan dengan gedung evakuasi bencana tsunami di Kota Banda Aceh.
Banda Aceh merupakan daerah yang rentan terhadap bencana tsunami setelah mengalami
bencana besar pada tahun 2004. Pembangunan gedung evakuasi bencana tsunami ini
merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan perlindungan
masyarakat terhadap bencana alam tersebut.

Gedung evakuasi bencana tsunami di Kota Banda Aceh memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan yang perlu dievaluasi.

B. Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:
1. Kesiapsiagaan dan evakuasi yang lebih baik:
Gedung evakuasi bencana tsunami memungkinkan warga Banda Aceh untuk
memiliki tempat yang aman dan terlindungi saat terjadi ancaman tsunami. Hal ini
meningkatkan kemampuan evakuasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana.
2. Kapasitas dan fasilitas:
Gedung ini didesain dengan kapasitas yang memadai untuk menampung jumlah
pengungsi yang besar. Selain itu, fasilitas seperti toilet, dapur, dan tempat istirahat
yang disediakan dalam gedung evakuasi ini memberikan kenyamanan dan kebutuhan
dasar bagi pengungsi selama mereka tinggal di dalam gedung.
3. Aksesibilitas:
Lokasi gedung evakuasi biasanya dipilih dengan mempertimbangkan aksesibilitas
yang baik bagi masyarakat. Hal ini memudahkan pengungsi untuk mencapai gedung
evakuasi dengan cepat dan aman ketika peringatan tsunami diberikan.

Kekurangan:
1. Terbatasnya jumlah gedung evakuasi:
Meskipun gedung evakuasi bencana tsunami memiliki kapasitas yang cukup besar,
jumlahnya mungkin tidak mencukupi untuk menampung seluruh populasi Kota Banda
Aceh dalam situasi darurat. Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan tempat bagi
pengungsi yang membutuhkan perlindungan.
2. Keberlanjutan pemeliharaan dan perawatan:
Gedung evakuasi bencana tsunami memerlukan pemeliharaan dan perawatan rutin agar
tetap dalam kondisi yang baik. Namun, keberlanjutan pemeliharaan ini mungkin menjadi

10
tantangan di beberapa daerah terutama jika tidak ada dana yang cukup atau kurangnya
kesadaran akan pentingnya pemeliharaan.
3. Pendidikan dan kesadaran masyarakat:
Meskipun gedung evakuasi bencana tsunami telah dibangun, kesadaran masyarakat
tentang pentingnya mengungsi ke gedung tersebut saat terjadi peringatan tsunami perlu
ditingkatkan. Pendidikan dan kesadaran yang lebih baik akan membantu masyarakat
mengerti pentingnya mengikuti prosedur evakuasi dan memanfaatkan fasilitas yang
disediakan.
4. Koordinasi dan manajemen bencana:
Selain pembangunan gedung evakuasi, manajemen bencana yang efektif juga penting
untuk menjaga keberhasilan upaya evakuasi

11
BAB V

REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN GEDUNG EVAKUASI BENCANA

A. Peningkatan Jumlah Gedung Evakuasi Bencana Tsunami

Pemerintah dan pihak terkait perlu mempertimbangkan untuk membangun lebih banyak
gedung evakuasi bencana tsunami di Kota Banda Aceh. Dengan adanya lebih banyak
gedung evakuasi, akan ada kapasitas yang lebih besar untuk menampung populasi yang
membutuhkan perlindungan saat terjadi bencana tsunami. Langkah ini akan membantu
memastikan bahwa sebanyak mungkin orang dapat dievakuasi dengan aman.

B. Meningkatkan Aksesibilitas Gedung Evakuasi Tsunami

Penting untuk memastikan bahwa gedung evakuasi bencana tsunami mudah diakses oleh
masyarakat. Pemerintah dapat memperhatikan lokasi gedung evakuasi yang strategis dan
memastikan terdapat akses jalan yang baik menuju gedung-gedung tersebut. Selain itu,
tanda-tanda peringatan dan panduan evakuasi yang jelas juga harus dipasang di sekitar
wilayah tersebut agar masyarakat dapat dengan mudah menemukan dan mencapai gedung
evakuasi saat terjadi ancaman tsunami.

C. Peningkatan Pemeliharaan dan Perawatan Rutin Tsunami

Diperlukan perhatian yang lebih besar terhadap pemeliharaan dan perawatan rutin gedung
evakuasi bencana tsunami. Pemerintah setempat harus menyediakan dana yang cukup
untuk memastikan gedung-gedung tersebut tetap dalam kondisi yang baik dan siap
digunakan saat dibutuhkan. Perlu juga dibentuk tim pemeliharaan yang bertanggung
jawab untuk memeriksa dan memperbaiki fasilitas di dalam gedung secara berkala.

D. Perencanaan Evakuasi yang Lebih Efektif Tsunami

Pemerintah harus meningkatkan perencanaan evakuasi yang lebih efektif untuk


menghadapi bencana tsunami. Ini meliputi penyusunan rencana evakuasi yang jelas,
pelatihan masyarakat tentang prosedur evakuasi, dan simulasi evakuasi secara berkala.
Selain itu, penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, seperti
petugas penanggulangan bencana, relawan, dan masyarakat, dalam perencanaan dan
pelaksanaan evakuasi. Koordinasi yang baik dan informasi yang akurat akan
meningkatkan efektivitas evakuasi dan keselamatan masyarakat.

12
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam


dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan
baik factor alam maupun faktor non alam.
 Jalur evakuasi adalah jalur yang ditujukan untuk membuat orang agar dapat menyikapi
saat terjadi bencana dan tidak (berhamburan saat terjadi bencana).
 Pembangunan gedung evakuasi bencana dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan
perlindungan masyarakat terhadap bencana.
 Gedung evakuasi benvana harus dilengkapi fasilitas seperti sarana air bersih, jamban
toilet, dapur, dan tempat istirahat yang disediakan dalam gedung evakuasi ini
memberikan kenyamanan dan kebutuhan dasar bagi pengungsi selama mereka tinggal di
dalam gedung.

B. Saran

 Diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat setempat agar melakukan perawatan


terhadap gedung evakuasi bencana sehingga gedung menjadi terawat dan tetap dalam
kondisi yang baik.
 Diharapkan tersedianya fasilitas di dalam gedung sehingga memudahkan masyarakat
yang terkena bencana dalam memenuhi kebutuhan selama masa evakuasi.
 Selain pembangunan gedung evakuasi, manajemen bencana yang efektif juga penting
untuk menjaga keberhasilan upaya evakuasi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Smith, J. (2019). The Importance of Evacuation Buildings in Emergency Situations. Journal of


Disaster Management, 20(2), 45-58.

Johnson, A., & Brown, C. (2021). Enhancing the Accessibility of Evacuation Buildings: A Case
Study of City X. International Journal of Urban Planning, 35(3), 87-102.

Lee, S., et al. (2022). Improving Fire Safety Measures in Evacuation Buildings. Fire Engineering
Journal, 40(4), 112-126.

Department of Homeland Security. (2018). Guidelines for Effective Evacuation Planning.


Washington, D.C.: Government Printing Office.

14
DOKUMENTASI

( Rumah Cut Putri sang perekam video Tsunami 2004 silam )

( Dokumentasi dari kelompok 4 )

15

Anda mungkin juga menyukai