Anda di halaman 1dari 8

PERAN TATAGUNA LAHAN DAN GEOLOGI DALAM ANTISIPASI

POTENSI PENCEMARAN AIR LINDI DI TPA GANET

M Arif Syaripuddin1, Fery Erawan2, Emi Sukiyah1, Johannes Hutabarat1


1
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, Bandung
2
Dinas PU Kepulauan Riau

*Korespondensi: muhammad.arif666@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan sistem TPA sanitary landfill yang terjadi di lapangan yaitu terdapat rembesan air lindi atau
leachate yang tidak terkendali dan dikhawatirkan dapat mencemari air tanah beserta lingkungan sekitar
jika dibiarkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kawasan yang terkena dampak pencemaran air lindi
TPA Ganet di Pulau Bintan. Metodologi yang digunakan berupa observasi lapangan untuk mengetahui
karakteristik litologi dan analisis studio untuk mendapatkan informasi spasial. Parameter yang di analisis
berupa tataguna lahan, DAS dan dikompilasikan dengan peta Hidrogeologi Regional.Berdasarkan
pengamatan lapangan, material penyusun di kawasan sekitar TPA Ganet berupa tanah hasil pelapukan
batuan granit dan menurut Peta Hidrogeologi termasuk ke dalam area air tanah langka atau tidak
berarti.Berdasarkan morfometri DAS, TPA Ganet termasuk ke dalam DAS Cidompak. Kemudian
dibedakan berdasarkan pembagian sungai orde 3 yaitu DTA Ganet atau Sub-DAS Ganet. Arah aliran sungai
dari kawasan TPA Ganet mengalir ke Selatan yang bermuara ke Sungai Cidompak. Terdapat setidaknya
0.684 km2 kawasan pemukiman yang termasuk ke dalam sub-DAS Ganet dan berpotensi tercemar oleh air
lindi. Berdasarkan analisis citra satelit ,terlihat beberapa lahan kosong berupa lapangan di sebelah Utara
TPA Ganet yang tidak berpotensi terkena dampak air lindi. Salah satu solusi yang didapat yaitu arahan
pengembangan pembangunan pemukiman menuju ke sebelah Utara TPA Ganet dimana daerah tersebut
masih terdapat beberapa lahan kosong, selain itu mempercepat studi mengenai karakteristik tanah penutup
sanitary landfill yang sesuai sehingga limbah air lindi dapat dikendalikan.

Kata Kunci : TPA Ganet, Pulau Bintan, Air Lindi

ABSTRACT
The problem occurred in sanitary landfill system waste is there a seepage of leachate. This leachate could
contaminate the surface water and harms our environment. The purpose of this research to determine the
area that could contaminated by leachate from TPA Ganet in Bintan Island. The method conducts including
field observation to characterize the lithology and also studio analysis to obtain spatial information of the
area. The parameters used including landuse, watershed and hidrogeological map. According to the field
observation, the materials in the area around TPA Ganet is the result of weathered granite rocks. Based on
hydrogeological map of Bintan Island, this area were included into rare groundwater or meaningless. Based
on watershed morphometry, TPA Ganet is included in Cidompak Watershed. Then distinguished by 3 rd
stream order, TPA Ganet included into Ganet sub-watershed. The flow direction from the TPA Ganet flows
to the South that end into the Cidompak River. There are at least 0.684 km2 of residential areas belonging
to the Ganet sub-catchment and potentially polluted by leachate water. Based on the satellite imagery
analysis, it appears that some free area such as fields in the north of TPA Ganet which is not potentially
affected by leachate water. The solution given is the direction of development for settlement area should
beto the north of the TPA Ganetl where the area still has some unoccupied land, and also accelerate the
study of proper soil cap for sanitarry landfill waste system.

Keywords : Deposition environment, Reservoir, Formasi Talang Akar

38
Peran Tataguna Lahan dan Geologi Dalam Antisipasi Potensi Pencemaran Air Lindi di TPA Ganet
(M. Arif Syaripuddin)

1. PENDAHULUAN mengetahui daerah yang kemungkinan


terkena dampak pencemaran Air Lindi.
Secara geografis TPA Ganet terletak
pada Lintang Utara 0˚ 56’ 11,569” dan
Bujur Timur 104˚ 32’ 9.913”. Secara
Administrasi termasuk ke dalam Kota
Tanjungpinang Kab. Bintan Provinsi
Kepulauan Riau. Permasahan 2. TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan khususnya sampah, 2.1 Tatanan Geologi dan
berbanding lurus dengan tingkat Struktur Regional
pertumbuhan penduduk. Meskipun total
populasi penduduk Kota Batam lebih Berdasarkan tatanan geologi regional, Pulau
besar daripada Kota Bintan tersusun dari formasi batuan berumur
Tanjungpinang, tetapi Kota Pra-Tersier hingga Kuarter. Pulau Bintan
Tanjungpinang merupakan kota dengan tersusun oleh batuan dasar vulkanik liparit
tingkat kepadatan penduduk tertinggi di (porfiri kuarsa) berumur Perm-Karbon yang
Kepuluauan Riau dengan nilai disebandingkan dengan Formasi Pahang
2
1.399/km . (BPS Kepulauan Riau, 2016). Volcanic Series dari Semenanjung Malaya
Teknis pengelolaan sampah diatur dalam (Kusnama dkk,. 1994). Struktur geologi yang
SNI 19-2454-2002, yaitu mulai dari berkembang di daerah ini berupa kelurusan dan
timbulan sampah, pemilahan, kekarkekar sistematik yang merupakan ciri khas
pewadahan, dan pengolahan di sumber, produk erosi batuan granit. Granit (Tg) nampak
pengumpulan, pemindahan, pemilahan, berwarna kelabu kemerahankehijauan, berbutir
pengolahan, pengangkutan, hingga kasar, berkomposisi felspar, kwarsa,
pembuangan akhir. Pada umumnya hornblenda dan biotit; mineral umumnya
sistem pengelolaan sampah di beberapa bertekstrur primer dan membentuk suatu pluton
kota masih menggunakan cara batolit yang dikenal sebagai Pluton Granit
tradisional yaitu dengan menimbun Kawal. Hasil pelapukan dan proses
sampah di suatu tempat (open dumping). peneplenisasi menghasilkan mineral ekonomis
Sistem ini bersifat solusi jangka pendek seperti cebakan bauksit. Umur batuan beku
dikarenakan menimbulkan masalah baru granit ini di perkirakan Trias Akhir.
seperti pencemaran lingkungan udara air
dan tanah. TPA Ganet sendiri sudah 2.2 Air Lindi
memakai sistem sanitary landfill yang
Menurut Hadiwidodo (2012) menyatakan
memiliki sustainibiltas jangka panjang
bahwa lindi (leachate) adalah cairan yang
terhadap lingkungan. Permasalahan yang
meresap melalui sampah yang mengandung
terjadi di TPA Ganet adalah air lindi
unsur unsur terlarut dan tersuspensi atau cairan
yang seharusnya melewati jalur pipa
yang melewati landfill dan bercampur serta
yang disediakan menjadi tidak
tersuspensi dengan zat-zat atau materi yang ada
terkendali dikarenakan karakteristik
dalam tempat penimbunan (landfill) tersebut.
tanah penutup yang tidak sesuai.
Cairan dalam landfill merupakan hasil dari
(Sudrajat dkk., 2015). Penelitian ini
dekomposisi sampah dan cairan yang masuk ke
berfokus pada pemukiman sekitar TPA
tempat pembuangan seperti aliran atau drainase
Ganet dengan batasan daerah tangkapan
permukaan, air hujan dan air tanah. Jika
air atau DAS orde 3. TPA Ganet secara
dibiarkan air lindi dapat merusak lingkungan
regional masuk ke dalam DAS
bahkan merusak kesehatan jika bercampur
Cidompak dan berdasarkan pembagian
dengan air tanah dan dikonsumsi warga. Hal ini
sungai orde 3 termasuk ke dalam sub-
dikarenakan di dalam air lindi terdapat beberapa
DAS atau DTA Ganet. Maka dari itu
unsur berbahaya terutama pada kandungan
penelitian ini perlu dilakukan untuk
logam beratnya antara lain Hg, Cd, Cu, Ag, Ni,

39
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 01, Februari 2018: 38-44

Pb, Cr, Sn, Zn, dan Mn. (Susanawati dkk., tepat. Unsur – unsur tersebut diantaranya rona,
2011). bentuk, ukuran, pola, bayangan, tekstur, situs,
2.3 Morfometri DAS asosiasi.
Aspek aspek DAS yang dikaji meliputi nilai
Rb(Rasio Bifurkasi) atau nisbah percabangan 3. METODE
dan Dd (Drainage Density) yaitu nilai Objek penelitian berupa data geospasial
kerapatan. Penentuan orde sungai menurut dengan output berupa deliniasi kawasan
Strahler (1952), yaitu segmen yang tidak pemukiman tercemar air lindi. Secara
memiliki percabangan merupakan orde umum metode penelitian berupa
pertama. Ketika dua segmen orde pertama observasi lapangan langsung dan analisis
bergabung maka terbentuk orde kedua, dan studio. Observasi lapangan langsung
seterusnya. Setiap segmen dapat ditempel oleh ditujukan untuk mengetahui litologi area
orde dengan nilai yang lebih kecil namun tidak tersebut dan struktur yang berkembang
akan mengubah atau meningkatkan nilai seperti kekar. Analisis studio berupa
ordenya. Nilai Rb yang didapat kemudian pembuatan peta dasar, digitasi
dimasukan ke dalam klasifikasi. pemukiman dengan menggunakan citra
Interpretasi citra secara visual merupakan satelit Birdseye, perhitungan Rb dan Dd
interpretasi data penginderaan jauh yang di sub-DAS Ganet dan kompilasi dengan
didasari pada pengenalan ciri (karakteristik) data sekunder.
obyek secara keruangan (spasial). Karakteristik (gambar 1)
obyek yang tergambar pada citra dapat dikenali
berdasarkan unsur-unsur interpretasi.
Interpretasi ini dilakukan pada citra yang
dikonversi dalam bentuk foto berupa hardcopy
ataupun digital di layar komputer dengan
bantuan piranti lunak. Interpreter memerlukan
beberapa unsur-unsur interpretasi untuk dapat
melakukan interpretasi. Unsur-unsur ini mampu
mempermudah interpreter ke arah analisa yang
berupa
sungai
dan
kontur
digital
berasal
dari

Gambar 1. Alur Penelitian


BIG(Badan Informasi
Geospasial) Pulau Bintan skala 1:50.000. Setelah
3.1 Morfometri DAS
didapat nilai perbandingan antara orde sungai,
Pengolahan nilai Rb dan Dd menggunakan kemudian dimasukan ke dalam klasifiksai
bantuan software Mapinfo dengan sumber data menurut Soewarno (1991).

40
Peran Tataguna Lahan dan Geologi Dalam Antisipasi Potensi Pencemaran Air Lindi di TPA Ganet
(M. Arif Syaripuddin)

Perhitungan Dd atau drainage density memiliki tataguna lahan seperti danau


memerlukan komponen luas DTA dan reservoar dan hutan sawit yang tidak ada
panjang total seluruh segmen sungai. di dalam sub-
Nilai Dd tersebut memiliki satuan km- DAS Ganet atau DTA Ganet. DAS
1
yang menyatakan per satuan luas. Cidompak memiliki total luas 55.58 km2.
Kemudian dimasukan klasifikasi (gambar 2) Berdasarkan orde sungai 3,
berdasarkan Soewarno (1991), dimana TPA Ganet termasuk ke dalam Sub-DAS
jika nilai Dd <10 maka maka alur Ganet atau DTA Ganet yang memiliki luas
sungai melewati batuan dengan 8.46 km2. Terdapat 3 kelas tataguna lahan
resistensi keras sehingga angkutan yang dapat dibedakan yaitu wilayah
sedimen yang terangkut aliran sungai bandara, kawasan hutan & semak belukar
lebih kecil. serta area pemukiman penduduk. DTA
3.2 Interpretasi Citra Ganet didominasi oleh kawasan hutan &
semak belukar seluas 81.86% dari total
Data citra satelit Birdeye diperoleh dari
luas DTA yang sifatnya tidak
aplikasi Basecamp yang kemudian
dibudidayakan. Bandara ini bernama
dilakukan rektifikasi format raster dengan
Bandara Raja Haji Fisabilillah yang
menggunakan aplikasi SIG (Sistem
merupakan bandara kedua terbesar setelah
Informasi Geografis) seperti Mapinfo
Bandara Hang Nadiem di Pulau Batam.
ataupun Arcmap. Kemudian dilakukan
Pemukiman yang berpotensi tercemar
digitasi dan perhitungan luas untuk
sekitar 0.684 Km2. Persentase tataguna
masingmasing kelas tataguna lahan dengan
lahan lebih jelas seperti pada tabel
bantuan piranti lunak Arcmap. Deliniasi
2.
kawasan pemukiman terbatas oleh sub-Das
Ganet dan daerah sekitar sungai utama
Cidompak.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Air lindi (leachate) jika bercampur dengan
air tanah dan apabila dikonsumsi oleh
warga dapat menyebabkan penurunan
kesehatan dikarenakan kandungan
toksiknya yang tinggi salahsatunya unsur
mineral berat (Susanawati dkk., 2012).
Berdasarkan analisis aliran air sungai,
kemungkinan potensi pencemaran air lindi Berdasarkan data Rasio Bifurkasi (Rb)
yaitu di sekitar sungai kecil di sekitar DTA perbandingan jumlah orde 1 dan 2, DTA
Ganet yang bermuara ke sungai besar Ganet termasuk ke dalam kelas dengan nilai
Cidompak kemudian berakhir di laut. 3 dan kurang dari 5. Hal ini memiliki arti
Secara relatif pergerakan air sungai dari bahwa penurunan dan kenaikan muka banjir
arah Utara ke Selatan menuju Sungai berjalan sedang. Sementara berdasarkan nilai
Cidompak kemudian mengalir dari Timur Dd, TPA Ganet termasuk ke dalam kelas
ke Barat menuju laut lepas. sedang atau nilainya dibawah 10, maka alur
sungai melewati batuan dengan resistensi
4.1 Morfometri DAS dan Tataguna keras sehingga angkutan sedimen yang
Lahan terangkut aliran sungai lebih kecil.
DAS Cidompak secara kualitatif (Soewarno 1991). Hal ini disimpulkan
memiliki bentuk menyerupai kipas dengan menurut nilai Rb dan Dd karakter morfometri
arah outlet air sungai langsung ke laut. DAS di DTA Ganet terbilang sedang perihal
DAS Cidompak setidaknya

41
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 01, Februari 2018: 38-44

kenaikan muka banjir dan turunnya dengan Secara umum di lapangan memperlihatkan
litologi yang relatif resisten terhadap tekstur tanah dengan warna coklat
pelapukan. kemerahan (reddish brown) dan terlihat beberapa
fragmen-fragmen berukuran kerikil,
ukuran butir beragam dari pasir kasar hingga
pasir halus. Salah satu stasiun yang diamati yaitu
di TPA Ganet. Pada Gambar 3 sebelah kiri
terlihat foto jauh dengan ketinggian lereng 7m
dan foto sebelah kanan merupakan foto jarak
dekat yang memperlihatkan tekstur seperti
terdapat kerikil.
4.2 Material Penyusun dan Hidrogeologi
Litologi penyusun daerah sekitar TPA Ganet
maupun DTA Ganet berupa tanah hasil
pelapukan batuan granit berumur Triassic
(Kusnama dkk., 1994).
merupakan ciri pelapukan sferoid di batuan

Gambar 3. Foto Singkapan di TPA Ganet


Berdasarkan pengamatan lapangan granit. Kekar-kekar ini memiliki 2 set, set
disimpulkan bahwa litologi batuan granit pertama bersifat horizontal dengan arah bidang
maupun pelapukannya relatif sukar bertindak pecah N 168˚ E/ 27 ˚. Sedangkan set kedua
sebagai akuifer. Hal ini berbanding lurus merupakan kekar vertikal dengan arah N 68
dengan peta hidrogeologi regional yang E/86˚. Kekar sistematis ini dapat berfungsi
menyatakan bahwa daerah penelitian bersifat sebagai permeabilitas sekunder. Namun hal
air tanah langka atau tidak berarti, peta ini yang perlu digaris bawahi adalah untuk dapat
bersumber dari Direktorat Geologi Tata menampung dan mengalirkan air, kekarkekar
Lingkungan (1995) yang di susun oleh Ucu tersebut harus saling terkoneksi
Takhmat Akus. Sifat dari material batuan granit (interconected). Tetapi berdasarkan
maupun lapukannya yang impermeabel, pengamatan citra ASTER-DEM, tidak terlihat
menyulitkan air untuk tertampung maupun kelurusan-kelurusan ataupun fracture berarti
mengalir di bawah permukaan. Tetapi hal ini yang dapat menjadi permeabilitas sekunder.
terdapat pengecualian jika di daerah tersebut Kekar ini berada di dekat Sungai Cidompak, hal
banyak fracture atau rekahan. Setempat ini menandakan kemungkinan pencemaran air
ditemukan kekar-kekar sistematis yang lindi dapat mengikuti bidang pecah kekarkekar

42
Peran Tataguna Lahan dan Geologi Dalam Antisipasi Potensi Pencemaran Air Lindi di TPA Ganet
(M. Arif Syaripuddin)

tersebut yang berada khususnya dekat dengan dalam kawasan tercemar. Luas total
Sungai Cidompak. (gambar 4) pemukiman yang berpotensi tercemar
adalah 0.684 km2. Berdasarkan

Gambar 4. Kenampakan kekar sistematis dan proyeksi bidang pecahnya

Gambar 5. Kawasan Lahan Kosong disekitar Timur Laut TPA Ganet


pengamatan citra satelit Birdeye terlihat
Berdasarkan kompilasi semua analisa disebelah utara TPA Ganet terdapat
data diatas, hasil menunjukan bahwa lahan kosong berupa lapang dan hutan
arah aliran sungai dari TPA Ganet dengan luas1.474 Km2. Selain itu lahan
mengarah ke Selatan dimana terdapat kosong ini tidak termasuk ke dalam DTA
beberapa pemukiman yang termasuk ke Ganet maupun DAS

43
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 01, Februari 2018: 38-44

Cidompak. (gambar 5) DAFTAR PUSTAKA


Lahan kosong ini bisa menjadi relokasi Akus, Ucu Takhmat. 1995. Peta
ataupun arahan pembangunan Hidrogeologi Regional
infrastruktur maupun Lembar Pulau Bintan (1016),
pemukiman kedepannya. Terlihat pada Sumatera
Gambar 5. Sebelah kanan merupakan
citra satelit Birdeye daerah yang Badan Pusat Statistik. 2016. Provinsi
dilingkari warna merah merupakan Kepulauan Riau dalam
kawasan lahan kosong berupa lapangan. Angka 2016. Tanjungpinang:BPS
Kepulauan Riau

5. KESIMPULAN Hadiwidodo, Mukhtar. Oktiawan


Wiharyanto. 2012. Pengolahan air
Berdasarkan pengolahan data penginderaan lindi dengan proses kombinasi biofilter
jauh, pemukiman yang berpotensi tercemar air anaerob-aerob dan wetland. Jurnal
lindi berada di DTA Ganet seluas 0.684 km2. Vol 9, No 2. Malang : Undip
Arah aliran mengikuti sungai orde 3 DTA Kusnama, K. Sutisna, T.C Amin, S
Ganet kemudian mengalir ke Sungai Koesoemadinata, Sukardi, dan B
Cidompak. Berdasarkan data litologi dan Hermanto. 1994. Peta
Hidrogeologi Pulau Bintan, material penyusun Geologi Lembar Tanjungpinang,
di daerah DTA Ganet merupakan kawasan air Sumatera.
tanah langka atau impermeabel. Hal ini
Strahler A. N.. 1952. Hypsometric
berimplikasi bahwa air lindi sulit untuk
(AreaAltitude) Analysis of
menembus bawah permukaan kecuali terdapat
Erosional Topology. Geological
fracture yang saling terkoneksi.
Society of America Bulletin 63.
Kawasan relokasi terdapat di sebelah Timur
Laut TPA Ganet sebagai upaya pencegahan Soewarno. 1991. Hidrologi: Pengukuran dan
berupa lapangan maupun area kosong yang Pengolahan Data
dapat menjadi acuan pengembangan Aliran Sungai
pembangunan di TPA Ganet. (Hidrometri).Bandung:
Nova
Sudradjat, Adjat et al. 2015. Karakteristik
UCAPAN TERIMAKASIH hasil pelapukan batuan di wilayah
Terimakasih kepada Ibu Emi Kepulauan Riau dan Jawa Barat
Sukiyah dan Bapak Johanes Hutabarat selaku serta desain pemanfaatannya
dosen pembimbing, karena berkat beliau karya untuk tanah penutup TPA Sampah
tulis ilmiah ini bisa tersusun, saran-saran serta Domestik. Bandung : Universitas
masukan-masukannya yang membangun akan Padjadjaran.
Susanawati, Liliya Dewi. Suharto
selalu bermanfaat bagi penulis. Serta pihak
Bambang. Kustamar. 2011.
Dinas PU kepulauan Riau yang telah memberi
Penurunan Kandungan Logam Berat
data serta kesempatan kepada penulis.
Pada Air Lindi Dengan Media Zeolit

44
Peran Tataguna Lahan dan Geologi Dalam Antisipasi Potensi Pencemaran Air Lindi di TPA Ganet
(M. Arif Syaripuddin)

Menggunakan Metode Batch dan


Metode Kontinyu. AGROINTEK.
Jurnal Volume 5 No. 2.

45

Anda mungkin juga menyukai