Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Tujuan umum
Penyelenggaraan Pengamanan
Limbah di rumah sakit meliputi
pengamanan terhadap limbah
padat domestik, limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3),
limbah cair, dan limbah gas.
Tujuan Khususa
Meningkatkan kualitas media
lingkungan dan mengendalikan
risiko kesehatan; b. Meningkatkan
lingkungan rumah sakit yang
dapat memberikan jaminan
perlindungan kesehatan,
keamanan dan keselamatan bagi
manusia dan lingkungan hidup;
dan c. Mendukung terwujudnya
manajemen pengelolaan kualitas
kesehatan lingkungan yang baik
di rumah sakit.
Sasaran
1. Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota;
2. Pimpinan/pengelola rumah
sakit;
3. Tenaga kesehatan rumah
sakit;
4. Pemangku
kepentingan/pembuat
kebijakan; dan
5. Organisasi profesi atau
asosiasi rumah sakit.
Isi Lampiran I : Isi Lampiran I :
a. Bab I Pendahuluan Persyaratan Kesehatan
b. Bab II Standar baku mutu lingkungan rumah sakit
kesehatan dan persyaratan
kesehatan Isi Lampiran II :
c. Bab III Penyelenggaraan Persyaratan tenaga,
kesehatan lingkungan kurikulum dan pemeriksaan
d. Bab IV Manajemen kesehatan lingkungan
kesehatan lingkungan rumah sakit
rumah sakit
e. Bab V Pembinaan dan Isi Lampiran III :
Pengawasan Penilaian pemeriksaan
f. Bab VI Penutup kesehatan lingkungan
(Inspeksi Sanitasi) rumah
Isi Lampiran II : sakit
Formulir Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL) Rumah Sakit
3. Air Standar Baku Mutu dan Penyehatan Air
Penyelenggaraan Penyehatan Air
Penyehatan air adalah upaya 1. Air minum adalah
penanganan kualitas dan kuantitas air yang melalui
air di rumah sakit yang terdiri dari proses pengolahan
air untuk keperluan higiene atau tanpa proses
sanitasi, air minum, dan air untuk pengolahan yang
pemakaian khusus agar dapat memenuhi syarat
menunjang kesinambungan kesehatan dan dapat
pelayanan di rumah sakit. langsung diminum
2. Sumber penyediaan
air minum dan
untuk keperluan
rumah sakit berasal
dari Perusahan Air
Minum, air yang
didistribusikan
melalui tangki air,
air kemasan dan
harus memenuhi
syarat kualitas air
minum.
Standar baku mutu air : Tidak ada
Standar baku mutu air
untuk minum
Standar baku mutu untuk
keperluan hiegiene sanitasi
Air untuk pemakaian
khusus yaitu hemodialisis
dan kegiatan laboratorium
Standar baku mutu untuk Tidak ada
pemeriksaan :
Kualitas mutu biologi air
untuk hemodialisis
Kimia air untuk
hemodialiasis
Fisik air untuk kegiatan
laboratorium
Kimia air untuk kegiatan
laboratorium
Persyaratan Kesehatan Air : Pesyaratan Kuliatas Air :
a. Air untuk keperluan air Kualitas air minum
minum, untuk higiene Kualitas air yang
sanitasi, dan untuk digunakan di ruang
keperluan khusus harus khusus (ruang
memberikan jaminan operasi, ruang
perlindungan kesehatan farmasi dan
dan keselamatan hemodialisis)
pemakaiannya.
b. Secara kuantitas, rumah
sakit harus menyediakan
air minum minimum 5
liter per tempat tidur per
hari
c. Volume air untuk
keperluan higiene dan
sanitasi
d. Rumah sakt harus
mempunyai cadangan
sumber air untuk
mengatasi kebutuhan air
dalam keadaan darurat
e. Pemeriksaan air untuk
keperluan higiene sanitasi
untuk parameter kimia
dilaksanakan setiap 6
(enam) bulan sekalu dan
untuj parameter biologi
setiap 1 (satu) bulan sekali
f. Air yang digunakan untuk
menunjang operasional
kegiatan pelayanan rumah
sakit harus memenuhi
standar baku mutu air
yang telah ditentukan
1) Ruang operasi
2) Ruang hemodialiasis
3) Ruang farmasi
4) Ruang boiler
5) Ruang menara pendingin
(cooling tower)
Pipa air untuk keperluan higiene Tidak ada
dan sanitasi dan fasilitas
pendukungnya harus
menggunakan bahan yang tidak
menimbulkan bahaya korosif pada
air dan tanpa timbal (ramah
lingkungan)
Tangki penampungan air untuk Tidak ada
keperluan higiene dan sanitasi
baik tangki bawah (ground
tank)maupun tangki atas
(upper/roof tank) harus kedap air,
terlindungi dari serangga dan
binatang pembawa penyakit dan
dilengkapi dengan fasilitas
pengaman/proteksi seperti pagar
pengaman, kunci dan lain-lain
untuk mencegah upaya
kontaminasi dan lainnya secara
sengaja oleh orang yang tidak
bertanggung jawab.
Melaksanakan inspeksi kesehatan Melakukan inspeksi
lingkungan terhadap sarana dan sanitasi sarana air minum
kualitas air minum minimal 2 dan air bersih rumah sakit
(dua) kali setahun dan terhadap dilaksanakan minimal 1
sarana dan kualitas air keperluan tahun sekali.
higiene dan danitasi minimal 1
(satu) kali setahun
Melakukan pembersihan, Tidak ada
penguransan, pembilasan
menggunakan desinfektan dengan
dosis yang disyaratkan pada
tangki penampungan air untuk
keperluan higiene dan sanitasi
dilakukan setiap 6 (bulan) sekali
Sampel air dikirim dan diperiksan Sampel air dikirim dan
pada laboratorium yang telah diperiksanakan pada
terakreditasi nasional laboratorium yang
berwenang atau yang
ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan atau Pemerintah
Daerah setempat
Dilakukan program monitoring air Tidak ada
debit bersih, dengan cara mencatat
pada alat ukur debit dan dilakukan
perhitungan satuan penggunaan
air kegunaan higiene dan sanitasi
per tempat tidur per hari.
Rumah sakit harus menyiapkan Tidak ada
beberapa ketentuan apabila
menghadapai kondisi darurat
penyediaan air kegunaan higienen
dan sanitasi, dimana air sumber
utama terganggu atau
menghadapai kegagalan suplai air
karena faktor kerusakan
4. Limbah Penyelenggaraan pengamanan Pengelolaan limbah
limbah dan radiasi
Penyelenggaraan Pengamanan 1. Limbah rumah sakit
Limbah di rumah sakit meliputi adalah semua
pengamanan terhadap limbah limbah yang
padat domestik, limbah bahan dihasilkan dari
berbahaya dan beracun (B3), kegiatan rumah
limbah cair, dan limbah gas. sakit dalam bentuk
padat, cair, dan gas
2. Limbah padat
rumah sakit adalah
semua limbah rumh
sakit yang
berbentuk padat
sebagai akibat
kegiatan rumah
sakit yang terdiri
dari limbah medis
padat dan non
meids
3. Limbah medis padat
adalah limbah padat
yang terdiri dari
limbah infeksius,
limbah patologi,
limbah benda tajam,
limbah farmasi,
limbah sitotoksis,
limbah kimiawi,
limbah radioaktif,
limbah jontainer
bertekanan dan
limbah dengan
kandungan logam
berat yang tinggi.
4. Limbah padat non
medis adalah
limbah padat yang
dihasilkan dari
kegiatan di rumah
sakit di luar medis
yang berasal dari
dapur, peekantoran,
taman dan halaman
yang dapat
dimanfaatkan
kembali apabila ada
teknologinya
5. Limbah cair adalah
semua air buangan
termasuk tinja yang
berasal dari
kegiatan rumah
sakit yang
kemungkinan
mengandung
mikroorganisme,
bahan kimia
beracun dan
radioaktif yang
berbahaya bagi
kesehatan
6. Limbah gas adalah
semu limbah yang
berbentuk gas yang
berasal dari
kegiatan
pembakaran di
rumah sakit seperi
insinerator, dapur,
perlengkapan
generator, anastesi
dan pembuatan obat
citotoksik.
7. Limbah infeksius
adalah limbah yang
terkontaminasi
organisme patogen
yang tidak secara
rutin di lingkungan
dan organisme
tersebut dalam
jumlah dan
virulensi yang
cukup untuk
menularkan
penyakit pada
manusia rentan
8. Limbah sangat
infeksius adalah
limbah berasal dari
pembiakan dan
stock bahan sangat
infeksius, otopsi,
organ binatang
percobaan dan
bahan lain yang
telah diinokulasi,
terinfeksi atau
kontak dengan
bahan yang sangat
infeksius
9. Limbah sitotoksis
adalah limbah dari
bahan yang
terkontaminasi dari
persiapan dan
pemberian obat
sitotoksis untuk
kemoterapi kanker
yang mempunyai
kemampuan untuk
membunuh atau
menghambat
pertumbuhan sel
hidup
10. Minimisasi limbah
adalah upaya yang
dilakukan rumah
sakit untuk
mengurangi jumlah
limbah yang
dihasilkan dengan
cara mengurangi
bahan (reduce),
menggunakan
kembali limbah
(reuse) dan daur
ulang limbah
(recycle)
Jenis limbah : Jenis limbah :
Limbah padat domestik Limbah medis padat
Limbah B3 (limbah Limbah padat non-
infeksius dan benda tajam, medis
limbah farmasi, limbah Limbah cair
sitotoksis, limbah bahan Limbah gas
kimia, limbah dengan Limbah infeksius
kandungan logam tinggi, Limbah sangat
kontainer bertekanan, infeksius
limbah radioaktif) Limbah sitotoksis
Limbah cair
Limbah gas
Tidak ada Persyaratan limbah medis
padat :
Minimisasi limbah
Pemilahan,
pewadahan,
pemanfaatan
kembali dan daur
ulang
Pengumpulan,
pengangkutan, dan
penyimpanan
limbah medis padat
di lingkungan
rumah sakit
Pengumpulan,
pengemasan dan
pengangkutan ke
luar rumah sakit
Pengolahan dan
pemusnahan
Persyaratan Persyaratan
1. Suhu air panas untuk 1. Suhu air panas
pencucian 70°C dalam waktu untuk pencucian
25 menit atau 95°C dalam 70C dalam
waktu 10 menit. waktu 25 menit atau
2. Penggunaan jenis deterjen dan 95C dalam
waktu 10 menit
desinfektan untuk proses 2. Penggunaan jenis
pencucian dilengkapi deterjen dan
Informasi Data Keamanan disinfektan untuk
Bahan (MSDS) agar proses pencucian
penanganan risiko paparannya yang ramah
dapat tertangani secara cepat lingkungan agar
dan tepat. limbah cair yang
3. Standar kuman bagi linen dan dihasilkan mudah
seragam tenaga medis bersih terurai oleh
setelah keluar dari proses cuci lingkungan
tidak mengandung 20 CFU 3. Standar kuman bagi
per 100 cm persegi. linen bersih setelah
keluar dari proses
4. Pintu masuk linen kotor dan
tidak mengandung 6
pintu keluar linen bersih harus
x 103 spora spesies
berbeda atau searah.
Bacilus per inci
5. Jarak rak linen dengan persegi.
plafon : 40 cm.
6. Dilakukan identifikasi jenis
B3 yang didigunakan laundry
dengan membuat daftar
inventori B3 dapat berupa
tabel yang berisi informasi
jenis B3, karakteritiknya,
ketersediaan MSDS, cara
pewadahan, cara penyimpanan
dan simbol limbah B3.
7. Penggunaan jenis deterjen dan
desinfektan untuk proses
pencucian dilengkapi
Informasi Data Keamanan
Bahan (MSDS) agar
penanganan risiko paparannya
dapat tertangani secara cepat
dan tepat.
A. Kebijakan tertulis
dan komitmen
pimpinan rumah
sakit
B. Perencanaan dan
organisasi
1. Program kerja
kesehatan
lingkungan
rumah sakit
mengacu pada
hasil analisis
risiko kesehatan
lingkungan dan
atau meliputi
seluruh aspek
kesehatan
lingkungan.
2. Program kerja
yang disusun
berupa program
kerja tahunan
yang dapat
dijabarkan ke
program kerja
per triwulan dan
atau per
semester.
3. Susunan
program kerja
mengacu pada
ketentuan yang
berlaku, minimal
berisi latar
belakang, tujuan,
dasar hukum
program kerja,
langkah
kegiatan,
indikator, target,
waktu
pelaksanaan,
penanggungjawa
ban dan biaya.
4. Program kerja
dilakukan
monitoring dan
evaluasi,
ditindak lanjuti,
dianalisa, dan
disusun laporan
C. Sumber daya
1. Sumber daya
manusia
2. Peralatan
kesehatan
lingkungan
D. Pelatihan kesehatan
lingkungan
E. Pencatatan dan
pelaporan
F. Penilaian kesehatan
lingkungan rumah
sakit
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__7_Th_2019_ttg_Kesehatan_Li
ngkungan_Rumah_Sakit.pdf
http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk12042004.pdf