Disusun Oleh :
1. Alfanda Dwi Khoirunnsa P23133117003
Kelompok : 2 (Dua)
Kelas : 2 D4 A
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.,
Penulis sangat menyadari bahwa tersusunnya makalah ini bukan hanya atas
kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai pihak, Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada smua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua kami yang telah banyak memberikan doa serta dukungan selama
proses perkuliahan dan pengerjaan makalah ini sehingga bisa terselesaikan dengan
baik.
2. Ibu Nurul Qomariah, SKM, Msi.Psi dan Ibu Arni Widyaastuti, SKM, M.Kes selaku
tim dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Industri.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi
rasa terimakasih kami atas semua bantuannya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapjkan adanya kritik dan saran mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun guna menyempurnakan makalah
ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Pelatihan Dan Pengembangan 3
2.2 Jenis Pelatihan dan Pengembangan 4
2.3 Tahapan Proses Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja 5
2.4 Tujuan Pelatihan dan Pengembangan 6
2.5 Manfaat Pelatihan dan Pengembangan 7
2.6 Metode Pelatihan dan Pengembanan 8
2.7 Faktor Pelatihan dan Pengembangan 10
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
e. Pelatihan kreativitas
Pelatihan kreatifitas(creativitas training) yaitu pelatihan dengan gagasan sebebas
mungkin berdasarkan pada nilai rasional. Gagasan tersebut nantinya dapat
dikembangkan untuk membangun perusahaan yang lebih baik.
Dari beberapa faktor diatas satu faktor yang perlu mendapat perhatian penting yaitu
learning principle ,hal ini penting dalam suatu proses belajar mengajar, juga karena faktor
ini dapat dikendalikan. Secara teoritis terdapat beberapa prinsip belajar yang dianggap
sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pelatihan, yaitu :
Participation
Merupakan keterlibatan peserta latihan dalam kegiatan pelatihan secara aktif dan
secara langsung
Repetition
Melakukan atau mengatakan secara berulang-ulang, dalam usaha menanamkan
suatu ide dalam ingatan seseorang
Relevance
Pelatihan mempunyai arti atau manfaat yang sangat penting pada seseorang,
melaksanakan pekerjaan melalui langkah-langkah tertentu dan ini mempunyai arti
penting karena memudahkan dia dalam pelaksanaan pekerjaan
Transference
Kesesuaian antara pelatihan dengan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari oleh
pegawai, transference akan memotivasi seseorang untuk belajar, sebab pelatihan
akan dirasakan bermanfaat dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari.
Feedback
Adalah pemberian informasi atas kemajuan yang telah dicapai oleh peserta
pelatihan, mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus dipertahankan.
Selanjutnya beberapa faktor lagi yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan
pengembangan, menurut Dole Yoder agar pelatihan dan pengembangan dapat berhasil
dengan baik, maka harus diperhatikan delapan faktor sebagai berikut :
Individual Differences
Tiap-tiap individu mempunyai ciri khas, yang berbeda satu sama lain, baik
mengenai sifatnya, tingkah lakunya, bentuk badannya maupun dalam
pekerjaannya. Oleh karena itu, dalam merencanakan dan melaksanakan suatu
pelatihan harus diingat adanya perbedaan individu ini. Perbedaan dapat nampak
pada waktu para karyawan mengerjakan suatu pekerjaan yang sama, dengan
diperolehnya hasil yang berbeda
Relation to job analysis
Tugas utama dari analisa jabatan untuk memberikan pengertian akan tugas yang
harus dilaksanakan didalam suatu pekerjaan, serta untuk mengetahui alat-alat apa
yang harus dipergunakan dalam menjalankan tugas itu. Untuk memberikan
pelatihan pada para karyawan terlebih dahulu harus diketahui keahlian yang
dibutuhkannya. Dengan demikian program dari pelatihan dapat di arahkan atau
ditujuakan untuk mencapai keahlian itu. Suatu pelatihan yang tidak disesuaikan
dengan bakat, minat dan lapangan kerja karyawan, berakibat merugikan berbagai
pihak, yaitu karyawan, perusahaan dan masyarakat.
Motivation
Motivasi dalam pelatihan ini sangat perlu sebab pada dasarnya motif yang
mendorong karyawan untuk menjalankan pelatihan tidak berbeda dengan motif
yang mendorongnya untuk melakukan tugas pekerjaannya.
Active Participation
Didalam pelaksanaan pendidikan pelatihan para trainess harus turut aktif
mengambil bagian di dalam pembicaraan-pembicaraan mengenai pelajaran yang
diberikan, sehingga akan menimbulkan kepuasan pada para trainess apabila saran-
sarannya diperhatikan dan dipergunakan sebagai bahan-bahan pertimbangan untuk
memecahkan kesulitan yang mungkin timbul.
Selection of trainee
Pelatihan sebaiknya diberikan kepada mereka yang berminat dan menunjukkan
bakat untuk dapat mengikuti latihan itu dengan berhasil. Dengan demikian apabila
latihan diberikan kepada mereka yang tidak mempunyai minat, bakat dan
pengalaman, kemungkinan berhasil sedikit sekali. Oleh karena itulah sangat perlu
diadakan seleksi.
Selection of trainers
Berhasil atau tidaknya seseorang melakukan tugas sebagai pengajar, tergantung
kepada ada tidaknya persamaan kualifikasi orang tersebut dengan kualifikasi yang
tercantum dalam analisa jabatan mengajar.
Trainer Pelatihan
Trainer sebelum diserahi tanggung jawab untuk memberikan pelajaran hendaknya
telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi tenaga pelatih. Dengan
demikian salah satu asas yang penting dalam pendidikan ialah agar para pelatih
mendapatkan didikan sebagai pelatih
Training Methods
Metode yang dipergunakan dalam pelatihan harus sesuai dengan jenis pelatihan
yang diberikan. Misalnya, pemberian kuliah tidak sesuai untuk para karyawan
pelaksana. Untuk karyawan pelaksana hendaknya diberikan lebih banyak
peragaan disamping pelajaran teoritis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi
yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang
bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dari suatu
program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau funsi saat ini.
Pengembangan lebih cenderung bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan
dan keahlian inividu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang.
Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu solusi terhadap sejumlah problem
penurunan kualitas kinerja organisasi atau lembaga dan instansi yang disebabkan oleh
penurunan kemampuan dan keusangan keahlian yang dimiliki oleh karyawan atau tenaga
kerja.
Pelatihan dan pengembangan bukanlah solusi utama yang dapat menyelesaikan semua
persoalan organisasi, lembaga atau sebuah instansi. Tetapi mengarah pada peningkatan
kinerja para karyawan atau tenaga kerja yang baik dan benar. Dan tujuan pelatihan dan
pengembangan adalah untuk merubah sikap, perilaku, pengalaman dan performansi
kinerja. Pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana kalangan tenaga kerja
dapat memperoleh dan mempejari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan perilaku
spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan. Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang
dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan
sikap seseorang inidividu.
Pengembangan adalah penyiapan individu untuk mengemban tanggung jawab yang
berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan
peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan yang lebih baik. Dalam pelatihan pengembangan terdapat tiga tahapan penting
yang harus dilakukan oleh sebuah organisasi atau instansi. Pertama tahapan penilaian.
Kedua tahapan pelatihan dan pengembangan. Ketiga tahapan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://Nailasuhada-blogspot.com
https://3voutbond.blogspot.com
https://google-sofyaneffendi.blogspot.com
Sirnamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Namawi, Hadari. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif.
2. Program pelatihan bisa dievaluasi berdasarkan informasi yang bisa diperoleh pada lima
tingkatan, kecuali...
a. Learning.
b. Behaviors.
c. Cost Efectivity.
d. Reaction.
e. Relevance.
3. Dibawah ini yang merupakan metode pelatiahan On The Job Training adalah...
a. Magang.
b. Studi kepustakaan.
c. Diskusi.
d. Role playing.
e. Multiple Technic.
4. Dibawah ini yang merupakan tahapan utama dalam pelatihan dan pengembangan adalah....
a. Evaluasi efektifitas program
b. Appropriateness of the facilities
c. Selection of trainers
d. Learning principle
e. retraining
5. Metode pelatihan ini didasarkan pelatihan langsung kepada pesertanya yang dibimbing
langsung oleh seorang mentor dan jika ada permasalahan maka bisa langsung berkonsultasi
dengan mentor yang melatih, disebut...
a. studi kepustakaan.
b. job rotation.
c. Coaching and Consling
d. Role playing.
e. Multiple techinic.
6. Apa yang dimaksud dengan pelatihan kerja menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13
Tahun 2003?
Jawaban:
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan
pekerjaan.
7. Secara teoritis terdapat beberapa prinsip belajar yang dianggap sangat penting untuk
meningkatkan efektivitas pelatihan, sebutkan dan jelaskan!
Jawaban:
Participation
Merupakan keterlibatan peserta latihan dalam kegiatan pelatihan secara aktif dan secara
langsung
Repetition
Melakukan atau mengatakan secara berulang-ulang, dalam usaha menanamkan suatu ide
dalam ingatan seseorang.
Relevance
Pelatihan mempunyai arti atau manfaat yang sangat penting pada seseorang, melaksanakan
pekerjaan melalui langkah-langkah tertentu dan ini mempunyai arti penting karena
memudahkan dia dalam pelaksanaan pekerjaan
Transference
Kesesuaian antara pelatihan dengan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari oleh pegawai,
transference akan memotivasi seseorang untuk belajar, sebab pelatihan akan dirasakan
bermanfaat dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari.
Feedback
Adalah pemberian informasi atas kemajuan yang telah dicapai oleh peserta pelatihan,
mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus dipertahankan.
8. Sebutkan delapan faktor yang harus diperhatikan agar pelatihan dan pengembangan dapat
berhasil dengan baik menurut Dole Yoder!
Jawaban:
Individual Differences
Relation to job analysis
Motivation
Active Participation
Selection of trainee
Selection of trainers
Trainer Pelatihan
Training Methods