Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN DIKLAT

KONSEP DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. IKA MULIA SARI (2020203017)


2. HAIKAL IZZAYA (2030203102)
3. INTAN LESTARI (2010203005)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Arwan, M.Pd.I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2021

1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
menganugerahi rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat terselesainya
penulisan makalah ini. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW., keluarga, dan para sahabat, serta para kaum
muslimin yang telah berjihad meletakkan sendi-sendi dasar agama Islam
sebagai petunjuk dan pedoman bagi hidup manusia di muka bumi.

Tak lupa juga ribuan terima kasih terucapkan Kepada Dr. Arwan,
M.Pd.I selaku dosen pembimbing Mata kuliah Manajemen Diklat, yang
telah membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan makalah ini, juga
beserta teman – teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini hingga
selesai.

Semoga do’a, bantuan dan dukungan yang telah diberikan


mendapat pahala dan hikmah dari Allah Swt. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Palembang, Agustus 2021

Penyusun

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
A. Pengertian Diklat................................................................................6
B. Konsep Diklat.....................................................................................9
C. Karakteristik Diklat........................................................................12
BAB III PENUTUP......................................................................................16
Kesimpulan.............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas, efektifitas dan efisiensi tidak hanya
tergantung pada teknologi mesin-mesin modern, modal yang cukup dan
adanya bahan baku yang bermutu saja. Namun semua faktor tersebut
tidak akan terjadi apa-apa tanpa adanya dukungan dari sumber daya
manusia yang baik dan bisa mengembangkan kemampuan dan keahlian
mereka serta dapat menunjukkannya dalam peningkatan grafik
produktivitas kerja.
Menguraikan sumber daya manusia, tidak lepas dari manajemen
sumber daya manusia itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia
merupakan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan untuk
mencapai tujuan. Salah satu hal yang kongkrit untuk mendorong
peningkatan produktivitas sumber daya manusia adalah pendidikan dan
pelatihan agar mampu mengemban tugas dan pekerjaan dengan sebaik
mungkin.
Pekerjaan yang dilakukan dengan tingkat pendidikan dan pelatihan
yang sesuai dengan isi kerja akan mendorong kemajuan setiap usaha
yang pada gilirannya akan juga meningkatkan pendapatan, baik
pendapatan perorangan, kelompok maupun pendapatan nasional. Dengan
program pelatihan yang efektif dan efisien, maka kemampuan yang
diperoleh melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal yang
dimiliki karyawan akan turut meningkatkan kemampuan dan pengusaha
akan pekerjaannya yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas
kerja yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Diklat?
2. Bagaimana Konsep Diklat?

4
3. Apa saja Karakteristik Diklat?

C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen diklat dan
memahami pengertian, konsep dan karakteristik pendidikan dan pelatihan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diklat
Pendidikan adalah usaha sistematik yang disengajakan, yang
dibuat oleh suatu masyarakat untuk menyampaikan pengetahuan, nilai,
sikap dan kemahiran kepada ahlinya, usaha memperkembangkan potensi
individu dan perubahan yang berlaku dalam diri manusia.
Pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam maksud untuk
memperbaiki dan mengembangkan keterampilan, sikap, tingkah laku dan
pengetahuan setiap orang.
Pendidikan atau pelatihan adalah suatu proses yang menghasilkan
perubahan perilaku yang menjadi sasaran diklat. Perubahan perilaku disini
maksudnya itu adalah berbentuk peningkatan mutu kemampuan.
Pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan suatu proses pembelajaran
dalam organisasi yang mengarah pada perubahan sikap dan perilaku
pegawai memenuhi harapan kualifikasi kerja dan tuntutan perkembangan
organisasi baik internal maupun eksternal. Pendidikan dan Pelatihan
merupakan suatu proses pembelajaran dalam organisasi yang mengarah
pada perubahan sikap dan perilaku pegawai memenuhi   harapan
kualifikasi kerja dan tuntutan perkembangan organisasi baik internal
maupun eksternal.
Secara yuridis pengertian pendidikan dan pelatihan dapat dilihat
pada dua sumber yaitu, yang pertama Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. Tentang
Sistem Pendidikan Nasioanal pasal 1, dinyatakan bahwa “ Pendidikan
adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang”. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat kita pahami
bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh lembaga
penyelenggara (instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan
lain sebagainya untuk mempersiapkan generasi yang lebih baik di masa

6
yang akan datang. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa pelatihan adalah bagian dari kegiatan pendidikan. Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4) dinyatakan bahwa lembaga
pelatihan merupakan satuan pendidikan nonformal, di samping satuan
pendidikan lainnya yaitu kursus, kelompok belajar, majelis ta’lim,
kelompok bermain, taman penitipan anak, pusat kegiatan belajar
masyarakat serta satuan pendidikan yang sejenis. Termasuk dalam
kegiatan sejenis adalah panti, penyuluhan, magang, bimbingan belajar,
Kepramukaan, pondok pesantren tradisional (salafiyah), padepokan dan
sanggar. Pelatihan dapat dilakukan alam jenis dan ruang lingkup
pendidikan keagamaan, pendidikan jabatan kerja, pendidikan kedinasan,
dan pendidikan kejuruan.

Secara etimologi pelatihan berasal kata latin yang diberikan


awalan pe- dan akhiran -an. Dalam kbbi.web.id pelatihan adalah proses,
cara, perbuatan melatih;kegiatan atau pekerjaan melatih, juga diartikan
tempat melatih semacam pusat pendidikan.

Ada beberapa pengertian pelatihan (diklat) menurut para ahli, yaitu:


1. Menurut Gomes, pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki
performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
pekerjaannya. 1
2. Menurut Syamsuddin, diklat adalah suatu proses dari pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan terus menerus bagi suatu
organisasi agar karyawan yang mengikuti diklat mampu mengembangkan
karir dan aktivitas kerjanya di dalam mengembangkan, memperpaiki
perilaku kerja karyawan, mempersiapkan karyawan untuk menduduki

1
Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003), Hal. 197

7
jabatan yang lebih rumit dan sulit, serta mempersiapkan tenaga untuk
mengembangkan aktivitas kerjanya.
3. Menurut Invancevich, pelatihan dan pengembangan (diklat) adalah proses
sistematis untuk mengubah prilaku karyawan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi. 2
4. Dessler (2002), mengatakan bahwa pelatihan adalah proses mengajarkan
karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka
butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka.
5. Nitisemito (2000), pelatihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang
bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah
laku, keterampilan dan pengetahuan dari para karyawannya sesuai
dengan kegiatan dari perusahaan yang bersangkutan.
6. Definisi pelatihan menurut Gomes (2007:197) adalah setiap usaha untuk
memperbaiki performansi pekerjaan pada suatu pekerjaan tertentu yang
sedang menjadi tanggung jawabnya, atau suatu pekerjaan yang ada
kaitannya dengan pekerjaannya. Pelatihan suatu kegiatan dari
perusahaan untuk memperbaiki dan mengembangkan tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan dari para karyawannya. Dengan demikian
latihan yang dimaksud adalah dalam pengertian yang luas, sehingga tidak
terbatas (Sarwoto:2000).
7. Menurut Nadler dan Wiggs pelatihan (training) merupakan teknik-teknik
yang memusatkan pada belajar tentang ketrampilan, pengetahuan dan
sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memulai suatu pekerjaan atau tugas-
tugas atau untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan suatu
pekerjaan atau tugas.
8. Menurut Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan bahwa pelatihan
merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja sehingga
meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan

2
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua, (Babdung: Alfabeta,
2010), Hal. 154

8
kurikulum yang disesuaikan dengankebutuhan jabatan, diberikan dalam
waktu yang relatif pendek, untuk membekaliseseorang dengan
keterampilan kerja.

Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam maksud untuk
memperbaiki danmengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan
pengetahuan dari parapegawai sesuai dengan keinginan dari suatu
lembaga atau organisasi.

Menurut Syamsuddin yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:18) diklat


adalah suatu proses dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang
dilaksanakan terus menerus bagi suatu organisasi agar karyawan yang
mengikuti diklat mampu mengembangkan karir dan aktivitas kerjanya di
dalam mengembangkan, memperpaiki perilaku kerja karyawan,
mempersiapkan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih rumit dan
sulit, serta mempersiapkan tenaga untuk mengembangkan aktivitas
kerjanya.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


pendidikan dan latihan (diklat) merupakan proses sistematis untuk
meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk pegawai dimana
pegawai mempelajari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi
sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.

Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi


atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan
pelatihan).

B. Konsep Diklat
1. Esensi Manajemen dalam Sistem Pelatihan

9
Pelatihan adalah sebuah sistem yang di dalamnya terdapat
komponen antara satu sama lain saling berinteraksi dalam mencapai
tujuan kegiatan pelatihan dengan melibatkan sejumlah unsur pendukung
yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan pelatihan secara optimal.
Kegiatan pelatihan harus dikelola dengan baik mulai dari adanya
kegiatan, identifikasi kebutuhan, pembuatan program, pengorganisasian
pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan secara sistematis.
Barrington and Stimpson (2002), suggest that there should be clear
objectives of training of employee. Thus, training is needed so as to
introduce a new process, improve the efficiency of the staff, equip
unskilled workers to make them more valuable to the firm; decrease
supervision needed; improve the opportunities for internal promotions as
specific skills, communication and behavior, and decrease the chances of
accidents. According to Tsai, Yen, Huang, and Huang (2007), employees
who are ready to learn showed a higher level of job satisfaction which has
a positive effect on their performance. This view is supported by Qureshi
et al., (2007)
Artinya Barrington dan Stimpson (2002), menyarankan bahwa
harus ada tujuan yang jelas dari pelatihan karyawan. Oleh karena itu,
pelatihan diperlukan untuk memperkenalkan proses baru, meningkatkan
efisiensi staf, memperlengkapi pekerja tidak terampil untuk membuat
mereka lebih berharga bagi perusahaan; mengurangi pengawasan yang
diperlukan; meningkatkan peluang untuk promosi internal sebagai
keterampilan khusus, komunikasi dan perilaku, dan mengurangi
kemungkinan kecelakaan. Menurut Tsai, Yen, Huang, dan Huang (2007),
karyawan yang siap belajar menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang
lebih tinggi yang berpengaruh positif terhadap kinerja mereka. Pandangan
ini didukung oleh Qureshi et al., (2007)
2. Batasan Sistem Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan adalah upaya untuk pengembangan
sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspek kemampuan

10
intelektual dan kepribadian manusia. Berikut ini perbedaan istilah
pendidikan dan pelatihan dapat dilihat di bawah ini :
Tabel Perbedaan Istilah Pendidikan dan Pelatihan

No. Aspek Pendidikan Pelatihan


1 Pengembangan Menyeluruh (over all) Mengkhusus
kemampuan (spesific)
2 Area kemampuan Kognitif, afektif, Psikomotor
(penekanan) dan psikomotor
3 Jangka waktu Panjang (long term) Pendek (short
term)
4 Materi Lebih umum Lebih khusus

Pendidikan memiliki ruang lingkup yang lebih luas, berlangsung


sepanjang hayat, menggunakan metode konvensional, dan akhir dari
kegiatan pendidikan untuk mendapatkan gelar. Sedangkan pelatihan
memiliki ruang lingkup yang lebih terbatas sesuai dengan tuntutan
kebutuhan pada saat ini (sesuai dengan waktu).

3. Program Pendidikan dan Pelatihan


Menurut Mangkuprawira (2003) dalam buku Michael R. Carrel dan
Robert D. Hatfield bahwa program pelatihan dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Program pelatihan umum dan spesifik, merupakan pelatihan yang
mendorong karyawan untuk memperoleh keterampilan sesuai
dengan jenis pekerjaan.
b. Pendidikan karyawan, merupakan syarat kualifikasi pelatihan
umum berupa keahlian dasar meliputi kemampuan membaca dan
menulis serta memimpin rapat.
Selain kedua program pelatihan di atas terdapat pula pelatihan
khusus yang mendorong karyawan memperoleh informasi dan
keterampilan yang sudah sesuai dengan bidang pekerjaannya, misalkan

11
penyusunan anggaran keuangan organisasi maka pelatihan yang harus
dilaksanakan adalah pelatihan penyusunan anggaran keuangan dalam
pekerjaan

C. Karakteristik Diklat
Training can play a key role in helping companies gain a
competitive advantage and successfully deal with competitive challenges.
Before you can learn how training can be used to help companies meet
their business objectives and before you can understand training design,
training methods, and other topics covered in the text, you need to
become familiar with the amount and type of training that occurs in the
United States. Also, you must understand what trainers do. The next
sections of this chapter present data regarding training practices (e.g.,
how much companies spend on training, what type of training is occurring,
who is being trained) as well as the skills and competencies needed to be
a trainer.3
Artinya dengan pelatihan (diklat) dapat menjadi kunci dalam
membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif dan berhasil
menghadapi tantangan kompetitif. Sebelum Anda dapat mempelajari
bagaimana pelatihan dapat digunakan untuk membantu perusahaan
memenuhi tujuan bisnis mereka dan sebelum Anda dapat memahami
desain pelatihan, metode pelatihan, dan topik lain yang tercakup dalam
teks, Anda perlu memahami jumlah dan jenis pelatihan yang terjadi di
Amerika Serikat. Juga, Anda harus memahami apa yang pelatih lakukan.
Bagian selanjutnya dari bab ini menyajikan data mengenai praktik
pelatihan (misalnya, berapa banyak yang dikeluarkan perusahaan untuk
pelatihan, jenis pelatihan apa yang diadakan, siapa yang dilatih) serta
keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi pelatih.

3
Noe, Raymond A. (2002). Employee Training and Development. Second Edition. New York:
McGraw-Hill Companies.page 34

12
Diklat memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a) pelatihan dan pendidikan sama-sama membuat seseorang menjadi
belajar,
b) adanya transfer ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan informasi
dari sumber kepada pelajar, ,
c) memerlukan sumber belajar, sarana prasaran yang mendukung,
d) bersifat dinamis, tidak statis,
e) memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan kualitas diri orang
tersebut.
Secara umum Pendidikan/Pelatihan (Diklat) bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada personil dalam meningkatkan
kecakapan dan keterampilan mereka, terutama dalam bidang-bidang yang
berhubungan dengan kepemimpinan atau manajerial yang diperlukan
dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu sebagaimana telah
diuraikan di atas bahwa pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokokpokok Kepegawaian, pada pasal 31
mengatur tentang Pendidikan/Pelatihan (Diklat) pegawai yaitu untuk
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar besarnya, diadakan
pengaturan dan penyelenggaraan Pendidikan/Pelatihan (Diklat) jabatan
Pegawai.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan/Pelatihan (Diklat) Jabatan Pegawai pasal 2 dan 3,
bahwa Diklat (Pendidikan/Pelatihan (Diklat)) bertujuan agar:
a) Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat
melaksanakan tugas jabatan secara operasional dengan didasi
kepribadian etika pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan
instansi,
b) Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa,

13
c) Memantapkan sikap dan semangat kepribadian yang berorientas
pada pelayanan, pengayoman, pemberdayaan masyarakat,
d) Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola berpikir dalam
melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan demi
terwujudnya pemerintahan yang baik.
Sedangkan Menurut Beach (dalam sofyandi, herman, 2013:76),
tujuan Pendidikan/Pelatihan (Diklat) adalah sebagai berikut:
a) Dengan adanya Pendidikan/Pelatihan (Diklat) maka jangka waktu
yang digunakan pegawai untuk memperoleh keterampilan akan
lebih cepat, pegawai akan lebih cepat pula menyesuaikan diri
dengan pekerjaan yang dihadapinya
b) Pendidikan/Pelatihan (Diklat) bertujuan untuk meningkatkan
prestasi kerja pegawai dalam mnghadapi pekerjaan-pekerjaan yang
sedang dihadapi.
c) Pendidikan/Pelatihan (Diklat) diharapkan dapat membentuk sikap
dan tingkah laku para pegawai dalam melakukan pekerjaannya.
Dititikberatkan pada peningkatan partisipasi dari para pegawai,
kerjasama antar pegawaidan loyalitas terhadap perusahaan.
d) Pendidikan/Pelatihan (Diklat) membantu memecahkan masalah-
masalah operasional perusahaan sehari-hari seperti mengurangi
lecelakaan kerja, mengurangi absen, mengurangi labor turnover,
dan lain-lain.
e) Pendidikan/Pelatihan (Diklat) tidak hanya mempunyai tujuan jangka
pendek tetapi juga jangka panjang yaitu mempersiapkan pegawai
memperoleh keahlian dalam bidang tertentu yang dibutuhkan
perusahaan.
f) Dengan Pendidikan/Pelatihan (Diklat) diharapkan para pegawai
akan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi
sehingga pegawai tersebut akan semakin berharga bagi
perusahaan.

14
Tujuan diklat menurut Simamora dalam ( Sulistiyani dan Rosidah,
2003:174) yaitu:
a) memperbaiki kinerja
b) memutakhirkan keahlian para pegawai sejalan dengan kemajuan
teknologi
c) membantu memecahkan persoalan operasional
d) mengorientasikan pegawai terhadap organisasi
e) memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi
f) meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja pegawai dalam mencapai
sasaransasaran yang telah ditetapkan.
Selanjutnya menurut Simamora,(2004:32), menyebutkan manfaat
yang diperoleh dari diadakannya Pendidikan/Pelatihan (Diklat) (Diklat),
yaitu :
a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas,
b) Mengurangi waktu belajar yang diperlukan pegawai untuk
mencapai standar-standar kinerja yang ditentukan,
c) Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih
menguntungkan,
d) Memenuhi persyaratan perencanaan sumber daya manusia,
e) Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja,
f) Membantu pegawai dalam peningkatan dan pengembangan pribadi
mereka.

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan dan latihan (diklat) merupakan proses sistematis untuk
meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk pegawai dimana
pegawai mempelari pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill),
kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi.

Dalam konteks dunia kerja secara tegas membedakan antara


pendidikan dan pelatihan yaitu bahwa pendidikan lebih diarahkan untuk
memecahkan knowledge problems, sedangkan pelatihan lebih pada skill
problems, dan keduanya digunakan secara bersama untuk memecahkan
motivation problems.

Tujuan-tujuan pendidikan dan pelatihan dapat dikelompokkan


kedalam lima bidang, yaitu :

a) Memperbaiki kinerja
b) Memutakhirkan keahlian-keahlian para pegawai/ karyawan sejalan
dengan kemajuan teknologi.
c) Mengurangi waktu pembelajaran bagi pegawai/ karyawan baru
agar kompeten dalam pekerjaan.
d) Membantu memecahkan masalah operasional.
e) Mempersiapkan pegawai/ karyawan untuk mendapatkan promosi
jabatan.

Fungsi pendidikan dan pelatihan adalah :

a) Memperbaiki kinerja ( performance ) para peserta.


b) Mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih
rumit dan sulit.
c) Mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu
tingkatan kepengawasan atau manajerial.

16
d) Dapat membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik.
e) Meningkatkan kemampuan di bidang kerjanya sehingga dapat
mengurangi stres dan menambah rasa percaya diri.
f) Sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan
menghadapi perubahan di masa-masa mendatang dapat dikurangi.

17
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan., dan Rusdiana. 2015. Manajemen Pendidikan dan
Pelatihan. Bandung: CV Pustaka Setia
Marwansyah, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua,
Bandung: Alfabeta
Pujirahayu, Rostanti. 2008. Analisis Pengembangan Sumber Daya
Manusia dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Masyarakat pada
Aparatur Sekretariat Daerah. Tesis. PP U MI Makassar.
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan,
Jakarta: PT Rineka Cipta
Sukanto, P. E. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja
Pegawai (Studi Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang).
Jurnal Admnistrasi Public , 2 (1), 161-121.
Noe, Raymond A. (2002). Employee Training and Development. Second
Edition. New York: McGraw-Hill Companies.
Boadu, Francis., Elizabeth Dwomo, and Joseph Kofi Boakye. TRAINING
AND DEVELOPMENT : A TOOL FOR EMPLOYEE
PERFORMANCE IN THE DISTRICT ASSEMBLIES IN GHANA.
International Journal of Education and Research. Vol.2 No.5 May
2014 (accessed August 22, 2021)

18

Anda mungkin juga menyukai