Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

METODOLOGI MEMAHAMI ISLAM

DISUSUN OLEH :

1. MEGA ROSAFINA (2109196)


2. REINA FARHANAH H (2104243)
3. TRI WAHYUNINGTYAS (2103521)

DOSEN PENGAMPU :

BAPAK HISNY FAJRUSSALAM, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS UPI KAMDA PURWAKARTA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulilah kami dapat menyelesaikan makalah


yang berjudul “Metodelogi Memahami Islam”. Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk mengetahui metode-metode dalam islam dan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bimbingan dari dosen


mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, melalui kata pengantar ini
kami mengucapkan banyak terimakasih atas segala bimbingan dan bantuan yang
telah diberikan. Semoga semua kebaikan akan dibalas oleh Allah SWT dengan
balasan yang berlipat.

Karena terbatasnya pengetahuan serta kemampuan yanng dimiliki, kami


menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangannya
dan kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulisan ataupun isi dari
pembahasannya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Dengan rendah hati kami akan menerima seluruh kritik dan saran yang diberikan
kepada penulis agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, kami berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kami
khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Purwakarta, 10 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 LatarBelakang......................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Pengertian dan Urgensi Metodologi Memahami Islam ......................................3
2.2 Contoh Beberapa Kekeliruan dalam Memahami Islam.......................................4
2.3 Metodologi Memahami Islam..............................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................10
3.2. Saran ...................................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah agama yang kompleks (saling berhubungan). Dalam memahami ajaran
Islam dibutuhkan cara (metode) yang tepat sasaran agar tercapai suatu pemahaman yang
utuh mengenai agama Islam. Agama Islam diturunkan oleh Allah SWT dan diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai agama Rahmatan-
lil’alamin yang artinya pembawa rahmat bagi semesta. Sejak pertama kali Islam, masuk ke
Indonesia telah memunculkan berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam
hingga saat ini. Karena itu, dibutuhkan penguasaan atau keterampilan tentang cara-cara
yang digunakan dalam memahami ajaran Islam. Maka, dalam makalah yang kami buat akan
memcoba membahas mengenai “Metodologi Memahami Islam” serta beberapa hal yang
saling berkaitan dalam memahami Islam.

Metode itu penting dalam semua aspek di dalam memahami ajaran islam. Islam itu
sebagai cahaya dan seperti namanya, cahaya itu menerangi dalam artian kalau dipahami
dengan cara atau metode yang benar dengan sendirinya atau secara otomatis akan menjalani
fungsinya. Tetapi jika cara (metode) yang dituangkan salah, maka dapat membahayakan
semua. Berbagai aspek ajaran Islam harus digalakkan (tegas) agar umat Islam punya
kemampuan untuk menghadapi pemahaman-pemahaman yang salah.

Untuk memahami Islam secara menyeluruh perlu adanya proses yang benar dan tekad
keteguhan hati yang kuat. Serta diiringi dengan ilmu-ilmu pengetahuan ajaran Islam, bukan
sekedar ikut-ikut dalam mengejar keridhaan-Nya saja tetapi mengerti maksud arti dari
semua aspek dan tindakan yang diberikan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian dan Urgensi Metode Memahami Islam

1.2.2 Macam-Macam Metode Memahami Islam

1.2.3 Tujuan dan Fungsi Metode Memahami Islam

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui Pengertian dari Metode Memahami Islam

1.3.2 Mengetahui Macam-Macam Metode Memahami Islam

1.2.3 Mengetahui Tujuan dan Fungsi Metode Memahami Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Urgensi Metodologi dalam Islam

Pengertian metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatsn untuk mencapai tujuan. Metodologi sendiri adalah ilmu yang mengkaji metode
(cara). Makna Islam adalah satu sistem keyakinan yang didalamnya memuat pedoman-
pedoman menjalankan kehidupan sehari-hari yang baik dan benar untuk seluruh umat
manusia. Lalu, arti dari Metodologi Memahami Islam ialah ilmu yang mempelajari tentang
cara-cara memahami Islam yang benar karena masih banyak umat manusia yang kurang tepat
dalam memahami Islam.

Metode itu penting dalam semua aspek di dalam memahami ajaran islam. Islam itu
sebagai cahaya dan seperti namanya, cahaya itu menerangi dalam artian kalau dipahami
dengan cara atau metode yang benar dengan sendirinya atau secara otomatis akan menjalani
fungsinya. Tetapi jika cara (metode) yang dituangkan salah, maka dapat membahayakan
semua. Kualitas pemahaman manusia akan menjadi tolak ukur dan sangat mempengaruhi
cara mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari yang saat ini kita jalankan.
Metode yang dilakukan oleh seseorang dalam memahami agama sangat penting karena akan
sangat mempengaruhi cara seseorang tersebut mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.

Dalam Qur'an Surat Al-Maidah pada ayat 15-16, Allah menegur ahli kitab pada kelompok
nasrani dan yahudi dalam memahami ajaran agama dengan cara parsial. Arti parsial sendiri
adalah sesuatu pemahaman yang diajarkan sepihak atau sepotong yang akan menimbulkan
penilaian yang berat sebelah atau tidak seimbang.

Dalam surat ini, kelompok nasrani dan yahudi ditegur oleh Allah Swt karena memahami
agama mereka secara parsial dikarenakan cara yang dilakukan salah dan dengan cara yang
salah mereka tidak memahami arti yang benar dalan ajaran islam. Jika kelompok nasrani dan
yahudi memahami ajaran islam yang benar dan utuh, maka mereka akan menerima agama
dan ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai agama yang terakhir.

Pada Qur'an Surat Al-Maidah ayat 15-16, disebutkan juga bahwa al-quran akan
memberikan petunjuk bahwa Allah swt memberikan cahaya bagi umat manusia yang

3
mengikuti Keridhaan-Nya dan akan mengeluarkan umat manusia dari keadaan gelap gulita
dengan izin-Nya Allah swt menunjuki mereka ke jalan yang benar.

Seseorang yang memahami ajaran islam dengan metode (cara) yang salah maka akan
memunculkan pemahaman-pemahaman yang sesat, tidak hanya sesat melainkan juga
menyesatkan

2.2 Contoh beberapa kekeliruan dalam memahami islam

Orang orang terkadang suka keliru ketika memahami suatu hal. Hal ini dikarenakan
kurang paham nya mereka mengenai hal tersebut namun mereka belaga seperti mengetahui
banyak hal. Kejadian ini dapat mengakibatkan orang lain yang membaca atau mendengar nya
menjadi sesat atau bahkan menimbulkan kekeliruan sesat lainnya. Oleh karena itu kita harus
membaca atau bahkan mencari berbagai sumber valid dan tidak hanya 1 sumber saja atau
bahkan kita dapat menanyakan hal tersebut kepada orang yang paham. Sehingga nantinya
tidak menjadi sesat atau keliru.

Islam adalah agama yang paling banyak di negara Indonesia. Namun, masih banyak orang
islam yang tidak paham mengenai hal hal mengenai agama islam. Contoh yang paling banyak
ditemui biasanya terdapat didalam media social, banyak orang orang yang tidak ingin
mengaitkan suatu masalah berdasarkan agama, ada juga kesalah pahaman orang dalam
memahami suatu ayat hanya karena orang lain memberikan 1 ayat saja. Padahal terdapat ayat
sebelumnya ataupun sesudah ayat tersebut yang masih berkesinambungan. Berikut adalah
contoh kekeliruan dalam memahami islam

1. Dalam surat Al Baqarah ayat 193 , yang berbunyi:

ٰ ‫و ٰقتلُوْ هُم ح ٰتّى اَل تَ ُكوْ نَ ف ْتنَةٌ َّوي ُكوْ نَ ال ِّديْنُ هّٰلِل ۗ فَان ا ْنتَهوْ ا فَاَل ُع ْدوانَ ااَّل َعلَى‬
َ‫الظّلِ ِم ْين‬ ِ َ َ ِِ ِ َ ِ َ ْ ِ َ

Artinya: “Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya
bagi Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan,
kecuali terhadap orang-orang zalim”.

Dalam ayat tersebut menyatakan bahwa kita (orang muslim) berhak memerangi
atau bahkan membunuh mereka (orang kafir). Namun dalam ayat ini tidak dijelaskan
mengapa orang orang muslim berhak memerangi mereka. Oleh karena itu kita harus

4
membaca lagi ayat sebelum atau sesudah ayat tersbut yang masih berhubungan
sehingga tidak menghasilkan pemahaman yang salah maupun menyesatkan.

Dapat dilihat pada ayat sebelumnya yaitu ayat 190, yang berbunyi:

َ‫َوقَاتِلُوْ ا فِ ْي َسبِ ْي ِل هّٰللا ِ الَّ ِذ ْينَ يُقَاتِلُوْ نَ ُك ْم َواَل تَ ْعتَ ُدوْ ا ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْعتَ ِد ْين‬

Artinya “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi
jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas”.

Di ayat 190, dijelaskan bahwa orang kafir yang dapat kita perangi adalah jika
mereka memerangi kita duluan dan lagi ayat tersebut juga memeringati kita (kaum
muslim) untuk tidak melampaui batas dalam membunuhnya. Contohnya seperti
membunuh mereka (kaum kafir) sampai dimutilasi, keluarga maupun sanak
saudaranya juga dibunuh. Hal ini dilaran, karena kita hanya dapat mengikuti perintah
allah SWT hanya sesuai dengan hukumnya saja.

Untuk lebih jelasnya berdasarkan tafsiran Al Muyassar/Kementrian agama arab


Saudi. Al Baqarah ayat 190 dan 193: Perangilah kaum musyrik yang telah berbuat
melampaui batas dan orang orang yang telah memerangi kalian, hanya untuk
membela agama allah SWT. Sehingga tidak tersisa lagi fitnah dan juga perbuatan
syirik kepada allah SWT. Namun janganlah kalian melapaui batas dalam
memeranginya atau bahkan melanggar hal hal yang dilarang. Contohnya seperti
mengambil harta rampasan sebelum dibagi, membunuh orang yang tidak halal
dibunuh. Karena sesungguhnya Allah SWT tidaklah menyukai hal hal yang
melampaui batas.

2. Kekeliruan lainnya adalah dalam memahami arti “kafir”. Kata kafir sendiri
disematkan untuk orang orang non-muslim. Namun masih banyak orang muslim yang
belum memahami arti kafir sendiri bahkan ada juga yang menjadikan kata kafir
sebagai bahan olok olok mereka yang non-mulim. Padahal ada juga orang islam yang
kafir namun tidak sampai membuatnya keluar dari islam. Cirinya adalah orang yang
tidak mensyukuri apa yang ia miliki atau orang yang menyia nyiakan nikmat yang
telah allah beri. Tidak hanya nikmat harta namun juga nikmat kesehatan, nikmat
kebahagiaan, dan lain lain. Itulah yang disebut kufur nikmat. Disamping itu kafir juga

5
diartikan sebagai orang yang tidak mempercayai adanya allah SWT dan Rasulullah
SAW.
3. Kekeliruan selanjutnya yang sekarang sering terjadi adalah menormalisasikan atau
bahkan mendukung kaum LGBT yang didasari oleh kesehatan mental mereka,
kepribadian mereka dan lain lainnya. Padahal sudah dijelaskan dalam Al Quran
surat Al A’raaf: 81

ْ
ِ ‫إِنَّ ُك ْم لَتَأتُونَ ال ِّر َجا َل َشه َْوةً ِم ْن دُو ِن النِّ َسا ِء ۚ بَلْ أَ ْنتُ ْم قَوْ ٌم ُمس‬
َ‫ْرفُون‬

Artinya: “Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada


mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas”.

Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa mereka (kaum LQBT), termasuk orang
orang yang melampaui batas dan berhak bagi kita untuk memeranginya. Rasulullah
Saw pernah besabda: “Barang siapa yang kalian dapat melakukan perbuatan kaum
luth, maka bunuhlah pelaku dan pasangannya” (H.R tirmidzi). Hal ini dibuktikan
dengan Allah SWT yang telah memberikan azab bagi mereka beserta istri Nabi luth
yang telah membantu kaum LQBT untuk memberikan mereka tempat sebagai
pezinaan. Istri Nabi luth disini menggambarkan seperti orang orang yang sekarang
mendukung LQBT dan bukan membantu mereka untuk kembali ke jalan atau kodrat
yang benar.

Mayoritas mereka yang LQBT beralasan bahwa mereka trauma dengan lawan
jenis. Padahal trauma sendiri dapat diatasi dengan terapi maunpun mandiri. Asalkan
memiliki kemauan yang tinggi dan tidak berpikitr untuk melawan kodrat. Kemudia
untuk orang yang mendukung LQBT yang beralasan bahwa mereka juga manusia dan
alangkah baiknya kita member mereka ruang, agar mereka tidak merasa lebih
tertekan. Namun nyatanya itu bukan lah tindakan yang benar, jika benar dia sudah
menyimpang maka kita sebagai orang yang berada dilingkungan sekitarnya atau
temannya lebih baik memantapkan hatinya untuk jangan sampai melampaui batas.
Jangan membenci mereka, jangan mendukung mereka dalam melakukan LGBT,
namun dukung mereka untuk kemabali ke jalan yang semestinya.

6
2.3 Metodologi dalam memahami islam

1. Metode Kajian Sumber-sumber Pokok Islam


Bicara soal memahami agama tentunya tidak boleh terlepas dari Al-Quran.
Sumber pokok islam yang paling utama adalah Al-Qur,an dan Al-Hadits. Perlu kita
ketahui bahwa Al-Qur’an berlangsung semenjak dahulu dan puncaknya pada masa
Imam Ahmad Hanbal Rahimatullah. Setelah kita mengetahui Al-Qur’an secara
mendasar, perlu kiranya mengetahui haditsnya. Sebab hadits merupakan penjelasan
dari AL-Qur’an.
Kedua sumber pokok islam dapat dijadikan sebagai cara bagaimana kita
memahami tentang islam. Tetapi ada juga yang memahami dari terjemah dan ada
yang bisa memahami dari bahasa aslinya. Kedua kelompok ini memiliki cara yang
berbeda dalam pengembangan pemahamannya terhadap sumber-sumber tersebut.
Ditinjau dari segi tujuan mungkin sama tetapi dari segi pendekatan dan metode
memiliki perbedaan.
A. memahami Islam dari terjemahan sumber pokok. Seorang muslim diharapkan
mampu mengkaji dan memahami Islam walau hanya melalui terjemah tersedikit
orang-orang non muslim yang tertarik dan masuk Islam karena menggaji Islam
dari terjemahan.
B. Memahami atau mempelajari Islam dari bahasa aslinya seperti menguasai bahasa
Arab.
2. Metode yang Telah Dikembangkan oleh Para Ulama Ahli
Terdapat 4 macam metode yang dikembangkan oleh Para Ulama Ahli.
a. Metode Tafsir Tahlili
Metode ini berusaha menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an pada pola pembahasan
analisnya dengan cara meneliti semua aspeknya dan menyingkap seluruh maksudnya.
b. Metode Tafsir Ijmali
Metode ini berusaha menafsirkan Al-Qur’an secara ringkas tapi mencakup dengan
bahasa yang mudah dimengerti.
c. Metode Tafsir Muqaran
Metode ini menafsirkan ayat – ayat Al-Qur’an seperti membandingkan ayat yang
mempunyai kemiripan tetapi mempunyai maksud yang berbeda dan ditulis oleh para
ahli musafir.

7
d. Metode Tafsir Maudhu’I
Metode ini berusaha mencari suatu jawaban Al-Qur’an tentang tema tertentu. Seperti
membahas tema-tema dalam surah secara lengkap.

3. Metode Memahami Islam menurut Versi Depag


Metode ini mencakup :
a. Metode diakronis atau Sosio historis, maksudnya yaitu metode pemahaman
terhadap kepercayaan sejarah atau kejadian yang memiliki hubungan dengan
waktu, tempat, kebudayaan, golongan dan lingkungan dimana kepercayaan atau
kejadian itu muncul. Metode ini memberikan kemungkinan adanya gabungan
tentang berbagai penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam islam.
b. Metode sinkronis analitik, metode memahami Islam yang memberikan
kemampuan analisis teoritik. Maksudnya yaitu metode yang berguna untuk
mempelajari islam yang dapat meningkatkan keimanan kepada umat islam.
c. Metode problem solving, mengajak pemeluknya untuk berlatih menghadapi
berbagai masalah dari cabang suatu ilmu pengetahuan dengan solusinya.
d. Metode empiris, yaitu metode yang mempelajari Islam sehingga dapat
kemungkinan umat islam mempelajari ajarannya melalui proses realisasi,
aktualisasi dan internalisasi norma dan kaidah Islam dalam suatu interaksi sosial.
e. Metode deduktif, yaitu metode yang digunakan untuk memahami islam
berdasarkan kaidah secara logis dan filosofis dan kaidah tersebut diaplikasikan
dalam menentukan masalah yang dihadapi.

4. Metode Tipologi
Dalam kaitannya, agama tidak cukup dipahami oleh satu metode saja tetapi juga ada
metode lainnya yaitu metode tipologi. Metode ini merupakan metode yang oleh
banyak ahli sosiologi dianggap obyektif berisi klasifikasi topik dan tema sesuai
dengan tipenya. Metode ini tentunya memiliki ciri-ciri yang penting, yaitu : pertama,
mengidentifikasi lima aspek agama dan kedua, membandingkan kelima aspek tersebut
dengan aspek yang sarna dalam agama lain .

8
Kelima aspek tersebut adalah :
1. Tuhan atau Tuhan-tuhan dari masing-masing agama
2. Rasul (nabi) dari masing-masing agama
3. Kitab suci dari masing-masing agama

4. situasi kemunculan nabi dari tiap-tiap agama dan kelompok manusia yang
diserunya
5. Individu-individu pilihan yang dilahirkan setiap agama
Benar atau tidaknya memahami Islam sangat menentukan benar atau tidaknya
pengamalan kita tentang agama ini.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seseorang yang memahami ajaran islam tanpa metode (cara) yang salah maka akan
memunculkan pemahaman-pemahaman yang sesat, tidak hanya sesat melainkan juga
menyesatkan

Metode Memahami Islam menurut Versi Depag Metode ini mencakup : Metode diakronis
atau Sosio historis, maksudnya yaitu metode pemahaman terhadap kepercayaan sejarah atau
kejadian yang memiliki hubungan dengan waktu, tempat, kebudayaan, golongan dan
lingkungan dimana kepercayaan atau kejadian itu muncul.

Metode empiris, yaitu metode yang mempelajari Islam sehingga dapat kemungkinan umat
islam mempelajari ajarannya melalui proses realisasi, aktualisasi dan internalisasi norma dan
kaidah Islam dalam suatu interaksi sosial.

Metode deduktif, yaitu metode yang digunakan untuk memahami islam berdasarkan
kaidah secara logis dan filosofis dan kaidah tersebut diaplikasikan dalam menentukan
masalah yang dihadapi.

Metode ini tentunya memiliki ciri-ciri yang penting, yaitu : pertama, mengidentifikasi
lima aspek agama dan kedua, membandingkan kelima aspek tersebut dengan aspek yang
sarna dalam agama lain .

3.2 Saran

 Kita sebagai umat Islam harus benar-benar memahami tentang pengetahuan ajaran
Islam dan tidak sembarang dalam menyampaikan tindakan.
 Kita sebagai umat Islam harus mengetahui pentingnya metode (cara) dalam
memahami ajaran Islam.
 Kita sebagai umat Islam harus mengetahui tentang beberapa kekeliruan dalam
memahami ajaran Islam.
 Kita sebagai umat Islam harus mengetahui tentang metode-metode yang dipakai di
ajaran Islam.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Pendidikan Agama Islam oleh Tim Dosen PAI Universitas Pendidikan
Indonesia.
 https://news.detik.com/kolom/d-4858801/memahami-islam-secara-benar
 http://amiee43.blogspot.com/2013/03/beberapa-metode-memahami-islam.html?m=1
 FIDKOM_UINJKT.(2020).http://fidkom.uinjkt.ac.id/lgbt-dalam-perspektif-teologis-
danhistoris/#:~:text=%E2%80%9CMengapa%20kamu%20mendatangi%20jenis
%20lelaki,26%3A165%2D166).
 KUMPARAN.(2021).https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-
hari-ini/memahami-apa-itu-kufur-nikmat-perbuatan-nista-yang-dilaknat-allah-swt-
1vaZ0CTolCu
 https://tafsirweb.com/704-quran-surat-al-baqarah-ayat-190.html

iii

Anda mungkin juga menyukai