Dosen Pengampu :
Yenti Sumarni, M.M.
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah ini
dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti.
Tidak lupa kami dari kelompok 3 yang beranggotakan 3 orang, yakni:
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini ilmu manajemen mengalami perkembangan yang sangat cepat. Kita
menyadari bahwa ilmu manajemen sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman tentang teori-teori atau cara dalam
memecahkan masalah maupun menghadapi situasi tertentu.
Oleh karena itu, makalah ini berisi tentang perkembangan teori manajemen
dari masa ke masa. Akibat dari perkembangan tersebut, para ahli melakukan studi
analisis sehingga menimbulkan teori-teori manajemen yang diklasifikasikan menjadi
beberapa perspektif dan teori manajemen kontemporer. Dalam perkembanganya
ilmu manajemen memiliki tiga jenis pandangan pemikiran yaitu:
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
3
Bagaimana perspektif manajemen perilaku?
Bagaimana perspektif manajemen kuantitatif?
Apa yang dimaksud teori manajemen kontemporer?
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Praktik ilmu manajemen sejatinya telah dilakukan oleh manusia sejak ilmu ini
belum ditemukan secara resmi. Contohnya dalam pembangunan piramida di Mesir
pada tahun 2630-2611 SM, yang mana pembangunannya melibatkan ratusan ribu
pekerja dan memakan waktu sekitar 20 tahun. Dalam proses pembangunannya tentu
terdapat perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan kontrol yang dipimpin oleh
orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengatur pekerjaan agar dapat selesai
sesuai target.
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen mem berikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam peneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan manajer. Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang
perkem bangan (evolusi), teori manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan
gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat
memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu
manajemen. Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi)
1
Erna Novitasari, S.E., “Mengulas Sejarah Ilmu Manajemen dari Awal Kemunculan Sampai Perkembangannya,”
Kompas.com, Agustus 09, 2022, https://buku.kompas.com/read/1950/mengulas-sejarah-ilmu-manajemen-
dari-awal-kemunculan-sampai-perkembangannya.
5
ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran
sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan
manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen
yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
Ilmu yang mem pelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang
erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal
mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan
waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
IImu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam
hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik,
psikologi, sosiologi, hukum , administrasi dan lain-lain.
IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan
seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara. 2
2
Ritha F. Dalim unthe, S.E, M.Si, “Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen” dalam Academia.Edu (2003)
3
Drs. H. Malayu S. P Hasibuan, “Manajemen Sumber Daya Manusia” halaman 10, (2007)
6
menempatkan, memberi motivasi, komunikasi dan mengambil keputusan
yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Kegiatan-kegiatan itu dilakukan
untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Dari sumber daya itulah
kemudian tujuan akhirnya adalah untuk menghasilkan suatu produk
maupun jasa secara efisien.
c. Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.4
d. Menurut James A.F. Stoner dalam Anton Athoillah mengatakan
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.5
e. Menurut Sondang Siagian manajemen adalah seni memperoleh hasil
melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.6
4
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta : Bumi Aksara,
2006), Cet. ke-5, h.2
5
Anton Athoillah, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), h. 16
6
Sondang P Siagian, Fungsi Fungsi Manajerial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007), h.43
7
Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia. Menulis buku dengan judul Behavioural Management.
b. Frederick W. Taylor (1856-1915)
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900-an. Taylor adalah manajer
dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar
manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientific
management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa
prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang
lebih dikenal dengan nama sistem trial and error. Taylor mengemukakan
empat prinsip Scientific Management, yaitu:
Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode
ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya
memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di
dalam menjalankan tugasnya.
Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai
posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahan nya yang
bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa
bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak
dan waktu (time and a motion study).
c. Henry L. Gantt (1861-1919)
Henry L. Gantt merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri
sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada
unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun
gagasan yang dicetuskannya yaitu:
Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga
kerja untuk mencapaitujuan bersama.
Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
8
Berusaha mengimplementasikan konsep dan pemikiran Taylor melalui
sistem intensif gaji dan bonus untuk pekerja di perusahannya. Insentif
sistem dari Gantt ini mengembangkan sistembonus bagi pekerja yang
menyelesaikan pekerjaan mereka dalam waktu yang lebih pendek.
Hanry Gantt mengembangkan sebuah Chart atau grafik untuk lebih
mendukung sisitemnya. Grafik ini sampai saat ini dikenal dengan “Gantt
Chart”.
d. Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
Mereka mengembangkan apa yang dikenal dengan “Time and Motions
Study”. Frank dan Lilian mengemukakan peta dasar gerakan manusia
yang dikenal dengan sebutan Therbliegh. Studi mereka banyak
menggabungkan aspek teknis yang telah dikembangkan Taylor dengan
prespektif sosiologi dan prespektif psikologi menghasilkan gabungan
antara aspek teknis dan aspek perilaku manusia yang mampu
menghasilkan kegiatan operasi yang secara sosial mampu merangsang
para pekerjanya untuk berkontribusi dengan produktif. Langkah-langkah
pendekatan Management Science adalah sebagai berikut:
Perumusan masalah.
Penyusunan suatu model matematis.
Mendekatkan penyelesaian dari model.
Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
e. Henry Fayol (1841-1925)
Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial Management". Pada
tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat
memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping
memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kom pleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh
dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer
tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya
penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari
Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan dari dipaham i prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang
9
telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke
dalam 6 macam kegiatan :
Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat
barang-barang produksi.
Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan cara mengadakan
pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal)
berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
Keamanan (perlindungan harga m ilik dan m anusia) berupa
melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pem bukuan biaya,
utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
a) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
b) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan
materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
c) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada
karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
d) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-
sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis
dalam mencapai tujuannya.
e) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk
membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana
mestinya.
Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya
yaitu:
Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada
tempat pada tingkatan organisasi, yang rendah lebih m em
butuhkan keteram pilan dan kemampuan teknis dibandingkan
dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
Kemampuan dan keterampilan manajemen harus diajarkan dan
dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui
10
praktek, timbul tenggelam seperti orang belajar menyelam tanpa
guru.
Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada
segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga,
pemerintah, partai, industri dan lain-lain.
Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen,
karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes,
sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
11
g) Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti
imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
h) Sentralisasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab
akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang
memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga
kemungkinan adanya desentralisasi.
i) Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan
yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti
tergambar pada bagan organisasi.
j) Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan
orang pada tempat dan waktu yang tepat.
k) Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para
manajer terhadap bawahannya.
l) Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti
tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
m) Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan
untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun
akan terjadi kesalahan-kesalahan.
n) Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan
semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak
menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal
dan tertulis. Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori
organisasi dan peranannya terhadap perilaku manajer yang efektif.
Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat
diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang
dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya
sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan
lingkungan yang lebih m udah diram alkan. Teori ini juga terlalu
berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu
prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip
“Division of Labor” dengan “Unity of Command”.
12
2.4 Perspektif Manajemen Perilaku
Manajemen perilaku atau behavioral management adalah sebuah
perspektif yang menekankan pentingnya manajemen memperhatikan
perilaku dan kebiasaan individu dalam sebuah organisasi, serta pentingnya
manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan individu agar
organisasi dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
13
Bimbingan teknis penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi jurnal bagi
guru, kepala sekolah, dan pengawas; dan, workshop pembuatan dan
pengembangan media pembelajaran online untuk guru.
Event Organizer/Serial Webinar Manajemen Perilaku.
14
mempengaruhi kinerja organisasi dalam bentuk persamaan matematis atau
rumus.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan model matematis
dalam perspektif manajemen kuantitatif:
2.5.1 Model Persediaan
Manajer dapat menggunakan model persediaan untuk
memprediksi kapan suatu produk perlu dipesan kembali, berapa
banyak yang harus dipesan, dan kapan pesanan harus diterima. Model
persediaan dapat membantu manajer dalam mengoptimalkan biaya
persediaan, mengurangi biaya penyimpanan, dan memastikan
ketersediaan produk yang memadai untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
15
dan manfaat, dan membantu manajer dalam membuat keputusan yang
tepat.
A. Regresi
Analisis Korelasi
16
melibatkan lebih dari satu variabel bebas, dan dapat membantu
manajer dalam memahami bagaimana variabel-variabel tersebut
mempengaruhi variabel terikat.
1. Identifikasi Masalah
2. Kumpulkan Data
3. Analisis Data
17
4. Evaluasi Alternatif
Implementasi Solusi
Evaluasi Hasil
Teori Sistem
18
menekankan pentingnya melihat organisasi secara keseluruhan, bukan
hanya sebagai kumpulan bagian-bagian yang terpisah.
Teori Kontingensi
Teori Kepemimpinan
Teori Perilaku
Teori Inovasi
19
pembelajaran yang terus berkembang dan beradaptasi untuk
menghadapi tantangan dan perubahan.
Peter Drucker
Michael Porter
20
membantu organisasi untuk memahami di mana mereka dapat
menambah nilai dalam kegiatan bisnis mereka.
W. Edwards Deming
Max Weber
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Erna Novitasari, S.E., “Mengulas Sejarah Ilmu Manajemen dari Awal Kemunculan
Sampai Perkembangannya,” Kompas.com, Agustus 09, 2022,
https://buku.kompas.com/read/1950/mengulas-sejarah-ilmu-manajemen-
dari-awal-kemunculan-sampai-perkembangannya.
Ritha F. Dalim unthe, S.E, M.Si, “Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen” dalam
Academia.Edu, 2003
Sondang P Siagian, Fungsi Fungsi Manajerial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007),
halaman 43
23