Anda di halaman 1dari 24

Makalah Pengantar Ilmu Manajemen

Perkembangan Ilmu Manajemen

Dosen Pengampu :
Yenti Sumarni, M.M.

Di susun oleh Kelompok 3 :

Bepi Rionaldo Adiyos 2223130200


Rizka Nurvita 2223130206
Tjik Siti Afifa Azzahra 2223130190

Program Studi Ekonomi Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno Bengkulu
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah ini
dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti.
Tidak lupa kami dari kelompok 3 yang beranggotakan 3 orang, yakni:

 Bepi Rionaldo Adiyos 2223130200


 Rizka Nurvita 2223130206
 Tjik Siti Afifa Azzahra 2223130190
Mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Manajemen, Ibu Yenti Sumarni, M.M., yang telah membimbing dan memberi arahan
dalam penyusunan makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang
telah memberi masukan dan pandangan kepada kami selama menyelesaikan
makalah ini.
Makalah berjudul “Perkembangan Ilmu Manajemen” ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Manajemen yang berkat dukungan
serta bimbingan dari berbagai pihak hingga akhirnya dapat selesai tepat waktu.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang
membangun dari pembaca agar kami dapat menulis makalah secara lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan berdampak besar
sehingga dapat memberi wawasan serta manfaat bagi para pembaca.

Bengkulu, 20 Maret 2023

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Sampul Makalah ................................................................................................. i

Kata Pengantar .................................................................................................. 1

Daftar Isi ............................................................................................................ 2

BAB I – PENDAHULUAN ................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 3


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan ............................................................................................... 4

BAB II – PEMBAHASAN .................................................................................. 5

2.1 Sejarah Ilmu Manajemen ................................................................. 5


2.1 Sejarah Ilmu Manajemen ................................................................. 7
2.2 Kelompok Besar Pemikiran Ilmu Manajemen ................................ 7
2.3 Perspektif Manajemen Klasik .......................................................... 7
2.4 Perspektif Manajemen Perilaku ...................................................... 13
2.5 Perspektif Manajemen Kuantitatif .................................................. 14
2.6 Teori Manajemen Kontemporer ..................................................... 18

BAB III – PENUTUP ........................................................................................ 22

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 22


3.2 Saran ................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu
sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial benifit
dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan zaman. Ada pendapat yang
menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa lalu, maka dari itu apapun
yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga manajemen. Sebelum kita
mempelajari manajemen alangkah baiknya kita mempelajari sejarah perkembangan
manajemen agar kitu lebih senang dalam mempelajari manajemen.

Saat ini ilmu manajemen mengalami perkembangan yang sangat cepat. Kita
menyadari bahwa ilmu manajemen sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman tentang teori-teori atau cara dalam
memecahkan masalah maupun menghadapi situasi tertentu.

Oleh karena itu, makalah ini berisi tentang perkembangan teori manajemen
dari masa ke masa. Akibat dari perkembangan tersebut, para ahli melakukan studi
analisis sehingga menimbulkan teori-teori manajemen yang diklasifikasikan menjadi
beberapa perspektif dan teori manajemen kontemporer. Dalam perkembanganya
ilmu manajemen memiliki tiga jenis pandangan pemikiran yaitu:

 Perspektif Manajemen Klasik;


 Perspektif Manajemen Perilaku;
 Perspektif Manajemen Kuantitatif

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

 Bagaimana sejarah ilmu manajemen?


 Siapa saja kelompok besar pemikiran ilmu manajemen beserta
karakteristiknya?
 Bagaimana perspektif manajemen klasik?

3
 Bagaimana perspektif manajemen perilaku?
 Bagaimana perspektif manajemen kuantitatif?
 Apa yang dimaksud teori manajemen kontemporer?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu:

 Memahami perjalanan sejarah ilmu manajemen;


 Mengetahui kelompok besar (para ahli) mengenai ilmu manajemen;
 Memahami bagaimana perspektif manajemen klasik;
 Memahami bagaimana perspektif manajemen perilaku;
 Memahami bagaimana perspektif manajemen kuantitatif;
 Memahami apa itu teori manajemen kontemporer beserta
kontributornya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Ilmu Manajemen

Manajemen adalah ilmu yang mempelajari tentang cara merencanakan,


mengkoordinasikan, mengorganisasikan, serta mengontrol sumber daya untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan secara efektif dan efisien.1

Praktik ilmu manajemen sejatinya telah dilakukan oleh manusia sejak ilmu ini
belum ditemukan secara resmi. Contohnya dalam pembangunan piramida di Mesir
pada tahun 2630-2611 SM, yang mana pembangunannya melibatkan ratusan ribu
pekerja dan memakan waktu sekitar 20 tahun. Dalam proses pembangunannya tentu
terdapat perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan kontrol yang dipimpin oleh
orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengatur pekerjaan agar dapat selesai
sesuai target.

Kemudian, pemikiran awal mengenai ilmu manajemen tercetus setelah 2


peristiwa terjadi sebelum abad ke-20 yakni ketika Adam Smith, seorang filsuf yang
mempelopori ekonomi modern menerbitkan sebuah buku berjudul “The Wealth of
Nation” yang mana dalam buku nya tersebut Adam Smith menyatakan bahwa
pembagian kerja yang baik antar pekerja dapat meningkatkan produktivitas secara
signifikan, dibandingkan jika semua pekerja melakukan pekerjaan mereka sendiri-
sendiri.

Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen mem berikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam peneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan manajer. Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang
perkem bangan (evolusi), teori manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan
gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat
memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu
manajemen. Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi)

1
Erna Novitasari, S.E., “Mengulas Sejarah Ilmu Manajemen dari Awal Kemunculan Sampai Perkembangannya,”
Kompas.com, Agustus 09, 2022, https://buku.kompas.com/read/1950/mengulas-sejarah-ilmu-manajemen-
dari-awal-kemunculan-sampai-perkembangannya.

5
ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran
sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan
manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen
yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.

Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok


besar, yaitu :

 Ilmu yang mem pelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang
erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal
mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan
waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
 IImu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam
hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik,
psikologi, sosiologi, hukum , administrasi dan lain-lain.
 IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan
seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara. 2

2.2 Ilmu Manajemen Menurut Para Ahli

Secara umum, manajemen adalah sebuah proses yang meliputi perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi
(baik itu sumber daya manusia, keuangan, materiil, maupun non-materiil)
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berikut adalah beberapa
definisi dan pendapat dari para ahli tentang manajemen:

a. Menurut Hasibuan (2007:10) dalam buku Manajemen Sumber Daya


Manusia edisi revisi tahun 2003 mengemukakan bahwa : “Manajemen
adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu”. 3
b. Menurut Andrew F. Sikula, manajemen merupakan kegiatan untuk
merencanakan, mengatur, mengorganisasikan, mengendalikan,

2
Ritha F. Dalim unthe, S.E, M.Si, “Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen” dalam Academia.Edu (2003)
3
Drs. H. Malayu S. P Hasibuan, “Manajemen Sumber Daya Manusia” halaman 10, (2007)

6
menempatkan, memberi motivasi, komunikasi dan mengambil keputusan
yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Kegiatan-kegiatan itu dilakukan
untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Dari sumber daya itulah
kemudian tujuan akhirnya adalah untuk menghasilkan suatu produk
maupun jasa secara efisien.
c. Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.4
d. Menurut James A.F. Stoner dalam Anton Athoillah mengatakan
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.5
e. Menurut Sondang Siagian manajemen adalah seni memperoleh hasil
melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.6

2.3 Perspektif Manajemen Klasik


a. Robert Owen (1771-1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan
Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan
perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi
tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya
pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti
adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain
sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas
hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.

4
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta : Bumi Aksara,
2006), Cet. ke-5, h.2
5
Anton Athoillah, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), h. 16
6
Sondang P Siagian, Fungsi Fungsi Manajerial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007), h.43

7
Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia. Menulis buku dengan judul Behavioural Management.
b. Frederick W. Taylor (1856-1915)
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900-an. Taylor adalah manajer
dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar
manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientific
management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa
prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang
lebih dikenal dengan nama sistem trial and error. Taylor mengemukakan
empat prinsip Scientific Management, yaitu:
 Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode
ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
 Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya
memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
 Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di
dalam menjalankan tugasnya.
 Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai
posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahan nya yang
bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa
bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak
dan waktu (time and a motion study).
c. Henry L. Gantt (1861-1919)
Henry L. Gantt merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri
sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada
unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun
gagasan yang dicetuskannya yaitu:
 Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga
kerja untuk mencapaitujuan bersama.
 Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
 Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
 Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.

8
Berusaha mengimplementasikan konsep dan pemikiran Taylor melalui
sistem intensif gaji dan bonus untuk pekerja di perusahannya. Insentif
sistem dari Gantt ini mengembangkan sistembonus bagi pekerja yang
menyelesaikan pekerjaan mereka dalam waktu yang lebih pendek.
Hanry Gantt mengembangkan sebuah Chart atau grafik untuk lebih
mendukung sisitemnya. Grafik ini sampai saat ini dikenal dengan “Gantt
Chart”.
d. Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
Mereka mengembangkan apa yang dikenal dengan “Time and Motions
Study”. Frank dan Lilian mengemukakan peta dasar gerakan manusia
yang dikenal dengan sebutan Therbliegh. Studi mereka banyak
menggabungkan aspek teknis yang telah dikembangkan Taylor dengan
prespektif sosiologi dan prespektif psikologi menghasilkan gabungan
antara aspek teknis dan aspek perilaku manusia yang mampu
menghasilkan kegiatan operasi yang secara sosial mampu merangsang
para pekerjanya untuk berkontribusi dengan produktif. Langkah-langkah
pendekatan Management Science adalah sebagai berikut:
 Perumusan masalah.
 Penyusunan suatu model matematis.
 Mendekatkan penyelesaian dari model.
 Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
 Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
e. Henry Fayol (1841-1925)
Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial Management". Pada
tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat
memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping
memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kom pleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh
dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer
tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya
penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari
Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan dari dipaham i prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang

9
telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke
dalam 6 macam kegiatan :
 Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat
barang-barang produksi.
 Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan cara mengadakan
pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
 Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal)
berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
 Keamanan (perlindungan harga m ilik dan m anusia) berupa
melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
 Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pem bukuan biaya,
utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
a) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
b) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan
materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
c) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada
karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
d) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-
sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis
dalam mencapai tujuannya.
e) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk
membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana
mestinya.
Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya
yaitu:
 Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada
tempat pada tingkatan organisasi, yang rendah lebih m em
butuhkan keteram pilan dan kemampuan teknis dibandingkan
dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
 Kemampuan dan keterampilan manajemen harus diajarkan dan
dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui

10
praktek, timbul tenggelam seperti orang belajar menyelam tanpa
guru.
 Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada
segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga,
pemerintah, partai, industri dan lain-lain.
 Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen,
karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes,
sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.

Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :


a) Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus
manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti
terdapat pada ban berjalan.
b) Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility)
diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah
haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang
pribadi dapat memaksa kepatuhan orang lain.
c) Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi
terhadap aturan dan kesempatan. Kepemi pinan yang baik berperan
penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ada, seperti
penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum
secara adil terhadap yang menyimpang.
d) Kesatuan komando (Unity of command), yang berarti setiap
karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan
apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih
akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang
harus dipatuhi.
e) Kesatuan pengarahan (Unity of Direction), dalam arti sekelompok
kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin
oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
f) Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap
kepentingan umum (Subordination of Individual interest to general
interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap
kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.

11
g) Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti
imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
h) Sentralisasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab
akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang
memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga
kemungkinan adanya desentralisasi.
i) Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan
yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti
tergambar pada bagan organisasi.
j) Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan
orang pada tempat dan waktu yang tepat.
k) Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para
manajer terhadap bawahannya.
l) Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti
tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
m) Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan
untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun
akan terjadi kesalahan-kesalahan.
n) Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan
semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak
menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal
dan tertulis. Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori
organisasi dan peranannya terhadap perilaku manajer yang efektif.
Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat
diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang
dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya
sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan
lingkungan yang lebih m udah diram alkan. Teori ini juga terlalu
berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu
prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip
“Division of Labor” dengan “Unity of Command”.

12
2.4 Perspektif Manajemen Perilaku
Manajemen perilaku atau behavioral management adalah sebuah
perspektif yang menekankan pentingnya manajemen memperhatikan
perilaku dan kebiasaan individu dalam sebuah organisasi, serta pentingnya
manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan individu agar
organisasi dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

Manajemen perilaku ini merupakan aliran yang menempatkan


penekanan sikap dan perilaku individu dalam sebuah proses kelompok.
Aliran ini merupakan praktik penerapan konsep psikologi terhadap tatanan
industri yang menekankan pada kebutuhan manusia, kelompok kerja, dan
peran faktor sosial dalam lingkungan kerja.

Prinsip dasarnya adalah, semua perilaku individu yang ada di dalam


organisasi harus sesuai dengan kebutuhan organisasi. Oleh karena itu
maka dibutuhkan serangkaian penataan, pengaturan, dan pengelolaan agar
semua perilaku individu tersebut dapat selaras dengan tujuan dan
kebutuhan organisasi.

Ada banyak bentuk penataan, pengaturan, dan pengelolaan perilaku


individu tersebut, diantaranya yang dianggap penting adalah melalui
serangkaian proses belajar sebagai mekanisme charging bagi peningkatan
kapasitas individu dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Mekanisme charging ini bisa dilakukan dengan cara mengundang pihak
ketiga yang dipandang expert di bidangnya.

Sebagai psikolog yang expert dibidang manajemen perilaku, maka


kami memberikan layanan dan fasilitasi peningkatan keterampilan,
keahlian, dan kapasitas sumber daya manusia melalui pendekatan
manajemen perilaku dalam bentuk:
 Pelatihan di dalam perusahaan/organisasi (in house training);
 Outbound training;
 Kuliah umum (studium generale) untuk siswa/mahasiswa baru dan
siswa/mahasiswa kelas akhir;

13
 Bimbingan teknis penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi jurnal bagi
guru, kepala sekolah, dan pengawas; dan, workshop pembuatan dan
pengembangan media pembelajaran online untuk guru.
 Event Organizer/Serial Webinar Manajemen Perilaku.

Manajemen perilaku dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk


pendidikan, bisnis, dan kesehatan. Dalam konteks pendidikan, manajemen
perilaku seringkali digunakan untuk membantu guru mengelola kelas,
mengatasi perilaku tidak pantas, dan memotivasi siswa untuk belajar
dengan lebih efektif. Di bidang bisnis, manajemen perilaku dapat
membantu manajer dalam memotivasi karyawan dan mengurangi konflik
di tempat kerja. Sedangkan di bidang kesehatan, manajemen perilaku
dapat membantu pasien untuk mengubah perilaku yang berdampak buruk
pada kesehatan mereka, seperti kebiasaan merokok atau makan yang tidak
sehat.

Beberapa teknik yang sering digunakan dalam manajemen perilaku


antara lain penguatan positif, penguatan negatif, hukuman, pengendalian
impuls, dan pemodelan. Penguatan positif melibatkan memberikan
imbalan atau penghargaan atas perilaku yang diinginkan, sedangkan
penguatan negatif melibatkan penghapusan stimulus yang tidak diinginkan
sebagai hasil dari perilaku yang diinginkan. Hukuman melibatkan
memberikan konsekuensi negatif atas perilaku yang tidak diinginkan.
Pengendalian impuls melibatkan membantu individu untuk mengelola
impuls dan emosi mereka. Pemodelan melibatkan menunjukkan contoh
perilaku yang diinginkan untuk ditiru oleh individu atau kelompok.

2.5 Perspektif Manajemen Kuantitatif

Dalam perspektif manajemen kuantitatif, model matematis sering


digunakan sebagai alat untuk membantu manajer dalam memecahkan
masalah dan mengambil keputusan. Model matematis adalah suatu cara
untuk menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang

14
mempengaruhi kinerja organisasi dalam bentuk persamaan matematis atau
rumus.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan model matematis
dalam perspektif manajemen kuantitatif:
2.5.1 Model Persediaan
Manajer dapat menggunakan model persediaan untuk
memprediksi kapan suatu produk perlu dipesan kembali, berapa
banyak yang harus dipesan, dan kapan pesanan harus diterima. Model
persediaan dapat membantu manajer dalam mengoptimalkan biaya
persediaan, mengurangi biaya penyimpanan, dan memastikan
ketersediaan produk yang memadai untuk memenuhi permintaan
pelanggan.

2.5.2 Model Penjadwalan Produksi

Manajer dapat menggunakan model penjadwalan produksi


untuk menentukan kapan produk harus diproduksi, berapa banyak
yang harus diproduksi, dan kapan produk harus dikirim ke pelanggan.
Model penjadwalan produksi dapat membantu manajer dalam
mengoptimalkan waktu produksi, mengurangi biaya produksi, dan
meningkatkan efisiensi produksi.

2.5.3 Model Prediksi Penjualan

Manajer dapat menggunakan model prediksi penjualan untuk


memprediksi penjualan produk di masa depan. Model prediksi
penjualan dapat membantu manajer dalam membuat perkiraan
permintaan produk, mengoptimalkan produksi dan persediaan, serta
membuat keputusan tentang pengembangan produk baru.

2.5.4 Model Pengambilan Keputusan

Manajer dapat menggunakan model pengambilan keputusan


untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang kompleks.
Model pengambilan keputusan dapat membantu manajer dalam
mempertimbangkan faktor-faktor yang berbeda, seperti biaya, risiko,

15
dan manfaat, dan membantu manajer dalam membuat keputusan yang
tepat.

Analisis data dalam perspektif manajemen kuantitatif sangat


penting untuk membantu manajer dalam membuat keputusan bisnis
yang tepat dan berdasarkan bukti.

Berikut adalah beberapa teknik analisis data yang sering


digunakan dalam perspektif manajemen kuantitatif:

A. Regresi

Regresi adalah teknik analisis data yang digunakan untuk


mempelajari hubungan antara satu atau lebih variabel bebas
(independen) dengan satu variabel terikat (dependen). Manajer dapat
menggunakan analisis regresi untuk memprediksi bagaimana
perubahan pada satu variabel akan mempengaruhi variabel lainnya.

 Analisis Varians (ANOVA)

Analisis Varians adalah teknik analisis data yang digunakan


untuk membandingkan rata-rata dari beberapa kelompok. Analisis ini
dapat membantu manajer dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja organisasi.

 Analisis Korelasi

Korelasi adalah teknik analisis data yang digunakan untuk


mempelajari hubungan antara dua variabel. Manajer dapat
menggunakan analisis korelasi untuk mengidentifikasi hubungan
positif atau negatif antara dua variabel dan untuk memprediksi
bagaimana perubahan pada satu variabel akan mempengaruhi variabel
lainnya.

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah teknik analisis data yang


digunakan untuk mempelajari hubungan antara satu atau lebih
variabel bebas dengan satu variabel terikat. Analisis regresi berganda

16
melibatkan lebih dari satu variabel bebas, dan dapat membantu
manajer dalam memahami bagaimana variabel-variabel tersebut
mempengaruhi variabel terikat.

2. Analisis Data Multivariat

Analisis data multivariat adalah teknik analisis data yang


digunakan untuk mempelajari hubungan antara tiga atau lebih
variabel. Analisis ini dapat membantu manajer dalam memahami
hubungan yang kompleks antara variabel-variabel dalam kinerja
organisasi.

Pengambilan keputusan berbasis fakta adalah salah satu prinsip


utama dalam perspektif manajemen kuantitatif. Ini berarti bahwa
keputusan bisnis harus didasarkan pada data dan bukti yang objektif,
bukan hanya pada intuisi atau spekulasi semata. Berikut adalah
beberapa langkah penting dalam pengambilan keputusan berbasis
fakta dalam perspektif manajemen kuantitatif:

1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam pengambilan keputusan adalah


mengidentifikasi masalah atau isu yang memerlukan tindakan. Hal ini
dapat dilakukan melalui analisis situasi dan pengamatan langsung.

2. Kumpulkan Data

Setelah masalah diidentifikasi, manajer perlu mengumpulkan


data yang relevan dan akurat yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan
keuangan, survei pelanggan, atau data penjualan.

3. Analisis Data

Setelah data terkumpul, manajer perlu menganalisisnya dengan


menggunakan teknik analisis data yang sesuai seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Tujuan analisis ini adalah untuk
mengidentifikasi pola dan tren dalam data, serta untuk menentukan
variabel yang paling mempengaruhi hasil bisnis.

17
4. Evaluasi Alternatif

Setelah data dianalisis, manajer dapat mulai mengembangkan


alternatif keputusan yang berdasarkan data tersebut. Dalam hal ini,
manajer dapat menggunakan model matematis dan teknik optimasi
untuk memilih alternatif terbaik.

Pilih Solusi Terbaik

Setelah mengevaluasi alternatif, manajer harus memilih solusi


terbaik yang sesuai dengan tujuan bisnis dan kondisi organisasi.
Keputusan ini harus didasarkan pada fakta dan bukti yang objektif
yang diperoleh dari analisis data.

Implementasi Solusi

Setelah keputusan dibuat, manajer harus mengimplementasikan


solusi tersebut. Hal ini dapat melibatkan perubahan proses bisnis atau
penerapan strategi baru.

Evaluasi Hasil

Setelah solusi diimplementasikan, manajer perlu mengevaluasi


hasilnya untuk memastikan bahwa tujuan bisnis telah tercapai.
Evaluasi dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja, pengamatan
langsung, atau analisis data ulang.

2.6 Teori Manajemen Kontemporer

Manajemen kontemporer adalah sebuah konsep yang mengacu pada


pendekatan modern dalam manajemen bisnis. Teori manajemen kontemporer
mencakup berbagai perspektif dan metode yang digunakan untuk mengelola
organisasi secara efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa teori
manajemen kontemporer yang populer:

Teori Sistem

Teori sistem menggambarkan organisasi sebagai suatu sistem


terintegrasi yang terdiri dari berbagai bagian atau subsistem yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama. Pendekatan ini

18
menekankan pentingnya melihat organisasi secara keseluruhan, bukan
hanya sebagai kumpulan bagian-bagian yang terpisah.

Teori Kontingensi

Teori kontingensi menekankan bahwa tidak ada satu


pendekatan manajemen yang cocok untuk semua situasi. Pendekatan
manajemen harus disesuaikan dengan situasi yang dihadapi oleh
organisasi, termasuk faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kinerja bisnis.

Teori Kepemimpinan

Teori kepemimpinan mencoba menjelaskan karakteristik


kepemimpinan yang efektif dan bagaimana memimpin organisasi
dengan efektif. Beberapa teori kepemimpinan yang populer termasuk
teori transaksional dan transformasional, yang menggambarkan peran
pemimpin dalam memotivasi dan mengarahkan bawahan.

Teori Perilaku

Teori perilaku berfokus pada bagaimana perilaku manusia


mempengaruhi organisasi. Pendekatan ini mencakup konsep-konsep
seperti motivasi, kepuasan kerja, komunikasi, dan dinamika kelompok.
Teori perilaku membantu manajer memahami dan mengatasi masalah-
masalah kinerja yang berkaitan dengan perilaku karyawan.

Teori Inovasi

Teori inovasi mencoba menjelaskan bagaimana organisasi dapat


menciptakan nilai baru melalui inovasi produk atau proses. Teori ini
menekankan pentingnya berinovasi dan menyesuaikan diri dengan
perubahan pasar dan lingkungan bisnis.

Teori Pembelajaran Organisasi

Teori pembelajaran organisasi menekankan pentingnya


pembelajaran dan pengembangan karyawan dalam organisasi.
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai suatu sistem

19
pembelajaran yang terus berkembang dan beradaptasi untuk
menghadapi tantangan dan perubahan.

Teori manajemen kontemporer membantu manajer untuk


memahami kompleksitas bisnis modern dan mengembangkan
pendekatan yang tepat untuk mengelola organisasi. Penggunaan teori-
teori ini harus disesuaikan dengan situasi khusus organisasi dan
diimplementasikan dengan cara yang efektif dan efisien.

Manajemen kontemporer mengacu pada teori dan praktik


manajemen yang diterapkan dalam lingkungan bisnis saat ini. Teori ini
berkembang dari teori manajemen klasik dan modern, dengan
penekanan pada pemahaman tentang dinamika organisasi, perubahan
lingkungan bisnis, serta kebutuhan untuk adaptasi dan inovasi.

Beberapa kontributor utama dalam pengembangan teori manajemen


kontemporer meliputi:

Peter Drucker

Peter Drucker dianggap sebagai bapak manajemen modern dan


memperkenalkan konsep manajemen berbasis nilai. Drucker
menekankan pentingnya manajemen yang bertanggung jawab dan
inovatif, yang terus menerus mengubah diri dan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan bisnis.

Gary Hamel dan C.K. Prahalad

Hamel dan Prahalad memperkenalkan konsep manajemen


strategis yang revolusioner, yang mengemukakan bahwa organisasi
harus fokus pada kekuatan inti mereka, dan mengubah struktur
organisasi untuk memaksimalkan inovasi dan kreativitas.

Michael Porter

Porter memperkenalkan konsep manajemen strategis, dengan


fokus pada analisis lingkungan bisnis dan pengembangan strategi
bersaing. Porter juga mengidentifikasi model rantai nilai, yang

20
membantu organisasi untuk memahami di mana mereka dapat
menambah nilai dalam kegiatan bisnis mereka.

Tom Peters dan Robert Waterman

Peters dan Waterman dikenal karena bukunya yang terkenal, "In


Search of Excellence," yang menganjurkan bahwa organisasi yang
sukses harus fokus pada nilai-nilai inti dan kualitas dalam semua aspek
bisnis mereka. Mereka juga menekankan pentingnya kepemimpinan
partisipatif dan inovasi.

W. Edwards Deming

Deming merupakan pakar dalam manajemen kualitas, dan


memperkenalkan konsep manajemen berbasis data dan statistik.
Deming mengajarkan pentingnya pengukuran, analisis data, dan
pengambilan keputusan berbasis fakta dalam manajemen.

Max Weber

Weber memperkenalkan konsep birokrasi, yang dianggap


sebagai model organisasi yang efisien dan efektif. Weber
mengidentifikasi karakteristik birokrasi, termasuk formalisasi, hirarki,
dan standar operasional yang jelas.

Mary Parker Follett

Follett dikenal karena kontribusinya pada manajemen


organisasi, terutama dalam hal hubungan antar individu dan
pengelolaan konflik. Dia memperkenalkan konsep manajemen
partisipatif, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi
dalam pengambilan keputusan.

Kontributor-kontributor tersebut memainkan peran penting


dalam mengembangkan teori manajemen kontemporer, yang terus
berkembang dengan cepat dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan
berubah-ubah.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun ringkasan yang berhasil dihimpun dari penjelasan dan pembahasan


diatas maka dapat diketahui bahwa ilmu manajemen adalah ilmu manajemen adalah
suatu ilmu yang mengarah kepada pengetahuan untuk melakukan penyusunan,
perencanaan, menggerakkan serta pengendalian dalam tujuan untuk mencapai
sebuah target yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia
dan yang tersedia lainnya.

Kemudian terdapat 3 jenis aliran pemikiran atau perspektif mengenai


manajamen diantaranya yaitu manajemen klasik, manajemen perilaku, dan
manajemen kuantitatif. Serta terdapat pembahasan teori manajemen kontemporer
beserta para kontributornya.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan adalah hendaknya makalah ini


dijadikan pengetahuan tambahan yang dapat memotivasi dan memberikan informasi
tambahan tentang ilmu manajemen. Apapun alasannya ilmu manajemen sangat
bermanfaat dalam segala hal termasuk untuk diri sendiri ilmu manajemen sangat
bermanfaat dalam mencapai tujuan tertentu.

Itulah makalah manajemen yang membahas dan memaparkan secara


sederhana tentang ilmu manajemen dan proses perkembangannya. Tanpa disadari
dengan mengetahui informasi tentang manajemen maka seseorang dapat
mempelajarinya sendiri tentang ilmu manajemen dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

Makalah manajemen ini sangat bermanfaat bagi organisasi perusahaan,


instansi maupun lembaga pendidikan. Dengan makalah ini dapat diketahui tentang
suatu hal dan cara efektif merencanakan suatu teknik untuk mencapai suatu tujuan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Sarinah. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Decpublish, 2017

Priyono. Pengantar Manajemen. Jawa Timur: Zifatama Publisher, 2007

Indartono Setyabudi. Pengantar Manajemen Character Inside, Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta, 2017

Erna Novitasari, S.E., “Mengulas Sejarah Ilmu Manajemen dari Awal Kemunculan
Sampai Perkembangannya,” Kompas.com, Agustus 09, 2022,
https://buku.kompas.com/read/1950/mengulas-sejarah-ilmu-manajemen-
dari-awal-kemunculan-sampai-perkembangannya.

Ritha F. Dalim unthe, S.E, M.Si, “Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen” dalam
Academia.Edu, 2003

Drs. H. Malayu S. P Hasibuan, “Manajemen Sumber Daya Manusia” halaman 10,


2007

Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta : Bumi


Aksara, 2006), Cet. Ke-5, halaman 2

Anton Athoillah, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung : Pustaka Setia, 2010),


halaman 16

Sondang P Siagian, Fungsi Fungsi Manajerial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007),
halaman 43

23

Anda mungkin juga menyukai