RUKUN ISLAM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 16
NAMA: NPM
MOH AL FAJRI 20322202
AISYAH HUSNUL FITRI 20322040
AHMAD RAIS GALEGAR S.P 20322036
Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul RUKUN ISLAM. Selawat serta
salam marilah kita hanturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan menuju alam terang benderang semilir keimanan.
Tujuan penulis makalah ini adalah tidak lain dan tidak bukan untuk lebih mengkaji dan
memperdalam pengetahuan kita tentang Rukun Islam yang menjadi pedoman seorang mukmin. Disi
kami dari kelompok 16 akan membahas tentang Rukun Islam yaitu lima dasar dalam Islam seorang
mukmin.
Meskipun demikian kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempuarnaan. Karena itu, kritik dan saran dari pembaca
yang bidiman sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya. Jikalau didalam makalah ini terdapat
kebenaran dan kegunaan, semua itu berasal dari Allah SWT, sebaliknya kalau di dalam terdapat
kekurangna dan ketidak sempurnaan semua itu karena kekuaranagan dan keterbatasan kami sendiri.
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
LatarBelakang......................................................................................................... 1
RumusanMasalah................................................................................................... 1
Tujuan Penulisan.................................................................................................... 1
Kesimpulan................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun Islam yaitu syarat-syarat atau dasar-dasar orang yang beragama Islam.
Seseorang yang beragama Islam harus memenuhi Rukun Islam. Rukun Islam terdiri atas 5
yaitu :
2. Mendirikan shalat
3. Membayar zakat
B. Rumusana Masalah
C. Tujuan Penulisan
Rukun menurut ulama Hanafi ialah sesuatu yang kewujudan sesuatu yang lain adalah
terhenti di atad kewujudannya, sedangkan ia menjadi sebahagian dari hakikat sesuatu itu. 1
Jadi dapat dimengerti bahwa rukun adalah sesuatu yang menjadi asas kepada kewujudan
sesuatu biarpun ia berada di luar dari pada hakikat sesuatu itu.2
Islam merupakan agama Allah SWT yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yang
berdasarkan Al-Qur’an dan hadist. Maka dapat diartikan, rukun Islam adalah tiang-tiang atau
dasar (asas) bangunan keiaslaman seseorang. Seseorang dikatakan beragama islam apabila
dia telah memenuhi rukun Islam.
Islam dibangun di atas lima dasar (asas) yaitu syahadat, mendirikan shalat, membayar
zakat, berpuasa dan berhaji (bila mampu). Sesuai dengan hadist :
“sabda Nabi SAW ‘Islam dibangun atas lima dasar : kesaksian bahwa tiada Tuhan
selain Allah SWT dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan
Zakat, puasa ramadhan dan haji’” (HR. Bukhari dan Muslim)3
Syahadat adalah pernyataan kepercayaan dalam keesaan Allah dan nabi Muhammad
sebagai rasul-Nya. Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluaruh ajaran Islam. 4
Syahadat terdiri dari 2 kalimat yaitu “ Asyhadu an-laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna
muhammadan rasulullah” yang berarti saya berrsaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan
saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah.
1
2
3
4
Selain itu, shalat juga merupakan bentuk wujud syukur kita dan juga sarana untuk
mendekatkan diri pada Allah. Dalam shalat juga mempunyai unsur untuk kesehatan batin dan
badan (lahir).
Shalat sering disebut-sebut dalam Al-qur’an, seperti dalam surat Al-Ankabut ayat 45
4. Zakat
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama
Islan dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan
sebagainnya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun
ketiga dari rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam.
Oleh sebab itu, hukum zakat adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu.
Zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang seusai dengan perkembangan umat manusia dimanapun.
Adapun dalil diperintahkannya berzakat :
Artinya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan bendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS.
At-Taubah : 103)
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya
(Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran : 97).
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijjah ketika umat Islam bermalam di
Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 zulhijjah, dan berakhir setelah
melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 9 Zulhijjah.
BAB III
KESIMPULAN
1. Syahadat sering disebut dengan syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat, yaitu:
a. asyhadu an-laaa ilaaha illallah
Artinya : saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.
b. wa asyhadu anna muhammadan rasulullah
artinya : dan saya bersaksi bahwa muhammad saw adalah rasul / utusan
Allah.
2. Shalat berarti doa. Shalat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu
yang dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam.
3. Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang
dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari hingga matahari terbenam.
4. Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama islam
dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.
5. Haji adalah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan
amalan-amalan ibadah tertentu pula.
DAFTAR PUSTAKA
Aisha Bawany Begum. 1994. Mengenal Islam Senayang Pandang, Jakarta: Bumi Aksara
Muhammad Bagir Al-Habsyi. 1999. Fiqih Praktis : Menurut Al-Quran , As-Sunnah dan
Pendapat Para Ulama, Bandung : PT. Mizan Pustaka
Wahab Al-Zuhaili. 1994. Fiqh dan Perundangan Islam Jilid 1(Al-Fiqh Al-Islami Wa-
Adillatuhu Al-Juz Al-Awwal), Malaya : Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka