Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827
Casmi F. Yani1*, Maimunah2, Yenita Roza3, Atma Murni4, dan Zuhri Daim5
1*,2,3,4,5
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Riau Jalan
Kampus Bina Widya KM 12.5, Pekanbaru, Riau, Indonesia
1*
casmi.fitri6523@grad.unri.ac.id, 2maimunah@lecturer.unri.ac.id,
3
yenitaroza@lecturer.unri.ac.id, 4murni_atma@yahoo.co.id, 5zuhri.daim@yahoo.com
Abstrak
Sebagian besar guru tidak memperhatikan kemampuan pemahaman matematis tetapi hanya
terfokus pada hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
kemampuan pemahaman matematis siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek
penelitian adalah 25 siswa kelas IX 2 SMP Negeri 1 Kampar Timur. Teknik pengumpulan data
yaitu tes dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman
matematis siswa berkemampuan sedang dan rendah masih kurang, sedangkan siswa
berkemampuan tinggi sudah cukup baik. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep serta kesulitan
dalam mengaitkan berbagai konsep karena tidak memahami konsep dan hanya menghapal
rumusnya. Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa berkemampuan
sedang dan rendah, dalam menyampaikan konsep guru sebaiknya menyertakan contoh dan
bukan contoh dari konsep serta memberikan latihan soal-soal tentang mengaitkan berbagai
konsep.
Kata Kunci: Analisis, Kemampuan Pemahaman Matematis, Bangun Ruang Sisi Lengkung.
menjadi prioritas, karena pada tiap-tiap topik daripada jumlah siswa yang mencapai KKM.
dalam matematika akan dipahami dengan Dari 25 orang siswa, hanya 5 atau 20% siswa
baik apabila siswa memiliki kemampuan yang mencapai KKM dan 20 atau 80% siswa
pemahaman matematis yang baik (Agustin, yang belum mencapai KKM. Rendahnya
2017). hasil belajar siswa disebabkan oleh
Rendahnya kemampuan pemahaman kurangnya pemahaman matematis siswa
matematis menyebabkan siswa mengalami pada materi bangun ruang sisi lengkung yang
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal menyebabkan siswa mengalami kesulitan
matematika (Pamungkas & Afriansyah, dalam menyelesaikan soal.
2017). Siswa SMP belum bisa Hasil penelitian terdahulu oleh (Wahyuni
menyelesaikan soal-soal yang tidak biasa & Karimah, 2017) menunjukkan bahwa
atau non rutin yang merupakan karakter dari siswa tidak memahami konsep dan membuat
soal pemahaman matematis kesalahan dalam menerapkan konsep serta
(Priyambodo, 2016). Dalam penelitiannya, kurang teliti dalam pengoperasian bentuk
(Mulyani, 2018) mengatakan bahwa siswa aljabar. Siswa mengalami kesulitan dalam
tidak bisa mengaitkan satu konsep dengan menyelesaikan soal karena tidak mampu
konsep lainnya dan tidak mampu menerapkan konsep yang tepat dan tidak
menerapkan konsep yang telah dipelajari mampu mengaitkan konsep yang telah
sebelumnya, sehingga siswa kesulitan dalam dipelajari (Mulyani, 2018). Suatu konsep
menyelesaikan soal. Salah satu hal yang akan mudah dipahami oleh siswa jika siswa
menyebabkan siswa selalu gagal dalam diberi kesempatan untuk dapat memperoleh
menguasai konsep-konsep matematika contoh-contoh konkret yang telah dikenal
dengan baik dan benar adalah karena siswa siswa dan ketika siswa telah memiliki
kurang memahami konsep matematika kemampuan pemahaman konsep dan prinsip,
dalam menyelesaikan soalsoal yang maka ia mampu menggunakannya untuk
diberikan (Farnika, Ikhsan, & Sofyan, 2018) menyelesaikan masalah (Kesumawati, 2010).
Berdasarkan wawancara yang peneliti Pentingnya kemampuan pemahaman
lakukan dengan guru matematika di SMP matematis membuat peneliti ingin
Negeri 1 Kampar Timur diperoleh fakta melakukan penelitian yang bertujuan untuk:
bahwa hasil belajar matematika siswa pada (1) menganalisis kemampuan pemahaman
materi bangun ruang sisi lengkung masih matematis siswa berkemampuan tinggi,
tergolong rendah. Hal ini didukung oleh data sedang, dan rendah dalam menyelesaikan
nilai ulangan harian siswa pada materi soal-soal bangun ruang sisi lengkung; dan
bangun ruang sisi lengkung. Jumlah siswa (2) mengetahui penyebab kesalahan siswa
yang belum mencapai KKM lebih banyak dalam menyelesaikan soal-soal bangun ruang
sisi lengkung.
Gambar 4 merupakan soal tes nomor 4 Pada soal nomor 3, kemampuan siswa
yang memuat 2 indikator kemampuan berkemampuan tinggi dan sedang dalam
pemahaman matematis. Pada bagian 1 (a) menyatakan ulang konsep sudah baik
siswa diminta untuk menyatakan ulang tetapi siswa berkemampuan rendah masih
konsep tabung, kerucut, dan bola. Bagian kurang. Kemampuan siswa berkemampuan
1 (b) siswa diminta untuk mengaitkan tinggi dalam memberikan contoh dan
konsep tabung, kerucut, dan bola. bukan contoh sudah cukup baik tetapi
Berdasarkan hasil tes, subjek dipilih siswa berkemampuan sedang dan rendah
untuk diwawancara. Subjek yang masih kurang. Kemampuan siswa
diwawancara adalah siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah
melakukan kesalahan dalam menjawab tes. dalam mengaitkan konsep masih kurang.
Hasil wawancara digunakan sebagai Pada soal nomor 4, kemampuan siswa
pedoman bagi peneliti untuk mengetahui berkemampuan tinggi dan sedang dalam
penyebab terjadinya kesalahan. menyatakan ulang konsep sudah baik
Tabel 1.
Persentase Siswa yang Menjawab Benar
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Soal Indikator
Hasil analisis dari jawaban siswa pada 4 Persentase
siswa menjawab
soal uraian yang memuat indikator
benar
kemampuan pemahaman matematis dapat T S R
dilihat pada tabel berikut. 1 Menyatakan 66% 61% 33%
Pada soal nomor 1 (lihat tabel 1), ulang konsep
kemampuan siswa berkemampuan tinggi Memberikan 16% 0% 0%
dan sedang dalam menyatakan ulang contoh dan bukan
konsep sudah cukup baik karena jumlah contoh
siswa yang menjawab benar > 60% tetapi Mengaitkan 50% 46% 50%
konsep
siswa berkemampuan rendah masih kurang
2 Menyatakan 100% 100% 83%
karena jumlah yang menjawab benar
ulang konsep
hanya 33%. Kemampuan siswa
Mengaitkan 50% 38% 0%
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah konsep
dalam memberikan contoh dan bukan 3 Menyatakan 100% 76% 50%
contoh serta mengaitkan konsep masih ulang konsep
kurang karena jumlah siswa yang Memberikan 66% 46% 33%
menjawab benar ≤ 50%. contoh dan bukan
contoh
Pada soal nomor 2, kemampuan siswa
Mengaitkan 50% 38% 0%
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah
konsep
dalam menyatakan ulang konsep sudah
4 Menyatakan 100% 76% 50%
baik. Kemampuan siswa berkemampuan ulang konsep
tinggi, sedang, dan rendah dalam Mengaitkan 33% 46% 0%
mengaitkan konsep masih rendah. konsep
Gambar 5. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-1. Gambar 6. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-2.
siswa yang mengalami kesalahan, siswa siswa-3 pada bagian a, siswa mampu
menyatakan bahwa siswa lupa dengan menyatakan ulang konsep dengan benar.
konsep tabung dan kerucut dan terpaku Pada bagian b siswa mampu memberikan
pada penghapalan rumus saja serta tidak contoh dari suatu konsep dengan benar.
Pada bagian c siswa diminta untuk
Gambar 7. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-3. Gambar 8. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-4.
kemampuan pemahaman matematisnya.
Sejalan dengan itu, (Aripin, 2015)
mengatakan bahwa dengan penerapan
model pembelajaran berbasis masalah
siswa dituntut untuk menyelesaikan
masalah menggunakan konsep yang
relevan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman matematis siswa.
Berdasarkan hasil analisis tes
kemampuan pemahaman matematis, dapat
disimpulkan pada indikator menyatakan
ulang konsep, siswa berkemampuan tinggi