Sri Mariyanti
SMP Negeri 3 Kediri
mariyanti_smp3@yahoo.co.id
Abstrak
Beberapa siswa kelas IX D SMPN 3 Kediri merasa bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit. Untuk menanggulangi kesulitan siswa pada
mata pelajaran matematika, maka sebaiknya guru memilih dan
menggunakan metode pembelajaran inovatif yang menempatkan siswa
sebagai subjek belajar yang utama. Metode pembelajaran yang tepat
digunakan adalah metode berkirim salam dan soal karena berorientasi
student centered. Indikator keberhasilan peningkatan pembelajaran siswa
pada penelitian ini dilihat dari 75% siswa tuntas KKM (dengan nilai 72).
Hasil penelitian yang didapat dari data tes memperlihatkan bahwa pada
prasiklus terdapat 35% (12 orang) siswa tuntas KKM. Pada siklus 1 terdapat
62% (21 orang) siswa tuntas KKM sehingga siklus dilanjutkan. Kemudian
pada siklus 2 terdapat 85% (29 orang) siswa tuntas KKM sehingga siklus
dihentikan. Data tersebut memperlihatkan terjadi peningkatan dari prasiklus
sampai siklus 2. Dan keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator
keberhasilan didapat saat siklus 2, yaitu 85% siswa tuntas KKM. Nilai rata-
rata untuk kerja siswa di setiap siklus mengalami kenaikan. Pada prasiklus
nilai rata-rata siswa adalah 57,1 atau di bawah KKM. Pada siklus 1 nilai
rata-rata siswa adalah 74,1. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 83,2 atau di atas KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran berkirim salam dan soal dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IX D SMPN 3 Kediri pada mata
pelajaran matematika materi barisan dan deret bilangan tahun pelajaran
2017/2018.
menyenangkan. Pada teknik ini siswa akan pembelajaran adalah teknik ini lebih cocok
diajak untuk membuat pertanyaan dan untuk persiapan menjelang tes. Menurut
menjawab pertanyaaan dari kelompok lain, Singer (1973: 78) mengemukakan bahwa
serta adanya salam yang berupa yel-yel atau minat adalah suatu landasan yang paling
pun nyanyian. Hal tersebut akan meyakinkan demi keberhasilan suatu proses
meningkatkan kreatifitas yang dimiliki oleh belajar. Jika seorang murid memiliki rasa
masing-masing siswa, selain itu dengan ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti
adanya salam yang berupa yel-yel ini akan dan mengingatnya. Belajar akan akan
menghidupakan susana kelas menjadi merupakan suatu siksaan dan tidak akan
suasana pembelajaran yang menyenangkan, memberi manfaat jika tidak disertai sifat
santai, dan tidak bosan. Pada terbuka bagi bahan-bahan pelajaran.
pelaksanaannya teknik Berkirim Salam dan Mengingat pentingnya minat pada
Soal menggabungkan beberapa kemampuan setiap individu yang berpengaruh juga
dan ketrampilan siswa yang diharapakan terhadap proses dan hasil pembelajaran,
dapat berdampak baik terhadap hasil maka perlu dilakukan upaya untuk
belajarnya. mengembangkan minat. Berkaitan dengan
Kemampuan tersebut adalah hal ini Lucy (2009: 35) menyatakan bahwa
kemampuan membaca, menulis, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan
mendengar, dan berbicara, dengan teknik oleh orang tua dan guru dalam
ini siswa akan terdorong untuk membaca mengembangkan minat dan bakat anak
sumber belajar karena pada teknik ini siswa yaitu antara lain (1) Sejak usia dini, cermati
diharuskan untuk membuat pertanyaan dan berbagai kelebihan, ketrampilan, dan
menjawab pertanyaan terkait dengan materi kemampuan yang tampak menonjol pada
pelajaran. Menulis dan mendengar itu anak, (2) Bantu anak dalam meyakini dan
sudah pasti, karena teknik ini dilaksanakan fokus pada kelebihan dirinya, (3)
secara kelompok dan gotong royong. Pada Kembangkan konsep diri pada anak, (4)
akhirnya teknik ini juga akan mendorong Perkaya anak dengan berbagai wawasan,
siswa untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan, serta pengalaman di berbagai
berbicaranya, hal ini terkait dengan adanya bidang, (5) Usahakan berbagai cara untuk
proses diskusi dan sesi tanya jawab. meningkatkan minat anak untuk belajar dan
Model pembelajaran teknik menekuni bidang-bidang yang menjadi
Berkirim Salam dan Soal yang digunakan kelebihannya, (6) Tingkatkan motivasi anak
dalam penelitian ini juga memiliki untuk mengembangkan dan melatih
kelebihan dan kekurangan. Berkaitan kemampuannya, (7) Berikan penghargaan
dengan hal ini Huda (2012: 137), dan pujian untuk setiap usaha yang
mengemukakan bahwa kelebihan dan dilakukan anak, (8) Stimulasi anak untuk
kekurangan teknik Berkirim Salam dan meluaskan kemampuanya dari satu bakat ke
Soal, kelebihannya antara lain (1) Melatih bakat yang lain (9) Sediakan fasilitas atau
pengetahuan peserta didik, (2) Melatih sarana untuk mengembangkan bakat anak,
ketrampilan berpikir peserta didik, (3) (10) Dukung anak untuk mengatasi
Bisa digunakan untuk semua mata berbagai kesulitan dan hambatan dalam
pelajaran. mengembangkan bakatnya, (11) Jalin
Kekurangannya adalah dalam hubungan baik antara orangtua dan guru
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 24 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti
kelompok untuk menuliskan dua soal yang antarsiswa sehingga proses pembelajaran
akan dikirimkan ke kelompok lain dan tidak lancar. Proses pembelajaran seperti ini
menciptakan salam khas kelompok, terlihat kurang melibatkan aktivitas siswa dalam
Siswa melakukan diskusi bersama belajar.
kelompok untuk membuat soal dan Sebagian besar siswa merasa
menciptakan salam khas kelompok. Matematika adalah pelajaran yang sulit dan
Kemudian Setiap kelompok mengirimkan membingungkan. Siswa kelas IX D SMPN
utusan yang akan memberikan soal dan 3 Kediri kurang fokus dalam
menyampaikan salam khas ke kelompok memperhatikan guru. Metode pembelajaran
lain, terlihat semua siswa aktif dan antusias yang diterapkan oleh guru kurang tepat,
dalam melaksanakan kunjungan ke kurang menggali kemampuan siswa untuk
kelompok lain. Setiap kelompok berdiskusi menemukan ide-ide baru dalam
menjawab soal yang diperoleh dari utusan memecahkan masalah dan tidak
kelompok lain yang mengirimkan soal. mengarahkan siswa untuk berdiskusi. Siswa
Jawaban setiap kelompok belum aktif di dalam kelas yang ditandai
dicocokkan dengan jawaban kelompok dengan siswa jarang mengeluarkan
yang membuat soal, pada aktivitas ini pendapat maupun bertanya, siswa ribut
terlihat terjadi adu argument dan bertukar sendiri bersama temannya saat proses
pikiran antara satu kelompok dengan pembelajaran, dan siswa belum aktif dalam
kelompok yang lain. Kemudian Guru kegiatan kelompok. Hal tersebut berakibat
memberikan pembenaran terhadap jawaban pada rendahnya nilai rata-rata siswa di
siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk ulangan harian. Data menunjukkan bahwa
menanyakan materi yang belum dipahami nilai siswa hanya 35% siswa yang tuntas
dan guru menjelaskan apa yang belum KKM.
difahami oleh siswa. Di akhir pembelajaran, Hasil observasi pada kinerja guru di
Guru melakukan evaluasi bersama-sama penelitian tindakan kelas ini menunjukkan
dengan peserta didik serta membuat bahwa semakin meningkat di setiap
kesimpulan, kemudian, guru siklusnya. Di siklus 1, kinerja guru masuk
menyampaikan rencana pembelajaran pada dalam kategori cukup. Hal ini terjadi karena
pertemuan berikutnya, dilanjutkan guru guru masih belum mampu menjelaskan
menutup kegiatan pembelajaran. tentang langkah-langkah pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa. Selain itu, sepertinya guru
sebelum melakukan tindakan (prasiklus), masih terlalu terpaku pada prosedur
peneliti menemukan informasi terkait langkah model pembelajaran berbagi salam
pelaksanaan pembelajaran Matematika. dan soal, namun melupakan tugasnya untuk
Informasi yang diperoleh peneliti saat terus memotivasi siswa agar tidak takut
melakukan observasi (prasiklus), yaitu guru dalam mencoba. Di siklus 2, kinerja guru
menggunakan metode ceramah selama masuk dalam kategori baik. Hal ini terjadi
proses pembelajaran berlangsung. Siswa karena guru telah belajar dari hasil refleksi
berjumlah 34 terlihat kurang berkonsentrasi di siklus sebelumnya.
ketika belajar. Oleh sebab itu, peran guru di Hasil observasi siswa yang
sini adalah sebagai penuntun utama. Guru dilakukan observer memperlihatkan bahwa
kurang meningkatkan komunikasi pada siklus 1 aktivitas siswa dalam kategori
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 28 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti
cukup. Di siklus 1 masih banyak siswa yang Pada grafik di atas di tahap prasiklus
ramai dan kurang memperhatikan hanya 12 dari 34 siswa yang tuntas.
penjelasan dari guru. Selain itu, masih juga Kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi
ditemukan siswa yang bercanda dengan 21 dari 34 siswa yang tuntas. Lalu pada
temannya atau bermain sendiri. Pada siklus siklus 2 kembali meningkat menjadi 29 dari
2 aktivitas siswa masuk dalam kategori 34 siswa yang tuntas.
baik. Hal itu ditandai dengan meningkatnya
antusiasme siswa terhadap pembelajaran, Persentase
meningkatnya keaktifan siswa dalam proses Ketuntasan
pembelajaran serta banyaknya siswa yang
100
bertanya dan berani menjawab pertanyaan
80
guru.
60
Tujuan dari penelitian ini adalah
40
meningkatkan pemahaman siswa pada mata
20
pelajaran matematika materi barisan dan
0
deret bilangan yang ditunjukkan dalam Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dari
tahap prasiklus sampai siklus 2 terlihat pada Gambar 2. Grafik persentase ketuntasan
tabel di bawah ini : Pada grafik di atas menunjukkan
Tabel 1. Hasil posttest siswa persentase ketuntasan dalam setiap
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 siklusnya. Pada tahap prasiklus hanya 35%
Jumlah siswa siswa yang tuntas. Pada siklus 1 ketuntasan
12 21 29 meningkat menjadi 62%, dan pada siklus 2
lolos KKM
kembali meningkat menjadi 85% siswa
% siswa lolos
35% 62% 85% yang tuntas.
KKM
Rata-rata
nilai siswa
57,1 74,1 83,2 Nilai rata - rata
100
salam dan soal agar siswa lebih paham pada Pada pelaksanaannya teknik Berkirim
materi yang diajarkan. Hasil dari perbaikan Salam dan Soal menggabungkan beberapa
di siklus 2 adalah 85% siswa tuntas KKM. kemampuan dan ketrampilan siswa yang
Dengan rata-rata nilai siswa adalah 83,2. diharapakan dapat berdampak baik
terhadap hasil belajarnya.
SIMPULAN Indikator keberhasilan peningkatan
Beberapa siswa kelas IX D SMPN 3 pembelajaran siswa pada penelitian ini
Kediri merasa bahwa matematika adalah dilihat dari 75% siswa tuntas KKM
pelajaran yang sulit. Ada beberapa hal yang (dengan nilai 72). Hasil penelitian yang
dikeluhkan oleh guru dalam proses didapat dari data tes memperlihatkan
pembelajaran matematika, misalnya bahwa pada prasiklus terdapat 35% (12
fasilitas pendukung pembelajaran orang) siswa tuntas KKM. Pada siklus 1
matematika yang tidak sesuai dengan terdapat 62% (21 orang) siswa tuntas
kebutuhan, ketidaksiapan dari guru untuk KKM sehingga siklus dilanjutkan.
mengajar matematika secara modern Kemudian pada siklus 2 terdapat 85% (29
melalui media yang canggih. Metode orang) siswa tuntas KKM sehingga siklus
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dihentikan. Data tersebut memperlihatkan
sudah baik, namun masih kurang menggali terjadi peningkatan dari prasiklus sampai
kemampuan siswa untuk menemukan ide- siklus 2. Dan keberhasilan penelitian
ide baru dan berdiskusi. Siswa belum aktif sesuai dengan indikator keberhasilan
di dalam kelas yang ditandai dengan siswa didapat saat siklus 2, yaitu 85% siswa
jarang mengeluarkan pendapat maupun tuntas KKM. Nilai rata-rata untuk kerja
bertanya, siswa ribut sendiri bersama siswa di setiap siklus mengalami
temannya saat proses pembelajaran, dan kenaikan. Pada prasiklus nilai rata-rata
siswa belum aktif dalam kegiatan siswa adalah 57,1 atau di bawah KKM.
kelompok. Hal tersebut berakibat pada Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa adalah
rendahnya nilai rata-rata siswa di ulangan 74,1. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa
harian. Data menunjukkan bahwa hanya meningkat menjadi 83,2 atau di atas
35% siswa yang tuntas KKM. KKM.
Teknik Berkirim Salam dan Soal Dengan demikian dapat
merupakan salah satu teknik pembelajaran disimpulkan bahwa penerapan model
kooperatif yang menarik dan pembelajaran berkirim salam dan soal
menyenangkan. Pada teknik ini siswa dapat meningkatkan pemahaman dan hasil
akan diajak untuk membuat pertanyaan belajar siswa kelas IX D SMPN 3 Kediri
dan menjawab pertanyaaan dari kelompok pada mata pelajaran matematika materi
lain, serta adanya salam yang berupa yel- barisan dan deret bilangan tahun pelajaran
yel atau pun nyanyian. Hal tersebut akan 2017/2018.
meningkatkan kreatifitas yang dimiliki
oleh masing-masing siswa, selain itu DAFTAR RUJUKAN
dengan adanya salam yang berupa yel-yel Huda, M. 2012. Cooperative Learning:
ini akan menghidupakan susana kelas Metode, Teknik, dan Model
menjadi suasana pembelajaran yang Penerapan. Yogyakarta: Pustaka
menyenangkan, santai, dan tidak bosan. Pelajar.
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 30 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 31 Vol 5 No 1
Tahun 2019