Anda di halaman 1dari 11

Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31

Available online at: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus


DOI: https://doi.org/10.29407/pn.v5i1.12866

Penerapan Model Pembelajaran Berkirim Salam dan Soal untuk Meningkatkan


Pemahaman Matematika Materi Barisan Bilangan
Siswa Kelas IX D SMPN 3 Kediri

Sri Mariyanti
SMP Negeri 3 Kediri
mariyanti_smp3@yahoo.co.id

Abstrak
Beberapa siswa kelas IX D SMPN 3 Kediri merasa bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit. Untuk menanggulangi kesulitan siswa pada
mata pelajaran matematika, maka sebaiknya guru memilih dan
menggunakan metode pembelajaran inovatif yang menempatkan siswa
sebagai subjek belajar yang utama. Metode pembelajaran yang tepat
digunakan adalah metode berkirim salam dan soal karena berorientasi
student centered. Indikator keberhasilan peningkatan pembelajaran siswa
pada penelitian ini dilihat dari 75% siswa tuntas KKM (dengan nilai 72).
Hasil penelitian yang didapat dari data tes memperlihatkan bahwa pada
prasiklus terdapat 35% (12 orang) siswa tuntas KKM. Pada siklus 1 terdapat
62% (21 orang) siswa tuntas KKM sehingga siklus dilanjutkan. Kemudian
pada siklus 2 terdapat 85% (29 orang) siswa tuntas KKM sehingga siklus
dihentikan. Data tersebut memperlihatkan terjadi peningkatan dari prasiklus
sampai siklus 2. Dan keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator
keberhasilan didapat saat siklus 2, yaitu 85% siswa tuntas KKM. Nilai rata-
rata untuk kerja siswa di setiap siklus mengalami kenaikan. Pada prasiklus
nilai rata-rata siswa adalah 57,1 atau di bawah KKM. Pada siklus 1 nilai
rata-rata siswa adalah 74,1. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 83,2 atau di atas KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran berkirim salam dan soal dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IX D SMPN 3 Kediri pada mata
pelajaran matematika materi barisan dan deret bilangan tahun pelajaran
2017/2018.

Kata Kunci: Berkirim Salam dan Soal, Matematika, Peningkatan


Pemahaman, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN karena dalam pembelajaran, matematika


Matematika dianggap sangat terlalu kurang dikaitkan dengan kenyataan-
penting bagi kehi dupan manusia karena kenyataan yang ada atau yang biasa ditemui
memiliki keterkaitan dan menjadi siswa dalam lingkungan kehidupan siswa.
pendukung berbagai bidang ilmu serta Menurut Priyo (2011: 198)
berbagai aspek kehidupan manusia. Namun, pemahaman yang tidak mantap akan
bagi siswa matematika juga dianggap mengakibatkan siswa mengalami kesulitan
sebagai suatu mata pelajaran yang cukup dalam menyelesaikan soal-soal. Kesulitan
sulit, bahkan cukup menakutkan bagi siswa dalam mempelajari matematika
beberapa siswa. Hal ini mungkin karena dikarenakan siswa tidak membangun
matematika memiliki sifat abstrak, atau sendiri tentang pengetahuan konsep-konsep
Peer reviewed under responsibility of Universitas Nusantara PGRI Kediri.
© 2019 Universitas Nusantara PGRI Kediri, All right reserved, This is an open access article under
the CC BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

matematika melainkan cenderung diketahui baris geometri dengan U1 = 2 dan


menghafalkan konsep-konsep matematika U5 = 16, maka dalam menetukan rasio dari
tanpa mengetahui makna yang terkandung baris tersebut sebagaian besar siswa akan
pada konsep tersebut sehingga saat siswa terjebak dalam menghitung rasio dengan
menyelesaikan masalah matematika siswa membandingka nilai suku terbesar dengan
sering melakukan kesalahan dan tidak
suku terkecil atau sehingga r = 8.
menemukan solusi penyelesaian
Padahal langkah yang tepat adalah
masalahnya.
menguraikan terlebih dahulu bentuk U1 dan
Berkaitan dengan kesulitan siswa
dalam pemecahan masalah tersebut, maka U5 sehingga didapat penyelesaian =
diperlukan penelusuran kesalahan siswa dengan mensubstitusikan nilai U1 = 2 dan
dalam menyelesaiakan soal dengan
U5 = 16 maka = 8 = r3 sehingga
mendeteksi kesulitan siswa dalam belajar
matematika. Kesalahan umum yang diperoleh r = 2.
dilakukan siswa dalam mengerjakan tugas Pada penelitian sebelumnya, Lilis
matematika yaitu kurangnya pengetahuan (2013) menyatakan bahwa pemahaman
tentang simbol, kurangnya pemahaman bahasa merupakan kesalahan yang paling
tentang nilai tempat, penggunaan proses banyak dilakukan siswa. Hal ini disebabkan
yang keliru, kesalahan perhitungan, dan siswa kurang memahami atau mencermati
tulisan yang tidak dapat dibaca sehingga bahasa soal sehingga kesulitan menentukan
siswa melakukan kekeliruan karena tidak apa yang diketahui dalam soal. Hasil
mampu lagi membaca tulisannya sendiri. penelitian menunjukkan bahwa siswa yang
Seorang guru dituntut untuk mampu mampu menyelesaikan soal matematika
dalam menanamkan konsep matematika dalam bentuk cerita pokok bahasan barisan
dengan benar agar siswa mampu dan deret yaitu 1 orang, sedangkan siswa
menanamkan penalaran matematika. Untuk yang belum mampu menyelesaikan soal
membantu siswa dalam menyelesaikan berjumlah 9 orang. Persentase kesalahan
soal-soal matematika perlu adanya dalam aspek bahasa sebesar 66% tergolong
identifikasi kesalahan dalam mengerjakan tinggi, persentase kesalahan dalam aspek
soal. Hal ini dilakukan agar guru dapat prasyarat sebesar 56% tergolong sedang,
memberikan bimbingan yang tepat sehingga dan persentase kesalahan aspek terapan
kemampuan siswa bertambah baik. sebasar 58% tergolong sedang.
Materi barisan dan deret merupakan Beberapa siswa kelas IX D SMPN 3
salah satu materi yang membutuhkan cara Kediri merasa bahwa pelajaran matematika
penyelesaian yang beragam sehingga adalah pelajaran yang sulit. Ada beberapa
diperlukan kemampuan pemecahan masalah hal yang dikeluhkan oleh guru dalam proses
yang tinggi untuk memecahkan masalah pembelajaran matematika, misalnya
yang diberikan. Namun dalam proses fasilitas pendukung pembelajaran
pembelajaran dikelas sering dijumpai siswa matematika yang tidak sesuai dengan
banyak kesulitan dalam materi baris dan kebutuhan, ketidaksiapan dari guru yang
deret, salah satunya adalah materi barisan untuk mengajar matematika secara modern
melalui media yang canggih. Metode
geometri. Sebagai contoh dalam penentuan
pembelajaran yang diterapkan oleh guru
rasio dari baris geometri. Misal jika
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 22 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

sudah baik, namun masih kurang menggali Pembelajaran kooperatif adalah


kemampuan siswa untuk menemukan ide- suatu model pembelajaran yang saat ini
ide baru dan berdiskusi. Siswa belum aktif banyak digunakan untuk mewujudkan
di dalam kelas yang ditandai dengan siswa kegiatan belajar mengajar yang berpusat
jarang mengeluarkan pendapat maupun pada siswa (student oriented), terutama
bertanya, siswa ribut sendiri bersama untuk mengatasi permasalahan yang
temannya saat proses pembelajaran, dan ditemukan oleh guru dalam mengaktifkan
siswa belum aktif dalam kegiatan siswa, yang tidak dapat bekerja sama
kelompok. Hal tersebut berakibat pada dengan orang lain, siswa yang agresif dan
rendahnya nilai rata-rata siswa di ulangan tidak peduli pada yang lain. Menurut
harian. Data menunjukkan bahwa hanya Johnson & Johnson dalam Trianto (2010:
35% siswa yang tuntas KKM. 57) menyatakan tujuan pokok belajar
Untuk menanggulangi kesulitan kooperatif adalah memaksimalkan belajar
siswa pada mata pelajaran matematika, siswa untuk peningkatan prestasi akademik
maka sebaiknya guru memilih dan dan pemahaman baik secara individu
menggunakan metode pembelajaran maupun secara kelompok.
inovatif yang menempatkan siswa sebagai Model pembelajaran kooperatif
subjek belajar yang utama. Metode memiliki beragam jenisnya, salah satu
pembelajaran yang tepat digunakan adalah teknik model pembelajaran kooperatif
metode berkirim salam dan soal karena adalah Berkirim Salam dan Soal. Mengenai
berorientasi student centered. pengertian teknik Berkirim Salam dan Soal,
Lie dalam Isjoni (2009: 113) berpendapat,
KAJIAN TEORI “Berkirim Salam dan Soal, teknik ini
Model Pembelajaran Kooperatif memberi kesempatan kepada siswa untuk
Berkirim Salam dan Soal melatih pengetahuan dan ketrampilan
Menurut Soekamto dalam Trianto mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri
(2010: 22) menyatakan model pembelajaran sehingga merasa terdorong untuk belajar
adalah kerangka konseptual yang dan menjawab pertanyaan yang dibuat
melukiskan prosedur yang sistematis dalam teman sekelasnya”. Berdasarkan pengertian
mengorganisasikan pengalaman belajar tersebut dapat dipahami bahwa teknik
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan Berkirim Salam dan Soal adalah salah satu
berfungsi sebagai pedoman bagi para model pembelajaran kooperatif yang
perancang pembelajaran dan para pengajar mendorong siswa untuk membuat
dalam merencanakan aktivitas belajar pertanyaan, kemudian pertanyaan tersebut
mengajar. Lie dalam Isjoni (2009: 23) dikirimkan kepada kelompok lain disertai
mengemukakan bahwa model pembelajaran dengan adanya salam. Pada tahap
kooperatif dengan istilah pembelajaran selanjutnya, setiap kelompok menjawab
gotong royong, yaitu sistem pembelajaran pertanyaan yang diberikan dari kelompok
yang memberi kesempatan kepada peserta sebelumnya dan mendiskusikannya
didik untuk bekerjasama dengan siswa lain kembali.
dalam tugas-tugas yang terstruktur. Isjoni Teknik Berkirim Salam dan Soal
(2009: 23) mengemukakan pendapat merupakan salah satu teknik pembelajaran
sebagai berikut: kooperatif yang menarik dan
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 23 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

menyenangkan. Pada teknik ini siswa akan pembelajaran adalah teknik ini lebih cocok
diajak untuk membuat pertanyaan dan untuk persiapan menjelang tes. Menurut
menjawab pertanyaaan dari kelompok lain, Singer (1973: 78) mengemukakan bahwa
serta adanya salam yang berupa yel-yel atau minat adalah suatu landasan yang paling
pun nyanyian. Hal tersebut akan meyakinkan demi keberhasilan suatu proses
meningkatkan kreatifitas yang dimiliki oleh belajar. Jika seorang murid memiliki rasa
masing-masing siswa, selain itu dengan ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti
adanya salam yang berupa yel-yel ini akan dan mengingatnya. Belajar akan akan
menghidupakan susana kelas menjadi merupakan suatu siksaan dan tidak akan
suasana pembelajaran yang menyenangkan, memberi manfaat jika tidak disertai sifat
santai, dan tidak bosan. Pada terbuka bagi bahan-bahan pelajaran.
pelaksanaannya teknik Berkirim Salam dan Mengingat pentingnya minat pada
Soal menggabungkan beberapa kemampuan setiap individu yang berpengaruh juga
dan ketrampilan siswa yang diharapakan terhadap proses dan hasil pembelajaran,
dapat berdampak baik terhadap hasil maka perlu dilakukan upaya untuk
belajarnya. mengembangkan minat. Berkaitan dengan
Kemampuan tersebut adalah hal ini Lucy (2009: 35) menyatakan bahwa
kemampuan membaca, menulis, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan
mendengar, dan berbicara, dengan teknik oleh orang tua dan guru dalam
ini siswa akan terdorong untuk membaca mengembangkan minat dan bakat anak
sumber belajar karena pada teknik ini siswa yaitu antara lain (1) Sejak usia dini, cermati
diharuskan untuk membuat pertanyaan dan berbagai kelebihan, ketrampilan, dan
menjawab pertanyaan terkait dengan materi kemampuan yang tampak menonjol pada
pelajaran. Menulis dan mendengar itu anak, (2) Bantu anak dalam meyakini dan
sudah pasti, karena teknik ini dilaksanakan fokus pada kelebihan dirinya, (3)
secara kelompok dan gotong royong. Pada Kembangkan konsep diri pada anak, (4)
akhirnya teknik ini juga akan mendorong Perkaya anak dengan berbagai wawasan,
siswa untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan, serta pengalaman di berbagai
berbicaranya, hal ini terkait dengan adanya bidang, (5) Usahakan berbagai cara untuk
proses diskusi dan sesi tanya jawab. meningkatkan minat anak untuk belajar dan
Model pembelajaran teknik menekuni bidang-bidang yang menjadi
Berkirim Salam dan Soal yang digunakan kelebihannya, (6) Tingkatkan motivasi anak
dalam penelitian ini juga memiliki untuk mengembangkan dan melatih
kelebihan dan kekurangan. Berkaitan kemampuannya, (7) Berikan penghargaan
dengan hal ini Huda (2012: 137), dan pujian untuk setiap usaha yang
mengemukakan bahwa kelebihan dan dilakukan anak, (8) Stimulasi anak untuk
kekurangan teknik Berkirim Salam dan meluaskan kemampuanya dari satu bakat ke
Soal, kelebihannya antara lain (1) Melatih bakat yang lain (9) Sediakan fasilitas atau
pengetahuan peserta didik, (2) Melatih sarana untuk mengembangkan bakat anak,
ketrampilan berpikir peserta didik, (3) (10) Dukung anak untuk mengatasi
Bisa digunakan untuk semua mata berbagai kesulitan dan hambatan dalam
pelajaran. mengembangkan bakatnya, (11) Jalin
Kekurangannya adalah dalam hubungan baik antara orangtua dan guru
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 24 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

dengan anak. siswa. Hal tersebut juga akan menarik


Model pembelajaran teknik perhatian siswa terhadap proses
Berkirim Salam dan Soal diharapkan dapat pembelajaran di kelas. Seperti yang kita
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa ketahui perasaan senang dan ketertarikan
dengan berpedoman pada beberapa alasan. terhadap sesuatu merupakan unsur-unsur di
Pertama, pada teknik ini siswa dituntut dalam minat. Jadi, peneliti mengharapkan
untuk membuat pertanyaan dan menjawab bahwa teknik Berkirim Salam dan Soal
pertanyaan dari kelompok lain, sehingga akan efektif untuk meninkatkan minat dan
siswa terdorong untuk mau membaca hasil belajar siswa di kelas.
berbagai sumber belajar dan berdiskusi Pemahaman Konsep Matematika
dengan teman. Apabila ada hal yang kurang Pengetahuan dan pemahaman siswa
dimengerti, maka siswa dapat terhadap konsep matematika menurut
menjadikannya pertanyaan yang nantinya NCTM (1989) dapat dilihat dari
akan dijawab oleh kelompok lain atau kemampuan siswa dalam: (1)
dibahas bersama dengan guru dan siswa Mendefinisikan konsep secara verbal dan
lainnya. Hal seperti ini besar tertulis; (2) Mengidentifikasi, membuat
kemungkinannya untuk menambah contoh dan bukan contoh; (3)
pengetahuan siswa dan membantu siswa Menggunakan model, diagram, dan simbol-
untuk lebih mudah memahami materi simbol untuk mempresentasikan suatu
pelajaran. Siswa akan jauh lebih paham dan konsep; (4) Mengubah suatu bentuk
hal ini akan meminimalisir kesulitan siswa presentasi ke dalam bentuk lain; (5)
untuk mengerjakan soal pada saat tes. Mengenal berbagai makna dan interpretasi
Sehingga, pemahaman siswa terhadap konsep; (6) Mengidentifikasi sifat-sifat
materi pelajaran tersebut akan berdampak suatu konsep dan mengenal syarat yang
baik baik bagi hasil belajar siswa nantinya. menentukan suatu konsep; (7)
Kedua, pada teknik Berkirim Salam Membandingkan dan membedakan konsep-
dan Soal yang menjadikan teknik ini konsep.
menarik adalah setiap kelompok harus Ruseffendi (2006) membedakan
memiliki yel-yel sebagai salam dan pemahaman menjadi tiga bagian, di
identitas dari setiap kelompok. Yel-yel yang antaranya: (a) Pemahaman translasi
dibuat siswa merupakan salah satu wujud (terjemahan) digunakan untuk
dari pengembangan kretifitas siswa dalam menyampaikan informasi dengan bahasa
setiap kelompok. Adanya yel-yel dan bentuk yang lain dan menyangkut
diharapakan dapat menjadikan suasana pemberian makna dari suatu informasi yang
kelas menjadi hidup dan menciptakan bervariasi; (b) Pemahaman interpretasi
suasana belajar yang santai dan (penjelasan) digunakan untuk menafsirkan
menyenangkan sehingga siswa tidak merasa maksud dari bacaan, tidak hanya dengan
bosan. kata-kata dan frase, tetapi juga mencakup
Pembelajaran yang menyenangkan pemahaman suatu informasi dari sebuah
seperti ini diharapkan akan meningkatkan ide; (c) Ekstrapolasi (perluasan); mencakup
minat siswa terhadap pembelajaran di kelas, etimasi dan prediksi yang didasarkan pada
adanya unsur non akademik berupa yel-yel sebuah pemikiran, gambaran dari suatu
akan menciptakan suasana senang pada informasi, juga mencakup pembuatan
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 25 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

kesimpulan dengan konsekuensi yang IX D SMPN 3 Kediri tahun pelajaran


sesuai dengan informasi jenjang kognitif 2017/2018 yang berjumlah 34 siswa yang
yang ketiga yaitu penerapan yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 20 siswa
menggunakan atau menerapkan suatu bahan perempuan.
yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru, Langkah pembelajaran di kelas yang
yaitu berupa ide, teori atau petunjuk teknis. digunakan adalah diawali dengan guru
Polya (dalam Sumarmo, 2005) menyampaikan materi. Guru membagi
mengemukakan empat tingkat pemahaman siswa dalam kelompok. Setiap kelompok
matematik yaitu pemahaman mekanikal, ditugaskan untuk menuliskan dua soal yang
pemahaman induktif, pemahaman rasioanal, akan dikirimkan ke kelompok lain dan
dan pemahaman intuitif. Pemahaman menciptakan salam khas kelompok. Siswa
mekanikal, apabila siswa dapat mengingat, melakukan diskusi kelompok. Setiap
menerapkan rumus secara rutin dan kelompok mengirimkan utusan yang akan
menghitung secara sederhana. memberikan soal dan menyampaikan salam
Pemahaman induktif, apabila siswa khas ke kelompok lain. Setiap kelompok
dapat menerapkan rumus atau konsep berdiskusi menjawab soal. Jawaban setiap
dalam kasus sederhana atau dalam kasus kelompok dicocokkan dengan jawaban
serupa. Pemahaman rasional, apabila siswa kelompok yang membuat soal. Guru
dapat membuktikan kebenaran suatu rumus memberikan pembenaran terhadap jawaban
dan teorema. (Sudrajat, Mulyaningsih, siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk
Kurniawan, Sari, & Permana, 2018) menanyakan materi yang belum dipahami.
Pemahaman intuitif, apabila siswa dapat Pengumpulan data menggunakan
memperkirakan kebenaran dengan pasti tiga teknik yaitu teknik tes, observasi, dan
sebelum menganalisis lebih lanjut. Pada dokumentasi. Instrumen penelitian yang
dasarnya konsep geometri bersifat abstrak, digunakan adalah lembar observasi dan tes
akan tetapi konsep-konsep geometri dapat hasil belajar.
diwujudkan dengan cara semi konkrit
maupun konkrit. Gambar dan model-model HASIL DAN PEMBAHASAN
geometri dapat diamati secara langsung Siklus I
oleh siswa saat pembelajaran berlangsung, Pelaksanaan tindakan pada siklus 1
sehingga menjadikan kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 3 Kediri, dengan
pembelajaran yang menantang dan jumlah siswa sebanyak 34 orang. Tindakan
menyenangkan. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 ini
yang menarik perhatian siswa akan didasarkan pada rencana pelaksanaan
berdampak pada peningkatan pemahaman pembelajaran yang telah disusun dengan
siswa terhadap konsep-konsep yang menggunakan model pembelajaran
dipelajarinya. Berkirim salam dan Soal. Pelaksanaan
Pertemuan pada siklus 1 dimulai dengan
METODE PENELITIAN guru memberikan salam dan meminta siswa
Penelitian ini dilakukan di kelas IX untuk berdoa. Kemudian guru memeriksa
D SMPN 3 Kediri. Waktu penelitian adalah kehadiran dan kesiapan peserta didik,
bulan Januari sampai dengan Februari tahun memberi motivasi pada peserta didik serta
2018. Subjek penelitian adalah siswakelas menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 26 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

menyampaikan bahwa proses pembelajaran siswa. Di akhir pembelajaran, Guru


menggunakan model berkirim salam dan melakukan evaluasi bersama-sama dengan
soal. Kemudian, guru menjelaskan langkah- peserta didik serta membuat kesimpulan,
langkah model pembelajaran Berkirim kemudian guru menyampaikan rencana
salam dan soal. Saat guru menjelaskan pembelajaran pada pertemuan berikutnya,
prosedur model pembelajaran berkirim dilanjutkan guru menutup kegiatan
salam dan soal terlihat siswa masih tidak pembelajaran. Di akhir pertemuan
mengerti dan kurang paham. Guru dilakukan posttest. Guru memberikan soal
menyampaikan materi secara singkat dan dalam bentuk pilihan ganda kepada semua
jelas. Tetapi beberapa siswa terlihat ramai siswa. Posttest atau ulangan harian ini akan
dan kurang fokus. Guru meminta siswa digunakan sebagai data penilaian
untuk diam dan tidak ramai. Kemudian, kemampuan siswa.
guru membagi siswa dalam kelompok, Berdasarkan observasi guru dan
siswa terlihat gaduh saat berpindah tempat siswa terlihat kondisi kinerja berada di
untuk berkumpul dengan kelompoknya tingkat cukup. Untuk meningkatkan kinerja
masing-masing. guru dan siswa di siklus berikutnya maka di
Guru menugaskan setiap kelompok bawah ini adalah catatan yang dibuat oleh
untuk menuliskan dua soal yang akan observer saat melakukan observasi pada
dikirimkan ke kelompok lain dan pelaksanaan penelitian: a) setiap kelompok
menciptakan salam khas kelompok, terlihat membuat 3 soal; b) penentuan bertukar soal
siswa melakukan diskusi bersama ditentukan oleh guru secara acak; c)
kelompok untuk membuat soal dan anggota kelompok ditentukan guru; d)
menciptakan salam khas kelompok. anjurkan siswa membawa referensi lain; e)
Kemudian setiap kelompok mengirimkan motivasi siswa untuk aktif berdiskusi.
utusan yang akan memberikan soal dan Siklus 2
menyampaikan salam khas ke kelompok Pelaksanaan siklus 2 dimulai dengan
lain, saat melakukan aktivitas ini suasana guru memberikan salam dan meminta siswa
kelas terlihat gaduh kembali karena setiap untuk berdoa. Kemudian guru memeriksa
utusan kelompok menyampaikan salam kehadiran dan kesiapan peserta didik,
dengan ekspresinya yang berbeda-beda, memberi motivasi pada peserta didik serta
namun suasana ini menunjukkan keaktifan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru
siswa terlibat dalam pembelajaran serta menyampaikan bahwa proses pembelajaran
menumbuhkan motivasi siswa. Setiap menggunakan model berkirim salam dan
kelompok berdiskusi menjawab soal yang soal. Kemudian, guru menjelaskan langkah-
diperoleh dari utusan kelompok lain yang langkah model pembelajaran Berkirim
mengirimkan soal. salam dan soal. Saat guru menjelaskan
Jawaban setiap kelompok prosedur model pembelajaran berkirim
dicocokkan dengan jawaban kelompok salam dan soal terlihat siswa mengerti dan
yang membuat soal, pada aktivitas ini antar paham. Guru menyampaikan materi secara
kelompok masih cenderung pasif . Siswa singkat dan jelas, suasana kelas kondusif
diberikan kesempatan untuk menanyakan terlihat siswa memperhatikan guru.
materi yang belum dipahami dan guru Kemudian, guru membagi siswa dalam
menjelaskan apa yang belum difahami oleh kelompok. Guru menugaskan setiap
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 27 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

kelompok untuk menuliskan dua soal yang antarsiswa sehingga proses pembelajaran
akan dikirimkan ke kelompok lain dan tidak lancar. Proses pembelajaran seperti ini
menciptakan salam khas kelompok, terlihat kurang melibatkan aktivitas siswa dalam
Siswa melakukan diskusi bersama belajar.
kelompok untuk membuat soal dan Sebagian besar siswa merasa
menciptakan salam khas kelompok. Matematika adalah pelajaran yang sulit dan
Kemudian Setiap kelompok mengirimkan membingungkan. Siswa kelas IX D SMPN
utusan yang akan memberikan soal dan 3 Kediri kurang fokus dalam
menyampaikan salam khas ke kelompok memperhatikan guru. Metode pembelajaran
lain, terlihat semua siswa aktif dan antusias yang diterapkan oleh guru kurang tepat,
dalam melaksanakan kunjungan ke kurang menggali kemampuan siswa untuk
kelompok lain. Setiap kelompok berdiskusi menemukan ide-ide baru dalam
menjawab soal yang diperoleh dari utusan memecahkan masalah dan tidak
kelompok lain yang mengirimkan soal. mengarahkan siswa untuk berdiskusi. Siswa
Jawaban setiap kelompok belum aktif di dalam kelas yang ditandai
dicocokkan dengan jawaban kelompok dengan siswa jarang mengeluarkan
yang membuat soal, pada aktivitas ini pendapat maupun bertanya, siswa ribut
terlihat terjadi adu argument dan bertukar sendiri bersama temannya saat proses
pikiran antara satu kelompok dengan pembelajaran, dan siswa belum aktif dalam
kelompok yang lain. Kemudian Guru kegiatan kelompok. Hal tersebut berakibat
memberikan pembenaran terhadap jawaban pada rendahnya nilai rata-rata siswa di
siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk ulangan harian. Data menunjukkan bahwa
menanyakan materi yang belum dipahami nilai siswa hanya 35% siswa yang tuntas
dan guru menjelaskan apa yang belum KKM.
difahami oleh siswa. Di akhir pembelajaran, Hasil observasi pada kinerja guru di
Guru melakukan evaluasi bersama-sama penelitian tindakan kelas ini menunjukkan
dengan peserta didik serta membuat bahwa semakin meningkat di setiap
kesimpulan, kemudian, guru siklusnya. Di siklus 1, kinerja guru masuk
menyampaikan rencana pembelajaran pada dalam kategori cukup. Hal ini terjadi karena
pertemuan berikutnya, dilanjutkan guru guru masih belum mampu menjelaskan
menutup kegiatan pembelajaran. tentang langkah-langkah pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa. Selain itu, sepertinya guru
sebelum melakukan tindakan (prasiklus), masih terlalu terpaku pada prosedur
peneliti menemukan informasi terkait langkah model pembelajaran berbagi salam
pelaksanaan pembelajaran Matematika. dan soal, namun melupakan tugasnya untuk
Informasi yang diperoleh peneliti saat terus memotivasi siswa agar tidak takut
melakukan observasi (prasiklus), yaitu guru dalam mencoba. Di siklus 2, kinerja guru
menggunakan metode ceramah selama masuk dalam kategori baik. Hal ini terjadi
proses pembelajaran berlangsung. Siswa karena guru telah belajar dari hasil refleksi
berjumlah 34 terlihat kurang berkonsentrasi di siklus sebelumnya.
ketika belajar. Oleh sebab itu, peran guru di Hasil observasi siswa yang
sini adalah sebagai penuntun utama. Guru dilakukan observer memperlihatkan bahwa
kurang meningkatkan komunikasi pada siklus 1 aktivitas siswa dalam kategori
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 28 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

cukup. Di siklus 1 masih banyak siswa yang Pada grafik di atas di tahap prasiklus
ramai dan kurang memperhatikan hanya 12 dari 34 siswa yang tuntas.
penjelasan dari guru. Selain itu, masih juga Kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi
ditemukan siswa yang bercanda dengan 21 dari 34 siswa yang tuntas. Lalu pada
temannya atau bermain sendiri. Pada siklus siklus 2 kembali meningkat menjadi 29 dari
2 aktivitas siswa masuk dalam kategori 34 siswa yang tuntas.
baik. Hal itu ditandai dengan meningkatnya
antusiasme siswa terhadap pembelajaran, Persentase
meningkatnya keaktifan siswa dalam proses Ketuntasan
pembelajaran serta banyaknya siswa yang
100
bertanya dan berani menjawab pertanyaan
80
guru.
60
Tujuan dari penelitian ini adalah
40
meningkatkan pemahaman siswa pada mata
20
pelajaran matematika materi barisan dan
0
deret bilangan yang ditunjukkan dalam Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dari
tahap prasiklus sampai siklus 2 terlihat pada Gambar 2. Grafik persentase ketuntasan
tabel di bawah ini : Pada grafik di atas menunjukkan
Tabel 1. Hasil posttest siswa persentase ketuntasan dalam setiap
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 siklusnya. Pada tahap prasiklus hanya 35%
Jumlah siswa siswa yang tuntas. Pada siklus 1 ketuntasan
12 21 29 meningkat menjadi 62%, dan pada siklus 2
lolos KKM
kembali meningkat menjadi 85% siswa
% siswa lolos
35% 62% 85% yang tuntas.
KKM
Rata-rata
nilai siswa
57,1 74,1 83,2 Nilai rata - rata
100

Untuk melihat peningkatan nilai


hasil belajar dapat dilihat pada grafik 50
berikut ini:
0
Siswa Tuntas Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
40 Gambar 3. Grafik nilai rata-rata
30 Pada grafik di atasmenunjukkan
nilai rata-rata yang didapat siswa dalam
20 setiap siklus. Pada prasiklus nilai rata-rata
10
siswa adalah 57,1 atau di bawah KKM.
Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa adalah
0 74,1 atau di atas KKM. Pada siklus 2 nilai
Prasiklus Siklus 1 siklus 2
rata-rata siswa meningkat menjadi 83,2 atau
Gambar 1. Grafik jumlah siswa tuntas di atas KKM. Pada siklus 2, guru membuat
modifikasi langkah pembelajaran Berkirim
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 29 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

salam dan soal agar siswa lebih paham pada Pada pelaksanaannya teknik Berkirim
materi yang diajarkan. Hasil dari perbaikan Salam dan Soal menggabungkan beberapa
di siklus 2 adalah 85% siswa tuntas KKM. kemampuan dan ketrampilan siswa yang
Dengan rata-rata nilai siswa adalah 83,2. diharapakan dapat berdampak baik
terhadap hasil belajarnya.
SIMPULAN Indikator keberhasilan peningkatan
Beberapa siswa kelas IX D SMPN 3 pembelajaran siswa pada penelitian ini
Kediri merasa bahwa matematika adalah dilihat dari 75% siswa tuntas KKM
pelajaran yang sulit. Ada beberapa hal yang (dengan nilai 72). Hasil penelitian yang
dikeluhkan oleh guru dalam proses didapat dari data tes memperlihatkan
pembelajaran matematika, misalnya bahwa pada prasiklus terdapat 35% (12
fasilitas pendukung pembelajaran orang) siswa tuntas KKM. Pada siklus 1
matematika yang tidak sesuai dengan terdapat 62% (21 orang) siswa tuntas
kebutuhan, ketidaksiapan dari guru untuk KKM sehingga siklus dilanjutkan.
mengajar matematika secara modern Kemudian pada siklus 2 terdapat 85% (29
melalui media yang canggih. Metode orang) siswa tuntas KKM sehingga siklus
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dihentikan. Data tersebut memperlihatkan
sudah baik, namun masih kurang menggali terjadi peningkatan dari prasiklus sampai
kemampuan siswa untuk menemukan ide- siklus 2. Dan keberhasilan penelitian
ide baru dan berdiskusi. Siswa belum aktif sesuai dengan indikator keberhasilan
di dalam kelas yang ditandai dengan siswa didapat saat siklus 2, yaitu 85% siswa
jarang mengeluarkan pendapat maupun tuntas KKM. Nilai rata-rata untuk kerja
bertanya, siswa ribut sendiri bersama siswa di setiap siklus mengalami
temannya saat proses pembelajaran, dan kenaikan. Pada prasiklus nilai rata-rata
siswa belum aktif dalam kegiatan siswa adalah 57,1 atau di bawah KKM.
kelompok. Hal tersebut berakibat pada Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa adalah
rendahnya nilai rata-rata siswa di ulangan 74,1. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa
harian. Data menunjukkan bahwa hanya meningkat menjadi 83,2 atau di atas
35% siswa yang tuntas KKM. KKM.
Teknik Berkirim Salam dan Soal Dengan demikian dapat
merupakan salah satu teknik pembelajaran disimpulkan bahwa penerapan model
kooperatif yang menarik dan pembelajaran berkirim salam dan soal
menyenangkan. Pada teknik ini siswa dapat meningkatkan pemahaman dan hasil
akan diajak untuk membuat pertanyaan belajar siswa kelas IX D SMPN 3 Kediri
dan menjawab pertanyaaan dari kelompok pada mata pelajaran matematika materi
lain, serta adanya salam yang berupa yel- barisan dan deret bilangan tahun pelajaran
yel atau pun nyanyian. Hal tersebut akan 2017/2018.
meningkatkan kreatifitas yang dimiliki
oleh masing-masing siswa, selain itu DAFTAR RUJUKAN
dengan adanya salam yang berupa yel-yel Huda, M. 2012. Cooperative Learning:
ini akan menghidupakan susana kelas Metode, Teknik, dan Model
menjadi suasana pembelajaran yang Penerapan. Yogyakarta: Pustaka
menyenangkan, santai, dan tidak bosan. Pelajar.
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 30 Vol 5 No 1
Tahun 2019
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (1), 2019, 21-31
Sri Mariyanti

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif:


Meningkatkan Kecerdasan
Komunikasi Antar Peserta Didik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa, E. 2017. Menjadi Guru
Profesional Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Priyo, Dwi. 2011. Masalah-masalah Dalam
Pembelajaran Matematika. Malang:
Widya Warta.
Setia, Lilis. 2013. Analisis Kemampuan
Siswa Menyelesaikan Soal
Matematika dalam Bentuk Cerita
Pokok Bahasan Barisan dan Deret
pada
Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3
Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sudrajat, D., Mulyaningsih, I., Kurniawan,
C., Sari, I. N., & Permana, E. P.
(2018). Computer assisted
instruction model for mathematics
education. Journal of Advanced
Research in Dynamical and Control
Systems, 10(13 Special Issue),
1613–1616.
Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning:
Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2010. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif:
Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana.

http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 31 Vol 5 No 1
Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai