Abstrak
_______________________________________________________________
Pendidikan matematika merupakan ilmu yang sangat penting untuk dipelajari karena
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan dalam berpikir logis, serta dapat menyelesaikan masalah baik masalah
dalam disiplin ilmu atau masalah dalam kehidupan sehari-hari. Maka penentuan
model pembelajaran yang menarik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran
matematika untuk memperbaiki pemahaman konsep dan menarik perhatian siswa,
karena pada umumnya tidak semua peserta didik dapat memahami konsep dan
kurangnya minat yang dimiliki peserta didik sehingga berpengaruh pada hasil akhir
pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan model pembelajaran
yang menarik perhatian siswa yaitu dengan penggunaan model pembelajaran
Example non Example untuk mata pelajaran matematika materi bangun datar. Model
pembelajaran ini tidak hanya menggunakan gambar-gambar untuk menyampaikan
penjelasan materi yang akan diajarkan tetapi mengetahui dan menghafal konsep-
konsep atau rumus-rumus tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan
untuk menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil
data yang telah dicapai persiklusnya mengalami peningkatan perbaikkan
pembelajaran dimana pada pra siklus 43,3%, siklus I meningkat sebesar 86,6% ini
sudah dikatakan tuntas karena pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal
siswa yang mendapat nilai 7 keatas mencapai 85 %, maka model Example Non
Example pada materi bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar matematika IV
di SD.
Berakhirnya suatu proses belajar, maka merupakan pengembangan dari desain Tru-
peserta didik memperoleh suatu hasil belajar. experimental design. Penelitian ini ditujukan
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu untuk mengetahui pengaruh penggunaan
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. metode Example Non Example pada peserta
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan didik kelas empat Sekolah Dasar pada mata
kegiatan penilaian hasil belajar. Dari sisi pelajaran Matematika materi Bangun Datar.
peserta didik, hasil belajar merupakan
berakhirnya panggal dan puncak proses belajar. Teknik pengumpulan untuk analisis
Materi bangun datar dalam kebutuhan dilakukan dengan teknik observasi
pembelajaran matematika merupakan materi dan wawancara kepada peserta didik dan guru.
yang penting, materi bangun datar juga banyak Teknik analisis data yang digunakan pada
diaplikasikan pada berbagai bidang, misalnya penelitian ini dengan menggunakan skala
tekhnik mesin, tekhnik sipil, dan lain-lain. likert.
diharapkan siswa dapat menguasai materi
tersebut dengan baik. Namun kenyataanya Tabel 1. Kategori Skor
pada kelas IV di SD, pemahaman siswa
terhadap materi tersebut masih kurang. Pada
materi bangun datar di SD tersebut masih No. Aspek Skor
Ketuntasan
kurang. Pada materi bangun datar para siswa di 1. Baik 3
SD tersebut masih kurang. Pada materi bangun 2. Cukup 2
datar para siswa di SD tersebut masih 3. Kurang 1
mengalami kesulitan, apalagi pembelajaran
yang di lakukan di SD tersebut masih
menggunakan pembelajaran konvensional,
sehingga peneliti merasa bahwa jika model
pembelajaran Examples Non Examples
diterapkan, maka akan meningkatkan hasil Jumlah skor total jawaban
belajar para siswa di SD tersebut. %= Jumlah skor total maksimum
Berdasarkan latar belakang masalah di indikator
atas, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh
model pembelajaran Examples Non Examples
terhadap hasil belajar matematika siswa pada
materi bangun datar di sekolah tersebut.
Dengan demikian peneliti berminat melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model
Examples Non Examples Pada Hasil Belajar
Matematika Materi Bangun Datar Kelas IV Apabila hasil nilai kelayakan telah
SD” . diperoleh maka selanjutnya adalah pengukuran
predikat dari penelitian dengan menggunakan
METODOLOGI rating scale, berikut merupakan tabel rating
scale yang digunakan untuk pengukuran
kelayakan penggunaan model Examples Non
Metode penelitian ini menggunakan Examples.
metode penelitian kuantitatif eksperimen, yang
bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara
Tabel 2. Kategori kelayakan berdasarkan
variable satu dengan variable yang lainya.
rating scale.
Desain penelitian eksperimen meliputi Pre-
Skor dalam persen Kategori kelayakan
experimental design merupakan variable yang 0-25% Tidak layak
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variable >25%-50% Kurang layak
independen, Tru-experimental design pada >50%-75% Cukup layak
>75%-100% Sangat layak
desain ini peneiti dapat mengontrol semua
variable luar yang mempengaruhi jalanya HASIL DAN PEMBAHASAN
eksperimen dan Quasy experimental design A. Hasil belajar
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0
5. Belah Ketupat
Gambar 6. Layang-Layang
Definisi:
Layang-layang adalah
bangun geometri berbentuk
segiempat yang terbentuk dari
dua segitiga sama kaki yang
alasnya berhimpitan.
Sifat-Sifat:
a) Mempunyai 1 simetri
lipat. Tidak
Gambar 5. Belah Ketupat mempunyai simetri
Definisi: putar
Belah ketupat adalah b) Mempunyai 4 sisi
bangun datar dua dimensi sepasang-sepasang
yang dibentuk oleh empat yang sama panjang.
rusuk yang sama panjang dan c) Mempunyai 4 buah
dan memiliki dua pasang sudut.
sudut bukan siku-siku yang d) Sepasang sudut yang
masing-masing sama besar berhadapan sama besar.
dengan sudut di hadapannya. e) Mempunyai 2 diagonal
Sifat-Sifat: berbeda dan tegak
a) Mempunyai 2 simetri lurus(Christine
lipat. Wulandari S, 2017).
b) Mempunyai 2 simeteri Rumus:
putar. Keliling = a+b+c+d
c) Mempunyai 4 titik Luas = ½ x d1 x d2
sudut.
d) Sudut yang berhadapan 7. Trapesium
besarnya sama.
e) Sisinya tidak tegak
lurus.
f) Mempunyai 2 diagonal
yang berbeda
panjangnya (Christine Gambar 7. Trapesium
Wulandari S, 2017). Definisi:
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0