Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional Pendidikan Dasar

Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara


“Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0”

PENGARUH MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA HASIL


BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR KELAS IV
SD

Khoirul Anisah, Nam Penulis2 & Nama Penulis3


1
PGSD Universitas Nahdlatul Ulama’, anisahkhoirul.com@gmail.com
2
PGSD Universitas Nahdlatul Ulama’, ameliaviajepara@gmail.com
3
PGSD Universitas Nahdlatul Ulama’, erika.ardianti.2000@gmail.com

Abstrak
_______________________________________________________________
Pendidikan matematika merupakan ilmu yang sangat penting untuk dipelajari karena
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan dalam berpikir logis, serta dapat menyelesaikan masalah baik masalah
dalam disiplin ilmu atau masalah dalam kehidupan sehari-hari. Maka penentuan
model pembelajaran yang menarik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran
matematika untuk memperbaiki pemahaman konsep dan menarik perhatian siswa,
karena pada umumnya tidak semua peserta didik dapat memahami konsep dan
kurangnya minat yang dimiliki peserta didik sehingga berpengaruh pada hasil akhir
pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan model pembelajaran
yang menarik perhatian siswa yaitu dengan penggunaan model pembelajaran
Example non Example untuk mata pelajaran matematika materi bangun datar. Model
pembelajaran ini tidak hanya menggunakan gambar-gambar untuk menyampaikan
penjelasan materi yang akan diajarkan tetapi mengetahui dan menghafal konsep-
konsep atau rumus-rumus tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan
untuk menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil
data yang telah dicapai persiklusnya mengalami peningkatan perbaikkan
pembelajaran dimana pada pra siklus 43,3%, siklus I meningkat sebesar 86,6% ini
sudah dikatakan tuntas karena pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal
siswa yang mendapat nilai 7 keatas mencapai 85 %, maka model Example Non
Example pada materi bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar matematika IV
di SD.

Kata Kunci: Model, Pembelanjaran Matematika, Examples Non Examples


Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

PENDAHULUAN perintah yang terjadwal sesuai dengan waktu


Matematika masih di anggap sebagai yang telah dilaksanakan tanpa peduli apa yang
momok oleh sebagian besar siswa, selain itu telah diajarkan itu bisa dimengerti atau tidak.
matematika dianggap sebagai ilmu yang Salah satu strategi untuk mencapai
kering, teoritis, penuh dengan lambang- keberhasilan kompetensi suatu mata pelajaran
lambang, rumus-rumus yang sulit dan sangat adalah dengan menjadikan pembelajaran
membingungkan. Akibatnya, matematika tidak berlangsung secara aktif. Beberapa ciri dari
lagi menjadi disiplin ilmu yang objektif- pembelajaran yang aktif adalah sebagai
sistematis, tapi justru menjadi bagian yang berikut: (1) pembelajaran berpusat pada siswa,
sangat subjektif dan kehilangan sifat netralnya. (2) pembelajaran terkait dengan dunia nyata,
Repotnya lagi, kondisi tersebut diperparah oleh (3) pembelajaran mendorong anak untuk
sikap guru pengajar matematika yang sering berpikir tingkat tinggi, (4) pembelajaran
berperilaku galak, mudah marah, suka melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda,
mencela, monoton, dan terlalu cepat mengajar. (5) pembelajaran mendorong anak untuk
Anggapan ini tentu saja mengakibatkan hasil berinteraksi multi arah (siswa-guru), (6)
belajar matematika mereka menjadi rendah. pembelajaran menggunakan lingkungan
Akibat lebih lanjut lagi mereka menjadi sebagai media atau sumber belajar, (7)
semakin tidak suka terhadap matematika. pembelajaran berpusat pada anak, (8) penataan
Sehingga hasil belajar matematika mereka lingkungan belajar memudahkan siswa untuk
menjadi rendah. melakukan kegiatan belajar, (9) guru
Matematika merupakan suatu alat memantau proses belajar siswa, dan (10) guru
untuk mengembangkan cara pikir, karena itu memberikan umpan balik terhadap hasil kerja
matematika sangat diperlukan baik untuk anak.
kehidupan sehari-hari maupun untuk Untuk membantu strategi
menghadapi kemajuan IPTEK, sehingga pembelajaran yang aktif ini, guru dapat
matematika perlu dibekalkan pada setiap siswa menerapkan berbagai metode pembelajaran
sejak taman kanak-kanak (TK) sampai pada dan model pembelajaran yang relevan. Salah
sekolah menengah atas (SMA), bahkan sampai satu model yang diterapkan dalam
perguruan tinggi. Matematika yang ada pada pembelajaran yang relevan adalah model
hakekatnya suatu ilmu yang cara bernalarnya pembelajaran Examples Non Examples. Model
deduktif formal dan abstrak. Untuk itu seorang pembelajaran Examples Non Examples
guru perlu memilih pendekatan, metode dan membelajarkan kepekaan siswa terhadap
model yang tepat dalam pembelajaran permasalahan yang ada di sekitar melalui
matematika. Walaupun kenyataanya siswa di analisis contoh-contoh berupa gambar-
dalam satu kelas memperoleh perlakuan sama gambar/foto/kasus yang bermuatan masalah,
dalam pembelajaran, tetapi konsep yang dapat mencari alternatif pemecahan masalah, dan
dipahami masing-masing siswa berbeda. menentukan cara pemecahan masalah yang
Salah satu aspek yang sangat paling efektif, serta melakukan tindak lanjut.
mempengaruhi keberhasilan pencapaian Metode pembelajaran ini dapat menggeser
kompetensi suatu mata pelajaran adalah penerapan strategi klasikal (metode ceramah)
bagaimana cara seorang guru dalam menjadi suatu metode baru yang dapat
melaksanakan pembelajaran, kecenderungan mengupayakan siswa lebih aktif dan kritis
pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dalam berfikir, sehingga siswa tidak
dengan bercerita dan berceramah. Siswa diposisikan sebagai penerima materi yang
kurang terlibat aktif dalam proses pasif.
pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman Berdasarkan penelitian terdahulu
siswa terhadap materi pelajaran rendah. bahwa pembelajaran matematika dengan model
Disamping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran Examples Non Examples dapat
pembelajaran sehingga pelajaran menjadi meningkatkan pemahaman matematika siswa,
kering dan kurang bermakna, akibatnya bagi yang tentunya jika pemahaman matematika
guru melakukan pembelajaran tidak lebih siswa meningkat maka hasil belajar
hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Asal matematikanyapun akan meningkat.
tugasnya sebagai guru dalam melakukan
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

Berakhirnya suatu proses belajar, maka merupakan pengembangan dari desain Tru-
peserta didik memperoleh suatu hasil belajar. experimental design. Penelitian ini ditujukan
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu untuk mengetahui pengaruh penggunaan
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. metode Example Non Example pada peserta
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan didik kelas empat Sekolah Dasar pada mata
kegiatan penilaian hasil belajar. Dari sisi pelajaran Matematika materi Bangun Datar.
peserta didik, hasil belajar merupakan
berakhirnya panggal dan puncak proses belajar. Teknik pengumpulan untuk analisis
Materi bangun datar dalam kebutuhan dilakukan dengan teknik observasi
pembelajaran matematika merupakan materi dan wawancara kepada peserta didik dan guru.
yang penting, materi bangun datar juga banyak Teknik analisis data yang digunakan pada
diaplikasikan pada berbagai bidang, misalnya penelitian ini dengan menggunakan skala
tekhnik mesin, tekhnik sipil, dan lain-lain. likert.
diharapkan siswa dapat menguasai materi
tersebut dengan baik. Namun kenyataanya Tabel 1. Kategori Skor
pada kelas IV di SD, pemahaman siswa
terhadap materi tersebut masih kurang. Pada
materi bangun datar di SD tersebut masih No. Aspek Skor
Ketuntasan
kurang. Pada materi bangun datar para siswa di 1. Baik 3
SD tersebut masih kurang. Pada materi bangun 2. Cukup 2
datar para siswa di SD tersebut masih 3. Kurang 1
mengalami kesulitan, apalagi pembelajaran
yang di lakukan di SD tersebut masih
menggunakan pembelajaran konvensional,
sehingga peneliti merasa bahwa jika model
pembelajaran Examples Non Examples
diterapkan, maka akan meningkatkan hasil Jumlah skor total jawaban
belajar para siswa di SD tersebut. %= Jumlah skor total maksimum
Berdasarkan latar belakang masalah di indikator
atas, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh
model pembelajaran Examples Non Examples
terhadap hasil belajar matematika siswa pada
materi bangun datar di sekolah tersebut.
Dengan demikian peneliti berminat melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model
Examples Non Examples Pada Hasil Belajar
Matematika Materi Bangun Datar Kelas IV Apabila hasil nilai kelayakan telah
SD” . diperoleh maka selanjutnya adalah pengukuran
predikat dari penelitian dengan menggunakan
METODOLOGI rating scale, berikut merupakan tabel rating
scale yang digunakan untuk pengukuran
kelayakan penggunaan model Examples Non
Metode penelitian ini menggunakan Examples.
metode penelitian kuantitatif eksperimen, yang
bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara
Tabel 2. Kategori kelayakan berdasarkan
variable satu dengan variable yang lainya.
rating scale.
Desain penelitian eksperimen meliputi Pre-
Skor dalam persen Kategori kelayakan
experimental design merupakan variable yang 0-25% Tidak layak
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variable >25%-50% Kurang layak
independen, Tru-experimental design pada >50%-75% Cukup layak
>75%-100% Sangat layak
desain ini peneiti dapat mengontrol semua
variable luar yang mempengaruhi jalanya HASIL DAN PEMBAHASAN
eksperimen dan Quasy experimental design A. Hasil belajar
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

(Rike Ardriani & Rasto, 2019) Terdapat 4 pemahaman konsep


mengemukakan bahwa Hasil pembelajaran matematika yaitu :
yang dijadikan tolak ukur untuk 1. Pemahaman Mekanikal
mengidentifikasi dan mengevaluasi tujuan Kemampuan pemahaman dimana
pembelajaran, sebagai salah satu patokan untuk siswa hanya dapat mengingat suatu
mengukur keberhasilan proses pembelajaran, rumus dan menerapkanya untuk
hasil belajar merefleksikan hasil dari proses menyelesaikan soal, tetapi tidak
pembelajaran yang menunjukkan sejauh mana tahu mengapa rumus tersebut
siswa, guru, proses pembelajaran dan lembaga digunakan.
pendidikan yang telah mencapai tujuan 2. Pemahaman Induktif
pendidikan yang telah ditentukan. Hasil belajar Dapat mencobakan suatu rumus
juga merupakan laporan mengenai apa yang dalam kasus sederhana dan tahu
telah diperoleh siswa dalam proses bahwa rumus tersebut berlaku
pembelajaran. Hasil belajar disimpulkan dalam kasus serupa.
menjadi kompetensi dan ktrampilan yang 3. Pemahaman Rasional
dimiliki siswa yang diperoleh melalui proses Dapat membuktikan kebenaran
pembelajaran, melalui tiga ranah yaitu koginit, sesuatu, bukan hanya
afektif dan psikomotor. memperkiranya.
4. Pemahaman Intuitif
B. Hakikat Pembelajaran Matematika Dapat menebak jawaban tanpa
Ayu Fitri (2020:39) “Matematika melakukan analisis terlebih dahulu.
merupakan ilmu yang penting dipelajari (Dian Novitasari, 2016:11)
karena sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, meningkatkan C. Tinjauan Materi Bangun Datar
kemampuan berpikir logis, ketelitian dan Bangun datar adalah bangun
kesadaran keruangan, serta memberikan yang hanya memiliki keliling dan
kemampuan terhadap usaha luas. Ada beberapa jenis bangun datar
memecahkan masalah yang menantang. seperti segitiga, persegi, persegi
Matematika adalah cara berpikir logis panjang, jajar genjang, belah ketupat,
yang dipresentasikan dalam bilangan, layang-layang, trapesium, dan
ruang, dan bentuk dengan aturan-aturan lingkaran. Adapun definisinya akan
yang telah ada yang tak lepas dari dijelas sebagai berikut
aktivitas insani”. Pembelajaran 1. Segitiga
matematika merupakan proses belajar
dengan cara berpikir logis yang
dipresentasikan dalam bentuk bilangan,
ruang, dan bentuk dengan aturan-aturan
yang sudah ada.
Pembelajaran matematika
merupakan suatu proses belajar mengajar
dimana guru menjelaskan dan
memberikan pemahaman mengenai
materi-materi terkait mata pelajaran Gambar 1. Segitiga
matematika, yang didalamnya Definisi:
terkandung upaya guru dalam Segitiga adalah
menciptakan iklim dan kemapuan, bangun geometri yang dibuat
potensi, bakat, dan kebutuhan peserta dari tiga sisi yang berupa
didik yang beragam agar terjadi interaksi garis lurus dan tiga sudut.
yang optimal antara guru dan peserta Sifat-Sifat:
didik sehingga peserta didik dapat Jumlah sudut pada
menerima materi yang diberikan oleh segitiga besarnya 180⁰
guru. (Christine Wulandari S,
2017).
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

Rumus: masing-masing sama panjang


Keliling = a+b+c dan sejajar dengan
Luas = ½ x a x t pasangannya, dan memiliki
empat buah sudut siku-siku.
2. Persegi Sifat-Sifat:
a) Sisi yang berhadapan
sama panjang dan
sejajar.
b) Sisi-sisi persegi
panjang saling tegak
lurus
c) Mempunyai 4 sudut
siku-siku 90⁰.
d) Mempunyai 2 diagonal
Gambar 2. Persegi yang sama panjang
Definisi: e) Mempunyai 2 simetri
Persegi adalah lipat.
bangun datar dua dimensi f) Mempunyai 2 simetri
yang dibentuk oleh empat putar (Christine
buah rusuk yang sama Wulandari S, 2017).
panjang dan memiliki empat Rumus:
buah sudut siku-siku. Keliling = 2 (p+l)
Sifat-Sifat: Luas = p x l
a) Mempunyai 4 titik
sudut 4. Jajaran Genjang
b) Mempunyai 4 sudut
siku-siku 90⁰.
c) Mempunyai 2 diagonal
yang sama panjang.
d) Mempunyai 4 simetri
lipat.
Gambar 4. Jajar Genjang
e) Mempunyai 4 simetri
Definisi:
putar (Christine
Jajaran Genjang
Wulandari S, 2017).
adalah bangun datar dua
Rumus:
dimensi yang dibentuk oleh
Keliling = 4 x s
dua pasang rusuk yang
Luas = s x s
masing-masing sama panjang
dan sejajar dengan
3. Persegi Panjang
pasangannya, dan memiliki
dua pasang sudut bukan siku-
siku yang masing-masing
sama besar dengan sudut di
hadapannya.
Sifat-Sifat:
a) Tidak mempunyai
Gambar 3. Persegi simetri lipat dan simetri
Panjang putar.
Definisi: b) Sisi yang berhadapan
Persegi panjang sejajar dan sama
adalah bangun datar dua panjang.
dimensi yang dibentuk oleh c) Dua sisi lainnya tidak
dua pasang rusuk yang saling tegak lurus.
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

d) Mempunyai 4 sudut, 2 Rumus:


sudut berpasangan dan Keliling = 4 x s
berhadapan. Luas = ½ x d1 x d2
e) Sudut yang saling
berdekatan besarnya 6. Layang-Layang
180⁰.
f) Mempunyai 2 diagonal
yang tidak sama
panjang (Christine
Wulandari S, 2017).
Rumus:
Keliling = 2 (a+b)
Luas = a x t

5. Belah Ketupat

Gambar 6. Layang-Layang
Definisi:
Layang-layang adalah
bangun geometri berbentuk
segiempat yang terbentuk dari
dua segitiga sama kaki yang
alasnya berhimpitan.
Sifat-Sifat:
a) Mempunyai 1 simetri
lipat. Tidak
Gambar 5. Belah Ketupat mempunyai simetri
Definisi: putar
Belah ketupat adalah b) Mempunyai 4 sisi
bangun datar dua dimensi sepasang-sepasang
yang dibentuk oleh empat yang sama panjang.
rusuk yang sama panjang dan c) Mempunyai 4 buah
dan memiliki dua pasang sudut.
sudut bukan siku-siku yang d) Sepasang sudut yang
masing-masing sama besar berhadapan sama besar.
dengan sudut di hadapannya. e) Mempunyai 2 diagonal
Sifat-Sifat: berbeda dan tegak
a) Mempunyai 2 simetri lurus(Christine
lipat. Wulandari S, 2017).
b) Mempunyai 2 simeteri Rumus:
putar. Keliling = a+b+c+d
c) Mempunyai 4 titik Luas = ½ x d1 x d2
sudut.
d) Sudut yang berhadapan 7. Trapesium
besarnya sama.
e) Sisinya tidak tegak
lurus.
f) Mempunyai 2 diagonal
yang berbeda
panjangnya (Christine Gambar 7. Trapesium
Wulandari S, 2017). Definisi:
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

Trapesium adalah terhingga (Christine


bangun segiempat dengan Wulandari S, 2017).
sepasang sisi berhadapan Rumus:
sejajar. Keliling = 2 x 22/7 x r
Sifat-Sifat: Luas = 22/7 x r x r
Tiap pasang sudut D. Model Pembelajaran Example Non
yang sisinya sejajar adalah Example
180⁰. Model Pembelajaran Example
Jenis-jenis trapesium: Non Example merupakan suatu model
a) Trapesium pembelajaran dengan menggunakan
Sembarang yaitu contoh-contoh atau gambar yang
trapesium yang relevan, sehingga dapat membantu siswa
mempunyai sisi-sisi belajar di setiap mata pelajaran. Dimana
yang berbeda. siswa bekerja dalam kelompok-
b) Trapesium Siku-Siku kelompok kecil, saling membantu belajar
yaitu trapesium yang satu sama lain dengan beranggota 4-6
mempunyai sudut siswa. Model Pembelajaran Example
siku-siku. Non Example yang merupakan salah satu
c) Trapesium Sama pendekatan Group investigation dalam
Kaki yaitu trapesium pembelajaran kooperatif yang dirancang
yangmempunyai untuk mempengaruhi pola interaksi
sepasang kaki sama siswa dan meningkatkan perolehan hasil
panjang(Christine akademik sesuai dengan kurikulum 2013
Wulandari S, 2017). yang lebih menekankan pada keaktifan
siswa. Kelebihan Examples non
Rumus: Examples, antara lain: 1) Siswa
Keliling = a+b+c+d berimajinasi melalui suatu gambar yang
Luas = ½ ( alas a+alas b) t selanjutnya digunakan untuk
memperluas pemahaman konsepnya
8. Lingkaran dengan lebih mendalam dengan
menemukan suatu hal baru
(Widhyastuthi, 2017).
Model examples non examples
r mampu menarik perhatian siswa untuk
lebih giat dalam belajar serta mampu
memperluas pemahaman siswa untuk
berpikir aktif tentang apa yang dipelajari
Gambar 2.8 Lingkaran sehingga pembelajaran lebih aktif, dan
Definisi: kondusif. Pemilihan gambar juga perlu
Lingkaran adalah diperhatikan karena dengan media
kumpulan titik-titik yang gambar inilah bisa menarik perhatian
berjarak sama terhadap titik siswa untuk lebih fokus dalam pelajaran.
tertentu yang disebt pusat Hal inilah yang menjadi alasan sehingga
lingkaran. tanggapan siswa terhadap penerapan
Sifat-Sifat: model examples non examples
a) Jumlah derajat memperoleh tanggapan yang positif.
lingkaran sebesar 360⁰. Sehingga dapat diterapkan dalam dunia
b) Lingkaran mempunyai pendidikan sebagai suatu model yang
1 titik pusat. menarik dan menyenangkan bagi siswa
c) Mempunyai simetri dan tidak membuat pembelajaran
lipat dan simetri putar membosankan. Jadi, seluruh materi yang
yang jumlahnya tidak diajarkan mampu diterima dengan baik
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

dan tujuan pembelajaran dapat tercapai N= Jumlah siswa (aspek penilaian)


dengan optimal (Widhyastuthi, 2017). ∑ x = jumlah nilai rumus rata-rata
adalah :
Pembahasan x =192/30
A. Pra Siklus = 6,2
Sebelum melaksanakan Hasil data siswa yang
Penelitian dengan menerapkan model memperoleh nilai 70 keatas sebanyak 13
Example Non Example pada materi orang, dengan persentase 43,3%. Hasil
bangun datar dapat meningkatkan hasil tersebut belum mencapai standar
belajar matematika, terlebih dulu peneliti ketuntasan belajar secara klasikal, maka
melakukan observasi awal melakukan peneliti akan melakukan rencana
pra siklus untuk mengidentifikasi perbaikan pembelajaran dengan
permasalahan-permasalahan yang ada mengunakan model Example Non
pada saat berlangsungnya proses Example pada materi bangun datar dapat
pembelajaran matematika kelas 4 di meningkatkan hasil belajar matematika
Sekolah Dasar. Observasi dilaksanakan pada pembelajaran matematika dikelas
dengan memperhatikan guru mengajar, kelas 4 di Sekolah Dasar.
keaktifan siswa dan hasil belajar B. Siklus 1
matematika siswa. Temuan awal hasil 1. Perencanaan
belajar siswa pada rencana pembelajaran a. Menentukan waktu pelaksanaan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini. tindakan.
Tabel 3. Ketuntasan Hasil Belajar b. Menyusun Rencana
Matematika Pra Siklus Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
No Aspek Jumlah Jumlah Presentas c. Membuat lembar observasi
. Ketuntasan Nilai e aktivitas guru dan siswa.
1. Tuntas 13 95 43,3% d. Membuat skenario
orang pembelajaran yang akan
2. Belum 17 97 56,7% diterapkan.
Tuntas orang e. Membuat lembar kerja siswa
30 192 100% dan evaluasi.
Jumlah 2 Pelaksanaan
orang
Langkah-langkah pembelajaran pada
siklus I sebagai berikut :
a. Kegiatan awal
1. Membuka pelajaran
2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Mengadakan tanya jawab
Keterangan: b. Kegiatan inti
Presentase: jumlah siswa/jumlah keseluruhan 1. Memberikan motivasi pada
x 100 % siswa dan menjelaskan
Jumlah nilai: nilai rata-rata siswa x jumlah materi bangun datar
siswa dengan menunjukkan
bentuk-bentuk bangun
datar pada siswa.
Rata- Rata Nilai Siswa 2. Guru membagi siswa
rumus rata-rata adalah : menjadi beberapa
x =∑ x kelompok.
N 3. Siswa diminta untuk
Keterangan : berdiskusi dan
x = Nilai rata-rata mengerjakan lembar kerja
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

siswa bersama kelompok Kategori penilaian :


masing-amsing. 10-17 = Kurang
4. Guru memantau siswa dan 18-20 = Cukup
memberikan pengarahan 26-30 = Baik
pada siswa.
5. Guru memberikan soal Dilihat dari table diatas
evaluasi pada siswa. berdasarkan hasil observasi yang telah
6. Guru bersama siswa dilakukan oleh pengamat, proses
menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
pembelajaran yang telah memperoleh skor 28 yang berarti masuk
dipelajari. dalam kategori baik.
Tabel 5. Hasil observasi aktivitas siswa

No. Kategori Jumlah Skor


c. Kegiatan akhir Penilaian Aktivitas
1. Guru melakukan refleksi mengenai 1. Baik (3) 5 15
kegiatan pembelajaran. 2. Cukup (2) 0 0
2. Guru memberikan penguatan dan 3 Kurang (1) 0 0
kesimpulan. Jumlah 5 15
3. Salam dan doa penutup yang
dipimpin oleh salah satu siswa.
3 Pengamatan
Pada tahap pelaksanaan siklus I
dilaksanakan pengamatan terhadap
kegiatan dan aktivitas guru dan siswa
yang sedang berlangsung pada proses
pembelajaran dengan menggunakan Kategori penilaian :
lembar pengamatan yang telah 5-8 = Kurang
dipersiapkan oleh peneliti. 9-12 = Cukup
13-15= Baik
Tabel 4. Hasil observasi aktivitas
guru. Dilihat dari table diatas berdasarkan
hasil observasi yang telah dilakukan oleh
No. Kategori Jumlah Skor pengamat, aktivitas siswa selama proses
Penilaian Aktivitas pembelajaran memperoleh skor 15 yang
1. Baik (3) 8 24 berarti masuk dalam kategori baik
2. Cukup (2) 2 4
3 Kurang 0 0
(1) Tabel 6. Hasil tes siklus I
Jumlah 10 28

No Aspek Jumlah Jumlah Presentas Keterangan


. Ketuntasan Nilai e
1. Tuntas 26 189 86,7% Nilai >70
orang
2. Belum 4 24 13,3% Nilai <70
Tuntas orang
Jumlah 30 213 100%
orang
Seminar Nasional Pendidikan Dasar UNISNU Jepara ISBN:……………
Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0

3. Rekan-rekan yang telah memberikan


semangat sehingga Penelitian ini dapat
Rumus rata-rata: terselesaikan dengan baik.
x=∑x
N
Rata-rata nilai siswa :
X : Nilai rata-rata
N : Jumlah siswa
∑ x : Jumlah nilai DAFTAR PUSTAKA

Nilai rata-rata siswa: Andriani, Rike dan Rasto. 2019. Motivasi


x= 213 = 7,1 Belajar Sebagai Determinan Hasil
30 Belajar Siswa. Jurnal pendidikan
4 Refleksi
managemen perkantoran. Vol. 4,
Pelaksanaan siklus 1 ini hasil
reflesi analisis data siswa yang No. 6.
memperoleh nilai 7 keatas meningkat Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi pembelajaran.
jumlahnya menjadi 26 orang dengan Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
presentase 86,6%. Fitri, Ayu. 2020. Pengaruh Model
Example Non Example Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep
Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV
Di Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah
KESIMPULAN Dasar. Vol.5 No.1.
Komalasari, kokom. 2010. Pembelajaran
Dari hasil penelitian yang dipaparkan Konstektual. Bndung: PT Refika
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Aditama.
dengan mengunakan model Example Non Sulistyawati, Wening tri. 2018. Upaya
Example pada materi bangun datar dapat Meningkatkan Minat Dan Hasil
meningkatkan hasil belajar matematika pada Belajar Matematika Melalui Metode
pembelajaran matematika dikelas kelas 4 di Pembelajaran Examples Non
Sekolah Dasar. pembelajaran yang dilakukan Examples. Jurnal Pendidikan
oleh guru memperoleh skor 28 yang berarti Madrasah. Vol. 3 No.1.
masuk dalam kategori baik. aktivitas siswa Uno, Hamzah B & Nurdin Muhammad. 2012.
selama proses pembelajaran memperoleh skor Belajar Dengan Pendekatan Pakem.
15 yang berarti masuk dalam kategori Jakarta: Bumi Aksara.
baik.hasil reflesi analisis data siswa yang Widhyastuti, N. K. S dan K. E. K. Andriyani,
memperoleh nilai 7 keatas meningkat dkk. 2017. Penerapan Strategi
jumlahnya menjadi 26 orang dengan presentase Example Non Example Dengan
86,6%. Teknik Reward And Punishment
Untuk Meningkatkan Penguasaan
Kosakata Bahasa Jepang. JPBJ. Vol.3,
No. 2.
PERSEMBAHAN
Wulandari S, Christine. 2017.
1. Ayah dan ibu tercintah, yang telah
Menanamkan konsep bentuk
memberikan do’a restu dan geometri (Bangun Datar). Jurnal
mengajarkan tentang kesabaran. Pengabdian Masyarakat Ipteks.
2. Keluarga tercinta yang telah Vol.3 No.1.
memberikan dukungan, sehingga
Penelitian ini dapat terselesaikan sesuai
tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai